Acc labu siam, pepaya, mawar

36
TINJAUAN PUSTAKA Nama botaninya Sechium edule (jacq) Swartz tergolong dalam keluarga Cucurbitaceae dan merupakan buah tropika yang berasal dari Timur Tengah (Desa, 2008). Tanaman labu siam memiliki beberapa nama daerah, berikut beberapa nama daerah antara lain dari Sumatera dikenal labu siam, di Aceh dikenal sebagau labu jipang, di Karo dikenal sebagai ropah, di Jawa (Sunda) dikenal sebagai gambas, waluh siam, di Jawa Tengah :dikenal sebagai waluh jipang, labu jipang, di Jawa Timur terkenal dengan sebutan Manisah, di Manado nama lain labu siap adalah ketimun jepang dan di Minangkabau disebut Japan (Prahasta, 2009). Tumbuhan labu siammerupakan tumbuhan yang hidupnya merambat ditanah atau agak memanjat, memilikibuah menggantung dari tangkai, daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu, dapat tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi dan lokasi tumbuh yang ideal yaitu pada ketinggian 1000-1300 m dpl (diatas permukaan laut)

Transcript of Acc labu siam, pepaya, mawar

Page 1: Acc   labu siam, pepaya, mawar

TINJAUAN PUSTAKA

Nama botaninya Sechium edule (jacq) Swartz tergolong dalam keluarga

Cucurbitaceae dan merupakan buah tropika yang berasal dari Timur Tengah

(Desa, 2008). Tanaman labu siam memiliki beberapa nama daerah, berikut

beberapa nama daerah antara lain dari Sumatera dikenal labu siam, di Aceh

dikenal sebagau labu jipang, di Karo dikenal sebagai ropah, di Jawa (Sunda)

dikenal sebagai gambas, waluh siam, di Jawa Tengah :dikenal sebagai waluh

jipang, labu jipang, di Jawa Timur terkenal dengan sebutan Manisah, di Manado

nama lain labu siap adalah ketimun jepang dan di Minangkabau disebut Japan

(Prahasta, 2009). Tumbuhan labu siammerupakan tumbuhan yang hidupnya

merambat ditanah atau agak memanjat, memilikibuah menggantung dari tangkai,

daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu, dapat tumbuh baik

didataran rendah maupun dataran tinggi dan lokasi tumbuh yang ideal yaitu pada

ketinggian 1000-1300 m dpl (diatas permukaan laut) dengan suhu antara 18ºC -

24ºC (Suprapti, 2005). Labu siam merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh pada

ketinggian 50 meter sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut dan mudah

ditemukan di daerah hutan jati, hutan campuran, di tepi jalan, sawah dan kebun

(Prahasta, 2009). Klasifikasi dari tumbuhan labu siam antara lain kingdom

(Plantae), divisi (Magnoliophyta), kelas (Magnoliopsida), ordo (Violales), famili

(Cucurbitaceae), genus (Sechium) dan spesies (Sechium edule) (Suprapti, 2005).

Daun labu siam memiliki susunan berpilin dan bagian tepinya memiliki tiga

hingga tujuh sudut atau cuping dan helai daun berbulu (Desa, 2008). Daun labu

siam berlekuk menjari dan dangkal serta berbulu tajam (Supriati, 2008). Struktur

Page 2: Acc   labu siam, pepaya, mawar

labu siam memiliki bentuk bulat hingga bulat panjang (Suprapti, 2005). Struktur

batang berbuku-buku, tumbuh memanjang, kadang-kadang dapat mencapai 12

meter, banyak mengandung air, berbulu seperti duri-duri kecil agak tajam, setiap

buku tumbuh tangkai daun dan tanaman merambat dengan batang panjang dan

berukuran kecil (Supriati, 2008). Agar tanaman labu tersebut dapat tumbuh

dengan baik dan teratur, biasanya dibuatkan para-para sebagai penopang

batangnya. Batang labu siam berjalur, merebak jauh dan tumbuh memanjang serta

menjalar dan melilit sehingga perlu ditanam berdekatan dengan pohon lain atau

disediakan batang kayu agar batangnya dapat melilit (Desa, 2008). Tanaman labu

siam memiliki sistem perakaran yang menyebar ke segala arah hingga mencapai

radius 30-50 cm dan kedalaman 40 cm (Suprapti, 2005). Akar labu siam dapat

membentuk umbi dibawah permukaan tanah dan berwarna putih kecoklatan,

tunggang, bercabang banyak, berbentuk bulat sampai agak persegi, berbatang

lemah, akar menyebar tetapi dangkal, akar-akar bercabang, rambut-rambut akar

dekat permukaan tanah, perakaran tunggang dengan akar samping yang agak

dalam dan kuat (Supriati, 2008). Tanaman labu memiliki bunga berumah satu atau

monoseious, yaitu memiliki bunga jantan dan betina sekaligus dengan kelopak

bertajuk lima, mahkota beralur, lima benang sari, kepala sari jingga, satu putik

yang berwarna kuning, benang sari dan kepala sari yang berlekatan, serta

memiliki bunga yang terletak pada ketiak daun dan berwarna hijau (Desa, 2008).

Bunga labu siam berbentuk seperti binatang berukuran kecil berwarna kuning

(Supriati, 2008).

Page 3: Acc   labu siam, pepaya, mawar

BAB IV

TANAMAN SAYUR

Labu Siam (Sechium edule)

4.1. Klasifikasi

Labu siam Labu siam atauSechium edule merupakan tumbuhan suku labu-

labuan (Cucurbitaceae). Hal ini sesuai dengan pendapat Desa (2008) yang

menyatakan bahwa nama botaninya Sechium edule (jacq) Swartz tergolong dalam

keluarga Cucurbitaceae dan merupakan buah tropika yang berasal dari Timur

Tengah (Desa, 2008). Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena

tumbuhan ini didatangkan dari thailan (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda,

orang sunda menamakannya Jejet dan orang Jawa mengenalnya sebagai labu

jipang.Hal ini sesuai dengan pendapay Prahasta (2009) yang menyatakan bahwa

tanaman labu siam memiliki beberapa nama daerah, berikut beberapa nama daerah

antara lain dari Sumatera dikenal labu siam, di Aceh dikenal sebagau labu jipang,

di Karo dikenal sebagai ropah, di Jawa (Sunda) dikenal sebagai gambas, waluh

siam, di Jawa Tengah :dikenal sebagai waluh jipang, labu jipang, di Jawa Timur

terkenal dengan sebutan Manisah, di Manado nama lain labu siap adalah ketimun

jepang dan di Minangkabau disebut Japan. Tumbuhan labu siam memiliki organ-

Page 4: Acc   labu siam, pepaya, mawar

organ yang berbeda dari tanaman lainnya, salah satunya adalah memiliki daun

berbentuk segitiga dan permukaannya berbulu. Hal ini sesuai dengan pendapat

Suprapti (2005) yang menyatakan bahwa tumbuhan labu siammerupakan

tumbuhan yang hidupnya merambat ditanah atau agak memanjat, memilikibuah

menggantung dari tangkai, daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya

berbulu, dapat tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi dan lokasi

tumbuh yang ideal yaitu pada ketinggian 1000-1300 m dpl (diatas permukaan

laut) dengan suhu antara 18ºC - 24ºC. Prahasta (2009) juga menyatakan bahwa

labu siam merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh pada ketinggian 50 meter

sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut dan mudah ditemukan di daerah

hutan jati, hutan campuran, di tepi jalan, sawah dan kebun. Klasifikasi dari

tumbuhan labu siam antara lain kingdom (Plantae), divisi (Magnoliophyta), kelas

(Magnoliopsida), ordo (Violales), famili (Cucurbitaceae), genus (Sechium) dan

spesies (Sechium edule). Hal ini sesuai dengan pendapat Suprapti (2005) yang

menyatakan bahwa tumbuhan labu siam dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Sechium

Spesies : Sechium edule

Page 5: Acc   labu siam, pepaya, mawar

4.2. Organ Daun, Batang dan Akar

4.2.1. Organ daun

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun dari tanaman

labu siam adalah tipe daun tunggal yang berbentuk jantung bertulang, tepi

bertoreh dengan ujung yang meruncing, permukaan kasar dengan panjang 4-25

cm dan lebar antara 3-20 cm, berwarna hijau dengan tangkai berbentuk bulat,

panjang tangkai daun berkisar antara 5-10 cm. Hal ini sesuai dengan pendapat

Desa (2008) yang menyatakan bahwa daun labu siam memiliki susunan berpilin

dan bagian tepinya memiliki tiga hingga tujuh sudut atau cuping dan helai daun

berbulu. Pendapat ini diperkuat oleh Supriati (2008) yang menyatakan bahwa

daun labu siam berlekuk menjari dan dangkal serta berbulu tajam.

4.2.2. Organ batang

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa tanaman labu siam

memiliki batang yang berbentuk bulat atau persegi, berukuran kecil dan tumbuh

merambat dengan mengandalkan sulur sebagai alat pemegang. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suprapti (2005) yang menyatakan bahwa struktur labu siam

memiliki bentuk bulat hingga bulat panjang. Pendapat ini diperkuat oleh Supriati

(2008) yang menyatakan bahwa struktur batang berbuku-buku, tumbuh

Page 6: Acc   labu siam, pepaya, mawar

memanjang, kadang-kadang dapat mencapai 12 meter, banyak mengandung air,

berbulu seperti duri-duri kecil agak tajam, setiap buku tumbuh tangkai daun dan

tanaman merambat dengan batang panjang dan berukuran kecil. Desa (2008) juga

menyatakan bahwa agar tanaman labu tersebut dapat tumbuh dengan baik dan

teratur, biasanya dibuatkan para-para sebagai penopang batangnya. Batang labu

siam berjalur, merebak jauh dan tumbuh memanjang serta menjalar dan melilit

sehingga perlu ditanam berdekatan dengan pohon lain atau disediakan batang

kayu agar batangnya dapat melilit.

4.2.3. Organ Akar

Berdasarrkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa tanaman labu siam

memiliki sistem perakaran yang menyebar ke segala arah. Hal ini sesuai dengan

pendapat Suprapti (2005) yang menyatakan bahwa tanaman labu siam memiliki

sistem perakaran yang menyebar ke segala arah hingga mencapai radius 30-50 cm

dan kedalaman 40 cm. Supriati (2008) juga menyatakan bahwa akar labu siam

dapat membentuk umbi dibawah permukaan tanah dan berwarna putih kecoklatan,

tunggang, bercabang banyak, berbentuk bulat sampai agak persegi, berbatang

lemah, akar menyebar tetapi dangkal, akar-akar bercabang, rambut-rambut akar

dekat permukaan tanah, perakaran tunggang dengan akar samping yang agak

dalam dan kuat.

4.3. Bunga

Page 7: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa bunga labu siam

memiliki kelopak bertajuk lima, mahkota berwarna putih dan putik berwarna

kuning. Hal ini sesuai dengan pendapat Desa (2008) yang menyatakan bahwa

tanaman labu memiliki bunga berumah satu atau monoseious, yaitu memiliki

bunga jantan dan betina sekaligus dengan kelopak bertajuk lima, mahkota beralur,

lima benang sari, kepala sari jingga, satu putik yang berwarna kuning, benang sari

dan kepala sari yang berlekatan, serta memiliki bunga yang terletak pada ketiak

daun dan berwarna hijau. Supriati (2008) juga menyatakan bahwa bunga labu

siam berbentuk seperti binatang berukuran kecil berwarna kuning.

4.4. Perkecambahan

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa pembibitan labu siam

dilakukan melalui biji yang didapat dari buah labu siam yang telah tua.

Selanjutnya biji-biji labu siam disemaikan di tempat yang lembab hingga tumbuh

kecambah atau tunas baru. Apabila tunas telah tumbuh kurang lebih 30 cm, baru

dipindahkan ke lapangan. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman labu siam yaitu

sekitar 1 meter persegi.

4.5. Buah dan Biji

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa buah labu memiliki

bentuk yang bulat hingga bulat panjang. Struktur buah terdiri dari kulit, daging

buah dan biji yang berfungsi sebagai bahan atau materi perbanyakan tanaman.

Buah labu siam menggantung ditangkai, dengan permukaan berlekuk berwarna

Page 8: Acc   labu siam, pepaya, mawar

hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekunigan, semakin matang warna

bagian luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih, bentuk lonjong,

dengan ukuran ujung berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Desa (2008) yang

menyatakan bahwa buah labu siam memiliki bentuk seperti buah pir tetapi

bervariasi, berjalur dan mempunyai kulit licin atau berduri pendek, berwarna hijau

tua, hijau muda dan hampir putih. Supriati (2008) juga menyatakan bahwa

buahnya berbentuk seperti bola lampu, lunak dan banyak mengandung air. Biji

labu siam memiliki bentuk pipih dan cukup besar. Bijinya berkeping dua dan

berwarna putih. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprapti (2005) menyatakan

bahwa labu siam memiliki satu biji berukuran cukup besar yang dikelilingi oleh

selaput putih.

4.6. Manfaat

Labu siam mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan manusia, salah

satunya adalah manfaat dari kandungan airnya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Pratiwi (2011) yang menyatakan bahwa kandungan air pada labu siam memiliki

efek diuretik yang baik sehingga melancarkan buang air kecil. Kandungan

alkaloid pada labu siam berfungsi sebagai vasodilator yang dapat menurunkan

tekanan darah. Buah tanaman ini baik untuk menyembuhkan gangguan sariawan,

panas dalam, serta menurunkan demam pada anak-anak karena mengandung

banyak air. Kandungan pati yang tidak berlebihan yang terkandung didalam labu

siam baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Page 9: Acc   labu siam, pepaya, mawar

BAB V

TANAMAN BUAH

Pepaya (Carica papaya)

5.1. Klasifikasi

Tanaman pepaya sangat mudah ditemukan karena banyak ditanam di daerah

tropis maupun subtropis. Tanaman pepaya di Indonesia dapat tumbuh di dataran

rendah hingga pegunungan yang memiliki ketinggian 1000 m di atas permukaan

laut. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 hingga 10 meter dengan akar yang

kuat. Hal ini sesuai dengan pendapat Kalie (2008) yang menyatakan bahwa

tanaman pepaya merupakan tanaman herba yang tingginya dapat mencapai 10

meter. Tanaman pepaya banyak dibudidayakan di kebun-kebun yang luas karena

buahnya yang segar dan bergizi. Pepaya memiliki buah yang tergolong populer

dan digemari orang karena selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah

pepaya juga menyehatkan.Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari

bahasa Belanda, papaja. Dalam bahasa Jawa pepaya disebut kates dan dalam

bahasa Sunda pepaya disebut gedang. Tanaman pepaya merupakan jenis tanaman

Page 10: Acc   labu siam, pepaya, mawar

yang diklasifikasikan ke dalam famili Caricaceae, berupa herba yang berasal dari

Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Meksiko dan Costa

Rica. Suku Caricaceae memiliki empat marga yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta,

dan Culicomorpha (Kalie, 1996). Ketiga marga pertama merupakan tanaman asli

Meksiko bagian selatan serta bagian utara dari Amerika Selatan sedangkan marga

terakhir merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Marga Carica memiliki 24

jenis, salah satu di antaranya adalah papaya. Klasifikasi dari tanaman pepaya

antara lain kingdom (Plantae), divisi (Magnoliophyta), kelas (Monocotyledonae),

ordo (Caricales), famili (Caricaceae), genus (Carica) dan spesies (Carica

papaya). Hal ini sesuai dengan pendapat Kalie (2008) yang menyatakan bahwa

tanaman pepaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Caricales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya

Page 11: Acc   labu siam, pepaya, mawar

4.2. Organ Daun, Batang dan Akar

4.2.1. Organ daun

Berdasarkan pengamatan daun pada tanaman pepaya, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi 20. Gambar Organ Daun Tanaman Pepaya

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa daun pepaya

memiliki tulang daun yang menjari. Hal ini sesuai dengan pendapat Kalie (2008)

yang mengatakan bahwa tanaman pepayabertulang daun menjari atau palminervis

Page 12: Acc   labu siam, pepaya, mawar

dengan tulang-tulang cabang memencar ke beberapa arah dan berpangkal pada

satu titik. Ditambahkan oleh Suprapti (2005) yang mengatakan bahwa permukaan

daun bagian atas berwarna hijau tua sedangkan warna permukaan bagian bawah

hijau muda. Daun pepaya mempunyai bagian-bagian daun yang lengkap berupa

pelepah atau upih daun sebagai pelindung kuncup dan penguat batang, tangkai

daun atau petiolus yang mendukung helai daun pada posisi untuk mendapatkan

cahaya matahari, tulang daun, dan helaian daun atau lamina. Daun pepaya tidak

mengalami modifikasi.

4.2.2. Organ batang

Berdasarkan pengamatan batang pada tanaman pepaya, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi 21. Gambar Organ Batang Tanaman Pepaya

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Page 13: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Berdasarkan pengamatan, batang tanaman pepaya berbentuk bulat lurus, di

bagian tengahnya terdapat rongga, dan tidak berkayu. Batang pepaya berbentuk

panjang bulat seperti silinder dan berwarna kehijauan. Ruas-ruas batang

merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang, berbentuk bulat, dan

berlubang. Ditambahkan oleh Suprapti (2005) yang menyatakan bahwa pohon

pepaya biasanya tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai 10 meter. Batang

pepaya tidak mengalami modifikasi.

4.2.3. Organ akar

Berdasarkan pengamatan akar pada tanaman pepaya, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi 22. Gambar Organ Akar Tanaman Pepaya

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Page 14: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa tanaman pepaya

memiliki sistem perakaran serabut dan akar-akar cabang yang tumbuh mendatar

ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih. Suprati (2005) menambahkan

bahwa akar-akar cabang pada pepaya menyebar sekitar 60 cm hingga 150 cm atau

lebih dari pusat batang.

4.3. Bunga

Berdasarkan pengamatan daun pada tanaman pepaya, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi . Gambar Bunga Tanaman Pepaya

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Berdasarkanpengamatan, pada satu tumbuhan pepaya terdapat tiga jenis

bunga yaitu bunga jantan, bunga betina, dan bunga sempurna. Hal ini sesuai

Page 15: Acc   labu siam, pepaya, mawar

dengan pendapat Suprapti (2005) yang menyatakan bahwa tanaman pepaya

termasuk golongan poligam karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan,

bunga betina, dan bunga sempurna atau hermaprodit.

4.4. Perkecambahan

Tanaman pepaya mempunyai tiga bentuk yaitu pohon sempurna, pohon

betina, dan pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai

bunga yang bercabang banyak, menggantung dan bunganya lebat.Pohon betina

memiliki malai bunga bertangkai pendek dengan 3 hingga 5 bunga yang

seluruhnya bunga betina. Pohon betina mempunyai bunga agak besar dengan

bakal buah berbentuk bulat dengan 5 putik di ujungnya. Tanpa adanya pohon

jantan atau pohon sempurna, pohon betina tidak dapat menghasilkan buah. Pohon

sempurna mempunyai bunga bertangkai pendek, umumnya mempunyai beberapa

bunga sempurna dan 1 hingga 5 bunga jantan. Bunga sempurna disebut juga

bunga berjenis kelamin dua yaitu bunga yang memiliki putik dengan bakal buah

dan benang sari. Tanaman pepaya umumnya diperbanyak dengan biji karena cara

ini mudah dilakukan dan bibit dapat dihasilkan dalam jumlah banyak. Benih yang

akan disemai hendaknya dipilih dari buah yang yang penampilan serta kualitasnya

bagus. Hartmann, et al., (2001) menyatakan bahwa perkecambahan biji

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis substrat yang digunakan,

lingkungan, oksigen, suhu, air dan cahaya. Langge (1961) juga menyatakan

bahwa perkecambahan biji pepaya sering dilaporkan lambat.

Page 16: Acc   labu siam, pepaya, mawar

4.5. Buah dan Biji

4.5.1. Buah

Berdasarkan pengamatan buah pada tanaman pepaya, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi 24. Gambar Buah Tanaman Pepaya

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Berdasarkan pengamatan, pepaya termasuk dalam golongan buah sejati

tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu

bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Pepaya juga termasuk

buah buni yaitu buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan. Lapisan luar yang

tipis menjengat atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan

Page 17: Acc   labu siam, pepaya, mawar

berair yang seringkali kita makan. Terdapat biji-biji dalam bagian yang lunak

tersebut. Buah pepaya mempunyai bentuk bulat atau lonjong.

4.5.2. Biji

Biji pepaya termasuk putih lembaga dalam yaitu jaringan penimbun

makanan terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang

kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma akan membelah menjadi

jaringan penimbun makanan.

4.6. Manfaat

Selain dapat dikonsumsi, beberapa bagian tanaman pepaya juga dapat

dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Hampir semua bagian dari tanaman pepaya dapat digunakan sebagai obat. Hal ini

sesuai dengan pendapat Thomas (1989) yang menyatakan bahwa biji pepaya

mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas yang mampu menghambat

pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. Biji pepaya juga mempunyai

efek antibakteri yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit kronis

seperti ektima.

Benih pepaya juga memiliki aktivitas antimikroba terhadap Trichomonas

vaginalis. Hal ini sesuai dengan pendapat Warisno (2003) yang menyatakan

bahwa biji pepaya dapat mengobati gangguan urinogenital seperti trikomoniasis

dengan pemakaian yang hati-hati untuk mencegah toksisitas.

Page 18: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Akar tanaman pepaya memiliki khasiat sebagai obat penyakit ginjal, baik

yang sudah terjangkit maupun untuk menghindari penyakit ginjal. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Suprapti (2005) yang mengatakan bahwa akar tanaman pepaya

berkhasiat untuk obat cacing, sakit persendian, kandung kemih, dan pegal-pegal.

Daun tanaman pepaya dapat mencegah terjadinya kanker. Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa daun tanaman pepaya banyak mengandung getah

putih seperti susu yang berpeluang dikembangkan sebagai anti kanker.

Ditambahkan pula oleh Thomas (1989) bahwa air perasan daun pepaya muda juga

dapat digunakan sebagai obat malaria, menghilangkan jerawat, kejang perut, dan

beri-beri.Air rebusan bunga pepaya jantan berkhasiat untuk meningkatkan nafsu

makan.

Page 19: Acc   labu siam, pepaya, mawar

BAB VI

TANAMAN HIAS

(Rosa sp.)

6.1. Klasifikasi

Mawar merupakan jenis tanaman hias yang banyak digemari orang.

Mawar terkenal karena keindahan dan aromanya yang khas. Mawar terdiri lebih

dari 100 spesies. Secara umum, mawar dapat dibedakan berdasarkan habitat

tumbuhnya di antaranya yaitu hybrid tea,floribunda, polyantha, grandiflora, dan

climbing rose. Jenis hybrid tea memiliki bunga tunggal, berukuran lebih besar

dibandingkan jenis lain dengan susunan bunga kompak, tangkai bunga panjang,

dan sering digunakan sebagai bunga potong. Mawar floribunda memiliki tangkai

yang agak panjang dan bunganya bersatu dalam suatu rangkaian yang besar.

Mawar polyantha memiliki satu rangkaian bunga berukuran kecil. Mawar

grandiflora merupakan mawar dengan gabungan sifat-sifatantara hybrid tea dan

floribunda sehingga sering digunakan sebagai bunga potong atau tanaman taman.

Climbing rose merupakan mawar rambat dengan beragam bunga tunggal dan

rangkap.

Page 20: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi mawar adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Genus : Rosa

Page 21: Acc   labu siam, pepaya, mawar

6.2. Organ Daun, Batang dan Akar

6.2.1. Organ daun

Berdasarkan pengamatan daun pada tanaman mawar, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi 25. Gambar Organ Daun Tanaman Mawar

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Berdasarkan pengamatan, mawar mempunyai daun yang panjangnya

antara 5 hingga 15 cm, bertulang daun menyirip, daun majemuk tiap tangkainya

Page 22: Acc   labu siam, pepaya, mawar

terdiri dari 3 hingga 12 anak daun yang tumbuh dengan arah berlawanan, tepi

daun bergerigi dan meruncing pada ujung daun.

6.2.2. Organ batang

Berdasarkan pengamatan pada batang tanaman mawar, diperoleh data

sebagai berikut :

Ilustrasi 25. Gambar Organ Batang Tanaman Mawar

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Berdasarkan pengamatan, batang mawar berduri dengan permukaan kulit

batang yang licin. Mawar memiliki batang berbentuk bulat. Mawar pada gambar

merupakan jenis mawar yang merambat karena memiliki duri berbentuk seperti

pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat dinding atau tanaman

lain.

Page 23: Acc   labu siam, pepaya, mawar

6.2.3. Organ akar

Berdasarkan pengamatan akar pada tanaman mawar, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi . Gambar Organ Akar Tanaman Mawar

Sumber : www.Pakuya.com

Berdasarkan pengamatan, akar mawar merupakan akar tunggang

6.3. Bunga

Berdasarkan pengamatan bunga pada tanaman mawar, diperoleh gambar

sebagai berikut :

Ilustrasi . Gambar Bunga Tanaman Mawar

Page 24: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Sumber : Data Primer Praktikum Botani, 2014.

Berdasarkan pengamatan, bunga mawar memiliki mahkota yang tersusun

rapat, teratur, dan saling menumpuk. Bunga mawar muncul di ujung batang. Pada

bunga terdapat organ reproduksi yaitu putik dan benang sari. Bunga mawar

merupakan bunga lengkap karena terdapat alat kelamin dan perhiasan bunga yang

terdiri dari kelopak dan mahkota bunga. Menurut tata letaknya, bunga mawar

tergolong bunga tunggal yang hanya mempunyai satu bunga saja pada satu

tangkai sedangkan menurut tempatnya bunga mawar termasuk flos terminalis

karena bunganya terdapat pada ujung batang.

6.4. Perkecambahan

Page 25: Acc   labu siam, pepaya, mawar

Reproduksi seksual mawar terjadi melalui biji. Perbanyakan mawar dapat

dilakukan melalui biji, stek, dan cangkok. Perbanyakan dengan biji berjalan

lambat dan sering mengalami kegagalan. Bunga mawar memiliki putik dan

benang sari. Serbuk sari dan kepala sari berada di luar sedangkan ovari tertutupi

oleh kelopak bunga. Penyerbukan terjadi ketika dasar bunga mulai membengkak.

Mawar memerlukan waktu selama kurang lebih 4 bulan untuk dapat membentuk

biji.

6.5. Buah dan Biji

Bunga mawar menghasilkan buah yang disebut rose hips. Spesies dengan

bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan serangga yang membantu

penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil

pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga

menyulitkan penyerbitkan. Dasar bunga mawar apabila sudah matang akan

menjadi buah yang dalamnya berisi biji.

6.6. Manfaat

Mawar terutama bunganya digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari

bunga hias, bunga meja, atau bunga tabur. Dibalik keindahan warnanya ternyata

bunga mawar memiliki manfaat bagi dunia kesehatan dan kecantikan.

Air bunga mawar merupakan bahan pembersih alami yang kaya

antioksidan dan mampu membunuh bakteri penyebab jerawat. Air mawar beik

untuk kesehatan rambut karena mengandung semacam penyejuk alami yang dapat

Page 26: Acc   labu siam, pepaya, mawar

melembapkan kulit kepala. Selain itu, air mawar juga dapat mengatasi peradangan

di kulit kepala dan menghilangkan ketombe. Mata lelah dan lingkaran gelap di

bawah mata dapat diatasi dengan air mawar. Air mawar juga dapat digunakan

untuk mengatasi mata merah dan meradang. Masyarakat Romawi kuno

memanfaatkan bunga mawar sebagai obat depresi.

DAFTAR PUSTAKA

Desa, Norsurya. 2008. 1001 Misteri Alam: Menyingkap 1001 Khasiat Misteri Alam. Buku Prima. Malaysia.

Hartmann H.T., Kester D.E., Davies F.T. and Geneve R.L. 2001. Plant propagation; Principles and Practices 7th Edition, Prentice Hall Publishers, New Jersey. 

Lange A. H. 1961. Effect of Sarcotesta on the germination of Papaya (C. papaya). Bot. Gazette. 122(4): 305-311.