Ahmad Mutohir Laporan

34
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI BENGKEL STYA JAYA MOTOR Nama : AHMAD MUTOHIR NIS :1011291 Tingkat/kelas : XI TMO Bidang keahlian : ATUTOMOTIV Program keahlian : Teknik mekanik otomotif YAYASAN PONDOK PESANTREN AL FATAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) AL FATAH Jalan Let. Jend. S. Parman Km. 3 Telepon (0286) 5800686 Banjarnegara 53412 2009/2010

Transcript of Ahmad Mutohir Laporan

Page 1: Ahmad Mutohir Laporan

LAPORANPRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BENGKEL STYA JAYA MOTOR

Nama : AHMAD MUTOHIRNIS :1011291Tingkat/kelas : XI TMOBidang keahlian : ATUTOMOTIVProgram keahlian : Teknik mekanik otomotif

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL FATAHSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) AL FATAH

Jalan Let. Jend. S. Parman Km. 3 Telepon (0286) 5800686 Banjarnegara 534122009/2010

Page 2: Ahmad Mutohir Laporan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kerja industri (prakerin) ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing, kepala/pimpinan instansi dan kepala SMK Al Fatah Banjarnegara pada :

Hari :Tanggal :

Pembimbing II

……………………SAPA !!!!!!!………

Pembimbing I

PAINO SUBARKAH

Mengesahkan,Kepala SMK Al Fatah

Banjarnegara

KAMALIN, S.Kom

Menyetujui,Kepala SETYA JAYA MOTOR

AUNUR ROFIK

Page 3: Ahmad Mutohir Laporan

IDENTITAS SISWANama : AHMAD MUTOHIRNomor Induk Siswa : 1011291Tempat/tanggal lahir : Wonosobo, 01 September 1994Jenis Kelamin : Laki-lakiKelas / Tingkat : XI TMOBidang Keahlian : AUTOMOTIVENama Orang Tua : SUDIATMANAlamat orang tua : Des. Gumelar Rt. 07 Rw. 01

Kec.Wadaslintang Kab. Wonosobo

]

AMBAR 3X4 HITAM PUTIH

Banjarnegara, 07 April 2012Peserta Prakerin

AHMAD MUTOHIRNIS. 1011291

Page 4: Ahmad Mutohir Laporan

IDENTITAS DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI

1. Nama Bengkel : SETIA JAYA MOTOR2. Nama Pimpinan : Bp. ALWAN3. Nama Kepala Mekanik : Bp. AUNUR ROFIK4. Alamat : JL. LEKSANA, KARANGKOBAR

Mengetahui :Pimpinan Bengkel SETIA JAYA MOTOR

Bp. ALWAN

Page 5: Ahmad Mutohir Laporan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... iLEMBAR PENGESAHAN............................................................................... iiIDENTITAS SISWA........................................................................................ iiiIDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI.......................................................... ivDAFTAR ISI vDAFTAR GAMBAR....................................................................................... viDAFTAR TABEL............................................................................................ viiKATA PENGANTAR...................................................................................... viiiBAB I PENDAHULUAN........................................................................

A. TUJUAN PRAKERIN....................................................... 1B. SEJARAH BENGKEL....................................................... 2C. STRUKTUR ORGANISASI............................................... 3D. DENAH LOKASI BENGKEL.............................................. 4E. DENAH BENGKEL

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................A. PENGERTIAN RADIATOR...............................................B. FUNGSI RADIATOR.......................................................C. KOMPONEN-KOMPONEN RADIATOR...........................D. CARA KERJA RADIATOR................................................E. JENIS-JENIS GANGGUAN PADA RADIATOR...................F. ANALISIS GANGGUAN DAN PENYEBABNYA..................

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK..........................................................A. JENIS KENDARAAN.......................................................B. PERMASALAHAN..........................................................C. ANALISA GANGGUAN...................................................D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN...................................E. LANGKAH KERJA...........................................................F. PEMERIKSAAN DAN LANGKAH KERJA...........................G. PEMASANGAN DAN PENYETELAN................................

BAB IV PENUTUP..................................................................................A. KESIMPULAN................................................................B. SARAN..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................LAMPIRAN

1. PROGRAM KEGIATAN PRAKERIN2. AGENDA KEGIATAN HARIAN PRAKERIN3. SURAT KETERANGAN PRAKERIN4. DAFTAR NILAI PRAKERIN5. GAMBAR – GAMBAR

Page 6: Ahmad Mutohir Laporan

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKERIN

1. Sebagai realisasi teori yang telah di terima siswa.

2. Mempersiapkan Siswa agar mampu berkompentensi dan mampu

mengembangkan diri.

3. Mempersiapkan siswa untuk memmasuki lapangan kerja dan

mengembangkan sifat profesional baik ketrampilan teknik maupun

menajirial.

4. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat untuk mengisi kebutuahan dunia

usaha/dunia industry.

5. Mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara yang

peroduktif,adaptif dan kreatif.

B. SEJARAH BENGKEL

Setia Jaya Motor pada awalnya hanya sebuah toko

onderdil kecil yang menjual berbagai macam suku cadang mobil, akan

tetapi lama kelamaan berubah menjadi sebuah bengkel kecil.

Berkat kedua anak pak Alwan, bengkel tersebut makin lama makin ramai dan akhirnya bengkel itu menjadi besar dan terkenal di Karangkobar

DIBUAT RATA KIRI ADA ALINEANYA

Page 7: Ahmad Mutohir Laporan

Bp. Alwan (Kepala)Kepala Bengkel

Intan (Administrasi)Administrasi

Rofik (Kepala Mekanik)

Kepala Mekanik

Fendi (Mekanik)Mekanik

Aji (Mekanik)Mekanik

Intan (Kasir)Kasir

C. STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL

D. DENAH LOKASI BENGKEL

U

SDN 1 KARANG KOBAR BENGKEL SETIA JAYA MOTOR

PASAR KAMBING PASAR

KAMBING

INAL KARANGKO

MASJID AL KHUMAIDI

PASA

R KA

RAN

GKO

BAR

Page 8: Ahmad Mutohir Laporan

E. DENAH BENGKEL

F. TATA TERTIB BENGKEL

1. Waktu kerja dimulai dari jam 07.30. Smpai dengan jam 17.50 WIB.

2. Istirahat siang jam 13.30 WIB.

3. Pada saat bekerja harus memakai pakaian kerja (wearpack).

4. Apabila keluar harus minta izin kepada pimpinan bengkel.

5. Apabila tidak masuk harus memberi tahu kepada pimpinan bengkel.

6. Sebelum pulang maka semua peralatan kerja dikembalikan ke tempat

semula dan tempat kerja harus dibersihkan.

TEMPAT PENYIMPANAN BARANG

TEMPAT CUCITEMPAT KERJA

RUANG ISTIRAHAT

U

PARKIR MOBIL

Page 9: Ahmad Mutohir Laporan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN KOPLING

Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi,

atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol, Fungsi kopling adalah

sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol.

Ada dua jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor, yakni:

Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya

sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin,

tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-

komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan

pelat kopling merenggang, hal ini berbeda dengan susunan pemasangan

komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas

kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling

masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum

terhubung menuju transmisi dan roda belakang. Pada saat putaran mesin

bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga

pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini akan menghasilkan

merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros

engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda

belakang.

Page 10: Ahmad Mutohir Laporan

Kopling Manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang

dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah

putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju

transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling

merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi

akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang..

B. FUNGSI KOPLING

Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik,

begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan,

karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork

dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing

akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch

disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari

pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya

perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis

kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan

kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan

bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut,

dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling

plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam

dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda

motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-

platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada

mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah

Page 11: Ahmad Mutohir Laporan

adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan

geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga Fungsi kopling

adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros

engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan

transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol.

C. KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING

1. Pedal kopling

2. Push rod

3. O ring

4. Seal

5. Piston in wheel silinder

6. Master silinder

7. Reservoir tank

8. Flexible hose

9. Release cylinder

10. Release fork

11. Release bearing

12. Shift lever

13. Diaphragm spring

14. Pressure plate

15. Clutch disc

Page 12: Ahmad Mutohir Laporan

D. CARA KERJA KOPLING

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi

dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling

menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang

akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja

sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin

tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau

melepas Sistem Kopling

Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan

berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke

transmisi.

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :

1). Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi

dengan lembut.

2).Komponen-komponen Kopling

Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan

poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah

untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi

mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.

E. JENIS-JENIS GANGUAN PADA KOPLING

Page 13: Ahmad Mutohir Laporan

susah masuk gigi.

kopling berbunyi

F. ANALISIS GANGGUAN DAN PENYEBABNYA

Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal,

sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui

ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala-gejala yang mungkin terjadi antara lain

adalah :

Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di

hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik

pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable

atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper

gigi didalam gearbox.

Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau

dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2

kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada

mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu :

master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan

kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release

bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah

kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2

tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan

lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh

atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.

Page 14: Ahmad Mutohir Laporan

Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena

penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan

atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.

Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil gak mau lari

(acceleration kurang) : 80%. Hal ini terjadi karena platkopling anda sudah

tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa

untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi

karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).

Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul

dalam transmisi antaralain

Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar

ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya

ketika kita melepas kopling.

Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun

kita menginjak kopling atau tidak.

Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa

pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar

pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari

bearing didalam gearbox anda.

Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat

kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah

aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat

menimbulkan bunyi mendesing.

Page 15: Ahmad Mutohir Laporan

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

A. JENIS KENDARAAN

TOYOTA KIJANG KF 50.

B. PERMASALAHAN

Injakan kopling meninggi,

Penyambungan kopeling kurang tepat,

Bunyi kopeling tidak normal.

C. ANALISA GANGGUAN

Permukaan kopeling sudah aus atau rusak

Kontak antara permukaan kopeling kurang tepat

Adanya kotoran atau gemuk pada permukaan kopelin

Kerusakan pada pegas

Tidak terdapat cukup pelumas pada sambungan – sambungan dari sistem

batang - batang penggerak kopeling antara pedal kopeling dan kopeling

Bantalan mekanisme pelepas kopeling sudah aus, rusak atau tidak

dilumasi dengan baik.

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

kunci ring 17

kunci ring 12

kunci ring 10

Page 16: Ahmad Mutohir Laporan

kunci T 08

kunci T10

Obeng (+ -)

Kunci pas 14

Tang

E. LANGKAH KERJA

Langkah-langkahnya adalah :

Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel

Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat

kopling pada tempatnya

Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling kef ly wheeldengan urutan

menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan

pegas

Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian

lepaskan clutch cover dan clutch disc

Gambar 16.Pembongkaran unit kopling

F. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN KOPLING

Release bearing

Page 17: Ahmad Mutohir Laporan

Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe

pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada

pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara

fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/

terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/

terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas

yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian

kerja sebagai berikut :

a. Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika

putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!

b. Tahan hub dan case dengan tangan kemudian

c. gerakkan pada semua arah untuk memastikansel f –

d. centering system agar tidak tersangkut.

G. PEMASANGAN DAN PENYETELAN KOPLING

Page 18: Ahmad Mutohir Laporan

Pembongkaran

Lepas baut pengunci kaliper

Gambar 9. Pembongkaran

Angkat kaliper dan keluarkan balok-balok rem

Gambar 10. Pembongkaran.

Pemeriksaan

Periksa kondisi balok rem

Jika kanvas mulai lepas dari plat dudukannya atau jika tebal kanvas

kurang dari 2 mm, balok rem harus diganti baru

Page 19: Ahmad Mutohir Laporan

Gambar11. Pemeriksaan kanvas.

Periksa kondisi cakram.

Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus

digerenda atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beratur

tidak mempengaruhi fungsi rem.

Gambar 12. Pemeriksaan cakram.

Cakram dengan tebal yang kurang harus diganti baru

Tebal baru = 7 – 12 mm, tebal minimal biasanya tebal baru dikurangi

1 mm.

Gambar 13. Pemeriksaan.

Page 20: Ahmad Mutohir Laporan

Periksa fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal

rem. Pada waktu pedal ditekan, torak harus bergerak keluar. Jika

torak macet, kaliper rem harus dioverhaul. Untuk mengembalikan

posisi torak, pakai alat penekan khusus atau tang pompa air. Pada

waktu itu cairan rem yang penuh pada reservoir harus dikurangi,

untuk menghindari tumpahan cairan rem. Jika menggunakan tang

pompa air, perhatikan karet pelindung debu. Karet pelindung yang

robek harus diganti baru.

Gambar 14. Pemeriksaan.

Jangan menekan pedal beberapa kali, torak dapat keluar/ lepas.

Kaliper kedua harus terpasang atau dipres dengan sebuah klem C.

Periksa busing batang dan tabung penghantar. Pasang kaliper pada

kerangka, keraskan baut pengikatnya. Kaliper harus dapat bergerak ke

kanan dan ke kiri dengan baik.

Jika gerakannya berat atau macet, maka busing batang dan tabung

pengantar harus diperbaiki.

Gambar 15. Pemeriksaan.

Page 21: Ahmad Mutohir Laporan

Pembongkaran

Melepas rem luncur

- Lepaskan kaliper dengan melepas batu pemegangnya.

- Keluarkan pad dari dudukannya.

- Lepaskan pemegang kaliper (Perhatikan pin pengunci pada baut pengantar)

Mengeluarkan piston dari caliper

- Keluarkan karet penutup. Awas ring pengunci penahan.

Gambar 17. Perawatan.

- Keluarkan piston dengan udara tekan (kompresor)

Gambar 18. Perawatan

- Hadapkan piston ke lantai/ meja kerja agar tidak membahayakan.

Gambar 19. Perawatan

Page 22: Ahmad Mutohir Laporan

- Keluarkan sil piston dengan obeng. (Awas jangan sampai menggores silinder

kaliper) Bersihkan semua komponen kaliper rem luncur dengan air (bila

perlu dengan sabun) Awas jangan menggunakan oli, bensin atau solar.

Pemeriksaan

- Periksa semua komponen kaliper rem luncur.

Gambar 20. Perawatan

- Periksa cakram kaliper rem luncur

Gambar 21. Perawatan

A = Kerusakan kecil masih dapat diperbaiki (dibubut)

B = Kerusakan keras (sebaiknya diganti)

C = Kerusakan miring rusak (harus diganti)

Perbaikan

Silinder kaliper rem luincur

Page 23: Ahmad Mutohir Laporan

Gambar 22. Perawatan

- Silinder yang tergores dan korosi berat harus diganti!

- Jika korosi ringan dapat dihoning hingga korosi hilang dari permukaan

silinder. (Gunakan air pada saat menghoning, Awas...! Jangan menghoning

berlebihan. Alat honing tidak boleh diputar di luar silinder) Piston kaliper

rem luncur

Gambar 23. Perawatan

- Karet penutup yang rusak (keras mengembang atau sobek) harus diganti.

- Seal piston harus diganti.

- Piston yang rusak/ korosi berat harus diganti.

- Jika korosi ringan dapat dibersihkan dengan amplas halus. (Awas...! jangan

mengamplas berlebihan. Batas limit 0,1)

Gambar 24. Perawatan

Page 24: Ahmad Mutohir Laporan

Pad kaliper rem luncur

- Pad yang mengeras harus diganti dengan yang baru.

- Ganti pad jika ketebalan di bawah batas limit (2 mm)

- Pad yang berdebu dibersihkan dengan udara tekan

Gambar 25. Perawatan

Pemegang kaliper

- Jika pemegang kaliper rusak atau korosi berat harus diganti dengan yang

baru.

Gambar 26. Perawatan

Cakram kaliper rem luncur

Gambar 27. Perawatan

- Cakram harus diganti jika tebal di bawah batas limit (kurang dari 1 mm) dari

tebal standard. Run out cakram maksimum 0,1 mm jika lebih dapat dibubut

kembali hingga batas limit

Page 25: Ahmad Mutohir Laporan

ketebalan cakram.

- Cakram tegak memanjang sebaiknya diganti.

YANG BENER COPLINGG APA REM CAKRAMMMMMM !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Page 26: Ahmad Mutohir Laporan

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada waktu kendaraan sedang berjalan, pedel gas dipijak dan putaran

mesin bertambah tinggi, tetapi rasanya kendaraan tidak bergerak lebih

cepat. Hal tersebut sangat terasa pada waktu mendaki tanjakan – tanjakan

atau pada waktu kendraan bermuatan berat.

Hal diatas merupakan salah satu contoh kerusakan pada system kopeling,

kombinasi antara sistem indra dengan perasaan sangat mempengaruhi bagi

pengendara untuk mengetahui dengan segera kerusakan pada

kendaraannya.

Kopeling merupakan bagian yang vital dalam kendaraan oleh karena itu

penanganan yang tepat dan cepat akan dapat menjadikan performa

kendaraan bias terus dijaga.

B. SARAN

1) UNTUK SEKOLAH

Meningkatkan kedisiplinan dan kegiatan belajar mengajar.

Memperhatikan siswa yang sedang Prakerin, dengan sering melihat ke

tempat Prakerin.

Untuk pelajaran produktif perbanyalah praktek.

Waktu pelaksanaan Prakerin perlu diperpanjang.

2) UNTUK TEMPAT PRAKERIN

Page 27: Ahmad Mutohir Laporan

Bersikap sopan, jujur, ramah, pada pelanggan supaya pelanggan

merasa puas dan percaya dengan hasil kerja.

Penjualan onderdil diperbanyak lagi.

Kesejahteraan karyawan lebih diperhatikan.