Agar Visualisasi Tercapai - AdiWGunawan
-
Upload
agus-purnomo -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of Agar Visualisasi Tercapai - AdiWGunawan
![Page 1: Agar Visualisasi Tercapai - AdiWGunawan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/55cf925c550346f57b95d1d5/html5/thumbnails/1.jpg)
"Pak Adi, setiap hari saya melakukan visualisasi, tapi mengapa sampai sekarang impian saya belum tercapai. Apa yang salah dengan diri saya?" tanya seorang rekan. Ini satu pertanyaan menarik. Pertanyaan ini juga yang sering ditanyakan oleh para peserta pelatihan Quantum Life Transformation. Untuk sukses tentu perlu ada impian/target yang ingin dicapai, perasaan yakin, perencanaan dan strategi untuk mencapai impian, kerja, evaluasi, perasaan syukur, ikhlas dan pasrah, melakukan visualisasi, dan yang paling penting adalah doa yang tulus. Mengapa impian sulit dicapai walau semua hal di atas sudah dilakukan? Mengapa sulit
sukses walau telah melakukan visualisasi?
Neville di tahun 1944 menulis, "Make your future dream a present fact, by assuming the
feeling of the wish fulfilled." (Buat impian masa depan anda menjadi kenyataan saat ini,
dengan merasakan ia telah terjadi/tercapai).
Visualisasi dilakukan dengan pikiran, sedangkan perasaan/emosi dirasakan melalui tubuh
fisik. Saat melakukan visualisasi, cek perasaan Anda, dengan melakukan scanning di
seluruh tubuh fisik, apakah nyaman atau tidak. Kalau ada perasaan mengganjal, menekan,
tidak enak, sesak, otot tegang, pusing, sakit, atau sejenisnya maka ini adalah sinyal dari
pikiran bawah sadar bahwa visualisasi Anda mendapat penolakan.
Penolakan ini perlu diatasi agar impian dapat terwujud karena memengaruhi perilaku dan
tindakan kita dalam proses mencapai impian ini. Ada banyak teknik/cara yang bisa kita
gunakan untuk mengatasi penolakan ini dengan cepat dan mudah.
Bila Anda merasa nyaman saat melakukan visualisasi maka teruskan dan sering-seringlah
melakukannya. Nikmati perasaan yang Anda rasakan saat melakukan visualisasi.
Jadi, kuncinya ada di perasaan. Satu pertanyaan penting yang selalu saya tanyakan
kepada klien yang minta dibantu untuk mencapai impiannya adalah, "Apakah Anda merasa
berharga dan layak untuk hidup sukses seperti yang Anda impikan?"
Saya tidak bertanya, "Menurut pemikiran Anda, apakah Anda berharga dan layak untuk
hidup sukses seperti yang Anda impikan?"
Bila seseorang menjawab dengan terlebih dahulu memeriksa perasaannya maka saya tahu jawaban yang diberikan berasal dari pikiran bawah sadarnya, bukan pikiran sadar.