agroekosistem

12

Click here to load reader

Transcript of agroekosistem

Page 1: agroekosistem

VIII. AGROEKOSISTEM

Manusia telah mengubah ekosistem alam secara luas sejak mulaimengenal pemukiman. Mereka membersihkan hutan dan lahan rumputuntuk mengusahakan tanaman bahan makanan dan bahan makananternak untuk dirinya dan ternaknya melalui berbagai pengalaman.Mereka mengembangkan pertanian dengan membersihkan tanah,membajaknya, menanam tanaman musiman dan memberikan unsur-unsur yang diperlukan, seperti pupuk dan air. Setelah menghasilkankemudian dipanen. Sejak menebar benih sampai panen tanamanpertanian sangat tergantung alam, gangguan iklim, hama dan penyakit. Agroekosistem (ekosistem pertanian) ditandai oleh komunitas yangmonospesifik dengan kumpulan beberapa gulma. Ekosistem pertaniansangat peka akan kekeringan, frost, hama/penyakit sedangkan padaekosistem alam dengan komunitas yang kompleks dan banyak spesiesmempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap gangguan iklim danmakhluk perusak. Dalam agroekosistem, tanaman dipanen dan diambildari lapangan untuk konsumsi manusia/ternak sehingga tanah pertanianselalu kehilangan garam-garam dan kandungan unsur-unsur antara lainN, P, K, dan lain-lain. Untuk memelihara agar keadaan produktivitas tetaptinggi kita menambah pupuk pada tanah pertanian itu. Secarafungsional agroekosistem dicirikan dengan tingginya lapis transfer enersidan nutrisi terutama di grazing food chaindengan demikian hemeostasiskecil. Kesederhanaan dalam struktur dan fungsi agroekosistem danpemeliharaannya untuk mendapatkan hasil yang maksimum, makamenjadikannya mudah goyah dan peka akan tekanan lingkunganseperti kekeringan, frost, meledaknya hama dan penyakit dansebagainya. Peningkatan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhanpenduduk yang semakin meningkat akhir-akhir ini dihasilkan satutehnologi antara lain : mekanisasi, varietas baru, cara pengendalianpengganggu, pemupukan, irigasi dan perluasan tanah denganmembuka hutan dan padang rumput.Semua aktivitas pertanian itu menyebabkan implikasi ekologi dalamekosistem dan mempengaruhi struktur dan fungsi biosfere. Peningkatan hasil tanaman dimungkinkan melalui cara-caragenetika tanaman dan pengelolaan lingkungan dengan menyertakanpeningkatan masukan materi dan enersi dalam agroekosistem. Varietas

Page 2: agroekosistem

baru suatu tanaman dikembangkan melalui program persilangan dansaat akan datang dapat diharapkan memperoleh varietas barumelalui rekayasa genetika yang makin baik. Varietas baru mempunyaisyarat-syarat kebutuhan lingkungan dan ini penting untuk diketahuiekologinya sebelum disebarkan ke masyarakat dengan skala luas. Pengelolaan lingkungan menimbulkan beberapa persoalan padaerosi tanah, pergantian iklim, pola drainase dan pergantian dalamkomponen biotik pada ekosistem. Pada tahun 1977 State of World Environment Report (UNEP),memperingatkan abhwa, tanah yang dapat ditanami terbatas,hanya ± 11% permukaan bumi dapat diusahakan untuk pertanian.Secara total 1.240 juta ha untuk populasi 4.000 juta (rata-rata 0,31ha/orang). Area ini pada tahun 2.000 akan tereduksi sampai hanyatinggal 940 juta ha dengan populasi penduduk dunia 6.250 juta.Sehingga perbandingan lahan/orang tinggal 0,15 ha saja. Ini merupakansuatu peringatan dan memerlukan perhatian segera. Sebab-sebab semakin kecilnya tanah yang dapat ditanamiantara lain :1. Pemotongan vegetasi/penggundulan sehingga tanah terbuka

sehingga mudah tererosi air dan angin.2. Mekanisasi pertanian dan penggunaan pupuk organik yang

menggemburkan tanah dan membuatnya peka terhadap erosi.3. Irigasi tanpa diimbangi dengan drainase yang mengakibatkan

terbentuknya lapisan kedap air dan tanah menjadi kekurangan air.Lebih dari 300.000 ha tanah yang dapat ditanami dirugikan karenasalinisasi dan kebanjiran setiap tahun.

4. Pengerjaan tanah yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkanerosi.

5. Urbanisasi.Hal yang disebutkan di atas merupakan situasi yang dibuat olehmanusia dan dia sendiri sebenarnya dapatmengendalikannya/mencegahnya melalui pengelolaanagroekosistem berdasarkan prinsip-prinsip ekologi. Studi ekologiekosistem tanah pertanian disertai dengan pengetahuan autekologitanaman dan gulma dengan dilengkapi watak pertumbuhannya dansifat kompetitifnya. Hubungan tanaman-gulma pada tingkat intra danantar spesies memerlukan informasi, yang berguna untuk praktekagronomi kita.

Page 3: agroekosistem

Hubungan tanah-tanaman merupakan aspek lain yang memerlukandata untuk pengelolaan subsistem tanah dalam maksud memulihkantingkat kesuburan tanah yang maksimum. Pengetahuan pergantiankomponen fisik, kimia dan biologi tanah pertanian di bawah polatanam yang berbeda sangat penting untuk pengelolaan ekosistem.Penggunaan pupuk, pestisida dan herbisida berpengaruh terhadapekosistem.N dengan skala luas berpengaruh terhadap lapisan Ozon di Stratosfer.Kebanyakan pestisida/herbisida merubah sifat fisik, kimia dan biologisubsistem tanah.Beberapa bahan kimia mengalir ke kolam dan sungai dengandemikian mempengaruhi flora dan fauna ekosistem air tawar. Revolusihijau dalam 1970 membawa pergantian pandangan pertanian kita.Siapnya tanah yang dapat diairi dan air pengairan menjadi tidakcukup dan sekarang hampir terjadi keduanya di daerah yang sama.Kesuburan jangka panjang tanah pertanian yang stabil (mantap)dibahayakan tidak hanya oleh pengetahuan yang sedikit tentang efektekanan kimia, ekologi dan mekanisasi dalam intensifikasi tetapi jugatekanan populasi langsung antara lain overgrazing, penggundulan,penanaman di daerah dengan kemiringan yang berbahaya,urbanisasi tanah pertanian utama dan pengaruh sampingan langsungdan tidak langsung.

Laporan UNEP (1977) tentang gambaran keadaan lingkungankurangnya makanan terutama protein sekarang terjadi dengan implikasiyang mencemaskan, dua hal yang kelaparan dan untuk kestabilan politikdunia. Situasi hari ini dengan pola distribusi penduduk seperti itu yaituperkembangan kota dengan lebih banyak manusia dan kurangmemproduksi makanan memaksa mereka impor bahan makanan darinegara terbelakang.

Struktur Agroekosistem

Struktur biotik Kebanyakan tanaman merupakan tanaman semusim,baik anual maupun bianual. Tanaman dipelihara dengan populasi murni,biarpun beberapa gulma tumbuh bersama-sama tanaman.

Benih gulma, selalu ada di lapangan, tumbuh pada kondisi yangbiarpun kadang-kadang kurang menguntungkan. Kebanyakan gulma,disebarkan dalam bentuk biji pada waktu penebaran dan juga melalui

Page 4: agroekosistem

air irigasi dan binatang perantara. Tanaman dan gulma merupakanprodusen dan konsumennya terutama herbivora, terdiri atas beberapaspesies serangga, burung dan ammalia kecil. Populasi dekomposer(pembusuk) kebanyakan bangsa fungi, bakteri dan nematoda dansebagainya. Pengetahuan mengenai karakteristik fenologi danfitososiologi (kepadatan, frekuensi dan pertumbuhan) ekosistem tanamanpada interval 15 hari akan menggambarkan dinamika hubungantanaman dengan gulma - serangga - burung. Studi mengenai LAI, strukturkhlorofil (jumlah khlorofil terdistribusi pada daun, cabang dan batang)yang menyertai profil biomas dan pola penyimpanan enersi padaprodusen primer memberikan informasi mengenai aktivitasnya.

Produsen primer Untuk mengendalikan gulma terbaik antara lain adalah denganmengatur daur hidup bersama dengan tanaman. Penelitian di lapanganmenunjukkan bahwa ada indikasi bahwa gulma sangat bervariasi darilapangan ke lapangan tergantung tipe tanaman dan musimpertumbuhan. Sifat fisik dan kimia tanah, faktor iklim mikro di dekatpermukaan tanah, dominasi benih gulma memungkinkan adanya variasikualitatif dan kuantitatif dalam flora gulma di lapangan pertanian.

Gulma berkompetisi dengan tanaman pokok untuk faktorpertumbuhannya dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil.Biomas merupakan yang baik untuk struktur komunitas. Tidak sepertikomunitas alam, biomas tanaman tetap bertambah dari permulaan,stadium pertumbuhan vegetatif sampai panen.

Nilai biomas tanaman yang diperoleh waktu panenmemperlihatkan variasi yang lebar di antara tanaman yang berbeda dipertanaman monokultur. Kecuali ubi-ubian, perbandingan yang lebihbesar penimbunan bahan kering terjadi di batang. Akar menempatiproporsi yang kecil dari keseluruhan biomas (15-20%). Dengan demikianperbandingan akar dan batang kecil (0,1-0,3) di tanaman pertanian.

Perbandingan itu bervariasi antara 0,8 - 3,1 di padang rumput yangdidominasi oleh rumput tahunan dan legum memperlihatkan akumulasibiomas bagian dalam tanah lebih besar. Luas daun tanaman merupakan pengukuran terbaikuntuk besarnya fotosyntesis dan pengukuran luas daun yang lebih praktisuntuk lapangan pertanian dengan hasil ditunjukkan per unit luas lahan,ialah luas daun per unit luas lahan (LAI). Kominitas tanaman pertanianmempunyai nilai rata-rata antara 6 - 13 (hutan) dan 3 - 15 (rumput-

Page 5: agroekosistem

rumputan). Dalam tanaman semusim LAI terus naik denganbertambahnya umur dan menuju puncak pada pembungaan yangkemudian turun. Komunitas alam tidak seperti itu.Pada serealia LAI tidak menghitung asimilasi total yang terdapat dibatang dan bulir yang memiliki khlorofil memperlihatkan secara nyataefisiensi fotosintetik tanaman. LAI ada korelasi positif dengan produktivitasdalam beberapa contoh produksi maksimum diperoleh bila LAI di sekitar4.

Perhitungan lebih jauh dalam LAI tidak membawa efek positif padaproduksi bersih karena harus mengimbangi kehilangan respirasi. Sudutdaun dan posisinya berinteraksi dengan LAI dalam peranan penetrasicahaya ke dalam kanopi. Daun yang tegak dengan sudut yangkecil/tajam semacam rumput-rumputan menyebabkan distribusi cahayayang lebih efisien dalam kanopi daripada yang horizontal.

Pola daun yang spesifik menentukan produksi komunitas tanamanpertanian. Dari beberapa penelitian memperlihatkan bahwa arahbarisan (Utara, Selatan, Barat, Timur) dapat memberikan pengaruh padahasil hubungannya dengan penetrasi cahaya. Khlorofil di tanaman hijau menangkap energi cahaya untuk prosesfotosintesis. Kandungan khlorofil ada hubungannya dengan produksibahan kering, dan digunakan sebagai suatu indeks produksi potensialproduksi populasi tanaman/komunitas.

Daftar 4. Kandungan khlorofil pada ekosistem tanaman yang berbeda(gr/m2)

Tanaman KhlorofilTanaman pertanian yang rapatJagungGandumPadi

0,30 - 0,502,66

7,11 - 10,752,05 - 4,25

Sumber : K.C. Misra (1980)

Dalam hubungannya dengan umur memperlihatkan peningkatansampai dengan pembungaan kemudian turun karenaada senescene dan sheding daun bawah. Stratifikasi distribusi khlorofil pada padi dan gandum menunjukkanbahwa kandung-an khlorofil terkecil di dekat permukaan tanah dansecara berangsur-angsur naik dengan semakin jauh dari permukaantanah sampai calon bulir, tetapi setelah pembungaan jumlah khlorofil disemua strata cenderung menurun. Akumulasi khlorofil lebih besar dalam

Page 6: agroekosistem

strata yang lebih atas kemungkinan hubungannya dengan penggunaanyang lebih efisien dalam enersi cahaya. Kandungan enersi per unit berat jaringan dan jumlahnyadalam phytomass menunjukkan struktur subsistem produsen dalamekosistem.

Konsentrasi kalori di beberapa tanaman sebagai berikut :

Daftar 5. Kandungan enersi pada beberapa tanaman (K cal/gr beratkering)

Tanaman Daun Cabang Buah AkarJagung (India)Jagung (Jerman)Heliantus annusTriticum aestivumPhaseolus aureusOryza sativa

3,4454,0453,4043,6723,8704,126

3,1454,1554,0144,0740,0733,684

4,0254,2915,0144,1094,4984,005

2,8053,1924,6114,0244,2673,578

Sumber : K.C. Misra (1980)

Umur tanaman dan komposisi kimia membawa pengaruhterhadap variasi kandungan enersi. Di beberapa varietas padakandungan enersi yang tinggi terjadi selama pertumbuhan vegetatif dariawal.

Pada gandum dan rumput memperlihatkan konsentrasi kaloriberhubungan dengan berubahnya perbandingan lemak, karbohidratdan protein dalam tanaman.Lemak dan minyak merupakan organ yang diperkaya enersi. Polaakumulasi enersi di beberapa varietas padi terjadi selama fasepertumbuhan vegetatif.

Pada permulaan menunjukkan 41 - 53% dari titik enersi diakumulasidi helaian daun dan 16 - 23% di akar. Akumulasi enersi di batang secarabertahap meningkat sesuai dengan meningkatnya berat tanaman.Tingkat kemasakan 85 - 90%, total enersi diperlihatkan oleh biomas dalambentuk biji dan daun, dan sisanya 10 - 15% berupa batang dan akar.

Konsumen Karena produsen yang homogen maka hanya beberapabinatang yang sesuai saja mengambil bagian dari ekosistem tersebut.Rantai makanan sangat sederhana dengan 2 - 3 tingkatan trofik. Lebih-lebih dengan beberapa aktivitas pengolahan tanah, irigasi, penyiangandan sebagainya yang mempengaruhi binatang dalam tanah dan

Page 7: agroekosistem

kadang-kadang hal ini pengaruhnya sangat tegas sehingga terciptakondisi baru. Komunitas tanaman hanya dapat dijadikan tempat tinggalbinatang kecil yang hanya datang secara temporer.

Pengurai Karena praktek-praktek pemeliharaan antara lain pemupukan,penggunaan pestisida serta kecilnya kandungan bahan organik makamempersempit aktivitas dekomposer/pengurai dalam ekosistempertanian.

Abiotik Praktek bercocok tanam yang berbeda dapat menyebabkankomposisi fisik dan kimiawi tanah yang berbeda. Pemupukan kimia, irigasidan pola drainase menyebabkan perbedaan kualitas tanah.Ciri-ciri tanah pertanian :- mudah tererosi- lapisan kesuburan ± 30 cm- akumulasi garam di lapisan bawah (pelindian)- miskin bahan organik Untuk mengevaluasi struktur abiotik agroekosistem kita dapatmengestimasi jumlah nutrien (N, P, K, dan sebagainya) yang ada dalambiomas dan tanah pada setiap waktu dengan demikian dapat untukmempertimbangkan pemupukan dan irigasi yang tepat.

Fungsi Dalam Agroekosistem

Produktivitas primer Dari tinjauan produktivitas organik dengan masukan enersi,agroekosistem dunia saat ini menghasilkan ± 10 milyar ton bahankering/tahun.

Cahaya matahari yang masuk ke kanopi tanaman digunakandalam proses fotosintesis yang menghasilkan kekuatan dalamproduktivitas organik. Penelitian dari beberapa disiplin menghasilkansuatu kesimpulan bahwa sekarang ada 3 mekanisme fotosintesis ialahsiklus Kelvin, C4 - asam dekarboksilat dan metabolisme asam grasulacean.Sejumlah tanaman penting (jagung, gula, shorgum dan sebagainya)mempunyai jalur C4. Produktivitas bersih tanaman C4 lebih tinggi daritanaman siklus Kelvin. Tanaman selama puncak musim pertumbuhanmengkonversi 6 - 8% total enersi sinar matahari ke bahan organik dalam

Page 8: agroekosistem

produksi kotor. Produksi bersih rata-rata ½ produksi kotor itupun hanya 50%yang dapat untuk heterotrop (hewan dan manusia).

Efisiensi konversi enersi berbeda karena :- beda varietas- musim pertumbuhan- kondisi pertumbuhan/pertanaman

Daftar 6. Hubungan antara enersi solar dan produksi bersih/kotor (Kcal/cm2/hr)

Tanaman RadiasiSolar

Prod. Bersih Prod. Kotor Author’s

Gula (Hawai)Jagung (Israel)Gula bit (Ingg.)Gandum (India)Padi (India)

4.0006.0002.6501.5672.904

1901901444360

30640520255-

Montieth,‘65Montieth,‘65Montieth,‘65Dwivedi, ‘70Singh, MK,‘74

Sumber : K.C. Misra (1980)

Daftar 7. Produksi primer bersih (g/m2/hr) dan efisiensi konsentrasi enersi(%) tanaman pertanian

Tanaman PPNlamanyatanam

Semusim eke % Author’s

Gandum (diairidan dipupuk)

9,96-10,65 3,90-4,08 1,99-2,29 Misra danPan-dey, ‘72

Pearl millet (takdiairi dandipupuk)

21,12 6,94 - Misra danPan-dey, ‘72

Jagung (diairidan di-pupuk)

4,50-8,36 1,32-2,64 0,98-1,48 Misra danPan-dey, ‘72

Padi (diairi dandi-pupuk)

14,82-15,65 5,14-5,49 2,58-2,91 Nayar, ‘72

Padi (tak diairidan takdipupuk)

7,74-13,69 2,69-3,90 1,50-3,90 Singh, ‘74

Sumber : K.C. Misra (1980)

Page 9: agroekosistem

Di samping cahaya dan suhu, sebagai pengendali produksi bersihdalam agro-ekosistem adalah kelembaban tanah, nutrisi dan kompetisibaik intra/antar spesies. Untuk lebih mendalami variasi produksi bahankering kita perlu mengetahui beda varietas dan kondisi lingkungandengan analisis pertumbuhan (growth analysis) yaitu denganmendeterminasi :1. Laju asimilasi per unit luas daun (NAR)2. Laju produksi bahan kering per unit berat bagian tanaman (RGR)3. Luas daun per unit luas lahan (LAI)(Leopold, 1975/1980)

Hubungan antara RGR, NAR dan LAI serta produksi primer bersih(NPP) seperti grafik di bawah ini.

Gambar 17. Hubungan antara RGR, NAR dan LAI serta produksi primerbersih (NPP)

(Sumber : K.C. Misra, 1980)

RGR menentukan produktivitas, nilai tertinggi pada fase vegetatifawal untuk menuju NAR yang lebih besar. Tetapi NAR turun karenaadanya peneduhan daun pada puncak periode pertumbuhan vegetatif,RGR menunjukkan menurun tajam. Penurunan RGR diimbangi denganpeningkatan LAI dan NPP. Pada waktu tanaman mendekati masak,ukuran relatif akan turun dan juga efisiensi asimilasinya karenaadanya sheding dan senescence yang memungkinkan RGR turundengan tajam juga NPP.

Pada tanaman semusim yang merupakan dasar tanamanpertanian menunjukkan produktivitas/kesatuan luas relatif rendah karenatanaman semusim hanya produktif untuk masa kurang dari 6 bulan.

Page 10: agroekosistem

Penanaman ganda dengan menggunakan 2 - 3 tanaman yangproduksinya sepanjang tahun dapat mendekati produktivitas kotorkomunitas alam yang terbaik. Suatu perbandingan produktivitas primer bersih musimankomunitas terestrial memperlihatkan sedikit lebih tinggi untuk tanah yangdiusahakan. Lebih tingginya produktivitas bersih di agroekosistem karenaadanya tambahan masukan enersi, nutrisi, perbaikan genetika tanamanpertanian dan tindakan pengendalian serangga.

Daftar 8. Produksi primer bersih musiman (t/ha) komunitas terestrialKomunitas Produksi Author’s

hutan musim tropikPadang rumputJagung/Gandum

15,507,44-23,1324,45

Misra, 1972Singh, J.S., 1967Misra dan Pandey, ‘72

Sumber : K.C. Misra (1980)

Aliran enersi Tanah pertanian merupakan ekosistem tersubsidi yang diperlukanuntuk membuat kondisi optimum yang diinginkan dengan tujuan efisiensiprodusen pada tingkat batas maksimum. Subsidi itu tentu saja sangatdiperlukan, lebih-lebih dengan waktu singkat harus menghasilkan, sepertipada kebanyakan tanaman semusim antara 60 - 90 hari saja subsistemprodusen mencapai kemasakan dan efisiensi fotosintesis menurun karenaumur.Setelah panen kira-kira 85 - 905 enersi terakumulasi dalam bagian atastanah yang kemudian masuk ke grazing food chain yang sederhanaterutama meliputi manusia dan ternak. Menurut Singh (1974) pada padi produksi bersih 5 - 60% berbentukjerami dan biji. Dalam agrosistem daerah sedang (temperate) lebih 50%enersi yang dipanen, digunakan sebagai makanan ternak untuk produksidaging dan susu (protein).Di daerah tropika sebagian besar populasi manusia hidup dengan tingkatenersi rendah sedang di daerah temperate, tinggi. Enersi yang masukke detritus food chain ± 10 - 15% dari produksi bersih.

Jerami dan daun jatuh ke tanah dan akar-akar merupakan sumbermasukan enersi kimia ke dalam subsistem tanah. Jumlah ini umumnyatidak mencukupi untuk memelihara kesuburan tanah pada tarafoptimum. Enersi yang masuk ke dalam “detritus food chain” belumbanyak diketahui sampai saat ini.

Page 11: agroekosistem

Daur nutrisi/bahan Dalam ekosistem terestrial sumber/mineral dari tanah, secara alamistatus nutrisi dipelihara oleh adanya proses daun Biogeokimia.Di dalam agroekosistem sebagian besar nutrisi terikut sebagai hasil panendan tidak kembali lagi secara alami sehingga diperlukan pemupukan.Karena itu daur yang biasa terjadi terputus/asiklik.

Faktor-faktor Semua yang berpengaruh terhadap struktur dan fungsi ekosistemberpengaruh pula di sini. Kecuali itu ada faktor lain yang berpengaruhantara lain :1. Kompetisi (intra/antar spesifik)2. Pengelolaannya antara lain :

- pembajakan- pergiliran tanaman- rotasi pengelolaan- pembakaran- pemupukan- irigasi- penendalian hama/penyakit- varietas baru

Dari sekian banyak pengelolaan itu sebagian besar telahdibicarakan pada disiplin ilmu lain seperti ilmu bercocok tanam,pengendalian pengganggu dan lain-lain. Untuk tidak mengalamiduplikasi maka di sini hanya akan dibicarakan mengenai pengendalianhama/penyakit dipandang dari segi ekologi.

Pengendalian pengganggu Apa yang dibicarakan di sini lebih bersifat konsep, sedangkanteori-teori yang lebih mendalam juga praktek-praktek pengendaliannyasudah dibicarakan didisiplin ilmu hama, ilmu penyakit dan ilmu gulma.Di dunia binatang dan tumbuhan dikenal adanya strategi hidup, yaitustrategi r (pada suatu ekstrem) dan strategi K (pada ekstrem yang lain).r - diambil dari rumus pertumbuhan populasiK - diambil dari asimtot atas kurve sigmoid

Ciri-ciri masing-masing adalah sebagai berikut :- Strategi r : Jenis-jenis kehidupan yang hidupnya opportunis, jadi bersifat :

Page 12: agroekosistem

- Menempati habitatnya hanya secara tradisional - Mobilitasnya tinggi - Ukuran tubuhnya kecil, sehingga perlu enersi yang besar. Karenahal-hal di atas,

maka tidak mempunyai mekanisme pertahanan dan kompetisi.Dengan demikian dapatlah dinyatakan hide dan seek.

- Memanfaatkan habitat secara cepat - Adanya reproduksinya besar. Sebagai contoh : lalat, nyamuk.

- Strategi K : yaitu jenis-jenis kehidupan yang menjaga habitatsedemikian rupa agar

tidak rusak,oleh karena itu populasinya selalu di bawah dayadukung habitatnya.

Dengan demikian : - Menyesuaikan diri dengan habitat - Mempunyai mekanisme adaptasi, kompetisi dan pertahanansehubungan dengan strategi hidup kehidupan di atas maka makhlukpengganggu tidak terlepas dari sifat itu. Seorang pemilik perkebunankopi dan coklat di Afrika yaituCONWAY (1977) berdasarkanpengalamannya menemukan bahwa setiap cara pengendalian hanyacocok untuk pengganggu dengan strategi hidup tertentu saja. Untukjelasnya lihat gambar ini:mengurangi resistensi pestisida

Sumber : http://fp.uns.ac.id/~hamasains/ekotan%208.htm