ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi...

61

Transcript of ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi...

Page 1: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 3: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUANBeberapa Pengertian :

1. Pancasila adalah Dasar Negara, Ideologi nasional dan pandangan

hidup bangsa Indonesia

2. Makna Kebebasan Beragama yang konstitusional di Indonesia adalah

kehidupan Beragama yang dibangun dari kepercayaan suatu kitab

suci dan Undang-undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2 serta

Pancasila. Maka dengan demikian Negara menjamin setiap individu

berkeyakinan atas suatu agama dan kepercayaan yang dianutnya

(Pdt DR Ronny Mandang M.Th, Ketua Umum PGLII).

3. Rule of law adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa hukum

harus memerintah sebuah negara dan bukan keputusan pejabat-

pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada

pengaruh dan otoritas hukum dalam masyarakat, terutama sebagai

pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah

(Wikipedia Bahasa Indonesia).

Page 4: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUANBeberapa Pengertian :

4. Perizinan/izin (vergunning) dijelaskan sebagai perkenaan/izin dari pemerintah

yang disyaratkan untuk perbuatan yang pada umumnya memerlukan

pengawasan khusus, tetapi yang pada umumnya tidaklah dianggap sebagai

hal-hal yang sama sekali tidak dikehendaki (HR,Ridwan. 2006. Hukum

Administrasi Negara, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm.198)

5. Rumah Ibadah adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus

dipergunakan untuk beribadat bagi para pemeluk masing-masing agama

secara permanen, tidak termasuk tempat ibadat keluarga (Pasal 1 butir 3

Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 8 dan No. 9

Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas kepala Daerah/wakil

kepala Daerah Dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama,

pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan Pendirian Rumah

Ibadat)

Page 5: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUANBeberapa Pengertian :

6. Gereja (Church) berasal dari kata bahasa Portugis igreja yang juga

berakar pada kata bahasa Latin ecclesia dan kata Yunani ekklésia

yang berarti jemaat atau persekutuan umat yang beriman kepada

Yesus Kristus

7. Gereja adalah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus

Kristus yang berkumpul dan bertemu pada satu tempat/lokasi khusus

untuk beribadah (Keputusan Direktur Jenderal Bimas Kristen Kemenag

RI No. 138 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Baru dan

Pendaftaran ulang induk organisasi Gereja/Sinode pada Direktorat

Bimas Kristen Kemenag RI)

Page 6: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUANKeputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan

sebagai landasan status hukum bagi Gereja pada bagian konsiderans:

Menimbang:

a. Bahwa untuk perkembangan yang sehat dan teratur perlu diadakan

penertiban status hukum Lembaga keagamaan Kristen di Indonesia

b. Bahwa Penertiban dimaksud dilakukan agar jelas fungsi dan bidang

tugasnya masing-masing

Page 7: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUANKeputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan

sebagai landasan status hukum bagi Gereja pada bagian konsiderans:

Mengingat:

a. Undang-undang Dasar 1945

b. Staatsblad Tahun 1927 Nomor 155, 156, 157, dan 532 tentang Regeling Van de

Rechtpositie der Kerk/Kerkgennotschappen

c. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan

d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Undang-

undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan dst

Page 8: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUANKeputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan sebagai

landasan status hukum bagi Gereja pada bagian konsiderans:

Memutuskan:

Menetapkan: Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan

tentang Pengakuan Gereja_____sebagai Lembaga Keagamaan yang Bersifat Gereja

Pertama: Mengakui Gereja___yang berkedudukan/berpusat di__sebagai Lembaga

Keagamaan Kristen Protestan yang bersifat Gereja

Kedua: Pengakuan ini diberikan untuk menjadi pegangan dalam usaha pelaksanaan tugasnya

sesuai dengan tata gereja yang telah disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985

Ketiga: Setiap akhir tahun Gereja__diwajibkan memberikan informasi tentang keadaan dan

perkembangannya kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Protestan)

Departement Agama RI di Jakarta

Keempat: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya

Page 9: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUAN1. Bahwa suatu Gereja perlu mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk

memperoleh Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan

tentang Pengakuan Gereja_____sebagai Lembaga Keagamaan yang Bersifat

Gereja

2. Bahwa Terkait Rumah Ibadat, suatu Gereja perlu mengajukan permohonan ijin

mendirikan Bangunan Gereja kepada Pemerintah dalam hal ini Walikota/Bupati

setempat yang akan menerbitkan IMB dengan konsiderans sebagai berikut:

3. Menimbang: Bahwa Permohonan Sdr Gereja_____/Pdt. Setalah dilakukan

pemeriksaan administrasi dan pemeriksaan ditempat ternyata telah memenuhi

persyaratan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, sehingga kepada

pemohon dimaksud dipandang perlu diberikan ijin mendirikan bangunan yang

ditetapkan dengan Keputusan Walikota/Bupati

Page 10: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUAN1. Bahwa Terkait Rumah Ibadat, suatu Gereja perlu mengajukan permohonan ijin

mendirikan Bangunan Gereja kepada Pemerintah dalam hal ini Walikota/Bupati

setempat yang akan menerbitkan IMB dengan konsiderans sebagai berikut:

2. Mengingat:

1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun

1992 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara 3501);

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Tahun 1997 Tambahan Lembaran Negara 3685);

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran

Negara Tahun 1997 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara 3699);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara 4437);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara

Tahun 1997 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692);

6. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Izin Mendirikan Bangunan

Page 11: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUAN1. Bahwa selain itu terdapat juga Peraturan Perundang-undangan atau petunjuk

pelaksanaan yang terkait yang perlu diingat dalam pendirian tempat ibadah,

misalnya di Propinsi DKI Jakarta:

1. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1309 Tahun 1991

Tentang Pola Pembangunan Tempat ibadah yang dilakukan pemerintah Daerah di wilayah

Daerah khusus Ibukota Jakarta. Catatan: Dalam Keputusan Gubernur DKI yang

ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto pada tanggal 30 Januari

1991 memuat suatu kebijakan dalam pasal 7 bahwa pembangunan tempat ibadah yang

dilakukan pemerintah didasarkan pada prinsip pemerataan dan keseimbangan, dalam

pasal 8 pembangunan tempat ibadah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah diutamakan

di wilayahj pemukiman yang telah menyediakan lahan yang memenuhi persyaratan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 137 Tahun 2002

Tentang Prosedur Persetujuan Pembangunan Tempat Tempat Ibadah/Keagamaan di

Propinsi DKI Jakarta. Dalam Keputusan Gubernur DKI yang ditantangani oleh SUTIYOSO

pada tanggal 9 oktober 2002 memuat persyaratan mengajukan permohonan kepada

Gubernur Propinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Mental Spiritual Kesejahteraan Sosial

DKI Jakarta harus melengkapi persyaratan sebagai berikut:

Page 12: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUAN3. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 145 Tahun 2002

Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pembangunan ditempat-tempat ibadah di Propinsi

DKI Jakarta. Dalam Keputusan Gubernur DKI yang ditantangani oleh SUTIYOSO pada

tanggal 23 oktober 2002 memuat memperoleh bantuan dalam bentuk berupa uang,

perlengkapan/peralatan sarana ibadah, diberikan setelah hasil penelitian administrasi dan

lapangan

Page 13: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUAN1. Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan

status kepemilikan tidak dalam sengketa

2. Rekomendasi Walikotamadya

3. Surat Keterangan tentang Status tanah dari kanotr Pertanahan setempat atau akte

wakaf dari KUA setempat

4. Daftar jumlah umat yang akan menggunakan tempat ibadah yang berdomisili

disekitarnya dan diketahui lurah setempat

5. Keterangan Rencana Kota dari Dinas Tata Kota

6. Rencana Gambar Bangunan

7. Daftar Susunan Pengurus/Panitia Pembanguan tempat ibadah tersebut

8. Rincian biaya yang dibutuhkan

9. Keterangan persetujuan masyarakat/tokoh masyarakat yang dilegalisir oleh lurah

setempat

10. Berkas permohonan tersebut dibuat Rangkap 2

Page 14: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

PENDAHULUAN1. Bahwa selain Hak Kebebasan Beragama yang diakui oleh Konstitusi, peraturan

perungan-undangan nasional maupun Perjanjian Internasional/Deklarasi Hak Asasi

Manusia yang diratifikasi oleh Pemerintah terdapat juga kewajiban/tanggungjawab

yang harus dipenuhi Gereja.

2. BUKAN HANYA HAK TETAPI JUGA TANGGUNG JAWAB: Dalam perdebatan

tentang Hak Asasi Manusia pada revolusi parlemen Perancis Tahun 1789, terdapat

tuntutan jika Deklarasi Hak Asasi Manusia dipermaklumkan, maka deklarasi itu

harus dikombinasikan dengan deklarasi tanggungjawab manusia. Bila tidak pada

akhirnya, semua umat manusia hanya akan memiliki hak-hak yang akan mereka

benturkan dengan hak orang lain, dan tak ada lagi orang yang mengenal

tanggungjawab bila hak tidak berfungsi (Hans Kung, Etika Global)

Page 15: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

TATA CARA PENDAFTARAN GEREJA/DAFTAR ULANG Tata Cara Pendaftaran Baru dan Pendaftaran Ulang Induk

Organisasi Gereja/Sinode pada Direktorat JenderalBimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal BimbinganMasyarakat Kristen Kementerian Agama RI (“Kep DirjenBimas Kristen”) memuat ketentuan pelaksanaan untukpendaftaran baru dan pendaftaran ulang Sinode Gereja a.l.: pengajuan permohonan disertai persyaratan, penelitianberkas dokumen persyaratan oleh dirjen bimas Kristen, kunjungan lapanan oleh visitator yang mendapat tugasdari dirjen bimas Kristen, rapat penetapan hasilpemeriksaan berkas dan kunjungan lapangan yang diselenggarakan oleh Dirjen Bimas Kristen dan penerbitanSK Pendaftaran Baru dan Pendaftaran ulang Sinode

Page 16: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

TATA CARA PENDAFTARAN GEREJA/DAFTAR ULANG

Page 17: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 18: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 19: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 20: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 21: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 22: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 23: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 24: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 25: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 26: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 27: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 28: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 29: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 30: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 31: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 32: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 33: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 34: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 35: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 36: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 37: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 38: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 39: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 40: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal BimasKristen Kemenag RI No. 138 Tahun 2017 tentangPetunjuk Teknis Pendaftaran Baru dan Pendaftaranulang induk organisasi Gereja/Sinode pada DirektoratBimas Kristen Kemenag RI, setelah sekian waktu padaperiode Dirjen Bimas Kristen sebelumnya, saat inidibuka kesempatan untuk pendaftaran Baru IndukOrganisasi Gereja dan Semua Induk OrganisasiGereja/Sinode mengajukan pendaftaran ulang.

Page 41: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal BimasKristen Kemenag RI No. 138 Tahun 2017 tentangPetunjuk Teknis Pendaftaran Baru dan Pendaftaranulang induk organisasi Gereja/Sinode pada DirektoratBimas Kristen Kemenag RI, setelah sekian waktu padaperiode Dirjen Bimas Kristen sebelumnya, saat inidibuka kesempatan untuk pendaftaran Baru IndukOrganisasi Gereja dan pendaftaran ulang.

Semua Induk Organisasi Gereja/Sinode mengajukan

Page 42: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Persyaratan pendaftaran Baru Induk Organisasi Gereja a.l. memiliki gerejalocal yang berada di minimal 25 % (dua puluh lima persen) dari jumlahpropinsi di Indonesia yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Tanda Lapordari Kanwil Kementerian Agama Propinsi, sejarah berdirinya induk organisasigereja/sinode,memiliki jumlah anggota jemaat minimal 10.000 yang dibuktikan dengan KTP, Surat Pernyataan bermaterai tidak dalam sengketakepengurusan atau tidak dalam perkara di Pengadilan.

Note: Bagaimana lahirnya Gereja Baru? Menurut Pengamatan -Bahwa Sinode Gereja Baru lahir biasanya dari sengketa dari Sinode Gereja

sebelumnya. -Bahwa sedikit gereja/sinode baru yang lahir dari merintis gereja Apa maksud dan tujuan dari dibukanya Sinode baru apakah sudah ada kajian ?

Apakah sudah ada sosialisasi kepada stake holder ? Pendaftaran ulang bagi Sinode Gereja yang SK Dirjen sudah berakhir,

persyaratan hampir sama kecuali syarat mengenai sejarah berdirinya Sinode.

Page 43: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Tata Cara Pendirian Rumah Ibadat

Page 44: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 45: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 46: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 47: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 48: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 49: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 50: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 51: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.
Page 52: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Dalam mendirikan rumah ibadat, maka yang perlu diketahui dan dimengerti, adanya keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlahpenduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayahkelurahan/desa (Pasal 13 ayat 1 PBM) Pendirian rumah ibadat tesebut dilakukandengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketenteramandan ketertiban umum, serta mematuhi peraturan perundang-undangan (Pasal 13 ayat 2 PBM)

Pendirian rumah ibadat wajib memenuhi persyaratan administratif dan persyaratanteknis bangunan gedung. Selain itu, juga harus memenuhi persyaratan khusus, meliputi:[5]1. daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah ibadat paling sedikit90 orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah;2. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan olehlurah/kepala desa;3. rekomendasi tertulis kepala kantor departemen agama kabupaten/kota; dan4. rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten/kota.

Page 53: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Ketentuan lain yang perlu dicermati adalah peraturan pada masing-masing daerahkarena dalam peraturan di masing-masing daerah diatur lebih rinci lagi. Sepertimisalnya di Jakarta dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 83 Tahun 2012 tentang Prosedur Pemberian Persetujuan Pembangunan Rumah Ibadat (“Pegub 83/2012”) diatur lebih rinci mengenaipembangunan rumah ibadat.

Pergub 83/2012 mengatur bahwa setiap pembangunan rumah ibadat harus terlebihdahulu memperoleh persetujuan prinsip dari Gubernur.[10]

Persetujuan prinsip tersebut, diberikan atas permohonan tertulis pengurus/panitiapembangunan rumah ibadat kepada Gubernur melalui Kepala Biro Pendidikan danMental Spiritual setelah memenuhi:[11]a. persyaratan administratif;b. persyaratan teknis bangunan gedung; danc. persyaratan khusus.

Page 54: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Persyaratan administratif-nya yaitu :[12]a. surat keterangan dari Lurah setempat yang menyebutkan tentang keperluannyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah pemeluk agama yang bersangkutan di wilayah Kelurahan dan kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa;b. bukti kepemilikan lahan dengan melampirkan surat keterangan tentang status tanah dari Kantor Badan Pertanahan Nasional setempat atau Akte Ikrar Wakaf dariKantor Urusan Agama setempat atau persetujuan pemanfaatan tanah dari instansipemerintah apabila tanah milik Pemerintah/Non Pemerintah atau lembaga lainnya;c. ketetapan rencana kota dan rencana tata letak bangunan;d. rencana gambar bangunan;e. daftar susunan pengurus/panitia pembangunan rumah ibadat yang diketahuiLurah setempat; danf. rencana anggaran biaya yang dibutuhkan.

Page 55: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung adalah memenuhi ketentuanpersyaratan teknis bangunan gedung dan peruntukan tanah rumah ibadat.[13]

Kemudian persyaratan khususnya adalah:[14]a. daftar nama dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk calon pengguna rumah ibadatpaling sedikit 90 orang yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat;b. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang termasuk di dalamnyapemuka masyarakat/tokoh masyarakat (Ketua RT/RW/LMK dan Tokoh Agama) yang berdomisili dalam radius 500 m dari lokasi pembangunan rumah ibadat yang dibuktikan dengan surat pernyataan masing-masing (secara perorangan) di atasmaterai yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat serta melampirkan fotokopiKartu Tanda Penduduk;c. rekomendasi tertulis Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama;d. rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama tingkat Provinsi; dane. rekomendasi tertulis Walikota/Bupati.

Page 56: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Dalam hal keperluan nyata bagi pelayanan umat beragama di wilayahkelurahan/desa tidak terpenuhi, pertimbangan komposisi jumlah penduduk yang digunakan adalah batas wilayah kecamatan atau kabupaten/kota atau provinsi

Sesuai dengan pasal 13 ayat 1 s.d. 3 PBM, maka pengertian “keperluan nyata” itumeliputi wilayah kelurahan sampai propinsi. Rtinya keberadaan pengguna rumahibadat (bukan jemaat sebagaimana pengertian yang berkembang” bisa meliputi, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota bahkan propinsi atau lintas kabupaten/kotatapi satu propinsi.

Terkait persyaratan 90 nama dan KTP pengguna rumah ibadat terpenuhi tetapisyarat dukungan masyarakat setempat belum terpenuhi, maka pemerintah daerahberkewajiban memfasilitasi tersedianya lokasi pembangunan rumah ibadat (Pasal 16 ayat 3 PBM).

Permohonan pendirian diajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadat kepadabupati/walikota untuk memperoleh IMB rumah ibadat (Pasal 16 ayat 1 PBM) Panitiapembangunan rumah ibadat adalah panitia yang dibentuk oleh umat beragama, ormas keagamaan atau pengurus rumah ibadat (Pasal 1 angkat 7 PBM)

Page 57: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Kemudian, Bupati/walikota memberikan keputusan paling lambat 90 hari sejakpermohonan pendirian rumah ibadat diajukan oleh panitia (Pasal 16 ayat 2 PBM)

Jadi pengertian 90 KTP Pengguna (Pasal 14 ayat 1a itu adalah KTP yang dimilikipengguna rumah ibadat yang meliputi: Jemaat, Tamu tetap, bakal jemaat tetapiterbukti sebgai pengguna rumah ibadat serta berdomisili di Propinsi dimaksud) Disahkan oleh pejabat setempat artinya dilegalisir oleh pejabat yang menerbitkanKTP dimaksud (Misalnya Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil kabupaten/kotadimaksud)

Sedangkan ketentuan paling sedikit 60 (Pasal 14 ayat 2b) orang masyarakat setempatartinya sedikitnya 60 orang dari berbagai latar belakang agama dan status sosiallainnya dan merupakan masyarakat setempat (jadi tidak benar harus mayoritasagama atau masyarakat setempat). Dan dukungan itu berupa surat pernyataandukungan yang disahkan oleh Lurah/kepala desa setempat.

Page 58: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung adalah memenuhi ketentuanpersyaratan teknis bangunan gedung dan peruntukan tanah rumah ibadat.[13]

Kemudian persyaratan khususnya adalah:[14]a. daftar nama dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk calon pengguna rumah ibadatpaling sedikit 90 orang yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat;b. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang termasuk di dalamnyapemuka masyarakat/tokoh masyarakat (Ketua RT/RW/LMK dan Tokoh Agama) yang berdomisili dalam radius 500 m dari lokasi pembangunan rumah ibadat yang dibuktikan dengan surat pernyataan masing-masing (secara perorangan) di atasmaterai yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat serta melampirkan fotokopiKartu Tanda Penduduk;c. rekomendasi tertulis Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama;d. rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama tingkat Provinsi; dane. rekomendasi tertulis Walikota/Bupati.

Page 59: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung adalah memenuhi ketentuanpersyaratan teknis bangunan gedung dan peruntukan tanah rumah ibadat.[13]

Kemudian persyaratan khususnya adalah:[14]a. daftar nama dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk calon pengguna rumah ibadatpaling sedikit 90 orang yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat;b. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang termasuk di dalamnyapemuka masyarakat/tokoh masyarakat (Ketua RT/RW/LMK dan Tokoh Agama) yang berdomisili dalam radius 500 m dari lokasi pembangunan rumah ibadat yang dibuktikan dengan surat pernyataan masing-masing (secara perorangan) di atasmaterai yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat serta melampirkan fotokopiKartu Tanda Penduduk;c. rekomendasi tertulis Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama;d. rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama tingkat Provinsi; dane. rekomendasi tertulis Walikota/Bupati.

Page 60: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

Kesimpulan:

1. Bahwa selain Hak Kebebasan Beragama, terdapat juga

kewajiban/tanggungjawab yang harus dipenuhi Gereja.

2. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimas Kristen Kemenag RI No. 138

Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Baru dan Pendaftaran ulang

induk organisasi Gereja/Sinode pada Direktorat Bimas Kristen Kemenag RI,

setelah sekian waktu pada periode Dirjen Bimas Kristen sebelumnya, saat ini

dibuka kesempatan untuk pendaftaran Baru Induk Organisasi Gereja dan

Semua Induk Organisasi Gereja/Sinode mengajukan pendaftaran ulang.

3. Pendirian rumah ibadat wajib memenuhi persyaratan administratif dan

persyaratan teknis bangunan gedung. Selain itu, juga harus memenuhi

persyaratan khusus;

Page 61: ahasudunganm@gmail - pglii.or.id · Surat Keterangan dari lurah setempat mengenai kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam sengketa 2. Rekomendasi Walikotamadya 3.

TERIMA KASIH