AHP Pemilihan Perumahan

7
MAKALAH PERENCANAAN REKAYASA PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Oleh: HASBI NUR P.W 07/252618/TK/32986 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2009

Transcript of AHP Pemilihan Perumahan

Page 1: AHP Pemilihan Perumahan

MAKALAH PERENCANAAN REKAYASA

PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

Oleh:

HASBI NUR P.W07/252618/TK/32986

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2009

Page 2: AHP Pemilihan Perumahan

HALAMAN PENGESAHAN

MAKALAH PERENCANAAN REKAYASAPEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP

MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Rekayasa

Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada

Oleh:

HASBI NUR P.W07/252618/TK/32986

Yogyakarta, 25 November 2009Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Yusuf Susilo Wijoyo, STNIP

Dr. Ir. Sasongko PH, DEANIP

Page 3: AHP Pemilihan Perumahan

PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

Hasbi Nur P.W1, Yusuf Susilo Wijoyo, ST 2, Dr. Ir. Sasongko PH, DEA 3

1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, FT UGM2Dosen Jurusan Teknik Elektro, FT UGM3 Dosen Jurusan Teknik Elektro, FT UGM

Abstrak

Penentuan perumahan mana yang harus dipilih oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya harga, lokasi, fasilitas umum, perijinan, desain rumah, dan kedibilitas dari developer. Makalah ini bertujuan untuk mencari kriteria-kriteria yang digunakan didalam pemilihan perumahan oleh konsumen. Kriteria-kriteria tersebut dianalisis menggunakan metode AHP menggunakan software Expert Choice. Hasil analisis yang didapat kriteria tertinggi adalah perijinan legal tidaknya kepemilikan atas tanah dan bangunnya.

Kata kunci: Perumahan, AHP, Expert Choice

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Rumah berubah sesuai dengan perubahan zaman. Pada awalnya, bentuk rumah sangatlah sederhana, sebagai contoh manusia zaman purba menyebut gua sebagai rumah bagi mereka dan seiring dengan perubahan waktu, bentuk rumah makin estetis dengan fasilitas-fasilitas yang beraneka ragam. Rumah juga dapat mencirikan etnis suatu bangsa, sebagi contoh misalnya ada perbedaan bentuk rumah antara bangsa Cina dengan bangsa Eropa, begitupun dengan rumah Indonesia. Tetapi pada zaman modern seperti sekarang, bentuk rumah dapat dikatakan hampir seragam walaupun tidak semuanya sama. Sebab yang dicari pada rumah sekarang adalah optimalitas dan efisiensi penggunaan ruang.

Disamping itu menjelang era baru di tahun 2010 yang tinggal beberapa bulan lagi ini, bisnis-bisnis dibidang properti mulai menjamur, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar. Pengembangan ini tidak hanya terjadi di daerah-daerah tertentu, tapi hampir seluruh daerah khususnya di wilayah Daerah Istimewah Yogyakarta ( DIY ). Gejolak perkembangan dibidang properti ini tidak hanya dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian tetapi juga minat para konsumen mengikuti perkembangan ini. Peningkatan jumlah konsumen dari tahun ke tahun semakin bertambah. Para developer banyak yang menawarkan berbagai alternatif dari mulai harga, lokasi, desain, maupun cara pembayaran. Hal inilah yang menyebabkan konsumen harus pandai-pandai memilih

perumahan mana yang akan mereka ambil yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.

1.2 Dasar Teori

Metode AHPAnalytical Hierarchy Process ( AHP ) adalah

suatu metode unggul untuk memilih aktivitas yang bersaing atau banyak alternatif berdasarkan kriteria khusus/tertentu. Kriteria dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, dan bahkan kriteria kuantitatif ditangani dengan struktur kesukaan pengambil keputusan daripada berdasarkan angka.

Struktur sebuah model AHP adalah model dari sebuah pohon terbaik. Ada suatu tujuan tunggal di puncak pohon yang mewakili tujuan dari masalah pengambilan keputusan. Seratus persen ( 100 % ) bobot keputusan ada di titik ini. Tepat dibawah tujuan adalah titik daun yang menunjukkkan kriteria, baik kualitatif maupun kuantitatif. Bobot Tujuan harus dibagi diantara titik-titik kriteria berdasarkan rating.

Diagram Hierarki AHP sederhana dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Page 4: AHP Pemilihan Perumahan

Langkah-langkah dalam AHP ada 4 macam yaitu :1) Penguraian ( Decomposing )2) Penimbangan ( Weighing )3) Evaluasi ( Evaluating )4) Seleksi/Pemilihan ( Selecting )

2. Metodologi

Untuk menyelesaikan permasalahan pada Proses Hirarki Analisis digunakan software pendukung AHP yaitu Expert Choice. Setiap model keputusan di dalam Expert Choice selalu dimulai dengan sebuah model dalam bentuk hirarki atau sebuah pohon.

Pada model AHP yang dibuat dengan software Expert Choice ini terdapat 6 kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan perumahan yaitu : Harga, Lokasi, Fasilitas Umum, ,Perijinan Rumah, dan Kredibilitas Developer. Perumahan yang menjadi alternatif pilihan yaitu : Kumala Regency, Plosokuning Estate, dan Nogotirto Regency

3. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konsumen perumahan, maka didapat enam kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan lokasi perumahan. Kriteria tersebut antara lain Harga, Lokasi, Fasilitas umum, Perijinan, Desain rumah, dan kredibilitas dari developer.

Adapun keterangan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut: Harga

Konsumen lebih memilih harga rumah yang sesuai dengan dana yang mereka punyai.

LokasiLokasi perumahan yang strategis lebih dilirik oleh konsumen, misalnya, dekatnya dengan jalan raya, pasar, rumah sakit, tempat kantor, sekolahan, dan banyak lain.

Fasilitas UmumFasilitas umum disini adalah fasilitas umum yang disediakan pihak developer di lokasi perumahan. Misalnya kolam renang, hotspot, line telepon, ruko, dan area permainan.

PerijinanPerijinan yang dimaksud adalah legal tidaknya seluruh perijinan yang telah dilakukan oleh pihak developer, misalnya IMB, Legalitas pembebasan tanah, Hak Milik Bangunan, Sertifikat dan lain sebagainya.

Desain RumahSemakin bagus dan rumit sebuah desain maka harganyapun semakin tinggi.

Kredibilitas DeveloperNama sebuah developer ternyata juga memjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah perumahan. Hal ini berhubungan dengan unsur kepercayaan dari konsumen dan dari lembaga perbankan

3.1 Struktur AHP untuk pemilihan perumahan Gbr. 1 - Struktur AHP pemilihan perumahan

3.2 Hasil implementasi dengan software Expert Choice

Gbr. 2 - Bobot dari masing-masing alternatif

pada kriteria Harga

3.3 Grafik

Gbr. 3 - Grafik Performance

Gbr. 4 - Grafik Dynamic

Page 5: AHP Pemilihan Perumahan

Gbr. 5 - Grafik Differences

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu proses pemilihan lokasi perumahan oleh konsumen terdiri dari enam kriteria yaitu harga, lokasi, perijinan, desain rumah, dan kredibilitas developer. Bobot tertinggi adalah kriteria lokasi, disusul harga, fasilitas umum, desain rumah, dan terakhir kredibilitas developer. Dari enam kriteria tersebut setelah diuji dengan software Expert Choice hasilnya memang sudah sesuai dengan rangking alternatif nama perumahan yang konsumen inginkan. Sehingga konsumen dapat menentukan pilihannya secara cepat dan tepat tanpa harus menunggu terlalu lama karena berbagai pertimbangan yang terkadang dapat membingungkan atau bahkan bisa merugikan.Konsumen tinggal mencocok- kan data yang telah diolah berdasarkan AHP dengan bantuan software Expert Choice tsb. Maka dengan inilah suatu sistem pendukung keputusan ( Decission Support System ) diterapkan.

5. Referensi

[1] http://en.wikipedia.org

[2] Analytical Hierarchy Process (AHP).

http://www.rfp-templates.com/ Analytical-Hierarchy-Process(AHP) .html

[3] http://elearning.amikom.ac.id/?page= materi/190302011/SI072/9&judul= OSI&nama=Rum%20Muhamad%20 Andri%20Kr,%20Ir,%20M.Kom[4] http://imron05.wordpress.com/2008

/04/05/kesulitan-memilih-rumahgunakan- ahp-aja/