Advertising

3

Click here to load reader

Transcript of Advertising

Page 1: Advertising

Introduction to advertising

Name : Cynthia Febrina

Class : 11 - 8A

NIM : 2007110212

MEDIA PLANNER

Saya memilih media planner sebagai jabatan yang saya ingin dapatkan

apabila berkecimpung di dunia advertising agency, karena saya merasa lebih

memiliki bakat untuk me-manage atau mengatur dibandingkan

berkreativitas. Saya tertarik dengan pekerjaan ini untuk mengatur media

yang harus digunakan sampai membuat schedule dan masih banyak lagi.

Maka saya memilih media planner sebagai perkerjaan yang saya minati

dalam advertising agency.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang Media Planner ini, saya

mewawancarai salah satu Media Planner yang bekerja di advertising agency

yaitu di PT.Pelita Alembana. Saya mewawancarai Bapak R.M. Agung yang

menduduki jabatan media planner di perusahaan tersebut.

Bapak Agung telah bergelut di bidang advertising agency kurang lebih

12 tahun. Namun dalam jangka waktu tersebut Beliau sudah pernah

menduduki posisi-posisi yang cukup penting dalam advertising agency.

Namun Beliau hanya menggeluti bagian media department saja. Semua

jabatan dalam media department Beliau sudah pernah merasakannya. Dan

persinggahan terakhir Beliau sampai pada saat ini adalah media planner

karena jabatan ini beliau rasa paling cocok pekerjaannya dengan Beliau. Dan

posisi sebagai Media Planner ini telah diduduki Beliau selama kurang lebih 6

tahun.

Menurut penuturan Bapak Agung, roles Media Planner cukup simple,

hanya membuat rancangan suatu merk produk, mengiklankannya ke media

dan mengecek rating brand-brand untuk klien. Untuk mengiklankan suatu

produk ke media, klien dapat memilih dua option atau pilihan jenis media

mana yang akan digunakan above the line yaitu visual media (seperti radio

Page 2: Advertising

dan televise) atau below the line yaitu printing atau media cetak (seperti

koran, majalah dan lain-lain).

Media Planner mempunyai atasan yaitu account executive yang akan

menentukan disetujui atau tidaknya anggaran yang ditentukan oleh Media

Planner untuk biaya pengiklanan ke media.

Media Planner juga mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan

media apa saja yang ingin dipakai dan sesuai dengan produk yang ingin

dipromosikan oleh klien. Media Planner akan memberikan masukan-masukan

kepada klien namun keputusan tetap jatuh pada klien. Karena kepuasan klien

tetap nomor satu menurut Beliau. Media Planner hanya memberikan

masukan dan menjalankan sesuai dengan kesepakatan antara Media Planner,

Account executive dan tentunya klien.

Menurut Bapak Agung, keuntungan menjadi Media Planner adalah

seringnya diundang-undang media untuk gathering yang menurut beliau

sangat berguna untuk memperluas jaringan network beliau atau dalam kata

lain relasi. Dan kerugiannya menurut Beliau tidak ada hanya hal-hal wajar

yang kadang membuat kesal seperti dikejar-kejar deadline dank lien yang

bolak-balik kantor hampir seminggu 3 kali karena tidak cocok atau kurang

puas yang membuat kerjaan yang telah dibuat harus terus menerus diulang.

Untuk menjadi Media Planner menurut Bapak Agung, tidak ada

kemampuan yang special yang harus dipunyai seseorang. Kemampuan yang

dibutuhkan seorang Media Planner dapat dengan sendirinya dipelajari atau

ditekuni apabila ada kemauan, bukan karena adanya bakat. Contohnya,

seorang Media Planner harus “smart” dalam arti mampu berpikir cepat,

mampu mengatur atau me-manage dengan baik dan yang paling penting

adalah rajin dan tekun. Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk menjadi

seorang Media Planner.