After Helfert Pasaribu_3714100022_EAS Kimia Dasar II

6
After Pasaribu 3714100022 EAS Kimia Dasar II Evaluasi Akhir Semester Kimia Dasar II After Helfert Pasaribu 3714100022 Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

description

bocoran soal kimia

Transcript of After Helfert Pasaribu_3714100022_EAS Kimia Dasar II

  • After Pasaribu 3714100022

    EAS Kimia Dasar II

    Evaluasi Akhir Semester

    Kimia Dasar II

    After Helfert Pasaribu

    3714100022

    Jurusan Teknik Geofisika

    Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

  • After Pasaribu 3714100022

    EAS Kimia Dasar II

    1.

    a. Termodinamika adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji perubahan energi dari satu bentuk

    kebentuk lain. Khusus dalam ilmu kimia termodinamika membahas antara lain :

    - Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia dan perubahan fasa.

    - Apakah kondisi tertentu, suatu reaksi kimia atau suatu perubahan fasa akan berlangsung secara

    spontan.

    - Sampai dimana suatu reaksi dapat berlangsung pada kondisi tertentu dengan kata lain dimana

    letak kedudukan kesetimbangan.

    Kinetika kimia merupakan salah satu bidang dalam kimia yang mempelajari tentang kecepatan

    dan laju terjadinya reaksi kimia. Kata kinetik bermaksud perubahan atau perubahan. Salah satu

    hal penting yang perlu di pelajari dalam kinetika kimia ini adalah laju reaksi. Laju reaksi ialah

    perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu(M/s).

    Jadi perbedaan dari konsep termodinamika dengan kinetika adalah termodinamika lebih terfokus

    pada hasil awal dan hasil akhir suatu reaksi, sedangkan kinetika lebih terfokus pada proses atau

    mekanisme terjadinya suatu reaksi hingga menghasilkan produk.

    Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah misalnya seorang mahasiswa A hendak berangkat

    ke kampus ITS dari rumahnya. Berdasarkan konsep termodinamika, yang menjadi fokus atau hal

    terpenting adalah rumahnya dan kampus ITS, sedangkan berdasarkan konsep kinetika yang

    menjadi fokus atau hal terpenting adalah bagaimana cara mahasiswa A sampai ke kampus apakah

    dia memakai sepeda motor atau jalan kaki, mampir ke warteg terlebih dahulu atau menjemput

    teman ke kostnya terlebih dahulu.

    b. Bisa, benda yang memiliki sifat inert merupakan benda yang sukar bereaksi dengan benda lain.

    Ini dikarenakan benda inert memiliki Energi aktivasi (Ea) yang besar. Ea merupakan energi

    minimum (dalam joule) pada sistem kimia agar terjadi reaksi. Dengan demikian, cara agar benda

    inert dapat bereaksi adalah dengan menaikkan suhu, menaikkan tekanan, radiasi, serta

    memasukkan katalis. Dengan demikian Ea akan turun dan reaksi dapat terjadi

    Reaksi (a) merupakan reaksi benda inert yang memiliki Ea yang tinggi, tetapi setelah dinaikkan

    suhunya, dinaikkan tekanannya, dan diberi katalis makan Ea-nya turun dan rekasi dapat

    berlangsung.

    2.

    Reaksi Spontan adalah reaksi yang terjadi dari potensial tinggi ke potensial rendah (G < 0). Reaksi ini dapat berlangsung tanpa adanya pengaruh kalor dari lingkungan ke sistem.

    Reaksi spontan merupakan reaksi Eksoterm yang memiliki Ea tinggi dan H negatif

    Reaksi Tidak spontan merupakan reaksi yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya pengaruh perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Terjadi dari potensial rendah ke

  • After Pasaribu 3714100022

    EAS Kimia Dasar II

    potensial tinggi. (G

  • After Pasaribu 3714100022

    EAS Kimia Dasar II

    Untuk orde satu, persamaan laju reaksi adalah :

    Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier berarti laju reaksi

    berbanding lurus terhadap konsentrasinya pereaksinya. Jika konsentrasi

    pereaksinya dinaikkan misalnya 4 kali, maka laju reaksi akan menjadi

    41 atau 4 kali lebih besar.

    3. Grafik Orde Dua

    Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah:

    Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti laju

    reaksi itu berubah secara kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya.

    Apabila konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali, maka laju reaksi

    akan menjadi 22 atau 4 kali lebih besar.

    5.

    NaOH + HI NaI + H2O

    Na-O-H + H-I Na - I + H O H

    Dari tabel tersebut, dapat diketahui energi ikatan dari masing masing senyawa yang terlibat

    dalam pembentukan NaI. Energi ikatan O-H sebesar 63 kJ/mol, H-I sebesar 299 kJ/mol.

    Perhitungannya adalah :

    Energi pemutusan = Energi pembentukan

  • After Pasaribu 3714100022

    EAS Kimia Dasar II

    Energi pemutusan = E NaI + 2(O-H)

    63 kJ + 299 kJ = E NaI + 63 kJ . 2

    362 kJ = E NaI + 126 kJ

    E NaI = 326 kJ 126kJ

    E NaI = 236 kJ

    6.

    Untuk Asam Lemah

    Pada reaksi buffer campuran memiliki asam lemah dan basa konjugasinya yang merupakan garam.

    Maka dapat diperoleh

    [H+] = Ka .

    Ka = tetapan ionisasi asam lemah

    a = jumlah mol asam lemah

    g = jumlah mol basa konjugasi

    maka untuk pH dapat diperoleh sebagai berikut

    log [H+] = log Ka log

    pH = pKa log

    Untuk Basa lemah

    Pada reaksi Buffer campuran memiliki basa lemah dan asam konjugasinya yang merupakan

    garammnya.

    Kb =

    [OH] = Kb .

    dengan :

    Kb = tetapan ionisasi basa lemah

    b = jumlah mol basa lemah

    g = jumlah mol asam konjugasi

    Maka untuk mendapatkan pOH adalah sebagai berikut

    log [OH] = log Kb log

    pOH = pKb log

    dengan memperoleh pOH maka dapat dipeoleh pH

  • After Pasaribu 3714100022

    EAS Kimia Dasar II

    pH = pKw pOH

    dimana, Kw = 10-14 maka diperoleh pKw =14 sehingga dapat dituliskan

    pH = 14 pOH