Aflatoksin

18
Aflatoksikosis Aflatoksikosis Vembriarto Jati Pramono Vembriarto Jati Pramono 13/3555865/PKH/503 13/3555865/PKH/503

Transcript of Aflatoksin

Page 1: Aflatoksin

AflatoksikosisAflatoksikosis

Vembriarto Jati PramonoVembriarto Jati Pramono13/3555865/PKH/50313/3555865/PKH/503

Page 2: Aflatoksin

Target Organ Mikotoksin

Page 3: Aflatoksin

Aflatoksin berasal dari Aspergillus flavus dan  Aspergillus parasiticus. A. flavus yang tumbuh pada kisaran suhu 10 - 43°C dan memproduksi aflatoksin B1 dan B2 pada kisaran suhu 15 - 37°C.

Jenis aflatoksin aflatoksin 131 (AFB1) paling toksik dan bersifat karsinogenik, hepatotoksik dan mutagenik.

Page 4: Aflatoksin

Jenis serealia (jagung, sorgum, beras, gandum), Rempah-rempah (lada, jahe, kunyit), Kacang-kacangan (almond, kacang tanah), Susu (ternak mengkonsumsi pakan terkontaminasi aflatoksin), Produk pangan yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, seperti roti dan selai kacang.Komoditi yang mempunyai tingkat risiko tertinggi terkontaminasi aflatoksin adalah jagung, kacang tanah, dan biji kapas (cotton seed).

Page 5: Aflatoksin

Kandungan Aflatoksin Pada Beberapa Bahan Pakan Berasal Dari Jawa Timur

Page 6: Aflatoksin

Kandungan Aflatoksin Pada Beberapa Pakan Berasal Dari Lampung

Page 7: Aflatoksin

Pengaruh Aflatoksin terhadap Performan Ayam Pedaging

Page 8: Aflatoksin

Keracunan akut hati terjadi kegagalan metabolisme karbohidrat dan lemak dan sintesa protein, sehingga terjadi penurunan fungsi hati karena adanya perombakan pembekuan darah, ikterus dan penurunan sintesis protein serum.

Keracunan akut hati terjadi kegagalan metabolisme karbohidrat dan lemak dan sintesa protein, sehingga terjadi penurunan fungsi hati karena adanya perombakan pembekuan darah, ikterus dan penurunan sintesis protein serum.

Keracunan kronik menyebabkan imunosupresif yang diakibatkan penurunan akitivitas vitamin K dan penurunan aktivitas fagositas (phagocytic) pada makrofak.

Page 9: Aflatoksin
Page 10: Aflatoksin

Nafsu makan menurun Penurunan berat badan Pertumbuhan lambat Konversi pakannya yang buruk Bulu rontok Lumpuh kejang- kejang dan mengakibatkan kematian Secara patologi anatomis terlihat adanya pembengkakan pada organ pankreas dan terjadi perdarahan pada organ usus, hati dan otak.

Nafsu makan menurun Penurunan berat badan Pertumbuhan lambat Konversi pakannya yang buruk Bulu rontok Lumpuh kejang- kejang dan mengakibatkan kematian Secara patologi anatomis terlihat adanya pembengkakan pada organ pankreas dan terjadi perdarahan pada organ usus, hati dan otak.

Gejala Klinis

Page 11: Aflatoksin

GINTING (1988) melaporkan adanya penurunan pertambahan berat badan dan berat karkas (61,2% vs kontrol 65,7%) terjadi pada DOC broiler yang diberi perlakuan AFB1 0,3 mg/kg BB.

Konsumsi 0,2 mg/kg aflatoksin menyebabkan abnormalitas spermatozoa sebesar 43,3% (AUSTIN et al., 1991) .

Pemberian 2,5 mg/kg pada ayam petelur menyebabkan penurunan berat kulit telur, perubahan warna kuning telur (ZAGHINI et al., 2005) .

Aflatoksin menyebabkan kematian pada telur embrio bertunas, embrio dan menimbulkan kelainan ringan (CELIK et al ., 2000)

menurunkan daya tetas (TIWARI et al., 1989; KHAN et al., 1989)

Aflatoksin juga bersifat imunosupresif (TI AXTON et al., 1974)

Gejala Klinis secara Experimental

Page 12: Aflatoksin

Pada ayam pedaging terjadi kelumpuhan dan ayam terlihat berbaring, serta Pertumbuhan yang terhambat.

Perubahan Patologi

Page 13: Aflatoksin

Pada hati terjadi kebengkakan dan ditemukan warna khas the yellowish to yellow-earth colour, dan perdarahan multifokal

Perubahan Patologi

Page 14: Aflatoksin

Pada Ginjal dengan intoksikasi berat terjadi pembekakan dan penuh dengan urat.Pada Bursa Fabrisius Ukuran bursa Fabricius lebih kecil (b) akibat aflatoksin dibandingkan normal (a)

Perubahan Patologi

Page 15: Aflatoksin

Perubahan Patologi

Pankreas terlihat membesar, warna agak pucat dan konsistensi sedikit mengeras.

Otak terlihat sedikit membesar dan agak edematous.

Page 16: Aflatoksin

Perubahan Patologi

Pada telur terdapat blood spot

Page 17: Aflatoksin

Histopatologi

Sebagian sel kelenjar pankreas mengalami degerasi ditandai dengan ukuran sel mengecil, hati mengalami karyolisis

Page 18: Aflatoksin

Histopatologi

Parenkim hati tidak beraturan, ukuran inti sel hati bervariasi, sitoplasma membesar dan bervakuola (degenerasi melemak). Didaerah portal terjadi proliferasi epithelium bile duct disertai infiltrasi sel limfosit.