ad301-122218-617-9

7
Pengendalian Internal dan Risiko Pengendalian Tujuan Pengendalian Internal Sebuah sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur yang sering disebut sebagai pengendalian dan secara kolektif akan membentuk suatu pengendalian internal entitas. Manajemen biasanya memiliki 3 (tiga) tujuan umum terkait dalam merancang sistem pengendalian: 1. Keandalan laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan bagi para investor, kreditur dan pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesional untuk meyakinkan bahwa informassi disajikan secara wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti misalnya GAAP. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuaangan ini. 2. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, perusahaan nonpublik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil, sedang yang terkait erat dengan akuntansi misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan. Fokus auditor dalam pengauditan atas laporan keuangan maupun audit atas pengendalian internal terletak pada pengendaalian terhadap keandalan laporan keuangan ditambah beberapa pengendalian terhadap kegiatan operasional.dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang dapat berdampak secara signifikan pada laporan keuangan. Pemeriksaan Akuntansi I STIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

description

rrrrr

Transcript of ad301-122218-617-9

  • Pengendalian Internal dan Risiko Pengendalian

    Tujuan Pengendalian Internal

    Sebuah sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar

    manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai tujuan dan

    sasarannya. Kebijakan dan prosedur yang sering disebut sebagai pengendalian dan secara kolektif

    akan membentuk suatu pengendalian internal entitas. Manajemen biasanya memiliki 3 (tiga) tujuan

    umum terkait dalam merancang sistem pengendalian:

    1. Keandalan laporan keuangan.

    Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan bagi para investor, kreditur

    dan pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesional

    untuk meyakinkan bahwa informassi disajikan secara wajar sesuai dengan ketentuan dalam

    pelaporan seperti misalnya GAAP. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan

    keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuaangan ini.

    2. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi.

    Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan

    secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah

    tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan

    mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan

    keputusan oleh para pengguna laporan.

    3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.

    Perusahaan publik, perusahaan nonpublik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk

    mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait

    dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan

    hukum hak-hak sipil, sedang yang terkait erat dengan akuntansi misalnya peraturan pajak

    penghasilan dan kecurangan.

    Fokus auditor dalam pengauditan atas laporan keuangan maupun audit atas pengendalian internal

    terletak pada pengendaalian terhadap keandalan laporan keuangan ditambah beberapa pengendalian

    terhadap kegiatan operasional.dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang dapat berdampak

    secara signifikan pada laporan keuangan.

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

  • Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor dalam Pengendalian Internal

    Tanggung jawab terhadap pengendalian internal berbeda bagi manajemen dan auditor. Manajemen

    bertanggung jawab untuk menegakkan dan menjaga pengendalian internal entitas. Tanggung jawab

    auditor termasuk memahami dan menguji pengendalian internal atas laporan keuangan.

    1. Tanggung jawab Manajemen untuk Menegakkan Pengendalian Internal

    Manajemen yang harus menegakkan dan memeilihara pengendalian internal entitasnya.

    Konsep ini konsisten bahwa manajemen, bukan auditor yang bertanggung jawab dalam

    penyusunan laporan keuangan sesuai dengan PABU. 2 (dua) konsep penting yang mendasari

    manajemen dalam merancang dan menerapkan pengendalian internal: keyakinan yang

    memadai dan keterbatasan-keterbatasan bawaan.

    a. Keyakinan yang memadai

    Sebuah perusahaan harus menyusun pengendalian internal yang mampu memberikan

    keyakinan yang memadai, bukan absolut bahwa laporan keuangan telah disajikan secara

    wajar. Keyakinan yang memadai hanya akan memberikan kemungkinan terjadinya salah saji

    meterial dengan probabilitas yang sangat kecil yang tidak dapat dicegah atau tidak terdeteksi

    dengan tepat waktu oleh pengendalian internal.

    b. Keterbatasan Bawaan

    Pengendalian internal tidak mungkin sepenuhnya efektif, tanpa memedulikan kehati-

    hatian yang telah dilakukan dalam merancang sistem mampu menyusun suatu

    pengendalian yang ideal, efektivitasnya akan bergantung pada kompetensi dan

    ketergantungan orang-orang yang menggunakannya.

    Tanggung jawab Manajemen di Amerika Serikat menurut Pasal 404

    Pasal 404 Sarbanes Oxley Act mengharuskan manajemen pada semua perusahaan publik di

    Amerika Serikat (AS) untuk menerbitkan laporan pengendalian internal yang mencangkup 2 (dua)

    hal berikut:

    - Sebuah pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menegakkan dan menjaga

    suatu struktur pengendalian internal yang memadai dan prosedur atas laporan keuangan.

    - Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal maupun prosedur untuk

    pelaporan keuangan pada saat akhir hari tahun fiskal perusahaan.

    Manajemen juga harus mengidentifikasikan kerangka yang digunakan untuk mengevaluasi

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

  • efektivitas pengendalian internal. Kerangka pengendalian internal yang digunakan di hampir

    seluruh perusahaan di AS adalah kerangka Terintegrasi Pengendalian Internal dari Comittee of

    Sponsoring Organization of the Treadway Comission (COSO). Penilaian manajemen atas

    pengendalian internal dalam laporan keuangan berisi dua hal penting. Pertama, manajemen harus

    mengevaluasi rancangan pengendalian internal atas laporan keuangan. Kedua, manajemen harus

    menguji efektivitas.

    Rancangan Pengendalian Internal

    Manajemen harus mengevaluasi apakah pengendalian telah dirancang dan dilaksanakan untuk

    mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. Pusat perhatian

    manajemen adalah pada pengendalian atas seluruh asersi yang relevan untuk semua akun yang

    signifikan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Hal ini menyangkut evaluasi terhadap

    evaluasi terhadap seberapa signifikan transaksi-transaksi yang dimulai, diotorisasi, dicatat,

    diproses dan dilaporkan untuk mengidentifikasikan titik-titik dalam arus transaksi yang dapat

    menyebabkan terjadinya salah saji material baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun

    kecurangan.

    2. Tanggunga jawab Auditor Memahami Pengendalian Internal

    Seperti yang dinyatakan dalam standar lapangan pekerjaan kedua standar audit yang berlaku

    umum bahwa Auditor harus memperoleh pemahaman yang memadai mengenai pengendalian

    entitas dan lingkunganya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji

    material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan

    dan untuk merancang sifat, waktu dan keluasan prosedur audit lanjutan. Auditor memperoleh

    pemahaman pengendalian internal untuk menilai risiko pengendalian dalam setiap pengauditan.

    Pengendalian Terhadap Keandalan Laporan Keuangan

    Untuk memenuhi standar kedua lapangan pekerjaan, fokus utama auditor adalah terhadap

    pengendalian terkait dengan perhatian utama manajemen atas pengendalian internal yaitu

    keandalan laporan keuaangan. Auditor memiliki tanggung jawab yang besar untuk

    menemukan kecurangan material dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset

    (kecurangan) serta tindakan-tindakan ilegal yang berpengaruh langsung. Dengan demikian

    auditor juga menaruh perhatian besar pada pengendaalian internal klien terhadap

    pengamanan aset dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan jika hal tersebut

    memegaruhi kewajaran atas laporan keuangan.

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

  • Pengendalian Terhadap Kelompok-kelompok Transaksi

    Auditor lebih menekankan pada pengendalian internal atas kelompok-kelompok transaksi

    dibandingkan dengan saldo-saldo akun karena akurasi output sistem akuntansi sangat

    bergantung pada akurasi input dan pemrosesan (transaksi).

    Contoh Jika produk dijual, barang dikirimkan dan harga penjualan per unit salah dalam

    penagihan pada pelanggan baik penjualan maupun piutang dagang akan menjadi salah saji.

    Komponen Pengendalian Internal COSO

    Kerangka Terintegrasi-Pengendalian Internal COSO, kerangka pengendalian internal yang paling

    banyak diterima di Amerika Serikat menjelaskan lima komponen pengendalian internal yang

    dirancang dan diterapkan manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan-

    tujuan pengendalian dapat terpenuhi. Komponen pengendalian internal COSO terdiri dari hal-hal

    berikut ini:

    A) Lingkungan Pengendalian

    B) Penilaian Risiko

    C) Aktivitas Pengendalian

    D) Informasi dan Komunikasi

    E) Pengawasan

    A) Lingkungan Pengendalian

    Terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang menggambarkan keseluruhan sikap

    manajemen, direksi, dan pemilik dari suatu entitas atas pengendalian internal dan

    pentingnya pengendalian internal tersebut terhadap entitas. Untuk memahami dan menilai

    lingkungan pengendalian auditor harus mempertimbangkan subkomponen pengendalian

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

    Penilaian risiko

    Aktivitas pengendalian

    Informasi &komunikasi

    Pengawasan

    Lingkungan Pengendalian

  • internal yang sangat penting..

    Integritas dan nilai etika

    Merupakan produk dari stadar etika dan sikap sebuah entitas, sebagaimana dengan seberapa

    baik hal tersebut dikomunikasikan dan diterapkan dalam pratiknya.

    Komitmen terhadap kompetensi

    Kompetensi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan yang bertujuan

    mencapai tugas-tugas yang mendefinisikan tugas setiap orang. Komitmen terhadap

    kompetensi mencangkup pertimbangan manajemen terhadap tingkat kompetensi untuk

    pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkat kompetensi tersebut diterjemahkan ke dalam

    pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan.

    Partisipasi Dewan Direksi dan Komisaris atau Komite Audit

    Keberadaan dewan direksi dan komisaris sangat penting bagi tata kelola perusahaan yang

    baik karena tanggung jawab utama mereka adalah untuk meyakinkan bahwa manajemen

    telah melakukan pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan yang tepat. Untuk

    membantu dewan melakukan pengawasan, dewan membentuk komite audit dengan

    tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap pelaporan keuangan. Komite audit

    bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi yang telah berjalan dengan internal auditor

    maupun eksternal auditor. Hal ini memungkinkan auditor dan direksi untuk membahas hal-

    hal yang mungkin terkait dengan sesuatu seperti integritas atau tindakan manajemen.

    B) Penilaian Risiko

    Penilaian risiko untuk laporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis manajemen

    terhadap risiko-risiko yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

    PABU. Contoh jika suatu perusahaan sering menjual produk dengan harga di bawah biaya

    persediaan karena adanya perubahan teknologi yang sangat pesat, sangat penting bagi

    perusahaan untuk menerapkan pengendalian yang tepat untuk mengatasi risiko lebih saji

    persediaan. Penilaian risiko manajemen berbeda namun berhubungan erat dengan penilaian

    risiko yang dilakukan auditor. Sementara manajemen menilai risiko sebagai suatu bagian dalam

    perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kesalahan dan

    kecurangan, auditor menilai risiko untuk menentukan bukti audit yang diperlukan. Jika

    manajemen secara efektif menilai dan menangani risiko, biasanya auditor akan mengumpulkan

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

  • lebih sedikit bukti dibandingkan jika manajemen gagal untuk mengidentifikasikan atau

    menangani risiko-risiko yang signifikan.

    Auditor mendapatkan pengetahuan mengenai proses penilaian risiko manajemen melalui

    kuesioner dan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui bagaimana manajemen

    mengidentifikasikan risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan, mengevaluasi

    risiko-risiko yang signifikan dan kemungkinan terjadinya, serta menentukan tindakan-tindakan

    yang diperlukan untuk menangani risiko tersebut.

    C) Aktivitas Pengendalian

    Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, selain yang telah dimasukkan dalam

    keempat komponen lainnya yang membantu untuk meyakinkan bahwa tindakan-tindakan yang

    penting telah dilakukan untuk mengatasi risiko-risiko dalam mencapai tujuan organisasi.

    Aktivitas pengendalian tersebut umumnya termasuk ke dalam salah satu dari kelima jenis

    aktivitas berikut yaitu:

    Pemisahan tugas yang memadai

    Terdapat empat panduan untuk pemisahan tugas yang memadai untuk mencegah kesalahan

    maupun kecurangan yang sangat dignifikan bagi para auditor. Contohnya pemisahan tugas

    penyimpanan aset dari tugas pencatatan, pemisahan tugas otorisasi transaksi dan tugas

    penyimpanan aset, pemisahan tugas sistem informasi dari departemen pengguna.

    Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktvitas

    Otorisasi dapat berupa otorisasi umum dan otorisasi khusus.

    Otorisasi umum: Manajemen membuat kebijakan dan para bawahan diinstruksikan untuk

    menerapkan otorisasi umum ini dengan menyetujui semua transaksi dalam batas yang telah

    ditetapkan dalam kebijakan perusahaan.

    Otorisasi khusus: diterapkan pada setiap transaksi khusus. Untuk beberapa transaksi

    manajemen lebih cenderung untuk melakukan otorisasi terhadap setiap transaksi. Contohnya

    adalah otorisasi atas sebuah transaksi penjualan oleh manajer penjualan untuk sebuah

    perusahaan mobil bekas. Perbedaan antara otorisasi dan persetujuan juga merupakan hal

    yang penting. Otorisasi merupakan suatu keputusan kebijakan untuk suatu kelompok

    transaksi umum ataupun transaksi-transaksi khusus. Persetujuan merupakan implementasi

    atas keputusan otorisasi umum manajemen.

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.

  • Dokumentasi dan catatan yang memadai

    Dokumen dan catatan merupakan objek fisik di mana transaksi dimasukkan dan

    diikhtisarkan. Hal tersebut menyangkut beragam unsur seperti faktur penjualan, faktur

    pembelian, catatan tambahan, jurnal penjualan, dan kartu kehadiran karyawan.

    Sejumlah prinsip tertentu menetapkan rancangan dan penggunaan dokumen dan catatan

    yang tepat. Dokumen dan catatan harus memenuhi syarat-syarat berikut:

    - Diberi nomor berurut terlebih dahulu.

    - Disusun pada saat terjadinya transaksi atau sesegera mungkin setelah transaksi terjadi

    untuk meminimalkan kesalahan waktu.

    - Dirancang untuk penggunaan multifungsi

    - Dibangun dengan cara-cara yang mendorong penyusunan yang benar.

    Pengendalian fisik atas aset dan catatan-catatan.

    Pengecekan terhadap pekerjaan secara independen.

    D) Informasi dan Komunikasi

    Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi akuntansi suatu entitas adalah untuk memulai,

    mencatat, memproses dan melaporkan

    E) Pengawasan

    Pemeriksaan Akuntansi ISTIE MDP Andrew, SE., MSi., Ak.