Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

30
Dr. Agung Firman Sampurna Anggota V BPK RI

Transcript of Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

Page 1: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

Dr. Agung Firman Sampurna Anggota V BPK RI

Page 2: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

1

1Pengantar : BPK sebagai

Lembaga Negara dengan Fungsi

Auditif

Page 3: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

Eksekutif Legislatif Yudikatif Auditif

UUD 1945

2

Kedudukan BPK dalam Penyelenggaraan Negara

Pasal 23E, 23F dan 23G UUD 1945

Page 4: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

3

Kewenangan BPK : Melaksanakan Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tangggungjawab Keuangan Negara

Paket Undang-Undang Keuangan Negara1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan

Page 5: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

4

2Lingkup

dan Pengelolaan

Keuangan Negara

Page 6: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

5

Keuangan Negara : semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut

a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;

c. Penerimaan Negara;d. Pengeluaran Negara;e. Penerimaan Daerah;f. Pengeluaran Daerah;g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain

berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah;

h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;

i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan Pemerintah.

Lingkup Keuangan Negara terdiri dari :

Page 7: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

Akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara dibutuhkan untuk :• Menjamin agar negara dapat memeroleh haknya dan sekaligus

melaksanakan kewajibannya dalam nilai dan alokasi yang benar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan sebagaimana disajikan melalui laporan keuangan yang menggunakan standar akuntansi yang diterima secara umum (GAAS).

• Menjamin agar pengelolaan keuangan negara terselenggara secara ekonomis, efisien, efektif dan akuntabel.

• Mendorong pengelolaan keuangan negara yang senantiasa berorientasi dan atau mengarah pada pencapaian tujuan negara

Pengelolaan Keuangan Negara : keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungawaban

6

Page 8: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

7

3Jenis-Jenis

Pemeriksaanatas

Pengelolaan dan Tanggungjawab

Keuangan Negara

Page 9: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

1. Pemeriksaan Keuangan

8

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan

Pemeriksaan keuangan bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah laporan keuangan dari entitas yang diperiksa (diaudit) telah menyajikan secara wajar tentang posisi keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Entitas PSAP Vs Entitas PSAK

Page 10: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

9

Page 11: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

10

Page 12: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

11

Page 13: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

12

Page 14: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

13

Pemeriksaan keuangan yang sudah pernah dilaksanakan oleh BPK RI untuk PDAM di wilayah Jawa dan Sumatra dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir sampai dengan posisi per 30 Juni 2013 antara lain:

Masalah : Cukup banyak laporan keuangan PDAM yang belum diaudit

Agenda Strategis :1. Tahun 2013 laporan keuangan PDAM di seluruh Indonesia harus di-audit2. Audit yang dilakukan oleh KAP terhadap laporan keuangan BUMD pada

umumnya dan PDAM pada khususnya harus disertai dengan audit atas SPI dan audit kepatuhan (compliace audit)

3. Standar penyajian laporan keuangan yang digunakan adalah PSAK

Page 15: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

2. Pemeriksaan Kinerja

14

Pemeriksaan kinerja (Performance Audit) : pemeriksaan yang independen atas efisiensi dan efektivitas kegiatan, program, dan organisasi pemerintah, dengan memperhatikan aspek ekonomi, dengan tujuan untuk mendorong ke arah perbaikan (INTOSAI)

Terminologi lain yang dikenal dari pemeriksaan kinerja adalah value for money audit : proses penilaian atas bukti-bukti yang tersedia untuk menghasilkan suatu pendapat secara luas mengenai bagaimana entitas menggunakan sumber daya secara ekonomis, efektif, dan efisien

Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas (Pasal 4 ayat (3) UU Nomor 15 tahun 2004)

Page 16: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

15

Page 17: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

16

Page 18: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

17

GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI NDONESIA

Area Perubahan

Page 19: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

18

Page 20: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

19

Page 21: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

20

Tujuan Pemeriksaan Kinerja yang sudah pernah dilaksanakan oleh BPK antara lain:a. Menilai efektivitas proses produksi dan distribusi air bersih dalam

rangka menyediakan air bersih bagi masyarakat yang memenuhi standar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas

b. Menilai efektifitas Pelayanan Pelangganc. Menilai efektivitas pengelolaan kegiatan penyediaan air bersih dan

pengelolaan tagihan PDAM

Agenda strategis : • Pemeriksaan Kinerja Tematik atas Pelayanan Penyediaan Air Bersih• Area potensial yang akan dipilih menjadi area kunci akan mencakup

aspek teknis dan manajerial, dengan mempertimbangkan aspek kuantitas (pasokan) termasuk service coverage, kualitas (air bersih) dan kontinuitas pelayanan

Page 22: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

21

3. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)

Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) : bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal yang diperiksa. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu dapat bersifat: eksaminasi (examination), reviu (review), atau prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures)

Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern

Page 23: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

22

1. Eksaminasi adalah untuk memberikan pernyataan positif (positive assurance) atas hal yang diperiksa, yaitu bahwa hal yang diperiksa sesuai atau tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam segala hal yang material. Pernyataan positif tersebut merupakan simpulan atas keseluruhan populasi.

2. Reviu adalah untuk memberikan pernyataan negatif (negative assurance) atas suatu hal tertentu yang diperiksa, yaitu pernyataan bahwa tidak ada informasi yang menyatakan bahwa hal tertentu tersebut tidak sesuai dengan kriteria. Pernyataan negatif tersebut merupakan simpulan atas hal yang direviu saja dan bukan simpulan atas populasi.

3. Agreed upon procedures adalah memberikan laporan atas temuan yang diperoleh dengan melaksanakan prosedur tertentu yang telah disepakati oleh para pihak (pemberi tugas dan pemakai tertentu) sebelum penugasan dimulai. PDTT yang bersifat agreed upon procedures dilakukan hanya jika ada permintaan (on call basis).

Tujuan PDTT yang bersifat :

Page 24: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

23

Tujuan Pemeriksaan yang sudah pernah dilaksanakan oleh BPK RI antara lain :

1. Kegiatan produksi & pengelolaan HPP, kegiatan penjualan air, pengelolaan asset dan investasi, pengelolaan biaya usaha/operasional, dan kewajiban pada negara maupun daerah telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan telah dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan titik-titik pengendalian untuk pengamanan aset perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan

3. Pengelolaan produksi air dan produksi non air, distribusi, investasi/pembelian barang/ pemborongan pekerjaan, penjualan/pelayanan langganan, kerjasama dengan pihak ketiga, kewajiban PDAM kepada Negara/Daerah telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan

4. Sistem pengendalian intern entitas baik terhadap laporan realisasi pendapatan dan biaya; mekanisme dan tata cara pemungutan pendapatan; pengeluaran biaya dan penatausahaan piutang telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai untuk mencapai pengendalian yang handal

5. Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan usaha PDAM telah sesuai dengan RKAP (Rencana Kebijakan Anggaran Perusahaan) dan tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

Page 25: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

4

Permasalahan yang menjadi

Temuan dalam Pemeriksaan

Keuangan PDAM

24

Page 26: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

25

Kelemahan-kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan PDAM yang ditemukan BPK antara lain:

a. Terdapat perbedaan saldo akhir Kas antara Laporan Keuangan dengan rekening koran bank;

b. Proses Pengajuan dan Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja Tidak Sesuai Ketentuan.

c. Pengelolaan dan penatausahaan Persediaan Bahan Operasi dan Bahan Instalasi belum optimal, sehingga nilai persediaan tersebut tidak dapat diyakini kewajarannya;

d. Penyajian Aset Tetap Tanah dan Penyempurnaan Tanah, Aset Tetap Instalasi Transmisi dan Distribusi, Aset lnstalasi Pompa, Aset Tetap Dalam Penyelesaian dan Aset Tetap Tidak Berfungsi pada Neraca tidak dapat diyakini kewajarannya, sehingga tidak memberikan informasi yang andal bagi pengguna laporan keuangan;

e. Penghapusan Aset Tetap tidak sesuai ketentuan;

f. Pengungkapan Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan Belum Lengkap dan Belum Memadai;

Page 27: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

26

Kelemahan-kelemahan terkait kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada PDAM yang ditemukan BPK antara lain:

a. PDAM mengalami kerugian atas kehilangan air, sehingga kehilangan perolehan pendapatan;

b. Terdapat kekurangan volume pekerjaan dan Pelaksanaan pekerjaan oleh rekanan mendahului kontrak pengadaan barang/jasa;

c. PDAM kurang membayar Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan dan Air Bawah Tanah (ABT/AP);

d. PDAM Tidak Memverifikasi Laporan Operasional Mitra Kerjasama Sebagai Dasar Perhitungan Royalti;

e. Kerjasama PDAM dengan Mitra Kerjasama kurang menguntungkan PDAM TKR;

f. PDAM kurang membayar Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) berdasarkan penghitungan Laba Fiskal dan Penyelesaian Hutang PPh Badan berlarut-larut, sehingga berpotensi terbebani sanksi administrasi berupa bunga;

g. Pengelolaan dan Penggunaan Dana Cadangan Belum Tepat;

Page 28: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

5Catatan

Akhir

27

Page 29: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

28

Untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pengelolaan penyediaan air bersih, sebagai langkah awal diperlukan :

• Komitmen untuk menyelenggarakan pengelolaan pelayanan penyediaan air bersih dengan mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku

• Komitmen terhadap peningkatan kompetensi, baik kompetensi teknis maupun kompetensi manajerial, khususnya dalam bidang tata kelola keuangan, dalam pengelolaan pelayanan penyediaan air bersih

• Komitmen untuk membangun kebersamaan dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul

Page 30: Agung Firman Sampurna : Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan PDTT di Lingkungan PDAM

TERIMA KASIH