Aerodinamika 2 BAB 3
-
Upload
ariefhadiyanto -
Category
Documents
-
view
60 -
download
5
description
Transcript of Aerodinamika 2 BAB 3
BAB III
ANALISIS DIMENSIONAL ( THE BUCKINGHAM PI THEOREM )
1. Pengantar. Gaya dan momen aerodinamika pada benda yang dinyatakan
sebagai koefisien gaya dan momen aerodinamika telah disampaikan pada bab
sebelumnya. Pada bab ini akan dibahas besaran fisik apa saja yang mempengaruhi
gaya dan momen aerodinamika dan bagaimana besaran tersebut membentuk gaya dan
momen aerodinamika. Besaran-besaran ini akan dibahas dengan menggunakan
analisis dimensional.
2. Parameter-parameter dasar. Ditentukan bentuk benda yang tetap misal airfoil
dengan sudut serang tertentu seperti gambar 3.1. Gaya aerodinamika yang dihasilkan
sebesar R. Parameter-parameter dasar yang mempengaruhi besarnya gaya
aerodinamika, R adalah :
a. Kecepatan aliran udara di freestream, V
b. Kerapatan udara di freestream,
c. Viscositas fluida di freestream,
d. Ukuran benda, c
e. Kompresibilitas fluida, kompresibilitas ini berhubungan pada kecepatan suara di freestream, a
Gambar 3.1 : Airfoil
Berdasarkan faktor-faktor di atas gaya aerodinamika dapat ditulis sebagai fungsi berikut
(3.1)
Persamaan (3.1) adalah hubungan fungsi-fungsi secara umum, hal ini tidak sangat
praktis untuk menghitung secara langsung gaya aerodinamika, R. Pada dasarnya
akan dihitung gaya aerodinamika benda diterowongan angin dengan penambahan
sudut serang maka secara sistimatik gaya aerodinamika juga akan berubah.
Perubahan gaya aerodinamika ini akan dipengaruhi oleh , V, c, dan a pada satu
waktu tertentu. Namun demikian pekerjaan ini akan memerlukan waktu yang sangat
banyak dan tenaga yang banyak pula. Untuk itu dapat disederhanakan masalah
tersebut dengan mengunakan analisis dimensi (satuan) yang didasarkan pada ide
bahwa persamaan yang memuat besaran fisik nyata, masing-masing suku harus
memiliki dimensi yang sama. Sebagai contoh jika :
Ini adalah hubungan fisik, maka , , dan harus mempunyai dimensi yang sama.
Persamaan di atas dapat dibuat tak berdimensi dengan membagi salah satu parameter
misalkan sehingga :
Gagasan ini yang mendasari pengunaan theorema Buckingham Pi.
3. Teorema Buckingham Pi. Tentukan sebanyak K persamaan dimensi dasar
untuk menyatakan variabel fisik (dalam ilmu teknik semua variabel dinyatakan dalam
bentuk dimensi massa, panjang dan waktu, sehingga terdapat K = 3). Tentukan pula
P1, P2, P3, … , PN untuk menyatakan N variabel fisik dan hubungan fisiknya adalah :
(3.2)
Maka hubungan fisik persamaan (3.2) dapat dinyatakan dengan sebanyak (N-K) hasil
tak berdimensi yang disebut Product (hasil ) sebagai berikut :
(3.3)
22
di mana masing-masing product adalah hasil tak berdimensi yang ditentukan dari K
variabel fisik ditambah satu variabel fisik lainnya. Ditentukan P1, P2, P3, … , PK yang
telah dipilih sebanyak K variabel fisik, maka :
(3.4)
…………………………………………….
Pemilihan pengulangan variabel P1, P2, P3, … , PK agar semua K dimensi akan masuk
dalam semua variabel tersebut. Dan juga pemilihan variabel tambahan PK+1 sampai
PK+N hanya dipilih sekali yang merupakan hasil .
4. Kita perhatikan lagi gaya aerodinamika pada airfoil dengan sudut serang
tertentu, dari persamaan (3.1) dapat ditulis dalam bentuk persamaan (3.2) sebagai
berikut :
(3.5)
Menurut theorema Buckingham Pi dimensi dasar yang digunakan adalah :
m = dimensi untuk massa
l = dimensi untuk panjang
t = dimensi untuk waktu
sehingga terdapat K = 3. Variabel fisik dari persamaan (3.5) mempunyai dimensi
sebagai berikut :
[ R ] = m.l.t -2
[ ] = m.l -3
[ V ] = l.t -1
[ c ] = l
[ ] = m.l -1.t -1
[ a ] = l.t -1
Sehingga terdapat N = 6. Dimensi-dimensi di atas untuk gaya aerodinamika diperoleh
dari hukum Newton II, gaya = massa x percepatan, di mana [R] = m.l.t -2, untuk dimensi
diperoleh dari definisi = /(u/y) dan hukum Newton II sehingga [ ]= m.l -1.t -1.
Pemilihan , V dan c sebagai variabel bebas yang dipilih secara acak. Sehingga
23
persamaan (3.5) dapat dinyatakan kembali dalam bentuk N – K = 6 – 3 = 3 hasil
nondimensional (tak berdimensi) dalam bentuk seperti persamaan (3.3) :
(3.6)
Dari persamaan (3.4) hasil ini adalah :
(3.7a)
(3.7b)
(3.7c)
5. Dari persamaan (3.7a) diasumsikan bahwa persamaan dapat disusun sebagai
berikut :
(3.8)
di mana d, b dan e adalah pangkat yang akan dicari. Dalam bentuk dimensi
persamaan (3.8) adalah :
(3.9)
Karena 1 adalah nondimensional maka persamaan (3.9) sebelah kanan harus juga
nondimensional. Hal ini berarti pangkat dari dimensi m, l dan t semua harus sama
dengan nol, sehingga diperoleh :
untuk pangkat m : d + 1 = 0
untuk pangkat l : 3d + b + e +1 = 0
untuk pangkat t : b – 2 = 0
Penyelesaian dari persamaan diatas diperoleh hasil d = 1, b = 2 dan e = 2, bila
dimasukkan dalam persamaan (3.8) diperoleh :
(3.10)
24
Harga R/(, V2, c2) adalah parameter nondimensional, yang mana c2 adalah dimensi
dari luas, sehingga bisa diganti dengan referensi luas (misal luas sayap, S) dan 1
tetap nondimesional selanjutnya persamaan (3.10) dapat dinyatakan kembali sebagai :
(3.11)
Terlihat disini 1 adalah merupakan koefisien gaya aerodinamika, CR.
6. Dari persamaan (3. 7b) diasumsikan bahwa persamaan dapat disusun sebagai
berikut :
(3.12)
Dalam bentuk dimensi diperoleh :
(3.13)
Sama dengan 1, 2 persamaan (3.13) juga nondimensional sehingga dapat ditulis
Semua pangkat harus sama dengan nol sehingga diperoleh :
Untuk pangkat m : 1 + j = 0
untuk pangkat l : -3 + h + i +j = 0
untuk pangkat t : -h – j = 0
Selanjutnya penyelesaian persamaan di atas diperoleh hasil j = -1, h = 1 dan i = 1,
dimasukan ke persamaan (3.12) diperoleh
(3.14)
Kombinasi nondimensional persamaan (3.14) dinyatakan sebagai angka Reynolds di
freestream, Re = (, V, c)/. Angka Reynolds secara nyata diukur sebagai
perbandingan gaya inersia terhadap gaya viscous dalam aliran suatu parameter
dinamika fluida.
7. Dari persamaan (3. 7c) diasumsikan bahwa persamaan dapat disusun sebagai
berikut :
25
dalam bentuk dimensi ditulis :
(3.15)
Karena 3 adalah nondimensional maka pangkatnya harus sama dengan nol sehingga
Untuk pangkat : k = 0
untuk pangkat l : -1 – 3k + r +s = 0
untuk pangkat t : -1 – s = 0
Penyelesaian persamaan di atas diperoleh k = 0, s = -1 dan r =0, bila dimasukkan
dalam persamaan (3.15) maka diperoleh bentuk :
(3.16)
Bentuk persamaan nondimensional persamaan (3.16) didefinisikan sebagai angka
Mach (Mach number) di freestream, M = V/a. Angka Mach adalah perbandingan
antara kecepatan aliran udara terhadap kecepatan suara.
8. Hasil analisis nondimensional dapat dinyatakan dengan memasukkan
persamaan (3.10), (3.14) dan (3.16) ke dalam persamaan (3.6) diperoleh
atau
atau
(3.17)
Dengan membandingkan persamaan (3.1) dengan persamaan (3.17), persamaan (3.1),
R dinyatakan sebagai fungsi umum dari 5 variabel bebas. Tetapi menggunakan analisis
dimensional diperoleh bahwa :
a. R dapat dinyatakan dalam bentuk koefisien nondimensional gaya
aerodinamika, CR = R/( ½ .V2.S )
b. CR hanya merupakan fungsi Re dan M dari persamaan (3.17).
26
Karena itu dengan menggunakan teorema Buckingham PI dapat menggunakan 5
variabel bebas dari persamaan (3.1) menjadi 2 variabel dalam persamaan (3.17). Jika
diinginkan menjalankan pengujian terowongan angin untuk airfoil dengan sudut serang
tertentu, dibutuhkan harga variasi angka Reynolds dan angka Mach untuk memperoleh
data secara langsung rumus R menggunakan persamaan (3.17). sehingga akan bisa
menghemat biaya dan waktu. Parameter Re dan M disebut sebagai parameter
similaritas karena dengan parameter tersebut dapat mewakili semua parameter.
9. Jika komponen lift (gaya angkat) dan drag (gaya hambat) dihasilkan seperti yang
ditunjukkan dari persamaan (3.17) maka :
(3.18)
(3.19)
Hubungan yang sama untuk persamaan (3.1) digunakan untuk momen aerodinamika
dangan analisis dimensional :
(3.20)
Kita perhatikan lagi bahwa analisis di atas digunakan untuk airfoil dengan sudut serang
tertentu, . Jika bervariasi maka CL, CD, dan CM akan bergantung juga pada harga .
Sehingga persamaan (3.18), (3.19) dan (3.20) dapat ditulis :
(3.21)
(3.22)
(3.23)
Persamaan (3.21), (3.22) dan (3.23) diasumsikan untuk airfoil tertentu. Beberapa teori
dan pengujian aerodinamika difokuskan untuk memperoleh persamaan (3.21), (3.22)
dan (3.23) untuk bentuk-bentuk benda tertentu.
10. Untuk permasalahan mekanika, thermodinamika dan perpindahan panas
temperatur dari permukaan benda harus dimasukkan dalam variabel fisik untuk analisis
dimensionalnya dan satuan temperatur bisa dalam Kelvin atau derajat Celcius atau
Rankine. Temperatur ini harus masuk dalam dimensi dasar. Untuk beberapa kasus
analisis dimensional memberikan penambahan hasil nondimensioal seperti koefisien
perpindahan panas sehingga menambah pula parameter similaritas. Parameter
27
similaritas tersebut misalnya rasio panas spesifik pada tekanan konstan dan volume
konstan cp/cv, perbandingan temperatur dinding benda dengan temperatur freestream
Tw/T dan angka Prandtl, Pr = .cp/k, di mana k adalah konduktifitas thermal di
freestream.
11. Latihan Soal.
a. Mulai persamaan (3.5), turunkan persamaan (3.21), (3.2) dan (3.23)
dengan menggunakan Buckingham Pi Theorem ?
b. Gaya hambat bagian depan (hull) kapal laut dipengaruhi oleh bagian
ketinggian gelombang air yang dihasilkan oleh hull kapal. Energi potensial
diasosiasikan dengan gelombang dan dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, g.
Kita dapat menentukan bahwa gaya hambat gelombang pada bagian depan
adalah D = f(, V, c, g) dimana c panjang maksimum bagian depan kapal.
Didefinisikan koefisien gaya hambat sebagai CD = D/q c2. Juga didefinisikan
parameter keserupaan yang disebut Angka Froude, . Dengan
menggunakan theorema Buckingham Pi buktikan bahwa CD = f(Fr) ?
c. Gelombang kejut benda terbang dalam penerbangan supersonic
menyebabkan gaya hambat yang disebut gelombang gaya hambat supersonik
(supersonic wave drag), Dw. Didefinisikan koefisien gelombang gaya hambat
sebagai CD,W = DW/q.S, di mana S adalah luas area benda. Dalam
penerbangan supersonic aliran udara ditentukan dalam bagian sifat-sifat
thermodinamika yang diberikan dengan panas spesifik pada tekanan konstan, cp
dan konstan volume, cv. Didefinisikan perbandingan cp/cv . Menggunakan
theorema Buckingham Pi tunjukkan bahwa CD,W = f(M, ), dengan
mengabaikan pengaruh gaya gesekan benda.
28