agroklimat_atmosfer.doc
-
Upload
emma-femi-p -
Category
Documents
-
view
165 -
download
1
Transcript of agroklimat_atmosfer.doc
SOAL
1. Jelaskan definisi dari atmosfer !
2. Jelaskan komposisi penyusun atmosfer !
3. Jelaskan peranan atmosfer !
4. Jelaskan polutan preimer dan sekunder !
5. Jelaskan sifat-sifat atmosfer !
6. Jelaskan ciri khas: troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer !
7. Jelaskan proses pembentukan dan penguraian dan kegunaan gas ozon !
8. Jelaskan peranan uap air terhadap cuaca !
9. Jelaskan tentang aerosol !
JAWABAN
1. Definisi atmosfer
Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti bola. Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi, terdiri atas
campuran gas yang memungkinkan kehidupan di bumi dan melindungi bumi
dari benturan meteor, sinar kosmik dan radiasi. Atmosfer termasuk bagian bumi.
Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-
sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun
(berevolusi). Udara yang terkandung dalam atmosfer merupakan campuran dan
kombinasi dari gas, debu dan uap air.
Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di
muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam,
menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk bumi lainnya. Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km.
Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Atmosfer tersusun
atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap.
2. Komposisi penyusun atmosfer
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai komponen gas, komponen gas
penyusun atmosfer bumi dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Unsur Kimia Lambang Volume (%)1. Nitrogen N2 78.082. Oksigen O2 20.953. Argon Ar 0.934. Karbondioksida CO2 0.0355. Neon Ne 0.00186. Helium He 0.000157. Kripton Kr 0.000118. Methan CH4 0.000179. Xenon Xe 0.0000510. Nitrous oksida N2O 0.0000511 Hidrogen H2 0.00005
Gas penyusun atmosfer Bumi memiliki banyak manfaat untuk kehidupan
manusia antara lain:
a. Nitrogen
Merupakan unsur gas yang paling besar prosentasenya di
atmosfer. Gas nitrogen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.
Gas nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk
b. Oksigen
Oksigen merupakan unsur gas yang sangat diperlukan untuk
pernafasan manusia dan mahluk hidup lainnya seperti hewan dan
tumbuhan. Komposisi oksigen dalam atmosfer mencapai 21%, oksigen
terdapat di perairan terutama perairan laut dangkal dan di daratan sampai
batas ketinggian tertentu di atas permukaan air laut, semakin tinggi
tempat suatu wilayah dari permukaan air laut, lapisan oksigennya
semakin tipis. Karena ada oksigen kita dapat bernafas, menyalakan lilin
dan lainnya.
c. Argon
Argon simbolnya Ar, merupakan elemen gas terbesar ke tiga di
atmosfer Bumi setelah unsur gas nitrogen dan oksigen. Nama elemen
Argon, diambil dari bahasa Yunani Argos yang artinya tidak aktif, karena
Argon tidak mudah ber-reaksi dengan elemen lain. Argon digunakan
bersama dengan gas Neon dalam industri listrik untuk mengisi lampu
neon. Gas Argon berwarna biru. Lampu neon yang diisi dengan Gas
Argon lebih hemat listrik dibandingkan lampu listrik biasa.
d. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan
gas asam yang ringan. Karbondioksida disebut juga gas asam karbon,
molekulnya terdiri dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen, disimbolkan
CO2. Karbondioksida sering disebut udara campuran.
Beberapa manfaat Gas Karbondioksida :
Karbondioksida digunakan untuk memproduksi Sodium Carbonat
Na2CO3, sodium bikarbonat NaHC03 dan bahan kimia lainnya
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Gas Karbondioksida bersifat tidak mudah terbakar dan dapat
melokalisir panas, itu sebabnya digunakan sebagai pengisi tabung
pemadam kebakaran.
Gas Karbondioksida dibutuhkan dalam pernafasan dan fotosintesis
tumbuhan.
Kandungan Karbondioksida dalam jumlah yang banyak di atmosfer
dapat menyebabkan polusi udara sehingga menimbulkan gangguan pada
pernafasan mahluk hidup, misalnya sesak nafas pada manusia.
e. Neon
Neon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan non
reaktif. Neon termasuk gas mulia seperti halnya Gas Helium, Argon,
Kripton, Xenon dan Radon.
Kegunaan Gas Neon adalah sebagai berikut:
Dimanfaatkan untuk lampu neon Kota di malam hari
Keperluan iklan
Dapat dimanfaatkan untuk indikator tegangan tinggi
Dimanfaatkan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk membantu
melihat hasil rontgen
f. Methan (CH4)
Gas Methan terdiri dari Carbon dan Hidrogen. Methan adalah gas
yang tidak berwarna berbau, mudah terbakar dan lebih ringan dari udara.
Di beberapa planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus,
methan merupakan komponen besar di dalam atmosfernya.
Methan digunakan sebagai bahan bakar karena Gas Alam yang
digunakan sebagai bahan bakar mengandung 85% Gas Methan (CH4),
10% Etane (C2H6) dan selebihnya adalah Propane (C3H8), Butane
(C4H10), Pantene (C5H2) dan Alkane.
g. Helium
Helium berasal dari bahasa Yunani Helios, yang artinya Matahari.
Helium termasuk gas mulia, lebih ringan dari udara, sehingga
dimanfaatkan untuk pengisi balon gas dan balon udara. Helium juga
digunakan untuk bahan bakar yang dapat menggerakan mesin roket.
h. Hidrogen
Hidrogen digunakan pada industri kimia, untuk membuat amonia
(NH3), kegunaan amonia antara lain untuk membuat pupuk. Para ahli
metalurgi menggunakan hidrogen untuk memisahkan logam murni
dengan oksida, contohnya digunakan untuk menghasilkan lembaran
tembaga.
i. Xenon
Xenon berasal dari bahasa Yunani, Xenon yang artinya asing.
Xenon merupakan gas mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas
Xenon tidak ber-reaksi dengan elemen lain, sehingga banyak digunakan
untuk pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan pada industri
kimia dan indusri elektronik.
3. Peranan atmosfer
Atmosfer sebagai pelindung bumi memiliki peranan-peranan penting
sebagai berikut:
a. Memberikan perlindungan terhadap benda-benda angkasa luar yang bisa
masuk ke bumi (meteor, radiasi, komet).
b. Sebagai stabilisator unsur-unsur cuaca.
Sebagai pemantul sinar yang akan masuk ke permukaan bumi.
Suatu cahaya yang mengenai suatu permukaan apakah
permukaan tanah, air, tanaman maupun udara, maka sebagian cahaya
yang datang tersebut dipantulkan kembali ke luar atmosfer.
Kemampuan suatu permukaan atmosfer dalam memantulkan cahaya
sangat dipengaruhi oleh warna permukaan. Bila permukaan berwarna
putih, yaitu bila komponen atmosfer yang dominan pada saat itu uap
air, maka kemampuan untuk memantulkan cahaya relatif lebih besar.
Sehingga apabila bagian dari cahaya yang sampai di permukaan
atmosfer banyak yang dipantulkan, bagian yang diserap atau
ditransmisikan lebih rendah.
Sebagai penyerap radiasi yang akan masuk ke permukaan bumi.
Beberapa gas yang terdapat di atmosfer mempunyai peranan
sebagai penyerap sinar matahari. Gas Nitrogen, Oksigen dan Ozon
berperan sebagai penyerap UV, sehingga dengan adanya atmosfer,
sinar UV yang sampai ke permukaan bumi sedikit (± 9%). Sedikitnya
UV yang sampai ke permukaan bumi erat kaitannya dg besarnya
konsentrasi gas penyerapnya, yaitu Nitrogen (78,08%), Oksigen
(20,95%). Selain gas-gas tersebut, masih banyak gas-gas lain yang
berperan sebagai penyerap sinar matahari: CO, CO2 dan uap air.
c. Mengurangi pelepasan energi dari permukaan bumi.
Keberadaan kumpulan gas-gas, uap air dan partikulat di atmosfer
disamping sebagai filter radiasi mata hari yang sampai ke permukaan
bumi, juga berperan sbg penghambat terjadinya pelepasan energi dari
permukaan bumi secara berlebihan.
Jika tidak ada atmosfer, proses pelepasan energi dari permukaan
bumi (reradiasi) akan sangat besar, sehingga fluktuasi suhu sangat tinggi.
Karena pada waktu siang hari energi yang sampai ke permukaan bumi
sangat tinggi, karena tidak ada atmosfer yang menghalangi sinar yang
masuk Pada malam hari : pelepasan energi berlangsung sangat banyak
suhu akan sangat rendah. Adanya atmosfer akan menghambat laju
pelepasan energi serta memantulkan kembali radiasi yang dilepas oleh
bumi, sehingga pada malam hari di permukaan bumi terasa lebih hangat.
d. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah di permukaan bumi.
Peran penting atmosfer lainnya adalah dalam mendistribusikan
air antar wilayah di permukaan bumi. Peran perndistribusiaan air oleh
atmosfer dapat dilihat pada siklus hidrologi. Tanpa adanya atmosfer yang
mampu menampung uap air, maka seluruh air pada PB akan mengumpul
pada tempat-tempat yangpaling rendah. Sungai-sungai akan kering,
seluruh air tanah akan merembes ke laut. Air hanya akan mengumpul di
laut atau samudra.Dengan adanya atmosfer yang mampu menampung
uap airhasil proses evaporasi, transpirasi atau evapotrasnpirasi, air
(dalam bentuk uap) dapat diangkut ke berbagai tempat di muka bumi.
Pendistribusian air oleh atmosfer ini membuka peluang bagi makluk
hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi jika
syarat tumbuh lainnya terpenuhi.
e. Menyediakan O2, CO2 dan N2 sebagai sumber kehidupan organisme di
permukaan bumi.
Makluk hidup butuh Oksigen untuk pernafasan (respirasi) agar
dihasilkan cukup energi untuk menunjang aktivitas dan pertumbuhannya.
Tumbuhan juga membutuhkan CO2 sebagai bahan baku untuk sintesis
karbohidrat, melalui fotosintesis. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga
dapat diperoleh dari atmosfer. Karbohidrat yang dihasilkan tumbuhan
inilah yang kemudian dikonsumsi oleh makluk hidup lainnya,
sebagaimana yang dikenal dalam rantai makanan. Disamping itu N2 yang
dibutuhkan dalam sintesa protein juga dapat diperoleh dari atmosfer.
4. Polutan primer dan polutan sekunder
Polusi adalah masuknya makluk hidup, zat energi, atau komponen lain
dalam lingkungan atau perubahan tatatnan lingkungan oleh kegiatan manusia.
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya, gas H2S, Gas CO,
CO2 dan batu bara.
Sumber polusi udara dibagi menjadi dua yaitu polutan primer dan
polutan sekunder. Polutan primer adalah bahan kimia (polutan) yang
dimasukkan secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang membahayakan.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah SO2, NO, NO2, CO dan bahan
partikulat (debu dan jelaga). Polutan sekunder adalah bentuk bahan kimia
berbahaya di atmosfer yang terbentuk melalui reaksi kimia antara beberapa
komponen kimia. Misalnya SO2 dapat bereaksi dengan O2 menjadi SO3.
Kemudian SO3 dapat beraksi dengan uap air menjadi asam sulfat (H2SO4).
Contoh lainnya adalah reaksi antara sinar matahari, hidrokarbon dan NO yang
diemisikan oleh kendaraan bermotor dapat membentuk photochemical smog
yang pedih bagi mata.
Masing-masing polutan di atas memiliki toksisitas (daya racun) yang
berbeda-beda yaitu:
PolutanLevel Toleransi
Toksisitas Relatifppm ug/m3
CO 32,0 40.000 1,00HC - 19.300 2,07SOx 0,50 1.430 28,0NOx 0,25 514 77,8
Partikel - 375 106,7Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di
atas -192º C,. komponen ini mempunyai berat sebesar 96,5% dari berat air dan
tidak larut di dalam air. Karbon monokside yang terdapat di alam terbentuk dari
salah satu proses sebagai berikut:
Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang
mengandung karbon.
Reaksi antara karbon diokside dan komponen yang mengandung karbon
pada suhu tinggi.
Pada suhu tinggi, karbon diokside terurai menjadi karbon monokside dan
O.
Nitrogen Okside (NOx)
Nitrogen okside (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfir
yang terdiri dari gas nitrik okside (NO) dan nitrogen diokside (NO2). Nitrik
okside merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya
nitrogen diokside mempunyai warna coklat kemerahan dan berbau tajam.
Okside yang lebih rendah, yaitu NO, terdapat di atmosfir dalam junmlah besar
dari pada NO2. Pembentukan NO dan NO2 mencaku reaksi antara nitrogen dan
oksigen di udara sehingga membentuk NO, kemudian reaksi selanjutnya antara
NO dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2. Persamaan reaksinya adalah
sebagai berikut:
N2 + O2 2NO
2NO + O2 2NO2
Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia
Hidrokarbon dan oksidan fotokimia merupakan komponen polutan udara
yang berbeda tetapi mempunyai hubungan satu sama lain. Hidrokarbon
merupakan polutan primer karena dilepaskan ke udara secara langsung,
sedangkan oksidan fotokimia merupakan polutan sekunder yang dihasilkan di
atmosfer dari reaksi-reaksi yang melibatkan polutan primer.
a. Hidrokarbon
Komponen hidrokarbon hanya terdiri dari elemen hidrogen dan
karbon, di alam pada suhu kamar wujud hidrokarbon dapat berupa gas,
cair dan padat. Sifat fisik dari masing-masing bentuk tersebut
dipengaruhi oleh struktur molekul, terutama jumlah atom karbon yan
menyusun molekul hidrokarbon. Hidrokarbon yang mengandung 1-4
atom karbon berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan yang
mengandung 5 atau lebih atom karbon berbentuk cair atau padat.
Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam
produksi oksidan fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik
NO2. polutan sekunder yang paling berbahaya yang dihasilkan oleh
reaksi hidrokarbon dalam siklus tersebut adalah ozon (O3) dan
peroksiasetilnitrat, yaitu salah satu komponen yang paling sederhana
dari grup peroksiasilnitrat (PAN).
b. Oksidan Fotokimia
Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi
oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan
sinar, yang akan mengoksidasi komponen-komponen yang tidak segera
dapat dioksidasi oleh gas oksigen. Senyawa yang terbentuk merupakan
polutan sekunder yang diproduksi karena interaksi antara polutan primer
dengan sinar.
Sulfur Oksida
Polusi oleh sulfur okside terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang
tidak berwarna, yaitu sulfur diokside (SO2) dan sulfur triokside (SO3), dan
keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur diokside mempunyai karakteristik bau
yang tajam dan tidak terbakar di udara, sedangkan sulfur triokside merupakan
komponen yang tidak reaktif.
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan
kedua bentuk sulfur okside, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak
dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam
jumlah cukup, SO2 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah SO3 yang
terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu, dan bervariasi dari 1
sampai 10% dari total SOx.
Partikel
Partikel-partikel yang masuk dan teringgal di dalam paru-paru mungkin
bebahaya bagi kesehatan karena tiga hal penting, yaitu:
Partikel tersebut mungkin beracun karena sifat-sifat kimia dan fisiknya.
Partikel tersebut mungkin sifat inert (tidak breaksi) tetapi jika teringgal
di dalam saluran penafasan dapat menggangu pembersihan bahan-bahan
lain yang bebahaya.
Partikel-partikel tersebut mungkin dapat membawa molekul-molekul gas
yang bebahaya, baik dengan cara mengabsorbsi atau mengadsorbsi,
sehingga molekul-molekul gas tersebut dapat mencapai dan tertinggal di
bagian paru-paru yang sensitif. Karbon merupakan partikel yang umum
dengan kemampuan yang baik untuk mengabsorbsi molekul-molekul gas
pada permukannya.
5. Sifat-sifat atmosfer:
a. Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai
ketinggian 560 km dari permukaan bumi.
b. Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat
laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan
angkasa luar.
c. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba
(kecuali bergerak sebagai angin).
d. Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
e. Memantulkan gelombang radio.
f. Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk
kehidupan.
g. Mempunyai berat (56x1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari
beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di awah
6000 m.
h. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat
pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan
bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses
cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari
matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu
malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada malam
hari -148,9°C.
6. Ciri khas:
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-
rata ±10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16
km dengan temperatur rata-rata 80°C. Di daerah sedang ketinggian lapisan
troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di
daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C.
Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan
mahkluk hidup di muka bumi. Karena pada lapisan ini selain terjadi
peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari
seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur)
udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100
meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar
±0,5°C.
Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara
troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif
konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar
antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ±2 km.
b. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai
dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian. Kenaikan suhu udara berdasarkan
ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas
antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian
sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai
ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis.
Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah
lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga
ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh
adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar
matahari. Pada lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet
terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan
cuaca.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:
a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 20 km, dengan suhu udara –
50 C sampai -55 C.
b. Lapisan udara panas; terletak antara 20 – 35 km, dengan suhu –50 C
sampai +50 C.
c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 35 – 60 km, dengan suhu
antara +50 C sampai -70 C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada
ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan
meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.
c. Mesosfer
Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan
lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar
lainnya. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur)
udara, rata-rata 0,4 °C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara
ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang
negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81 °C. Bahkan di
puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai
sekitar -100 °C.
d. Termosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan
bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini
merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik
gelombang panjang maupun pendek.
Pada termosfer, kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari -100
°C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius. Lapisan yang paling tinggi
dalam termosfer adalah termopause. Temperatur termopause konstan
terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi.
Temperatur pada malam hari berosilasi antara 300 °C dan 1200 °C,
sedangkan pada siang hari berosilasi antara 700 °C dan 1700 °C.
7. Proses pembentukan dan penguraian ozon
Lapisan ozon adalah bagian dari stratosfer, di mana pada lapisan ozon ini
terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan ozon ini, sering kali dikatakan
sebagai lapisan tersendiri, yang disebut Ozonosfer. Ozon adalah sebentuk
molekul oksigen yang relatif tidak stabil, terdiri dari tiga atom oksigen (O3).
Proses pembentukan ozon terjadi di dua lapisan atmosfer, yaitu troposfer dan
stratosfer. Pembentukan di atmosfer tingkat bawah, troposfer, dianggap buruk
karena pada lapisan tersebut ozon dibentuk oleh zat-zat polutan hasil kegiatan
industri dan transportasi. Di lain pihak, pembentukan ozon secara alami di
lapisan stratosfer dianggap berguna karena ozon di lapisan itu berperan penting
dalam melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet. Diperkirakan 90%
dari pembentukan ozon berlangsung di lapisan stratosfer. Proses pembentukan
dan penguraian ozon di stratosfer terjadi secara natural dan konstan.
Molekul ozon dibentuk melalui reaksi kimia yang terjadi ketika radiasi
ultraviolet dari matahari menyentuh stratosfer. Teori pembentukan dan
penguraian molekul ozon dikenal sebagai Teori Chapman, dan proses kimia
pembentukan ozon adalah sebagai berikut:
O2 + uv O + O ..............(1)
(panjang gelombang <240 nm)
O + O2 + M O3 + M ..............(2)
(M adalah molekul yang diperlukan dalam reaksi ini karena mampu
menyerap energi yang dibebaskan)
Bentuk akhir dari pembentukan ozon kemudian dapat dijabarkan sebagai
berikut:
3O2 + uv 2O3 ..............(3)
(panjang gelombang < 242 nm)
Molekul ozon juga mengalami penguraian yang berlangsung secara alami.
Selain penguraian oleh sinar ultraviolet, molekul ozon juga secara konstan
diuraikan oleh senyawa alami, seperti, nitrogen yang berasal dari tanah dan laut,
hydrogen dari uap air atmosfer, dan klorin dari laut.
Proses penguraian molekul ozon dapat dilihat dalam reaksi berikut ini:
O3 + uv O + O2 ..............(1)
(panjang gelombang <850 nm)
ATAU
O2 + O 2O2 .............(2)
Reaksi akhirnya adalah:
2O3 + uv 3O2
(panjang gelombang < 850 nm)
Perbandingan kecepatan pembentukan dan penguraian ozon cenderung
konstan ketika prosesnya berlangsung secara alamiah. Tetapi proses tersebut
berangsur-angsur mengalami gangguan yang ditimbulkan oleh beragam kegiatan
manusia yang membebaskan senyawa kimia perusak ozon ke lapisan atmosfer,
seperti berbagai senyawa kimia yang mengandung klorokarbon (CCl4 dan
CH3Cl3), CFC (CFCl3 dan CF2Cl2) dan halon (CF3Br dan CF2ClBr) yang
merupakan senyawa kimia yang stabil, terdiri dari atom-atom halogen, yaitu
klorin dan bromine. Di udara, senyawa-senyawa tersebut tidak mudah diuraikan
dan perlahan akan melintas sampai ke stratosfer.
Ketika lapisan ozon di stratosfer menipis, radiasi ultraviolet yang dapat
menyentuh permukaan bumi mengalami peningkatan dan mengancam kesehatan
manusia seperti kanker, katarak, dan mengurangi sistem ketahanan tubuh. Selain
itu, radiasi ultraviolet juga menjadi ancaman bagi ekosistem laut, hutan, dan
hasil panen.
Kegunaan ozon:
a. Melindungi bumi dari sinar ultraviolet.
b. Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik)
menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida,
nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna)
membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk
membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik)
mencuci, dan memutihkan kain (dipaten)
membantu mewarnakan plastik
menentukan ketahanan getah
pengawetan bahan makanan,
sterilisasi peralatan kedokteran
8. Peranan uap air terhadap cuaca
Uap air adalah gas yang sangat penting di atmosfer, tapi sangat bervariasi
dalam konsentrasi (0% - 4%) dari tempat ke tempat, dan dari waktu ke waktu.
Uap air tak terlihat, dan itu menjadi terlihat sebagai awan, kabut, es hujan, dan
ketika molekul air bergabung menjadi kelompok yang lebih besar. Air bentuk
uap air gas, cair, dan padat, dan merupakan curah hujan yang jatuh ke Bumi dan
merupakan dasar untuk hidrologi siklus. Uap air juga merupakan faktor utama
dalam transfer panas di atmosfer. Semacam panas dikenal sebagai panas laten
dilepaskan ketika uap air berubah menjadi es padat atau air cair. Panas ini
merupakan sumber utama energi atmosfer yang merupakan kontributor utama
pembentukan badai, angin topan, dan fenomena cuaca lainnya. Uap air mungkin
juga memainkan peranan jangka panjang dalam peraturan atmosfer, karena
merupakan gas rumah kaca yang menyerap porsi yang signifikan dari keluar
radiasi dari bumi, sehingga atmosfer yang hangat.
Keberadaan uap air memegang peranan penting dalam proses fisis di
atmosfer karena :
a. Sumber dari semua bentuk kondensasi (pengembunan) dan presipitasi
(curahan).
Mempengaruhi suhu karena mampu menyerap radiasi.
b. Mengandung panas laten.
c. Mempengaruhi evaporasi (penguapan) dan evapotranspirasi.
d. Dapat berubah fasa menjadi cair atau padat. Hal yang berbeda dengan gas
lain di atmosfer.
e. Mempengaruhi kestabilan atmosfer melalui pemanasan dan pendinginan
adiabatik.
Aktifitas cuaca terjadi pada lapisan troposfer. Hal ini terjadi karena
troposfer mengandung kira-kira 80 % dari total massa atmosfer dan memuat
seluruh uap air dan aerosol.
9. Aerosol adalah berbagai partikel halus dari bahan padat di bumi sebagian
terangkat ke atmosfer. Ketinggian jelajah aerosol dan periode keberadaannya
tergantung pada massanya, pemanasan dan pendinginan di permukaan bumi
serta angin.
Komposisi normal aerosol adalah:
Debu : 20 % (terutama daerah kering)
Kristal garam : 40 % (pecahan ombak lautan)
Abu : 10 % (dari gn. api, pembakaran)
Asap : 5 % (dari cerobong pabrik, pembakaran)
Lain-lain : 25 % (mikro organisme)