ahmad hudori file laporan kerja.docx

download ahmad hudori file laporan kerja.docx

of 17

Transcript of ahmad hudori file laporan kerja.docx

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1latar belakang:

    semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, tuntutan

    terhadap metode navigasi menggunakan alat elektronik semakin meningkat, kemudahan

    serta praktisnya alat navigasi elektronik membuat navigator kerap mengabaikan

    perhitungan manual untuk bernavigasi, kepraktisan yang ditawarkan alat bantu navigasi

    elektronik membuat navigator terbuai dan manja, memang alat bantu navigasi elektronikmampu menyajikan data yang cukup akurat, namun tak jarang terjadi kesalahan teknis

    yang mengakibatkan data yang masuk dan ditampilkan salah sehingga menjadi ancaman

    bagi keselamatan kapal, sehingga alat bantu navigasi elektronik tidak boleh menjadi

    acuan tunggal dalam bernavigasi, walaupun sudah demikian, masih banyak navigator

    yang menggunakan alat bantu navigasi elektronik sebagai acuan tunggal sehingga tidak

    jarang terjadi kecelakaan dilaut akibat kelalaian, penggunaan alat bantu navigasi

    elektronik secara berkelanjutan juga mengakibatkan kemampuan navigator tumpul karna

    jarang diasah, hal ini penulis amati selama menjalani praktek layar di kapal bulk carrier di

    perusahaan pelayaran asing yang beroperasi di perairan internasional.

    Mengenai tempat dilaksanakannya pengamatan, penulis mendapatkan informasi melaluiobservasi langsung diatas kapal bulk carrier terhadap officer warga negara indonesia ,

    kapal bulk carrier sendiri adalah kapal yang dikhususkan membawa muatan curah , kapal

    bulk carrier terkenal dengan tingginya sistem keselamatan yang berlaku baik dalam hal

    cargo maupun navigasi, sebab itu penulis memutuskan untuk melakukan observasi

    terhadap kemampuan navigator dalam melakukan navigasi secara manual dibandingkan

    dengan penggunaan alat bantu navigasi yang ada diatas kapal, penulis tertarik untuk

    mengangkat masalah ini kedalam bentuk laporan kerja dan penulis beri judul :

    PENGARUH CANGGIHNYA ALAT BANTU NAVIGASI ELEKTRONIKTERHADAP PERFORMA MUALIM DALAM BERNAVIGASI SECARA

    MANUAL

    1.2Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana mengatur penggunaan alat bantu navigasi di kapal bulk carrier

    /MV.LORETO?

    2. Kendala apa saja yang sering dihadapi pembatasan dan pengendalian alat bantu

    navigasi di atas kapal LORETO ?

    1.3 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    2/17

    1.3.1 Tujuan Kerja Praktek

    Adapun dilaksanakannya kerja praktek ini adalah bertujuan untuk sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui sejauh mana manfaat alat bantu navigasi bagi navigator diatas

    kapal?

    2. Untuk mengetahui optimalisasi alat bantu navigasi elektronik.

    3. Untuk memenuhi salah satu syarat lapor diri setelah selesai praktek laut ke STIP

    jakarta.

    1.3.2 Manfaat Kerja Praktek

    1. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai penggunaan alat bantu

    navigasi dan dampak yang diakibatkan oleh ketergantungan pada satu moda navigasi.

    2. Mengetahui bagaimana cara pengaturan dan optimalisasi penggunaan alat bantu

    navigasi sehingga kapal dapat berlayar dengan aman.

    3. Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara

    teori dengan kenyataan selama mengikuti kerja praktek.

    1.4 Batasan Masalah

    Untuk mempermudah penulisan laporan ini maka penulis membatasi masalah hanya pada:

    1. Manfaat alat bantu navigasi elektronik untuk pelayaran aman.

    2. Kendala yang dihadapi dalam membandingkan akurasi antara alat bantu navigasi

    elektronik dengan metode position fix secara manual

    1.5 Metodologi Pengumpulan Data

    Dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini penulis menggunakan beberapa metode

    penelitian antara lain :

    1. Wawancara

    Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat mengenai kebiasaan

    prilaku navigator dan kemampuannya dalam navigasi tanpa alat bantu elektronik.

    2. Observasi

    Obeservasi adalah pengamatan langsung bagaimana cara kerja alat bantu navigasi danbagaimana cara mendapatkan data tersebut

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    3/17

    3. Penelitian Kepustakaan

    Penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung serta

    mempunyai kaitan dengan laporan kerja praktek ini yang bersifat teoritis dengan cara

    membaca buku, jurnal, dan lainnya.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Penyususnan Kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab dan masing-masing bab

    tersebut berisi uraian singkat dan memperjelas selama mengadakan kerja praktek

    lapangan. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan lebih sistematis dan spesifik sesuai

    dengan topik permasalahan. Kerja praktek lapangan ini terdiri dari 5 bab yaitu :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan

    dan manfaat kerja praktek, ruang lingkup, metodologi, lokasi kerja.

    BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

    Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang perusahan yang berisi tentang

    sejarah berdirinya perusahaan, kegiatan perusahaan yang meliputi aktivitas

    perusahaan, visi dan misi perusahaan, striktur oraganisasi serta mekanisme sistem

    yang berjalan dan fungsi dari masing-masing seksi bagian.

    BAB III LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan Isi laporan kerja praktek

    dan pendukung dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan perusahaan.

    BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengamatan dan pembahasan laporan kerja

    praktek lapangan yang telah di tentukan.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini penulis mengukakan kesimpulan dari topik yang penulis paparkan

    didalam laporan kerja praktek lapangan ini dan saran-saran yang mungkin diperlukan

    dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    4/17

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    5/17

    BAB II

    GAMBARAN UMUM INSTANSI

    ALTUS

    Altus menyediakan jasa logistik terpadu disesuaikan dengan mengelola dan mengoptimalkan

    rantai pasokan bagi perusahaan minyak dan gas terkemuka. Dengan fokus yang kuat pada

    kepatuhan, kualitas, kesehatan, keselamatan dan lingkungan, kami bangga dalam mencapai

    keunggulan dalam bidang ini. Orang-orang kami, mereka know-how, dan komitmen untuk

    keunggulan adalah bahan penting dalam tidak hanya merancang solusi tetapi dalam

    mengeksekusi mereka.

    Kami berkomitmen untuk kesehatan, keselamatan, dan lingkungan-menawarkan suite

    terintegrasi solusi logistik yang fleksibel dalam desain dan responsif dalam pelaksanaannya.

    Kami mengikuti prinsip dasar untuk memberikan solusi terbaik bagi pelanggan denganpendekatan pribadi kami terlebih dahulu memahami tujuan pelanggan dan kemudian

    merespon dengan solusi tailor-made. Ini termasuk:

    Manajemen Supply Base

    Penyediaan layanan rantai pasokan terpadu, kelautan dan dukungan di lokasi yang

    mendukung proyek eksplorasi atau produksi minyak dan gas. Lingkup Altus murah dari kerjaadalah untuk menjamin pengiriman yang akurat dan tepat waktu dari semua bahan dari

    pangkalan logistik ke lokasi pengeboran dan sebaliknya. Hal ini memerlukan pengelolaan

    gudang, halaman, semua kegiatan yang berkaitan dengan kapal pendukung lepas pantai

    pasokan termasuk perubahan awak, pembuangan limbah, darat domestik dan transportasi

    lepas pantai, manajemen bahan massal, jasa inspeksi, penyediaan bahan bakar, air bor dan air

    minum, penyediaan kargo yang membawa unit (CCU) dan pengelolaan dermaga.

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    6/17

    marine Services

    Penyediaan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kapal atau rig, yang baik diberikan

    kepada pelanggan dalam suatu paket terpadu atau secara mandiri. Lingkup Altus tentangkerja transshipment bahan yang akan, pada dasarnya, membutuhkan gerakan dari satu kapal

    ke yang lain, mobilisasi dan demobilisasi rig dan kapal, fabrikasi, penyediaan tenaga kerja

    (tukang las, pemotong, tukang dan lain-lain), agen kapal, agen rig , penyewaan, penyediaan

    bahan bakar, persiapan teknis untuk gerakan material, perubahan kru dan survei kelautan.

    Supply Chain Management

    Pergerakan bahan karena mereka mengalir dari sumbernya ke konsumen akhir. Layanan

    dalam rantai pasokan termasuk transportasi domestik, kargo udara dan laut internasional,

    pergudangan dan penyimpanan, operasi pelabuhan, bea cukai dan penyediaan peralatan sewa

    untuk melakukan operasi. Ini juga termasuk charter kapal dan pesawat serta perencanaan

    rinci dan teknik yang diperlukan untuk angkat berat. Dalam lingkup Altus tentang pekerjaan,

    hal ini akan berhubungan dengan pengiriman didefinisikan sebagai proyek kargo, pelanggan

    yang memanfaatkan MMS kami, pengiriman barang umum termasuk break-bulk, LCL dan

    FCL gerakan.

    Dukungan Oilfield Services

    Dukungan Oilfield Services adalah penyediaan layanan yang dibutuhkan dalam industri

    minyak dan gas. Bandara saat ini termasuk inspeksi keselamatan, Cargo Membawa Unit,

    tenaga kerja, fabrikasi, sewa peralatan (CCU) dan pengadaan. Altus mewakili Swire Oilfield

    Services di banyak pasar kami dan memberikan proyek-proyek minyak dan gas nomor CCU

    berkembang pesat di negara-negara masing-masing. Kami juga dapat mendukung pihak

    ketiga yang ingin menjual barang-barang mereka di pasar Asia Altus melalui Badan

    Perwakilan, dengan menambahkan pemasaran, penawaran, penyediaan lisensi, konsultasi

    kepabeanan dan penagihan untuk layanan logistik.

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    7/17

    BAB III

    LANDASAN TEORI

    3.1 PENGERTIAN ALAT BANTU NAVIGASI

    Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain dengan lancar aman

    dan efisien.

    Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam bernavigasi, Alat navigasi

    dibagi menjadi dua macam yaitu alat navigasi konvensional dan elektronik.

    Macam macam Alat Navigasi Elektronik

    3.1.1 GPS

    Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi

    berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat

    (US DoD = United States Department of Defense). Sistem ini didesain untuk

    memberikan posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia

    tanpa tergantung waktu dan cuaca. Penentuan posisi GPS digambarkan dengan

    menggunakan nilai koordinat X dan Y atau garis bujur dan garis lintang

    ( longitude/latitude ). system ini digunakan untuk menentukan posisi pada permukaanbumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. System ini menggunakan 24 satelit

    yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat

    penerima yang ada di bumi, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah,

    dan waktu. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi

    AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak

    posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking

    memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat

    sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.

    DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk

    meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi

    lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan

    memasukkannya kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan

    meningkat. Oleh karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat

    mencakup area yang luas.

    Cara Kerja Global Positioning System (GPS).

    Sistem kerja GPS adalah dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat

    GPS (portable GPS murni, ataupun smartphone yang sudah memiliki fitur GPS). GPS

    membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi

    (lintang dan bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan ketinggian).

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    8/17

    Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di

    tempat terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah

    satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Setiap

    daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada dasarnya,

    setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi

    langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat dengan mudahmenangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang diterima

    oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.

    3.1.2 Peengertian Automatic Identification System (AIS)

    adalah sebuah sistem yang digunakan pada kapal dan Vessel Traffic Sevices (VTS)

    atau Pelayanan Lalu Lintas Kapal yang secara prinsip untuk identifikasi dan lokasi

    tempat berlayarnya kapal. AIS menyediakan sebuah alat bagi kapal untuk menukar

    data secara elektronik termasuk: identifikasi, posisi, kegiatan atau keadaan kapal, dan

    kecepatan, dengan kapal terdekat yang lainnya dan stasiun VTS. Informasi ini dapat

    ditampilkan pada sebuah layar atau sebuah tampilan Electronic Chart DisplayInformation System (ECDIS). AIS dimaksudkan untuk membantu petugas yang

    memantau kapal dan mengizinkan otoritas maritim untuk mengikuti dan memonitorpergerakan kapal. Alat ini bekerja dengan terintegrasi yang distandarisasi sistem

    penerima VHF dengan sebuah sistem navigasi elektronik, misalnya sebagai Long

    Range Navigation Version C (LORAN-C) atau pengirim Global Positioning System,

    dan sensor navigasi lainnya yang terdapat di dalam kapal (gyrocompass, indicator

    penghitung beloknya, dan lain-lain).

    International Maritime Organization (IMO) International Convetion for the Safety of

    Life at Sea (SOLAS) mewajibkan penggunaan AIS pada pelayaran kapal internasional

    dengan Gross Tonnage (GT) lebih dari sama dengan 300 GT, dan semua kapal

    penumpang tanpa memperhatikan segala ukuran. Hal itu diestimasikan pada lebih dari

    40.000 kapal baru-baru ini mempunyai peralatan AIS kelas A.

    Untuk sistem pelacakan jarak jauh pada kapal, tak sebanyak transmisi frekuensi yang

    bisa dicapai oleh LRIT (Long-Range Identification and Tracking System) pada kapal

    dagang di luar area pantai AIS (VHF atau A1) jarak Radio.

    AIS yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk menghindari dari

    kecelakaan akibat tabrakan. Karena keterbatasan dari kemampuan radio, dan karena

    tidak semua kapal yang dilengkapi dengan AIS, sistem ini berarti yang diutamakanuntuk digunakan sebagai alat peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan

    daripada sebagai sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai dengan

    International Regulations for Preventing Collisions at Sea (COLREGS).

    Ketika suatu kapal berlabuh, pergerakan dan identitas dari kapal lain patut

    diperhatikan oleh navigator untuk membuat keputusan untuk menghindari tabrakan

    dengan kapal lain dan bahaya karena karang. Alat penginderaan (tak terbantu,

    binoculars, night vision), pergantian bunyi (peluit, klakson, radio VHF), dan radar

    atau Automatic Radar Plotting Aid (ARPA) secara historis digunakan untuk maksud

    ini. Bagaimanapun juga, kurangnya identifikasi target pada layer, dan penundaan

    waktu serta terbatasnya kemampuan radar dalam mengamati dan menghitung

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    9/17

    pergerakan kapal disekelilingya, khususnya pada jam-jam sibuk, kadangkala

    menghambat tindakan yang cepat dalam menghindari tabrakan.

    3.1.3 Pengertian Dari ARPA dan RADAR

    RADAR merupakan singkatan dari radio detection and ranging (ini bahasa menurut

    bahasa daerah saya).radar merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mendeteksi,

    mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan hujan. Istilah

    radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan

    Inggris RDF (Radio Directon Finding). Gelombang radio kuat dikirim dan sebuah

    penerima mendengar gema yang kembali. Dengan menganalisa sinyal yang

    dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang

    ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat

    dengan mudah dideteksi dan diperkuat.(alat navigasi kapal)

    sebagai pelaut kita dapat mengubah kekuatan Gelombang radio radar yang diproduksi

    dan mendeteksi gelombang yang lemah, dan kemudian diamplifikasi( diperkuat )

    beberapa kali. Oleh karena itu radar digunakan untuk mendeteksi objek jarak jauh

    yang tidak dapat dideteksi oleh suara atau cahaya. Penggunaan radar sangat luas, alat

    ini bisa digunakan di bidang meteorologi, pengaturan lalu lintas udara, deteksi

    kecepatan oleh polisi, dan terutama oleh militer.

    Marine radar dengan Automatic Radar Plotting Aid (ARPA) kemampuan dapat

    membuat trek menggunakan kontak radar. Sistem ini dapat menghitung saja tracking,

    kecepatan dan titik terdekat pendekatan (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya

    tabrakan dengan kapal lain atau daratan.

    alat navigasi kapal ARPA khusus memberikan presentasi dari situasi navigasi

    kapal pada saat iitu dan dapat memprediksi navigasi atu ararah kapal beberapa saatkemudian dengan menggunakan teknologi komputer.alat navigasi kapal ARPA dapat

    memperhitungkan risiko tabrakan kapal, dan memungkinkan operator untuk melihat

    manuver kapal.berikut ini adalah fungsi alat navigasi ARPA :

    a. dapat menuntukan arah navigasi kapal dengan persentasi RADAR KAPAL

    b. Otomatis akuisisi target akuisisi ditambah manual. Digital membaca target

    diakuisisi yang menyediakan course kapal speed atau kecepatan kapal, range, bearing,

    closest point of approach (CPA, and time to CPA (TCPA).

    c. Kemampuan untuk menampilkan informasi tabrakan penilaian langsung pada PPI,dengan menggunakan vektor (benar atau relatif) atau Prediksi grafis Luas Bahaya

    (PAD) layar.

    d. Kemampuan untuk melakukan manuver kapal, termasuk perubahan. Tentu saja,perubahan kecepatan, dan tentu saja gabungan / perubahan kecepatan. Otomatis

    stabilisasi tanah untuk keperluan navigasi.

    e. ARPA proses informasi radar jauh lebih cepat dari radar konvensional namun

    masih tunduk pada keterbatasan yang sama.

    f. data ARPA seakurat data yang berasal dari input seperti giro dan log kecepatan

    kapal

    .

    3.1.3 Auto Pilotmerupakan suatu alat navigasi yang dapat digunakan untuk mengetahui atau

    menentukan posisi suatu benda yang dikehendaki atau dikontrol. Dalam penerapannya,sistem GPS lebih umum digunakan dalam bidang perkapalan yang dapat membantu

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    10/17

    dalam proses pekerjaan di kapal, khususnya dalam sistem kemudi kapal. Pada proyek

    akhir ini akan dibuat sistem kontrol yang diterapkan pada kemudi kapal yaitu sistem

    kontrol auto pilot yang menggunakan sistem GPS (Global Positioning System).

    Sistem kontrol ini dirancang dengan sistem elektrik kontrol yang memanfaatkan

    mikrokontroler dan GPS sebagai media kontrolnya. Dengan data input yang berasal

    dari GPS dan mikrokontroler akan di kirim kepada driver untuk menggerakkanbaling-baling kapal hingga sampai ke tempat tujuan. Data yang digunakan pada

    program GPS ini adalah data setting dan data realtime dimana data setting adalah data

    lokasi tujuan kapal berhenti dan data realtime adalah data posisi kapal yang

    sebenarnya. Apabila data koordinat lintang selatan dan data koordinat bujur timur

    yang dikirim satelit GPS berbeda dengan data setting maka kapal akan terus bergerak

    maju menuju koordinat tujuan yang diinginkan. Dan apabila data koordinat lintang

    selatan dan data koordinat bujur timur yang dikirim satelit GPS sama dengan data

    setting maka kapal akan berhenti sesuai dengan koordinat yang diinginkan. Dengan

    keakuratan hingga 72,5 %. Sistem ini masih mendapat pengaruh dari kondisi alam dan

    lingkungan sehingga dalam pengoperasian perlu memperhatikan kondisi alam dan

    lingkungan. Kata kunci : auto pilot, GPS, mikrokontroler, kapal

    3.1.4 tugas dan kewajiban navigator

    Tugas dan tanggung jawab di kapal di bagi menjadi dua yaitu tugas dan tanggung

    jawab bagian deck dan tugas dan tanggung jawab bagian mesin. Keduanya

    mempunyai fungsi dan tugas yang sangat erat hubungannya atas kelancaran

    operasional sebuah kapal. Tugas dan tanggung jawab di bagian mesin di pegang oleh

    Kepala Kamar Mesin (KKM) sedangkan bagian deck dan seluruh operasional kapal

    menjadi tanggung jawab seorang Nakhoda.

    Namun dalam operasionalnya Nakhoda di bantu oleh para Mualim dan Anak Buah

    Kapal yang lainnya. Peran Nahkoda sangat sentral sekali sehingga apabila terjadi

    sesuatu atau kendala dalam menjalankan tugas atau dinas kapal maka wajib

    hukumnya mualim untuk memberitahu kepada Nakhoda.

    Dinas jaga di kapal meliputi dinas harian dan dinas jaga. Dinas harian di lakukan pada

    harihari kerja terutama saat kapal sedang mobilisasi di pelabuhan atau jetty sedang

    dinas jaga dilakukan di luar jam kerja atau saat kapal sedang berlayar.

    Maksud dan tujuan dilaksanakan tugas jaga adalah, menjaga keamanan, keselamatn,

    ketertiban kapal, muatan, penumpang dan lingkungannya. Mentaati peraturan dan

    ketentuanketentuan yang berlaku (inetrnasionl/Internasional) Danmelaksanakanperintah/instruksi dari perusahaan maupun nakhoda (tertulis/lisan). Standing

    order/bridge order.

    Bahaya - bahaya yang dihadapi saat tugas jaga adalah bahaya navigasi (kandas,

    drifting, cuaca buruk), tubrukan, pencemaran, kebkaran, kecelakaan, dan lain - lain.

    Prinsip umum tugas jaga

    1. Pengaturan Tugas jaga di kapal oleh Nakhoda

    2. Komposisi tugas jaga

    3. Nakoda mememimpin, mengarahkan dan membimbing para perwira tugas jaga.

    4. Perlindungan linkungan laut (protection of marine environmenth)

    5. Look out (pengamatan) at sea

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    11/17

    Senantiasa waspada secara visual maupun pendengaran dan sgl cara lain

    thdp setiap perugahan situasi.

    Membuat penilaian tepat thdp situasi dan resiko tubrukan kandas dan bahaya

    navigasi lainnya.

    Mendeteksi adanya kapal - kapal dan orang-orang di dalam

    keadanmarabahaya, kerangka kapal dan bahaya navigasi yang lain.

    Pengamat harus memenuhi persyaratan:

    1. Bertanggung jawab terhadap tugasnya/disiplin

    2. Dapat dengan cepat mengantisipasi keadaan /perubahannya untuk melakukan

    tindakan yang cepat demi keselamatan kapal.

    3. menegrti dan dpdt menmpatkan diri thdp kead serta kesulitan orng lain, saling

    membantu.

    4. sehat jasmani & rohani

    5.

    memiliki kemampuan dan pengetahuan sesuai tugas dan kewajibannya,6.

    Tidak di bebani oleh tugas - tugas lain.dengan kata lain memiliki

    Kebiasaan/kecakapan pelaut yang baik

    Hal - Hal yang harus diperhatikan pada saat serah terima jaga:

    1.

    Tidak menyerahkan tugas jaga kepada orang yang tidak mampu/sakit dll. Dlm

    hal ini nakhoda diberitahu,

    2. Perwira pengganti harus yakin bahwa anggotanya benar-benar siap

    melaksanakan tugas dengan baik

    3. Semua petugas pengganti jaga telah menyesuaikan diri dg kegelapan.

    4.

    Perwira pengganti telah yakin tentang berbagai hal yg harus diketahui.

    5.

    Apabila telah tiba waktu serah terima jaga ttp sdg menghindari bahaya atau

    sedang mengolah gerak, harus di selesaikan terlabih dahulu sampai bahayatelah lewat

    dan olah gerak telah selesai.

    Perwira Jaga Harus:

    1. Menguasai dan memahami Peraturan utk mencegah tubrukan dilaut

    (COLREG) 1972

    2.

    Bertangg jwb thd Pelaksanaan semua aturan dlm COLREG 1972 (at 2)

    3. Melaksanakan pengamatan (Look Out) keliling yg layak (at 5)

    4.

    Menggerakkan kpl dg kec aman (at 6)

    5. Mengantisipasi dan mendeteksi adanya bhya tubrukan serta mengmbil

    tindakan dg tepat utk menghindari bahaya tubrukan.

    Tugas jaga pada setiap keadaan dan daerah pelayaran Cuaca Baik:

    Mengmbil baringan secara berkala terhadap kapal -kapal yang mendekat

    untuk mendeteksi adanya bahaya tubrukan secara dini.

    Senantiasa mengingat bahwa resiko tubrukan masih tetap ada, walaupun

    terjadi perubahan baringan yaitu terhadap kapal besar atau sedang di gandeng

    Mengambil tindakan yg diperlukan untk mencegah tubrukan sesuai COLREG1972

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    12/17

    Memastikan bahwa tindakan yg diambil memberikan hasil yang

    sepertidiinginkan.

    Tampak Terbatas

    Jika jarak tampak kurang atau diperkirakan akan berkurang makasesuai Colreg

    1972, harus berlayar dengan kecepatan aman dan menyiapkan mesin untuk olah gerak.

    Pada waktu mulai gelap perwira jaga meningkatkan peningkatan pengamatan

    dengan menempatkan pengamat, menyiapkan peralatan navigasi yg diperlukan serta

    tindakantindakan pengamat lain yang diperlukan.

    Bila berlayar di dekat pantai gunakan peta dengan skala besar yang sesuai.

    Menentukan posisi secara berkala dan sesering mungkin.

    Perwira jaga harus dapat mengidentifikasi setiap benda navigasi yang relevan

    dan ada di peta.

    Kapal Berlabuh Jangkar

    Jika diperlukan nakhoda menetapkan untk dilaksanakan jaga navigasi secara terus-

    menerus, bukan jaga pelabuhan:

    Segera setelah selasai berlabuh tentukan posisi kapal pada peta yang sesuai.

    Perwira jaga memeriksa posisi kapal secara berkala. Apakah tidak berubah

    atau hanyut

    Jika kapal hanyut lakukan langkah - langkah yg perlu dan lapor nakhoda

    secepatnya

    Memeriksa seluruh kapal (roda keliling)

    Memeriksa cuaca dan arus serta psg surut dan mengamati keadaanlaut. Tanda - tanda siang hari dan malam hari

    Memastikan bahwa kesiapan mesin induk dan mesinmesin lain

    padakeadaan yang sesuai dengan pesan nakhoda

    Bila jarak tampak berkurang, beritahu nakhoda.

    Pastikan bahwa lampu - lampu tanda berlabu jangkar atau tandatanda siang

    hari terpsang dengan benar.

    Melakukan langkah2 pencegahan pencemaran seuai dg peraturan yg berlaku

    Keadaan Cuaca Berkabut Pengamat harus ditingkatkan dg cara:

    Memperhatiakn semboyan bunyi dari kapal lain dan memperkirakan ada atautidaknya bahaya pelayaran.

    Mengadakan pengamatan terus menerus sampai kemungkinan adanya bahaya

    pelanggran berlaku

    Membunyikan semboyan bunyi bila ada perintah dari perwira jaga.

    Menyalakan lampu navigasi.

    Di daerah Bagan Pemisah Lalu Lintas

    Menerima petugas tambhan untuk memegangi kemudi tangan

    Meningkatkan pengamatan keliling

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    13/17

    Di daerah Musim Dingin

    Perhatikan hujan salju bila sudah menumpuk didek kapal mengganggu

    stabilitas kapal

    Memberitahukan petugas untuk membersihkan deck dari salju

    Perhatikan gunung dan bongkahan es yang hanyut

    Tugas Mendampingi Pandu

    Pandu harus membawa nota/kartu persetujuan

    Memberitahukan kepada pandu tetang alat- alat keselamtan yang diperlukan.

    Rencana pelayaran, keadaan cuaca, pengaturan menyandarkan kapal,

    penggunaan kapal tunda dan fasilitas - fasilitas lainnya harus dijelaskan oleh pandu

    dan dimengerti oleh perwira dan nakhoda.

    Gerakan kapal dan semua perintah - perintah pandu harus dipantau denganbaik oleh nakhoda/perwira.

    Keberadaan pandu tidak mengambil tugas dan tanggung jawb perwira dan

    nakhoda.

    Perwira, nakhoda dan pandu harus saling tukar informasi dan bekerja

    sama. Jika ada keraguan mengenal tindakan pandu, perwira atau nakhoda meminta

    penjelasan kepada pandu.

    Tanggung Jawab perwira jaga pelabuhan sbb:

    1.

    Menjaga keamanan kapal al: Pencurian, hanyut, kandas, kebakaran danlainnya.

    2. Menjalankan perintah nakhoda al: standing order, tingkat order yg sifatnya

    umum/khusus.

    3. Menjalankan perintah/ketentuan yg berlaku al: pemasangan, mencegah polusi

    air/udara, memasang bendera/semboyan yg diharuskan serrta mengikuti peraturan

    Bandar.

    Tugas dan Tanggung Jawab Perwra Jaga saat kapal Berlabuh Jangkar.

    Mengontrol keliling kapal terhadap perahu -- perahu pencuri maupun yanglainnya

    Memriksa posisi jangkar setaip saat, apakah jangkar menggaruk.

    Menyalakan penerangan yang sesuai pada malam hari dan memasang bola

    jangkar pada siang hari serta memberikan isyrat bunyi dalam tampak terbatas.

    Membaca draft dan mencatat ships condition.

    Tugas dan tanggung jawb perwira jaga saat kapal olah gerak

    Pada waktu olah gerak baik berlabuh jangkar maupun sandar atau berangkat maka

    tugas perwira jaga dibagi menjadi 3 tempat yaitu dihaluan, buritan dan anjungan.Menyandarkan didermaga/ikat dibuoy:Tiba:

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    14/17

    Satu org perwira di haluan, satu di buritan untuk memimpin tugas - tugas

    ditempat tsb.

    Satu jam sebelumnya memberitahu kepada kamar mesin, masinis jaga dan

    seluruh anak buah kapal.

    Apabila diperlukan memasang semboyan - semboyan karantina minta pandu,

    bendera negara yang di kunjungi dan lainnya.

    Menyiapkan ships condition.

    Moring winch disiapkan serta tros2,tali buangan.

    Di anjungan semua sarana olah gerak disiapkan dan dicoba.

    Berangkat:

    Rencana berangkat diumumkan dan satu jam sebelumnya memberitahu kamr

    mesin, KKM /masinis jaga serta semua ABK.

    Kapal dibuat layak laut, sekoci dan jendela - jendela /pintu diperiksa dan

    dironda apakah ada penumpang gelap.

    Tiap kepal bgian dek, mesin, radio, catering memeriksa bagiannya dan anakbuahnya masing2.

    Usahakan stabilts kapal positif.

    Memasang semboyan2 yg diperlukan

    Dianjungan dan kamar mesin jam - jam dicocokkan, sarana olah gerak

    disiapkan dan dicoba, alat - alat navigasi disiapkan termasuk buku - buku navigasi

    yang diperlukan

    Jam - jam pelaksanaan test dicatat di dalam buku jurnal

    Tugas dan Tanggung Jawab Perwira Jaga saat kapal Bongkar Muat:

    Membaca stowage plan muatan yg dibongkar, memperhatikan azas - azas

    pemuatan

    Mengontrol bekerjanya peralatan muat bongkar seperti blok, segel,ganco, tall

    guy, tali muat.

    Membaca draft dan membuat ships condition.

    Meronda keliling palka sehubungan dengan stowage, pencurian lashing, tali

    maupun pemasangan alat2 keselamatan seperti jala - jala dll.

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    15/17

    BAB IV

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisa Sistem yang Sedang BerjalanAnalisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk

    menentukan dan menilai keadaan yang sedang berlaku, karena dengan analisa sistem

    kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dijalankanperusahaan. Altus shipping selaku penyedia layanan perkapalan, armada Altus terkenal

    memiliki standard keselamatan yang tinggi terhadap setiap armadanya untuk

    membangun kepercayaan konsumen dan melindungi lingkungan dari polusi yang

    diakibatkan oleh operasional kapal. Dalam pelaksanaan layanan, Altus membekali

    perwira serta ratingnya dengan semangat pelindungan lingkungan dengan cara

    memberikan pelatihan terpadu baik di kapal maupun di darat dengan adanya fasilitas

    computer based training. Dalam hal navigasi, setiap armada Altus dapat dipastikan

    memiliki sistem navigasi terbaru yang memanjakan mualim jaga dalam melaksanakan

    tugasnya, keberadaan alat bantu navigasi di anjungan menurut penilaian penulis,

    membuat mualim jaga menjadi tergantung dengan keberadaan alat alat tersebut

    sehingga kemampuan navigasinya menjadi tumpul, hal hal yang menjadi catatanpenulis selama menjalani praktek layar di atas kapal MV.LORETO :

    1. Didapati beberapa perwira jaga membiarkan RADAR ARPA dalam AIS mode,

    hal ini dinilai merupakan tindakan yang berbahaya namun, menurut pendapat

    perwira tersebut hal itu dilakukan karna pertimbangan jarak radar X band yang

    pendek, penggunaan AIS sebagai pengidentifikasi kapal di radar dinilai lebih

    efektif.

    2. Ketika penulis bertanya tentang penentuan posisi dengan menggunakan objek

    matahari, didapati salah satu perwira penulis nilai kurang terapil dan

    melakukan kesalahan kesalahan kecil, dan disinyalir diakibatkan jarangnya

    praktek langsung penenuan posisi secara manual

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    16/17

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan hasil dari pembahasan dan berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil

    kerja praktek di MV.LORETO, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran

    yang mungkin berguna bagi pihak instansi dalam meningkatkan performa sistem yang

    berlaku.

    5.1 Kesimpulan

    Setelah penulis kemukakan pada bab sebelumnya mengenai masalah yang ada

    hubungannya dengan penulisan laporan ini, maka penulis dapat mengambil beberapa

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. penggunaan alat bantu navigasi memberikan sajian data yang akurat dan praktis,

    namun dibalik itu semua, alat bantu elektronik juga tidak terlepas dari kemungkinan

    terjadinya kerusakan teknis yang mengakibatkan komponen tidak berfungsi.

    2.dengan praktisnya sajian data di anjungan yang disediakan alat bantu navigasielektronik, kemampuan navigasi mualim menjadi tumpul karena kurang terasah dalam

    keseharian, sehingga jika terjadi keadaan benar benar darurat dimana alat bantu navigasi

    elektronik mengalami kegagalan, dapat dipastikan mualim jaga akan mengalami kesulitan

    untuk menyesuaikan diri melakukan navigasi secara manual

    5.2 Saran

    Berdasarkan pengalaman penulis saat melaksanakan kerja praktek serta dalam penulisan

    laporan kerja praktek, penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut:

    1.

    pengawasan penggunaan alat bantu navigasi yang diperketat oleh nahkodasehingga mualim jaga tetap waspada dan tidak terlalu bergantung pada alat

    bantu navigasi elektronik.

    2. Sesekali melakukan navigasi secara manual dengan alat bantu navigasi

    elektronik sebagai panduan jika ada kesalahan, hal ini dapat dilakukan ketika

    kapal drifting di laut lepas

    3. Melemahnya kemampuan navigasi mualim bukan karna kurang kompetennya

    sang mualim, namun karna jarangya ilmu yang dimiliki digunakan dalam

    keseharian sehingga butuh penyesuaian.

  • 8/10/2019 ahmad hudori file laporan kerja.docx

    17/17

    BAB VI

    PENUTUP

    Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang mendukungnya.

    Harapan penulis agar karya ini dapat berguna dikemudian hari.

    Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan atau pernyataan yang kurang benar dalam makalah ini,

    karna manusia tempatnya salah dan lupa, namun penulis mengharapkan kritik dan saran yang

    bersifat membangun guna penyempurnaan pada karya ilmiah selanjutnya.