adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ambisi untuk menang dalam jagat olahraga, baik bagi kebanggaan diri sendiri, keluarga, maupun negara, menyebabkan atlet, pelatih, atau si orang tua atlet menghalalkan segala cara. Tersering, cara yang digunakan adalah meminum secara teratur obat, ramuan tetumbuhan, atau zat tertentu agar otot tubuh menjadi besar dan kuat. Tak perlu bertanya kepada para pelaku, kita bisa menduga bahwa prestasi, gengsi, ambisi, bonus, uang, ketenaran, hiruk pikuk tepukan dan puja puji adalah jawaban mengapa seorang atlet menggunakan doping. Bisa jadi atlet hanyalah alat dari ambisi terselubung sebuah institusi induk organisasi, atau siapapun yang berada di balik layar, atau bahkan sebuah negara. Nilai sportifitas dalam beberapa cabang

Transcript of adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

Page 1: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ambisi untuk menang dalam jagat olahraga, baik bagi kebanggaan

diri sendiri, keluarga, maupun negara, menyebabkan atlet, pelatih, atau si

orang tua atlet menghalalkan segala cara. Tersering, cara yang digunakan

adalah meminum secara teratur obat, ramuan tetumbuhan, atau zat

tertentu agar otot tubuh menjadi besar dan kuat.

Tak perlu bertanya kepada para pelaku, kita bisa menduga bahwa

prestasi, gengsi, ambisi, bonus, uang, ketenaran, hiruk pikuk tepukan dan

puja puji adalah jawaban mengapa seorang atlet menggunakan doping.

Bisa jadi atlet hanyalah alat dari ambisi terselubung sebuah institusi

induk organisasi, atau siapapun yang berada di balik layar, atau bahkan

sebuah negara. Nilai sportifitas dalam beberapa cabang olahraga sering

ternoda oleh pemakaian obat doping yang dikonsumsi atletnya.

Sejauh ini, jika seorang olahragawan dicurigai dan pada

pemeriksaan berikutnya benar-benar terbukti menggunakan Doping, maka

dialah terdakwa utama, mungkin ada kambing hitam yang ikut berperan

namun luput dari jeratan sanksi. Atau, tak jarang pula olahragawan

tersebut memang pengguna doping sejati yang merancangnya secara

sistematis demi sebuah prestasi.

Page 2: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

2

Kita memaklumi, banyak negara menjadikan olahraga bak sebuah

industri, melibatkan uang, melibatkan berbagai pihak dan kepentingan. Di

sisi lain, sajian olahraga menjadi makin menarik, penuh pesona, mampu

menyedot perhatian berjuta pasang mata, menciptakan kelompok-

kelompok para fans, melecut gairah, menggugah histeria. Kadang memicu

pertengkaran, perkelahian atau bahkan nyawapun jadi tumbal. Untuk

itulah para olahragawan (dan para ofisial) dituntut selalu tampil prima

untuk meraih impian, yakni kemenangan dan prestasi.

Tak ada yang salah ketika “kemenangan”, “gengsi” dan prestasi

dikumandangkan. Namun upaya ke arah itu sepantasnya menggunakan

cara-cara jujur dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas sebagai “ruh”

olahraga itu sendiri. Tentu dengan latihan tekun, teratur, terukur,

sistematis dengan memanfaatkan teknologi terkini sejauh tidak melanggar

ketentuan induk organisai olahraga dan tidak merugikan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Respon Dan Adaptasi Tubuh Terhadap Olahraga?

2. Apa Itu Doping?

3.Apa Saja Jenis-Jenis Doping?

Page 3: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Respon Tubuh Terhadap Olahraga

Respon tubuh terhadap olahraga adalah perubahan perubahan

yang terjadi dalam tubuh saat melakukan olahraga.

1. Saat sebelum olahraga

a. Sistem saraf akan menerima semua rangsangan dan siap

mengirimkan sinyal- sinyalnya ke seluruh tubuh.

b. Denyut jantung dan frekuensi pernapasan mulai meningkat.

2. Saat olahraga trus berlanjut

a. Reaksi kimia dalam tubuh bekerja untuk menyediakan

kebutuhan energi semakin meningkat.

b. Denyut jantung dan frekuensi pernapasan semakin cepat

oleh karena sistem jantung, pembuluh darah dan paru-paru

bekerja lebih kuat untuk mengalirkan oksigen dan energy ke

otot yang bekerja.

c. Aliran darah ke sistem pencernaan dan sistem tubuh yang

lain akan berkurang, sementara aliran darah ke otot semakin

bertambah.

d. Aliran darah ke kulit meningkat sehingga kulit terasa lebih

hangat dan basah oleh keringat.

Page 4: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

4

3. Saat intensitas olahraga semakin berat hingga maksimal

a. Denyut jantung terus meningkat mendekati kpasitas

maksimal dan kekuatan pompa jantung menurun dan tidak

efisien lagi.

b. Ferkuensi pernapasan terus meningkat, oleh karena semkin

banyaknya CO2 dan sisa metabolisme tubuh yang harus

dikeluarkan oleh tubuh.

c. Suhu tubuh semakin meningkat, dan terjadi pendinginan

otomatis dari tubuh melalui penguapan keringat di kulit

d. Kelelahan terjadi bila olahraga semakin berat, sementara

tubuh tidak lagi mampu menyediakan pasokan oksigen dan

energy serta menumpuknya sisa-sisa metabolisme dalam

tubuh.

B. Adaftasi Tubuh Terhadap Olahraga

Dalam berolahraga yang teratur dan terus menerus (kontinue) akan

terjadi efek fisiologis. Efek Psikologis tersebut dapat digambarkan

pada :

1. Adaptasi Sistem Neuromuskuler

Kegiatan yang berhubungan dengan otot yang dilakukan

berkali-kali sampai batas maksimum akan menyebabkan

bertambah besarnya otot. Peningkatan daya otot maksimal adalah

hasil dari kenaikan dua unsur yaitu, kekuatan dan kecepatan.

Page 5: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

5

 

Peningkatan kekuatan sebagai hasil dari latihan otot

dikarenakan :

a) Penambahan luas penampang otot

b) Kenaikkan curahan syaraf (nerve discharge) kepada

otot

2. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler

Latihan olahraga akan meningkatkan cardic

output maximal.yang disebabkan oleh peningkatan volume

sekuncup yang dihasilkan oleh distansibilitas dan contraktilitas otot

jantung.

Penurunan kerja jantung berhubungan dengan adanya

perpanjangan periode kontraksi isometric dan waktu injeksi.

Perpanjangan periode diastole menyebabkan aliran darah koroner

menjadi lebih baik dan supply oxpply oxygenke otot jantung

menjadi lebih baik.

Jadi dengan latihan olahraga jantung menjadi lebih efisien

dan dapat mengedarkan lebih banyak darah dengan jumlah denyut

yang lebih rendah. Kontraksi jantung menjadi lebih kuat , jadi

mengosongkan dirinya lebih sempurna dan isi sekuncup serta

cardiac output bertambah besar.

Page 6: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

6

Latihan olahraga juga merubah struktur jantung, bersama

dengan meningkatnya faskularisasi, dijumpai kenaikan yang tajam

dari berat massa otot jantung.

3. Adaptasi Sistem Respirasi

Efek latihan olahraga pada system pernafasan sangat

progresif, pengambilan O2 dan pelepasan CO2 menjadi lebih baik.

Efisiensi otot pernafasan meningkat, frekwensinya menurun,

sedangkan dalamnya bertambah.

Pembesaran kapasitas vital yang didapat pada seseorang

dewasa terlatih, lebih berhubungan dengan proses proses

pertumbuhannya daripada proses rangsangannya.

4. Adaptasi Proses Metabolisme

Dengan melakukan latihan, para olahragawan yang telah

mendapatkan peningkatan maximum aerobic powernya dengan

sempurna setelah latihan intensif tertentu.

Penggunaan presentase yang lebih besar daripada

maximum oxygen uptake akan mengakibatkan penurunan proses

metabolisme anaerobik pada kegiatan fisik yang dilakukan

sehingga mengakibatkan produksi asam laktat pada suatu aktivitas

fisik yang dilakukan menurun.

Page 7: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

7

C. Doping dan Penyalahgunaan Obat-Obatan Dalam Olahraga

1. Pegertian Doping

Semula Doping didefinisikan sebagai penggunaan bahan atau

zat-zat faali dalam jumlah banyak yang dimasukan kedalam tubuh

dengan cara yang tiak wajar, dengan tujuan khusus yaitu untuk

mencapai peningkatan kemampuan secara buatan dalam suatu

pertandingan. (Basuki sunarno,kesehatan olahraga;108)

Dalam perjalanan sejarah definisi di atas tidak lagi dapat

mengatasi kesulitan untuk membedakan antara doping dan

pengobatan dengan obat-obat perangsang. Sehingga definisi

tersebut deperluas dengan penekanan pada orang sehat, tujuannya

untuk memperbaiki penampilan, penggunaannya dalam jumlah atau

cara yang tidak wajar, dan bahan faali maupun non faali.

Dengan demikian doping adalah pemberian atau pemakaian

kepada seorang olahragawan yang bertanding, suatu zat asing

atau zat fisiologis dengan jumlah yang tidak wajar engan jalan atau

cara apapun, dengan tujuan khusus untuk meningkatkan

kemampuan olahragawan secara tidak jujur, dalam pertandingan.

Pada Congres of Council of Europe di strassbourg pada

September 1965, para penanggung jawab olahraga dan perwakilan

Page 8: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

8

pemerintah sepakat untuk melakukan tindakan keras menghentikan

pemakaian doping yang menimbulkan ancaman moral terhadap

kesejahteraan moral atlit.

Penggunan doping meningkat sesuai dengan tumbuhnya

komersialisai dalam olahraga dan berhubungan erat dengan

profesionalisme

Di Indonesia kasus doping pernah menimpa atlit Indonesia pada

PON XIII 1993, sehingga 4 atlet blab sepeda asal DIY dan seorang

atlet renang Jawa Barat terkena hukuman dan medalinya terpaksa

di cabut.

2. Jenis- Jenis Doping Yang Banyak Digunakan Para Atlet

a) Amphetamine

Efek pemakaian Amphetamine dapat meningkatkan

kemampuan sebenarnya belum diketahui kerena penelitian-

penelitian tentang hal ini masih bertentngan dengan

kesimpulanya. Atlet yang menggunkan Amphetamin sering

merasa bahwa ia telah melakukan Sesutu lebih baik, tetepi

pengukuran-pengukuran yang sesungguhnya menunjukan

kebalikannya. Amphetamine tidaklah menunda atau

mengurangi kelelahan, tetapi mengurangi perasaan lelah.

Bahaya dari penggunan Amphetmine adalah :

- Kecanduan

Page 9: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

9

- Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan

kematian

- Memudahkan terjadinya cidra

- Waktu pemulihan lama

b) Anabolic steroid

Anabolic steroid ini tampaknya dapat memperbesar dan

memperkuat otot dengan membantu otot untuk lebih cepat

pulih dari stress yang diakibatkan latiahan dan dengan

demikin memungkinkan beban latihan yang lebih tinggi.

Pemberian Anabolic steroid tanpa latihan yang memedai

tidak akan meningkatkan kemmpuan. Anabolic steroid

nampaknya bermanfaat, namun sangat berbahaya efek

sampingnya seperti :

- Kemanduan

- Wanita dapat menjadi laki-laki

- Kerusakan hati

- Kanker

c) Doping darah

Pada tahun 1970-an Bjorn Ekbloom seorang ahli faal

dari swedia, menemukan suatu cara untuk memperbaiki

daya tahan tubuh yaitu dengan Blood doping (doping darah).

Caranya adalah sebagai berikut : kurang lebih sebulan

Page 10: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

10

sebelum pertandingan, Ekbloom mengambil 20 % darah

seorang Atlet yang akan bertanding, cairannya dipisahkan

dan butir-butir darahnya disimpan.

Tubuh atlet tadi akan segera membentuk butir butir

darah baru dan dalam waktu lebih kurang tiga minggu,

jumlah darah atlet tadi sudah pulih kembali. Tujuh hari

sebelum pertandingan, butir darah merah yang disimpan

diinpulskan kedalam tubuh atlet tersebut, dengan demikian

kadar darah merah menjadi lebih tinggi dari pada kadar

normal, sehingga pengangkutan oksigen menjadi lebih

banyak. Menurut Ekbloom dengan cara ini penampilan atlet

dapa naik antara 3-5%.

Cara penambahan kemampuan dengan doping darah

bertentangan dengan etika. Selain itu bahaya-bahaya yang

mungkin timbul yaitu :

- Timbunya raksi alergis (keinan kulit)

- Reaksi hemiolitik akut dengan kerusakan gijal, bila

darah yang diberikan tidak sesuai jenisnya.

- Reaksi tranfusi yang lambat menimbulkan demam

dan sakit kuning

- Penularan penyakit

Page 11: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

11

Dan sampai saat ini doping darah masih diragukan

manfaatnya, dan lebih banyak kerugiannya daripada

keuntungannya.

Page 12: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

12

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Respon tubuh terhadap olahraga adalah perubahan perubahan

yang terjadi dalam tubuh saat melakukan olahraga.

Peubahan-perubahan tersebut dapat terlihat seperti misalnya

keluarnya keringat saat berolahraga, hal demikian terjadi sebagai

respon tubuh untuk mendinginkaan suhu.

Doping adalah penggunaan zat-zat atau obat -obatan yang

bertujuan untuk meningkatkn peforma seseorang dengan cara cara

yang tidak wajar.

Adapun doping yang popular semisalnya jenis amphetamine,

steroid, stimulant dan doping darah.

B. SARAN

Selaku pelaku olahraga sudah selayaknya mengetahui

bagaimana meknisme tubuh dan respon tubuh saat berolahraga,

dengan makalah ini di harapkan pembaca mampu lebih memhami

bagaimana respond an adapasi tubuh dalam berolahraga.

Selain itu dengan makalah ini diharapkan dapa membuka

pandangan para pelaku olahraga agar memehami efek buruk dari

penggunaan doping.

Page 13: adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat

13

C. IMPLIKASI

Dari jenis-jenis doping yang menarik perhatian penulis ialah

doping darah yang ditemukan oleh Bjorn Ekbloom dimana dia

melakukan pengambilan darah dari seorang atlet dan di beri

perlakuan dan selanjutnya di injeksikan ke tubuh atlet kembali.

Yang di yakini oleh Bjorn bahwa darah yang di ambil dan disimpan

akan menikat oksigen lebih banyak dan mampu meningkatkan

peforma atlet.