Adl

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemandirian adalah ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri, yang dikerjakan seseorang sehari-harinya dengan perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat. Semuanya dilakukan dengan keputusan sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhannya. 1 Istilah Activity Daily Living (ADL) mencakup perawatan diri (seperti berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan, memakai telfon, menulis, mengelola uang dan sebagainya) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur, bangun dan duduk, transfer/bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain. 2 Pengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau besarnya bantuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Pengukuran kemandirian ADL akan lebih mudah dinilai dan dievaluasi secara kuantitatif denagn sistem skor yang sudah banyak dikemukakan oleh berbagai penulis ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi

Transcript of Adl

Page 1: Adl

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemandirian adalah ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat

dirinya secara mandiri, yang dikerjakan seseorang sehari-harinya dengan perannya sebagai

pribadi dalam keluarga dan masyarakat. Semuanya dilakukan dengan keputusan sendiri

dalam rangka memenuhi kebutuhannya.1

Istilah Activity Daily Living (ADL) mencakup perawatan diri (seperti berpakaian, makan

& minum, toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan, memakai telfon, menulis,

mengelola uang dan sebagainya) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur, bangun dan

duduk, transfer/bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain.2

Pengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau besarnya

bantuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Pengukuran kemandirian ADL akan

lebih mudah dinilai dan dievaluasi secara kuantitatif denagn sistem skor yang sudah banyak

dikemukakan oleh berbagai penulis ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan

dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan &

minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan

buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan

kemampuan mobilitas.2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi Activity Daily Living

2. Apakah faktor yang mempengaruhi ADL

3. Bagaimanakah Pengukuran ADL

Page 2: Adl

2

1.3 Tujuan

1. Mampu menjelaskan definisi, etiologi, dan patofisologi dari vertigo

2. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi ADL

3. Mampu menjelaskan pengukuran ADL

Page 3: Adl

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Activity Daily Living (ADL) adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari.

ADL merupakan aktivitas pokok pokok bagi perawatan diri. ADL meliputi antara lain : ke

toilet, makan, berpakaian (berdandan), mandi, dan berpindah tempat . ADL adalah aktifitas

perawatan diri yang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan

hidup sehari-hari . ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki

seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehari-harinya

dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya sebagai pribadi dalam

keluarga dan masyarakat.2

2.2 Macam – Macam ADL

2.2.1 ADL Dasar

Sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk

merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga

yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar

ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas.2

2.2.2 ADL Instrumental

ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat atau benda penunjang kehidupan sehari-

hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan telefon, menulis, mengetik, mengelola uang

kertas ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki

seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi,

berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam

kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas.2

Page 4: Adl

4

2.2.3 ADL Vokasional

ADL yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan sekolah. Vokasional adalah

kemampuan dalam melakukan eksplorasi terhadap masalah pendidikan dan pekerjaan,

penilaian terhadap kemampuan diri yang dikaitkan dengan masalah pekerjaan, perencanaan

masalah pekerjaan, pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan.2

2.2.4 ADL Non Vokasional

ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan mengisi waktu luang.2

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ADL

ADL terdiri dari aspek motorik yaitu kombinasi gerakan volunter yang terkoordinasi

dan aspek propioseptif sebagai umpan balik gerakan yang dilakukan.2

ADL dasar dipengaruhi oleh :

1. ROM sendi

2. Kekuatan otot

3. Tonus otot

4. Propioseptif

5. Persepti visual

6. Kognitif

7. Koordinasi

8. Keseimbangan (Sugiarto,2005)

Page 5: Adl

5

Faktor yang mempengaruhi penurunan Activities Daily Living adalah 3,4,5,6:

1) Kondisi fisik misalnya penyakit menahun, gangguan mata dan telinga

2) Kapasitas mental

3) Status mental seperti kesedihan dan depresi

4) Penerimaan terhadap fungsinya anggota tubuh

5) Dukungan anggota keluarga

6) Usia

2.5 Cara Pengukuran ADL

ADL mencakup kategori yang sangat luas dan dibagi-bagi menjadi sub kategi atau

domain seperti berpakaian, makan minum, toileting/higieni pribadi, mandi, berpakaian,

transfer, mobilitas, komunikasi, vokasional, rekreasi, instrumental ADL dasar, sering disebut

ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya

meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan

kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam

kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas 2,3,7,8

Pengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau besarnya

bantuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Pengukuran kemandirian ADL akan

lebih mudah dinilai dan dievaluasi secara kuantitatif denagn sistem skor yang sudah banyak

dikemukakan oleh berbagai penulis ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan

dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan &

minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan

Page 6: Adl

6

buang air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan

kemampuan mobilitas. 2,9

2.5.1 Indeks Barthel

Indeks Barthel (IB) mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan

mobilitas. Mao dkk mengungkapkan bahwa IB dapat digunakan sebagai kriteria dalam

menilai kemampuan fungsional bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan keseimbangan,

terutama pada pasien pasca stroke.2,9,10,11

IB tidak mengukur ADL instrumental, komunikasi dan psikososial. Item-item dalam

IB dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan oleh

pasien. IB merupakan skala yang diambil dari catatan medik penderita, pengamatan langsung

atau dicatat sendiri oleh pasien. Dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 10 menit.2

Indeks Barthel juga digunakan untuk mengkaji kemampuan pasien merawat diri

mereka sendiri, namun pokok-pokoknya ditekankan untuk jumlah bantuan fisik yang

akan diperlukan bila pasien takmampu melakukan fungsi yang diberikan. Dalam suatu

penyelidikan pada suatu unit perawatan pasien dengan gangguan neuromuskular,

indeks Barthel digunakan untuk mendokementasikan perbaikan-perbaikan yang terjadi.

Pasien yang tidak mampu memperbaiki angka perolehan hasil indeks ini, dipercaya memiliki

kemungkinan penyembuhan yang buruk.1,2

Saat indeks Barthel dipergunakan untuk mengkaji kebutuhan akan pelayanan kun-

jungan rumah dalam suatu penyelidikan, maka nilai perolehan angka hasil akan

berkoreiasi dengan jumlah aktivitas yang dapat dilakukan pasien secara mandiri. Pasien

yang mendapatkan angka hasil kurang dari 60 pada indeks Barthel, paling banyak hanya

mampu melaksanakan 10 AKS dan tugas-tugas IAKS. Perolehan angka hasil kurang dari

Page 7: Adl

7

60 berasosiasi dengan adanya kebutuhan akan bantuan saat makan, mandi, mencuci,

berpakaian, toileting, berpindah tempat, mengerjakan pekerjaan rumah tanggga, dan

mempersiapkan makanan.4,5,6

Indeks Barthel mungkin bisa menjadi indikator yang baik untuk mengkaji ada

tidaknya kebutuhan akan dukungan-dukungan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan

sehari – hari.2

Tabel 2.1.Indeks Barthel

NoItem yang di nilai

Dibantu Mandiri

1. Makan (bila makanan harus dipotong-potong dulu = dibantu)

5 10

2. Transfer dari kursi roda ke tempat tidur dan kembali (termasuk duduk di bed)

0 – 10 15

3 Higiene personal (cuci, menyisir, bercukur jenggot, menggosok gigi)

0 5

4 Naik dan turun closet/ WC (melepas atau memakai pakaian, cawik, menyiram WC)

5 10

5 Mandi 0 5

6 Berjalan di permukaan datar(atau bila tidak dapat berjalan, dapat mengayuh kursi roda sendiri)

10 15

7 Naik dan turun tangga 5 108 Berpakaiaan (termasuk memakai

tali sepatu,menutup resleting)5 10

9 Mengontrol anus 5 1010 Mengontrol kandung kemih 5 10

IB sudah dikenal secara luas, memiliki kehadalan dan kesahian yang tinggi. Shah

melaporkan koefisien konsisten internal alfa 0,87 sampai 0,92 yang menunjukkan kehandalan

intra dan inter-rater yang sangat baik. Wartski dan Green menguji 41 pasien dengan interval 3

minggu, ternyata hasilnya sangat konsisten. Ada 35 pasien yang skornya turun 10 poin.

Collin dkk meneliti konsistensi laporan sendiri dan laporan perawat, didasarkan pengamatan

Page 8: Adl

8

klinis, pemeriksaaan dari perawat dan pemeriksaan dari fisioterapis. Ternyata koefisien

konkordasi (kesesuaian) dari Kendall menunjukkan angka 0,93 yang berarti pengamatan

berulang dari orang yang berbeda akan menghasilkan kesesuaian yang sangat memadai.2

Wade melaporkan kesahian IB yang dibuktikan dengan angka korelasi 0,73 dan 0,77

dengan kemampuan motorik dari 976 pasien stroke. Kesahihan prediktif IB juga terbukti

baik. Pada penelitian dengan stroke, persentase meninggal dalam 6 bulan masuk rumah sakit

turun secara bermakna bila skor IB tinggi saat masuk rumah sakit.2

Intepretasi yang paling banyak digunakan adalah menurut Shah dkk karena telah dikenal luas

dan cukup rinci untuk mengetahui tingkat kemandirian seseorang dalam melakukan ADL

(Sugiarto,2005).

Tabel 2.2.Penilaian Skor IB

Penulis Interpretasi

Shah dkk 0-20 Dependen Total

21-60 Dependen Berat

61-90 Dependen Sedang

91-99 Dependen Ringan

100 Independen/Mandiri

Lazar dkk 10-19 Dependen Perawatan

20-59 Perawatan diri, dibantu

60-79 Kursi roda, dibantu

Page 9: Adl

9

80-89 Kursi roda, independen/mandiri

90-99 Ambulatori, dibantu

100 Independen/Mandiri

Granger

0-20 Dependen Total

21-40 Dependen Berat

41-60 Dependen Sedang

61-90 Dependen Ringan

91-100 Mandiri

2.5.2 Indeks Katz

Indeks katz merupakan instrument sederhana yang digunakan untuk menilai

kemampuan fungsional ADL, dapat juga untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam

penyakit pada lansia. Adapun aktivitas yang dinilai adalah Bathing, Dressing, Toileting,

transferring, continence dan feeding, dengan penilaian 2,4,7:

1.Bathing

Mandiri: memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat melakukan

seluruhnya sendiri.

Tergantung:memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak dapat

mandi sendiri

Page 10: Adl

10

2. Dressing

Mandiri: menaruh, mengambil, memakai dan menanggalkan pakaian sendri serta

menalikan sepatu sendiri.

Tergantung: tidak dapat berpakaian sebagian.

3. Toileting

Mandiri: pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,

membersihkan kotoran.

Tergantung: mendapat bantuan orang lain

4. Transferring

Mandiri: berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dank e tempat

duduk(memakai/tidak memakai alat Bantu)

Tergantung: tidak dapat melakuakan sendiri dengan /bantuan

5. Continence

Mandiri: dapat mengontrol BAB/BAK

Tergantung: tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan manual

atau kateter

6. Feeding

Mandiri: mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan mmasukkan ke dalam

mulut (tidak termasuk kemampuan memotong daging dan menyiapkan makanan

seperti mengoleskan mentega pada roti)

Page 11: Adl

11

Tergantung: memelukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri secara

parenteral.

Dari kemampuan melaksanakan 6 aktivitas dasar tersebut, kemudian di klasifikasikan

menjadi 7 tahapan, dan disebut sesuai dengan aktivitas yng bias dikerjakan sendiri. Tahapan

aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara berurutan2:

Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas

Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas

Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain

Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi lain

Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan satu fungsi lain

Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting, transferring dan satu fungsi lain

Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas

2.5.3 Fungsional Kemerdekaan Ukur (FIM)

FIM memiliki 18 item, tujuh dari skala ordinal. FIM berguna untuk pengukuran dan

perkembangangan data pada hasil kecacatan dan rehabilitasi. FIM terus mengalami

perkembangan dari skala terakhir 36 skala penilaian fungsional yang dipublikasikan dab telah

dilaporkan secara luas. Dikelompokkan menjadi 2 sub-skala - motorik dan kognisi. Motorik

meliputi makanan, berdandan, mandi, memakai baju bagian atas, memakai baju bagian

bawah, toileting, manajemen kandung kemih, manajemen anus, transfer - tempat tidur /

kursi / kursi roda, transfer – toilet, transfer - bath / shower, berjalan / memakai kursi roda,

menaiki tangga. Sosial dan kognisi meliputi pemahaman, ekspresi, interaksi sosial,

pemecahan masalah, daya ingatan.9,10,11,12

Page 12: Adl

12

Setiap item diskor pada 7 titik skala ordinal mulai dari skor 1 dengan skor 7. Semakin

tinggi skor, semakin independen pasien dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan

item tersebut.10,12

1 - Bantuan Total dengan pembantu

2 - Bantuan maksimal dengan pembantu

3 - Bantuan Sedang dengan pembantu

4 - Bantuan Minimal dengan pembantu

5 - Pengawasan atau setup dengan pembantu

6 - Modifikasi kemerdekaan tanpa penolong

7 - kemerdekaan Lengkap dengan tidak ada helper

FIM ini dimaksudkan untuk menjadi sensitif terhadap perubahan dalam individu

selama program rehabilitasi medis rawat inap. FIM dapat dilakukan dalam waktu sekitar 20-

30 menit dalam konferensi, melalui pengamatan, atau dengan wawancara telepon. Analisis

Rasch mendefinisikan dua dimensi FIM, berlabel motorik dan kognitif. Hal ini dirancang

untuk menilai bidang disfungsi dalam kegiatan yang biasanya terjadi pada individu dengan

neurologis progresif, reversibel atau tetap, muskuloskeletal dan gangguan lainnya. Salah satu

keterbatasan relatif menggunakan FIM dalam mengevaluasi korban TBI adalah bahwa hal itu

tidak diagnosis spesifik. Meskipun terbukti andal dan valid, skala memiliki sedikit kognitif,

perilaku, dan komunikasi barang fungsional terkait yang relevan dengan menilai orang

dengan TBI.10,12

Page 13: Adl

13

Skor total untuk FIM item motorik antara 13 dan 91. Skor total untuk FIM sosial

kognisi antara 5 dan 35. Skor total untuk instrumen FIM jumlah motorik dan kognitif antara

18 dan 126.9,10,11

2.6 Perbandingan Indek ADL

Tabel 2.3. Perbandingan indeks ADL

SkalaDeskripsi dan

jenis skala

Kehandalan, kesahihan dan

sensitivitas

Waktu dan Pelaksanaan

Komentar

Indeks Barthel Skala ordinal dengan skor 0 (total dependen) - 100 (total independen) : 10 item: makan, mandi, berhias, berpakaian, kontrol kandung kencing dan kontrol anus, toleting ,transfer kursi atau tempat tidur, mobilitas dan naik tangga.

Sangat handal dan sahih, dan cukup sensitif.

Pengamatan oleh dokter: kurang dari 10 menit, sangat sesuai untuk skrining, penilaian formal, pemantauan dan pemeliharaan terapi.

Skala ADL yang sudah diterima secara luas, kehandalan dan kesahihan sangat baik.

Indeks Katz Penilaian sikotomi dengan urutan dependensi yang hiraikis: mandi, berpakaian, toileting, transfer, kontinensi, dan makan. Penilaian dari A (mandiri pada keenam item) sampai G (dependen pada keenam item).

Kehandalan dan kesahihan cukup, kisaran AKS sangat terbatas (6 item).

Pengamatan oleh dokter : kurang dari 10 menit, sangat sesuai untuk skrining, penilaian formal, pemantauan dan pemeliharaan terapi.

Skala ADL yang sudah diterima secara luas, kehandalan dan kesahihan cukup, menilai ketrampilan dasar, tetapi tidak menilai berjalan dan naik tangga.

FIM (Functional Independence Measure)

Skala ordinal dengan 18 item, 7 level dengan skor berkisar antara 18 – 126, area yang d evaluasi : perawatan diri, kontrol sfingter, transfer, lokomosi, komunikasi, dan kognitif sosial.

Kehandalan dan kesahihan baik, sensitif dan dapat mendeteksi perubahan kecil dengan 7 level.

Pengamatan oleh dokter : kurang dari 20 menit, sangat sesuai untuk skrining, penilaian formal, pemantauan dan pemeliharaan terapi, serta evaluasi program.

Skala ADL yang sudah diterima secara luas. Pelatihan untuk petugas pengisi lebih lama karena item banyak.

Page 14: Adl

14

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa indeks barthel handal, sahih, dan cukup sensitif,

pelaksanaannya mudah, cepat (dalam waktu kurang dari 10 menit), dari pengamatan langsung

atau dari catatan medik penderita, lingkupnya cukup mewakili ADL dasar dan mobilitas ADL

dasar, sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk

merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga

yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADL dasar

ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas.2

Page 15: Adl

15

BAB III

PENUTUP

Ringkasan

Activity Daily Living (ADL) adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari.

ADL merupakan aktivitas pokok pokok bagi perawatan diri. ADL meliputi antara lain : ke

toilet, makan, berpakaian (berdandan), mandi, dan berpindah tempat . (Hardywinito &

Setiabudi, 2005).

Pengukuran ADL penting untuk menentukan kemandirian seseorang, mengevaluasi

perkembangan dari terapi maupun rehabilitasi medik. Pengukuran dapat digunakan dengan

beberapa indek antaralain, indek Barthel, indek Katz, atau FIM. Perbandingan ketiga indek

menyimpulkan bahwa indek barthe lebih baik di bandingkan dengan indek Katz dan FIM.

Page 16: Adl

16

DAFTAR PUSTAKA

1) Riwanti Yuliami. 2006. Pengaruh Depresi Pada Awal Stroke (Minggu I) Terhadap

Waktu Perbaikan Deficit Neurologi Penderita Stroke Non Hemoragik Di RSUP Dr.

Kariadi Semarang. Semarang : UNDIP.

2) Sugiarto, Andi. 2005. Penilaian Keseimbangan Dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-

Hari Pada Lansia Dip Anti Werdha Pelkris Elim Semarang Dengan Menggunakan

Berg Balance Scale Dan Indeks Barthel. Semarang : UNDIP.

3) Misbach J. 2007. Stroke Aspek Diagnosis Patofisiologi Dan Manajemen. Jakarta:

FKUI

4) Mardi Susanto. 2008. Tatalaksana Depresi Pasca Stroke Majalah Kedokteran

Indonesia Volum: 58, nomor: 3, Maret. Jakarta : Departemen Psikiatry RS

Persahabatan

5) Lumbantobing. 2004. Neurogeriatri. Jakarta:FKUI

6) Kapplan, Sadock, BJ. 2005. Comprehensive Textbook Of Psychiatry,6th Ed. USA :

Lippincott.

7) American Psychiatric. 2004. Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders

Fouth Edition. Washington DC: American Psychiatric Association

8) Martono, hadi & kris pranarka. 2009. Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut).

Jakarta : FK UI

9) Bethesda Stroke. 2005. Stroke Depression. Portugal : Journal of Psychiatry

Neuroscience Vol.31

10) Hawari, Dadang. 2006. Manajemen Stress, Cemas, Dan Depresi. Jakarta: Gaya Baru

Page 17: Adl

17

11) BJ, Sadock VA. 2009. Comprehensive Textbook Of Psychiatry, 7th ed, Philadelphia:

Williams & Wilkins

12) Ginsberg, Lionel. 2007. Lecture Notes Neurologi. Jakarta: Erlangga