'~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I ....

37

Transcript of '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I ....

Page 1: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan
Page 2: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI

610.7349 K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS.

p Penanggulangan krisis kesehatan aklbat letusan gunung merapl

dl Provlnsi 0.1. Vogyakarta dan Jawa Tengah.

Jakarta : Departemen Kesehatan RI 2007.

1. Judol 1. DISASTER-NURSING 2. HEAlT SERVICES

~\'~111J1A.""

..... r;. .... ITVI n:..'f~li.\."" 12U:ltJlJlI~ 1,...1Jt»r'1: . .n~

Puji syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena

atas karunia-Nya kita dapat menyelesaikan penyusunan Buku Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Letusan Gunung Merapi Tahun

2006.

Kita ketahul bersama, Indonesia merupakan wilayah yang rawan

terhadap bencana, baik bencana alam maupun karena ulah manusla.

Sa lah satunya adalah rawan terhadap ancaman letusan gunungap1.

Indonesia memlllki 129 gunungapl aktlf yang tersebar mulal darl

Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Sulawesi hingga ke wilayah Maluku

Utara . Dampak aklbat letusan gunungapl tentunya dapat menlmbulkan

krisis kesehatan antara lain timbulnya korban massal, konsentrasl

massa/pengungsian, masalah pangan dan glzl, masalah ketersedlaan air bersih, masalah sanitasl IIngkungan, terganggunya pengawasan

vektor penyakit menular, lump uhnya pelayanan kesehatan dan

masalah kesehatan jiwa. Hal Inl tentunya akan berpengaruh terhadap

jalannya roda khususnya pembangunan kesehatan.

KRa ketahul bersama bahwa pada perlode April hingga Juli tahun 2006,

Gunung Merapl telah menunjukkan penlngkatan aktifitasnya yang telah

memaksa kita semua untuk mengambil langkah-Iallgkah penanggulangan. Jajaran kesehata n mula! darl tingkat Puskesmas,

Dinas Kesehatan Kabupaten, Dina 5 Kesehatan Provinsi, Rumah Saklt

hingga Departemen Kesehatan turut pula secara aktif melakukan

upaya-upaya penanggulangan krlsls kesehatan yang terjadi secara terpadu bersama-sama dengan sektor terkalt.

Page 3: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

telah tersusunnya Buku menyambut balk dengan .

Saya Ak'bat Letusan Gunung Merapl I n Krisis Kesehatan ,

Penang9u anga bu ku in; dapat dljadikan sebagal 2006

"n; Diharapkan agar

Tahun· a dl dalam menlngkatkan upaya belajaran bag; kita semu I

bahan pern klbat bencana letusan gunungap penanggulangan krisls kesehatan a yang mungkin terjadi dimasa mendatang.

"h k yang telah membantu tersusunnya buku Inl, saya Kepada semua p' a .' 1 ucapkan terlma kaslh dan penghargaan setingg1-tLngg nya.

Selamat bekerja !

Jakarta, Maret 2007

MENTERI KESEHATAN

Dr. dr. Sitl Fadilah supari, Sp. lP (K)

Ii

Negara Kesatuan Republik I ndonesia sering mengalami bencana, balk

bencana alam (natural disaster) maupun bencana karena ulah manusJa

(manmade disaster). Kejadlan bencana blasanya diikutl dengan

timbulnya korban manusla maupun keruglan harta benda. Adanya

korban manusla dapat menimbulkan kerawanan status kesehatan pada

masyarakat yang terl<ena bencana dan masyarakat yang berada dl

sekltar daerah bencana. Hal Inl berlaku pula terhadap bencana yang diakibatkan oleh letusan gunungapl.

Berdasarkan pengalaman di Indonesia, permasalahan yang kerap

timbul dalam penanggulangan bencana dl lapangan adalah masalah

diskoordinasl, keterlambatan transportasi dan distribusl, serta

ketidaksiapan lokal dalam pemenuhan sarana dan prasarana. Qleh

karena itu, dalam rangka pengurangan dampak risiko bahaya letusan gunungapi perlu adanya penguatan upaya kesehatan pada setlap

tahap kejadian bencana.

Keberhasilan penanggulangan krlsls kesehatan akibat bencana letusan

gunungapi ditentukan oleh upaya·upaya pokok seperti penanganan

korban massar, pelayanan kesehatan dasar di pengungsian,

pengawasan dan pengendalian penyakit, air bersih dan sanitasi,

penanganan glzl darurat, penanganan kesehatan jlwa, serta

pengelolaan loglstlk dan perbekalan kesehatan.

Dengan tersusunnya Buku Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

Letusan Gunung Merapi Tahun 2006 Ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagl petugas dl jajaran kesehatan, LSM serta pihak

lain yang bekerja/berkaitan dalam penanggulangan krlsis kesehatan akibat bencana letusan gunungapl dl Indonesia.

iii

Page 4: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

·h k dan instansi yang terkait kami Akh' kepada semua pi a sa~:~:an penghargaan dan terima kasih ya~9 sebesar-besarnya atas

peran sertanya sehingga buku ini dapat terwu]ud.

Demikian, semoga buku inj dapat berguna bagi kita semua.

Jakarta, Maret 2007 Sekretaris ]enderai

dr. Sjafii Ahmaa:MPH

iv

IJC,w~ lI:[)IMA '\ASIIi

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena

berkat rahmat dan anugerah-Nya buku Penanggulangan Krisis Akibat

Letusan Gunung Merapi Tahun 2006 dapat diselesaikan.

Pengalaman Indonesia dalam penangguJangan krisis kesehatan akibat

letusan gunungapi selama ini, telah memacu kita untuk supaya lebih

siap dalam menghadapi setiap bencana yang terjadi. Dengan adanya

buku ini, kiranya dapat diambi! gambaran atas upaya yang telah kita

lakukan dan dapat dipetlk pelajaran dalam me!akukan kesiapsiagaan,

penanganan tanggap darurat dan pemuJihan masalah kesehatan secara lebih balk lagi.

Dalam penyusunannya, buku ini telah memanfaatkan berbagai sumber

informasi baik dari lingkungan Departemen Kesehatan sendiri maupun

instansi terkait dan Dinas Kesehatan setempat.

Untuk itu sudah sepantasnya ucapan terimakasih kami sampaikan dan

penghargaan yang setlnggi-t[ngginya kepada semua unsur yang telah

memberikan sumbangan informasinya serta yang telah memfasilitasi dalam penyusunan buku ini.

Kami menyadari bahwa buku yang te[ah disusun ini masih jauh darf

sempurna, sehingga masukan dan saran perbaikan sangat kami

harapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang besar

khususnya bagi para peJaksana dalam menjalankan tugas kemanusiaan.

Jakarta, Maret 2007

Kep," pu~,,"g'n K,',',

Dr. RUstam S. Pakaya, MPH

Page 5: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

DAFTAR lSI

Halaman

.. Sambutan Menteri Kesehatan RI .. . .......... . .................... .

.. Kata Pengantar ........... ......... ..........................•......... .. . ill

! Ucapan Terl ma Kasih ............... ..... ............................ .. . v .. Daftar lsi ............... .... ..... . ........... ... .. .. ... . ," ... " ..... " " , .. vii

.. Gunungapl dl Indonesia .................. ..... ...................... . .. 1

.. Profil Gunung Mera pl ..... . .................... .. ..... .......... .... .... .

.. TIngkatan Aktivi tas Gunung Merapl .............................. . .

4

8 - Aktif Normal ............................ ..... . ... . .......... .... .. ... .. 8

- Waspada . ........ .. .. . .. ....... . . ...... ... .. .. .. ... .. .. . .. .. . ... .. .. .. . . 8

- Siaga . .. .. ... .. .. .. . ... .. .. .. .... . .. .. . ... ... ... . .... . .. .. . ... .. ......... . 8

- Awas . ....... .. ... ... .. .... ........... .. .. .. ... .. .. ... .... ... .. ... .. ...... 9

• Bahayanya Gunung Merapl ................ ..... ..... .......... .... .... 11

.. Daerah Rawan Beneana Letusan Gunung Merapi .............. 14

- Oaerah Rawan Bencana I ....... .. ... .............................. 14

- Daerah Rawan Beneana II .............. ...... .............. .. ..... 15

- Daerah Rawan Beneana III ............ .... . .... ............ .. ..... 16

L Sejarah Letusan Gunung Merapl ..... .. .............................. 19

.. Status Letusan Gunung Merapi Saat Inl ........................... 22

.. Penduduk yang Terancam dan Peng ungsi ........................ 24

- Kabupaten Magelang ...................... .. ................. .... ... 26

- Kabupaten Boyolali ............ ........... ........................... 28

- Kabupaten Klaten . . .. ......... ... ... ..... .... . .. .. .. ......... ... . .... 30

- Kabupaten Steman ....... . .......................................... . 32

.. Masalah Kesehatan yang Dihadapl ...... .... .................. .. ... . 37

- Status Kesehatan Korban dan Pengungsi ..................... 37

- Air Berslh dan Kesehatan Ungkungan .... . .............. . ..... 43

• Upaya Penanggulangan yang Telah Dllakukan ... .. .. ........ .. . 47

- Mengaktlfkan Posko Pengendallan Operasional .. . .. .... . .. . 47

- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar .. ............... ..... 48

- Menylapslagakan Rumah Saklt untuk Pelayanan Rujukan 51

vii

Page 6: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

F'

_ Pelayanan Glzl Darurat .... .............••...............•..........

_ Pengendallan Penyakit Potensial Wabah " ............. " .... .

_ Penyedlaan Air Bersih ... ,' .........•.... " ....•..... " .... " ....... .

Penyedlaan MCK ..... .. .... ... .. , .. ........ , .....•....•.................

_ Monitoring dan Evaluasi ..... . , ... .................... .. .... ..... .... .

! Mobillsasl Sumber Daya Kesehatan ............ .... ................. .

_ Mobi11sasl SOM Kesehatan .......................................... .

_ Mobilisasi Sarana Transportasi ....................•...............•

_ Dukungan Loglstik dan Qperasional ...•. , ................... ,' .. .

.. Pelajarlln yang Kita Dapat .....•.........................................

viii

52 53 54 55 56 57

57

59

59

62

GUNUNGAPI 01 INDONESI A

Dalam beberapa tahun terakhlr Inl dl Indonesia sering dllanda

beneana, balk bencana alam maupun beneana karena ulah manusla,

salah satunya adalah akibat ietusan gunungapL Gunungapi adalah

suatu bentuk tlmbulan dl muka buml, yang umumnya berbentuk

kerueut besar, kerueut terpaneung, kubah atau bukit yang diakibatkan

oleh penerobosan magma ke permukaan bumL Bahaya 1etusan

gunungapl dapat berpengaruh seeara 1angsung (primer) dan tldak

langsung (sekunder) yang dapat menjad l beneana bagi kehldupan

manusla. Bahaya primer merupakan bahaya yang timbul sebagal

akibat langsung darl letusan sepertl lelehan lava, awan panas, lontaran

material (sepertl : lontaran batu pljar), lahar letusan (bila gunungapl

memlliki danau kawah), hujan abu dan gas vulkanlk beraeun (sepertl :

CO, C02, H2S, 502 dan laln· laln). Sedangkan bahaya sekunder

merupakan bahaya yang seeara tidak langsung disebabkan oleh letusan atau produk letusan sepertl atiran lahar, dan longsoran

vulkanlk (terkena gempa buml berintensitas kuat).

ndonesla I seeara geografls

merupakan salah

satu negara yang

berada dl dalam

rangkaian clnein

gunungapi dunia ( ring of fire) yang

teroentang mulal

dari Amerlka

Setatan hlngga ke L _________________ ....I wi layah Pasff1k Setatan.

Page 7: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Indonesia memi ll kl 129 gunungap i aktif (termasuk diantaranya

gunung Krakatau, gunung Bromo, gunung Agung dan lain-lain) dan

leblh kurang 500 gunungapi yang sudah padam. Gunungapi ini

membentang sepanjang 7.000 kilometer membentuk sabuk gunungapi

dan Aceh sampa i Sulawesi Utara melalui bukit barisan, Jawa Bali, Nusa

Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Gunungapl dapat diklasifikasikan menjadl 3 tipe yaltu : ti pe A, B dan

C. Gunungapi yang pernah meletus sekurang-kurangnya 1 kaU

sesudah tahun 1600 dan masih aktif digolongkan sebagai gunung api

tipe A. Sementara itu yang termasuk tipe B adalah gunungapi yang

masih aktif tapi belum pernah meletus. Sedangkan yang termasuk tipe

C adalah gunung yang masih diindikasikan sebagal gunungapi aktif.

Sebaran gunungapi yang ada di I ndonesia dapat dilihat pada tabel 1

berikut.

2 .,.. . I . c. , ~ • ...... = ew .. 4 •

Tabell Sebaran Gunungapi di Indonsla

No Wilayah Klasiflkasi Jumlah

1 Sumatera TipeA Tipe B Tipe C

13 12 2 Jawa 6 21

21 9 5 35 3 Bali 2 3 2 Nusa Tenggara 19 3 5 27 4 Sulawesi 11 2 5 Maluku (Laut Banda)

5 18 8 1 9 6 Maluku Utara 5 2

Jumlah 7 79 29 21 129

Oarl tabel di a.t~~ tampak bahwa Jawa merupakan wilayah yang paling

b~nyak memlllki gunungapi yaitu sebanyak 35 buah. 21 buah

dlantaranya merupakan klasifikasi tipe A. salah satu gunungapi yang

termasuk .t ipe.A inl adalah gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan

gunungapi paling aktif di dunia, karena gunung ini mempunyai aktifitas

.ya~g h:mpir berlangsung secara terus menerus dengan " waktu Istlrahat kurang dari delapan tahun.

.,.... . • .... . 4 • = •• .. 4 • 3

Page 8: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

PROFIL GUNUNG HERAPI

G unung Merapi

secara geografls

berada pada

koordinat 7032,S'LS dan 1100 26,S'BT dan secara

administratif berada di

wl1ayah k~bupaten 51eman, provinsi D1.

Yogyakarta, kabupaten

I I Klaten provlnsl Jawa Tengah . Gunung Merapi

Mage ang, , . 1 merupakan gunungapl tipe strata dengan kubah lava, ket.mgg annya

. 2 968 m dml atau 3.079 m dl atas kota pada tahun 2001 mencapal. .

Yogyakarta.

G nung Merapi tumbuh di atas titlk patong antara kelurusan "ulkanik

u~garan.TelemOYO.MerbabU.Merapl dan kelurusan vulkanlk LaW~­Merapl_Sumbing-Sindoro-Slamet. Gunung Merapl terletak pa a

k rt Yaltu sesar Semarang yang Perpotongan dua sesar wa er

5 I Y.ng berorientasi barat­berorlentasi utara-selatan dan sesar 00

timur.

Batuan dasar darl Gunung Merapi dlperkirakan berumur 60.000-80.0~~ tahun (Merapi Tua), sedangkan kond isi Merapi yang sekarang In~

k"t 2 000 tahun Gunung Merapi merupakan gunungapi ~N~r~lar .' % tipe basalt-andesltlk dengan komposis; 5;02 berklsar antara 50-.58 .

Batuan Merapi tersusun dari plagiolklas, olivln, piroksen, magnetlt da~ amphibol. Piaglokias merupakan minerai utama pada batuan Merapl

dengan komposisl sekitar 34% .

4

Secara motfologi tubuh Gunung Merapi dapat dibagi menjadl empat

bagian yaltu Kerucut Puncak, lereng Tengah, lereng Kaki dan Oataran

Kaki. KeNcut puncak dibangun oleh endapan paling muda beNpa lava

dan piroklastik. l ereng tengah dibangun oleh endapan lava, piroklastik

dan lahar. Lereng kaki dan Data ran kaki tersusun dar; endapan

plroklastik, lahar dan alluvial. Oarl bentuknya, dibandingkan dengan

gunungapi di sebelahnya yaltu Gunung Merbabu, Gunung Merapl

nampak jauh leblh runcing. Hal Inl menunjukkan bahwa pertumbuhan

bagian puncaknya relatif lebih cepat.

Kerucut puncak Merapi yang sering disebut sebagai Gunung Anyar

merupakan bagian Merapi yang paling muda yang tersusun dar! kubah­

kubah lava yang t idak terlongsor1can. Kawah utama Merapi saat inl

berupa bukaan berbentuk tapal kuda yang mengarah ke Barat-Barat

Oaya. Beberapa area di data ran puncak Merapi di luar kawah utama

mengeluarkan banyak uap vulkanik yaitu dl area Gendol dan Wor~,

bagian Tenggara dataran puncak .

Lereng Barat Merapl meNpakan daerah terbuka karena sering terlanda

awan panas. Sedangkan lereng TImur merupakan bag ian stNktur

Merapl Tua dan jarang terkena dampak aktivitas Merapi. Lereng kaki

Merapl tersusun dan punggungan-punggungan radial yang diselingi

dengan hulu-hulu sungai/kall. Beberapa sungai/ka li penting yang

berada di lereng yaitu Trising, Pabelan, Apu, Sewukan, Cacaban,

Bening, Kembang, Bebeng, Putih, Krasak, Bedog, Boyong, Kuning,

Blongkeng, Gendol, Woro, Sat, Lamat, Senowo dan lain-lain .. Alu-alur

pada hulu sungai/kali tersebut yang sering mendapat tambahan

material produk letusan dari Merapl.

Sebagian besar penduduk

bermukim disekltar lereng

dengan mata pencaharian

sebagai petanl dan peternak. 01

lereng bag Ian atas petani

bercocok tanam dengan sistem

Page 9: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

ladang yang mengandalkan air hujan sehingga mereka umumnya

menanam palawlja. 01 Ut ara dan Barat Daya yang sumber aimya mellmpah, para petanl

menanam sayuran dan

menjadi salah sentra sayuran

untuk wilayah Yogyakarta dan

sekitamya. Petanl yang

tinggal di lereng bagian

bawah bem>COk tanam

dengan mengolah sawah. Di

bag!an Utara memelihara sapl

perah sedangkan di bag!an Tlmur dan sebag!an Selatan serta Tenggara

beternak ikan darat (empang).

Sentra industri tidak tumbuh d! daerah Merapi kecuali usaha

penambangan paslr dan batu terutama di aliran-aliran sungai yang

mempunyai hulu di Merapl, sebagai aklbat melimpahnya material

sejalan dengan tingglnya aktlvitas vulkanik Gunung Merapl. oampak

lain dari melimpahnya hatu, penduduk secara turun temurun membuat

berbagai kerajinan yang terbuat dari hatu seperti lesung, cobek hlng9a

area dan patung. Hal Inl sepertl terlihat banyaknya penjual hasil

kerajinan tersebut di sepanjang jalan antara Magelang - Yogyakarta.

Selain Itu Gunung Merapi j uga mempunyai potensi wisata yang cukup

menarik. Objek wlsata gunungapi yang ada di sekitar Gunung Merapi

antara lain :

_ Objek Wisata Kaliurang

6

(ketingglan 878 m dpl) berada

di sisi Selatan Gunung Merapi

sekltar 25 km dar! kota

Yogyakarta. Fasilitas yang dltawarkan Ka1iurang adalah

taman bermain seluas 10.000

- o. • o ....,..

! -, "

t

- o S • '''"'

m] dengan udara sejuk sekitar 20° - 25°C

Objek Wisata Bukit Turgo-Plawangan yang berada di sis! Selatan

Me~pl menawarkan pemandangan hutan tropis yang masih tertata

rap.! serta batuan Merapi tua yang berumur sekitar 40 .000 tahun.

ObJek Wisata Kaliadem yang berada dl slsl Tenggara Merapi

menawarkan arena panjat teblng dan perkemahan. Katiadem adalah

~alah satu plntu pendakian puneak Merapl yang dikenal dengan Jalur K!narejo.

Obje~ wisata candi di sekitar Merap! sangat dikenal luas sepertl

Cand! Borobudur dan Prambanan dan beberapa candi yang pemah

terpendam akibat banjir

lahar Merapl dl masa silam

dan saat Ini su dah digati

kembati sepertl candi

Samblsari.

Objek wlsata lapangan Golf

dl desa Kepuharjo, kec. Cangkrlngan, kab. Sleman

yang bertaraf Intemaslonal

dengan luas 62 ha.

Bagl para wisatawan yang berkunjung ke objek wlsata dlsekitar Merap'

ten~unya perlu memahaml seeara balk bagalmana aktivitas VUlkan l~ dan Gunung Merapi, guna menghindari hal-hal yang tidak dlinginkan.

.,... : 4 Ao_' S - • Ao o S • 7

Page 10: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

TlNGKATAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

unung Merapl G mempunyai aktivitas

erups! dengan selang waktu antar erupsi sangat pendek. Tingkat aktivitas Gunung

Merapi dibagi menjadi empat

yaltu :

J. Aktif No rmal Apabila semua data pemantauan Gunung Merapl tlda\<. menunjukkan

adanya anomall dan tidal<. ada kecenderungan peningkat~~ aktlvltas.

Status normal berartl t1n9kat aktlvltas vulkanik dimana nSlko bahaya

dar! proses erupsl vulkanlk diinterpretaslkan da\am posis! terendah.

2. Wasp ada Pada tingkat In1, satu atau beberapa parameter (data selsmlk,

deformasi, magnetlk, k lm !a, suhu , perubahan kubah lava) pemantauan

menunjukkan kecenderungan penlngkatan.

3 . s/aga

Pada t1ngkat

parameter

ln1, beberapa

atau data

pemantauan menunjukkan

kecenderungan

erupsi/letusan.

telah

adanya

terjadi

Sebagai

contoh : apablla kenalkan

gempa yang mencolok

diiringi pertumbuhan kubah lalla dan longsoran lalla

8 - I --.. . _~ ... " Ie _ , I • "'

pijar. Selain itu bila kejadian awan panas yang semula kecil·kecil dan

berubah semakin lama semakin besar:.

4. Awas

Awas dlnyatakan apabila ada kemungkinan besar Merapl akan meletus

atau dalam keadaan aktillitas tertinggl yang dapat membahayakan

penduduk.

TIngkat aktillitas normal, waspada dan slaga merupakan hasil dari

analisis data pemantauan yagn bersifat kuantltatlf. Unsur subyektillitas

dalam penentuan ketiga level tersebut dibuat seminimal mungkin.

Sedangkan status "awas" berkaitan dengan kombinasl antara

interpretasi data teknis dan kemungkinan rislko tlnggl bahaya Merapl

bag! penduduk.

Dalam rangka untuk pemantauan aktillitas Gunung Merapl telah

didlrlkan 6 Pos Pengamatan yaitu :

Pos Pengamatan Kaliurang, kab. Sleman yang berada dl sisi Selatan

dengan jarak *' 6 km dan puncak.

Pas Pengamatan Babadan, kab. Magelang yang berada dl sisi Barat

Daya dengan jarak *' ~:!!),,g:~~~L __ _ Pos Pengamatan

Krinj lng , kab ..

Magelang yang

berada dl slsl Barat

Daya dengan jarak

*' 6 km dan puncak,

dl fungsikan bila Pos

Pengamatan tidak

dapat menjalankan

fungslnya dengan

ba i k. ~;;-;S;:l;:;;,;e;~i";~ Pos Pengamatan Ngepos, Daya dengan jarak ± 10 km darl puncak.

• .....,.. . • Ie _ I . • I ~ 9

Page 11: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

r >

Pos Pengamatan Jrakah, kab. Boyolall yang berada di sisi Barat laut

dengan jarak :I: 9 km dari puncak. Pos Pengamatan Selo, kab . Boyolali yang berada di sisi Utara

dengan jarak :I: 12 km dari puncak.

BAHAYANYA GUNUNG MERAPI

B ahaya

dapat

Gunung Merapi

dibedakan pula

balk bahaya primer dan

bahaya sekunder. Awan panas

saat ini merupakan kejadlan

yang paling berbahaya di Merapi.

Awan panas terbentuk dari

guguran kubah lava yang

meluncur menyusuri lereng dengan asap membumbung

bergulung-gulung yang dalam bahasa penduduk setempat dinamai

"wedus gem bel". Awan panas yang terbentuk suhunya berkisar 600 -

BOOoe dan kecepatan luncuran dapat mencapal 150 - 250 km/jam.

Awan panas dari longsoran kubah lava akt if sangat berbahaya karena

dapat terJad; sewaktu-waktu. Awan panas dapat menyapu dan

membakar daerah yang dUaluinya. Dampaknya bag; bagi manusia

tentunya sangat berbahaya jika terlanda awan panas Inl yaitu dapat mengakibatkan luka bakar yang cukup parah dan dapat menyebabkan

kematian. Kalau awan panas sudah atau sedang terjadl,

penanggulangannya sangat sulit. Bahaya awan panas hanya blsa

dlhlndari dengan tldak terlalu dekat dengan j alur-jalu r awan panas

seperti hulu -hulu sungai yang ada dl lereng Merapi. Sampai saat ln1

ancaman awan panas umumnya maslh ke arah sektor Selatan, Barat,

Barat Daya dan Barat laut.

Selaln awan panas, terjadi juga lontaran material letusan (batu plja r

dengan suhu :l:3000q yang juga merupakan ancaman, mesklpun jarang terjadi tetapl juga berbahaya bagl desa-desa yang berada

paling dekat dari Merapi «3 km), karena dapat menyebabkan luka

bakar yang parah bag1 korban yang terkena. lontaran material letusan

11

Page 12: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

hanya terjadi pada saat letusan mengarah secara vertikal atau jenis

letusan vulkan!an dan plinian.

Abu letusan atau hujan abu,

serlng muncul pada setlap

Letusan Gunung Merapi. Hujan

abu inj tentunya mempunyal

dampak yang kurang balk bagi

kesehatan penduduk yang

bermukim disekltarnya seperti

atap rumah pendud.uk yang

terbuat

korosif

dari

aklbat

seng mudah

hujan abu

(hujan abu banyak mengandung sulfur), Infeksl saluran pernapasan

dan mata, pencemaran sumber air bersih penduduk (terutama yang

terbuka) oleh debu, dan lain-lain . bagl sektor pertanian hujan abu

tersebut dapat merusak tanaman palawlja yang slap panen. Namun

demikian masa setelahnya aklbat hujan abu tersebut dapat

menyuburkan tanah/lahan pertanlan.

Leleran lava pljar juga

sering terjadi pada saat

Merapi meletus. Leleran

lava pijar merupakan cairan

lava yang pekat dan panas

yang suhunya berklsar

antara 800o-1.200°C. lava

pljar Merapl j arang

mencapal Jereng bawah

yang berpenduduk, Jadl tldak terlalu berbahaya, demikian halnya dengan gas beracun vutkanik

Merapl umumnya hanya berada pada daerah solfatara Merapl di

puncaknya. Gas beracun yang keluar umumnya terdirl dari CO, 'C02,

H2S, 502.

12 .... . . ..:. .... . - - .. .

Bahaya sekunder yang dapa t terjadi adalah banj ir lahar berupa aliran

lumpur dan batu dan endapan material erupsi, yang oleh karena

adanya tambahan air dan hujan terbawa turun dan mengatlr sebagal

allran pekat. Material lahar yang sangat berlsiko adalah material hasU

erupsi yang masih baru dan belum terpadatkan. Itulah sebabnya rlslko

lahar cukup tinggl apabila terjadf hujan lebat dalam beberapa

harl/minggu sesudah letusan. Banjlr lahar tentunya mempunyai fisiko

bagl pemuklman maupun aktivitas penduduk yang berada pada aliran

sunga!. Selama Inl allran l a"h:'~'...£:~cc:~:~ sungai yang berhulu di r Merapi. Cara ~--penanggulangan lahar

yang pallng sederhana

adalah menghindarl alur

sungal pada saat terjadi

hujan lebat di lereng

Merapl terutama ya ng

maslh terdapat material Jepasnya.

Page 13: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

- ;

DAERAH RAWAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI

Wilayah rawan beneana letusan Gunung Merapl disusun berdasarkan.

geomoriologi, geologi, sejarah kegiatan, distribusi produk erups~ terdahulu, penelitian dan stud; '"pangan. Oaerah rawan beneana dlbagl

menjadl tiga t1ngkatan dan rendah ke tlngg! berturut-turut yaltu

Oaerah rawan bencana 1, II dan III .

Daerah Rawan Bencana I

Oaerah Rawan Bencana I dibedakan menjadi dua, yaitu : Oaerah rawan bencana terhadap lahar/banjlr. Oaerah inl terletak

" ek~~~~~~~~~~~~~~h~"~;' disepanjang sungal/di I sunga! yang berhulu di

daerah sekitar puncak. Sedangkan perluasannya sering

pada sunga;

rendah.

terjadi terutama belokan-belokan

dengan Sungal-sungal

yang berpotensi terhadap

lahar/ banjir terutama adalah di lereng Barat L _____________ ~ laut, Barat, Barat Daya, $elatan dan Tenggara , berturut-turut mulai

dari Kali Trising, Pabelan hi ngga Kall Were dl Tenggara .

14 .... " '. ..... • ~I .. .. . ''''

Daerah rawan terhadap

hujan abu tanpa

memperhatikan arah

tlupan angln dao

kemungklnan terkena

lontaran batu pijar.

Erupsi yang terjadi

pada abad 20-an,

seperti tahun 1994

hujan abu mencapai

Magelang, babadan dan Ngepos di sebelah Barat memiliki ketebalan

5 mm, sedangkan ke arah Utara hanya berupa hujan abu tipis.

Erupsi yang terjadi akhir-akhir ini tidak pernah menghasilkan

lontaran batu pijar, kecuall jlka terjadi letusan besar seperti pada

abad ke 18-an. Berdasarkan pengalaman letusan yang terjadi

seperti tersebut di atas, maka batas radius sebaran hujan abu dan

lontaran batu pijar untuk Daerah Rawan Beneana I tidak ditentukan.

Daerah Rawan Bencana II

Daerah Rawan Beneana J[ dibedakan menjadi dua, yaitu :

Daerah yang berpotensi terlanda aliran massa seperti awan panas,

lava dan lahar. Berdasarkan sejarah

kegiatan Merapi, batas terjauh untuk

sebaran awan panas adalah 13 km dad

pusat erupsi. Sedangkan untuk aliran

lava akan mencapai ke lereng bawah

hlngga sejauh 900 m seperti yang

terjadi pada abad 19. lava bukanlah

patensi bahaya yang dapat mengancam

pemukiman penduduk yang berlokasi

jauh di lereng bawah dan kakl Gwnung

Merapi. Sedangkan banjir lahar bisa

terjadi bila curah hujan mencapai lebih

dar! 40 mm dalam waktu 2 jam.

... • c;...4 • , ~ I 15

Page 14: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Lembah-Iembah sungai yang kemungkinan terlanda lahar adalah

Kati Apu, Trislng, Senowo, Pabelan, Lamat, Blongkeng, Putih,

Batang, Krasak, Boyong, Kuning, gendol dan Wore. Ketlnggian

dimana adanya lahar yang potensial terietak antara 700 - SOD m

pada jarak antara 11 - 13 km dari Puneak. Daerah yang berpotensi terlanda hujan abu lebat dan lontaran batu

pijar, yaitu area dengan jari-jari 10 km dan pusat letusan.

Daerah rawan Bencana III

, _____________ -, Daerah Rawan ben~na 1Il

adalah Daerah yang letaknya

dekat dengan sumber

bahaya dan sering terlanda

awan panas, aliran lava,

guguran batu dan lontaran

batu pijar. Radius 2 km dad

pusat erupsi merupakan

daerah yang berpotensl

terlanda lontaran dan hujan abu lebat. Daerah di lereng Baratdaya merupakan daerah yang paling serlng terlanda guguran lava pljar

hingga sejauh 2 km dari kubah lava hlngga ketinggian 1.800 m.

Sementara daerah puneak seluas 1 km2 merupakan daerah paling

sering tertutup oleh lava kenta!.

Untuk kejadian letusan pada tahun 2006 kali int berdasarkan Informas!

dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian

(BPPTK) Yogyakarta, menunj ukkan gambaran sebagai berikut : _ Sejak status Gunung Merapi ditetapkan dalam tingkat SJAGA pada

tanggal 12 April 2006, berdasarkan informasi perkembangan pada

tanggal 17 April 2006 menunjukkan deformasi di lereng puneak

masih terus berlangsung 0,8 em/ hart dl lereng Baratlaut dan ~,3 em/had dt lereng Selatan. Dengan hasH yang demikian maka

direkomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dl badan sungai-sungai yang mempunyai hulu di Gunung Merap;

16 ..,. . 4"w.4 4 . ' _ .4 •

metrputl Kali Wor~, Gendol, Boyong, Krasak/Bebeng, SatjPutih, Lamat, Senowo, Trtsing dan Apu da tam radius 8 km dari puneak Merap!.

Setelah status Gunung Merapi ditetapkan dalam tingkat AWAS pada

tanggal 13 Mei 2006 berdasarkan pengamatan visual terUhat

guguran lava pijar ke arah hulu Kalf Krasak dan dan Boyong dengan

jarak luncur maksimum 1,5 km. Sedangkan awan panas bergerak

ke arah hulu Kati Krasak dan Boyong dengan jarak luncur

maksimum 2 km. Dengan hasH yang demikian maka telah

direkomendasikan agar dilakukan evakuasi penduduk yang

bermuklm di sektor Selatan-Tenggara dalam radius sampat dengan

8 km dart puncak Gunung· Merap! meHputi daerah sepanjang alur

aliran Kall Woro, Gendol, Kuning dan Boyong. Evakuasi penduduk

juga dflakukan untuk yang bermukim di sektor Baratdaya -Barat

dalam radius sampai dengan 10 km darl puneak Gunung Merapi

mellputi alur Kali Bedog, Krasak, Bebeng, Sat/Putih dan sektor

Barat dalam radius sampai dengan 8 km dari puneak Gunung MerapJ meliputi alur Kali Lamat dan Senowo.

Sejak terjadfnya gempabumi pada tanggal 27 Mei 2006 telah

memieu meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yang terlihat dari

pertumbuhan kubah Javanya yang lebfh cepat yaitu sekitar 100.000

mJ/hari. Selain itu awan panas leblh dominan mengarah ke Kall Gendol dibanding ke kali lainnya (KaU Boyong dan Krasak). Awan

panas yang banyak masuk ke alur Kali Gendol telah mengakibatkan

runtuhnya tanggul Gegerbuaya yang berada di Puneak Merapl pada tanggal 4 Jun! 2006. Runtuhnya tanggul Gegerbuaya menyebabkan

alur ke Kali Gendol menjadl terbuka sehlngga ancaman awan panas

menjadi lebih besar. BPPTK, Yogyakarta telah merekomendaslkan

agar penduduk yang bermukfm dlsepanjang alur Kali Krasak/Bebeng, Bedog, Boyong dan Gendol dalam radius 7 - 8,5

km dart Puneak Merapi pada jarak 300 m dari tebing sungai untuk tetap dlkosongkan karena berpotensl terlanda awan panas.

Gambaran untuk masing-masing daerah tersebut antara lain: - Alur KaH Gendol :

• iC _ _ • - .. . • w 17

Page 15: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Kabupaten Klaten adalah dusun Sambungrejo (5,5 km) dan

Ngiplk Sari (5,5 km). Kabupaten Sleman adalah dusun Katladem (5 km), Petung (6,5

km), Jambu (6 km), Kali Tengah lor (4,5 km), Kali Tengah Kidul

(5 km), Singlar (8,5 km), Srunen (8 km), Kopeng (7,5 km),

Kepuharjo (8 km), Kinahrejo (5 km), PangukrejO (6,5 km),

Ngrakah (6,5 km) dan Sidorejo (7 km).

Alur Kali 8oyong : Kabupaten Sleman adalah dusun Kal1urang 8arat (6 km), Turgo

(5 km).

Alur Kali 8edog : Kabupaten Sleman adalah dusun Ngandong Tritis

Alur Kall Krasak : Kabupaten Magelang adalah dusun Kal1urang (8,5 km).

Se1aln bahaya awan panas, pada

letusan kali lnl juga rnengakibatkan

terjadinya hujan abu yang cukup lebat

dl beberapa wllayah sekltar Gunung Merapi sepertl Kabupaten Magelang,

Boyolali, Klaten, Siernan bahkan

hlngga menjangkau sebaglan wllayah

di kabupaten Temanggung. Hujan abu ini telah rnengaklbatkan rusaknya tanaman palawija penduduk di

beberapa wilayah.

SEJARAH LETUSAN GUNUNG MERAPI

s {abad

ejarah keglatan

Merapi tercatat sejak tahun 1768

18) bahkan telah dlketahul dlperkirakan sejak

tahun 1006. Erupsl

terdahulu bersifat eksploslf yang menghasllkan awan

panas dan melanda daerah

yang cukup luas disekltarnya. l etusan-Ietusan besar yang pernah terjadi antara lain

pada tahun 1006, 1587, 1672, 1768, 1822, 1849, 1872 dan 1930.

letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh baglan tengah Pulau Jawa dlselubungl abu dan menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus

berplndah ke Jawa Timur. Pada ta hun 1822 material letusan jatuh dl

daerah Tlmur l aut dan Barat Daya serta awan panas masuk ke lembah-Iembah sungal r--------..,...,.--.....,~-~ seperti Kali Apu, lamat,

Blongkeng, Satang, Gendol dan Wore.

Banyak erupsi sebelum

abad 20 lebih hebat dan

eksplosif dibandingkan

dengan erupsi-erupsi

abad 20 dan sekarang.

Erupsi sekarang

memprodukSi kubah lava yang kemudian runtu h secara eksploslf dan

membentuk awan panas. Pada tahun 1930 awan panas gugura n lava

besar, yang tidak biasanya yang mungkln dlsertal . letusan telah

mencapal jarak 13,5 km darl puncak menuju ke arah Kali Putlh dan Blongkeng. Pada letusan tahun 1976 telah mengakibatkan pula

. ~ ... . ...... .. . . .... -- . ' ... '9

Page 16: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

F ;Z

terjadinya luncuran awan

panas dan dalam waktu

yang cukup lama yaitu

sekitar 6 bulan. Sedngkan

erupsi yang berd rikan

dengan guguran kubah lava

terjadi pada tahun 1984,

1992, 1994, 1995, 1998,

2001 dan 2003 yang

sebarannya mencapai jarak

lebih kurang 8 km dari puncak. Letusan Merapi yang skala~ya ked l umumnya terjadi tiap 2- 3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10 - 15

tahun. Menurut Newhall dkk. (2000) erupsi besar dan eksplosif terjadl

rata-rata satu kal1 dalam 100 tahun.

letusan Gunung Merapi sepanjang catatan sejak tahun 1672 hingga

2006 ini juga telah merenggut korban jlwa sebagai dampak langsung

letusan. Sejak tahun 1900 tampaknya letusan yang terjadi pada tahun

1930 yang paling banyak merenggut korban jiwa yaitu sebanyak 1.369

orang. Sedangkan pada letusan tahun 2006 kall Inl hanya tercatat 2

orang korban meninggal yang terkena langsung luncuran awan panas

dan material lahar. Untuk jelasnya mengenai Informasi korban jlwa

sebagal dampak langsung letusan Gunung Merapl sejak tahun 1672

dapat dilihat pada tabel berikut.

20 .... . . ' 4'w 0 * • • ..

No 1 2 3

• 5 6 7

8 9 10 11 12 13 I. 15 16

Tabel 2 Jumlah Korban ~enlnggal Akibat Langsung Letusan

SeJak Tahun 1672 - 2006

T.hun Juml.h KortNIn M .......... 1672 1822 1832 184' 1872 1904 1920 1930 1954 1961 1969 1974 1976 1986 1994 2006

3.000 8

32 800 200

16 35

1.369 64 6 6

• 2.

63

.. , ... .. to. • I 4<000' 0 4 1 ..... ,.,' ,.., 21

Page 17: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

STATUS LETUSAN GUNUNG MERAPI SAAT INI

p ada tahun 2006 ini, r,~~~~;--:::------., aktivitas Gunung

Merap! mula; terjadi

penlngkatan pada bulan April ditandai dengan peningkatan

status Merapl dan "waspada" menjadi "slaga" terhltung sejak tanggal 12 April 2006.

Selanjutnya sejak tanggal 13

Mel statusnyapun mula l dl tingkatkan menjadl "awas", dan pada

tanggal 15 Mel 2006 Merap; akhirnya meletus. Pada awat Junl,

aktivltas Merapi terus meningkat ditandal dengan adanya hujan abu yang lebat yang menjangkau kota Magelang dan kabupaten Magelang, kota Muntilan yang berjarak seki tar 14 km dari puncak Merapl paling

merasakan hujan abu Ini. Lalu, pada 4 Jun! 2006 aktivitas Gunung

Merapi telah melampaul status "awas" BPPTK DIY, menglnformasikan bahwa volume kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik,

artinya lava telah memenuhl seluruh kapasitas kubah Merapi sehlngga

tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah

Merapi. Ta nggal 8 Junl 2006 Gu nung Merapi pukul 09 .03 waktu

setempat akhlmya meletus kemball dengan mengeluancan semburan

awan panas sejauh sekitar 5 km yang mengarah ke hulu Kali Gendol

(Jereng Selatan) dan menghanguskan sebagian Oaerah hutan dl

wilayah Kaliadem, kab. Sleman. Selanjutnya aktivitas Merapl terllhat

menurun sehlngga pada pagi hari tanggal 14 Juni 2006 status Merapi

diturunkan menjadl "slaga". Pada si ang harlnya terjadl lagl semburan

awan panas dengan jarak luncur sekitar 7 km dan tetap mengarah ke

wllayah KaIJadem, kabupaten Sleman sehlngga status Merapl dl nalkkan kembali menJadi "awas".

22 ~~,--.-~--..... ~~.~-~ __ ~~~~.-_.-~ __ ~.~.--._-.......

Status awas Merapl tetap dipertahankan hlngga memasukl bulan Jull

2006 dan baru dlturunkan kembali menJadi "siaga" pada tanggal 12 JUII. 2006 pukul 10.00 waktu setempat. Pada masa pengamatan

benkutnya aktivitas Merapl cenderung menurun terus yang akhlmya

pada .tanggal 7 Agustus 2006 pukul 10.00 waktu setempat status Merapi dlturunkan ke tlngkat "'waspada" hlngga saat Ini.

...... . , - .. " .....,.. .. I . , -_. .r: ._ 23

Page 18: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

PENDUDUK YANG TERANCAM DAN PENGUNGSI

p ada pertengahan April r---------. 2006, Dlrelctorat

Vulkanologl melalul BPPTK

Yogyakarta menglnformasikan

adanya peningkatan aktivitas

vulkanik dari Gunung Merapi

yang dltandal dengan adanya

gempa·gempa dan deformasi

yang mengakibatkan perubahan

status bahaya dar! yang

awalnya "Slaga"

KAwas". Hal Inl

pemerintah daerah

menjadi

memaksa

kabupaten

di sekltar Gunung Merapi untuk

mengambll langkah-Iangkah

penyetamatan penduduk.

Berdasar1<an laporan dar! Oinas

Kesehatan kabupaten setempat (Magelang, BoyolaU, Klaten dan

Sleman) tercatat ada 70.926 jiwa penduduk yang terancam oleh

adanya peningkatan aktivltas vu lkanik Gunung Merapi kali Ini.

Penduduk tersebut tersebar di 10 kecamatan 39 desa, untuk jelasnya

dapat dillhat pada tabel berikut ini.

24 ... . • -..• • _ .. ... .. • ' '''

Tabel) Jumlah Penduduk Terancam

No Kabupaten/ lml lml Keterangan Kecamatan Oesa Penduduk (Oesa) 1 Kab. Hage/ang 21 30.038 a. Kec. Srumbung B 10.930 Ngargosoko,

Mra~ggen, Ngablak, Kemlren, KalJurang, Tegalrandu, Srumbung,

b. Kec. Dukun Nglumut

7 14.785 Sengi, Paten, Krinjing, Keninga r, KaJibening, Ngargomulyo,

c. Kec . Sawangan Mangunsoko

6 4 .323 Wono/e/e, Ketep, Kapuhan, Krogowanan, Sawangan,

2 Kab. Boyo/all Gondowangi

8 10.644 a. Kec. Selo 4 B.770 Jrakah, Klakah,

Tlogolele,

b. Kec. Cepogo Suroteleng

1 450 Wonodoyo c. Kec. Musuk 3 1.424 Ngriyan, Cluntang,

3 Kab. Klaten Sangup

3 7.792 a. Kec. Kemalang 3 7.792 Sidorejo,

Tegalmu/yo,

4 Kab. Sleman Ba/erante

7 22.452 a. Kec.Turl 2 6.217 Girikerto,

b. Kec. Pakem Wonokerto

2 7. 195 Purwobinangun,

c. Ke . Cangkrlngan 3 9.040 Hargobinangun Umbutharjo, Gtagaharjo,

Jumlah (10 Kepuharjo

3. 70.926 Kecamatan)

Page 19: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Berdasarkan gambaran tabel di atas, dari keempat kabupaten yang

rawan ancaman letusan Gunung Merapi tampak bahwa kabupaten

Magelang paling banyak memiliki jumiah penduduk terancam yaltu

sebanyak 30.038 jiwa yang tersebar di 21 desa di 3 kecamatan (Srumbung, Dukun dan Sawangan).

Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut,

Pemerlntah Daerah setempat telah berupaya untuk mengungsikan

masyarakatnya yang berrnukim dl daerah rawan ke wUayah yang leblh

aman. Upaya pengungsian ini tercatat mulal ada sejak tanggal 29 Apri l

2006. Gambaran perkembangan jumlah pengungsl dl masing-masing kabupaten adalah sebagai berikut :

Kabupaten MagtHang

Pengungsl di kabupaten Magelang tercatat sejak tanggal 29 April 2006

hingga 14 Juni 2006. Pada awaf terjadlnya pengungslan jumlah pengungsl keseluruhan sebanyak 1.452 jiwa dan 431 j lwa (29,7%)

dlantaranya termasuk

kelompok rentan (bayi,

batita, ibu hamll dan lanjut

uSia) . Jumlah pengungsi

hamplr setiap han

mengalaml perubahan

secara fiuktuatif tergantung

sltuasl dan

vulkanik dan

aktlfitas

Gunung

Merapi. Sampai dengan

tanggal 14 Juni 2006 masih

tercatat ada 9 .139 j lwa pengungsi yang 1.903 jiwa (20 ,8%)

dlantaranya termasuk kelompok rentan . Agar jelasnya mengenal perkembangan pengungsi keseluruhan dapat dl Uhat pada graflk

berikut Ini.

Grafik 1

Perkembangan Pengungsl dl Kabupaten Magelang

""'" ""'" 8000

' 000

2431

'''' • ..... .. .6 ..... , 1115

" .6 ! ~ 1 8 ;;liij.6

'" , , >\, " " "' .6'739 " . . "

2000

.~' .;<§' • .<§> ,,<§, # .<§' ,~ ,$ .<§>

" ,.'" ,Y ,S' ,S' , " ->

~~i dt,abel di atas tampak bahwa puncaknya j umlah pengungsi tota l

e ~ I pada tanggal 12 Junl 2006 yaltu sebanyak 10.595 jiwa, demrklan pula untuk kelompok rentan yaitu sebanyak 2.431 ,'iwa (22,9%).

--. ;- .. . ---

Seluruh pengungsl di tampung dl

34 tempat penampungan yang

tersebar dl 5 kecamatan yaitu :

Srumbung, Sawangan, Dukun,

Muntiian dan Salam. Jumlah

lokasl tempat penampungan

pengungsi paling b~nyak berada

di kecamatan Srumbung yaitu sebanyak 10 10kaSi, untuk

. """ ..... - 27

Page 20: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini.

No

1

2

3

4

5

Tabel4 Rincian Tempat Penampungan Pengungsi

di Kabupaten Magelang

Kecamatan

Srumbung

Dukun

Sawangan

MuntiJan

Salam

Jumlah

Jumlah Keterangan Lokasi

10 TPS Oesa Kaliurang, Gd. Bapendik, SMP 2 Sudimoro, SO Sikepan, SMP 1 Srumbung, Balai desa Srumbung, Au la PGRI Srumbung, SO 2 Srumbl:lng, SOlB, SMP Muhammadiya h

B TPS II Oesa Dukun, TPS II Oesa Banyubiru, Balai Oesa oukun, KPRI Oukun, TPS Balal Desa Sewukan, TPS Oesa Ngad ipuro, PAY Dukun, TPS II Balal Desa Banyudono

5 TPS Desa Wonolelo, SO Krogowanan, Balai Desa Krogowanan, SMP Muhammadiyah, Balai Desa Sawangan

6 TPA Tanjung, TPA Balai Desa Tanjung, Congkrang, TPA Puc:ung Rejo, TPA Gunungpring, Balai Desa Taman Agung

5 TPA Bala i Desa Jumoyo, TPA Balai Oesa Guion , SO 1 Guion, TPS Suc:en, TPS GQR Oangean

34

Kabupaten Boyo/ali

Pengungsi di kabupaten Boyolali tercatat sejak tanggal 29 Apri l 2006

hingga 1 Juni 2006. Pada awal terjadinya pengungsian j umlah

pengungsi keselu ruhan sebanyak 196 jiwa dan 73 jiwa (37,2%)

diantaranya termasuk kelompok rentan . Jumlah pengungsi hampir

setiap hari mengalami perubahan sec:ara fluktuatif tergantung situasi

dari aktifitas vulkanik dari Gunung Merapi. Sampai dengan tanggal 1

28 ~.,--.-, ... ---.-----~~-

Juni 2006 masih tercatat ad 350" (426%) d' t a Jrwa pengungsi, yang 149 jiwa m' . Ian aranya termasuk kelompok rentan . Agar jelasnya

e"ngenal. perkembangan pengungsi keseluruhan dapat di lihat pada gra rk benkut inJ.

"00

900

000

700

600

50Q

'00

J()()

200

100

0

1'" i'

Grafik 2 Perkembangan Pengungsi di Kabupaten Boyolal;

196

73

656

375 ..... .....

37 ,il

2<, '.,

,;P ." , I·· • .. Kelompok rentao _ Totar 1

'"

''''

'"

'"

Da~i t~bel di atas tampak bahwa puncaknya jumlah en un si tel)adr pada tanggal 24 Mei 2006 yaitu sebanyak 939'~ 9 ed

g total

, k k I Jlwa, s angkan un u e ompok rentan tenad', d ,

.~ pa a ang9al 16 M . 2006 ' sebanyak 375 jiwa. el yartu

Seluruh pengungsi di tampung di 15 tempa, t b . penampungan yang p:~: ~:~r b:r~::~tan yaitu Selo dan Musuk, dengan rincian seperti

.. ," ,·---..--.. - .. 4 ___ ... ____ ..... '-_ . ______ ..... _. ••• __ ... _____ .. "' 29

Page 21: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

No

1

2

TabelS Rincian Tempat Penampungan Pengungsi

di Kabupaten Boyolall

Kecamatan Jumlah Keterangan Lokasi

Selo 7 TPS I Jrakah, TPS 11 Klakah, TPS III Tlogolele, TPS Jarak, TPS Tosari, SMP 2 Selo, TPA Selo

Musuk 8 TPS Sangup I, TPS Sanggup II, TPS Cluntang, TPS Mriyan I, TPS Mriyan II, TPA Mriyan

Jumlah 15

Kabupaten Klaten

Pengungsi di kabupaten Klaten tercatat sejak tanggal 29 April 2006

hingga 7 Juli 2006 . Pada awal terjadinya pengungsian jumlah

pengungsi keseluruhan sebanyak 2.194 j iwa dan 370 jiwa (16,9%)

diantaranya termasuk kelompok rentan . Jumlah pengungsi hampir

setiap hari mengalami perubahan secara fluktuatif tergantung situasi dari aktifitas vulkanik dari

Gunung Merapi.

dengan tanggal 7

Sampai

Juli 2006

masih tercatat ada 2.414

j iWa pengungsi, yang 477

jiwa (19,8%) diantaranya

termasuk kelompok rentan .

Agar jelasnya mengenai

perkembangan pengungsi

keseluruhan dapat di lihat Is..l.-,~L __________ "':J pada grafik berikut ini.

30 ~------.-.... -.~.-".---. .. <'-"--'-----.... --•. --.. .--,,--

'000

3000

1000

Graflk 3

Perkembangan Pengungsi di Kabupaten Klaten

"" ""

3'0 <33

.... ......

4393 ",

886 883 .... ..... . _ ....... _. ..

I .... ... K~ompok mnlan --T01al 1

,.,3

Dari tabel di atas tampa k bah k wa punca nya j umlah pengungsi tota l terjadi pada tanggal 1 Juni 2006 yaitu sebanyak 4.518 j iwa, demikian

pula kelompok rentan 886 jiwa (19,6%) .

Seluruh pengungsi di

tampung di 4 tempat

penampungan yang

terseba r d. 2 kecamatan

(Kemalang dan Manis

Renggo), dengan

seperti pada tabel

ini

rincian

berikut

.. --,- .. ---. ....... ~.--..--.. -----.. -. .. --.--.---.. _. . ~ . "' . .., 31

Page 22: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

, No

1 2

Tabel6 Rincian Tempat Penampungan pengungsi

di Kabupaten Klaten

Kecamatan lumlah Keterangan Lokasi

Kemalang 2 Desa Dompol, Desa Keputren

Manis Renggo 2 Pos Kepurun, Ngemplak Seneng

lumlah 4

Kabupaten Sleman

Pengungs; di kabupaten

Sleman tercatat sejak

tanggal 3 Me; 2006 hingga 7

Juli 2006. Pada awal

terjadinya pengungsian

jumlah pengungsi

keseluruhan sebanyak 1.054

jiwa. Jumlah pengungsi

hampir setiap hari

mengalami perubahan secara

fluktuatif tergantung situasi

dar; aktifitas vu lkanik darl Gunung Merapi. Sampai dengan tanggal 7

Juli 2006 masih tercatat ada 3.260 jiwa pengungsi. Agar jelasnya

mengenai perkembangan pengungsi keselu ruhan dapat di Ii hat pada

grafik berikut ini.

32 ..... . . _.... . • •• .,.. IS • -

6000

5000

"'00 3000

2000

'000

0

~. ... ,

Graflk 4 Perkembangan Pengungsi di Kabupaten Sleman

"" 708

,",

..' "

2)03

."' ,"" •

5293

" .. 3555./-_':'::

. • 843

.. • .•• Kelompok fentan • Total I Dari tabel di atas tampak bahwa puncaknya jumlah pengungsi total

terjadi pada tanggal 24 Mei 2006 yaitu sebanyak 6.293 jiwa.

Sedangkan untuk kelompok rentan data yang tersedia tidak lengkap,

data terakhir hanya pada tanggal 15 Junl 2006 yaitu sebanyak 843 jiwa .

Seluruh pengungsi di tampung di 8 tempat penampungan yang

tersebar di 4 kecamatan yaitu Turi, Pakem, Cangkringan dan Tempel,

dengan rincian seperti pada tabel berikut in;

...-• • --... ___ <wo-__ _..<Q.--., ____ .. ________ ., __ .. ____ ----.. r ... _ - • " . oISo . -. 33

Page 23: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

No

1 2

3

4

Tabel7

Rincian Tempat Penampungan Pengungsi di Kabupaten Sleman

Kecematan Jumlah Keterangan Lokasl

Turi 2 Desa Wonokerto, Desa Glrikerto

Pakem 2 Desa Hargoblnangun, Oesa purwoblnangun

Cangkringan 3 Desa Umbulharjo, Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo

Tempel 1 Desa Merdlkorejo

)umlah 8

Data pengungsi di setlap kabupaten hamplr setiap harinya berubah·

ubah. Hal ini karena situasi aktivitas Gunung Merapi yang berubah·

ubah pula, selain Itu adanya rasa keengganan darl masyarakat sendiri

untuk meninggalkan tempat tinggalnya mesklpun daerahnya termasuk

daerah rawan beneana letusan Gunung Merapl. Sebagian besar

pengungsi memiliki keblasaan hanya mengungs; ke tempat pengungsian pada malam had, sedangkan pada siang harinya mereka kembali ke tempat tl nggalnya untuk melakukan aktivitas sehar!-harl,

tentunya dengan tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap

aktlvitas vulkanik Gunung Merapi.

Bila data j umlah penduduk yang mengungsl dlkaitkan dengan jumlah

penduduk yang terancam, ternyata tidak semua penduduk yang

terancam turut serta mengungsi. Dari 70.926 penduduk terancam

hanya 22.345 orang atau 31 ,5% yang mengungsi. Darl 22.345

pengungsl tersebut sebagian besar berada di kab. Magelang yaitu

47,4% dan hanya sebaglan kedl saja yang berada dl kabupaten

Boyolall (4,2%), untuk jelasnya dapat di lihat pada grafik berlkut Ini.

34 ...... - - ----.~-. ,---------.~

Grafik 5

Proporsi Pengungsi Menurut Kabupaten

28.2%

4.2% (939)

47.4% (10.595)

I_ Magelang _ Soyola!! OKlaien _ Sleman I

Bila proporsl pengungsi dar! jumlah penduduk terancam dllihat untuk masing-masing kabupaten, tampak bahwa untuk kabupaten Magelang

hanya 35% saja penduduk yang terancam mengungsi dan Kabupaten Boyolali hanya 9% penduduk

yang terancam mengungsi.

Sedangkan Kabupaten Klaten

ada 58% penduduk yang

terancam mengungsi dan

kabupaten Sleman hanya 28%

saja penduduk yang terancam

mengungsi, untuk jelasnya

dapat di lihat pada grafik berikut ini .

~~.--•. -------,.~---.. --~------,~.-.. ----~- 35

Page 24: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

r Grafik 6

Proporsi Pengun9si Berdasark an Penduduk Terancam Menur ut Kabupaten

!(ab. Boyol.1L

K.b. Klaten K.b. SI, man

36 - ------------.-~------ .------~.------.. ------__ .- _.. .. . ....r"

MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPI

D alam kasus meletusnya r--.--------:,------,,,,r:71 Gunung Merapl kali tnt

terdapat masalah kesehatan yang

khas berbeda dengan kasus

bencana lainnya, yang umumnya

masalah kesehatan baru terlJhat ketlka beneana terjadi. Pada

kejadian fetusan Gunung Merapl,

masalah kesehatan sudah mula! ada j auh sebelum letusan gunung ~=:;-;;;:-~~~c::~"'~:=?' beneana) yaitu pada saat status Merapi masih berstatus "slaga Merapi"

(Merapi meletus pada tan99al 15 Mei 2006). Masalah kesehatan

muncul bersamaan dengan adanya upaya darl Pemerintah Daerah

setempat untuk mengevakuasi penduduk yang bermukim dl daerah

rawan ke wilayah aman. Masalah kesehatan ya ng ada umumnya

terkalt dengan kondisl kesehatan para pengungsi itu sendiri, terutama

untuk kelompok rentan seperti bayi, anak balita, ibu hamil, ibu

menyusui dan usia lanjut .

Status Kesehatan Korban dan Pengungsi

Masalah kesehatan muncul karena adanya perubahan pola kehidupan,

yang mana masyarakat terpaksa menlnggalkan tempat pemukimannya

untuk t lnggal dl tempaHempat penampungan pengungsi yang

tentunya dengan fasliltas pelayanan umum yang serba terbatas.

Kasus-kasus penyakit yang paling menonjol selama masa pengungslan

umumnya kasus-kasus penyakit dlare, ISPA , kulit dan mata.

Kasus penyakit yang di derita para pengungsi di kabupaten Magelang

berdasarkan laporan Dlnas Kesehatan kabupaten Magelang dad hasil

ku njungan rawat ja1an yang berkunjung ke Pos Kesehatan darl tanggal

24 April - 15 Juni 2006 tercatat ada 1.375 kunjungan dengan rincian

~w~.~_--~ __ ~.~.~~.~ ____ ..... _. __ '~~ ___ ._4 __ ' __ ~~_ 37

Page 25: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

terbanyak kedua setelah penyakit mata yaitu sebesar

23,S%.Sedangkan kasus penyakit kulit merupakan kasus penyakit

dengan proporsi penderita yang paling rendah yaitu hanya S%.

Sementara itu di kabupaten Klaten, pengungsi yang menderita sakit

dan menjalani rawat inap di rumah sakit sejak tanggal 24 Mei hingga 7

Juni 2006 tercatat seluruhnya berjumlah 22 orang dengan rincian 20

orang menjalani rawat inap di Puskesmas Kemalang dan 2 orang di

Puskesmas Keputran.

Kasus penyakit yang di derita para pengungsi di kabupaten Boyolali

berdasarkan laporan Dinas Kesehatan kabupaten Boyolali dari hasil

kunjungan rawat jalan yang berkunjung ke Pos Kesehatan pada

tanggal 23 Mei 2006 tercatat hanya 77 kunjungan dengan rincian

untuk masing-masing kasus penyakit yang menonjol dapat di Ii hat

pada grafik berikut ini.

40

Grafik 9 Proporsi Kasus Rawat Jalan Pengungsi di Pos Kese.hatan

Menurut lenis Penyakit di Kabupaten Boyolah

", • . " (31)

10 MY<l1gia . ISPA C Kulil 0 PlL~ing • Lail-Ia ... 1

.. --.-------.-. ---..• --... -----~-,.. •. ----. .-.... --....... ------..

Dari grafik di atas tampak bahwa kasus penyakit yang paling banyak

diderita para pengungsi di kabupaten Boyolali adalah myalgia dengan

proporsi sebesar 40,3% dari total kunjungan rawat jalan yang

dilaporkan. Sedangkan kasus penyakit ISPA merupakan kasus penyakit

dengan proporsi penderita yang paling rendah yaitu hanya 7,8%.

Sementara itu tidak ada laporan mengenai pengungsi yang menderita sakit dan menj alani rawat inap.

Kasus penyakit yang di derita para pengungsi di kabupaten Sleman

berdasarkan laporan Dinas Kesehatan kabupaten Sleman dari hasil

kunjungan rawat jalan yang berkunjung ke Pos Kesehatan dari tanggal

21 Mei - 4 Juli 2006 tercatat ada 726 kunjungan dengan rincian untruk

masing-masing kasus penyakit yang menonjol dapat di lihat pada grafik berikut ini.

Grafik 10 Proporsi Kasus Rawat lalan Pengungsi dl Pas Kesehatan

Menurut lenls Penyaklt di Kabupaten Sleman

" .. "

44,8% ~

.. 30,3% (220)

" : . ",

OMy~ lgi a . ISrA . Kulil o Mala • Lain-lain

.. ----... --,.-,. ......... .-----.,. .. , ... ----.-. <-.-----........ -----.... 41

Page 26: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Dari graflk di atas tampak bahwa kasus penyaklt yang paling banyak

diderita para pengungsi di kabupaten Sleman adalah ISPA dengan

proporsl sebesar 30,3% dan total kunjungan rawat jalan yang

dilaporkan. Selanjutnya kasus penyaklt mati! merupakan propors;

terbanyak kedua setelah penyaklt ISPA yaltu sebesar

11,3%.Sedangkan kasus penyakit kulit merupakan kasus penyakit

dengan proporsi penderita yang paling rendah yal tu hanya 4,8%.

I-

Sementara Itu dl kabupaten

Steman, pengungsl yang

menderita sakit dan menjalani rawat inap sejak :tanggal 15

Mei hlngga 8 Junl 2006

tercatat seluruhnya berjumlah

3 orang dengan rlnclan 2

orang menjalanl rawat Inap dl

RSUD Steman dan 1 orang dl

RS Pantl Nugroho.

Dari penJetasan gambaran data kasus penyakit kunjungan rawat jalan

dl Pos Kesehatan di atas, tampak bahwa di kabupaten Magelang dan

Sleman kasus penyakit yang banyak dlderita pengungsl adalah ISPA

dan dl kabupaten Klaten adalah kasus penyakit mata. Sedangkan di

kabupaten Boyolali kasus penyakit yang banyak dl derita para

pengungsl adalah penyakit myalgia. Kondlsi in! tampaknya

menunjukkan adanya keterkaitan antara kasus penyakit yang ada

dengan aktivitas vulkanlk dan Gunung Merapl itu sendlri . Yang mana

pada letusannya kali Inl banyak mengeluarkan debu vutkanlk yang tergambarkan dengan sering terjadlnya hujan abu dl daerah sekitar

Merapl, terutama di wllayah Barat hlngga ke Selatan. Sedangkan untuk

wllayah utara ja rang terpapar oleh hujan abu, sehingga pola penyakit

para pengungsl di wllayah kabupaten Boyola ll agak berbeda dengan

kabupaten Magelang, Klaten dan Sleman.

II

Jumlah pengungsi ya ng menlnggal selama pengungslan tercatat ada 2

orang dikarenakan sakit. Sedangkan jumJah korban sebagal akibat

dampak langsung letusan gunung Merapi tercatat juga 2 orang, yaitu

pada t.anggal 14 Junl 2006 aklbat terkena awan panas dan guguran

lava prjar yang melanda daerah wisata Kalladem, kec. Cangkringan kabupaten Sleman.

Air Bersih dan Kesehatan Llngkungan

Dampak langsung r----------------~ aktivitas vulkanlk

Gunung Merapl adalah

memburuknya kuaJitas

udara yang berada dl

lingkungan pemuklman

penduduk dl sekltar

lereng Merapl karena

sering terjadinya hujan

abu. Hasil pemerlksaan

kualitas udara yang dilakukan oleh BBTKl 1.._ ...

Yogyakarta pada tanggal 15 - 16 Junl 2006 dl tiga wllayah kabupaten

Magelang, Klaten dan Sleman menunjukkan hasH adanya kualitas

~dara yang kurang balk di beberapa Jokasi yang dlpantau. Untuk

Jelasnya mengenal hasll pemeriksaan kualitas udara InJ dapat di lihat pada tabeJ.tabel berikut InJ.

_. • g, • • ~·--~~~ .. ~·~·---.--ce_~ ___ .44_~. __ ~ww 43

Page 27: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

TabelB

Hasil Pengujian Kualltas Udara dengan Parameter Fisik

No lokasl Suhu Kelem Arah Kecepatan Keterangan

("C) -baban Angln Angln (%) (km/jam)

1 Os. Krlnjing, kec. 29 72 nmur 3.6 x5,9 km dari

Oukun, kab. Magelang puncak Merapl

2 lapangan kec. Oukun, 30 73 Selatan 2._ :2:9,9 km dari

kab. Magelang puncak Merapi

3 Os. Salerante, kec. 26,S 67 Barat 2.1 :2:6,6 km dad

Kemalang , kab. Klaten Daya puneak Merapi _ Os Ngemplak Seneng, 27 61 Sarat 1,86 :1:12,5 km dari

kee. Manis Renggo, Daya puncak Merapl

kab. Klaten

5 Os Dompol, kec. 28 69 Sarat 1,86 ill,9 km dari

Kemalang kab. Klaten Oaya puneak Merapi

6 OS. Umbulharjo, kec. 23,S 88 Selatan 3.6 :2:5,15 km dari

Cangkringan, kab. puncak Merapl

Sleman 7 Os Purwabinangun, 31,S 71 Selatan 4. 2 ±12,3 km dan

kec. Pakem, kab. puncak Merapi

Sleman

Tabel9

Hasil Pengujian Kualltas Udara dengan Parameter Kimla

No lokasl SO, TSP S102 KeteMlngan

(l-Ig/m') (Debu) (~g/ml) (~g/mJ)

1 Ds. Krinjlng, kee. 86,96 325,81 0,1735 :2:5,9 km dart

Oukun, kab. Magelang puncak Merapi

2 lapangan kee. Dukun, 69,92 237,95 0,015 1 :2:9,9 km dari

kab. Magelang puneak Merapi

3 Os. Balerante, kec. 30 66,02 0,0191 :t6,6 km dari

Kemalang, kab. Klaten puneak Merapi _ Os Ngemplak Seneng, 12 127,54 0,0008 :2:12,5 km dari

kee. Manis renggo, puneak Merapi

kab. Klaten

5 Os Oompol, kee. 18,29 78,10 0,0179 :2:11,9 km dari

Kemalang kab. Kla ten puncak Merapl

6 Ds. Umbulharjo, kee. 78,95 91,31 0,0434 :2:5,15 km dari

Cangkringan, kab. puneak Merapi

Sleman 7 Os Purwabinangun, 67,74 164,04 0,0067 :0:12,3 km dart

kec. Pakem, kab. puneak Merapi

Sleman

44 ,.-. ____ .. , ............... --........ ".--_.4 ........ __ ..... ". __ --.. "'~

Selain kualftas udara, masalah

lain yang ada adalah terkait

dengan ketersediaan air bersih dan sarana pembuangan

limbah/kotoran yang tersedia di

tempat-tempat penampungan

pengungsi. Kurangnya air bersih

yang tersedia terjadi di beberapa

tempat lokasi penampungan pengungsi sepertj yang

ditampung di balai desa, sekolah

dan lain-lain. Umumnya sarana

air bersih yang dimanfaatkan

adalah sarana air bersih yang

digunakan penduduk setempat.

Dengan adanya para pengungsi

tentunya kebutuhan akan air

bersih menjadi meningkat, sedangkan sumber air bersih yang ada sangat terbatas.

Sarana jamban yang tersedia

untuk memenuhi kebutuhan

pengungsi kondisinya sama

dengan ketersediaan air bersih

yang ada. Di beberapa tempat

lokasi pengungsian seperti di

balai desa dan sekolah­

sekolah hanya tersedia dalam

jumlah yang sangat terbatas.

Dengan adanya para

pengungsj tentunya

kebu~uhan akan jamban menjadi men ingkat, sedangkan sarana

ada tldak dapat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi . yang

... ·~-·----•• --••• "--."4 ..... ""--__ -oo .. __ --.. __ , ..... -. ••• __ . ... ____ .. ~ 45

Page 28: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

pengelolaan sampah

buangan keluarga para , d', tempat pengungsl

penampungan pengungsi

juga merupakan masalah tersendiri yang perlu menjadi

perhatian . Menglngat bila

tidak dikelola dengan balk ~_" tentunya dapat menjadi

sumber penyakit. Ada beberapa lakasi tempat penampungan pengungsi yang 5ebel U mny~ memiliki tempat sampah yang terbatas, terutama yang berada dl balal

desa, sekolah-sekolah maupun yang dl tenda-tenda. Dengan adanya

pengungsl tentunya sarana yang tersedla menjadl kurang memadal.

UPAYA PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN YANG TELAH DlLAKUKAN

U paya penanggu langan krisis kesehatan ak lbat letusan Gunung

Merapl memiliki ke khususan j ika dlbandingkan dengan kejadian

bencana alam lainnya. Penanggulangan krisis kesehatan pada bencana

letusan Gunung Merapi telah dilakukan jauh hari sebelum kejadian

beneananya terjadl (terjadi letusan). Sehingga tahap-tahapan

penanggulangan beneana mulal dan pra, saat dan pasca dilakukan

pada masa yang bersamaan, yaltu dimulal pada saat diketahui adanya

peningkatan aktivitas Gunung Merapi menjadl status ~Siaga H

(pertengahan Apri l 2006). Oi awali dengan upaya-upaya yang bersifat

umum oleh Pemerintah Oaerah setempat dengan menyiapkan jalu r­

jalur evakuasi penduduk yang bermukim di daerah rawan,

mempersiapkan lokasl pengungsian hingga pelaksanaan evakuasl

penduduk itu sendlri serta pelayanan masyarakat selama dl

pengungsian. Prioritas penanggulangan juga ditujukan kepada

kelompok-kelompok rentan (bayi, anak baHta, ibu hamil, ibu menyusul

dan usia lanjut) .

Upaya ya ng telah dilakukan oleh sektor kesehatan baik di tingkat

kabupaten/kota hingga pusat diantaranya adalah sebagai berikut :

H enga ktifkan Posko Pengendalian Operasional

.. . - ... -

Oalam rangka untuk

pengendalian operasional

penanggulangan masa lah

kesehatan akibat meletusnya

Gunung Merapl, masing-masing

Oinas Kesehatan Kabupaten

mengaktifkan Posko

Pengendalian Operasional yang

. - ,. . 47

Page 29: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

aktif selama 24 jam. Posko ini bertung'" ~~~ pengendall bantuan kesehatan

balk dalam hal penerimaan

maupun distribusi.

Pengendali operasional

pelayanan kesehatan Pusat Informasl kesehatan

Pemantauan dan evaluasi

, ,. da n Klaten Posko Pengendali Kabupaten Magelang, Boyo a I , .

Operasional berada di Kantor Dinas Kesehatan mas1ng~masmg. Sementara itu untuk Kabupaten Sleman Posko Pengendali o~~siona l bergabung secara terpadu dengan sektor lain yang dlkoordmlr oleh

Satlak PB Kabupaten Sleman, dan berlokasi dl eks Kantor Kecamatan

Pakern .

Penlngkatan pe/ayanan kesehatan dasar

Dalam rangka untuk

mengantlslpasi masatah kesehatan yang muncul baik

sebagai akibat dampak langsung dari peningkatan

aktivitas vulkanik Gunung

Merapi maupun sebagai akibat

adanya arus pengungsian,

Dinas Kesehatan kabupaten

setempat (Magelang, Klaten, Boyolall dan Sternan) telah men ingkatkan upayanya dengan

mengakti fl<.an Puskesmas-Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya.

Untuk leblh memantapkan upaya pelayanan kesehatan telah dilakukan

pengklasifikasian area pelayanan yaitu ring I , II dan III. Ring I

merupakan area pelayanan di wilayah paling rawan terkena d~mpak dan Ring 11 adalah area pelayanan di wilayah yang leblh rendah tlngkat

4B ~' 4 " :,,, · ·'·L "=00 ' 4 p" ' . ¥ao " • •

. ......

kerawanannya dad Ring I. Sedangkan Ring III adalah area pelayanan

di wilayah yang lebih rendah tlngkat kerawanannya dari Ring II.

Rincian puskesmas~puskesmas yang diaktifkan berdasarka n ktasifikasi

area pelayanan menurut kabupaten dapat dilihat pada tabel benkut inl.

TabellO

Rlncian Puskesmas Berdasarkan Klasifikasi Area Pelayanan Menurut Kabupaten

No Kabupaten Rlnclan Puskesmas Berdasarkan Area Pelayanan

Ring I Ring II Ring III 1. Magelang (3) Srumbung, (3) Sawangan (3) Ngeluwar,

Dukun, II, Salam, Muntllan I, Sawangan I Muntilan II Mungkid

2. Boyolall (4) Selo, Musuk I (1) Ampel (2) Boyolali, dan II, Cepogo Mojosongo

•• Klaten (3) Kemalang, (3) Kayumas, (6) Jogonalan ManIs Renggo, Tulung, I dan II, Karang Nongko Jatlanom Prambanan,

Kebondalem lor, Jatlanom, Majegan

4. Sleman (4) Tun, Pakem, (3) Tempel II, (11) Kalasan, Tempel I , Naglik II , Prambanan, Cangkdngan Ngemplak I Berbah, Detok

I , Detok II, Melati I , Melatl II, Ganting I, Ganting II , Godean I , Godean II

Jumlah ,. 10 22

Dalam pelaksanaan pelayanannya untuk Puskesmas yang berada di RI ng I, mesklpun pada saat bersamaan telah terjadi bencana gempa

buml (27 Mel 2006) yang melanda wilayah provinsi DIY'dan sebagian Jawa Tengah, akan tetapi sumber daya kesehatan termasuk tenaga

Page 30: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

kesehatan yang ada tetap dipertahankan untuk memberlkan pelayanan

kesehatan penanggulangan beneana Gunung Merapl.

Untuk optimallsasl pelayanan kesehatan telah dilakukan upaya untuk

mengaktifkan pelayanan kesehatan 24 jam di beberapa Puskesmas.

Puskesmas-Puskesmas yang dlsiagakan selama 24 jam untuk maslng­

masing kabupaten dapat di Hhat pada tabel berikut Inl.

No

1-

2.

3.

4.

Tabel 11 Puskesmas yang Membuka Pelayanan Kesehatan 24 lam

Menurut Kabupaten ..

Kabupaten lumlah Keterangan Puskesmas

Magelang 4 Puskesmas Salam, Srumbung, Dukun dan Sawangan I

Boyolal1 3 Puskesmas Selo, Musuk II dan Cepogo

Klaten 2 Puskesmas Kemalang dan Manis Renggo

Sleman 4 Puskesmas Turi, Cangkrlngan, Pakem dan Tempel 1

lumlah 13

Selain dl Puskesmas, pelayanan kesehatan 24 jam juga dibuka dengan

mend irikan Pos Kesehatan di tempat-tempat penampungan pengungsl

sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagl

penduduk yang mengungsi. Jumlah Pos Kesehatan yang didlrlkan

untuk masing-masing kabupaten dapat di lihat pada tabel berikut ini.

50 .. ~.---.---•• ---.... -..----- ..... ~.------... ---,~~--~".---,-""

Tabel12

Jumlah Pos Kesehatan Menurut Kabupaten

No Kabupaten lumlah Pos Keterangan Kesehatan

1- Magelang 34 2. 8o'1'olall 15 3. Klaten 4 4. Sleman 8

lumlah 61

Pelayanan kesehatan dl Pos Kesehatan dilayani oleh 2-4 tenaga

kesehatan (Dokter/Perawat/Bldan dan tenaga kesehatan lain) yang

:~ea~ bergantlan dlbagl kedalam 3 shift setiap hannya. Selaln itu ItunJang pula dengan sarana transportasl balk ambulans maupun

Puskesmas Keliling .

Henyiaps/agakan Rumah Saki t untuk Pe/ayana n Rujukan

Untuk mengantislpasl adanya kasus- .-_~~~ kasus penyakit maupun trauma yang

mung kin di denta para pengungsl dan

memerlukan pelayanan ruj ukan,

kabupaten setempat (Magelang,

Klaten, Boyolalf dan Sleman) telah menyiapslagakan beberapa rumah

-. """ ... • e. _ 4 51

Page 31: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

sakit sebagal tempat pelayanan rujukan dengan jumlah keseluruhan

sebanyak 14 rumah saklt. Rumah sa kit yang dislagakan untuk

maslng-masing kabupaten dapat di lihat pada tabel berikut lni.

Tabel 13

Rumah Sakit yang Dislagakan untuk Pelayanan Rujukan Menurut Kabupaten

No Kabupaten lumlah Keterangan

Rumah Saklt

1. Magelang 3 RSUO Muntilan, RSUO Tldar, dan RSJ dr. Soediono

2. Boyolall 4 RS Pandan Arang, RS Banyudono, RS Simo, dan RS dr. Moewardi

3. Klaten 5 RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, RSI Klaten, RSJD dr RM Soejarwadi, RSAB Diponegoro 21 dan RS Cakra Husada RSUD Sleman dan RS Panti Nugroho

4. Sleman 2

lumlah 14

Selain rumah sakit yang dlsebutkan di atas, telah pula disiagakan 2

buah rumah sa kit sebagai pusat rujukan utama yaltu RSUP dr.

Sardjito, Yogyakarta dan RSUP dr. Karyadi, Semarang.

Pelayanan Gizi Darurat

Da\am rangka untuk

mengantisipasi kemungkinan

j munculnya masalah kurang gizl

pada pengungsl , Pemerintah

Oaerah setempat telah mengambil

langkah-Iangkah penanggulangan.

Salah satunya dengan memberikan

bantuan pangan dengan

mendirikan dapur-dapur umum pada setlap lokasi penampungan pengungsi. Penyelenggaraan. dapur umum in! ada yang dilaksanakan sendin kaum Ibu dari para pengungsi

dan ada yang dikelola oleh ibu-ibu PKK di desa setempat serta dlbantu

52 _.

• $00 • - ..

oleh para sukarelawan-sukarelawan

dan Satgana PMI , Tagana dan lain­

lain.

Untuk mengantislpasi kemungkinan

munculnya masa lah kurang glzi

pada pengungsi khususnya

kelompok balita, Dinas Kesehatan

mengupayakan Pemberian Makanan

Tambahan (PMT). PMT yang didistribusikan adalah berupa Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk blskuit, bubur susu maupun

susu. PMT dibagikan disetiap tempat penampungan pengungsi yang

ada melalul Puskesmas setempat.

Pengendallan Penyakit Potens/al Wabah

Guna mencegah timbulnya

penyakit yang berpotensial

wabah di lokasl tempat

penampungan pengungsi Dlnas

Kesehatan Kabupaten setempat teJah melakukan beberapa

keglatan penanggulangan

tennasuk pengendatian vektor penyakit . Salah satu tangkah

..... __________ ~~.J kegiatan yang dilakukan adaJah

dengan mendistribusikan kantong-kantong sampah plastik (poly bag)

- , . .... .. . • '""' 53

Page 32: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

sebagai upaya untuk pengendalian sampah buangan para pengungsi.

Selain itu dilakukan pula kegiatan penyemprotan baik untuk lalat

maupun nyamuk

pengungsian sebagai

untuk mengurangi

lokasi

upaya

risiko

peningkatan kasus penyakit diare

dan akibat gigitan nyamuk

(demam berdarah maupun

malaria).

sedangkan untuk mengantisipasi 1.._ ....... terjadinya peningkatan kasus

campak khususnya pada

penyediaan Air Bersih

tanki I yang secara

penduduk yang mengungsi,

Dinas Kesehatan kabupaten

setempat (kecuali kabupaten

Boyolali ) telah melakukan

imunisasi campak massa1.

lmunisasi dilakukan terhadap

kelompok balita yang tinggal di

pengungsian.

Dalam rangka untuk memenuhi

kebutuhan air bersih bagi

pengungsi Pemerintah daerah

setempat telah mengupayakan

dengan menyediakan tanki-tanki

penampungan air bersih di setiap

lokasi pengungsi. Yang mana

distribusi air bersih dlakukan

dengan menggunakan tn.ik-truk

memasok air bersih rata-rata sehari 2 kali.

54 .... - ---..... --.-... ----.-. .... -.--- --.-..... -. . ...... .-- --.. ~

Penyediaan HCK

Guna memenuhi kebutuhan

para pengungsi dalam

penyedian sarana untuk

keperluan mandi dan WC,

Pemerintah daerah

setempat juga telah

membangun beberapa

sarana MCK (Mandi, Cuci

dan Kakus) darurat di

setiap penampungan

.---, Selain itu ada upaya darl PMI

untuk membantu penyediaan air

bersih dengan membangun

water treatment seperti yang

telah dilakukan di penampungan

pengungsi yang berada di

tenda-tenda di lapangan desa

Jumoyo, kecamatan Salam

kabupaten Magelang.

pengungsi. Pembangunan sarana MCK Inl telah dikoordinaslkan oleh

Dinas Pekerjaan Umum kabupaten setempat yang dalam

pelaksanaannya telah dibantu oleh instansi terka it dan PMI.

.... - .. ·-.'" ___ •• 4.-__ •• ' .. - ........ - __ ·_ .. _. .. _ .. _ _ .. - ... • I...., 55

Page 33: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

MonitorIng dan Evaluasl

Oalam rangka untuk menlngkatkan

kualitas pelayanan kesehatan bagl

pengungsi telah dilakukan pula

keglatan monitoring dan evaluasi r-.-I secara rutin ke lapangan. Kegiatan

monitoring dan evaluasl terutama

dalam hal keslapslagaan sumber

daya dalam mempersiapkan

pelayanan kesehatan balk bag I korban maupun penduduk pengungs1. Keglatan monitoring dan

evaluasl Inl tldak hanya

dllakukan balk oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten dan

Provinsi saja akan tetapl

Presiden, Menter! Kesehatan dan

Badan Internasional seperti WHO

juga melakukan monitoring dan

evaluasi.

Pusat Penanggulangan Krisis Oepartemen Kesehatan secara aktif juga

telah menglrimkan Tim asistansinya bekerjasama dengan Dinas

Kesehatan setempat untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dl

lapangan.

MOBILISASI SUMBER DAYA KESEHATAN

G una mendukung pelayanan kesehatan yang diberikan bagl

korban maupun pengungsl albat letusan gunung Merapi,

masing-masing Kabupaten telah melakukan mobilisasi sumber daya

Kesehata n. Sumber daya yang dlmobillsasl antara lain Sumber Daya

Manusla (SOM) Kesehatan, sarana transportasi , loglstlk kesehatan dan

biaya operaSional. Mobilisasl Inl diamblt dar! sumber daya kesehatan

yang ada di maslng-masing Ungkup kabupaten maupun bantuan dar!

pihak lain (Provinsl maupun Oepkes). Mesklpun pada tanggal 27 Mei

2006 telah terjadl bencana gempa b!Jml untuk wllayah DIY dan Jawa

Tengah, akan tetapl sumber daya kesehatan yang telah dimobl1isasi

seca ra konsisten tetap difungslkan dengan priorltas utama untuk

pelayanan kesehatan bagl korban dan pengungsl akibat letusan

Gunung Merapi.

MoblIIsasl SDM Kesehatan

Mobilisasl SOM Kesehatan dl 1"'.,._ . ... ,.---­lakukan dengan menggerakkan

tenaga-tenaga terutama SDM

Kesehatan yang berasal dar!

wilayah rawan bencana

kemudlan di dukung oleh

tenaga-tenaga yang berasal

dari Puskesmas-Puskesmas

yang t idak termasuk daerah

rawan bencana letusan Gunung

Merapl maupun yang wllayah kerjanya tldak menjadi lokasi tempat

penampungan pengungsi. Mobillsasi juga dilakukan terhadap SOM

Kesehatan yang bekerja pada Rumah Sakit untuk membantu

pelayanan kesehatan rujukan blla diperlukan. Jumlah SOM Kesehatan

yang telah dimoblllsasi di 4 kabupaten sebanyak 4.073 orang dengan

Page 34: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

jenis tenaga mulai dari dokter spesialis hingga tenaga administrasi.

Untuk jelasnya gambaran SDM Kesehatan yang tetah dt mobilisasi

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel13

Jumlah SDM Kesehatan yang Dlmobilisasi Menurut Kabupaten

No Jenis Tenaga Kabupaten Hagelang Boyo/all Klaten Sleman Total

1. Dokter 64 , 60 16 149 Speslalis

2. Ookter Umum 85 70 62 48 265 3. Ookter Gigi 37 5 6 27 75 4. Apoteker 7 1 8 5. Sarjana 6 19 25

Kesehatan 6. Perawatj 782 243 894 219 2.138

Bldan 7. Noo 215 85 108 82 490

Keperawatan 8. No, 59 59

Kesehatan ,. Admlnlstrasi 543 11 20' 100 863 10. Sopir 1 1

Jumiah 1.740 423 1.358 552 4.073

Dari tabel di atas tampak bahwa konsentrasi tenaga terbesar berada di

kabupaten Magelang yaitu sebanyak 1.740 orang atau 42,7% dar! total

SDM Kesehatan yang dimobilisasi. Hal ini sebagai konsekuensi

terhadap jumlah pengungsl yang harus dilayani juga paling banyak

dibandingkan kabupaten lainnya yaitu sebanyak 10.595 orang .

58 _____ ~.~.~.~"~-__ . 4 __ _..----~ ... ~~--__ . ··~ .. --•• ~.~ •• ----~~~

HobiUsasi Sarana Transportasi

Guna

pelayanan

Puskesmas,

mengoptimalkan

kesehatan baik di

Pos Kesehatan dan Rumah Sakit telah dlmobilisasi sarana transportasi berupa mobil

Pusling maupun Ambulans.

Jumlah Pusling dan Ambulans

yang dimobilisasi untuk

membantu pelayanan dl 4 kab.upaten (MageJang, BoyotaU, Klaten dan Steman) seluruhnya

berJumJah 128 unit (25 unit Ambutans dan 103 unit Pusling).

Dukungan Logistik dan Operas/onal

D engan adanya penlngkatan r--......... ---,--_~ aktifitas pelayanan

kesehatan tentunya berdampak

terhadap logistik kesehatan yang

perlu disiapkan. Untuk itu maslng-

masing kabupaten telah

melakukan upaya dengan

mendistribusikan obat dan bahan

habis pakai ke Puskesmas­

Puskesmas yang menjadl titik L.."'::'",

sentral pelayanan kesehata" u"tuk I " " penanggu angan masalah kesehatan akibat letusan Gunung Merapi. Selain itu juga

mengupayakan bantuan kesehatan baik dari provinsi maupun pusat.

Bantuan kesehatan yang tetah dlberlkan oleh Dlnkes Provinsi Jawa

Tengah untuk 3 kabupaten di wllayahnya (Magelang, Boyolali dan Klaten) terdiri dari ;

,.,.. ; I =600* ' 59

. ...... . • • 0: .. =".. . .. . ..

Page 35: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

Kabupaten Mage/ang

paket obat dan bahan habis pakal (1 truk + 5 paket)

600 kg susu

Paket penjernlh air cepat dan aquatab

Blaya operasional penanggulangan sebesar Rp. 40 juta

Kabupaten Klaten

420 kg susu

Paket penjernlh air cepat dan aquatab

Blaya operasional penanggulangan sebesar Rp. 30 juta

Kabupaten BoyolaU

280 kg susu

Paket penjern lh air cepat dan aquatab

Blaya operaslona l penanggulangan sebesar Rp . 15 j uta

Dalam rangka dukungan untuk penanggulangan masalah kesehatan

aklbat letusan Gunung Merapi, Oepartemen Kesehatan melalui Pusat

Penanggulangan Krlsis juga telah menyalurkan bantuan logistik

kesehatan dan sarana penunjang lalnnya untuk 4 kabupaten yang terdln dan:

60

1 unit tenda lapangan

30 buah velbed

1 unit gen set portable

50 buah rompl petugas

.... I • .... .ao •

Kabupaten Mage/ang

72 fles obat tetes mata

120 tube salep mata

9 ton biskuit Mp·ASI

110.000 buah masker

16 kotak (@ 20 buah) masker 3M

100 buah kantong jenazah

1 set minor surgery

. -' . ,. -... . ..

Kabupaten Klaten

144 fles obat tetes mata 360 tube saJep mata

5 ton biskult Mp·ASJ

10.000 buah masker

20 buah rompl petugas

11 buah spanduk "Pos Kesehatan "

30 buah topl petugas

24 buah spanduk ~ Pos

Kesehatan"

2 unit handy talky VHF/ UHF dual band

Penjernih air cepat 2.000 sachet Aquatab 2.000 tab

1 unit ambulans emergency

2 unit handy talky VHF/ UHF dual band

Kabupaten Boyolall

4 ton biskult Mp·ASI

6.000 buah masker

60 buah kantong jenazah

35 buah rompl petugas

26 buah spanduk "Pos Kesehatan"

2 unit handy talky VHF/UHF dual band

Kabupaten S/eman

96 ties obat tetes mata

120 tube salep mata

4 ton biskuit MP-ASr

6.000 buah masker

20 buah rompl petugas

11 buah spanduk "Pos Kesehatan"

Page 36: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

PELAJARAN YANG KlTA DAPAT

pengalaman adalah guru yang terbalk. Kata-kata bijak inl sangat tepat

klta gunakan sebagal Cleuan dalam melakukan kilas-balik atas apa yang telah kita lakukan da/am penanggulangan krlsls kesehatan

aklbat me/etusnya gunung Herap; Renungan lnl pent!ng klta

lakukan agi!lr kita dapat menarik sejumlah pelajaran balk kinerja kita

dlmasa yang akan datang. Memang klta tldak berharap agar masalah

serupa terjadi lagi. Namun demikian slapa yang beranl menjamin

bahwa itu tidak akan terjadJ lagi? Cleh karenanya, yang terbalk untuk

klta lakukan adalah menylapkan dl ri agar bl1a harus menghadapi

masalah serupa, kinerja kita dapat menjadi lebih balk. Yaitu dimulal

dengan memetik pelajaran-pelajaran berharga dan pengalaman ki ta.

Pelajaran PERTAMA yang dapat kita ambil yal tu mengenai

kes;apsiagaan dan mltlgas; yang telah diupayakan oleh Pemerintah

khususnya jajaran kesehatan jauh sebelum Gunung Merapl meletus

(15 Mel 2006). Proses penanggulangan sudah mulal dilakukan sej ak

status aktivltas Merapi maslh "Slaga" ( 12 April 2006) . OJ awall dengan

mulal dievakuaslnya sejumlah penduduk yang bermuklm di daerah

rawan aneaman letusan Gunung Merapi ke lokasl penampungan

pengungsi . Pada saat itu pulalah Dinas Kesehatan kabupaten setempat (Dinas Kesehatan kabupaten Magelang, Boyolal1, Klaten dan Sleman)

mulal mengaktifkan pelayanan kesehatan 24 jam di Puskesmas dan

mendlr ikan Pos Kesehatan dl tempat-tempat penampungan pengungsi

sebagal upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi

penduduk yang mengungsl. Menyiapsiagakan beberapa rumah sakit

rujukan di kabupaten setempat untuk mengantislpasl kasus-kasus

yang membutuhkan rujukan. Atas upaya Inl telah dapat meminlmalisir

jatuhnya korban jlwa sebagai dampak letusan gunung Merapi yaitu

hanya 4 orang ya ng meninggal dari 70.926 penduduk yang terancam

(2 orang akibat langsung adanya awan panas dan 2 orang karena

sa ki t ).

Pelajaran KEDUA adalah perihal moblllsasl sumber daya. Oa'am

penanggulangan krisls kesehatan akibat gunung Merapl inl pemenuhan

kebutuhan sumber daya sebagian masih dapat di mobJlisasl dan

sumber daya yang ada di kabupa ten setempat dan sebagian lagl

merupakan bantuan dan provinsi dan pusat. Untuk pemenuhan tenaga

kesehatan ternyata masih dapat dl mobi lisasi darl daerah setempat

dengan melibatkan tenaga kesehatan yang bekerja dl daerah sekltar

yang tidak terkena dampak aktivltas gunung Merapi. l ogistlk

kesehatan berupa obat dan bahan habls pakai yang dlsiapkan, telah

dapat dldlstribuslkan dengan balk oleh Dlnas Kesehatan Kabupaten ke

Puskesmas-Puskesmas yang menjadl titlk sentral pelayanan

kesehatan. Sumber daya kesehatan yang telah dl mobillsasi tetap

dipertahankan untuk memberikan pelayanan kesehatan seeara

konslsten terutama untuk di wl1aya h rawan beneana J (r ing I)

meskipun dalam waktu yang bersamaan telah terjadi beneana lalnnya yaitu gempa bumi.

Pelajaran KETIGA adalah penhal informasl. Penyampalan Informasl

penanggulangan krlsls kesehatan telah dilakukan dengan baik dan

eepat, mulal dan tingkat Pas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan

Kabupaten hingga ke tingkat pusat (Pusat Penanggulangan Krlsis Depkes).

Pelajaran KEEMPAT ada lah perihal koordlnasl. Koordinasl ya ng

dilakukan oleh j ajaran kesehatan mu lal dan tingkat Pusat, Provinsl,

Kabupaten hlngga dl tlngkat lapangan telah berjalan dengan sangat

baik. Koordinasl dflakukan oleh masing-maslng Dlnas Kesehatan

Kabupaten dengan mengaktitkan Posko Pengendalian Operasional yang aktif selama 24 jam sehingga distribusl bantuan kesehatan,

operasional pelayanan kesehatan, informasl, pemantauan dan evaluasl

dapat dlkoordinasikan dengan balk hlngga ke tlngkat petugas di lapangan.

Pelajaran KELIMA adalah kerjasama kemltraan . Da lam penanggulangan krisls kesehatan akibat gunung Merapl telah dapat

."'~~.----.~~-'''--~.~.~~.~--'-'''''~.-.----... ~ .. --~.~.---.----... ~ 63

Page 37: '~111J1A. r;. · 2017. 12. 13. · Katalog Oalam Terbitan. oepartemen Kesehatan RI 610.7349K I . loci indonesia. oepartemen Ke:sehatan. Pusat Penanggulangan r SIS. p Penanggulangan

dilakukan dengan balk berkat adanya kerjasama kemitraan baik secara lintas program maupun lintas sektor bahkan dengan Badan Intemasional sepertl WHO, UNICEF dan lain-lain, terutama dalam dukungan operasional.

Masih banyak pelajaran yang dapat digali dan pengalaman kita dalam

menangani knsis kesehatan selama masa kesiapslagaan, mitigasi hingga ke masa tanggap darurat. Akan tetapi beberapa hal di atas itulah yang merupakan hal-hal penting yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja ki ta dl masa mendatang.

64 .... .

PENANGGULANGAN KRI SIS KESEHATAN AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI TAHUN 2006

TIM PENYUSUN Dr. Rustam S.Pakaya, MPH Dr. Lucky Tjahj ono, M.Kes Drg. Eis Mangundap, MM Mudjiharto,SKM,M.Kes Drg. Indah Mawartl ,MM Dr. Roehman Arlf,M.Kes

Yusrizal,DCN,M.Epld Drg. M.Nasiruddin, M.Kes

Drs. Dodl Irlyanto

"" .0$ •

Dr. M.Imran Dr. I ndro Murwoko

PENYUNTING Dr. Rucky N. W. D .

• , .,.. .0 •