AD/ART PPMI Mesir

56
PPMI MESIR PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA __________ Address: 8 Wahran St. Rab’ah Adawea Nasr City Cairo Egypt Phone : (+20)1154591555 Web Site: www.ppmimesir.org | E-mail: [email protected] | FB : Ppmi Mesir

description

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR & MAHASISWA INDONESIA MESIR (AD-ART PPMI MESIR)

Transcript of AD/ART PPMI Mesir

Page 1: AD/ART PPMI Mesir

PPMI MESIR PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA

__________

Address: 8 Wahran St. Rab’ah Adawea Nasr City Cairo Egypt Phone : (+20)1154591555

Web Site: www.ppmimesir.org | E-mail: [email protected] | FB : Ppmi Mesir

Page 2: AD/ART PPMI Mesir

1 | D P P - P P M I X X

ANGGARAN DASAR

DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN PELAJAR & MAHASISWA INDONESIA MESIR

(AD-ART PPMI MESIR)

MUKADDIMAH

Bismillahirrahmanirrahim

Pelajar dan Mahasiswa adalah generasi terdidik dalam

masyarakat yang menempati kedudukan luhur sebagai

kekuatan pendukung bagi kelangsungan dan kesinambungan

pembangunan umat. Pelajar dan Mahasiswa menjadi bagian

integral dari pertumbuhan dan perkembangan umat yang

menginginkan terciptanya kesejahteraan dengan berlandaskan

pada nilai-nilai keadilan dan kebenaran.

Dalam posisi sebagai generasi bangsa yang utama, Pelajar

dan Mahasiswa memangku mandat sosial sebagai garda depan

perubahan masyarakat. Selain itu, Pelajar dan Mahasiswa

mengemban dua harapan utama, yaitu harapan akademis

berupa keberhasilan dalam menjalani pendidikan, dan

harapan sosial berupa peran nyata di masyarakat dalam

rangka mewujudkan bangsa dan negara yang adil, tentram,

bermoral, maju, dan sejahtera.

Page 3: AD/ART PPMI Mesir

2 | D P P - P P M I X X

Untuk mewujudkan hal tersebut, pelajar dan mahasiswa

dituntut untuk senantiasa mengembangkan potensi akademis

dan menumbuhkan kepekaan sosial melalui kegiatan dan

gerakan terpadu serta berkesinambungan demi terlaksananya

tanggungjawab memenuhi harapan umat, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Karena itu, Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir

menghimpun diri dalam sebuah organisasi pelajar dan

mahasiswa yang bernama "Persatuan Pelajar dan Mahasiswa

Indonesia Mesir" dengan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga sebagai berikut:

ANGGARAN DASAR

PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA

MESIR 2007-2008

(AD PPMI MESIR)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Istilah dan Singkatan

Pasal 1

Yang dimaksud dengan:

Page 4: AD/ART PPMI Mesir

3 | D P P - P P M I X X

1. PPMI Mesir adalah Persatuan Pelajar dan Mahasiswa

Indonesia Mesir.

2. MPA adalah Majelis Permusyawaratan Anggota PPMI

Mesir.

3. BPA adalah Badan Perwakilan Anggota PPMI Mesir

4. DPP adalah Dewan Pengurus Pusat PPMI Mesir

5. BPD adalah Badan Perwakilan Daerah

6. DPD adalah Dewan Pengurus Daerah

7. LO adalah Lembaga Otonom PPMI Mesir

8. OK adalah organisasi khusus PPMI Mesir

Nama, Tempat, dan Waktu

Pasal 2

1. Organisasi ini bernama Persatuan Pelajar dan

Mahasiswa Indonesia Mesir, disingkat PPMI Mesir.

2. PPMI Mesir adalah satu-satunya organisasi yang

menghimpun dan mengikat seluruh pelajar dan

mahasiswa Indonesia di Mesir.

Pasal 3

PPMI Mesir berkedudukan di Republik Arab Mesir.

Page 5: AD/ART PPMI Mesir

4 | D P P - P P M I X X

Pasal 4

PPMI Mesir didirikan di Kairo - Mesir pada tanggal 5

Rajab 1416 H bertepatan dengan 28 Nopember 1995 M.

Asas, Sifat, Fungsi, dan Tujuan

Pasal 5

PPMI Mesir berasaskan Islam

Pasal 6

PPMI Mesir bersifat independen, akademis, demokratis,

dan kekeluargaan.

Pasal 7

PPMI Mesir berfungsi sebagai:

1. Wadah berhimpunnya pelajar dan mahasiswa

Indonesia di Mesir untuk mencapai cita-cita

pembinaan pribadi, pendalaman ilmu dan

pengembangan potensi, peningkatan iman dan amal

shalih, serta penyaluran partisipasi dan pengabdian

sosial.

2. Wadah penyaluran dan perjuangan aspirasi pelajar dan

mahasiswa.

Page 6: AD/ART PPMI Mesir

5 | D P P - P P M I X X

3. Wadah peningkatan kesadaran berpikir jernih, tajam,

solutif, dan berorientasi ke masa depan.

Pasal 8

PPMI Mesir bertujuan:

1. Membentuk Pelajar dan Mahasiswa yang bertakwa

kepada Allah SWT. dan memiliki kepribadian yang

luhur, pengetahuan yang dalam, wawasan yang luas,

kemampuan yang handal, serta kepedulian sosial yang

tinggi.

2. Membina pelajar dan mahasiswa agar mampu

berperan aktif dalam pembangunan umat, bangsa,

negara.

3. Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan pelajar dan

mahasiswa pada tingkat lokal maupun global.

Kedaulatan

Pasal 9

Kedaulatan tertinggi organisasi di wilayah PPMI Mesir

berada di tangan anggota dan dilaksanakan sesuai dengan

AD/ART dan perundang-undangan yang berlaku di wilayah

PPMI.

Page 7: AD/ART PPMI Mesir

6 | D P P - P P M I X X

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 10

Anggota PPMI Mesir adalah seluruh pelajar dan

mahasiswa Indonesia di Mesir yang telah memenuhi

ketentuan.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 11

Lembaga dan organisasi yang berada di lingkungan dan

wilayah PPMI Mesir adalah:

1. Lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang

memiliki kaitan kelembagaan dengan PPMI Mesir;

2. Organisasi-organisasi Khusus di wilayah PPMI Mesir;

Pasal 12

Kelembagaan di lingkungan dan di wilayah PPMI Mesir

terdiri dari:

1. Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA). MPA adalah

lembaga kedaulatan tertinggi dalam susunan organisasi

PPMI Mesir.

Page 8: AD/ART PPMI Mesir

7 | D P P - P P M I X X

2. Badan Perwakilan Anggota (BPA). BPA adalah lembaga

tinggi legislatif dan yudikatif dalam susunan organisasi

PPMI Mesir.

3. Dewan Pimpinan Pusat (DPP). DPP adalah lembaga

eksekutif tertinggi dalam susunan organisasi PPMI

Mesir; yang dipimpin oleh seorang Presiden PPMI.

4. Badan Perwakilan Daerah (BPD). BPD adalah lembaga

legislatif dan yudikatif di tingkat daerah PPMI Mesir.

5. Dewan Pimpinan Daerah (DPD). DPD adalah lembaga

eksekutif di tingkat daerah PPMI Mesir.

6. Lembaga Otonom (LO). LO adalah lembaga khusus

dengan hak otonomi yang berada di lingkungan PPMI

Mesir, dan memiliki jalur koordinasi di bawah DPP

Pasal 13

Yang dimaksud dengan Organisasi Khusus (OK) adalah

organisasi yang dibentuk oleh anggota PPMI Mesir, berada di

wilayah PPMI Mesir, memiliki perwakilan di MPA, memiliki

garis koordinasi secara umum dengan DPP, tetapi tidak

memiliki keterkaitan kelembagaan dengan PPMI Mesir.

Page 9: AD/ART PPMI Mesir

8 | D P P - P P M I X X

BAB IV

LAMBANG, BENDERA, MARS, DAN KELENGKAPAN

ORGANISASI

Lambang, bendera, mars, dan kelengkapan serta atribut

organisasi diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

BAB V

KEKAYAAN

Pasal 14

1. Kekayaan PPMI Mesir, baik berupa uang maupun barang,

diperoleh dari:

a. Kas uang dan barang inventaris yang telah menjadi hak

milik PPMI Mesir

b. Iuran anggota,

c. Usaha yang halal dan bermanfaat,

d. Sumbangan yang halal, tidak mengikat, serta sesuai

dengan asas dan tujuan PPMI Mesir.

2. Ketentuan mengenai hak milik, hak guna, dan wewenang

pengelolaan kekayaan PPMI diatur lebih lanjut dalam

ketentuan tersendiri.

BAB VI

TATA URUT PERUNDANG-UNDANGAN PPMI MESIR

Page 10: AD/ART PPMI Mesir

9 | D P P - P P M I X X

Pasal 15

Tata urut perundang-undangan PPMI Mesir adalah sebagai

berikut:

1. AD/ART PPMI Mesir;

2. TAP MPA;

3. Undang-Undang;

4. Keputusan Presiden;

5. Peraturan DPP;

6. Peraturan Daerah.

BAB VII

PEMBUBARAN PPMI MESIR

Pasal 16

1. Pembubaran PPMI Mesir hanya dapat dilakukan melalui

referendum yang hasilnya ditetapkan oleh MPA dalam

Sidang Istimewa MPA

2. Referendum dapat dilaksanakan bila disetujui oleh

sekurang-kurangnya 2/3 anggota MPA

3. Referendum dianggap sah bila diikuti oleh sekurang-

kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota

PPMI Mesir.

4. Tata cara pelaksanaan Referendum diatur dalam

ketetapan tersendiri.

Page 11: AD/ART PPMI Mesir

10 | D P P - P P M I X X

5. Dalam hal PPMI Mesir dibubarkan, maka seluruh aset dan

kekayaannya diserahkan kepada pihak atau badan yang

ditunjuk oleh kesepakatan referendum.

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 17

Ha-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan

diatur dalam:

1. Anggaran Rumah Tangga PPMI Mesir;

2. Ketetapan-ketetapan MPA PPMI

Page 12: AD/ART PPMI Mesir

11 | D P P - P P M I X X

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA

MESIR 2007-2008

(ART PPMI-MESIR)

BAB I

KEANGGOTAAN

Syarat Anggota

Pasal 1

1. Anggota PPMI Mesir adalah seluruh pelajar dan

mahasiswa Indonesia di Mesir yang telah memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

a. Warganegara Indonesia

b. Berdomisili di Mesir

c. Belajar di lembaga formal maupun non formal di

Mesir.

d. Tidak menjadi tenaga kerja murni atau pegawai

pemerintah.

e. Berusia minimal 12 tahun

f. Mendaftarkan diri dan atau didaftarkan

g. Mendapat pengesahan dari DPP PPMI

Page 13: AD/ART PPMI Mesir

12 | D P P - P P M I X X

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran keanggotaan

diatur secara terperinci oleh DPP.

Hak dan Kewajiban

Pasal 2

1. Setiap anggota berhak:

a. Mengeluarkan pendapat, usul, pertanyaan, dan

pernyataan, baik melalui lisan maupun tulisan.

b. Memilih dan dipilih

c. Membela diri dan dibela

d. Mengadakan, mengikuti kegiatan dan bentuk

partisipasi lain yang diadakan oleh kelembagaan PPMI

Mesir.

e. Berserikat dan berkumpul dalam suatu wadah

organisasi di lingkungan atau wilayah PPMI Mesir

sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dalam

ketentuan tersendiri.

f. Mendapatkan kedudukan dan perlakuan yang sama di

depan hukum yang berlaku di lingkungan PPMI Mesir.

2. Setiap anggota wajib:

a. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik PPMI

Mesir.

Page 14: AD/ART PPMI Mesir

13 | D P P - P P M I X X

b. Menaati AD/ART dan segala ketentuan yang ditetapkan

melalui mekanisme kelembagaan PPMI Mesir.

Sanksi

Pasal 3

Setiap anggota yang melanggar AD/ART dan atau

ketetapan lainnya akan diberikan sanksi berdasarkan jenis dan

tingkat pelanggaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan

dalam ketentuan tersendiri.

Kehilangan Keanggotaan

Pasal 4

1. Status keanggotaan seorang anggota PPMI Mesir hilang

secara langsung karena:

a. Meninggal dunia

b. Meninggalkan Mesir sekurang-kurangnya satu tahun.

2. Status keanggotaan seorang anggota PPMI Mesir hilang

melalui keputusan DPP karena:

a. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara

tertulis kepada DPP.

b. Tidak lagi menjadi pelajar atau mahasiswa Indonesia di

Mesir.

Page 15: AD/ART PPMI Mesir

14 | D P P - P P M I X X

3. Status keanggotaan seorang anggota PPMI Mesir hilang

apabila dicabut hak keanggotaannya dengan berdasarkan

ketatapan MPA, antara lain karena menentang AD-ART.

BAB II

MAJELIS PERMUSYAWARATAN ANGGOTA

Keanggotaan

Pasal 5

1. Anggota MPA terdiri dari:

a. Seluruh anggota BPA dan BPD

b. Utusan dari Organisasi Khusus di wilayah PPMI Mesir.

2. Organisasi Khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat 1

adalah organisasi yang:

a. Tidak mempunyai keterkaitan kelembagaan dengan

PPMI Mesir.

b. Terdaftar dan diakui oleh MPA berdasarkan peraturan

yang ditetapkan dalam ketetapan tersendiri.

3. Organisasi Khusus yang berhak memiliki keanggotaan di

MPA adalah:

a. Organisasi Afiliatif

b. Organisasi Almamater

c. Organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Page 16: AD/ART PPMI Mesir

15 | D P P - P P M I X X

4. Anggota MPA ditetapkan dan diambil ikrar atau janjinya

dalam persidangan MPA PPMI oleh Pimpinan MPA

demisioner.

5. Bunyi ikrar atau janji yang dimaksud dalam ayat 4 adalah

sebagai berikut:

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, saya berjanji:

‘Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai

anggota Majelis Permusyawaratan Anggota dengan sebaik-

baiknya dan seadil-adilnya",

'Bahwa saya akan memegang teguh ajaran Islam,

menegakkan kehidupan demokrasi secara konsisten di

lingkungan PPMI Mesir, serta melaksanakan AD/ART PPMI

Mesir dengan sebenar-benarnya."

6. Keanggotaan MPA dapat hilang karena:

a. Meninggal dunia

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara

tertulis kepada Pimpinan MPA.

c. Tidak lagi menjadi anggota PPMI Mesir

d. Dinyatakan melanggar ikrar dan janji sebagai anggota

dengan keputusan MPA.

e. Diberhentikan oleh organisasi yang mengutusnya

Page 17: AD/ART PPMI Mesir

16 | D P P - P P M I X X

7. Keanggotaan MPA bisa diwakilkan kepada orang lain

sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dalam ketentuan

tersendiri.

8. Masa keanggotaan MPA adalah selama satu tahun

terhitung sejak tanggal ditetapkan dan berakhir bersama-

sama pada saat anggota MPA yang baru telah dilantik dan

ditetapkan.

Wewenang

Pasal 6

MPA berwenang:

1. Menetapkan AD/ART PPMI Mesir

2. Menetapkan Rekomendasi-rekomendasi MPA

3. Menetapkan dan melantik Presiden dan wapres PPMI

serta memberhentikan Presiden dan wapres PPMI

berdasarkan usulan dari BPA melalui ketentuan tersendiri.

4. Menetapkan pejabat Presiden PPMI bila Presiden

berhalangan tetap atau tidak dapat melaksanakan

tugasnya.

5. Memilih dan menetapkan pejabat Presiden PPMI bila

presiden berhalangan tetap atau tidak dapat menjalankan

tugasnya.

Page 18: AD/ART PPMI Mesir

17 | D P P - P P M I X X

6. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban

DPP PPMI.

7. Membuat ketetapan dan keputusan yang diperlukan untuk

dapat melaksanakan asas dan tujuan PPMI Mesir.

8. Menolak atau menerima dan mengesahkan kelembagaan

di lingkungan PPMI Mesir yang diatur dalam ketetapan

tersendiri.

Hak dan Kewajiban

Pasal 7

1. MPA berhak:

a. Mengubah dan mengganti AD/ART PPMI Mesir

b. Meminta pertanggungjawaban DPP PPMI sewaktu-

waktu bila dipandang perlu.

2. MPA berkewajiban:

a. Menaati dan mengawasi pelaksanaan AD/ART, asas,

dan tujuan PPMI Mesir.

b. Melaksanakan sidang yang diusulkan oleh BPA

berdasarkan ketentuan tersendiri.

c. Merumuskan dan menyiapkan rancangan ketetapan

dan keputusan yang akan disahkan dalam persidangan

MPA PPM.

Page 19: AD/ART PPMI Mesir

18 | D P P - P P M I X X

Hak dan Kewajiban Anggota

Pasal 8

1. Setiap Anggota MPA mempunyai hak bicara dan suara,

memilih dan dipilih dalam setiap persidangan MPA.

2. Setiap anggota MPA berkewajiban:

a. Menaati AD-ART PPMI Mesir serta ketetapan-

ketetapan dan keputusan-keputusan MPA.

b. Menyalurkan aspirasi pelajar dan mahasiswa

c. Menyebarluaskan setiap keputusan dan ketetapan

MPA.

d. Mengikuti setiap kegiatan yang diadakan MPA

Pimpinan MPA

Pasal 9

1. Pimpinan MPA terdiri dari seorang ketua merangkap

anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.

2. Ketua MPA adalah pimpinan MPA yang meraih suara

terbanyak atau sesuai kesepakatan seluruh pimpinan MPA.

3. Pimpinan MPA dipilih, ditetapkan dan diambil ikrar atau

janjinya dalam persidangan MPAyang dipimpin oleh ketua

MPA terpilih.Bunyi ikrar yang dimaksud dalam ayat 3

adalah sebagai berikut:

Page 20: AD/ART PPMI Mesir

19 | D P P - P P M I X X

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, saya berjanji:

‘Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai

Pimpinan Majelis Permusyawaratan Anggota PPMI Mesir

dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya",

'Bahwa saya akan memegang teguh ajaran Islam,

menegakkan kehidupan demokrasi secara konsisten di

lingkungan PPMI Mesir, serta melaksanakan AD/ART PPMI

Mesir dengan sebenar-benarnya."

4. Tugas dan wewenang pimpinan MPA adalah:

a. Mengatur administrasi MPA

b. Memimpin penyelenggaraan dan pelaksanaan sidang-

sidang MPA.

c. Memimpin setiap pelaksanaan tugas dan kewajiban

MPA.

5. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, Pimpinan

MPA berhak membentuk kepanitiaan dan tim khusus.

6. Pimpinan MPA tidak berhak mengatasnamakan MPA

dalam mengeluarkan ketetapan dan keputusan, kecuali

merupakan hasil keputusan atau ketetapan Sidang.

7. Pimpinan MPA berhak membentuk alat-alat kelengkapan

atau kepanitiaan-kepanitiaan untuk melaksanakan fungsi

dan wewenangnya.

Page 21: AD/ART PPMI Mesir

20 | D P P - P P M I X X

8. Berkewajiban memberikan laporan pelaksanaan kegiatan

MPA (progress report) selama satu masa jabatan melalui

persidangan MPA PPMI.

Persidangan

Pasal 10

Tata tertib sidang MPA diputuskan dalam persidangan

MPA oleh pimpinan sidang dengan persetujuan anggota

sidang.

Pasal 11

1. Sidang MPA terdiri dari

1. Sidang Umum,

2. Sidang Istimewa,

3. Sidang Paripurna

4. Sidang Fraksi

5. Sidang Pimpinan

6. Sidang Badan Pekerja

2. Sidang MPA berfungsi untuk melaksanakan wewenang-

wewenang MPA.

3. Sidang Umum, Sidang Istimewa, dan Sidang Paripurna

memiliki kedudukan hukum yang sama.

Page 22: AD/ART PPMI Mesir

21 | D P P - P P M I X X

Pasal 12

Sidang Umum

1. Sidang Umum dilaksanakan dalam dua tahap:

a. Persidangan tahap pertama dilaksanakan di awal

kepengurusan MPA dengan wewenang ;

1. Melantik anggota MPA,

2. memilih dan menetapkan Pimpinan MPA,

3. Menetapkan Rekomendasi MPA,

4. Sserta menetapkan dan melantik Presiden PPMI.

b. Persidangan tahap kedua dilaksanakan di akhir

kepengurusan MPA dengan wewenang meminta

laporan pertanggungjawaban DPP PPMI dan meminta

laporan pelaksanaan kegiatan MPA.

2. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya 2/3 Anggota MPA.

3. Bila poin (2) tidak terpenuhi, maka sidang diskors

maksimal 3x24 jam dan selanjutnya dianggap sah.

Pasal 13

Sidang Istimewa

1. Sidang Istimewa dapat dilaksanakan dengan wewenang:

a. Meminta pertanggungjawaban presiden PPMI dan

membebastugaskannya bila mengundurkan diri atau

Page 23: AD/ART PPMI Mesir

22 | D P P - P P M I X X

tidak dapat melaksanakan tugasnya atau melanggar

AD/ART dan/atau melanggar ketetapan atau keputusan

MPA.

b. Memilih dan menetapkan pejabat Presiden dalam

keadaan seperti disebut pada poin (1.a.)

c. Mengubah dan menetapkan AD/ART

d. Memilih dan menetapkan perubahan pimpinan MPA

bila seluruh pimpinan MPA berhalangan tetap.

e. Menetapkan pembubaran PPMI Mesir setelah melalui

referendum.

2. Sidang Istimewa dapat dilaksanakan apabila:

a. Disepakati oleh 2/3 anggota MPA yang hadir dalam

forum persidangan MPA.

b. Disetujui oleh 2/3 anggota MPA melalui pernyataan

tertulis dan bukti tanda tangan.

3. Sidang Istimewa yang diajukan melalui mekanisme

memorandum BPA tidak memerlukan ketentuan poin (2).

4. Sidang Istimewa dianggap sah apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya 2/3 anggota MPA.

5. Bila poin (4) tidak terpenuhi, maka sidang diskors

maksimal 3x24 jam dan selanjutnya dianggap sah.

Page 24: AD/ART PPMI Mesir

23 | D P P - P P M I X X

Pasal 14

Sidang Paripurna

1. Sidang Paripurna dapat dilaksanakan atas usul dan atau

persetujuan pimpinan MPA.

2. Sidang Paripurna dianggap sah apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya 2/3 anggota MPA.

3. Bila poin (2) tidak terpenuhi, maka sidang diskors

maksimal 3x24 jam dan selanjutnya dianggap sah.

Pasal 15

Sidang Fraksi

Sidang Fraksi adalah Sidang internal fraksi yang diikuti

oleh anggota MPA dalam persidangan MPA untuk membahas

dan merancang keputusan MPA.

Pasal 16

Sidang Pimpinan

Sidang Pimpinan adalah sidang yang dihadiri oleh

pimpinan MPA untuk merumuskan dan menyiapkan agenda

kerja dan kebijakan internal lembaga.

Page 25: AD/ART PPMI Mesir

24 | D P P - P P M I X X

Pasal 17

Sidang Badan Pekerja

Sidang badan pekerja adalah persidangan internal badan

pekerja MPA PPMI dalam rangka mempersiapkan bahan-

bahan persidangan MPA.

BAB III

BADAN PERWAKILAN ANGGOTA

Keanggotaan

Pasal 18

1. Anggota BPA adalah utusan dari Organisasi Kekeluargaan,

Lembaga Keputerian, dan Lembaga Kefakultasan.

2. Anggota BPA ditetapkan dan diambil ikrarnya dalam

persidangan BPA.

Bunyi ikrar/janji yang dimaksud dalam ayat adalah sebagai

berikut :

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, saya berjanji:

‘Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai

anggota Badan Perwakilan Anggota PPMI Mesir dengan

sebaik-baiknya dan seadil-adilnya','Bahwa saya akan

memegang teguh ajaran Islam, menegakkan kehidupan

demokrasi secara konsisten di lingkungan PPMI Mesir, serta

Page 26: AD/ART PPMI Mesir

25 | D P P - P P M I X X

melaksanakan AD/ART PPMI Mesir dengan sebenar-

benarnya"

3. Keanggotaan BPA hilang karena:

a. Meninggal dunia

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara

tertulis kepada Pimpinan BPA.

c. Tidak lagi menjadi anggota PPMI Mesir

d. Dinyatakan melanggar ikrar dan janji sebagai anggota

dengan keputusan BPA.

e. Diberhentikan oleh organisasi yang mengutusnya

4. Ketentuan tentang jumlah anggota BPA sesuai dengan

organisasi yang mengutus, diatur dan ditetapkan dalam

ketentuan tersendiri.

5. Anggota BPA dibagi dalam komisi-komisi sesuai dengan

keputusan BPA.

6. Masa keanggotaan BPA adalah selama satu tahun dimulai

sejak tanggal ditetapkan dan berakhir bersama-sama pada

saat anggota BPA yang baru mengucapkan ikrar/janji atau

dilantik.

Wewenang

Pasal 19

BPA berwenang:

Page 27: AD/ART PPMI Mesir

26 | D P P - P P M I X X

1. Membuat undang-undang dan peraturan dalam rangka

pelaksanaan AD/ART dan ketetapan MPA, serta dalam

rangka menciptakan ketertiban organisasi PPMI Mesir.

2. Membentuk badan pekerja atau tim kepanitiaan untuk

melaksanakan wewenang, hak, dan kewajibannya.

3. Mengesahkan, menunda, atau membatalkan rancangan

undang-undang yang diusulkan oleh dan dibahas bersama

DPP.

4. Mengontrol, menegur, mengkritik dan memberikan saran

kepada DPP dan Lembaga Otonom.

5. Melakukan pemanggilan kepada pihak yang dianggap

perlu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Memberikan sanksi kepada siapapun dan atau pihak

manapun dalam lingkungan PPMI Mesir yang divonis

bersalah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan melalui

aturan tersendiri.

7. Bila dalam pandangan BPA, DPP melanggar AD/ART, atau

tidak melaksanakan tugasnya, atau menyimpang dari

ketetapan yang dibuat MPA, maka BPA berwenang

mengeluarkan memorandum I dengan batas waktu dua

minggu. Bila setelah batas waktu tersebut DPP belum

memenuhi memorandum, maka BPA berwenang

mengeluarkan memorandum II dengan batas waktu satu

Page 28: AD/ART PPMI Mesir

27 | D P P - P P M I X X

minggu. Bila setelah batas waktu tersebut DPP belum

memenuhi memorandum, maka BPA berwenang

mengajukan Sidang Istimewa kepada MPA PPMI.

Hak dan Kewajiban

Pasal 20

1. BPA berhak:

a. Terlibat dalam pembuatan kesepakatan antara

kelembagaan PPMI Mesir yang mengatasnamakan

PPMI Mesir dengan pihak lain.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak perwakilan RI di

Mesir dan/atau pihak manapun yang dianggap perlu

berkaitan dengan pelaksanaan tugas BPA.

2. BPA berkewajiban:

a. Bersama DPP membahas rancangan dan anggaran

kegiatan yang diajukan oleh DPP.

b. Membahas setiap rancangan undang-undang atau

peraturan serta usul-usul lain yang diajukan oleh DPP.

c. Mengadakan pertemuan koordinasi dengan DPP

apabila diperlukan.

d. Memperhatikan saran, usul, kritik, dan masukan dari

DPP dan anggota PPMI.

Page 29: AD/ART PPMI Mesir

28 | D P P - P P M I X X

e. Merumuskan dan menyiapkan rancangan ketetapan

dan keputusan yang akan disahkan dalam persidangan

BPA PPMI.

Hak dan Kewajiban Anggota

Pasal 21

1. Setiap anggota BPA memiliki hak inisiatif, hak angket, hak

bertanya, hak interpelasi, hak petisi, dan hak bujet.

2. Penggunaan hak-hak setiap anggota BPA diatur dalam

ketetapan tersendiri.

3. Setiap anggota BPA berkewajiban menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai wakil pelajar dan mahasiswa yang

bertanggungjawab.

Pasal 22

Pimpinan BPA

1. Pimpinan BPA terdiri dari seorang ketua merangkap

anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.

2. Pimpinan BPA dipilih, ditetapkan dan diambil ikrar/janji

oleh pimpinan BPA.

3. Janji/ikrar sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) di

atas berbunyi:

Page 30: AD/ART PPMI Mesir

29 | D P P - P P M I X X

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, saya berjanji:

‘Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai

Pimpinan Badan Perwakilan Anggota PPMI Mesir dengan

sebaik-baiknya dan seadil-adilnya",

'Bahwa saya akan memegang teguh ajaran Islam,

menegakkan kehidupan demokrasi secara konsisten di

lingkungan PPMI Mesir, serta melaksanakan AD/ART PPMI

Mesir dengan sebenar-benarnya.’

4. Tugas dan wewenang pimpinan BPA adalah:

a. Mengatur administrasi BPA

b. Memimpin penyelenggaraan dan pelaksanaan sidang-

sidang BPA.

c. Memimpin setiap pelaksanaan tugas dan kewajiban

BPA.

d. Membentuk Kepanitiaan atau Tim khusus untuk

keperluan pelaksanaan tugas-tugas dan wewenang-

wewenang BPA.

5. Pimpinan BPA tidak berhak mengatasnamakan BPA dalam

mengeluarkan ketetapan dan keputusan, kecuali

merupakan hasil keputusan atau ketetapan sidang BPA.

6. Pimpinan BPA berkewajiban memberikan laporan

pelaksanaan kegiatan BPA (progress report) selama satu

Page 31: AD/ART PPMI Mesir

30 | D P P - P P M I X X

masa jabatan kepada forum BPA melalui persidangan BPA

PPMI

Persidangan

Pasal 23

Tata tertib sidang BPA ditetapkan dalam persidangan BPA

oleh pimpinan Sidang dengan persetujuan anggota Sidang.

Pasal 24

Sidang BPA terdiri dari Sidang Pleno, Sidang Pimpinan,

Sidang Komisi, Sidang Yudikasi, dan Rapat Kerja.

Pasal 25

1. Sidang Pleno BPA adalah sidang yang dihadiri oleh

seluruh anggota BPA untuk menetapkan keputusan dan

ketetapan BPA.

2. Keputusan sidang Pleno BPA bersifat mengikat ke dalam

dan/atau keluar yang hanya dapat dibatalkan oleh sidang

Pleno lainnya atau persidangan yang lebih tinggi.

Pasal 26

Page 32: AD/ART PPMI Mesir

31 | D P P - P P M I X X

Sidang Pimpinan adalah sidang yang dihadiri oleh

pimpinan BPA untuk merumuskan dan menyiapkan agenda

kerja dan kebijakan internal lembaga.

Pasal 27

Sidang Komisi adalah Sidang yang diikuti oleh anggota

komisi untuk membahas dan merancang keputusan BPA.

Pasal 28

1. Rapat kerja adalah rapat yang diikuti oleh anggota BPA

bersama DPP dan/atau Lembaga Otonom.

2. Rapat kerja dapat diadakan atas permintaan sekurang-

kurangnya 7 (tujuh) anggota BPA dan/atau dua komisi

dan/atau atas permintaan DPP dan/atau Lembaga

Otonom.

Pasal 29

1. Sidang Yudikasi adalah persidangan yang diadakan untuk

menyelesaikan perkara dan/atau untuk mengadili orang

atau pihak yang diduga bersalah.

2. Sidang Yudikasi dipimpin oleh Pimpinan BPA atau

pemimpin yang direkomendasikan oleh sidang Pimpinan

BPA.

Page 33: AD/ART PPMI Mesir

32 | D P P - P P M I X X

3. Keputusan sidang Yudikasi BPA bersifat mengikat ke

dalam dan/atau keluar yang hanya dapat dibatalkan oleh

sidang yudikasi lainnya.

4. Tata cara pelaksanaan Yudikasi diatur dalam ketetapan

tersendiri.

BAB IV

DEWAN PENGURUS PUSAT

Presiden PPMI

Pasal 30

1. Presiden PPMI adalah pemegang kekuasaan tertinggi DPP

yang dipilih langsung oleh anggota PPMI melalui

Pemilihan Umum (Pemilu) Raya PPMI dengan suara

terbanyak.

2. Pemilu PPMI untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden

diselenggarakan oleh MPA melalui ketetapan tersendiri.

3. Presiden dan wakil presiden ditetapkan dan dilantik oleh

MPA dalam persidangan MPA PPMI.

4. Presiden berwenang merumuskan visi,misi dan program

kerja.

5. Presiden berhak memberikan penghargaan, tanda jasa,

dan rehabilitasi kepada pihak tertentu.

6. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Presiden

berwenang menunjuk asisten, mengutus delegasi, serta

Page 34: AD/ART PPMI Mesir

33 | D P P - P P M I X X

membentuk departemen-departemen dan menyusun

personalia kabinet.

7. Masa jabatan Presiden adalah satu tahun dimulai sejak

tanggal ditetapkan dan berakhir bersamaan pada saat

presiden terpilih dilantik dan ditetapkan. Setelah itu dapat

dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.

8. Presiden bertanggungjawab kepada MPA melalui Sidang

MPA.

9. Pada masa-masa peralihan, presiden demisioner hanya

dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya

administratif dan seremonial.

10. Apabila laporan pertanggungjawaban ditolak maka

presiden dimaksud tidak berhak mengajukan diri kembali

sebagai calon kandidat presiden.

11. Apabila presiden berhalangan tetap atau meninggal dunia

maka akan digantikan oleh wakil presiden dan dilantik

oleh pimpinan MPA sampai habis masa jabatannya.

12. Presiden berkewajiban mengayomi dan membina LO dan

DPD.

13. Presiden berhak untuk membuat kebijakan-kebijakan

eksternal organisasi yang dianggap perlu dalam

melaksanakan AD/ART PPMI Mesir.

Page 35: AD/ART PPMI Mesir

34 | D P P - P P M I X X

Pasal 31

1. Sebelum memangku jabatannya, Presiden PPMI dilantik

dan ditetapkan dalam persidangan MPA dengan

mengucapkan janji/ikrar yang dipandu oleh Ketua MPA.

2. Bunyi janji/ikrar yang dimaksud dalam ayat 1 adalah

sebagai berikut:

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, saya berjanji:

‘Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai

Presiden PPMI Mesir dengan sebaik-baiknya dan seadil-

adilnya",

'Bahwa saya akan memegang teguh ajaran Islam,

menegakkan kehidupan berorganisasi secara bijak dan

konsisten di lingkungan PPMI Mesir, serta melaksanakan

AD/ART PPMI Mesir dengan sebenar-benarnya dan selurus-

lurusnya.”

Kabinet DPP

Pasal 32

Kabinet DPP sekurang-kurangnya terdiri dari seorang

Presiden PPMI, seorang Sekretaris, dan seorang Bendahara.

1. Penyusunan kabinet dan pembentukan departemen adalah

hak prerogatif Presiden PPMI.

Page 36: AD/ART PPMI Mesir

35 | D P P - P P M I X X

2. Prosedur perancangan program, pembagian kerja, serta

tata tertib rapat dan persidangan dalam kabinet, diatur

tersendiri oleh DPP.

3. Kabinet DPP bertanggung jawab kepada Presiden PPMI.

Wewenang DPP

Pasal 33

DPP berwenang:

1. Mengadakan acara, kegiatan, dan aksi di luar atau di

dalam lingkungan PPMI Mesir dengan mengatasnamakan

PPMI Mesir selama tidak bertentangan dengan konstitusi

yang berlaku.

2. Membuat kebijakan-kebijakan internal yang dianggap

perlu dalam melaksanakan AD/ART PPMI Mesir.

3. Mengatur standar administrasi di lingkungan PPMI Mesir

dan berhak melakukan perubahan jika dianggap perlu

dengan merujuk pada sistem yang sudah ada.

4. Membuat kebijakan dan membentuk kepanitiaan untuk

melaksanakan program DPP.

Hak dan Kewajiban

Pasal 34

1. DPP berhak:

Page 37: AD/ART PPMI Mesir

36 | D P P - P P M I X X

a. Mengajukan rancangan Undang-undang dan peraturan

kepada BPA.

b. Mewakili PPMI Mesir ke dalam lingkungan PPMI

Mesir.

c. Mewakili PPMI Mesir ke luar lingkungan PPMI Mesir

dengan berkonsultasi kepada BPA dan MPA.

d. Memberi usul, kritik, pendapat, dan masukan kepada

MPA, BPA, dan LO PPMI.

e. Memberikan penghargaan kepada pihak yang dianggap

berjasa.

f. Melakukan koordinasi dan/atau kerjasama dengan

pihak perwakilan RI dan lembaga-lembaga lainnya di

Mesir.

2. DPP berkewajiban:

a. Menaati AD/ART dan segala ketentuan yang berlaku di

lingkungan PPMI Mesir.

b. Mengajukan rancangan dan anggaran kegiatan yang

akan dilaksanakan dalam satu masa kepengurusan

kepada BPA.

c. Menjalankan setiap keputusan dan ketetapan yang

ditetapkan oleh MPA dan/atau BPA.

d. Menjawab dan menanggapi teguran, kritik, dan saran

yang disampaikan oleh BPA.

Page 38: AD/ART PPMI Mesir

37 | D P P - P P M I X X

e. Menjaga, mempertahankan, dan membela nama baik

serta keutuhan PPMI Mesir dari gangguan pihak lain.

f. Ikut menjaga nama baik dan keutuahan NKRI

BAB V

LEMBAGA OTONOM

Pasal 35

1. Lembaga Otonom adalah lembaga khusus di lingkungan

PPMI Mesir yang:

a. Merupakan organisasi yang dibentuk oleh anggota

PPMI dan dibangun di atas persamaan identitas.

b. Mempunyai keterkaitan kelembagaan dengan PPMI

Mesir.

c. Terdaftar dan diakui oleh MPA PPMI berdasarkan

peraturan yang diputuskan dalam ketetapan tersendiri.

2. Lembaga otonom berfungsi sebagai wadah kegiatan

khusus bagi kelompok anggota tertentu dalam rangka

membantu melaksanakan dan mewujudkan asas dan

tujuan PPMI Mesir.

1. Lembaga Otonom yang terdapat dilingkungan PPMI Mesir

adalah:

a. Organisasi Kedaerahan

b. Lembaga Keputrian

c. Lembaga Kefakultasan

Page 39: AD/ART PPMI Mesir

38 | D P P - P P M I X X

Keanggotaan

Pasal 36

Anggota LO mendaftar dan melalui tahapan penerimaan

anggota sesuai dengan AD/ART dan ketentuan yang

ditetapkan pada masing-masing LO.

Kepengurusan

Pasal 37

1. Pembentukan kepengurusan LO merupakan hak otonom

LO berdasarkan AD/ART (atau peraturan) masing-masing.

2. Pimpinan tertinggi LO dipilih oleh anggota LO masing-

masing melalui peraturan yang berlaku di masing-masing

LO.

3. Pimpinan tertinggi masing-masing LO hanya bertanggung

jawab kepada anggotanya.

4. Kepengurusan LO dilantik dan atau dikukuhkan oleh

Presiden PPMI.

Hak dan Kewajiban

Pasal 38

1. LO berhak:

a. Menyusun AD-ART atau peraturan masing-masing

dengan memperhatikan AD-ART PPMI Mesir.

Page 40: AD/ART PPMI Mesir

39 | D P P - P P M I X X

b. Membentuk lembaga-lembaga dan badan-badan

keorganisasian sesuai dengan AD-ART (atau peraturan)

masing-masing.

c. Merumuskan program kerja dan merancang rencana

kegiatan masing-masing.

d. Mengadakan kegiatan di dalam dan di luar lingkungan

PPMI Mesir.

e. Menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh kelembagaan

PPMI Mesir sesuai dengan aturan yang berlaku.

f. Melakukan koordinasi dengan pihak manapun yang

dianggap perlu.

2. LO berkewajiban:

a. Menaati AD-ART PPMI Mesir dan ketetapan MPA

PPMI lainnya.

b. Memberikan susunan kepengurusan dan rencana

kegiatan di awal kepengurusan kepada DPP PPMI.

c. Mengadakan koordinasi dengan DPP PPMI minimal 3

kali dalam masa kepengurusannya.

d. Memberikan hasil laporan pertanggungjawaban di

akhir kepengurusan kepada DPP PPMI.

e. Menjawab atau menanggapi teguran, kritik, dan saran

yang di sampaikan oleh MPA, BPA, dan DPP.f.

Page 41: AD/ART PPMI Mesir

40 | D P P - P P M I X X

f. Menunjuk utusan untuk MPA-BPA sebagai anggota

tetap sesuai ketentuan yang diputuskan dalam

ketetapan tersendiri.

Pembentukan dan Pembubaran

Pasal 39

1. Syarat-syarat pembentukan LO diatur dalam ketetapan

tersendiri oleh BPA.

2. Pembentukan LO dapat diajukan dengan tahapan:

a. Diajukan kepada DPP dengan persyaratan lengkap

sebagaimana dimaksud pada poin (1).

b. Diserahkan kepada BPA atas rekomendasi DPP untuk

diteliti dan diuji kelayakannya.

c. Diserahkan kepada MPA atas rekomendasi BPA untuk

disahkan sebagai LO.

d. Diserahkan kepada DPP PPMI untuk ditetapkan

sebagai LO

3. LO dapat dinyatakan bubar karena:

a. Menyatakan diri bubar berdasarkan AD/ART masing-

masing LO.

b. Melanggar asas dan tujuan PPMI Mesir sesuai dengan

ketetapan MPA.

Page 42: AD/ART PPMI Mesir

41 | D P P - P P M I X X

4. Dalam hal sebagaimana disebut pada poin (3.b),

pembubaran LO ditetapkan oleh MPA melalui sidang MPA

PPMI.

BAB VI

BADAN PERWAKILAN DAERAH

Keanggotaan

Pasal 40

1. Anggota BPD terdiri dari lima orang yang dipilih secara

langsung oleh anggota PPMI Daerah dalam persidangan

BPD.

2. Anggota BPD ditetapkan dan diambil sumpahnya dalam

persidangan BPD.

3. Masa keanggotaan BPD adalah selama satu tahun*

terhitung sejak tanggal ditetapkan dan berakhir bersama-

sama pada saat anggota BPD yang baru mengucapkan

janji atau ikrar atau dilantik.

4. Keanggotaan BPD hilang karena:

a. Meninggal dunia

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara

tertulis kepada Pimpinan BPD.

c. Tidak lagi menjadi anggota PPMI Mesir

d. Dinyatakan melanggar sumpah dan janji sebagai

anggota dengan keputusan BPD.

Page 43: AD/ART PPMI Mesir

42 | D P P - P P M I X X

Wewenang

Pasal 41

BPD berwenang:

1. Membuat peraturan daerah dalam rangka pelaksanaan

aturan dasar, dan Ketetapan dalam persidangan BPD.

2. Mengesahkan, menunda, atau membatalkan peraturan-

peraturan yang diusulkan oleh dan dibahas bersama DPD.

3. Mengontrol, menegur, mengkritik dan memberikan ran

kepada DPD.

4. Melakukan pemanggilan kepada siapapun dan pihak

manapun yang dianggap perlu di tingkat Daerah.

5. Menyidangkan suatu perkara dan atau persengketaan

antara orang dan atau pihak yang diduga bersalah di

lingkungan PPMI Daerah.

6. Memberikan sanksi kepada siapapun dan atau pihak

manapun dalam lingkungan PPMI Daerah yang divonis

bersalah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan melalui

aturan tersendiri.

7. Mengajukan perkara atau persengketaan yang belum

terselesaikan di tingkat persidangan BPD kepada BPA.

8. Bila dalam pandangan BPD, DPD melanggar atau

menyimpang dari keputusan yang ditetapkan dalam

Page 44: AD/ART PPMI Mesir

43 | D P P - P P M I X X

persidangan BPD, atau tidak melaksanakan tugasnya,

maka BPD berwenang mengeluarkan memorandum I

dengan batas waktu dua minggu. Bila setelah batas waktu

tersebut DPD belum memenuhi memorandum, maka BPD

berwenang mengeluarkan memorandum II dengan batas

waktu satu minggu. Bila setelah batas waktu tersebut DPD

belum memenuhi memorandum, maka BPD berwenang

menggelar Sidang Istimewa.

Hak dan Kewajiban

Pasal 42

1. BPD berhak:

a. Terlibat dalam pembuatan kesepakatan antara DPD

yang mengatasnamakan PPMI Daerah dengan pihak

lain.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak manapun yang

dianggap perlu di tingkat Daerah berkaitan dengan

pelaksanaan tugas BPD.

2. BPD berkewajiban:

a. Melakukan koordinasi dengan BPA.

b. Bersama DPD membahas rancangan dan anggaran

kegiatan yang diajukan oleh DPD.

Page 45: AD/ART PPMI Mesir

44 | D P P - P P M I X X

c. Membahas setiap peraturan serta usul-usul lain yang

diajukan DPD.

d. Mengadakan pertemuan koordinasi dengan DPD

secara intensif.

e. Memberikan laporan pelaksanaan kegiatan BPD

selama satu masa jabatan kepada forum BPD melalui

persidangan BPD.

f. Merumuskan dan menyiapkan rancangan ketetapan

dan keputusan yang akan disahkan dalam persidangan

BPD.

Hak dan Kewajiban Anggota

Pasal 43

Setiap anggota BPD memiliki hak inisiatif, hak angket, hak

bertanya, hak interpelasi, hak petisi, dan hak bujet.

1. Penggunaan hak-hak setiap anggota BPD diatur dalam

ketetapan tersendiri.

2. Setiap anggota BPD berkewajiban menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai wakil pelajar dan mahasiswa yang

bertanggungjawab di tingkat Daerah.

Pimpinan BPD

Pasal 44

Page 46: AD/ART PPMI Mesir

45 | D P P - P P M I X X

Pimpinan BPD terdiri dari seorang ketua merangkap

anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.

1. Pimpinan BPD dipilih, ditetapkan dan diambil sumpahnya

dalam persidangan BPD.

2. Ketua BPD adalah pimpinan BPD yang meraih suara

terbanyak.

3. Tugas dan wewenang pimpinan BPD adalah:

a. Mengatur administrasi BPD

b. Menyelenggarakan dan memimpin sidang-sidang BPD

c. Memimpin setiap pelaksanaan tugas dan kewajiban

BPD.

4. Pimpinan BPD tidak berhak mengatasnamakan BPD

kecuali merupakan hasil keputusan atau ketetapan sidang

BPD.

Persidangan

Pasal 45

Tata tertib sidang BPD ditetapkan dalam persidangan BPD

oleh pimpinan sidang dengan persetujuan anggota sidang.

Pasal 46

Page 47: AD/ART PPMI Mesir

46 | D P P - P P M I X X

Sidang BPD terdiri dari Sidang Permusyawaratan Daerah,

Sidang Pleno, Sidang Pimpinan, Rapat kerja, dan Sidang

Yudikasi.

Pasal 47

Sidang Permusyawaratan Daerah

1. Sidang Permusyawaratan Daerah adalah forum

permusyawaratan tertinggi di tingkat PPMI Daerah.

2. SPD dihadiri oleh seluruh anggota BPD dan sekurang-

kurangnya 2/3 anggota PPMI Daerah sebagai peserta

penuh.

3. SPD terdiri atas :

a. Sidang Umum dan

b. Sidang Istimewa.

2. Sidang Umum dan Sidang Istimewa mempunyai

kedudukan hukum yang sama.

3. Sidang umum SPD dilaksanakan dalam dua tahap:

a. Persidangan pertama dilaksanakan di awal

kepengurusan dengan agenda utama menetapkan

perda, memilih dan menetapkan anggota BPD, serta

memilih dan menetapkan Ketua DPD PPMI.

b. Persidangan kedua dilaksanakan di akhir kepengurusan

dengan agenda utama meminta laporan

Page 48: AD/ART PPMI Mesir

47 | D P P - P P M I X X

pertanggungjawaban DPD PPMI dan meminta laporan

pelaksanaan kegiatan BPD.

4. Sidang Umum SPD tahap I bisa dilaksanakan dalam satu

rangkaian persidangan dengan Sidang Umum SPD tahap II

oeriode sebelumnya.

5. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh seluruh

anggota BPD dan sekurang-kurangnya 2/3 anggota PPMI

Daerah.

6. Bila poin (7) tidak terpenuhi, maka sidang diskors

maksimal 3 x 24 jam dan selanjutnya dianggap sah.

7. Sidang Umum selesai dilaksanakan selambat-lambatnya

satu minggu sebelum pelaksanaan Sidang Umum MPA-

PPMI.

8. Sidang Istimewa dapat dilaksanakan bila disetujui oleh

sekurang-kurangnya 3/5 anggota BPD.

9. Sidang istimewa dilaksanakan dengan agenda :

a. Mengubah perda dan atau memberhentikan etua DPD

apabila melanggar atau menyimpang dari AD/ART

PPMI Mesir dan/atau Ketetapan SPD dan/atau

Ketetapan MPA PPMI.

b. Meminta pertanggungjawaban Ketua DPD jika

mengundurkan diri atau berhalangan tetap,dan

menetapkan pejabat Ketua DPD.

Page 49: AD/ART PPMI Mesir

48 | D P P - P P M I X X

10. Sidang Istimewa dianggap sah apabila dihadiri oleh

seluruh anggota BPD dan sekurang-kurangnya 2/3 anggota

PPMI Daerah.

11. Bila poin (12) tidak terpenuhi, maka sidang diskors

maksimal 3x24 jam dan selanjutnya dianggap sah.

Pasal 48

Sidang Pleno

1. Sidang Pleno BPD adalah sidang yang dihadiri oleh

seluruh anggota BPD untuk menetapkan keputusan BPD.

2. Sidang Pleno dapat diadakan atas usul pimpinan BPD

dan/atau usulan minimal dua orang anggota BPD.

3. Keputusan sidang Pleno BPD bersifat mengikat ke dalam

dan/atau keluar di tingkat Daerah, yang hanya dapat

dibatalkan oleh sidang Pleno lainnya atau pesidangan

yang lebih tinggi.

Pasal 49

Sidang Pimpinan

Sidang Pimpinan adalah sidang yang dihadiri oleh

pimpinan BPD untuk merumuskan dan menyiapkan agenda

persidangan.

Pasal 50

Page 50: AD/ART PPMI Mesir

49 | D P P - P P M I X X

Rapat Kerja

1. Rapat kerja adalah rapat yang diikuti oleh anggota BPD

bersama DPD.

2. Rapat kerja dapat diadakan atas permintaan sekurang-

kurangnya tiga anggota BPD dan/atau atas permintaan

DPD

Pasal 51

Sidang Yudhikasi

1. Sidang Yudikasi adalah persidangan yang diadakan untuk

menyelesaikan perkara dan/atau untuk mengadili orang

atau pihak yang diduga bersalah di tingkat Daerah.

2. Sidang Yudikasi dipimpin oleh Pimpinan BPD atau

anggota BPD yang direkomendasikan oleh sidang

pimpinan

3. Keputusan Sidang Yudhikasi hanya dapat dibatalkan oleh

Sidang Yudhikasi lainnya.

4. Tata cara pelaksanaan yudhikasi diatur dalam ketetapan

tersendiri.

BAB VII

DEWAN PENGURUS DAERAH

Kepengurusan

Page 51: AD/ART PPMI Mesir

50 | D P P - P P M I X X

Pasal 52

1. Pengurus DPD sekurang-kurangnya terdiri dari seorang

Ketua, seorang Sekretaris, dan seorang Bendahara.

2. Penyusunan pengurus dan pembentukan departemen

adalah hak prerogatif Ketua DPD

3. Ketua DPD wajib memfungsikan seluruh unsur

kepengurusan DPD.

4. Pengurus DPD bertanggung jawab kepada Ketua DPD

Ketua DPD

Pasal 53

1. Ketua DPD adalah pemegang kekuasaan tertinggi DPD

yang dipilih langsung oleh anggota PPMI Daerah melalui

SPD dengan suara terbanyak.

2. Masa jabatan Ketua DPD adalah satu tahun terhitung

sejak tanggal ditetapkan dan setelah itu dapat dipilih

kembali hanya untuk satu tahun masa jabatan berikutnya.

3. Ketua DPD dilantik dan disahkan oleh Presiden PPMI

4. Ketua DPD bertanggungjawab kepada peserta Sidang

Permusyawaratan Daerah.

Wewenang

Pasal 54

Page 52: AD/ART PPMI Mesir

51 | D P P - P P M I X X

DPD berwenang:

1. Mengadakan acara, kegiatan, dan aksi di luar atau di

dalam lingkungan PPMI Daerah dengan

mengatasnamakan PPMI Daerah selama tidak

bertentangan dengan AD-ART PPMI dan konstitusi yang

berlaku.

2. Membuat kebijakan-kebijakan internal yang dianggap

perlu dalam melaksanakan keputusan dan ketetapan

dalam SPD.

3. Menyusun kebijakan, mengadakan pertemuan, dan

membentuk kepanitiaan untuk melaksanakan program

DPD.

Hak dan Kewajiban

Pasal 55

1. DPD berhak:

a. Mengajukan rancangan peraturan daerah kepada BPD.

b. Mewakili PPMI Daerah ke dalam dan ke luar

lingkungan PPMI Daerah.

c. Memberi usul dan pendapat kepada BPD.

d. Memberikan penghargaan kepada pihak yang dianggap

berjasa.

Page 53: AD/ART PPMI Mesir

52 | D P P - P P M I X X

e. Melakukan koordinasi dan atau kerjasama dengan

pihak-pihak yang dianggap perlu.

2. DPD berkewajiban:

a. Menaati AD/ART dan segala ketentuan yang berlaku di

lingkungan PPMI Mesir.

b. Mengajukan rancangan dan anggaran kegiatan yang

akan dilaksanakan dalam satu masa kepengurusan

BPD.

c. Menjalankan setiap keputusan dan ketetapan yang

ditetapkan dalam SPD.

d. Memberikan susunan kepengurusan dan rencana

kegiatan di awal kepengurusan kepada DPP PPMI.

e. Melakukan koordinasi dengan DPP dalam masa

kepengurusannya.

f. Memberikan hasil laporan pertanggungjawaban di

akhir kepengurusan kepada DPP PPMI.

g. Menjawab dan menanggapi teguran, kritik, dan saran

yang disampaikan oleh BPDdan DPP PPMI.

h. Menjaga, mempertahankan, dan membela nama baik

serta keutuhan PPMI Daerah dari gangguan pihak lain.

PEMILIHAN UMUM

Pasal 56

Page 54: AD/ART PPMI Mesir

53 | D P P - P P M I X X

1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur, dan adil serta diselenggarakan setiap

satu tahun sekali.

2. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih Presiden

dan Wakil Presiden dengan sistem paket.

3. Peserta pemilihan umum untuk memilih Presiden dan

Wakil Presiden adalah setiap anggota PPMI Mesir.

4. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu panitia

pemilihan umum yang bersifat netral dan mandiri.

5. Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur

dengan undang-undang.

BAB X

DANA KEGIATAAN PPMI

Pasal 57

1. Dana Kegiatan PPMI adalah dana yang diusahakan oleh

PPMI Mesir dan/atau dana yang diperoleh dari dan/atau

diusahakan oleh pihak lain serta disampaikan kepada

PPMI Mesir.

2. Dana kegiatan PPMI dimanfaatkan sepenuhnya oleh dan

untuk seluruh anggota PPMI Mesir.

3. Dana kegiatan PPMI dikelola sepenuhnya oleh PPMI

Mesir secara otonom.

Page 55: AD/ART PPMI Mesir

54 | D P P - P P M I X X

4. Penggunaan dana kegiatan PPMI harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada seluruh anggota PPMI

Mesir melalui mekanisme yang berwenang sesuai dengan

peraturan yang berlaku di PPMI Mesir.

BAB X

ATURAN PERALIHAN

Pasal 58

Hal-hal yang menyangkut perubahan, pergantian, dan

penghapusan dalam masa peralihan diatur dalam ketetapan

tersendiri.

PENUTUP

Pasal 1

Perubahan AD-ART hanya dapat dilakukan oleh MPA

dalam Sidang Istimewa.

Pasal 2

Segala ketentuan setara atau lebih rendah yang

bertentangan dengan AD-ART ini dianggap tidak berlaku dan

batal dengan sendirinya.

Pasal 3

Page 56: AD/ART PPMI Mesir

55 | D P P - P P M I X X

Hal-hal yang belum diatur dalam AD-ART ini akan diatur

kemudian dalam ketetapan dan keputusan MPA PPMI dengan

ketentuan tidak bertentangan dengan AD-ART ini.

Pasal 4

AD-ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai batas

waktu yang tidak ditentukan.

Ditetapkan di : Kairo, Mesir

Hari/Tanggal : Selasa,5 Agustus 2009

Waktu : 03.10 CLT.

Pimpinan MPA-PPMI Periode 2008-2009

Muhammad Akhyar Rifqi (Ketua )

Muhammad Taufik (Wakil Ketua I)

Waro Kasun (Wakil Ketua II)

Fuad Al-AMin (Wakil Ketua III)