Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

10
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya pembentukan awan, curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-rata selama beberapa tahun sampai millenia, dan juga perubahan dalam pola cuaca jangka panjang, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer. Data iklim/cuaca, terutama data hujan dan temperatur, yang telah terkumpul melalui pengamatan yang dilakukan secara intensif yang masih berupa catatan-catatan lapangan sebelum disajikan untuk dihitung, perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan untuk mengurangi adanya penyimpangan dan kesalahan yang sering terjadi Data iklim/cuaca terutama temperatur dan hujan sebelum digunakan dalam analisis lebih lanjut harus terlebih dahulu diuji homogenitasnya atau konsistensinya. Pencatatan data iklim sering mengalami penyimpangan dan kesalahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kerusakan alat, perubahan

description

Siska Dwi Carita (A1H009055)

Transcript of Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

Page 1: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya

pembentukan awan, curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-rata

selama beberapa tahun sampai millenia, dan juga perubahan dalam pola cuaca

jangka panjang, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.

Data iklim/cuaca, terutama data hujan dan temperatur, yang telah

terkumpul melalui pengamatan yang dilakukan secara intensif yang masih berupa

catatan-catatan lapangan sebelum disajikan untuk dihitung, perlu dilakukan

pengujian. Pengujian ini dilakukan untuk mengurangi adanya penyimpangan dan

kesalahan yang sering terjadi

Data iklim/cuaca terutama temperatur dan hujan sebelum digunakan dalam

analisis lebih lanjut harus terlebih dahulu diuji homogenitasnya atau

konsistensinya. Pencatatan data iklim sering mengalami penyimpangan dan

kesalahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kerusakan alat,

perubahan letak peralatan, keteledoran/kelalaian pengamat, data rusak/hilang, dan

perubahan keadaan lingkungan yang mendadak. Hal yang diuji adalah

kehomogenitasannya atau konsistensinya.

Pengujian ini penting untuk dilakukan agar ketika data disajikan tidak

menjerumuskan dalam pembacaan dan perkiraan yang salah yang terjadi dalam

lapangan.

Page 2: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan homogenitas data temperatur

dan hujan.

Page 3: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

II. LANDASAN TEORI

Data iklim/cuaca terutama temperatur dan hujan sebelum digunakan dalam

analisis lebih lanjut harus terlebih dahulu diuji homogenitasnya atau

konsistensinya. Pencatatan data iklim sering mengalami penyimpangan dan

kesalahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kerusakan alat,

perubahan letak peralatan, keteledoran/kelalaian pengamat, data rusak/hilang, dan

perubahan keadaan lingkungan yang mendadak.

Kerusakan alat pencatat data iklim merupakan kerusakan atau perubahan

beberapa fungsi alat karena perubahan alami, seperti karatan atau karena alat

tersebut sudah cukup lama dipakai. Kerusakan-kerusakan tersebut tidak terdeteksi

sehingga data yang dihasilkan mengalami penyimpangan.untuk itu, dalam suatu

stasiun klimatologi hendaknya mempunyai alat cadangan dan seorang engineer

agar dapat memperbaiki kerusakan pada alat tersebut.

Kesalahan pada perubahan letak peralatan menyebabkan perubahan fungsi

ruang terhadap data pengamatan. Perubahan letak peralatan dapat disebabkan

karena hal alami seperti angin yang berhembus kencang yang menngeser

kedudukan alat, maupun karena faktor manusia yang kurang teleti dalam

mengenbalikan keadaan fungsi alat seperti sedia kala.

Kesalahan karena keteledoran pengamat ini sering terjadi karena pengamat

mengalami kesulitan untuk melakukan pencatatan seperti karena hujan lebat atau

gempa bumi. Kesalahan ini dapat terjadi pula kerena kurangnya ketelitian

pengamat ketika melakukan pencatatan. Kerusakan data atau hilangnya data dapat

dikarenakan karena faktor alam seperti banjir, gempa dan lain sebagainya.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap homogenitas suatu data. Perubahan

lingkungan yang mendadak dapat menyebabkan perubahan suatu data.

Pengujian data temperatur/suhu dilakukan dengan uji Run Test. Rerata

temperatur selama sepuluh tahun atau lebih dihitung kemudian dibandingkan

Page 4: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

dengan rerata temperatur secara keseluruhan selama tahun pengamatan. Apabila

rerata tahunan lebih besar daripada rerata keseluruhan, maka diberi tanda (+) dan

sebaliknya apabila rerata tahunan lebih kecil dibandingkan dengan secara

keseluruhan selama tahun pengamatan diberi tanda (-). Jumlah pasangan (+) dan

(-) dihitung dan di beri tanda (U). Data temperatur sudah homogen apabila nilai

(U) masih dalam batas seperti dalam tabel 1.

Tabel 1. Nialai U untuk data homogen.

Jumlah Data Range Jumlah Data Range

12 5 - 8 28 11 – 18

14 5 – 10 30 12 – 19

16 6 – 11 32 13 – 20

18 7 – 12 34 14 – 21

20 8 – 13 36 15 – 22

22 9 - 14 38 16 – 23

24 9 - 17 40 16 – 25

26 10 - 17 50 22 - 30

Homogenitas data hujan dapat dilakukan dengan metode Buishand (Sri

Harto, 1998). Metode ini dinamakan RAPS (Resclased Adjusted Partical Sums).

Sk ** = Sk */Dy : k = 0, 1, 2, 3,………n

Sk * = ∑ (Yi –Y)2 : k = 1, 2, 3,…………n

Dy2 = ∑ (Yi – Y)2/n

Nilai statistic Q → Q = maks | Sk ** |

0 ≤ K ≤ n

Nilai statistik R → R = maks Sk ** - min Sk**

0 ≤ K ≤ n

Page 5: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

Nilai statistic Q dan R diberikan pada tabel 2.

Tabel 2. Nilai Q/√n dan R/√n

N Q/√n R/√n

90% 95% 99% 90% 95% 99%

10 1,05 1,14 1,29 1,21 1,28 1,38

20 1,10 1,22 1,42 1,34 1,43 1,60

30 1,12 1,24 1,46 1,40 1,50 1,70

40 1,13 1,26 1,50 1,42 1,53 1,74

50 1,14 1,27 1,52 1,44 1,55 1,75

100 1,17 1,29 1,55 1,50 1,62 1,86

Sumber : Sri Harto, 1993

Apabila nilai Q/√n atau R/√n dihitung lebih kecil daripada nilai Q/√n atau R/√n

tabel maka datanya homogen.

Page 6: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

III. METODELOGI

Alat dan Bahan

1. Data kabupaten Banyumas Stasiun Bojongsari tahun 1988

2. Kertas Folio

3. Kertas HVS ukuran A4 70 gram

4. Alat tulis

5. Penggaris

6. Label/Tipe-X

7. Kalkulator

Page 7: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Cara menentukan homogenitas data temperatur hujan dapat dilakukan

dengan dua metode, metode Run Test dan metode RAPS.

2. Metode Run Test adalah metode yang digunakan untuk

menghomogenitaskan data dengan cara membandingkan rerata temperatur

tahunan dengan rerata temperatur keseluruhan.

3. Metode RAPS adalah metode yang digunakan untuk menghomogenitaskan

data dengan cara membandingkan nilai Q/√n atau R/√n dengan Q/√n atau

R/√n.

B. Saran

Pada praktikum selanjutnya hendaknya metode RAPS dijelaskan secara

rici oleh asisten praktikum.

Page 8: Agroklimatologi Laporan Acara 4_revisi

DAFTAR PUSTAKA

Abujamin Ahmad Nasri. 1978. Beberapa Alat Pengukur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Anonim, 2008. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Benyamin Lakitan. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Doronbos, J. 1976. Agro Meteorological Field Stations. Irigation and Drainage Paper. No. 27. FAO. Rome

ILACO B.V. 1981. Agricultural Compendium For Rural Development in The Tropics and Subtropics. Elsevier Science Publishers B.V

Hanafi. 1988. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. BandungMasrukhi.2010. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian

Universitas Jenderal Soedirman.Prawiro wardoyo, Susilo 1996. Meteorologi. ITB. Bandung.

Waryono, dkk. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. PT Bina Ilmu. Surabaya.

Wisnubroto, Soekardi, dkk. 1981. Asas-Asas Meteorologi Pertanian. Ghalia Indonesia. Jakarta