Agroindustri indonesia 2030 rev 1.0
-
Upload
antasena-wiyono -
Category
Economy & Finance
-
view
56 -
download
0
Transcript of Agroindustri indonesia 2030 rev 1.0
STRATEGI PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI INDONESIA 2030 Mewujudkan Indoonesia sebagai Pusat Agroindustri Dunia
By Antasena Wiyono/Udin Wiratno-Pandu Tani Indonesia
LATAR BELAKANG I
MAKRO EKONOMI INDONESIA • Keadaan makro ekonomi
Indonesia selama sekitar 7
tahun terakhir, dari Juli 2005
sampai 2012
menunjukan keadaan
fluktuatif.
• Dua faktor yang
mempengaruhi keadaan
makro ekonomi pada periode
tersebut diantaranya,
kenaikan harga BBM
dan krisis financial
global.
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
18.00%
20.00%
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
Jul-05 Aug-05 Sep-05 Oct-05 Nov-05 Dec-05 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Cadangan Devisa BI Rate Inflasi
Secara umum keadaan makro ekonomi Indonesia cukup
kuat. Makro ekonomi Indonesia mampu MEREDAM GEJOLAK INTERNAL
MAUPUN EKSTERNAL.
LATAR BELAKANG I
INDUSTRI NASIONAL – KONTRIBUSI THD PDB • Pada tahun 2004
kontribusi Industri
Pengolahan
Bukan Migas
terhadap PDB,
23,96%. Pada
tahun 2006
mengalami penurunan
menjadi 22,38%,
sebelum akhirnya di
tahun 2008 naik lagi
menjadi 23,01%.
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian Peternakan Kehutanan & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Migas
Industri Bukan Migas Listrik Gas & Air Bersih Konstruksi
Perdagangan Hotel & Restoran Pengangkutan Komunikasi
Keuangan Real Estate & Jasa Perusahaan Jasa Pemerintahan Umum Jasa Swasta
Pada tahun 2011 kontribusi Industri Pengolahan Bukan
Migas terhadap PDB menurun drastiS menjadi 20,92%.
• Jumlah perusahaan yang bergerak
di bidang agroindustri dari tahun
2007-2011
mengalami penurunan,
dimana jumlah perusahaa dari ke-
16 industri diatas mencapai
29.468 unit usaha, pada
tahun 2011 menjadi
23.302 unit usaha.
3950893.2
4948688.4
5606203.4
6436270.8
7427086.1
375159.379479226.417
577390.9419 535446.9665 552217.3425
9.50%9.68%
10.30%
8.32%
7.44%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
0
1000000
2000000
3000000
4000000
5000000
6000000
7000000
8000000
2007 2008 2009 2010 2011
PDB Total Output 16 Industri Agro Kontribusi 16 Industri Agro Terhadap PDB
LATAR BELAKANG I
INDUSTRI NASIONAL – KONTRIBUSI THD PDB
• Indeks produksi negatif diantaranya Kayu, Barang dari Kayu dan
Barang-barang Anyaman sebesar -12,76, Barang-barang dari Logam
Kecuali Mesin dan Peralatannya, -2,54, Karet, Barang dari Karet dan
Barang dari Plastik, -4,75.
• Penyerapan tenaga
kerja sebesar
(2007) 4.755.703
jiwa, pada tahun
2011 turun
menjadi
4.498.773 jiwa. 74%
235%
67% 71% 77%50%
78% 56% 66%20%
53%22%
56% 47%70% 53%
81% 61% 80% 79%52%
91% 73%
192%
80%41%
72% 84% 71% 65% 71% 71%
70%
145%
70%
136%
57%
38%
78%75% 72%
11%
55%
23%
79%55%
58%63%
77%88%
80%49%
77%
106%
67%
131%
80%
45%
69% 58% 70% 62%75%
110%
69%
81%
76%
111%
48%
32%
68% 98%58%
14%
64%
17%
81%
35%
76%
44%
75% 91% 87%
51%81%
18%80%
96%
75%
47%
74% 66% 69%55%
70%
56%
62%
112%
56%
109%
83%
49%
81%
127%
72%
20%
70%
14%
67%
42%
73%
48%
72%
138%79%
93% 42%
92%60%
72%
74%
42%
63% 86% 70%74%
79% 58%
78%
124%
76%
88%
75%
32%
81%
92%
76%
22%
78%
22%
59%
57%
69%
59%
81%
88%
80%
32% 72%
90%
66%
134%
84%
46%
62%71%
74%78%
74%51%
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
% U
tilis
asi
% N
ilai
Tam
bah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2007 2008 2009 2010 2011
LATAR BELAKANG I
INDUSTRI NASIONAL – KINERJA AGROINDUSTRI
Utilisasi agroindustri dari 16 industri besar dan sedang, sebesar 71%,
dengan tren dari tahun 2007 sampai tahun 2011 terus mengalami
penurunan sebesar 0,034%.
LATAR BELAKANG I
POTENSI INDONESIA SEBAGAI PUSAT AGRO INDUSTRI DUNIA
2011, 39,2 juta dari sekitar 230
juta penduduk Indonesia
bergerak di bidang
pertanian
Posisi Indonesia sebagai
Perlintasan Perdagangan
Dunia
Indonesia Memiliki
Ketersediaan lahan
pertanian 54.572.679
Ha
Keaneka hayati Indonesia
terbesar ke-2 Dunia setelah Brasil
Biota Laut Indonesia
Terbesar 1 Dunia Ikim Tropis dan luas Wilayah
Kepulauan Indonesia Terbesar di Dunia
• Linkage yang dibangun melalui mekanisme tata niaga agrobisnis yang
membentuk agroindustri akan menjadikan agroindustri tidak hanya mengakomodir kapital,
melainkan juga ekonomi berbasis kerakyataan, sehingga peran strategis agroindustri sebagai
penyedia kebutuhan pokok yang berpengaruh pada stabilitas kamanan dapat terjaga.
• Permintaan produkagroindustri meningkat.
• Aliran investasi dari negaramaju.
• ASEAN dilirik menjadi pusatmanufaktur setelah China & India.
• Efisiensi & Efektifitas
• Intensifikasi pertanian.
• Diversifikasi produkagroindustri.
• Pengembanganpemanfaatan teknologipertanian & agroindustri
• Green agriculture & green agroindustry..
• Struktur organisasi pelakupertanian.
• Infrastruktur kurangmendukung.
• Lahan bertanian berkurang.
• Kebijakan tidak mendukung.
• Lahan pertanian tersedialuas.
• Biodiversity menghasilkananeka ragam komoditas.
• Indonesia dilalui Jalurperdagangan dunia.
• Jumlah penduduk.angkatan kerja melimpah.
Kukuatan Kelemahan
PeluangTantangan
Pembangunan melalui
agroindustri merupakan
pembangunan yang
menyatukan antara
potensi ekonomi
perkotaan dan
potensi ekonomi
perdesaan. Disini desa
dijadikan sebagai pusat
produksi komoditas, untuk
memacu produktivitas
masyarakat desa.
INDONESIA PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA I
KEKUATAN, KELEMAHAN, TANTANGAN DAN HAMBATAN
• Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan
pertanian • Pembenahan peraturan pertanahan yang
berhubungan dengan lahan pertanian.
• Kebijakan intensif dalam penggunaan teknologi
pertanian.
• Subsidi pertanian khususnya untuk komoditas
pangan.
• SDM dan teknologi • Pengembangan SMA pertanian.
• Pengembangan teknologi dibidang pupuk,
benih dan mesin pertanian.
• Open technology, pengembangan teknologi
pertanian yang dilakukan pemerintah dan
penerapannya tidak memungut kompensasi
apapun.
• Infrastruktur & investasi • Kebijakan pembangunan infrastruktur melalui
alokasi anggaran.
• Kebijakan pro investasi untung meningkatkan
minat investor untuk membangun agroindustri
di Indonesia seperti, tax holiday dan intensif
lainnya.
Intensifikasi & Ektensifikasi Pertanian
SDM & Teknologi
Indonesia Menjadi PusatAgroindustri Dunia
Pen
ingk
atan
Pro
du
ksi
Ko
mo
dit
asU
ngg
ula
n
Pen
ingk
atan
Pro
du
ksi
dan
Div
ersi
fika
siP
rod
uk
Ko
mo
dit
asM
elal
uiA
gro
Ind
ust
ri
Pen
gem
ban
gan
Pusa
t-p
usa
tagr
oin
du
stri
Reg
ion
al
Infrastruktur & Investasi
INDONESIA PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA I
KERANGKA PEMBANGUNAN
• Tahap I (2020)
– Kontribusi pertanian terhadap PDB naik
menjadi 20%, dimana sekarang berada
dikisaran 15%.
– Indek nilai tukar petani yang
menggambarkan kesejahteraan petani
meningkat sebesar 20%.
– Ekspor komoditas naik sebesar 20%.
– Produksi komoditas naik sebesar 20%.
• Tahap II (2030)
– Kontribusi industri pengolahan terhadap
PDB sebesar 35%, dimana 70%-nya
kontribusi agroindustri.
– Utilitas agroindustri naik menjadi 100%.
– Penyerapan tenaga kerja agroindustri
naik 50%.
– Jumlah perusahaan agroindustri naik
30%.
Pusat Komoditas UnggulanDunia
Intensifikasi dan ekstensifikasipertanian.
Pengembangan pertanian skalaindustri.
Pengorganisasian petani.
Pusat PengolahanKomoditas Dunia
Pengembangan manufakturpengolahan komoditas.
Pengembangan sentraagroindustri.
Pengembangan infrastrukturpendukung.
Pengembangan teknologi dandiversifikasi produk olahankomoditas pertanian.
Pusat Pengolaha, Distribusi dan PasarKomoditas Dunia
Pengembangan pusatdan jalur distribusikomoditas.
Pengembangan pasarkomoditas.
2020
2030
2040
Kontribusi Pertanianthd PDB: 20%Indeks Nilai TukarPetani: ↑20%Ekspor Komoditas: ↑ 20%Produksi Komoditas: ↑20%
Kontribusi Industri thd PDB: 35% dimana agroindustri70%.
Utilitas agroindustri: ↑100%Penyerapan tenaga kerja : ↑ 50%Jumlah perusahaanagroindustri: ↑30%
Kontribusi Jasa thd PDB: 10%Kontribusi Pertanian thdPDB:22%
Kontribusi industri thd PDB : 40%
RevitalisasiPertanian
RevitalisasiAgroindustri
Revitalisasi Pasar danDistribusi Komoditas danProduk Produk Pertanian
INDONESIA SEBAGAI PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA
•Tahap III (2040) •Kontribusi jasa terhadap PDB menjadi 10%
dimana saat ini hanya sekitar 5%.
•Pemenuhan komoditas untuk energi terbarukan.
INDONESIA PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA I
Rencana Pengembangan Indonesia Sebagai Pusat Agroindustri Dunia
• Tidak semua komoditas
harus menjadi komoditas
unggulan
• Penentuan komoditas
terpilih atau komoditas
unggulan berdasarkan
pada peran
strategis suatu
komoditas yang
mencakup, pengaruhnya
terhadap kehidupan
masyarakat.
KomoditasAgroindustri
Unggulan
KomoditasPangan
KomoditasIndustri
KomoditasObat-
obatan
KomoditasEnergi
INDONESIA PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA I
PEMILIHAN KELOMPOK KOMODITAS UNGGULAN
• Agro-Industry Village
– Merupakan pengembangan
agroindustri pada level kabupaten.
Pengembangan pada level ini
bertujuan untuk membentuk tata
niaga distribusi dan perdagangan
komoditas pertanian yang efektif
dan efisien.
• Agro-Industry Station
– Merupakan pengembangan
agroindustri pada level provinsi
yang menjadi pusat ekonomi
daerah. Pengembangan
agroindustri pada level ini
bertujuan untuk memacu
pembangunan industri pengolahan
komoditas pertanian bersekala
besar dan sedang melalui
pembentukan sentra agroindustri
yang dinamankan Agro-Industri
Station.
IndustriB
IndustriC
IndustriA
Agro-Industry Estate
Agro-Industry Station
Food Estate
Agro-Village
Agro-Village
Agro-Village
Agro-Village
INDONESIA PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA I
MODEL PEMBANGUNAN STRUKTURAL AGROINDUSTRI
•Agro-Industry Estate •Kawasan agroindustri besar meliputi industri
pengolahan pertanian berteknologi tinggi, jasa
perdagangan, dan bursa komoditas dengan
integrasi dan koneksi baik nasional maupun
internasional.
INDONESIA PUSAT AGROINDUSTRI DUNIA I
MODEL PEMBANGUNAN SPASIAL AGROINDUSTRI
• Melalui pembangunan
agroindustri, Pandu Tani
Indonesia bertujuan untuk
berkontribusi dalam mewujudkan
kebangkitan pertanian Indonesia
dan mensejahterakan petani.
• Kedekatan Pandu Tani
Indonesia dengan Pemerintah
Business entity dan society
menjadikan Pandu Tani
Indonesia mampu menjadi
synergy center of
society, atau pusat sinergi
berbagai lapisan dan golongan
masyarakat.
Sinergi
Goverenment
Regulator
Daerah
Society
Eksekutor
Business Entity
Pusat
Inovator
PANDU TANI INDONESIA I
SYINERGY PEMBANGUNAN EKONOMI
PANDU TANI INDONESIASEBAGAI JEMBATAN 3 PILAR1. Membangun kemitraan setrategis dan
aliansi.2. Memangkas alur birokrasi melalui lobi.3. Melakukan penelitian sebagai data
pengambilan kebijakan dan keputusan investasi.
4. Mebangun citra melalui opini.5. Menjadi agent of exchange masyarakat.
PATANI’S INSTITUTE
GOVERNMENT
SOCIETYBUSINESS
ENTITY
Agent of ChangePandu Tani Indonesia
Member
Akademisi:Advisori Konsepsi:- Advisori dampak.- Advisori manfaat
Praktisi:Advisori Implementasi:- Advisori strategi.- Advisori eksekusi
PANDU TANI INDONESIA I
PANDU TANI INDONESIA SYINERGY CENTER OF SOCIETY
Agroindustri Potensi Kendala Program
Onfarm
Luas lahan tersedia cukup untuk ekstensifikasi.
Musim tropis. Ketersediaan SDM.
Kekurangan SDM kompeten. Pembukaan lahan pertanian
baru sulit. Pola tanam tradisional. Ketersediaan dan keterjangkaun
pupuk, benih dan mesin kurang.
Revitalisasi SDM pertanian. Revitalisasi lahan pertanian. Sosialisasi massif. Revitalisasi mesin pertanian.
Pengolahan
SDM murah. Jumlah penduduk
Indonesia sebagai pasar potensial.
Lokasi tersedia luas.
Infrastruktur tidak mendukung. Kebijakan perdagangan dan
investasi kurang mendukung. Mesin pengolahan malah. SDM kompeten kurang. Bahan baku tidak terjamin.
Perbaikan infrastruktur di daerah.
Kebijakan perlindungan industri dalam negeri.
Pengembangan mesin pengolahan dalam negrei yang murah.
Insentif pemberian ijin pertanian lahan industri bagi industri pengolahan.
Distribusi
Indonesia dilintasi jalur perdagangan dunia.
Beberapa daerah di Indonesia dapat menjadi spot perdagangan Internasional.
Infrastruktur pelabuhan dan alat distribusi tidak mendukung.
Kontur Indonesia pegunungan dan terpisah dengan lautan.
Tidak ada spot perdagangan yang menjadi spot perdagangan internasional.
Pembangunan Sabang, Batam, Maluku dan Irian Jawa menjadi spot-spot pelabuhan bagi perdagangan internasional.
Kerja pembangunan melalui investasi luar negeri.
PANDU TANI INDONESIA I
USULAN PROGRAM UMUM PATANI DALAM RANGKA AGROINDUSTRI 2030