AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN...
Transcript of AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN...
-
AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP
Cilacap merupakan salah satu wilayah yang berpotensi maju dalam
bidang pengolahan budi daya perairan. Memelihara dan menangkap hewan
atau tumbuhan perairan dengan menggunakan air sebagai komponen
pokoknya adalah kegiatan budi daya perairan yang umum dilakukan oleh
penduduk kawasan industri perikanan Kabupaten Cilacap, kegiatan itu
meliputi :
1. Budi daya alga (rumput laut)
Lahan yang dapat berpotensi untuk budi daya alga (rumput laut) sekitar
13.000 Ha yang terletak di pantai sebelah utara Pulau Nusakambangan.
Hal ini bisa menjadi peluang investasi antara budidaya rumput laut
dengan pabrik pengolahannya.
2. Budi daya udang
Heterogenitas udang menjadi komoditas perikanan tangkap yang cukup
berkelanjutan, ditinjau secara multidimensi meliputi dimensi ekologis
mencapai 83,6% , dimensi ekonomi 52,15% , dimensi sosial 58,75% ,
dimensi teknologi 93,11% , dimensi etika 53,41% (Hasil survei PPS
Cilacap Maret-Juni 2012). Kegiatan perikanan tangkap komoditas udang
di Kabupaten Cilacap dengan menggunakan kapal trammel net bisa
mencapai indeks 70,04 %.
3. Budi daya ikan (Perikanan darat)
Potensi budi daya ikan air tawar sekitar 2.500 Ha, potensi lahan tambak
sekitar 12.000 Ha yang lokasinya hampir merata di seluruh Kecamatan
Kabupaten Cilacap. Hal tersebut memberikan peluang investasi usaha
bandeng sebagai umpan untuk penyediaan kapal-kapal longline karena
selama ini umpannya mengambil dari luar daerah, selain itu juga
menjamin investasi dalam usaha tempat pembenihan ikan air tawar dan
payau. Budi daya perikanan tambak yang mempunyai potensi luas areal
sekitar 891 Ha yang terletak disebelah selatan Pulau Nusakambangan
-
dengan menggunakan sistem keramba juga ikut meningkatkan
perekonomian masyarakat Kabupaten Cilacap.
Interelasi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik sangat urgensif
dalam pelestarian ekosistem air tawar dengan kondisi suhu tidak mencolok,
penetrasi minimum, dan salinitas lebih rendah dari kadar garam protoplasma.
Wilayah yang cukup banyak potensi perairannya terdapat di Kecamatan
Kawunganten, Cimanggu, Karangpucung, Kroya, Binangun, Majenang,
Cipari, Sidareja dan Gandrungmangu berupa perairan tambak, kolam dan
rawa-rawa. Contoh Komoditas perikanan daerah yang sudah mulai terintis
dengan baik adalah pemberdayaan ikan di daerah Majenang Kabupaten
Cilacap, para petani membuat sebuah kelompok budi daya ikan yang diberi
nama Rukun Jaya komoditas ikan yang dibudi dayakan adalah ikan emas,
ikan hias, lele, mujair, nilam dan guramih. Ikan yang dibudi dayakan untuk
pangsa pasar adalah ikan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga
budi daya perikanan meningkat sesuai permintaan konsumen, hal ini terbukti
dari tiga bulan panen terakhir pendapatan kelompok budi daya perikanan
Rukun Jaya mencapai 25-30 juta rupiah per dua bulan (data dari Bp. Untung
salah satu anggota Rukun Jaya, Majenang 10 November 2014). Bapak Verry
ketua kelompok Rukun Jaya menjelaskan Sistem pengolahan budi daya
ikan Majenang menggunakan keramba, para petani membuat kolam bidang
segi empat berukuran 3 x 5 meter untuk memisahkan benih-benih ikan dan
jenis ikan yang beraneka macam, setelah 2 atau tiga minggu maka ikan akan
mulai terlihat perkembangan berat dan panjangnya, benih-benih ikan
tersebut di pindahkan ke empang yang sudah terjaga kelestariannya, selain
di beri pakan ikan, para petani juga memberikan pakan dengan
memanfaatkan daun umbi talas sehingga ikan mempunyai bobot dan nilai
gizi yang tinggi, masa panen perikanan Rukun Jaya biasanya dua bulan
sekali, namun tidak menutup kemungkinan para petani menyesuaikan
dengan permintaan konsumen, terkadang konsumen lebih memilih ikan yang
masih belum siap di panen untuk di budidayakan lagi karena harganya lebih
murah. Seiring peningkatan pendapatan kelompok, usaha lain yang
-
dilakukan para petani adalah mendirikan rumah makan Rukun Jaya sebagai
tempat kuliner Majenang, menu yang dihidangkan adalah olahan dari hasil
budidaya perikanan. Sistem kerja dan managemen yang di terapkan juga
sudah terprogram dengan baik, kekompakan dan solideritas antar petani
membuat usaha ini semakin maju, pembagian kerja disesuaikan dengan
kemampuan dari masing-masing anggota.
Sedangkan potensi sumber daya kelautan meliputi : Sumberdaya
perairan pantai, Sumberdaya Perairan Lepas Pantai dan Sumberdaya
Perairan Zona Ekonomi Ekslusif. Potensi sumberdaya ikan di perairan laut
selatan Kabupaten Cilacap diperkirakan mencapai 72.000 ton, sedangkan
pemanfaatan oleh nelayan Kabupaten Cilacap baru mencapai 21% sekitar
14.982,2 ton. Pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut diantaranya :
1. Pemanfaatan jenis ikan pelanggis besar meliputi Tuna, Tongkol, Tengiri
dan ikan cucut yang mencapai 7.131,5 ton per tahun.
2. Jenis ikan pelanggis kecil meliputi Selar/layar, Kembung, Teri, Ubur-
ubur, cumi-cumi yang pemanfaatannya mencapai 2.232,8 ton per tahun.
3. Pemanfaatan jenis ikan demersal meliputi Udang, Kakap, Layur, Pari,
Kepiting, Keong, dan Bawal mencapai 5.618,3 ton per tahun.
Potensi alam Kabupaten Cilacap hingga kini masih belum tergali secara
optimal, masa panen ikan bagi nelayan Cilacap biasanya jatuh saat musim
angin timur yang berbarengan dengan datangnya musim kemarau yaitu
sekitar bulan Juli. Namun anomali cuaca yang menyebabkan masih sering
terjadi hujan walaupun sudah memasuki musim angin timur, kondisi yang
demikian membuat para nelayan kesulitan mencari ikan. Kepala Pelabuhan
perikanan Samudra (PPS) Bapak Wahid mengatakan bahwa kondisi cuaca
yang tidak menentu mempengaruhi produksi ikan di Cilacap merosot sampai
80% dari hasil sebelumnya. Biasanya hasil panen ikan nelayan yang masuk
ke PPS Cilacap mencapai 60 ton tetapi sekarang hanya 12 ton. Disebabkan
karena kualitas SDM dan sarana prasarana yang belum memadai. Sebagian
besar nelayan masih merupakan nelayan tradisional dengan peralatan
tangkap yang sederhana, yakni berupa perahu compreng yang hanya
-
diawaki oleh 3 orang nelayan dengan jangkauan melaut tidak lebih dari 2 mil
dari garis pantai. Penangkapan ikan oleh nelayan belum ada yang mencapai
zona ekonomi ekslusif oleh karena itu dibutuhkan fasilitas atau alat tangkap
ikan yang digunakan untuk mencapai zona teraebut, baik alat deteksi
ikannya maupun armada kapalnya, pasar tradisional yang higienis juga
sangat membantu peningkatan perekonomian warga masyarakat sekitar
daerah perairan, selain itu juga menarik wisatawan untuk ikut singgah
menikmati panorama alam yang indah. Kawasan Konservasi Perairan (KKP)
merupakan upaya serius Kementrian Pelautan dan Perikanan untuk
mewujudkan penyediaan kawasan perikanan yang produktif, jika potensi
perikanan tersebut dapat dimaksimalkan maka dapat menambah
penghasilan masyarakat, selain itu pemanfaatan perikanan yang
berkelanjutan juga dapat mengurangi pengangguran. Mengingat Kawasan
Konservasi Perairan ini bukan wilayah ekslusif maka menjaga kelestarian
dan keberlanjutannya merupakan tanggung jawab semua pihak. Bentuk
upaya konservasi pelestarian sumber daya perairan dan kawasan pesisir laut
dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Menetapkan daerah resapan air dan menjaganya dari alih fungsi lahan.
2. Melakukan pengelolaan limbah cair industri.
3. Menjaga kebersihan sungai dan daerah perairan.
4. Tidak membuang sampah ke laut maupun daerah perairan.
5. Melarang pembuangan limbah industri ke laut secara langsung.
6. Mencegah dan mengatasi tumpahan minyak.
7. Tidak menggunakan bahan peledak dan pukat harimau untuk
menangkap ikan laut.
8. Mempertahankan kawasan hutan lindung dan mangrove.
-
DOKUMENTASI
1. Kolam pemisah bibit dan jenis ikan 2. Ikan Emas
3. Ikan Gurameh 4. Ikan Mujair
5. Empang Pembesaran 6. Kegiatan jual beli
-
7. Beskem Rukun Jaya 8. Rumah makan Rukun Jaya