Agama islam

46
TUGAS AGAMA ISLAM MERANGKUM NAMA : TOMMY AJI STYAWAN NIM : (1407111826) KELAS : TEKNIK LINGKUNGAN B PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK KIMIA

description

judul tugas agama islam

Transcript of Agama islam

TUGAS AGAMA ISLAMMERANGKUM

NAMA : TOMMY AJI STYAWAN NIM : (1407111826)KELAS: TEKNIK LINGKUNGAN B

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAUPEKANBARU2014

BAB VETIKA MORAL DAN AKHLAK

Tujuan Umum :Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ajaran akhlak islamiyah dalam kehidupan sehari hari baik terhadap Allah, manusia maupun makhluk lain termasuk mengubah kebiasaan buruk menjadi baikTujuan Khusus :1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan etika, moral dan aklak2.Agar manusia dapat menjelaskan karakteristik etika dalam islam3.Agar manusia dapat menjelaskan hubungan tasawuf dengan akhlak4.Agar manusia dapat menjelaskan akhlak nya terhadap Allah

A.Pengertian Etika, moral dan akhlak1.Pengertian EtikaEtika, perkataan ini berasal dari bahasa yunani ethos yang dalam bentuk tunggal mempunyai arti tempat tinggal biasa, padang rumput, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak taetha artinya latar kebiasaan. Hamzah Yakub menyatakan pengertian etika adalah sebagai berikut :a. ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip yang disistimatisir tentang tindakan moral yang betulb.bagian filsafat yang memperkembangkan teori tentang tindakan, hujah hujahnya dan tujuan yang diarahkan kepada makna tindakanc. ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai, tidak mengenai sifat tindakan manusia, tetapi tentang idenyad.ilmu tentang moral prinsip prinsip kaidah kaidah moral tentang tindakan dan kelakuanSesuai dengan pengertian diatas, maka etika menurut pemahaman ini adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk, dengan memperhatikan amal baik manusia, sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Allah telah membimbing manusia untuk memahami mana yang baik dan mana yang buruk, serta mengarahkannya kepada yang baik dan mencegahnya terjerumus kedalam yang buruk. Dalam ayat berikut Allah mengatakan :katakanlah tidak sama yang buruk dengan yang baik meskipun banyaknya yang buruk itu menaruh hatimu, maka bertawakal kepada Allah hai orang orang yang berakal agar kamu beruntung (QS : 5: 100)2.Pengertian MoralPerkataan moral berasal dari bahasa latin mores yang artinya kebiasaan. Dalam bahasa indonesia, moral diartikan dengan arti susila. Yang dimaksud dengan moral ialah sesuai dengan ide ide yang diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar. Dengan demikian moral adalah ajaran tentang kebaikan dan keburukan dengan ukuran tradisi yang berlaku dalam sebuah masyarakat.3.Pengertian AkhlakDilijat dari sudut bahasa, Pengertian Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, arti segi budi pekerti perangai tingkah laku atau tabiat.Secara substansi etika, moral dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan tuhan, sesama manusia dan atau dalam arti luas, yang membedakan yang satu dengan yang lainnya adalah ukuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.B.Karakteristik Etika IslamYusuf Qardowi mengemukaan 7 karakteristik etika islam yaitu sebagai berikut :1.Moral yang beralasan dan dapat dipahamiMoral atau etika dalam islam ssesungguhnya selalu bersandar pada penilaian yang logis dan alasan yang dapat diterima oleh akal lurus dan naluri yang sehat, yaitu dengan menjelaskan masalah dibalik apa yang dilarang. Dalam Alquran Allah mengatakan : Dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan perbuatan keji dan mungkar. (QS :29:45)2.Moral UniversalMoral dalam islam berdasarkan karakter manusiawi yang universal, yaitu larangan bagi semua manusia, artinya berlaku bagi setiap umat islam dan umat umat lain. Dalam alquran Allah menegaskan :janganlah sesekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kami untuk berlaku tidak adil, berlaku adil lah kamu karena adil lebih dekat dengan taqwa (QS:5:8)3.Sesuai Dengan FitrahIslam datang membawa ajaran yang sesuai dengan fitrah dan tabiat manusia serta menyempurnakannya. Islam mengakui eksistensi manusia yang telah diciptakan Allah dengan segaa dorongan kejiwaan, kecenderungan fitrah segala yang telah digariskan Nya. Islam membuatkan balasan hukum agar dapat memelihara kebaikan masyarakat dan individu manusia.4.Memperbaiki RealitaKarakteristik akhak islam merupakan akhlak realistis, tidak mengeluarkan perintah dan larangan kepada orang yang tak berakal kecuali pada orang yang mempunyai dorongan nafsu, keinginan dan cita cita, kepentingan dan kebutuhan, juga memiliki kecenderungan dan hasrat biologis terhadap kesengangan duniawi sebagai mana mereka juga memiliki kerinduan jiwa kepada Allah.

5.Moral PositifMoral islam adalah moral yang positif yang meluruskan pperintah. Moral islam menganjurkan untuk menggalang kekuatan, berjuang meneruskan amal sholeh dengan penuh cita cita, melawan sikap ketidakberdayaan, pesimisme dan segala bentuk penyebab kelemahan. Dalam hal ini allah berfirmuan : Ambilah kitab itu hai yahya dengan sunguuh sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi masih anak anak (QS:19:12)6.KomprehemsifitasMoral islam itu mengatur hubungan manusia dengan manusia secara global maupun detail, oleh karena itu ajaran moral islam meletakkan atau memberikan adab susila yang tinggi dengan ajaran luhur.

BAB VIIPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

Tujuan umum :Mahasiswa dapat memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi masyarakat, menjauhkan diri dari kesombongan intelektual dan menyadari bahwa semua ilmu adalah amanahTujuan Khusus :a.Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian IPTEk dan seni menurut islamb.Mahasiswa dapat menjelaskan sumber ilmu pengetahuan menurut islamc.Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghindari diri dari kesombongan intelektuald.Mahasiswa dapat menjelaskan cara berperilaku bijaksana dalam mengembangkan dan memanfaatkan produk teknologi dalam kehidupan sehari hariA.Pengertian IPTEK dan Seni 1.Pengertian IPTEKDalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan, oleh karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan.Dalam Al-Quran, ilmu digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian.Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut generalis. Pandangan AlQuran tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip- prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Q.S. Al-Alaq;1-5). Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), teknologi diartikan sebagaikemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan proses teknis. Teknologi juga dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur an dan sunah rasul. Atas dasar itu ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat abadi (mutlak) karena bersumber dari allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (nisbi) karena bersumber dari akal pikiran manusia2.Integrasi Iman Ilmu Teknologi dan SeniDalam pandangan Islam, agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mempunyai hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem Dienul Islam (agama islam). Dalam Al-Quran surat Ibrahim: 24-25, Allah telah memberian ilustrasi indah tentang integrasi antara iman, ilmu dan amal. Unsur tersebut mengumpamakan bangunan Islam seperti sebatang pohon yang kokoh. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan teknologi dan seni ibarat buah dari pohon itu.

Pengembangan IPTEKS yang terlepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan jaminan kemanfaatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya serta mencerminkan suatu ibadah dalam prektiknya. Semua satu kesatuan tersebut tidak lepas dari sumber-sumber kebenaran ilmiah dimana ada sebuah keterkaitan Al-Quran dan Alam Semesta.

BAB VIIKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Tujuan Umum :Agar mahasiswa dapat mengetahui makna ajaran islam dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari hari untuk memenuhi kebutuhannya.Tujuan Khusus :a.Agar mahasiswa dapat menjelaskan makna agama islam dan karakteristiknyab.agar mahasiswa dapat menjelaskan makna ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniahc.Agar mahasiswa dapat menjelaskan pandangan islam terhadap non islamd.Agar mahasiswa dapat menjelaskan bentuk tanggung jawab sosial umat islam sesamanya dan terhadap non muslimA. Agama Islam Merupakan Rahmat Bagi Seluruh Alam1.Makna agama islamKata islam berarti damai, selamat, sejahtera,penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran yang menciptakan kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan kehidupan ummat manusia pada sebagai penerima amanah allah yang dapat menjalagkan amanah tersebut secara benar dan kaffah.

Agama islam adalah agama yang allah turunkan sejak manusia pertama, nabi pertama yaitu nabi adam as. Agama islam itu kemudian allah turunkan secara berkisenambungan pada para nabi dan rasul rasulnya. Aknir proses penurunan agama islam itu baru menjadi pada masa kerasulan nabi Muhammad pada awal abad ke-v11 masehi. Islam sbagai nama agama yang allah turunkan belum dinyatakan secara eksplisit pada masa kerasulan sebelum nabi Muhammad saw. Tetapi makna yang substansi ajaranya secara implicit memiliki persamaan yang dapat dipahami yang dapat dipahami dari penyataan sikap para rasul. Sebagaimana firman allah dalam surah al- baqarah ayat 132 yang artinya:"hai anak anakku (kata Ibrahim )sesungguhnya allah telah memilih agama ini bagimu maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama islam." (Q S al-baqarah 132)

Ajaran agama islam memiliki karakteristik sbb:1. sesuai dengan fitrah manusia2. ajarannya sempurna3. kebenarannya mutlak4. mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan5. fleksibel dan ringan6. berlaku scara universal7. sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk menggunakan akal pikirannya8. inti ajarannya adalah tauhid9. menciptakan rahmat, kasih syang Allah terhadap mahluknya

2. Kerahmatan Islam Bagi Seluruh AlamSalah satu bentuk kerahmatan Allah pada ajaran islam adalah :Islam menghargai dan menghormati manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non muslim.Islam memberikan kebebasan pada manusia untuk menggunakan potensi yang diberikan oleh ALLAH secara bertanggung jawab.

3. Fungsi Islam sebagai Rahmat Allah Tidak tergantung Pada Penerimaan atau Penilaian ManusiaFungsi Islam sebagai rahmat Allah bagi semua alam itu dijelaskan oleh allah dalam (Q.S 21:107 dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam)Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam Yaitu :1. Islam menunjuki manusia manusia jalan hidup yang benar.ajaran islam sebagaimana bersifat supra rasional, artinya diatas kemampuan akal manusia untuk mengetahuinya.2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang diberikan oleh Allah secara bertanggung jawab.3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non muslim. Didepan Allah semuanya sama. Yang membedakan hanyalah manusia yang satu dengan yang lain hanya ketakwaan.

4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proposional.5. Islam menghormati kondisi fisik individu manusia dan memberikan perlakuan yang spesifik pula.

B. Ukhuwah Islamiyah Dan Ukhuwah Insaniyah1. makna ukhuwah islamiyahkata ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya perasaan simpati daan empati antara dua orang atau lebih. Persaudaraan sesame muslim berarti saling menghargai dan saling menghormati relativitas masing masing sebagai sifat dasar kemanusiaan, seperti perbedaan pemikiran, sehingga tidak menjadi penghalang untuk saling membantu atau menolong karena diantara mereka terkait oleh satu keyakinan dan dan jalan hidup, yaitu islam.sebagaimana disebutkan dalam al quran surat alhujarat ayat 10: yang artinya:sesungguhnya orang orang mukmin adalah bersaudara, karna itu damaikanlah antara kedua

2. makna ukhuwah insaniyahkonsep sesama persaudaran manusia (ukhuwah insaniyah) di landasi ajaran bahwa semua ummat manusia adalah makhluk Allah. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam al-quran surah al-maidah ayat 48.Dalam praktek keterangan yang sering timbul antar ummat beragama dengan pemerintahan disebabkan oleh:1. Sifat dari masing masing agama yang mengandung tugas dakwa atau misi2. Kekurangan pengetahuan pemeluk agama akan agamanya atau sendiri atau agama pihak lain3. Para pemwluk agamma tidak mampu menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang renda agama lain.4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam dalam kehidupan masayarakat5. Kecurigaan masing masing akan kejujuran pihak lain, baik intern ummat, beragama maupun antara ummat beragama dengan pemerintah6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat

Dalam pembinaan ummat beragama, para pemimpin dan tokoh dalam mempunyai peranan yang besar, yaitu:1. Menerjemahkan nilai nilai dan norma norma agama dalam masyarakat2. Menerjemahkan gagasan pembangunan kedalam bahasa yang di mengerti masyarakat3. Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat terhadap ide ide dan cara cara yang di lakukan untuk tugasnyanya pembangunan4. Mendorong pembangunan dan membimbing masyarakat dan ummat beragama untuk serta dalam usahaC. Kebersamaan Ummat Beragama Dalam Kehidupan Sosial1. pandangan agama islam terhadap ummat non IslamDari segi kaidah, setiap orang yang tidak mau menerima islam sebagai agamanya di sebut kafir atau non islam . Kata kafir berarti orang yang menolak, yang tidak mau menerima atau menolak menaati aturan allah yang diwujudkan kepada manusia melalui ajaran islam.Ketika rasulullah mulai menyampaikan ajaran islam kepada masyarakat arab, sebagian dari mereka ada yang mau menerima ajaran tersebut dan sebagianya lagi menolak orang yang menolak ajakan rasulullah saw tersebut di sebut juga kafir. Mereka terdiri dari orang orang musrik yang menyembah berhala di sebut orang watsani, dan orang orang ahli kitab baik orang yahudi maupun orang nasrani.

2. Tanggung jawab sosial ummat IslamUmmat islam adalah umat yang terbaik yang diciptakan allah dalam kehidupan ini. Bentuk tanggung jawab sosial ummat islam meliputi berbagai aspek kehidupan , di antaranya adalah:1. Menjalin silaturahmi dengan tetangga dalam sebuah hadis rasulullah menjadikan sebuah kebaikan seseorang kepada tetangganya menjadi salah satu indicator keimanan2. Memberikan infak sebagian dari harta yang dimiliki, baik yang wajib dalm bentuk zakat maupun yang sunnah dalam bentuk sedekah.3. Menjenguk bila ada anggota masyarakat yang sakit dan taziyah bila ada anggota masyarakat yang meninggal dengan mengantar jenazahnya sampai di kuburnya.4. Memberi bantuan kepada masyarakat bila ada yang memerlukan bantuan5. Penyusunan system sosial yang efektif dan efesien untuk membangun masyarakat, baik mental spiritual maupun fisik materialnya.

3. amar maruf dan nahi munkarAmar maruf dan nahi munkar adalah memerintahkan orang lain untuk berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat. Disamping system dan saran pendukung, amar maruf dan nahi munkar memerlukan juga kebijakan dalam bertindak. Karna itu rasulullah memberikan tiga tingkatan yaitu:1. Menggunakan tangan atau kekuasaan apabila ia mampu,2. Menggunakan lisan, dan3. Dalam hati apabila langkah pertama dan kedua tidak mmemungkinkan.

Bentuk amar maruf dan nahi munkar yang bersistem diantaranya adalah:1. Mendirikan mesjid2. Menyelenggarakan pengajian3. Mendirikan lembaga wakaf4. Mendirikan lembaga pendidikan islam5. Mendirikan lembaga keuangan atau perbangkan syariah6. Mendirikan media massa islam, Koran, radio, tv dan lain lain7. Mendirikan panti rehabilitasi anak anak nakal8. Mendirikan pesantren9. Menyelenggarakan kajian-kajian islam10. Membuat jaringan informasi social

BAB VIIIMASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

Tujuan Umum :Mahasiswa dapat mengetahui konsep masyarakat madani menurut ajaran islam dan karakteristiknyaTujuan Khusus :1.Mahasiswa dapat menjelaskan konsep masyarakat madani menurut ajaran islam dan karakteristiknya2.Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi SDM umat islam, parameternya dan konsep peningkatan kualitasnya3.Mahasiswa dapat menjelaskan dan melaksanakan cara pengelolaan zakat dan wakaf yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat

A.Konsep Masyarakat MadaniKonsep masyarakat madani merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep civil society. Orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Pemaknaan civil society sebagai masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk masyarakat Madinah yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat Madinah dianggap sebagai legitimasi historis ketidakbersalahan pembentukan civil society dalam masyarakat muslim modern.Makna Civil Society Masyarakat sipil adalah terjemahan dari civil society. Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah pergumulan masyarakat. Cicero adalah orang Barat yang pertama kali menggunakan kata societies civilis dalam filsafat politiknya. Konsep civil society pertama kali dipahami sebagai negara (state). Secara historis, istilah civil society berakar dari pemikir Montesque, JJ. Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga orang ini mulai menata suatu bangunan masyarakat sipil yang mampu mencairkan otoritarian kekuasaan monarchi-absolut dan ortodoksi gereja (Larry Diamond, 2003: 278).Antara Masyarakat Madani dan Civil Society sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, masyarakat madani adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan konsep di luar menjadi Islami. Menilik dari subtansi civil society lalu membandingkannya dengan tatanan masyarakat Madinah yang dijadikan pembenaran atas pembentukan civil society di masyarakat Muslim modern akan ditemukan persamaan sekaligus perbedaan di antara keduanya.Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah civil society merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas adalah buah dari gerakan Renaisans; gerakan masyarakat sekuler yang meminggirkan Tuhan. Sehingga civil society mempunyai moral-transendental yang rapuh karena meninggalkan Tuhan. Sedangkan masyarakat madani lahir dari dalam buaian dan asuhan petunjuk Tuhan. Dari alasan ini Maarif mendefinisikan masyarakat madani sebagai sebuah masyarakat yang terbuka, egalitar, dan toleran atas landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dari wahyu Allah (A. Syafii Maarif, 2004: 84).Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda. Bila merujuk kepada Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Menurut Blakeley dan Suggate (1997), masyarakat madani sering digunakan untuk menjelaskan the sphere of voluntary activity which takes place outside of government and the market. Merujuk pada Bahmueller (1997).1. Pengertian Masyarakat MadaniMasyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba ayat 15:Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.2. Masyarakat Madani Dalam SejarahAda dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu:1) Masyarakat Saba, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Quran sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.3. Karakteristik Masyarakat MadaniAda beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:1.Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yangmengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial.

2. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil.3. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya.4. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda tersebut.5. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.6. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia.14. Berakhlak mulia.

4. Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat MadaniDalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan terunggul. Nama-nama ilmuwan besar dunia lahir pada masa itu, seperti Ibnu Sina, Ubnu Rusyd, Imam al-Ghazali, al-Farabi, dan yang lain. Kualitas SDM Umat IslamDalam Q.S. Ali Imran ayat 110Artinya:Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan kualitas SDMnyadibanding umat non Islam. Keunggulankualitas umat Islam yang dimaksud dalam Al-Quran itu sifatnya normatif, potensial, bukan riilSDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Di Indonesia, jumlah umat Islam lebih dari 85%, tetapi karena kualitas SDM nya masih rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional. Hukum positif yang berlaku di negeri ini bukan hukum Islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam.

Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteraan UmatMenurut ajaran Islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan sosial dan ekonomi haruslah berlandaskan tauhid (keesaan Allah). Setiap ikatan atau hubungan antara seseorang dengan orang lain dan penghasilannya yang tidak sesuai dengan ajaran tauhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak Islami. Dengan demikian realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam Islam, sebab hal ini berarti mengingkari tauhid. Manurut ajaran Islam hak milik mutlak hanya ada pada Allah saja. Hal ini berarti hak milik yang ada pada manusia hanyalah hak milik nisbi atau relatif. Islam mengakui setiap individu sebagai pemilik apa yang diperolehnya melalui bekerja dalam pengertian yang seluas-luasnya, dan manusia berhak untuk mempertukarkan haknya itu dalam batas-batas yang telah ditentukan secara khusus dalam hukum Islam. Pernyataan-pernyataan dan batas-batas hak milik dalam Islam sesuai dengan kodrat manusia itu sendiri, yaitu dengan sistem keadilan dan sesuai dengan hak-hak semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Di dalam ajaran Islam terdapat dua prinsip utama, yakni pertama, tidak seorangpun atau sekelompok orangpun yang berhak mengeksploitasi orang lain; dan kedua, tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan mereka saja. Islam memandang umat manusia sebagai satu keluarga, maka setiap manusia adalah sama derajatnya di mata Allah dan di depan hukum yang diwahyukannya. Konsep persaudaraan dan perlakuan yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat di muka hukum tidaklah ada artinya kalau tidak disertai dengan keadilan ekonomi yang memungkinkan setiap orang memperoleh hak atas sumbangan terhadap masyarakat.Allah melarang hak orang lain, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Syuara ayat 183:Artinya:Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;Dalam komitmen Islam yang khas dan mendalam terhadap persaudaraan, keadilan ekonomi dan sosial, maka ketidakadilan dalam pendapatan dan kekayaan bertentangan dengan Islam. Akan tetapi, konsep Islam dalam distribusi pendapatan dan kekayaan serta konsepsinya tentang keadilan sosial tidaklah menuntut bahwa semua orang harus mendapat upah yang sama tanpa memandang kontribusinya kepada masyarakat. Islam mentoleransi ketidaksamaan pendapatan sampai tingkat tertentu, akrena setiap orang tidaklah sama sifat, kemampuan, dan pelayanannya dalam masyarakat.Dalam Q.S. An-Nahl ayat 71 disebutkan:Artinya:Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah.Dalam ukuran tauhid, seseorang boleh menikmati penghasilannya sesuai dengan kebutuhannya. Kelebihan penghasilan atau kekayaannya. Kelebihan penghasilan atau kekayaannya harus dibelanjakan sebagai sedekah karena Alah.Banyak ayat-ayat Allah yang mendorong manusia untuk mengamalkan sedekah, antara lain Q.S. An-nisa ayat 114:Artinya:Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat maruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. dan barangsiapa yang berbuat demikian Karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar.Dalam ajaran Islam ada dua dimensi utama hubungan yang harus dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat. Kedua hubungan itu harus berjalan dengan serentak. Dengan melaksanakan kedua hungan itu hidup manusia akan sejahtrera baik di dunia maupun di akhirat kelak.

BAB IXPERNIKAHAN DAN WARISAN

Tujuan Instruksional Umuma. Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pernikahanb. Mahasiswa dapat mengetahui tata cara pembagian harta warisan menurut ajaran islamc. Mahasiswa dapat mengetahui hikmah warisan dalam kehidupan.

Tujuan Instruksional Khususa. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pernikahanb. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami tata cara pembagian harta warisan menurut ajaran Islamc. Mahasiswa dapat menjelaskan hikmah yang terkandung dalam kewarisan dan dapat melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari

A. PERNIKAHAN1. Kedudukan dan Hukum PernikahanManusia sebagai makhluk psiko-fisik dituntut untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan yang berkenaan dengan tuntunan fisiknya maupun kebutuhan ruhaninya.Salah satu aturan Allah SWT berkenaan dengan penuhan keburuhan biologis manusia itu adalah syariat tentang perkawinan. Perkawinan ajaran islam ditempatkan pada tempat yang mulia, ia tidak hanya legalisasi hubungan laki-laki dengan perempuan semata-mata, melainkan wahana mewujudkan kasih saying yang diberikan Allah SWT pada proses penciptaan pertama kali.Tujuan perkawinan dalam islam adalah sakinah, yaitu terwujudnya ketenangan dan kelapangan jiwa, keluasan hidup dan kehidupan, dan terpenuhinya kebutuhan fitrah jasmani dan rohani seperti yang tercantum dalam firman Allah SWT (Q.S 30:21) dan dianrara tanda-tanda kekuasaan nya iyalah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir.Pernikahan adalah sunah Rasul, tetapi dilihat dar niat dan kasus yang terjadi pada calon pasangan, pernikahaan dapat digolongkan kepada lima macam hokum, yaitu :1. WajibPernikahan wajib bagi orag yang sudah berkeinginan untuk menikah, mampu bertanggung jawab dan resiko serta merasa khawatir dirinya terjerumus kepada zina apabila tidak menikah.2. SunnatPernikahan sunnat bagi orag yang sudah berkeinginan untuk menikah, mampu bertanggung jawab dan resiko. Tetapi ia tidak merasa khawatir dirinya terjerumus kepada zina apabila tidak menikah.3. HaramApabila bagi orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu hodup berumah tangga dan haram baginya yang memiliki tujuan menyakiti istrinya.4. MakhruhBagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan pelayanan yang selayaknya, sementara ia belum mempunyai keinginan untuk menikah.5. Mubah Bagi orang yang berkeinginan untuk menikah sedang ia ssendiri mampu menjaga dirinya untuk tidak berzina.

2. Pra Pernikahana. Memilih calon PasanganPertimbangan agama dalam memilih pasangan hidup merupakan hl yang mutlak, karena agama menjadi titik berangkat yang mampu memberikan pemecahan masalah yang akan terjadi dalam perjalanan berkeluarga, serta menjadi landasan dari bangunan keluarga yang akan didirikan itu.Yang dimaksud pertimbangan agama adalah disamping pasangannya sama-sama Beragama islam, juga kemampuan, pengalaman dan sikap beragamanya.

b. MeminangMeminang adalah menunjukkan atau menyatakan permintaan untuk penjodohan dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya.Meminang hukumnya mubah (boleh): tidak termasuk wajib, sunat atau haram, sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah: Dan tidak ada dosa bagi kamu untuk meminang wanita-wanita itu(wanita yang telah meninggal suaminya) dengan sindiran (karena dalam masa iddah) atau kamu akan mengingat-ingat mereka. Janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan perkataan yang maruf (sindiran yang baik). Janganlah kamu berkeras hati untuk bertekad nikah sebelum habis masa iddahnya, dan ketahuilah bahwa Allah SWT mengetahui isi hatimu, maka takutlah kepadanya dan ketahuilah bahwa Allah SWT maha pengampun dan Maha penyantun (QS.2:35)

c. Perempuan yang Haram Dinikahi (Muhrim) Yang haram dinikahi selamanya, terdiri dari :a. Dengan sebab pertalian saudara atau nasab, yaitu :1. Ibu, termasuk nenek dari pihak ibu dan bapak seterusnya keatas2. Anak perempuan termasuk cucu-cucu perempuan terus ke bawah3. Saudara perempuan kandung, seayah atau seibu4. Saudara perempuan bapak, baik kandung baik seayah atau seibu.5. Saudara perempuan ibu baik sekandung, seayah atau seibu6. Anak perempuan saudara laki-laki (keponakan)7. Anak perempuan saudara perempuanb. Dengan sebab pertalian pernikahan, yaitu1. Ibu istri (mertua perempuan) termasuk mertua istri2. Anak istri (anak tiri), jika istri telah digauli3. Istri anak (menantu) termasuk bekas menantu4. Istri bapak (ibu tiri) termasuk bila sudah diceraic. Dengan sebab pertalian susuan (radlaah) yaitu1. Perempuan yang menyusui (ibu susuan)2. Saudara-saudara perempuan sesusuan, baik kandung, seayah maupun seibu.

Yang haram dinikahi sementara, terdiri dari :a. Pertalian nikah, yaitu perempuan yang masih berada dalam ikatan pernikahan, jika sudah dicerai serta telah habis masa iddahnya boleh menikahb. Talaq bain kubrac. Menghimpunan dua orang perempuan bersaudarad. Menghimpun perempuan lebih dari empate. Berlainan agama

3. Pelaksanaan PernikahanPernikahan dinyatakan sah menurut syariat Islam apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :1. Adanya wali, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengawinkan anak gadisnya, sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : Barang siapa diantara wanita yang menikah tidak atas izin walinya, maka pernikahan itu dianggap tidak sah. (HR. Empat Ahli Hadits) dan sabda lagi yang berbunyi : Tidaklah dianggap sah nikah itu, kecuali dengan adanya (izin) wali (HR. Abu Darimi)2. Sighat nikah atau ijab qabul, yaitu penyerahan dari wali perempuan dan penerimaan dari pihak pengantin laki-laki.3. Saksi, yaitu dua orang laki-laki yang menjadi saksi pernikahan dan bertanggung jawab atas sah tidaknya suatu aqad nikah yang dilaksanakan. Saksi disyaratkan 1) beragama Islam, 2) baligh, 3) berakal, 4) merdeka, 5) laki-laki dan 6) adil4. Mas kawin(Mahar) yaitu pemberian laki-laki kepada perempuan pada saat pernikahan

4. Putusnya Aqad PerkawinanAda beberapa hal yang menyebabkan putusnya tali pernikahan, yaitu :1) KematianBila diantara suami dan istri meninggal dunia, maka putuslah ikatan perkawinan.Massa iddah atau masa menunggu bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya, adalah :a. Sampai melahirkan, kalau ia sedang hamilb. Empat bulan sepuluh hari (empat kali cucian) bila dia ditinggal mati dalam keadaan suci)

2) ThalaqArtinya lepaslah ikatan. Dalam arti syariat berarti lepasnya ikatan pernikahan dengan lafadh thalaq atau lafadh lain yang identik dengan thalaq. Sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW berbunyi Barang halal yang amat dibenci Allah SWT adalah thalaq (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)Dilihat dari segi keadaan istri yang dijatuhi thalaq, maka thalaq ini ada dua macam, yaitu :1. Thalaq sunni, yaitu thalaq yang dijatuhkan suami kepada istrinya dalam keadaan suci dan belum dicampuri oleh suami2. Thalaq bidI, yaitu thalaq yang dilakukan suami kepada istrinya dalam keadaan haid atau dalam keadaan haid atau dalam keadaan suci tetapi sudah dicampurinya. Thalaq ini hukumnya haram.Dari segi boleh tidaknya suami merujuk bekas istrinya, thalaq dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :1. Thalaq RajI, yaitu thalaq yang membolehkan bekas suami untuk merujuk bekas istrinya sebelum masa iddahnya habis.2. Thalaq Bain, yaitu thalaq yang tidak membolehkan suami untuk merujuk bekas istrinya, tetapi harus dengan pernikahan baru. Thalaq ini terbagi 2 lagi : * thalaq bain sugra dan thalaq bain kubra.

3) KhuluKhulu adalah perceraian antara suami istri dengan cara istri membayar uang idwadl(pengganti) thalaq yang dijatuhkan dengan idwadl tidak bias dirujuk, kecuali dengan perkawinan baru.4) FasakhFasakh adalah perceraian yang diputuskan oleh hakim atas permintaan pihak istri. 5) Syiqaq Merupakan perceraian yang diakhibatkan oleh pertengkaran diantara suami istri dan tidak dapat didamaikan lagi

6) Pelanggaran Taliq ThalaqTaliq Thalaq adalah thalaq yang dikaitkan dengan sesuatu., jika sesuatu terjadi maka thalaq akan jatuh.

5. IddahAdalah masa menunggunya bagi perempuan yang diceraikan atau ditinggal mati suaminya untuk dapat menikah dengan laki-laki lain.

6. Hikmah PernikahanAdalah awal pembentukan keluarga dalam ruang lingkup rumah tangga. Ikatan rumah tangga lebih kuat dan kokoh dari pada ikatan-ikatan lainnya yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Dari sisi lain, nikah merupakan suatu fundamental yang mampu menjaga manusia dari kejahatan dan kekerasan yang diakibatkan oleh dorongan nafsu seksual.Dalam ajaran islam, seorang suami mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan keluarganya.ia harus bersikap sungguh-sungguh dan berlaku adil serta memiliki rasa bertanggung jawab dalam melakakukan kewajibannya. Karena dalam konsep Islam suami adalah pemimpin dalam keluarga, sebagaimana difirman kan Allah SWT bahwa laki-laki adalah pemimpim atas wanita (QS.4:4)

B. KEWARISAN1. Hukum warisPeraturan tentang pembagian harta peninggalan (pusaka) ini dinamai hokum waris dan faraidl. Faraidl dalam istilah mewaris dikhususkan untuk suatu bagian ahli waris yang telah ditentukan besar kecilnya oleh syra.Sumber-sumber hokum waris dalam Q.S.4:7,11,12,176 dan lain-lain serta hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas berbunyi :Nabi Muhammad saw. Bersabda : Berikanlah harta pusaka kepada orang-orang yang berhak. Sesudah itu, sisanya untuk orang laki-laki yang lebih utama (HR. Bukhari Muslim)

2. Pusaka Dengan Sebab Perkawinana. Pusaka Istriistri dalam mempusakai harta peninggalan suaminya mempunyai dua macam bagian ;i. Seperempat, istri memperoleh bagian seperempat bila suami yang diwarisinya tidak mempunyai farul waris, yaitu anak turun si mayit yang berhak waris baik secara bagian (fardl), seperti anak perempuan dan cucu perempuan pncar laki-laki terus kebawah, maupun secara ushubah, seperti anak laki-laki dan cucu laki-laki terus kebawah.ii. Seperdelapan, istri mempero;eh seperdelapan seperdelapan, bila yang lahir melalui istri pewaris ini maupun istri yang lain.b. Pusaka Suamidalam mempusakai harta peninggalan istrinya, suami mempunyai dua macam bagian, yaitu : Separoh, suami mempusakai harta istrinya dengan setengah bagian bila istrinya tidak mempunyai farul waris. Seperempat, suami mempunyai bagian seperempat bila istrinya meninggalkan farul waris. Farul yang dimaksud adalah anak yang lahir dari suami yang menjadi pewaris atau suami lain (terdahulu).

3. Pusaka Dengan Sebab Kekerabatana) Anak Turun Si Mati (Furuul Mayyit)1. anak perempuan shulbiyahAdalah anak perempuan yang dilahirkan secara langsung dari orang yang meninggal, baik yang meninggalkan itu ibunya atau ayahnya.2. anak laki-lakiAnak laki-laki tidak termasuk ashabul furudh, ahli waris yang mendapatkan bagian yang sudah ditentukan kadarnya, tetapi ia termasuk ahli waris ashabah, penerima sisa peninggalan dari ashabul furudh atau penerima seluruh harta peninggalan bila tidak ada dzawil furudh seorangpun.3. cucu perempuan pancar laki-lakiIalah anak perempuan dari anak laki-laki orang yang meninggalkan dunia (bintul ibni) dan anak perempuannya cucu laki-laki pancar laki-laki (bintu-ibnil ibli) sampai ke bawah.

b) leluhur mayit (ushulul mayyit)1. pusaka ibuBagian ibu ada tiga macam : Seperenam dengan ketentuan bila ia mewarisi bersama-sama dengan farul warits bagi si mati, baik farul warits itu seorang atau lebih, laki-laki ataupun perempuan atau ia bersama dengan saudara-saudara simati baik kandung, seibu maupun seayah, atau campuran seibu dan seayah. Sepertiga dengan ketentuan tidak bersama-sama dengan farul warits bagi simati ataupun bersama-sama dengan dua orang atau lebih saudari-saudari simati yang mewarisi hanya ia sendiri dengan ayah simati tanpa salah seorang sumi-istri si mati.

2. pusaka nenek shahihahIalah leluhur perempuan (nenek) yang dipertalikan kepada si mati tanpa memasukkan kakek ghairu shalih. Bagian nenek adalah seperenam dengan ketentuan bia ia tidak bersama-sama ibu baik sendiri ataupun beberapa orang.

3. pusaka ayah * seperenam, dengan ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai faru warist mudzkkar (anak turun si mati yang berhak mewarisi yang laki-laki), yaitu anak laki-laki dan cucu laki-laki pancar laki-laki sampai ke bawah.* seperenam dan ushubah,dengan ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai faru warist muannats (anak turun simati yang perempuan), yakni anak perempuan dan cucu perempuan pancar laki-laki sampai kebawah.* ushubah, bila anak yang diwarisi harta peninggalannya tidak mempunyai faru warits sama sekali.

4. pusaka kakekDalam ilmu ilmu faraidl ada dua arti, yaitu kakek shahih ialah kakek yang hubungan nasabnya dengan si mati tanpa diselangi oleh perempuan, dan kakek ghair shahih yaitu kakek yang hubungan nasabnya dengan si mati diselingi oleh perempuan.

C. Kerabat Menyamping (Al-Hawasyi)1. pusaka saudari sekandungDidalam pusaka mempusakakan itu ada lima macam :i. Separoh, yaitu bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama dengan saudara kandung yang menjadikannya ashabah (bilghair)ii. Dua pertiga, yaitu bila saudari tersebut dua orang atau lebih dan tidak mewarisi bersama-sama dengan saudara kandung yang menjadikannya ashabah (bilghair)iii. ushubah (bilghair), yaitu baik tunggal maupun banyak.iv. ushubah (maal ghair) yaitu bila ia mewarisi bersama-sama :a. Seorang atau beberapa orang anak perempuanb. Seorang atau beberapa orang cucu perempuan pancar laki-lakic. Anak perempuan dan cucu perempuan pancar laki-laki, dengan ketentuan saudari kandung tersebut tidak bersama-sama dengan saudara kandung uang menjadi maashibnya.

2. pusaka saudari seayahBagian saudari seayah adalah sebagai berikut :1. Separoh2. Dua pertiga3. ushubah (bil ghair)4. ushubah (maal ghair)5. Seperenam sebagai perlengkap dua pertiga

3. pusaka saudara-saudari tunggal ibu (auladul ummi)Adalah anak-anaknya ibu si mati atau saudara tiri si mati yang lahir dari ibu. Bagian mereka adalah :a. Seperenam, bila mereka tunggal, baik laki-laki maupun perempuanb. Sepertiga, bila mereka banyak, baik laki-laki maupun perempuan,

4. pusaka saudara kandungHak pusaka saudara kandung adalah ushubah, dengan ketentuan apabila mereka tidak bersma-sama dengan ahli warits yang dapat menghijabnya dan tidak bersama-sama kakek shahih.

5. Pusaka saudara seayahDengan cara ushubah, bila tidak ada ahli waris yang menghijabnya, sebagaimana halnya cara pusaka saudara kandung.

6. Pusaka anak-anak saudara (kemenakan laki-laki), paman-paman dan anak-anak paman (saudara sepupu laki-laki)Mereka tergolong ahli waris ashabah yang utama setelah anak laki-laki, cucu laki-laki pancar laki-laki sampai kebawah, bapak, kakek terus keatas, saudara kandung dan saudara seayah.

BAB XSISTEM POLITIK ISLAM

Tujuan Umum :a.Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar politik islamb.Mahasiswa dapat mengetahui nilai nilai dasar sistem politik dalam Alquranc.Mahasiswa dapat mengetahui kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional dan luar negeriTujuan Khusus :a.Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dasar politik islamb.Mahasiswa dapat menjelaskan nilai dasar sistem politik dalam alquranc.Mahasiswa dapat mengetahui kontribusi umat islam dalam perpolitikan nasional dan luar negeriA.PENGERTIAN POLITIK MENURUT ISLAM Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh karena itu, di dalam buku-buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah syariyyah, misalnya. Dalam Al-Muhith, siyasah berakar kata sasa-yasusu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusaha siyasatan berarti Qama alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusi, melihatnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra artinya dabbrahu (mengurusi/mengatur perkara). Asal makna siyasah (politik) diterapkan pada pengurusan dan pelatihan pengembalaan.Menurut Hasan Al-Bana menyimpulkan bahwa pilar utama untuk membangun pilar kekuatan utama ummat ialah: kesabaran (ash-shabru), keteguhan (ats-tsabat), kearifan (al-hikmah), dan ketenangan ( al-anat) semua itu bersangkutan dengan kekuatan kejiwaan (al-quwwah an- nafsiyah) suatu bangsa. Hasan Al-Banna menyimpulkan adanya lima babak yang akan dilalui yaitu: kelemahan (adh-dho fu), kepemimpinan (az-zuaamah), pertarungan (ash-shiraa u), iman (al-iman), dan pertolongan Allah (al-intishar).

B.Prinsip-prinsip dasar politik Islam Sistem politik berdasarkan atas tiga (3) prinsip yaitu :a) Hakimiyyah IlahiyyahHakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilandan kedaulatan hukum tertinggi dalam sistem politik Islam hanyalah hak mutlakAllah.Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhakdisembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, danbagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Al-Qasas: 70)Hakimiyyah Ilahiyyah membawa pengertian-pengertian berikut: Bahawasanya Allah Pemelihara alam semesta yang pada hakikatnya adalahTuhan yang menjadi pemelihara manusia, dan tidak ada jalan lain bagi manusia kecuali patuh dan tunduk kepada sifat IlahiyagNya Yang Maha Esa. Bahawasanya hak untuk menghakimi dan meng adili tidak dimiliki olehsesiap kecuali Allah. Bahawasanya hanya Allah sahajalah yang memiliki hak mengeluarkan hukumsebab Dialah satu-satuNya Pencipta. Bahawasanya hanya Allah sahaja yang memiliki hakmengeluarkan peraturan-peraturan sebab Dialah satu-satuNya Pemilik. Bahawasanya hukum Allah adalah suatu yang benar sebabhanya Dia sahaja yang Mengetahui hakikat segala sesuatu dan di tanganNyalahsahaja penentuan hidayah dan penentuan jalan yang selamat dan lurus.Hakimiyyah Ilahiyyah membawa arti bahwa terasutama kepada sistem politik Islam ialah tauhid kepada Allah di segi Rububiyyahdan Uluhiyyah.b) RisalahRisalah bererti bahawa kerasulan beberapaorang lelaki di kalangan manusia sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammads.a.w adalah suatu asas yang penting dalam sistem politik Islam. Melaluilandasan risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allahdalam bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para rasul meyampaikan,mentafsir dan menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan.Dalam sistem politik Islam, Allah telahmemerintahkan agar manusia menerima segala perintah dan larangan Rasulullahs.a.w. Manusia diwajibkan tunduk kepada perintah-oerintah Rasulullah s.a.w dantidak mengambil selain daripada Rasulullah s.a.w untuk menjadi hakim dalamsegala perselisihan yang terjadi di antara mereka. Firman Allah:Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikanAllah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untukAllah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin danorang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamumaka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; danbertakwalah kepada Allah. SesungguhnyaAllah sangat keras hukuman-Nya. (Al-Hasyr: 7)Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hinggamereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudianmereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamuberikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(An-Nisa: 65)c) KhalifahKhilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumiini adlah sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaanyang telah diamanahkanini, maka manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas yangditetapkan. Di atas landasan ini, maka manusia bukanlah penguasa atau pemiliktetapi hanyalah khalifah atau wakilAllah yang menjadi Pemilik yang sebenar.C.Prinsip-prinsip politik luar negeri dalam Islam (Siasah Dauliyyah)Dalam Al-Quran, ditemui beberapa prinsippolitik luar negeri dalam Islam, yaitu :a. Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat, lihat QS.8:58, QS.9:4, QS.16:91, QS.17:34.b. Kehormatan dan Integrasi Nasional, lihat QS.16:92c. Keadilan Universal (Internasional), lihat QS. 5:8.d. Menjaga perdamaian abadi, lihat QS.5:61.e. Menjaga kenetralan negara-negara lain, lihat QS.4:89,90.f. Larangan terhadap eksploitasi para imperialis, lihat QS.6:92.g. Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang Islam yang hidup di negara lain, lihat QS.8:72.h. Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral, lihat QS.60:8,9.i. Kehormatan dalam hubungan Internasional, lihat QS.55:60.j. Persamaan keadilan untuk para penyerang, lihat QS.2:195, QS.16:126, dan QS.42:40.D.Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan NasionalKekuasaan tanpa landasan moral, cepat atau lambat dipastikan akan berdampak buruk bagi tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Upaya untuk membangun dan memelihara kebersamaan tinggal sekadar retorika, yang mencuat justru ego ego berkedok kemunafikan. Posisi dalam struktur pemerintahan, tidak lagi dianggap sebagai amanah buat memperjuangkan nasib rakyat, melainkan lahan basah untuk memanjakan hasrat pribadi atau kepentingan golongan. Akibatnya, demi menduduki jabatan tertentu, orang tak segan segan menghalalkan segala cara. Seperti mengeksploitasi massa untuk unjuk kekuatan, political money untuk merekrut dukungan, memanipulasi angka perhitungan dalam pemilu, dan lain sebagainya. Bahkan kalau perlu rakyat dijadikan tumbal dalam rekayasa politik. Sehingga lambat laun lahirlah sebuah citra negatif: politik itu kotor! Mencermati peta perpolitikan di Indonesia, kalau mau jujur, masih jauh dari gambaran menggembirakan. Nilai nilai kemanusiaan, etika moral, sering terabaikan. Dan, umat Islam (penyandang predikat khalifah di muka bumi) sangat tidak layak untuk berdiam diri menyaksikan wajah perpolitikan di negeri ini berlangsung corat marut. Harus ada rasa tergugah untuk melakukan perubahan konstruktif.