AGAMA resume.docx

22
RESUME AGAMA A. Pengertian Menurut bahasa: 1. Sansekerta a : tidak gama : rusak ( tidak rusak / teratur ) Maksudnya adalah sesuatu yang menjaga suatu tatanan agar tidak rusak atau tetap (teratur) sesuai ketentuan- ketentuan. 1. Arab : Al-Din = dal , ya, nun ( dibaca da’in ) : hutang Din : agama, menguasai, menundukan, patuh, kebiasaan ,hari kiamat. Din (bahasa semit) : UU/hukum Allah swt. Menetapkan suatu hukum yang harus dipatuhi agar tatanan kehidupan tetap terjaga yaitu agama Menurut istilah: Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan tentang definisi agama. Dimulai dari manusia purba (primitif), bahwa manusia dalam posisi yang lemah dan mengakui serta mencari adanya kekuatan di luar kekuatan manusia. Harun Nasution menyebutkan ada empat unsur penting dalam agama yaitu a. Kekuatan ghaib manusia : manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan ghaib, sebagai tempat minta tolong atau berlindung. 1

description

hhh

Transcript of AGAMA resume.docx

Page 1: AGAMA resume.docx

RESUME

AGAMA

A. Pengertian

Menurut bahasa:

1. Sansekerta a : tidak

gama : rusak

( tidak rusak / teratur )

Maksudnya adalah sesuatu yang menjaga suatu tatanan agar tidak rusak atau tetap

(teratur) sesuai ketentuan-ketentuan.

2. Arab : Al-Din = dal , ya, nun ( dibaca da’in ) : hutang

Din : agama, menguasai, menundukan, patuh, kebiasaan ,hari kiamat.

Din (bahasa semit) : UU/hukum

Allah swt. Menetapkan suatu hukum yang harus dipatuhi agar tatanan

kehidupan tetap terjaga yaitu agama

Menurut istilah:

Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan tentang definisi agama. Dimulai dari

manusia purba (primitif), bahwa manusia dalam posisi yang lemah dan mengakui

serta mencari adanya kekuatan di luar kekuatan manusia. Harun Nasution

menyebutkan ada empat unsur penting dalam agama yaitu

a. Kekuatan ghaib manusia : manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada

kekuatan ghaib, sebagai tempat minta tolong atau berlindung.

b. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraan di dunia ini dan hidup di akhirat

tergantung pada adanya hubungan baik itu kesejahteraan dan kebahagian itu

akan hilang pula.

c. Respon yang bersifat emosional dari manusia : perasaan takut dan bentuk

penyenbahan dalam agama-agama primitif, perasaan cinta dan pemujaan dalam

agama monotheisme.

d. Paham adanya yang kudus ( seced ) dan suci, dalam bentuk kekuatan ghaib, kitab

yang mengandung ajaran agama dan tempat-tempat tertentu.

Banyak para ahli yang menafsirkan pengertian agama dimana, secara umum, agama

mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan ini

1

Page 2: AGAMA resume.docx

berpengaruuh besar terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu bersala dari

suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Sesuatun kekuatan ghaib yang tidak

dapat ditangkap dengan panca indera.

Berikut kesimpulan pengertian agama menurut para ahli

‘ Suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal

memegang peraturan tuhan itu dengan kehendaknya sendiri, untuk mencapai

kebhagiaan hidup di dunia dan diakhirat’.

B. FUNGSI DAN TUJUAN.

Tiga alasan perlunya manusia terhadap agama :

1. Latar belakang fitrah manusia

2. Kelemahan dan kekurangan manusia

3. Tantangan manusia dalam kehidupan

Agama berfungsi sebagai pedoman untuk membimbing umat manusia dengan tata

nilai yang diakui kebenarannya agar hidup tenang di dunia dan akhirat.

Tujuan utamanya secara jelas adalah menjaga tatanan kehidupan agar manusia

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

C. PENGGOLONGAN AGAMA.

Berdasarkan kepercayaan nya agama dibagi menjadi 4bagian, yaitu :

1. Dinamisme, agama yang mengandung kepercayaan kepada kekuatan ghaibyabng

misterius ( benda benda tertentu ).

2. Animisme, agama yang mengajarkan tiap tiap benda yang bernyawa atau tidak

menyerupai roh ( materi menyerupai udara atau uap ).

3. Polytheisme, agama yang mnempunyai tuhan yang banyak.

4. Monotheisme, yaitu agama yang mempunyai tuhan satu. :

Bedasarkan turunannya agama dibagi menjadidua, yaitu :

1. Agama samawi, agama yang turun dari langit atau melalui agama wahyu, seperti :

islam, nasrani, yahusi.

2. Agama ardhi, agama yang diturunkan di bumi, seperti : hindu, budha, Shinto.

Dan ada agama yang memiliki kitab suci dan tidak memiliki kitab suci ( majusi ).

2

Page 3: AGAMA resume.docx

D. RUANG LINGKUP

1. Kepercayaan atau akidah . “ Setiap agama memiliki kepercayaan atau keyakinan

tertentu “.

2. Aturan atau syariah. “ setiap agama memiliki peraturan yang dianut dan diamalkan.

3. Pelaksanaan atau ibadah. “ setiap agama memiliki pengamalan atau ibadah yang

mengikat.

MENGAPA DAN PERLUKAN MANUSIA BERAGAMA

Perlukah manusia beragama?

1. Manusia lahir tanpa sesuatu.

2. Dengan panca indera akal, dan jiwanya sedikit demi sedikit pengetahuan nya

bertambah.

3. Dengan pengamatan, pemikiran yang logis, dan pengalamannya yang menemukan

pengetahuan.

Definisi agama.

Agama adalah suatu aturan Tuhan yang mendorong umat manusia yang berakal

untuk mau mengikuti dengan baik dan benar agar hidupnya bahagia dunia dan

akhirat.

Keterbatasan panca indera dan akal manusia menjadikan banyak tanda tanya dan

jiwa nya semakin mendesak apabila pertanyaan itu tidak terjawab, karean naluri

manusia yang ingin tahu.

Manusia membutuhkan informasi yang tak diketahuiuntuk ketenangan jiw,

keamanan, dan kebahagiaan hidup.

Disinilah informasi tuhan dating berupa Al-Qur’an.

Segi psikologis :

1. Manusia memerlukan ketentraman, kedamaian, kebahagiaan dalam hidupnya di

dunia dan akhirat.

2. Untuk memperoleh ketentraman, kedamaian, kesejahteraan, kebahagiaan,

manusia memerlukan kebahagiaan.

3. Aturan yang dapat memberikan atau menjamin ketentraman dan kebahagiaan.

4. Aturan yang terdapat dalam agama dapat diterima akal manusia.

5. Akhirnya secara psikologis manusia mau menerima dan memerlukan agama

dengan reasa yakin, percaya tunduk dan patuh.

3

Page 4: AGAMA resume.docx

Secara sosiologis :

Sejak keberadaan manusia dari zaman purba sampai abad modern manusia selalu

memiliki aturan sebagai pedoman dalam kehidupan beragama.

HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM

Perkataan “ aslama “ dapat juga diterjemahkan “ berislam “ ( hidup pasrah, dan tunduk

kepada tuhan ).

Inti dari islam : ketundukan, ketaatan, dan sikap pasrah seorang ham,ba terhadap khalik-Nya

yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri secara menyeluruh ( kaffah dan universal ),

sehingga diperoleh suatu kebahagiaan akhirat (QS. Al-Baqarah : 112).

“ Hai orang orang yang beriman masuklah kamu dalam agama Islam secara keseluruhan dan

janganlah kamu turuti langkah langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu adalah nyata

bagimu “.

Istilah :

1. Harun Nasution.

“ Agama yang ajaran ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat melalui Nabi

Muhammad SAW yang berisi ajaran yang bukan hanya mengenal segi, tapi mengenal

berbagai segi kehidupan manusia “

2. Maulana Muhammad Ali.

“ Islam adalah agama perdamaian “.

3. Kalangan Barat.

“ Islam sering identik dengan istilah Muhammadinism dan Muhammamedan, karena

kebiasaan diluar islam nama disandarkan pada dirinya seperti studisme, yuroaster,

pemahaman yang benar bahwa islam adalah

“ Agama yang bersumber dari Allah SWT (QS. Al-Maidah : 163).

“ Pada hari ini telah aku sempurnakan untukmu, agamamu, dan telah aku cukupkan

nikmat-Ku dan telahKu ridhoi Islam sebagai Agama mu “ Nabi Muhammad

menyatakan dirinya sebagai orang muslim ( QS. Al-An’am : 163 ).

“Dan aku adalah orang yang pertama tama menyerahkan diri ( Muslim ).

Karakteristik Islam :

1. Islam memiliki visi rahmatan lil’alamin.

2. Islam adalah pengakuan terhadap adanya pluralism beragama.

4

Page 5: AGAMA resume.docx

3. Islam bersifat autentikdan orisinal, yaitu agama yang lahir atas dasar wahyu

Allah.

4. Islam agama yang selalu mengedepankan sikap progresivitas, dinamis, dan

inovatif.

KONTRIBUSI UMAT ISLAM TERHADAP PEMBINAAN MASYARAKAT, BANGSA DAN

NEGARA

Kehadiran Islam di Indonesia mendorong terjadinya perubahan pola kekuasaan dan

melahirkan kesatuan politik Islam dalam bentuk Kesultanan.

Islam dalam bidang ekonomi dan social membuka masyarakat untuk berperilaku adil, tak

curang, kesepakatan pembeli dan penjual dan konsep keseimbangan.

Sebelum kemerdekaan.

Islam tidak serta merta menolak agama terdahulu, dan dianggap sebagai

penghormatan.

Dalam kancah politik, Islam memiliki doktrin rasa mencintai tanah airnya sehingga

menimbulkan rasa nasionalisme.

Banyak pejuang dalam tokoh Islam secara fisik menjadi pelopor pengusiran penjajah.

Kearifan para ulama tokoh agama islam melahirkan falsafah pancasila sebagai haluan

NKRI.

Dalam bidang pendidikan para ulama turut berkontribusi dalam adanya madrasah

dan pesantren.

Setelah kemerdekaan.

Banyak para cendikiawan muslim yang berperan dalam penyelenggaraan Negara

baik yudikatif, eksekutif maupun legislative.

Lahirnya departemen agama sebagai wadah pengatur kelembagaan, pendidikan, dan

pembinaan umat dalam hal keagamaan.

Banyak dan eksisnya lembaga pendidikan agama islam secara formal dari tingkat

ibtidaiyah sampai perguruan tinggi, dan lemnaga non formal seperti

Muhammadiyah, NU, Alwasliyah, Majelis Ta’lim sebagai tegaknya basis islam di

Nusantara.

PENGAMALAN AJARAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN

Aqidah.

5

Page 6: AGAMA resume.docx

Mengetahui dan meyakini aqidah Islam ( memperoleh informasi secara benar,

mempelajari, mendalami dan meyakini ).

Meyakini aqidah Islam, umat islam pada umumnya.

Meyakini Islam bukan karena ikut ikutan.

Syari’ah.

Mengetahui, mempelajari, mendalami, dan menjalani syari’ah Islam secara benar.

Sedikit pengetahuan, meyakini dan menjalankan syariah Islam.

Meyakini dan menjalankan syariah Islam.

Meyakini dan menjalankan syari’ah Islam.

ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL’ALAMIN

Visi

Islam pembawa rahmat bagi seluruh umat manusia di duni: Tidak kuutus hai Muhammad

kecuali membawa rahmat dunia (QS. Al-Anbiyya)

Misi

Islam pembawa kesejahteraan umat ( arti islam : sejahtera, kebahagiaan, selamat,

sentosa ).

Islam pembawa kedamaian, yang menghendaki seluruh umat hidup damai dan

tenteram.

Islam mengajarkan persamaan : disisi Allah semua umat manusia sama kecuali taqwa

nya kepada Allah.

Islam merupakan penegak keadilan, yaitu kebenaran harus dijunjung sangat tinggi,

dan yang salah harus dipersalahkan.

AKHLAK

A. Pendahuluan

6

Page 7: AGAMA resume.docx

Akhlak secara bahasa atau etimologi memiliki kemiripan arti dengan kata adab, budi

pekerti, perilaku, sikap, kelakuan, etiket, karakter, moral, perbuatan, dll. Dari kemiripan kata-

kata tersebut terdapat penggolongan perilaku yakni akhlak, etiket, moral, dan mental. Kata

etiket sendiri berarti tata cara dalam melakukan sesuatu, menentukan nilai sopan santun yang

bersifat lahiriah. Kata moral mengandung arti nilai batin, nilai kejiwaan, dan nilai kepriadian.

Sedangkan kata mental mengacu kepada attitude, kecerdasan, kecerdikan bahkan kelicikan.

Namun ketiga kata ini lebih bersifat general dan universal, yang dalam arti tidak mengenal

agama dalam pelaksanaannya.

B. Isi

Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluq atau al-khulq, yang secara

etimologis berarti (1) tabiat, budi pekerti, (2) kebiasaan atau adat, (3) keperwiraan,

kesatriaan, kejantanan, (4) agama, dan (5) kemarahan (al-gadab). Bentuk lain dari kata dasar

tersebut yaitu khaliq yang artinya pencipta (Allah) dan makhluq yang artinya yang

diciptakan. Dalam hal ini penerapan akhlak tidak lepas dari nilai-nilai agama. Akhlak dapat

diartikan sebagai sesuatu yang terdapat dalam hati dan sanubari yang kontak dengan akal

fikiran tanpa sulit-sulit berfikir dan menimbulkan refleks bertindak tanpa keraguan. Ibnu

Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran”. Sebagai contoh,

keyakinan akan hal baik yang telah diyakini oleh batin dan fikiran bahwa hal itu baik, maka

akan menimbulkan tindakan yang baik pula.

Karena akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka suatu

perbuatan baru disebut akhlak kalau terpenuhi beberapa syarat

1. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang

Kalau suatu perbuatan hanya dilakukan sesekali saja, maka tidak dapat disebut

akhlak. Misalnya, pada suatu saat orang yang jarang berderma tiba-tiba memberikan

uang kepada orang lain karena alasan tertentu. Dengan tindakan ini ia tidak dapt

disebut murah hati atau berakhlak dermawan karena hal itu tidak melekat pada

jiwanya.

2. Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipikirkan atau diteliti lebih dahulu

sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan.

Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan

dipertimbangkan secara matang, tidak disebut akhlak.

7

Page 8: AGAMA resume.docx

Rasulullah Muhammad SAW diutus ke bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Tugas yang diberikan Allah kepada Rasullullah ini dapat dikatakan sebagai suatu ujian,

karena akhlak merupakan suatu yang vital bagi pencerminan perilaku manusia dan tugas

menyempurnakan atau memperbiki akhlak manusia bukanlah hal yang mudah. Akhlak

menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama

ini selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang disebut al-

akhlaq al-karimah. Hal ini tercantum antara lain dalam sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad

*Baihaqi, dan *Malik);

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.”

(HR. *Tirmidzi);

“Orang yang paling baik keislamannya ialah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR.

Ahmad);

“Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik adalah sesuatu yang paling banyak

membawa manusia ke dalam surga.” (HR. Tirmidzi); dan

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dari timbangan orang mukmin pada hari kiamat

daripada akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)

Akhlak Nabi Muhammad SAW disebut juga akhlak Islam, karena akhlak ini bersumber

dari Al-Quran, dan Al-Quran datang dari Allah SWT, maka akhlak Islam mempunyai ciri-ciri

tertentu yang membedakannya dengan akhlak wad’iah(ciptaan manusia). Ciri-ciri tersebut

antara lain:

1. Kebaikannya bersifat mutlak (al-khairiyyah al mutlaqah), yaitu kebaikan yang

terkandung dalam akhlak Islam merupakan kebaikan murni, baik untuk individu

maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat

apapun;

2. Kebaikannya bersifat menyeluruh (as-salahiyyah al-‘ammah), yaitukebaikan yang

terkandung didalamnyamerupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala

zaman dan di semua tempat;

3. Tetap, langgeng, dan mantap, yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat

tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat atau perubahan kehidupan

masyarakat;

8

Page 9: AGAMA resume.docx

Akhlak manusia

yang terpuji terhadap

Allah

Sesama

Tauhid

Ibadah ( doa, dzikir, syahadat, sholat, puasa, zakat, haji, dll)

Zat Allah: Tidak ada satupun yang menyerupai Allah

Sifat Allah: Sifat wajib Allah yang 20

Asma Allah: nama – nama Allah yang 98

Af’al: berperilaku terhadap Allah

(Nabi, orang tua, kerabat, teman, guru pemimpin, orang yang meninggal)

4. Kewajiban yang harus dipatuhi (al-izlam al-mustajab), yaitu kebaikan yang

terkandung dalam akhlak Islam merupakan hukum yang harus dilaksanakan sehingga

ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya;

5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-rabaqah al-muhitah).

Dalam akhlak dibicarakan tatacara hablumminallah (hubungan dengan Allah) dan

hablumminannas (hubungan dengan manusia) yang baik sesuai ajaran islam. Terkait hal ini,

terdapat istilah akhlak mahmudah yakni akhlak terpuji dan akhlak mazmumah yakni akhlak

yang tercela. Dalam membina hubungan dengan Allah dan ciptaan Nya dibutuhkan akhlak

atau perilaku yang baik. Dalam AI-Quran surat An-Nisa Allah Menjelaskan: “Sembahlah Allah

dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah

kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga

yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu,

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membamgga-

banggakan diri.” (QS An-Nisa[4]: 36). Jadi, dalam menjalin hubungan dengan Allah dan

ciptaan Nya dibutuhkan akhlak manusia yang baik dan terpuji.

9

Page 10: AGAMA resume.docx

Dalam kehidupan terdapat beberapa kriteria dasar yang penting diterapkan sebagai nilai dasar

keislaman yang disebut Ushulul Khomsah, yakni:

1. Hifzuddin, yang artinya memelihara nilai keyakinan dan keagamaan. Dalam

kehidupan penerapan nilai ini dapat dilakukan dengan memelihara ibadah dan

menjaga pengamalan rukun islam.

2. Hifzunnafs, yang artinya memelihara jiwa dan kehidupan. Penerapan nilai ini dapat

dilakukan dengan adanya upaya atau ikhtiyar untuk menyembuhkan diri dari

berbagai penyakit dengan tidak menyerah pada takdir kematian.

3. Hifzunnasl, yang artinya memelihara keturunan. Dalam islam, diharamkannya

berzina merupakan suatu bentuk upaya menjaga keturunan agar tetap berada dalam

garis keturunan yang sah sehingga setiap individu yang dilahirkan ke bumi ini dapat

merasakan kasih sayang orang tua yang sesungguhnya.

4. Hifzulaqli, yang artinya memelihara akal fikiran. Akal merupakan suatu nikmat luar

biasa dari Allah yang diberikanNya khusus untuk manusia, oleh karena itu, akal harus

dipelihara dari hal-hal buruk dan maksiat yang tidak diridhai Allah agar tidak merusak

fitrah akal.

5. Hifzulmaal, yang artinya memelihara harta kekayaan. Harta kekayaan merupakan

rezeki yang diberikan Allah untuk hamba-hambaNya. Keberadaan harta harus

dipelihara dari segala bentuk maksiat seperti korupsi, perjudian, riba, dan lain

sebagainya dengan memperbanyak zakat, wakaf, sedekah kepada saudara kita yang

membutuhkan.

10

Page 11: AGAMA resume.docx

Kelima nilai diatas merupakan dasar-dasar untuk beragama yang baik. Selain itu terdapat

pula nilai dasar beragama yang disebut Qowaidul Fiqhiyyah atau kaidah-kaidah fiqih yang

penting dilaksanakan dalam penerapan akhlak manusia, diantaranya:

1. Prinsip niat, pada dasarnya segala tindakan yang kita lakukan harus berdasarkan

pada niat.

2. Yakin

3. Al-masaqqah, dalam melakukan tindakan hendaknya menghindari berbagai kesulitan

yang menghambat

4. Ad-dar, dalam melakukan tindakan hendaknya menjauhkan hal-hal yang dapat

mengakibatkan kemudharatan (bahaya)

5. Al-urfi, dalam melakukan tindakan hendaknya mengedepankan adab kebiasaan dan

perilaku baik

Nilai-nilai diatas merupakan nilai vital yang harus diperhatikan dalam menjalankan akhlak

islamiyah yang mahmudah.

PENGANTAR FIQIH ISLAM

Pengertian fiqih

Fiqih berasal dari bahasa arab, secara etimologi artinya adalah paham dan bisa

memahami. Secara terminologi fiqih diartikan menajdi dua yakni yang pertama

pengetahuan tentang hukum-hukum syariat sehingga memahami hukum-hukum

11

Page 12: AGAMA resume.docx

tersebut yang diambil dari sumber-sumber misalnya Al-quran, hadis, qias, dan ijma.

Contohnya: hukum sholat 5 waktu adalah wajib hukumnya dan sholat-sholat lainnya

adalah sunnah. Yang kedua adalah hukum syariat itu sendiri, apa yang terkandung

dalam hukum shalat, shalat dibedakan dalam sholat wajib dan sholat yang sunnah.

Hubungan fiqih dan akidah islam

Akidah adalah keimanan kita, kita sebagai umat muslim tentunya mempercayai

tahlil yakni lailahailallah. Seorang yang beriman akan memikirkan fiqh suatu ibadah,

selalu ingin mengetahui hukum syariat suatu ibadah. Seorang yang imannya kuat,

pasti menyadari kewajibannya kepada Allah. Contohnya adalah dalam keseharian

kita menjalankan ibadah sholat yang hukumnya wajib, jika akidah kita kuat maka kita

sebagai sebagai umat tidak mau meninggalkan sholat.

Dalam QS. Al Maidah ayat 6 tentang perintah shalat, terdapat kalimat “Hai

orang-orang yang beriman…..” Di sini diketahui bahwa seruan itu hanya ditujukan

hanya kepada orang-orang yang memiliki akidah.

Fiqh banyak macamnya. Fiqh dibuat bukan oleh Allah SWT tetapi sumbernya dari

Allah. Maka dari pada suatu kasus banyak taerdapat pendapat karena menurut

orang yang berbeda-beda. Misalnya orang yang merokok ada yang bilang hukumnya

haram dan ada yang mengatakan hukumnya makruh

Ada 7 rincian fiqih, yaitu :

1. Fiqih ibadah

Yaitu hukum-hukum yang terkait dengan ibadah. Contohnya wudhu, sholat, puasa,

haji, dan lain sebagainya

2. Fiqih Ahwalussakhsiyah (munakahat)

Yaitu hukum-hukum yang terkait dengan kekeluargaan. Contohnya mengenai

pernikahan, hak waris dan nasab

3. Fiqih muamalah

Yaitu hukum-hukum yang terkait dengan perbuatan manusia. Misalnya masalah jual-

beli, sewa-menyewa dan masih banyak lagi

4. Fiqih Siyasah Syar’iyah

12

Page 13: AGAMA resume.docx

Yaitu hukum-hukum yang terkait dengan kewajiban-kewajiban Negara. Contohnya

kepemimpinan dan berantas kezaliman

5. Fiqih al-uqubad

Yaitu hukum-hukum yang terkait dengan pelaku-pelaku kejahatan. Misalnya untuk

menjaga keamanan, menjaga ketertiban, mencegah perzinahan, pemabuk dan

pencuri

6. Fiqih Assyiar

Yaitu hukum-hukum yan terkait dengan Negara-negara lain. Contohnya mengenai

perdamaian, batas-batas Negara dan lain sebagainya

7. Fiqih adab

Yaitu hukum-hukum yang terkait dengan adab dan perilaku seseorang. Contohnya

maslaah sopan santun, baik dan buruknya perbuatan manusia.

Sumber fiqih berasal dari Allah yakni dalam bentuk Al-quran, sunnah, ijma dan

qiyas

1. Al-quran

Al-quran merupakan sumber hukum islam yang pertama dan utama. Al-quran itu

sendiri terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6000 ayat. Al-quran pasti sama semua di

dunia ini, yang berbeda hanyalah terjemahannya. Al-quran memiliki mukjizat yang

dapat dihapal oleh umat nabi Muhammad. Al-quran jika dibaca salah maka akan

langsung kelihatan. Al quran adalah firman yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai penerang dalam kegelapan. Al quran merupakan hukum

Islam yang pertama dan utama.

2. Sunnah

Perkataan, perbuatan, dan diamnya (kesepakatan) Nabi Muhammad SAW. Jumlahnya

banyak sekali, dan para ulama telah mengklasifikasikannya. Hadits menempati posisi yang

penting dalam kajian keislaman. Kedudukan dan keberadaannya tidak diragukan lagi.

13

Page 14: AGAMA resume.docx

Pembukuan hadits baru dilakukan ratusan tahun setelah nabi wafat, ditambah lagi dalam

kenyataan sejarah banyak hadits yang dipalkan, maka keabsahan hadits-hadits yang beredar

diperdebatkan oleh para ulama hadits. Hadits juga merupakan sumber hukum Islam yang

kedua. Contih klasifikasi hadits misalnya kutubu sitta dan kutubu tis’a.

3. Ijma

Ijma merupakan kesepakatan para ulama berdasarkan Al quran dan Al Hadits. Dalam

memutuskan hukum suatu hal, kadang-terjadi perbedaan pendapat antara para ulama,

misalnya hukum merokok ada yang mengatakan haram dan ada yang mengatakan makruh.

Ijma’ merupakan sumber rujukan ketiga. Jika kita tidak mendapatkan didalam Al Qur’an

dan demikian pula sunnah, maka untuk hal yang seperti ini kita melihat, apakah hal tersebut

telah disepakatai oleh para ulama muslimin, apabila sudah, maka wajib bagi kita

mengambilnya dan beramal dengannya.

4. Qiyas

Qiyas yaitu menyamakan atau membandingkan sesuatu yang belum diketahui

hukumnya dengan sesuatu yang lain yang sudah diketahui hukumnya. Contoh qiyas : hukum

meminum khamar adalah haram, maka hal-hal apapun yang memabukkan dihukumi haram.

Anggur fermentasi diqiyaskan dengan khamar, maka anggur fermentasi haram. Pada qiyas

inilah kita meruju’ apabila kita tidak mendapatkan nash dalam suatu hukum dari suatu

permasalahan, baik di dalam Al Qur’an, sunnah maupun ijma’. Ia merupakan sumber rujukan

keempat setelah Al Qur’an, as Sunnah dan Ijma’.

Qiyas memiliki empat rukun:

a) Dasar (dalil).

b) Masalah yang akan diqiyaskan.

c) Hukum yang terdapat pada dalil.

d) Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan.

Maqasid Assar’iyah

Maqasid Assar’iyah yaitu tujuan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT. setiap

tindakan-tindakan yang kita lakukan pasti ada maqasit assar’iyah. Hukum itu

bertujuan mewujudkan kemashalahatan manusia di dunia dan di akhirat. Tidak

14

Page 15: AGAMA resume.docx

seorangpun dapat menyangkal bahwa semua yang dibawa nabi untuk

kemashlahatan umat bukan untuk kemudaratan, yang membuat syariat adalah Allah

karena yang menciptakan manusia adalah Allah.

Menurut Imam Al Ghazali Maqasid Assar’iyah dibagi menjadi:

1. Dhoruriyah (primer)

Definisinya adalah tingkat kebutuhan yang harus ada atau disebut juga kebutuhan primer.

Apabila tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi maka keselamatan umat manui akan

terancam, baik di dunia maupun di akhirat.

2. Haajiyah (sekunder)

Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan sekunder. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi

maka keselamatan manusia tidak sampai terancam. Namun ia akan mengalami kesulitan,

dan syariat islam menghilangkan segala kesulitan tersebut. Adanya hokum rukhshah

(keringanan) merupakan penjelasan dalam kebutuhan haajiyah. Contohnya adalah

pembolehan tidak berpuasa bagi musafir, hukum diyat (denda) bagi seseorang yang

membunuh secara tidak sengaja.

3. Tahsiniyah (suplemen)

Definisinya adalah kebutuhan yang tidak mengancam eksistensi umat manusia dan tidak

pula menimbulkan kesulitan apabila tidak terpenuhi. Tingkat kebutuhan ini berupa

pelengkap. Allah SWT telah mensyariatkan hal yang berhubungan dengan kebutuhan

tahsiniyat, contohnya adalah anjuran berhias ketika hendak ke masjid, anjuran

memperbanyak ibadah sunnah, larangan penyiksaan mayat dalam peperangan.

Lima kategori fiqh:

1. Hifdzuddin : menjaga dan menghargai agama,sebagai dasar toleransi.

2. Hifdzunafs : bentuk penjagaan jiwa-jiwa yang lain.

3. Hifdzunasl : menjaga keturunan,sebagai dasar pernikahan.

4. Hifdzuaql : melindungi akal pikiran.

5. Hifdzumal : menjaga harta kekayaan.

Contoh : Setiap orang berhak mendapat pekerjaan, Setiap orang berhak dilindungi

kekayaannya

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1999. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru

Wahyuddin, Achmad etal. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.

Surabaya: Grasindo

15

Page 16: AGAMA resume.docx

Kurniawan, Beni. 2009. Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Grasindo

16