ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

17
TOPIK PRAKTIKUM JARINGAN HEWAN I. TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah mempelajari dan membandingkan struktur jaringan dasar yang terdapat pada hewan Vertebrata. II. KOMPETENSI a. Mampu membandingkan struktur jaringan dasar hewan vertebrata b. Mampu menjelaskan jaringan dasar penyusun tubuh hewan vertebrata c. Mampu menjelaskan ciri-ciri jaringan dasar hewan vertebrata III. DASAR TEORI Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologik dan fungsi yang sama. Jaringan tersusun atas komponen selular dan komponen interselular. Jaringan tubuh Vertebrata dapat dibedakan menjadi empat jenis jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Empat jaringan dasar tersebut, di dalam tubuh tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan, bergabung dengan perbandingan beragam, dan bekerjasama membentuk berbagai organ (antara lain mata, hepar, ginjal) dan sistem organ di dalam tubuh, SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Transcript of ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

Page 1: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

TOPIK PRAKTIKUM

JARINGAN HEWAN

I. TUJUAN

Tujuan praktikum ini adalah mempelajari dan membandingkan struktur

jaringan dasar yang terdapat pada hewan Vertebrata.

II. KOMPETENSI

a. Mampu membandingkan struktur jaringan dasar hewan vertebrata

b. Mampu menjelaskan jaringan dasar penyusun tubuh hewan vertebrata

c. Mampu menjelaskan ciri-ciri jaringan dasar hewan vertebrata

III. DASAR TEORI

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang

mempunyai sifat-sifat morfologik dan fungsi yang sama. Jaringan tersusun

atas komponen selular dan komponen interselular. Jaringan tubuh Vertebrata

dapat dibedakan menjadi empat jenis jaringan dasar, yaitu jaringan epitel,

jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf.

Empat jaringan dasar tersebut, di dalam tubuh tidak berdiri sendiri, melainkan

saling berhubungan, bergabung dengan perbandingan beragam, dan

bekerjasama membentuk berbagai organ (antara lain mata, hepar, ginjal) dan

sistem organ di dalam tubuh, seperti sistem pencernaan makanan, sistem

respirasi, sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem koordinasi.

A. Jaringan epitel

Jaringan epitel berfungsi menutupi permukaan luar/ saluran bagian-bagian

tubuh. Komponen sel sating terikat kuat dengan komponen intersel relatif

sedikit. Berdasar bentuk dan jumlah lapisan selnya, epitel dapat dibedakan

menjadi:

1) Epitel pipih (squamous epithella), yang dapat dibedakan menjadi :

a) Epitel pipih selapis (sederhana), misalnya epitel pada pleura,

peritonium dan perikardium

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 2: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

b) Epitel pipih berlapis, misalnya epitel pada vagina, anus dan kulit

2) Epitel batang/ silindris (columnar epithelial, dapat dibedakan menjadi

a) Epitel batang selapis, misalnya pada saluran cerna

b) Epitel batang berlapis, misalnya pada konjungtiva mata

3) Epitel kubus (cuboidal epithelia), dapat dibedakan menjadi

a) Epitel kubus selapis, misalnya pada dinding tubulus ginjal dan

kelenjar

b) Epitel kubus berlapis, misalnya pada folikel ovarium yang sedang

tumbuh

4) Epitel berlapis semu (pseardostratified epithelia), misalnya pada trakhea

dan bronkus (dengan silia), dan epididimis (dengan stereosilia)

5) Epitel peralihan (transitional epithelia), misalnya pada dinding vesica

urinaria, ureter dan kaliks renalis.

B. Jaringan Pengikat/ Penyangga,

Jaringan pengikat berfungsi mengikat atau menghubungkan berbagai

jaringan dan organ tubuh, serta menunjang bagian-bagian tubuh atau

keseluruhan tubuh agar kukuh tegak dan untuk melindungi bagian-bagian

tubuh yang lunak. Jaringan pengikat dapat dibedakan menjadi:

1) Jaringan pengikat sebenarnya, dapat dibedakan menjadi :

a) Jaringan ikat padat yang teratur (misalnya pada tendon) dan tak teratur

(dermis integumen)

b) Jaringan pengikat longgar, yang dapat diamati pada lapisan serosa

selaput peritonium, pleura, mesenterium serta pada lamina propria

(jaringan pengikat yang berada di bawah lapisan epitel yang

menyusun lapisan mukosa).

2) Jaringan pengikat khusus, dapat dibedakan menjadi :

a) Jaringan lemak, misalnya pada testis dan penggantung usus

b) Jaringan tulang, yang dapat dibedakan menjadi :

b.1. Jaringan tulang keras, terdiri dari unit osteon/ sistem Havers yang

didalamnya terdapat sel-sel tulang keras (osteocytes) dalam

lakuna, komponen interselular keras/ matriks yang mengandung

garam kalsium dan fosfor

b.2. Jaringan tulang rawan, tersusun atas sel-sel tulang rawan

(chondrocytes) dan komponen interselular (matriks), terdapat

antara lain pada daun telinga, cuping hidung dan pada cincin

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 3: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

trakhea

c) Jaringan darah, yang tersusun atas komponen selular (sel darah) dan

interselular (plasma darah)

c.1. Sel darah meliputi : sel darah merah (erythrocytes), sel darah

putih (leucocytes) dan keping darah (platelets). Sel darah putih

dapat dibedakan menjadi agranulosit (limfosit dan monosit), dan

granulosit (eosinofil, netrofil, dan basofil)

c.2. Plasma darah, dapat dipisahkan menjadi faktor pembekuan darah

dan serum

C. Jaringan otot

Jaringan otot untuk pergerakan. Otot dapat dibedakan berdasar morfologi dan

fungsinya menjadi:

1) Otot lurik (striated muscle), misalnya pada otot rangka, esofagus, lidah.

2) Otot polos (smooth muscle), terdapat antara lain di dinding saluran cerna,

nafas dan pembuluh darah.3) Otot jantung (cardiac muscle, myocardium), terdapat di otot jantung.

D. Jaringan saraf

Jaringan saraf adalah jaringan yang terspesialisasi untuk mampu bereaksi

terhadap stimuli dan mengantarkannya dari bagian tubuh yang satu ke bagian

tubuh yang lain.

Secara struktural, jaringan saraf disusun oleh neuron (sel saraf), yang

merupakan unit fungsional jaringan saraf, dan neuroglia/sel glia (sel penyokong,

pemberi nutrisi dan pelindung neuron). Neuron dapat dibedakan atas bagian-

bagian: perikarion (badan sel/soma), dan prosesus sel (dendrit dan akson).

Perikarion dapat berbentuk bulat, lonjong atau bersudut-sudut dengan ukuran

sangat beragam, tetapi intinya selalu berukuran relatif besar dibanding ukuran

perikarion.

IV. BAHAN

Bahan praktikum berupa :

a. sediaan awetan berikut :

1. preparat otot polos dan epitel selapis batang pada duodenum

2. epitel selapis kubus pada irisan ginjal

3. irisan tulang keras

4. irisan tulang rawan pada trakhea

5. irisan jaringan otot lurik pada lidah

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 4: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

6. irisan otot jantung

b. minyak imersi

c. kertas tissue

d. kertas pembersih lensa

V. ALAT

Alat praktikum yang digunakan adalah mikroskop cahaya.

VI. CARA KERJA

1. Siapkan sediaan awetan di bawah mikroskop. Untuk mencegah pecahnya

kaca sediaan karena tertekan tabung lensa obyektif, carilah fokus dengan

menggunakan perbesaran lemah terlebih dahulu.

2. Gambarlah masing-masing sediaan yang saudara amati pada hasil kerja,

berilah keterangan gambar dan dan jangan lupa mencantumkan pada

perbesaran berapa pengamatan dilakukan.

VII. HASIL KERJA

Gambar jaringan epitel dan jaringan otot polos duodenum

keterangan :

Gambar jaringan epitel tubulus ginjal

keterangan :

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 5: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

Gambar jaringan tulang keras

keterangan :

Gambar jaringan tulang rawan

keterangan :

Gambar jaringan otot lurik

keterangan :

Gambar jaringan otot jantung

keterangan :

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 6: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

VIII. DISKUSI

1. Apakah perbedaan pokok antara jaringan epitel dengan jaringan ikat, jika

ditinjau dari komponen penyusun jaringannya?

2. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara jaringan otot polos,

jantung dan lurik!

IX. KESIMPULAN

X. DAFTAR PUSTAKA

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 7: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

ACARA PRAKTIKUM

PENGGUNAAN HEWAN COBA

Dasar Teori

Berbagai hewan coba biasa digunakan dalam kegiatan praktikum atau kegiatan

penelitian di bidang biologi atau di bidang kesehatan. Hewan coba yang biasa

dipakai untuk uji toksisitas suatu bahan aktif atau bahan toksik adalah mencit

(Mus musculus, L ) tikus putih (Rattus norvegicus, L ), maupun kelinci ( Cavia

cobaya, L ). Berbagai cara pemberian perlakuan terhadap hewan coba dapat

dilakukan dengan cara :

1. per oral

2. per inhalasi

3. intra vena

4. intra peritoneal

5. subcutan

6. intra muscular

Uji Toksisitas

Uji toksisitas suatu bahan , terdiri atas :

1. Kronis --- pemberian zat kimia sedikit demi sedikit dalam jumlah tidak

terlalu membahayakan, tetapi dapat menyebabkan akumulasi dalam

tubuh.

2. Akut --- pemberian zat kimia sebanyak satu/beberapa kali datam jangka

waktu 24 jam.

3. Jangka pendek --- pemberian zat kimia berulang-ulang (setiap hari)

selama jangka waktu kurang dari 10% masa hidup hewan, contoh : tikus

- 3 bulan.

4. Jangka panjang --- pemberian zat kimia berulang-ulang (setiap hari)

selama sebagian besar masa hidup hewan, contoh : tikus - 24 bulan,

mencit --18 bulan

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 8: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

LD50 : dosis tunggal suatu zat yang secara statistik diharapkan dapat

membunuh 50% hewan coba

Tujuan :

Mempelajari dan memahami berbagai prinsip penanganan hewan coba terutama

pemberian perlakuan secara oral , sub cutan, intra peritoneal, intra muscular dan

intra dermal serta pengambilan sampel darah.

Bahan dan Alat :

• Tikus dewasa jantan dan betina

* Mencit dewasa jantan dan betina

• Darah intra cardiac

• Syringe dengan kanula

• Syringe 2,5 ml

* spuit tuberculin 1 ml

Cara Kerja

Lakukan beberapa langkah kerja sebagai berikut :

1. Cara memegang mencit

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 9: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

Gambar 1. Cara memegang mencit yang benar

2. Perlakuan per oral

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 10: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

Gambar 2. Cara memberikan perlakuan per oral pada tikus

putih

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 11: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

3. Perlakuan intra peritoneal

Gambar 3. Cara perlakuan intra peritoneal pada

mencit

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 12: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

4. Perlakuan intra muscular

Gambar 4. Cara perlakuan intra muscular pada tikus

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 13: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

5. Perlakuan subcutan

Gambar 5. Cara perlakuan subcutan pada tikus

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013

Page 14: ACARA 5 - JARINGAN HEWAN.doc

Gambar 6 : Cara melakukan pembedahan pada mencit

SMA KEMURNIAN II – BIOLOGI - 2013