ACARA IV. kelembaban nisbi

15
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ACARA IV PENGAMATAN KELEMBABAN NISBI PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN DAN KEBUN CAMPUR Oleh : Puji Wijayanti (A1L008102) Mertiana Ningtyas (A1L008107) Kamal M Kaban (A1L008111) Baskara Edi Nugraha (A1L008153)

Transcript of ACARA IV. kelembaban nisbi

Page 1: ACARA IV. kelembaban nisbi

LAPORAN PRAKTIKUMAGROKLIMATOLOGI

ACARA IV

PENGAMATAN KELEMBABAN NISBI PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN DAN KEBUN CAMPUR

Oleh :

Puji Wijayanti (A1L008102)Mertiana Ningtyas (A1L008107)Kamal M Kaban (A1L008111)Baskara Edi Nugraha (A1L008153)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2009

Page 2: ACARA IV. kelembaban nisbi

I.Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah:

1. Mengetahui suhu tanah diatas (ketinggian 1,2 meter) lahan sawah, tegalan

dan kebun campur pada kedalaman 5, 25, 50, 75 dan 100 cm setiap jam

selama tiga hari

2. Mengetahui basarnya dan saat suhu tanah maksimum dan minimum pada

kedalaman 5, 25, 50, 75 dan 100 cm setiap jam selama tiga hari

3. Mengetahui kelembaban nisbi udara dilahan sawah, tegalan, kebun campur

setiap jam selama tiga hari

4. Mengetahui saat kelembaban nisbi udara maksimum dan minimum diatas

lahan sawah, tegalan, dan kebun campur.

Page 3: ACARA IV. kelembaban nisbi

II. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

Alat – alat yang digunakan antara lain :1. Psikhometer2. Alat tulis

B. Bahan

Bahan yang digunakan antara lain :1. Table data kelembaban nisbi udara 2. Lahan sawah, tegalan dan kebun campur

Page 4: ACARA IV. kelembaban nisbi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Data hasil pengamatan terlampir.

Page 5: ACARA IV. kelembaban nisbi

2. Grafik

Grafik Kebun Campur

K elembaban n is b i

40

50

60

70

80

90

100

110

120

14

.00

15

.00

16

.00

17

.00

18

.00

19

.00

20

.00

21

.00

22

.00

23

.00

00

.00

1.0

02

.00

3.0

04

.00

5.0

06

.00

7.0

08

.00

9.0

01

0.0

01

1.0

01

2.0

01

3.0

01

4.0

01

5.0

01

6.0

01

7.0

01

8.0

01

9.0

02

0.0

02

1.0

02

2.0

02

3.0

00

0.0

01

.00

2.0

03

.00

4.0

05

.00

6.0

07

.00

8.0

09

.00

10

.00

11

.00

12

.00

13

.00

14

.00

15

.00

16

.00

17

.00

18

.00

19

.00

20

.00

21

.00

22

.00

23

.00

00

.00

1.0

02

.00

3.0

04

.00

5.0

06

.00

7.0

08

.00

9.0

01

0.0

01

1.0

01

2.0

01

3.0

01

4.0

0

W a ktu P e ng a m a ta n

ke

lem

ba

ba

n (

da

lam

%)

K elembaban nis bi

Page 6: ACARA IV. kelembaban nisbi

Grafik TegalanK elembaban n is b i

40

50

60

70

80

90

100

110

1201

4.0

01

5.0

01

6.0

01

7.0

01

8.0

01

9.0

02

0.0

0

21

.00

22

.00

23

.00

00

.00

1.0

02

.00

3.0

04

.00

5.0

06

.00

7.0

08

.00

9.0

01

0.0

01

1.0

0

12

.00

13

.00

14

.00

15

.00

16

.00

17

.00

18

.00

19

.00

20

.00

21

.00

22

.00

23

.00

00

.00

1.0

0

2.0

03

.00

4.0

05

.00

6.0

07

.00

8.0

09

.00

10

.00

11

.00

12

.00

13

.00

14

.00

15

.00

16

.00

17

.00

18

.00

19

.00

20

.00

21

.00

22

.00

23

.00

00

.00

1.0

02

.00

3.0

04

.00

5.0

06

.00

7.0

0

8.0

09

.00

10

.00

11

.00

12

.00

13

.00

14

.00

W a ktu P e ng a m a ta n

ke

lem

ba

ba

n (

da

lam

%)

K elembaban nis bi

Page 7: ACARA IV. kelembaban nisbi

0

50

100

150

15:00

16:00

17:00

18:00

19:00

20:00

21:00

22:00

23:00 0:00

1:00

2:00

3:00

4:00

5:00

6:00

7:00

8:00

9:00

10:00

11:00

12:00

13:00

14:00

15:00

16:00

17:00

18:00

19:00

20:00

21:00

22:00

23:00 0:00

1:00

2:00

3:00

4:00

5:00

6:00

7:00

8:00

9:00

10:00

11:00

12:00

13:00

14:00

15:00

16:00

17:00

18:00

19:00

20:00

21:00

22:00

23:00 0:00

1:00

2:00

3:00

4:00

5:00

6:00

7:00

8:00

9:00

10:00

11:00

12:00

13:00

14:00

waktu(jam)

kelem

baban(%)

Grafik Sawah

Page 8: ACARA IV. kelembaban nisbi
Page 9: ACARA IV. kelembaban nisbi

B. Pembahasan

Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang

menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung

dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara

tersebut. Menurut Waryono,(1987), kelembaban nisbi merupakan perbandingan

jumlah uap air yang ada diudara dengan nilai jenuh udara pada suhu dan tekanan

tertentu. Satuan dari kelembaban nisbi adalah persentase. Kelembaban nisbi suatu

lapisan udara pada suatu daerah tertentu dapat diukur menggunakan suatu alat

yang disebut psikhrometer.

Kelembaban nisbi berhubungan erat dengan suhu udara, karena suhu udara

menentukan kemampuan udara memegang uap air. Kelembaban nisbi sangat

dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari yang sampai dipermukaan

bumi. Apabila fluks radiasi matahari sampai dipermikaan bumi tinggi, maka suhu

udara tinggi dan kelembaban udara cenderung rendah (udara kering). Sebaliknya

apabila kerapatan fluks radiasi matahari rendah, maka suhu udara nisbi rendah dan

kelembaban nisbi udara cenderung tinggi (udara lembab).

Kelembaban nisbi pada suatu tempat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi atau

penggunaan lahan. Pada waktu curah hujan tinggi di wilayah yang vegetasinya

lebat menyebabkan suhu udara rendah dan kelembaban nisbi udara tinggi.

Sebaliknya pada keadaan yang sama tetapi vegetasinya renggang menyebabkan

suhu udara lebih tinggi (hangat), dan kelembaban nisbi udara lebih rendah.

Pengaruh keberadaan tumbuhan terhadap suhu dan kelembaban nisbi udara telah

diteliti oleh Sudrajat (1996) dibawah tegakan (hutan ) jati, RPH Kali Pucang,

BKPH Pengandaran, KPH Ciamis, bahwa pembersihan tumbuhan bawahan

menyababkan suhu minimum Meningkat dari 25,30 C menjadi 26,2 0 C. suhu

udara maksimum naik dari 28,1 menjadi 300 C, kelembaban nisbi udara

maksimum menurun dari 99 menjadi 98 %, dan kelembaban minimum menurun

dari 86 menjadi 75 %.

Berdasarkan hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan dan kebun campur di

peroleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:

Page 10: ACARA IV. kelembaban nisbi

1. Tegalan

Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 96% dan kelembaban maksimum

sebesar 34 %. Pada hari yang beerbeda.

2. Sawah

Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu sekitar 96% dan kelembaban maksimum

sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.

3. Kebun Campur

Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 99% dan kelembaban maksimum

sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.

Suhu dan kelembaban nisbi udara juga dipengaruhi oleh kandungan air tanah.

pada musim hujan di wilayah lahan kering bervegetasi rapat kadar air tanah

tinggi menyebabkan suhu udara rendah dan kelembaban nisbi udara tinggi dan

bahkan dapat mencapai 100% ( Susilo, 1999).

Page 11: ACARA IV. kelembaban nisbi

IV. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Suhu dan kelembaban nisbi udara juga dipengaruhi oleh kandungan air tanah.

pada musim hujan di wilayah lahan kering bervegetasi rapat kadar air tanah

tinggi.

2. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan

berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam

udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut

3. Berdasarkan hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan dan kebun campur di

peroleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:

a. Tegalan

Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 96% dan kelembaban

maksimum sebesar 34 %. Pada hari yang beerbeda.

b. Sawah

Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu sekitar 96% dan kelembaban

maksimum sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.

c. Kebun Campur

Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 99% dan kelembaban

maksimum sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.

Page 12: ACARA IV. kelembaban nisbi

DAFTAR PUSTAKA

Http://www.google.com/klasifikasi iklim,diakses pada 18 juni 2009

Prawiro wardoyo, Susilo 1996. Meteorologi. ITB : Bandung

Waryono, dkk. 1987. Pengantarmeteorologi dan klimatologi. PT Bina Ilmu : Surabaya.

Wisnubroto, Soekardi, dkk. 1981. Asas-asas meteorologi pertanian. Ghalia Indonesia

: Jakarta.