adsorpsi

4
Menurut Robert, 1981 defenisi Adsorpsi adalah merupakan suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada padatan dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan tersebut. Contohnya: pembersihan air dengan karbon aktif, dll. Menurut Weber,1972 Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terserap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon. Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2127183- defenisi-adsorpsi/#ixzz1w3tn7Jjf Adsorpsi adalah proses fisik atau kimia dimana senyawa berakumulasi di permukaan(interface) antar dua fase. Interface merupakan suatu lapisan yang homogen antara dua permukaan yang saling berkontak. Substansi yang diserap disebut adsorbat sedangkan material yang berfungsi sebagai penyerap disebut adsorben. 1. Menurut weber (1982) dan Benefield (1982) mekanisme yang terjadi pada proses adsorpsi yaitu: Molekul-molekul adsorben berpindah dari fase bagian terbesar larutan ke permukaan interface, yaitu lapisan film yang melapisi permukaan adsorben atau eksernal. 2. Molekul adsorben dipindahkan dari permukaan ke permukaan luar dari adsorben (exterior surface) 3. Molekul-molekul adsorbat dipindahkan dari permukaan luar adsorben menyebar menuju pori-pori adsorben. Fase ini disebut dengan difusi pori 4. Molekul adsorbat menempel pada permukaan pori-pori adsorben. Menurut Smisek (1970) umumnya adsorpsi ion logam dari larutan ke permukaan adsorben merupakan adsorpsi fisik dimana gaya yang bekerja antar logam berat dari permukaan karbon aktif adalah gaya

description

Pengertian adsorpsiPenjelasan adsorpsi

Transcript of adsorpsi

Menurut Robert, 1981 defenisi Adsorpsi adalah merupakan suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada padatan dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan tersebut. Contohnya: pembersihan air dengan karbon aktif, dll. Menurut Weber,1972 Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terserap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon.

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2127183-defenisi-adsorpsi/#ixzz1w3tn7Jjf

Adsorpsi adalah proses fisik atau kimia dimana senyawa berakumulasi di permukaan(interface) antar dua fase. Interface merupakan suatu lapisan yang homogen antara dua permukaan yang saling berkontak. Substansi yang diserap disebut adsorbat sedangkan material yang berfungsi sebagai penyerap disebut adsorben.1. Menurut weber (1982) dan Benefield (1982) mekanisme yang terjadi pada proses adsorpsi yaitu:Molekul-molekul adsorben berpindah dari fase bagian terbesar larutan ke permukaan interface, yaitu lapisan film yang melapisi permukaan adsorben atau eksernal.2. Molekul adsorben dipindahkan dari permukaan ke permukaan luar dari adsorben (exterior surface)3. Molekul-molekul adsorbat dipindahkan dari permukaan luar adsorben menyebar menuju pori-pori adsorben. Fase ini disebut dengan difusi pori4. Molekul adsorbat menempel pada permukaan pori-pori adsorben.Menurut Smisek (1970) umumnya adsorpsi ion logam dari larutan ke permukaan adsorben merupakan adsorpsi fisik dimana gaya yang bekerja antar logam berat dari permukaan karbon aktif adalah gaya Van der Walls dimana tidak terjadi reaksi reaksi secara kimia atau pengikatan secara ionik logam dengan adsorben.Ada dua metode adsorpsi yaitu adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Perbedaan dasar antara adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia adalah sifat dari gaya-gaya yang menyebabkan ikatan adsorpsi tersebut1. Adsorpsi fisikaIkatan Van der Walls, Reversible, karena proses penyerapan dapat lepas kembali ke dalam pelarut, Kalor adsorpsi kecil yaitu 5-10 kkal/mol, Kecepatan pembentukan ikatan cukup tinggi, Regenerasi dapat dilakukan, Terjadi pada suhu rendah, makin tinggi suhu tingkat penyerapan semakin kecil.

2. Adsorpsi kimiaIkatan kimia Irreversible, karena proses penyerapan tidak dapat dilepas kembali ke dalam pelarut, Kalor adsorpsi besar yaitu 10-100 kkal/mol, Kecepatan pembentukan ikatan bisa lambat bisa cepat, tergantung besarnya energi aktivasi. Regenerasi tidak dapat dilakukan, Terjadi pada suhu tinggi, makin tinggi suhu tingkat penyerapan semakin besar.

Kromatografi partisiPrinsip kromatografi partisi dapat dijelaskan dengan hukum partisi yang dapat diterapkan pada sistem multikomponen yang dibahas di bagian sebelumnya. Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses. Dalam percobaan, zat terlarut didistribusikan antara fasa stationer dan fasa mobil. Fasa stationer dalam banyak kasus pelarut diadsorbsi pada adsorben dan fasa mobil adalah molekul pelarut yang mengisi ruang antar partikel yang teradsorbsi.Umumnya zat terlarut dibawa melewati media pemisah oleh aliran suatu pelarut berbentuk cairan atau gas yang disebut eluen. Fase diam dapat bertindak sebagai zat seperti penyerap alumina yang diaktifkan, silikagel, dan resin penukar ion, atau dapat bertindak melarutkan zat terlarut sehingga menjadi partisi antara fase diam dan fase gerak. Dalam proses terakhir ini suatu lapisan cairan pada suatu penyangga yang iner berfungsi sebagai fase diam. Partisi merupakan mekanisme pemisahan yang utama dalam kromatografi gas, cair, kertas, dan bentuk kromatografi kolom yang disebut kromatografi cair-cair. Dalam praktek, seringkali pemisahan disebabkan oleh suatu kombinasi efek adsorpsi dan partisi.

KROMATOGRAFI KOLOM

Kromatografi Kolom merupakan salah satu cara kromatografi yang sering digunakan. Peralatan yang digunakan untuk cara ini cukup sederhana. Terjadinya pemisahan dapat secara adsorpasi, partisi atau keduanya.

Macam-macam Kromatografi Kolom :

1.1 KROMATOGRAFI KOLOM ADSORPSI

Prinsip dari permisahan komponen-komponen adalah adsorpsi diantara permukaan padatan - cairan (solid liquid interface). Supaya didapatkan permisahan yang baik. senyawa-senyawa didalam campuran harus mempunyai afinitas yang berbeda terhadap Zat penyerap dan harus ada saling interaksi di antara zat penyerap dan komponen. Pada saat zat penyerap yang ditambah dengan contoh dialiri pelarut. komponen-komponen didalam campuran akan bergerak turun dengan kecepatan tertentu hingga tcrjadi pemisahan di dalam kolom yang disebut kromatogram. Kecepatan bergerak dari tiap komponen berbeda-beda dan di pengaruhi oleh partikel didaerah permukaan mutu dari zat. Kemampatan dari zat penyerap dan atografi.

KROMATOGRAFI KOLOM PARTISI

Pada kromatografi partisi, zat yang harus dipisahkan terbagi antara dua cairan yang tidak saling bercampur. Salah satu cairan, yaitu fase diam, umumnya diadsorpsikan pada penyangga padat, karena itu mempunyai area permukaan yang sangat luas terhadap pelarut yang mengalir atau fase gerak. Kontak cairan dengan cairan secara berturutan yang berulang kali terjadi, menghasilkan efisiensi pemisahan yang tak dapat dicapai dengan cara ekstraksi cair-cair biasa.

Sumber: http://analismuslim.blogspot.com/2011/08/kromatografi.html