ahahaa
-
Upload
dede-yoga-saputra -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of ahahaa
MODEL
Pengertian model menurut :
1. Simamarta “ model adalah gambaran inti sederhana serta dapat mewakili sebuah hal yang
ingin ditunjukan”
2. Murty “model adalah sebuah pemamparan tentang sistem tertentu yang sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai”
3. Joyce & Weil (1980). “Model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan tujuan”
4. Soekamto, dkk. (dalam Nurulwati, 2000). “Model adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman untuk
mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan aktivitas
untuk mencapai tujuan.”
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:751). “Model diartikan sebagai pola (contoh,acuan,
ragam, dsb) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.”
MODEL GEOLOGI
Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama Geomodeling merupakan aplikasi
ilmu yang memberikan gambaran komputasi dari bagian kerak bumi berdasarkan data
geofisik dan observasi geologi yang telah dilakukan dan bawah permukaan bumi. Pemodelan
geologi sangat berhubungan dengan disiplin ilmu geologi seperti geologi struktur,
sedimentologi, stratigrafi, dan diagenesis. Sebuah pemodelan geologi memiliki nilai numerik
tiga dimensi yang dilengkapi deskripsi fisik daerah penelitian. Hasil dari pemodelan geologi
dapat digunakan sebagai data tambahan yang penting dalam mitigasi bencana geologi dan
pengelolaan sumber daya alam, sebagai contoh dalam industri minyak dan gasbumi,
pemodelan reservoir yang realistik sangat dibutuhkan sebagai input dalam program simulasi
dan memprediksi respon batuan dalam proses eksplorasi, karena kesalahan yang terjadi pada
saat eksplorasi dapat menghambat produksi hidrokarbon. Penggunaan model geologi dan
simulasi reservoir memberikan kesempatan bagi ahli geologi untuk mengidentifikasi daerah
yang potensial dan ekonomis dengan lebih baik.
Formasi geologi dalam bentuk dua dimensi dibentuk oleh poligon – poligon yang
merepresentasikan patahan ataupun ketidakselarasan dan dibatasi oleh permukaan yang sudah
di-grid. Pemodelan geologi umumnya meliputi beberapa langkah, yaitu:
Analisis awal yang berkaitan dengan geologi pada daerah penelitian.
Interpretasi data yang tersedia dan observasi.
Pemodelan struktur yang menggambarkan batas batuan (horizon, unconformity, intrusi,
dan patahan)
Model Endapan
Model merupakan sesuatu yang
mempresentasekan keadaan sebenarnya dengan
dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas apa yang
akan diperlihatkan.
Jenis-jenis model :
1. Dari benda nya :model mineral
2. Dari kegiatannya : kegiatan eksplorasi
Ada beberapa tahapan dalam industri
pertambangan, berikut gambar tahapan dap
outputnya:
Model empiris
Model empiris adalah model geologi berdasarkan
karaketeristik endapan-endapan mineral yang
diketahui mengandung data, tapi tidak
diinterpretasikan (Babcock, 1984). Jenis endapan
tertentu terdapat pada tatanan geologi tertentu
yang seharusnya dijumpai pada tatanan geologi
yang sama ditempat lain (Walshe, 1984). Model
empiris endapan, dikarakterisasi oleh :
Lingkungan tektonik
Batuan induk (host rock)
Mineralisasi
Tipe dan zonasi alterasi hidrotermal
Penyebaran dalam waktu dan ruang
Ukuran dan kadar endapan
Model empiris dapat dijadikan model pembanding dalam menjalaskan model genetik
endapan suatu daerah.
Model Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiatan teknis ilmiah untuk mencari tahu suatu area, daerah,
keadaaan , ruang yang sebelumnya tidak diketahui keberadaan akan isinya. Eksplorasi yang
ilmiah akan memberikan sumbangan terhadap khazanah ilmu pengetahuan. Eksplorasi tidak
hanya dilakukan disuatu daerah, dapat pula di kedalaman laut yang belum pernah dijelajah,
ruang angkasa, bahkan wawasan alam pikiran (eksloration of the mind) (Koesoemadinata,
2000). Model eksplorasi merupakan aspek dalam tahapan rancangan eksplorasi berdasarkan
data dari literatur, geologi regional, keadaan langsung dilapangan, data-data dilapangan, citra
landsat sebagai hipotesa kerja penentuan strategi dan pemilihan metoda eksplorasi. Selain itu,
perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar dan
perancangan (desain) yaitu
1. Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harussesuai dengan keadaan geologi
endapan yang dicari.
2. Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu dengan biaya serendah-
rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesarnya-besarnya
3. Cost-benifical ; hasil yang diperoleh dapat digunakan (bankable)
Kesalahan dalam eksplorasi :
Kesalahan interpretasi atau analogi: kesalahan yang tergantung pada pengalaman
explorationist
Kesalahan teknis: kurang sempurnanya alat dan teknik yang digunakan untuk menentukan
variabel. Sekalipun alat dan teknik sudah standar, tetapi pelaksana di belakang alat tetap
merupakan faktor yang mengandung kesalahan
Kesalahan analitis: terjadi akibat kesalahan analisis
Pengumpulan data: sumber data, cara pengambilan, pemilahan jenis data, pengolahan dan
pemrosesan data.
Representasi data: kerapatan/kepadatan, jumlah dan sebaran data, bukan hanya
berdasarkan hitungan statistik belaka, tetapi harus memperhatikan aspek genetik. Analisis
data hingga interpretasi hasil analisis. Membangun model geologi batubara dan
menentukan model eksplorasi batubara
Apabila coal explorationist tidak dikondisikan bekerja secara terencana, berdasarkan
konsep eksplorasi, dan berpikir kritis, maka kesalahan interpretasi dapat semakin besar
Obyek geologi dikendalikan faktor genetik (proses geologi):
1. Kesalahan akibat hipotesa yang diyakini explorationist Apabila lapisan batubara di
intrusi oleh batuan beku, maka dapat menjadi batubara berkualitas baik
2. Perubahan seragam dan anggapan kemenerusan tubuh endapan batubara sepanjang jurus
dan kemiringan, kasus penampang perhitungan cadangan
3. Anggapan kesamaan lingkungan geologi endapan batubara. Model geologi batubara
harus dibangun
4. Penerapan model lingkungan pengendapan yang masih bersifat regional (formasi atau
satuan batuan)
5. Anggapan kesamaan antara model geologi regional (proses geologi yang membentuk
endapan batubara pada waktu tertentu) dan model geologi rinci (bentuk, dimensi dan
hubungan endapan batubara dengan geologi sekelilingnya)
6. Korelasi penampang bor tidak mendasarkan titik-titik kesamaan waktu, tetapi bidang
kesamaan waktu, sehingga berbeda dengan kenyataan di lapangan.
7. Anggapan kesamaan kemenerusan kedudukan lapisan batuan sepanjang on strike
maupun cross strike
8. Penggunaan/perubahan skala peta topografi atau geologi harus memperhatikan kaidah
kartografi.
9. Tujuan meminimalkan risiko dan menekan biaya, tetapi target tercapai
Resiko dalam eksplorasi :
Risiko eksplorasi (geologi)
Risiko penambangan
Risiko pengolahan (teknologi)
Risiko harga
Risiko pemasaran
Risiko politik
Risiko lingkungan
Faktor pembatas:
Perencana eksplorasi kurang cakap
Pelaksana eksplorasi kurang memiliki
kemahiran atau pengalaman
Kurang kendali pada pelaksanaan
eksplorasi
Akibat ketidaktentuan situasi masa depan
Upaya Mengatasi Kesalahan dalam Eksplorasi
Faktor subyektif coal explorationist berperan besar sebagai sumber timbulnya
kesalahan di dalam eksplorasi. Coal explorationist juga sekaligus berperan penting untuk
mengatasi kesalahan-kesalahan yang muncul. Coal explorationist harus memperhatikan
keseluruhan perolehan data, pemilahan jenis data, pemrosesan data, penentuan metode,
peralatan dan analisis data seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi.
Usaha ekonomi, modal besar, menggunakan metode atau teknologi sederhana sampai
canggih.
Berisiko tinggi, untung rugi dan risiko kegagalan harus diperhitungkan sejak awal.
Rancangan eksplorasi mengandung unsur-unsur rancangan rekayasa.