Afifannisa Dienda R (13-13)
-
Upload
afifannisa-dienda-r -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
description
Transcript of Afifannisa Dienda R (13-13)
LAPORAN PRAKTIKUM
HEMATOLOGI
PATOLOGI KLINIK
NAMA : AFIFANNISA DIENDA RIFANI
NIM : 131610101013
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
LEMBAR KERJA MAHASISWA
1. Penghitungan Leukosit
Nama subjek : Fitriana Wadianur
Umur Subjek : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hasil pemeriksaan :
Kesulitan : Menghisap darah ke dalam pipet dan menghitung leukosit yang
nampak pada kamar hitung.
Pembahasan :
Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah
putih. Rata-rata jumlah leukosit dalam darah manusia normal adalah 5000-
9000/mm3 , bila jumlahnya lebih dari 10.000/mm3 , keadaan ini disebut
leukositosis, bila kurang dari 5000/mm3 disebut leukopenia.
Leukosit terdiri dari dua golongan utama, yaitu agranular dan granular.
Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak homogen, dan intinya
berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. Leukosit granular mengandung granula
spesifik (yang dalam keadaan hidup berupa tetesan setengah cair) dalam
sitoplasmanya dan mempunyai inti yang memperlihatkan banyak variasi dalam
bentuknya. Terdapat 2 jenis leukosit agranular yaitu; limfosit yang terdiri dari sel-
sel kecil dengan sitoplasma sedikit, dan monosit yang terdiri dari sel-sel yang agak
besar dan mengandung sitoplasma lebih banyak. Terdapat 3 jenis leukosit granular
yaitu neutrofil, basofil, dan asidofil (eosinofil).
Hitung leukosit sebenarnya dapat dilakukan dengan 2 cara. Ada cara
manual menggunakan mikroskop dan dapat juga menggunakan mesin (elektrik).
Pada pemeriksaan leukosit kali ini digunakan cara penghitungan menggunakan cara
manual. Kekurangan menghitung dengan cara manual, kadang kurang teliti dan
membutuhkan waktu yang lama untuk penghitungan.
Untuk menghitung leukosit secara manual perlu dilakukan pengenceran,
bahan yang digunakan untuk mengencerkan adalah larutan Turk. Isi larutan Turk
ini adalah larutan asam asetat 2% ditambah gentian violet 1%, gentian violet ini
yang memberikan warna ungu muda pada larutan Turk ini. Penambhan gentian
violet ini bertujuan untuk member warna pada leukosit. Larutan Turk ini bersifat
memecah eritrosit dan trombosit, tapi tidak leukosit.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah. Penurunan
kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit
sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit
infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal,
dll.
2. Penghitungan Eritrosit
Nama subjek : Fitriana Wadianur
Umur Subjek : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hasil pemeriksaan :
Kamar 1 : 88 eritrosit
Kamar 2 : 95 eritrosit
Kamar 3 : 86 eritrosit
Kamar 4 : 95 eritrosit
Kamar 5 : 87 eritrosit
N = 88+95+86+95+87 = 451
Rumus = 200 x 50N = 200 x 50(451) = 4.510.000/mm3
Kesulitan : Menghisap darah ke dalam pipet, menentukan kamar hitung dan
menghitung eritrosit yang nampak pada kamar hitung.
Pembahasan :
Eritrosit atau sel darah merah merupakan salah satu komponen sel yang
terdapat dalam darah, fungsi utamanya adalah sebagai pengangkut hemoglobin
yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Eritrosit merupakan suatu
sel yang kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan protein, sedangkan bagian
dalam sel merupakan mekanisme yang mempertahankan sel selama 120 hari masa
hidupnya serta menjaga fungsi hemoglobin selama masa hidup sel tersebut.
Eritrosit berbentu bikonkaf dengan diameter sekitar 7,5 μm, dan tebal 2 μm namun
dapat berubah bentuk sesuai diameter kapiler yang akan dilaluinya, selain itu setiap
eritrosit mengandung kurang lebih 29 pg hemoglobin.
Pada penghitungan eritrosit dapat dilakukan dengan 2 cara. Salah satu
caranya adalah dengan manual (Hemositometer) Hemositometer adalah alat yang
dipakai untuk menghitung jumlah sel darah dan terdiri dari kamar hitung, kaca
penutupnya dan dua macam pipet. Selain itu ada pula dengan cara Automatik (BC-
2600 Auto Analyzer Hematology) BC-2600 adalah unit tunggal yang meliputi suatu
penganalisis specimen yang berisi perangkat keras untuk aspirasi dilusi dan
menganalisis setiap spesimen darah secara keseluruhan serta bagian modul data
yang meliputi komputer, monitor, keyboard, printer dan disk drives. Namun pada
pemeriksaan kali ini hanya dilakukan menggunakan salah satu cara yaitu secara
manual.
Penghitungan manual menggunakan larutan hayem yang dibuat dari
campuran senyawa natrium sulfat (berair kristal), natrium klorida, merkuri klorida
dan air. Cara kerja larutan hayem adalah merusak sel-sel lain yang ada di dalam sel
darah selain sel darah merah.
Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,3 juta - 5,9 juta mm3,
sedangkan pada wanita berkisar 3,9 juta – 4,8 juta mm3. Eritrosit yang tinggi bisa
ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik),
gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah
bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker
dan lupus, dll. Didapatkan pada subjek nilai eritrosit sebanyak 4.510.000 mm3 yang
berarti pada subjek memiliki nilai eritrosit yang normal.