Agama Adalah Pilihan Hidup
Transcript of Agama Adalah Pilihan Hidup
AGAMA ADALAH PILIHAN HIDUP, PRINSIP, & KEYAKINAN MENDASAR MANUSIA SELAMA HIDUP DI DUNIA. Unsur pokok agama:1. Satu sistem CREDO (tata keimanan atau tata
keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia;
2. Satu sistem RETUS (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya yang mutlak itu; dan
3. Satu sistem NORMA (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksud di atas (Anshari, 1979: 110-111).
4. Agama itu merupakan jalan hidup atau way of life. Suatu jalan muamalah yang konkret. Dia memiliki aturan-aturan tertentu guna pedoman bagi amal kehidupan penganut-penganutnya.
5. Agama itu mengajarkan kepercayaan (keimanan) adanya Tuhan YME. Tuhan itu mustahil tidak ada, dan mustahil jumlahnya berbilangan.
6. Agama itu memiliki kitab suci yang merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabinya dari Tuhan YME itu, dengan melalui bisikan Roh Suci (Malaikat Jibril).
7. Agama itu dipimpin oleh seorang Nabi. Kalau Nabi itu masih hidup, beliau tidak tersembunyi di lingkungan orang-orang awam yang bodoh, tetapi menyebarkan ajarannya dengan terbuka, dan sanggup berdiskusi di tengah orang-orang pandai. Dan kalau Nabi itu sudah wafat, maka ada bukti-bukti yang terang bahwa beliau pernah hidup, mengatakan ini dan itu guna petunjuk bagi umatnya (hafidy, 1982:123-124).
8. manusia, penghambaan dan Tuhan9. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang
dianggap benar tanpa ada keraguan lagi10. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut
umatnya.11. Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara
manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
12. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
13. Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama
PERLUNYA AGAMA1. Karena agama sumber moral.2. Memberi arahan dalam kehidupan3. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.4. Karena agama merupakan sumber informasi
tentang masalah metafisika.5. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi
manusia, baik di kala suka maupun di kala duka.
6. Menjaga Fitrah Manusia7. Banyaknya Masalah Manusia8. Banyaknya Kekurangan Manusia9. Memberikan batasan dan mengatur kehidupan
penganutnya.10. Agama Transportasi Menuju Ridho Ilahi
11. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
12. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
13. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
14. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan15. Pedoman perasaan keyakinan16. Pedoman keberadaan17. Pengungkapan estetika (keindahan)18. Pedoman rekreasi dan hiburan19. Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
PENGENGERTIAN AGAMAAgama KBBI adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi". religi yang berasal dari bahasa Latinreligio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.Émile Durkheim agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannyaA. Secara Bahasa/Etymology
1. Menurut sidi gazalba, ketiganya berbeda, Ad diin memiliki arti yang lebih luas dari kedua istilah tersebut. Agama dan religi bermakna hubungan manusia dan tuhan saja, tapi ad diin selain itu juga membicarakan tentang hubungan manusia dan manusia.
2. Menurut H. Endang Saifuddin Ansary dan faisal ismail, ketiganya sama, hanya beda asal bahasanya, agama dari bahasa sansekerta, religi dari bahasa eropa/inggris, ad-diin dari bahasa arab.B. Pengertian agama secara istilah/Terminology.1. Menurut budiman, agama memiliki dua dimensi;
a. Sebagai kepercayaan, yakni percaya pada sesuatu yang ghoib dan adanya hari akhirat yang kekal.
b. Sebagai sesuatu yang mempengaruhi kehidupan manusia, sehingga agama identik dengan budaya.2. Menurut Abul A’la Al maududi,:
c. Penyerahan diri pada yang lebih berkuasad. Penghambaan diri yang lemah kepada yang lebih kuate. Peraturan yang harus dipatuhi (undang-undang, hukum)f. Perhitungan, pembalasan perbuatan manusia,BBerdasarkan cara beragamanya:
1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.
2. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
3. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
4. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua.
PEMBUKTIAN ADANYA TUHAN
1. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya TuhanAdanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang pelik, tidak boleh tidak memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya, suatu “Akal” yang tidak ada batasnya. Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya “ada” dan percaya pula bahwa alam ini “ada”. Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap bentuk kegiatan ilmiah dan kehidupan.Jika percaya tentang eksistensi alam, maka secara logika harus percaya tentang adanya Pencipta Alam. Belum pernah diketahui adanya sesuatu yang berasal dari tidak ada tanpa diciptakan. Segala sesuatu bagaimanapun ukurannya, pasti ada penyebabnya. Oleh karena itu bagaimana akan percaya bahwa alam semesta yang demikian luasnya, ada dengan sendirinya tanpa pencipta?2. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Ilmu Fisika
Sampai abad ke-19 pendapat yang mengatakan bahwa alam menciptakan dirinya sendiri (alam bersifat azali) masih banyak pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan “hukum kedua termodinamika” (Second law of Thermodynamics), pernyataan ini telah kehilangan landasan berpijak.Hukum tersebut yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori pembatasan perubahan energi panas membuktikan bahwa adanya alam tidak mungkin bersifat azali. Hukum tersebut menerangkan bahwa energi panas selalu berpindah dari keadaan panas beralih menjadi tidak panas. Sedang kebalikannya tidak mungkin, yakni energi panas tidak mungkin berubah dari keadaan yang tidak panas menjadi panas. Perubahan energi panas dikendalikan oleh keseimbangan antara “energi yang ada” dengan “energi yang tidak ada”.Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di alam terus berlangsung, serta kehidupan tetap berjalan. Hal itu membuktikan secara pasti bahwa alam bukan bersifat azali. Seandainya alam ini azali, maka sejak dulu alam sudah kehilangan energinya, sesuai dengan hukum tersebut dan tidak akan ada lagi kehidupan di alam ini. Oleh karena itu pasti ada yang menciptakan alam yaitu Tuhan.
3. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Ilmu Astronomi
Benda alam yang paling dekat dengan bumi adalah bulan, yang jaraknya dari bumi sekitar 240.000 mil, yang bergerak mengelilingi bumi dan menyelesaikan setiap edarannya selama dua puluh sembilan hari sekali. Demikian pula bumi yang terletak 93.000.000.000 mil dari matahari berputar pada porosnya dengan kecepatan seribu mil per jam dan menempuh garis edarnya sepanjang 190.000.000 mil setiap setahun sekali. Di samping bumi terdapat gugus sembilan planet tata surya, termasuk bumi, yang mengelilingi matahari dengan kecepatan luar biasa.Matahari tidak berhenti pada suatu tempat tertentu, tetapi ia beredar bersama-sama dengan planet-planet dan asteroid mengelilingi garis edarnya dengan kecepatan 600.000 mil per jam. Di samping itu masih ada ribuan sistem selain “sistem tata surya” kita dan setiap sistem mempunyai kumpulan atau galaxy sendiri-sendiri. Galaxy-galaxy tersebut juga beredar pada garis edarnya. Galaxy dimana terletak sistem matahari kita, beredar pada sumbunya dan menyelesaikan edarannya sekali dalam 200.000.000 tahun cahaya.Logika manusia dengan memperhatikan sistem yang luar biasa dan organisasi yang teliti, akan berkesimpulan bahwa mustahil semuanya ini terjadi dengan sendirinya, bahkan akan menyimpulkan bahwa di balik semuanya itu ada kekuatan maha besar yang membuat dan mengendalikan sistem yang luar biasa tersebut, kekuatan maha besar tersebut adalah Tuhan.4. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Ilmu MatematikaJika kita pelajari tentang peluang, misalnya dalam sebuah dadu terdapat 6 sisi dari angka 1 sampai 6..apabila kamu ingin memperoleh angka 5 atau 6, maka peluang kamu untuk mendapat angka-angka tersebut adalah 2/6 atau 1/3....sama halnya dengan penciptaan alam semesta,
jika tidak ada zat yang menciptakan alam semesta = 0luas alam semesta = tak terbatas ( ~ )maka perhitungannya, 0 dibagi ~jadi peluang adanya alam semesta tanpa Tuhan = 0berarti harus ada sosok yang menciptakan alam yaitu Tuhan.5. Penciptaan Alam Semesta Berasal dari Ketiadaan atau berasal dari TuhanBintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini "bergerak menjauhi' kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah. Selama pengamatan oleh Hubble, cahaya dari bintang-bintang cenderung ke warna merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang ini terus-menerus bergerak menjauhi kita.Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala seuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus "mengembang". Agar lebih mudah dipahami, alam semesta dapat diumpamakan sebagai permukaan balon yang sedang mengembang. Sebagaimana titik-titik di permukaan balon yang bergerak menjauhi satu sama lain ketika balon membesar, benda-benda di ruang angkasa juga bergerak menjauhi satu sama lain ketika alam semesta terus mengembang. Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal' ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki 'volume nol', dan 'kepadatan tak terhingga'. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini. Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, alam semesta telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Al-Quran 14 abad yang lalu.
GARIS BESAR DIN ISLAMAqidah (iman), syariah wahyu Allah dan sabda Nabi Muhammad, ahlak
PENGERTIAN ISLAMAgama yg benar, abadi, disetiap masa, generasi, suku, bangsa, yg dibawa o: u mengeluarkan manusia dr jalan yg sesat ke jalan yg benar dan u memberikan petunjuk dalam hidup