ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (Perencanaan)
-
Upload
putra-satria -
Category
Documents
-
view
1.349 -
download
1
Transcript of ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN (Perencanaan)
BAB IPENDAHULUAN
Pengadaan pegawai memiliki sasaran utama, yaitu diperolehnya sejumlah pegawai tertentu sebagai sumberdaya dengan kualifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan tertentu pula. Dengan kata lain, titik berat perhatian program-program dalam pengadaan pegawai adalah memecahkan masalah kemampuan kerja (ability to work) pegawai yang ditempatkan dalam organisasi.
Tahap kegiatan dalam lingkup pengadaan pegawai dilakukan secara berturut-turut melalui sub-sub fungsi operasional pengadaan, yaitu:
Perencanaan Pegawai ( Procurement Of Personnelo )
1. Perencanaan Pegawai (Human Resources / Manpower Planning)2. Penarikan Pegawai (Recrutment) 3. Seleksi Pegawai (Selection)
4. Penempatan Pegwaia (Placement)
5. Pembekalan (Inndoctrination / Induction / Orientation)
1
BAB IIPERENCANAAN PEGAWAI
2.1. Pengertian
Perencanaan pegawai didefenisikan sebagai proses menentukan kebutuhan pegawai dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar supaya pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi (Andrew E. Sikula, dalam A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, 1988:2).
2.2. Komponen
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (1988:3-5), mengemukakan bahwa ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pegawai, sebelum program tindakan (action programs) dilaksanakan terhadap pegawai, yaitu:
1. Tujuan
Perencanaan pegawai harus didasarkan kepada kepentingan individu, organisasi, dan nasional. Tujuan perencanaan pegawai adalah untuk menciptakan pegawai dimasa yang akan datang bagi kebutuhan organisasi.
2. Perencanaan organisasi
Perencanaan organisasi adalah merupakan serangkaian aktivitas yang berorientasi pada perubahan-perubahan positif untuk mencapai efektivitas manajemen. Konsef perencanaan organisasi dan perencanaan pegawai merupakan hal yang saling berhubungan, yaitu dimana pegawai merupakan input penting bagi perencanaan organisasi. Dengan kata lain, setiap ada perencanaan harus mengikutsertakan perencanaan pegawai. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi perencanaan organisasi adalah sebagai berikut:
a. Peramalan bisnis
Yaitu peramalan mengenai ekonomi secara umum, seperti tingkat inflasi, tingkat upah, harga, biaya, dan tingkat suku bunga. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat besar dan sulit untuk diestimasi.
2
b. Perluasan dan Perkembangan Usaha
Maksudnya, apabila organisasi akan memperluas dan mengembangkan kegiatan usaha, perlu persiapan sedini mungkin dan menjadi input untuk perencanaan organisasi.
c. Rancangan dan Perubahan Struktur
Yaitu dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, organisasi perlu mengadakan perubahan struktur agar aktivitas organisasinya tidak mengalami hambatan.
d. Falsafah Manajemen
Perencanaan organisasi harus sesuai dengan falsafah manajemen yang dianut.
e. Peranan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah, seperti dalam menentukan harga dasar, pajak, produk eksport dapat mempengaruhi organisasi.
f. Produk dan Kemampuan Manusia
Maksudnya, dengan adanya pengembangan produk baru melalui teknologi modern, memerlukan kampuan pegawai yang memadai dan sesuati tuntutan.
3. Pengauditan Pegawai
Yang dimaksud dengan pengauditan pegawai adalah penelusuran secara formal dan sistematis mengenai efektivitas program kepegawaian melalui penelitian, pengumpulan dan penganalisaan data pegawai untuk suatu periode tertentu. Asfek yang perlu mendapat perhatian dalam mengaudit pegawai adalah sebagai berikut:
a. Kualitas Kekuatan Kerja
Yaitu bertujuan untuk memperbaiki kualitas pegawai setiap waktu. Perbaikan kualitas ini dapat ditempuh dengan cara memperkerjakan pegawai yang berkualitas atau dengan meningkatkan kualitas pegawai yang ada melalui program pelatihan dan pendidikan.
3
b. Penentuan Kualitas
Yaitu melalui analisa jabatan untuk menentukan tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, dan interelasi antar jabatan.
c. Daftar Kemampuan
Daftar kemampuan/skill inventory umumnya berisikan data mengenai keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan informasi-informasi lain yang menunjukkan nilai secara keseluruhan dari masing-masing pegawai. Daftar kemampuan sangat bermanfaat dalam mendayagunakan pegawai yang ada dalam organisasi.
d. Kehilangan Harapan/expected Losses
Yaitu dalam mengaudit pegawai harus mengestimasi turnover yang akan terjadi akibat pensiun, berhenti, cuti, izin, absen, dan meninggal sehingga organisasi tidak kehilangan harapan untuk mengisi kekosongan jabatan.
e. Perubahan Secara Intern
Perubahan secara intern meliputi promosi jabatan, penurunan jabatan (demosi), dan transfer jabatan.
4. Peramalan Pegawai
Peramalan pegawai berorientasi pada masa yang akan datang dan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan eksternal organisasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi peramalan pegawai, diantaranya: tingkat produksi, pesaing, perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karier.
5. Sistem Perencanaan Pegawai
Ada dua kegiatan dalam perencanaan pegawai, yaitu:
a. Penyusunan anggaran pegawai/penyusunan formasi,
Suatu kegiatan memadukan antara jumlah pegawai yang tersedia dengan yang dibutuhkan. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan pegawai. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
4
1. Dasar penyusunan
Harus berdasarkan atas jenis dan sifat pekerjaan, perkiraan beban kerja, perkiraan kapasitas pegawai, jenjang dan jumlah jabatan yang tersedia serta alat yang diperlukan.
2. Sistem penyusunan
Ada dua system yaitu: system sama (TOP= Tabel Organisasi dan Perlengkapan) merupakan system yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang sama bagi semua satuan organisasi yang sama (tidak memperhatikan besar kecilnya beban kerja). Sistem kedua, yaitu system ruang lingkup (DSP=Daftar Susunan Pegawai) yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang dipikul pada suatu organisasi
3. Analisa kebutuhan pegawai
Merupakan suatu proses analisis yang logis dan teratur untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan dalam suatu unit organisasi.
4. Anggaran belanja pegawai.
Untuk menyusun anggaran belajan, perlu memperhatikan kemampuan organisasi dan asas prioritas. b. Penyusunan Program Pegawai merupakan kegiatan-kegiatan mengisi formasi. Kegiatan-kegaitan ini disebut program tindakan (action programs), yang bertujuan agar adanya aplikasi dan implementasi serta untuk mengubah perencanaan pegawai yang merupakan konseftual intangible ke dalam operasional tangible. Secara umum program-program tindakan meliputi:
1. rencana rekrutmen, 2. rencana seleksi, 3. rencana promosi, 4. rencana pelatihan dan pengembangan, 5. rencana pengembangan karier, 6. rencana pemeliharaan (kompensasi-benefit), dan 7. rencana pemberhentian (pensiun/PHK)
5
2.3 Kepentingan perencanaan pegawaiPerencanaan pegawai yang dilaksanakan secara sistematis dan dengan
teknik yang akurat akan bermanfaat bagi :
1. Individu
Dapat membantu meningkatkan keterampilan atau keahlian pegawai yang bersangkutan, dan dapat menggunakan potensi dan keterampilannya secara maksimal. Manfaat lain, perencanaan pegawai dapat memberikan kepuasan dalam bekerja, yaitu adanya rencana karier.
2. Organisasi
Dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi dalam jangka panjang. Hal ini dapat dicapai dengan adanya pegawai yang berpotensi dan berkualitas melalui program promosi yang diselenggarakan oleh organisasi.
3. Nasional
Dapat mempersiapkan pegawai-pegawai yang berpotensi tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional, seperti tenaga ahli dan konsultan. Disamping itu perencanaan pegawai dapat memberikan informasi tentang permintaan dan penawaran akanpegawai yang dikaitkan dengan kemajuan teknologi.
2.4. Model Perencanaan PegawaiAda beberapa model perencanaan pegawai, yaitu:
1. Model system perencanaan pegawai
Model ini terdiri atas lima komponen, yaitu meliputi: 1) tujuan, 2) perencanaan organisasi, 3) pengauditan pegawai, 4) peramalan pegawai, dan 5) pelaksanaan program pegawai.
2. Model sosio-ekonomik Bettelle
Model ini digunakan untuk mempelajari karakteristik kekuatan kerja, ukuran pasar kerja, area geografis, dan sosio-ekonomik yang besar (makro).
3. Model perencanaan pegawai dari Vetter
Model ini digunakan untuk peramalan dan perencanaan kebutuhan pegawai.
6
BAB IIIPENUTUP
KesimpulanDidalam perekrutan pegawai harus terlebih dahulu diperhatikan
perencanaan tanpa adanya perencanaan, perekruta akan menjadi tidak kompeten dan penempatan pegawai dalam suatu dinas terkait tidak akan sesuai dengan bidang ilmunya, sehinngga pegawai yang direkrut akan mengalami hambatan dalam bidang kerjanya.
Saran.Diharapkan kepada pemerintah setempat selaku penentu kebijakan
agar dalam penerimaan pegawai sesuai dengan rencana dan kebutuhan setempat, dan dalam menempatkan pegawai negeri tersebut hendaknya digunakan analisa jabatan, agar pegawai yang diberikan tugas dan tanggungjawab dapat mneyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien.
7