agama.docx

2
Maraknya penggunaan batu akik sebagai permata cincin di Indonesia sudah tidak terelakkan. Kini, batu akik bukan hanya menjadi hiasan melainkan suatu hal yang mendatangkan semacam prestis bagi para pemakainya. Dalam Islam sendiri, tidak ada larangan bagi para pria untuk memakai cincin, selain cincin emas seperti yang disabdakan oleh rasulullah SAW, ”Dihalalkan emas dan sutera buat wanita dan diharamkan keduanya buat laki- laki dari umatku.” (HR An-nasa’i). Rasululah sendiri pernah mengenakan cincin pada salah satu jarinya. Rasulullah SAW membuat cincin dari perak dan diukir: Muhammad Rasulullah. Kemudian Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku membuat cincin dari perak dan aku ukir Muhammad Rasulullah . Karena itu, jangan ada seorang pun yang mengukir dengan tulisan seperti ini.” (hadis riwayat Bukhari). Berdasarkan hadits tersebut, dapat dikatakan bahwa penggunaan cincin bukanlah sesuatu yang diharamkan. Bahan pembuatannya tidak ditentukan melainkan keharaman emas bagi pria yang mengenakannya. ..................... Penentuan boleh tidaknya penggunaan batu akik sebagai hiasan cincin dikembalikan pada niat seseorang yang menggunakannya. Saat seseorang mengenakan cincin dnegan batu akik hanya sebagai hiasan, maka tidak ada hukum yang mengaturnya melainkan mubah. Apabila mulai muncul rasa menyombongkan diri dan berbangga dengan pemakaian barang tersebut, dalam hal ini adalah cincin batu akik, maka sama halnya dengan sifat takabur telah tumbuh dalam dirinya. Menurut Imam Syafi’i hukum memakai batu mulia atau batu akik seperti batu yaqut, zamrud dan lainnya adalah mubah sepanjang tidak untuk berlebih-lebihan dan menyombongkan diri. ٍ وتُ ق اَ يَ سْ بُ لُ هَ رْ كَ اَ لَ وِ م يِ رْ حَ ّ ت لِ ل اَ لِ اءَ سِ ّ & لب ِ ّ يِ & زْ ) نِ مُ هَ ّ & نَ َ وِ تَ دَ اْ لِ ل اَ ّ ل1 ِ ُ لْ ُ ّ ل ل َ سْ بُ لِ الَ جِ ّ ر لِ لُ هَ رْ كَ اَ لَ و- ُ ّ يِ عِ & ف اَ ّ > س ل َ الَ قِ اءَ لَ يُ & خْ ل َ وِ & فَ رَ ّ س ل ِ هَ هِ جْ ) نِ م اَ ّ لِ 1 ٍ دَ جْ رَ بَ & زْ وَ “Imam Syafii berkata dalam kitab al-Umm, saya tidak memakruhan laki-laki memakai mutiara kecuali karena terkait dengan etika

description

agama

Transcript of agama.docx

Maraknya penggunaan batu akik sebagai permata cincin di Indonesia sudah tidak terelakkan. Kini, batu akik bukan hanya menjadi hiasan melainkan suatu hal yang mendatangkan semacam prestis bagi para pemakainya. Dalam Islam sendiri, tidak ada larangan bagi para pria untuk memakai cincin, selain cincin emas seperti yang disabdakan oleh rasulullah SAW, Dihalalkan emas dan sutera buat wanita dan diharamkan keduanya buat laki-laki dari umatku. (HR An-nasai). Rasululah sendiri pernah mengenakan cincin pada salah satu jarinya. Rasulullah SAW membuat cincin dari perak dan diukir: Muhammad Rasulullah. Kemudian Nabi bersabda, Sesungguhnya aku membuat cincin dari perak dan aku ukir Muhammad Rasulullah . Karena itu, jangan ada seorang pun yang mengukir dengan tulisan seperti ini. (hadis riwayat Bukhari). Berdasarkan hadits tersebut, dapat dikatakan bahwa penggunaan cincin bukanlah sesuatu yang diharamkan. Bahan pembuatannya tidak ditentukan melainkan keharaman emas bagi pria yang mengenakannya. .....................Penentuan boleh tidaknya penggunaan batu akik sebagai hiasan cincin dikembalikan pada niat seseorang yang menggunakannya. Saat seseorang mengenakan cincin dnegan batu akik hanya sebagai hiasan, maka tidak ada hukum yang mengaturnya melainkan mubah. Apabila mulai muncul rasa menyombongkan diri dan berbangga dengan pemakaian barang tersebut, dalam hal ini adalah cincin batu akik, maka sama halnya dengan sifat takabur telah tumbuh dalam dirinya. Menurut Imam Syafii hukum memakai batu mulia atau batu akik seperti batu yaqut, zamrud dan lainnya adalah mubah sepanjang tidak untuk berlebih-lebihan dan menyombongkan diri. - Imam Syafii berkata dalam kitab al-Umm, saya tidak memakruhan laki-laki memakai mutiara kecuali karena terkait dengan etika dan mutiara itu termasuk dari aksesoris perempuan, bukan karena haram. Dan saya tidak memakrukan (laki-laki, pent) memakai yaqut atau zamrud kecuali jika berlebihan dan untuk menyombongkan (diri). (Muhammad Idris asy-Syafii,al-Umm, Bairut-Dar al-Marifah, 1393 H, juz, 1, h. 221) Apabila niat seseorang menggunakan batu akik di salah artikan sebagai bentk perlindungan atau memohon bala bantuan untuk suatu hal, maka hukum yang mengaturnya akan berbeda. Hal yang ddemikian dapat disebu t sebagai tamimah. Tamimah atau tamaim (jamak) adalah sejenis kalung yang dilingkatkan pada leher anak-anak dengan tujuan menghindarkan dari bahaya dan penyakit. Dalam perkembangannya, tamimah dapat disebut jimat. Barang siapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik. (HR Ahmad). Penggunaan tamimah atau jimat sama dengan mempercayai adanya kekuatan selain Allah yang dapat mengabulkan keinginan dan permohonan mereka atas suatu hal. Baik sekedar mempercayai maupun memiliki keyakinan akan kekuatan yang dimiliki jimat sama hukumnya dnegan melakukan perbuatan syirik. Syirik adlah perbuatan menyekutukan Allah, mempercayai adanya Tuhan selain Allah. Syirik dikategorikan sebagai dosa terbesar yang tidak diampuni oleh Allah. Dengan mempercayai kekuatan yang setara atau bahkan lebih tinggi dari kuasa Allah, maka sama saja orang tersebut telah melakukan perbuatan syirik.