Administrasi daerah Babarsari

3
Administrasi daerah Babarsari Daerah Seturan-Babarsari masuk dalam wilayah adminstrasi Kelurahan Caturtu Kecamatan Depok , Kabupaten Sleman , DI Yogyakarta , Indonesia. erubahan secara dari !ungsi sederhana kawasan hunian men"adi !ungsi campuran yang kompleks secar merupakan !enomena yang ter"adi pada kawasan pinggiran kota Yogyakarta. Kawasan Babarsari yang terletak di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, kurang leb se"auh # kilometer dari pusat kota Yogyakarta. $aktor-!aktor yang mendukung peru pada Kawasan Seturan-Babarsari adalah pertumbuhan penduduk yang pesat,dan pertambahan !ungsi yang relati! beragam. $ungsi hunian yang merupakan war !ungsi pada saat terbentuknya kawasan di tahun #%-an meluas, bergeser ke kombina !ungsi yang "auh lebih kompleks di tahun &%%%. Saat ini !ungsi pendidikan dengan skala regional dan nasional mewarnai !ungsi kawasan. 'idak sampai disitu, !asilitas kampus perguruan tinggi berskala ()*Y dan (+ eteran dan !asilitas pendidikan baru yang hingga kini terus bertumbuhkembang men"adi pemicu bertumbuhnya !ungsi-!ungsi lain seperti "asa ko dari skala kecil hingga besar pada kawasan. Kawasan Babarsari sebagai lingkungan sosial ang, /0012 mengalami perkembangan cepat baik dari !ungsi maupun peman! lahan. ada satu sisi, tatanan sosial sangat diperlukan untuk membentuk sense o! yang diperlukan suatu kawasan hunian untuk menghadapi perubahan baik e3olusioner maupun re3olusioner 4all 5 orter!ield, &%%/2. Suatu perkembangan kawasan perm tanpa sense o! community akan menu"u pada perubahan yang mengarah pada degradasi maupun non !isik o6ano, /0072. ada sisi yang lain, tatanan !isik yang berbed memicu perilaku yang berbeda karena hubungan timbal balik antara pola perilaku d milleupada kawasan ang, /0012. erubahan yang ter"adi perlu dikendalikan agar pri3atisasi ruang, ruang terbuka yang terde!insi buruk, dan sebagainya kepentingan pembentukan ruang-ruang terbuka publik yang berkualitas sebagai wadah kehidupan sosial pada kawasan. Kesimpulan Identifikasi Kondisi Kawasan /.Karakter awal kawasan berupa !ungsi hunian dan pertanian berkembang ke arah !u !ormal pendidikan dan perkantoran. 8eskipun masing-masing !ungsi terus b

description

Ilmu ukur tanah

Transcript of Administrasi daerah Babarsari

Administrasi daerah Babarsari

Daerah Seturan-Babarsari masuk dalam wilayah adminstrasi Kelurahan Caturtunggal , Kecamatan Depok , Kabupaten Sleman , DI Yogyakarta , Indonesia. Perubahan secara cepat dari fungsi sederhana kawasan hunian menjadi fungsi campuran yang kompleks secara cepat merupakan fenomena yang terjadi pada kawasan pinggiran kota Yogyakarta. studi kasus Kawasan Babarsari yang terletak di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, kurang lebih sejauh 7 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Faktor-faktor yang mendukung perubahan pada Kawasan Seturan-Babarsari adalah pertumbuhan penduduk yang pesat, dan pertambahan fungsi yang relatif beragam. Fungsi hunian yang merupakan warna dominasi fungsi pada saat terbentuknya kawasan di tahun 70-an meluas, bergeser ke kombinasi warna fungsi yang jauh lebih kompleks di tahun 2000. Saat ini fungsi pendidikan dengan skala regional dan nasional mewarnai karakter fungsi kawasan. Tidak sampai disitu, fasilitas kampus perguruan tinggi berskala besar seperti UAJY dan UPN Veteran dan fasilitas pendidikan baru yang hingga kini terus bertumbuhkembang menjadi pemicu bertumbuhnya fungsi-fungsi lain seperti jasa komersial dari skala kecil hingga besar pada kawasan. Kawasan Babarsari sebagai lingkungan fisik dan sosial (Lang, 1994) mengalami perkembangan cepat baik dari fungsi maupun pemanfaatan lahan. Pada satu sisi, tatanan sosial sangat diperlukan untuk membentuk sense of community yang diperlukan suatu kawasan hunian untuk menghadapi perubahan baik evolusioner maupun revolusioner (Hall & Porterfield, 2001). Suatu perkembangan kawasan permukiman tanpa sense of community akan menuju pada perubahan yang mengarah pada degradasi fisik maupun non fisik (Lozano, 1995). Pada sisi yang lain, tatanan fisik yang berbeda akan memicu perilaku yang berbeda karena hubungan timbal balik antara pola perilaku dengan milleupada kawasan (Lang, 1994). Perubahan yang terjadi perlu dikendalikan agar fenomena privatisasi ruang, ruang terbuka yang terdefinsi buruk, dan sebagainya tidak menggeser kepentingan pembentukan ruang-ruang terbuka publik yang berkualitas sebagai wadah kehidupan sosial pada kawasan.

Kesimpulan Identifikasi Kondisi Kawasan

1.Karakter awal kawasan berupa fungsi hunian dan pertanian berkembang ke arah fungsi formal pendidikan dan perkantoran. Meskipun masing-masing fungsi terus berkembang hingga saat ini, berdasar pengamatan fungsi-fungsi formal melakukan ekspansi dalam skala penggunaan lahan lebih luas dibanding fungsi informal dan campuran. 2. Kawasan merupakan bagian wilayah Kecamatan Depok yang memiliki angka pertumbuhan penduduk tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Pertumbuhan fisik pada kawasan merupakan yang paling dinamis pada skala kawasan Babarsari. 4. Merupakan kawasan awal dari terbentuknya Kawasan Babarsari yang lebih besar dan kompleks. 5. Perencanaan wilayah timur Kota Yogyakarta sebagai kawasan pertumbuhan fungsi pendidikan dan rekreasi dan perencanaan kawasan sebagai kawasan hunian pendukung dari lokasi Campus Estate yang dialokasikan di sisi timur kawasan.

http://johannes.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/PENATAAN-RUANG-PUBLIK-YANG-MEMADUKAN-POLA-AKTIVITAS-DENGAN-PERUBAHAN-FISIK-KAWASAN.pdf

Langkah Kerja Langkah kerja pembuatan peta kontur daerah Seturan-Babarsari1. Pengambilan data lapangan berupa koordinat dan beda tinggi juga tracking dari daerah telitian dengan menggunakan GPS.2. Proses pemindahan data dari GPS ke komputer dengan menggunakan software Map Source.3. Memindahkan data secara manual ke microsoft excel untuk keperluan pembuatan peta kontur di software Surfer.4. Selanjutnya lakukan pemindahan data ke surfer melalui menu import data.5. Lakukan Gridding dari data excell tadi (gunakan metode krigging )6. Kemudian klik new > plot > countour > buka data yg sudah di save dalam format DAT , maka akan didapatkan peta kontur. Kemudian lakukan pewarnaan dengan cara klik pada peta kontur dan pada menu general di kiri bawah ganti warnanya klik juga scale bar dan fill countour agar didapatkan skala dan juga warnanya.7. Klik pada peta kontur , masuk menu map > new > 3d wireframe . dan dengan cara yang sama buat juga 3d surface.8. Selanjutnya kita akan membuat sayatan , caranya klik menu map > digitize kemudian akan keluar penunjuk dan tandai pada peta yang akan di buat sayatan , kemudian simpan syaatan tersebut .9. Kemudian klip map > base map > buka sayatan tadi maka akan ada sayatan yang telah kita buat tdi kemudian gunakan menu overlay agar sayatan tersebut bisa menyatu dengan peta yang telah kita buat.10. Dengan cara yang sama lakukan pembuatan sayatan yang ke 2.11. Kemudian kita buat penampang dari sayatan tadi , dengan klik map > post mapa maka nanti akan muncul menu kemudian pilih sayatan yang telah kita simpan tadi , dan lakukan penamaan kembali sayatan A .12. Lakukan juga pembuatan file ini untuk sayatan yang kedua atau sayatan B.13. Untuk memunculkan yang telah kita buat tadi gunakan pilihan menu map > basemap klik pada file sayatan a , maka akan muncul syatan dalam bentuk penampang.14. Pada worksheet column ubah koordinat x dan y nya sehingga sayatan akan terlihat proporsional sesuai dengan aslinya.15. Untuk ukuran sayatan dapat kita ubah agar terlihat proporsional dengan klik sayatan kemudian kita akan mengetahui panjangnya , kemudian copy panjang nya di menu scale pada map agar sayatan memiliki panjang seperti aslinya saat dilakukan editing , jangn lupa batalkan tanda centang pada proporsional x & y . kemudian kita dapat mengedit ukurna dari sayatan.16. Buat juga penampangnya yang satunya dengan menggunakan cara yang sama seperti diatas.17. Kemudian kita tinggal menyusun peta sesuai dengan format yang kita inginkan.