Ahok Siapkan Senjata Pamungkas? Pgelora45.com/news/SP_20170308_02.pdf · 2017-03-09 · persiapan...

1
[JAKARTA] Peningkatan partisipasi pemilih DKI Jakarta pada pemilihan gubernur (pilgub) putaran kedua, 19 April 2017, menjadi taruhan bagi KPU DKI. Tingginya jumlah pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada putaran pertama, 15 Februari lalu, ditengarai seba- gai dampak dari sikap tidak netral KPU DKI Jakarta. Oleh karena itu, KPU DKI hingga ke tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dituntut untuk menunjukkan netralitas dan profesionalisme mereka. KPU DKI juga harus bisa mening- katkan jumlah pemilih yang ikut mencoblos pada putaran kedua nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta KPU DKI Jakarta untuk memperbaiki sejumlah persoalan terkait persiapan pelaksanaan putar- an kedua Pilgub DKI Jakarta. KPU berharap, berbagai keluhan dan masalah yang terjadi di putaran pertama Pilgub DKI Jakarta tidak terulang lagi. “Kami menggelar rapat koordinasi saja (dengan KPU DKI Jakarta) dalam mengha- dapi putaran kedua. KPU merupakan penanggung jawab utama atau akhir dari pilkada. Kami ingin memastikan bahwa persiapan dan tahapan Pilgub DKI Jakarta berjalan lancar,” ujar Ketua KPU Juri Ardiantoro seusai rapat koordinasi dengan KPU DKI Jakarta di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/3). Dalam rapat koordinasi tersebut, kata Juri, pihaknya memberikan sejumlah masuk- an dan evaluasi terkait penye- lenggaraan putaran pertama Pilgub DKI Jakarta. Salah satu hal yang disoroti adalah aku- rasi data pemilih. KPU DKI Jakarta harus bisa menfasilitasi semua pemilih dalam meng- gunakan hak pilih mereka. “Semua yang mempunyai hak pilih dimasukkan ke dalam daftar pemilih, yaitu pemilih DPT (daftar pemilih tetap) putaran pertama, DPTb (DPT tambahan) putaran pertama, yang belum terdaftar di putar- an pertama, plus pemilih yang baru berumur 17 tahun sejak 16 Februari sampai 19 April 2017,” katanya. Juri mengatakan, di putar- an pertama Pilgub DKI Jakarta banyak sekali warga yang mengakui tidak bisa menggu- nakan hak pilih karena ham- batan prosedur dan adminis- trasi. Misalnya, pemilih tambahan yang hadir ke TPS tidak diperkenankan menggu- nakan hak pilih karena keter- batasan waktu. “Pemilih tambahan wajib mengisi formulir keabsahan dokumen KTP elektronik dan surat keterangan. Hal itu dianggap menghambat dan memakan waktu. Intinya, KPU harus memperbaiki pelayanan terhadap pemilih,” tuturnya. Selain persoalan data pemilih, kata Juri, persoalan penyelenggara dari tingkat provinsi sampai KPPS juga harus menjadi perhatian dari KPU DKI Jakarta. Menurut dia, penyelenggara, khususnya KPPS, tidak hanya harus profesional, tetapi juga memi- liki berintegritas dan netral dalam tugas maupun penam- pilannya. Ya, harus dievaluasi (penyelenggara khususnya KPPS). Kalau ada yang ter- bukti tidak profesional dan tidak berintegritas, harus segera diganti. Kami juga akan melakukan bimbingan teknis dan simulasi lagi. Kami (KPU pusat) akan langsung mem- beri bimbingan teknis itu,” katanya. Juri juga berharap KPU DKI Jakarta memperhatikan ketersediaan logistik di putar- an kedua agar tidak terjadi kekurangan logistik sebelum pelaksanaan dan keberadaan logistik di setiap TPS sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami juga mengevaluasi tahapan per tahapan pilgub, termasuk kampanye, sehing- ga semua bisa ikut kampanye secara adil (tidak ada lagi intimidasi dan penghalangan untuk kampanye),” katanya. Jangan Main Api Kemarin, partai-partai pendukung Ahok-Djarot meminta KPU DKI untuk bersikap netral dan profesio- nal di putaran kedua ini. KPU DKI tidak boleh memihak kepada salah satu calon, kare- na taruhannya akan sangat berat bagi citra lembaga penyelenggara pemilu itu. “Saya ingatkan, jangan bermain api. Jangan ‘memba- kar-bakar’. Jangan berpihak,” kata Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Dia meminta agar KPU DKI tidak mengulangi berba- gai kesalahan pada putaran pertama. Berbagai kesalahan terdahulu harus menjadi pem- belajaran untuk melakukan berbagai perbaikan di putaran kedua. “Jangan sampai masya- rakat marah. KPU DKI harus dipercaya oleh masyarakat untuk berbuat jujur dan bijak,” kata Wakil Ketua MPR itu. Calon wakil gubernur Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan turut membantu KPU dan Bawaslu DKI Jakarta dalam putaran kedua nanti, khususnya untuk perbaikan DPT. Dia berharap, perbaikan DPT nanti bisa mengako- modasi seluruh warga Jakarta yang telah mempunyai hak pilih. “Kami juga turut mem- bantu dengan mengerahkan para simpul relawan di setiap RT dan RW agar proses pemu- ngutan suara kedua nanti bisa berjalan dengan aman, lancar, dan tanpa ada kecurangan,” katanya. Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo mengatakan, pihaknya melihat masih ada banyak kekurangan dalam penyelenggaraan putaran pertama Pilgub DKI. Dia mencatat, masih ada kasus kertas suara habis dan warga yang hendak menggunakan form DPTb membludak. “Itu harus diantisipasi sejak dini. Kami akan mengawal pelaksanaan pemungutan suara nanti. Sedikitnya, dua orang saksi per TPS akan dikerahkan agar proses pemungutan suara putaran kedua bisa terpantau dengan baik,” kata Aryo. Sementara, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menga- takan, pihaknya diminta KPU pusat untuk menyusun mate- ri, metode, dan jadwal bimtek khusus untuk KPPS. Materi dan metodenya, kata dia, akan didiskusikan lebih lanjut dengan KPU pusat jika pihak- nya sudah merancangnya. “Dari yang disampaikan tadi, ada materi-materi teknis yang mungkin dijumpai oleh KPPS saat di lapangan supa- ya itu disampaikan. Jangan terlalu rumit serta lebih deta- il dan mudah dipahamai KPPS,” katanya. Sumarno juga mengakui kalau mereka mendapat kri- tikan dari KPU pusat lantaran membuat surat edaran yang terlalu dekat dengan waktu pemungutan suara dan terlalu detail, sehingga susah dipahami oleh KPPS. “Kami dikritik juga. Surat edaran harus jauh hari, juga jangan terlalu dekat dan harus lebih sederhana. Saya kira, banyak masukan untuk meningkatkan persiap- an dalam menghadapi putaran kedua,” ujar Sumarno. [YUS/C-7/R-14] P emilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 sudah mema- suki putaran dua yang meloloskan dua pasangan, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno (Anies- Sandi). Masing-masing tim pemenangan pasangan calon diyakini akan berju- ang habis-habisan untuk memenangkan kandidat yang mereka dukung. Sumber SP di internal pendukung pasangan Ahok-Djarot mengakui, dalam putaran kedua Pilgub DKI Jakarta ini masih banyak serangan kampanye hitam yang mengedepankan sentimen agama yang ditujukan kepada calon petahana. Atas kondisi itu, timses Ahok-Djarot tidak akan tinggal diam lantaran kam- panye hitam yang terjadi saat ini dinilai sudah di luar batas kewajar- an. “Tengok saja, bagaimana maraknya spanduk di setiap sudut Ibu Kota yang secara eks- plisit menyudutkan pasangan Ahok-Djarot. Ini tidak bisa didiamkan,” ujar sumber itu di Jakarta, Rabu (8/3). Menurut sum- ber itu, jaringan tim sukses Ahok-Djarot juga sebenar- nya memiliki “senjata pamungkas” yang bisa membungkam lawan dan menaikkan elektabilitas pasangan itu secara signi- fikan. “Kalau selama ini calon kami diserang dengan sentimen agama yang melarang pemimpin non-Muslim, kami sebenarnya juga memiliki senjata. Yang pasti berhubungan dengan asas etika dan kepatutan, apakah calon itu layak menjadi pemimpin atau tidak,” katanya. Namun, sumber itu masih enggan menyebut- kan senjata pamungkas yang dimaksud. “Nanti saja. Masalah ini sangat sensitif. Jika sampai men- cuat ke publik, maka isu ini tidak akan kalah kalah dengan isu larangan memi- lih calon pemimpin non-Muslim yang selama ini dimainkan untuk menyerang Ahok,” tutur- nya. Dikatakan, “senjata pamungkas” tersebut bisa dikeluarkan kapan saja. Tentunya, kata dia, itu ber- gantung pada perkembang- an suhu politik di DKI Jakarta menjelang hari pemilihan yang akan dige- lar pada 19 April nanti. [Y-7] Utama 2 Suara Pembaruan Rabu, 8 Maret 2017 Ahok Siapkan Senjata Pamungkas? Netralitas KPU DKI Jakarta Diuji SP/JOANITO DE SAOJOAO Ketua KPU Juri Ardiantoro (tengah) bersama anggota KPU Arief Budiman (kedua kanan), Hadar Nafis Gumay (kanan), Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno (kedua kiri), Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsolon Idroos (kiri) menghadiri Rapat koordinasi Pilkada DKI Jakarta di gedung KPU, Jakarta, Selasa (7/3).

Transcript of Ahok Siapkan Senjata Pamungkas? Pgelora45.com/news/SP_20170308_02.pdf · 2017-03-09 · persiapan...

Page 1: Ahok Siapkan Senjata Pamungkas? Pgelora45.com/news/SP_20170308_02.pdf · 2017-03-09 · persiapan pelaksanaan putar - an kedua Pilgub DKI Jakarta. KPU berharap, berbagai ... Dalam

[JAKARTA] Peningkatan partisipasi pemilih DKI Jakarta pada pemilihan gubernur (pilgub) putaran kedua, 19 April 2017, menjadi taruhan bagi KPU DKI. Tingginya jumlah pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilih pada putaran pertama, 15 Februari lalu, ditengarai seba-gai dampak dari sikap tidak netral KPU DKI Jakarta.

Oleh karena itu, KPU DKI hingga ke tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dituntut untuk menunjukkan netralitas dan profesionalisme mereka. KPU DKI juga harus bisa mening-katkan jumlah pemilih yang ikut mencoblos pada putaran kedua nanti.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta KPU DKI Jakarta untuk memperbaiki sejumlah persoalan terkait persiapan pelaksanaan putar-an kedua Pilgub DKI Jakarta. KPU berharap, berbagai keluhan dan masalah yang terjadi di putaran pertama Pilgub DKI Jakarta tidak terulang lagi.

“Kami menggelar rapat koordinasi saja (dengan KPU DKI Jakarta) dalam mengha-dapi putaran kedua. KPU merupakan penanggung jawab utama atau akhir dari pilkada. Kami ingin memastikan bahwa persiapan dan tahapan Pilgub DKI Jakarta berjalan lancar,” ujar Ketua KPU Juri Ardiantoro seusai rapat koordinasi dengan KPU DKI Jakarta di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/3).

Dalam rapat koordinasi tersebut, kata Juri, pihaknya memberikan sejumlah masuk-an dan evaluasi terkait penye-lenggaraan putaran pertama Pilgub DKI Jakarta. Salah satu hal yang disoroti adalah aku-rasi data pemilih. KPU DKI Jakarta harus bisa menfasilitasi semua pemilih dalam meng-gunakan hak pilih mereka.

“Semua yang mempunyai hak pilih dimasukkan ke dalam daftar pemilih, yaitu pemilih DPT (daftar pemilih tetap) putaran pertama, DPTb (DPT tambahan) putaran pertama, yang belum terdaftar di putar-an pertama, plus pemilih yang baru berumur 17 tahun sejak 16 Februari sampai 19 April 2017,” katanya.

Juri mengatakan, di putar-an pertama Pilgub DKI Jakarta banyak sekali warga yang mengakui tidak bisa menggu-nakan hak pilih karena ham-batan prosedur dan adminis-trasi. Misalnya, pemilih tambahan yang hadir ke TPS tidak diperkenankan menggu-nakan hak pilih karena keter-batasan waktu.

“Pemilih tambahan wajib mengisi formulir keabsahan dokumen KTP elektronik dan surat keterangan. Hal itu dianggap menghambat dan memakan waktu. Intinya, KPU

harus memperbaiki pelayanan terhadap pemilih,” tuturnya.

Selain persoalan data pemilih, kata Juri, persoalan penyelenggara dari tingkat provinsi sampai KPPS juga harus menjadi perhatian dari KPU DKI Jakarta. Menurut dia, penyelenggara, khususnya KPPS, tidak hanya harus profesional, tetapi juga memi-liki berintegritas dan netral dalam tugas maupun penam-pilannya.

“Ya, harus dievaluasi (penyelenggara khususnya KPPS). Kalau ada yang ter-bukti tidak profesional dan tidak berintegritas, harus segera diganti. Kami juga akan melakukan bimbingan teknis dan simulasi lagi. Kami (KPU pusat) akan langsung mem-beri bimbingan teknis itu,” katanya.

Juri juga berharap KPU DKI Jakarta memperhatikan ketersediaan logistik di putar-

an kedua agar tidak terjadi kekurangan logistik sebelum pelaksanaan dan keberadaan logistik di setiap TPS sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami juga mengevaluasi tahapan per tahapan pilgub, termasuk kampanye, sehing-ga semua bisa ikut kampanye secara adil (tidak ada lagi intimidasi dan penghalangan untuk kampanye),” katanya.

Jangan Main ApiKemarin, partai-partai

pendukung Ahok-Djarot meminta KPU DKI untuk bersikap netral dan profesio-nal di putaran kedua ini. KPU DKI tidak boleh memihak kepada salah satu calon, kare-na taruhannya akan sangat berat bagi citra lembaga penyelenggara pemilu itu.

“Saya ingatkan, jangan bermain api. Jangan ‘memba-kar-bakar’. Jangan berpihak,” kata Ketua Umum DPP Partai

Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Dia meminta agar KPU DKI tidak mengulangi berba-gai kesalahan pada putaran pertama. Berbagai kesalahan terdahulu harus menjadi pem-belajaran untuk melakukan berbagai perbaikan di putaran kedua. “Jangan sampai masya-rakat marah. KPU DKI harus dipercaya oleh masyarakat untuk berbuat jujur dan bijak,” kata Wakil Ketua MPR itu.

Calon wakil gubernur Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan turut membantu KPU dan Bawaslu DKI Jakarta dalam putaran kedua nanti, khususnya untuk perbaikan DPT. Dia berharap, perbaikan DPT nanti bisa mengako-modasi seluruh warga Jakarta yang telah mempunyai hak pilih.

“Kami juga turut mem-bantu dengan mengerahkan para simpul relawan di setiap

RT dan RW agar proses pemu-ngutan suara kedua nanti bisa berjalan dengan aman, lancar, dan tanpa ada kecurangan,” katanya.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo mengatakan, pihaknya melihat masih ada banyak kekurangan dalam penyelenggaraan putaran pertama Pilgub DKI. Dia mencatat, masih ada kasus kertas suara habis dan warga yang hendak menggunakan form DPTb membludak.

“Itu harus diantisipasi sejak dini. Kami akan mengawal pelaksanaan pemungutan suara nanti. Sedikitnya, dua orang saksi per TPS akan dikerahkan agar proses pemungutan suara putaran kedua bisa terpantau dengan baik,” kata Aryo.

Sementara, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menga-takan, pihaknya diminta KPU pusat untuk menyusun mate-ri, metode, dan jadwal bimtek khusus untuk KPPS. Materi dan metodenya, kata dia, akan didiskusikan lebih lanjut dengan KPU pusat jika pihak-nya sudah merancangnya.

“Dari yang disampaikan tadi, ada materi-materi teknis yang mungkin dijumpai oleh KPPS saat di lapangan supa-ya itu disampaikan. Jangan terlalu rumit serta lebih deta-il dan mudah dipahamai KPPS,” katanya.

Sumarno juga mengakui kalau mereka mendapat kri-tikan dari KPU pusat lantaran membuat surat edaran yang terlalu dekat dengan waktu pemungutan suara dan terlalu detail, sehingga susah dipahami oleh KPPS. “Kami dikritik juga. Surat edaran harus jauh hari, juga jangan terlalu dekat dan harus lebih sederhana. Saya kira, banyak masukan untuk meningkatkan persiap-an dalam menghadapi putaran kedua,” ujar Sumarno. [YUS/C-7/R-14]

Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 sudah mema-

suki putaran dua yang meloloskan dua pasangan, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Masing-masing tim pemenangan pasangan calon diyakini akan berju-ang habis-habisan untuk memenangkan kandidat yang mereka dukung.

Sumber SP di internal pendukung pasangan Ahok-Djarot mengakui, dalam putaran kedua Pilgub DKI Jakarta ini masih banyak serangan

kampanye hitam yang mengedepankan sentimen agama yang ditujukan kepada calon petahana. Atas kondisi itu, timses Ahok-Djarot tidak akan tinggal diam lantaran kam-panye hitam yang terjadi saat ini dinilai sudah di luar batas kewajar-an.

“Tengok saja, bagaimana maraknya spanduk di setiap sudut Ibu Kota yang secara eks-plisit menyudutkan pasangan Ahok-Djarot. Ini tidak bisa didiamkan,” ujar sumber itu di Jakarta, Rabu (8/3). Menurut sum-ber itu, jaringan tim sukses

Ahok-Djarot juga sebenar-nya memiliki “senjata pamungkas” yang bisa membungkam lawan dan menaikkan elektabilitas pasangan itu secara signi-fikan.

“Kalau selama ini calon kami diserang dengan sentimen agama

yang melarang pemimpin non-Muslim, kami sebenarnya juga memiliki senjata. Yang pasti berhubungan dengan asas etika dan kepatutan, apakah calon itu layak menjadi pemimpin atau tidak,” katanya.

Namun, sumber itu masih enggan menyebut-

kan senjata pamungkas yang dimaksud. “Nanti saja. Masalah ini sangat sensitif. Jika sampai men-cuat ke publik, maka isu ini tidak akan kalah kalah dengan isu larangan memi-lih calon pemimpin non-Muslim yang selama ini dimainkan untuk menyerang Ahok,” tutur-nya.

Dikatakan, “senjata pamungkas” tersebut bisa dikeluarkan kapan saja. Tentunya, kata dia, itu ber-gantung pada perkembang-an suhu politik di DKI Jakarta menjelang hari pemilihan yang akan dige-lar pada 19 April nanti. [Y-7]

Utama2 Sua ra Pem ba ru an Rabu, 8 Maret 2017

Ahok Siapkan Senjata Pamungkas?

Netralitas KPU DKI Jakarta Diuji

SP/Joanito De SaoJoao

Ketua KPU Juri Ardiantoro (tengah) bersama anggota KPU arief Budiman (kedua kanan), Hadar nafis Gumay (kanan), Ketua KPU DKi Jakarta Sumarno (kedua kiri), Komisioner KPU DKi Jakarta Betty epsolon idroos (kiri) menghadiri Rapat koordinasi Pilkada DKi Jakarta di gedung KPU, Jakarta, Selasa (7/3).