Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

download Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

of 6

Transcript of Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

  • 7/23/2019 Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

    1/6

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATOR POLARISATOR

    ACARA DUA (2)

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATORPOLARISATOR

    Dalam mempelajari sifat mineral secara optik, salah satu yang

    diidentikasi adalah ukuran mineral. Penentuan ukuran mineral

    mempunyai cara yang berbeda untuk setiap lensa obyektif. Untuk

    mempermudah pengukuran, maka harus ditentukan diameter

    medan pandang (DMP) setiap lensa obyektif.

    Cara Penentuan Diameter Medan Pandang

    . Memfokuskan medan pandang.

    Memfokuskan medan pandang dapat ditandai dengan letak

    perpotongan benang silang tepat pada pusat medan pandang,

    dimana cahaya yang masuk merata pada daerah medan

    pandang.

    2. Mengatur bukaan diafragma (irish diaphragm)

    !ukaan diafragma ini harus disesuaikan dengan perbesaran

    lensa obyektif yang digunakan. "ilai dari bukaan diafragma

    tersebut terdapat pada tubuh lensa obyektif.

    Perbesaran obyektif #$ mempunyai "% & ',

    Perbesaran obyektif '$ mempunyai "% & ',#

    Perbesaran obyektif '$ mempunyai "% & ',

    Perbesaran obyektif ''$ mempunyai "% & ',*

    +. Menentukan nilai skala dengan kertas kalkir

    ertas grak kalkir diletakkan di atas meja preparat, untuk

    menentukan nilai skala pada benang silang atau diameter

    medan pandang. !uat perbandingan skala pada lensa dengan

  • 7/23/2019 Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

    2/6

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATOR POLARISATOR

    skala pada kertas grak kalkir. -akukan pada semua perbesaran

    obyektif.

    . Menghitung nilai setiap skala

    ertas kalkir digeser hingga pada posisi yang tepat. Untuk

    memudahkan perhitungan, maka salah satu garis tebal pada

    kertas grak diimpitkan pada angka ' (perpotongan benang

    silang). arena panjang kertas grak sudah diketahui, maka

    yang dihitung adalah jumlah skala lensa yang termuat dalam

    setiap mm kertas grak. "ilai setiap bilangan skala, ditentukandengan rumus

    1 mm

    Bilangan skala (BS) =

    Jumlah skala

    5. Menghitung diameter medan pandang

    Pada benang silang horisontal, ada bagian yang tidak

    mempunyai skala, sehingga dalam perhitungan diameter medanpandang harus dilakukan dalam bagian.

    a. /entukan panjang benang horisontal yang berskala, dengan

    cara

    0 -etakkan salah satu garis tebal dari kertas grak pada

    angka '.

    0 1itung dengan rumus

    DMP & !2 $ 3 DMP Diameter Medan Pandang

    !2 !ilangan 2kala

    3 4umlah skala yang tampak dalam medan

    pandang

    b. /entukan panjang benang horisontal yang tidak berskala,

    dengan cara

  • 7/23/2019 Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

    3/6

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATOR POLARISATOR

    0 -etakkan garis tebal kertas kalkir grak di tepi medan

    pandang.

    0 !andingkan panjang benang horisontal yang tidak

    mempunyai skala dengan panjang kertas kalkir grak.

    0 /entukan skala yang ada pada tepi kiri dan kanan.

    0 1itung dengan rumus

    DMP & !2 $ 5

    DMP Diameter Medan Pandang

    !2 !ilangan 2kala

    5 4umlah skala yang tersisa pada tepi kiri dan

    kanan.

    Maka Diameter Medan Pandang seluruhnya adalah

    DMP = DMP ! DMP 2

    Ana"i#at$r dan P$"ari#at$r

    % 2inar yang masuk ke medan pandang harus merata.

    4ika menggunakan mikroskop dengan sumber cahaya yang

    sudah tersedia pada mikroskop, maka kita hanya menghidupkan

    lampu.

    2% Mikroskop harus dalam keadaan terpusat

    Pada pengamatan mineral, seringkali pada 6aktu meja obyek

    diputar, mineral keluar dari medan pandang. eadaan tersebut

    menunjukkan bah6a mikroskop belum dalam keadaan terpusat.

    1al ini disebabkan oleh jari0jari yang besar terhadap titik fokus

    pengamatan.

    Untuk memusatkan dilakukan dengan cara

  • 7/23/2019 Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

    4/6

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATOR POLARISATOR

    -etakkan sayatan tipis pada meja obyek, fokuskan dengan

    sekrup pengatur kasar dan halus sehingga diperolehgambaran obyek yang jelas.

    Pilih satu titik kecil, misalnya mineral bijih atau mineral

    biotit, letakkan tepat pada perpotongan benang silang.

    Putar meja obyek hingga kedudukan yang terjauh (a)

    embalikan setengah jarak ke arah pusat dengan kedua

    sekrup penyentring (b).

    Ulangi hingga titik tidak bergerak dari pusat

    -angkah tersebut diulangi setiap pergantian lensa

    obyektif.

    % %rah getar polarisator harus sejajar dengan salah satu

    benang silang.

    Untuk menguji apakah posisi polarisator dan analisator tegak

    lurus terhadap salah satu benang silang, digunakan mineral

    biotit dan turmalin.

    7ambar8ara memusatkanMineral pada benangsilang ("esse, *9:)

  • 7/23/2019 Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

    5/6

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATOR POLARISATOR

    Dengan mengguna'an minera" i$tit%

    Mineral biotit, jika sumbu indikatrik sinar 3 (berimpit dengan

    sumbu panjang kristalogra), sejajar arah getar polarisator, akan

    memperlihatkan 6arna absorpsi maksimum.

    a. -ensa polarisator dipasang, lensa analisator dilepas.

    b. Pastikan bah6a lensa okuler tepat pada kedudukannya yaitu

    kedua benang silang terletak pada "02 (;ertikal) dan

  • 7/23/2019 Acara 2 (Diameter Medan Pandang Dan Polarisator Analisator)

    6/6

    DIAMETER MEDAN PANDANG & ANALISATOR POLARISATOR

    7ambar Pengujian %rah 7etar Polarisator 2ejajar

    2alah 2atu !enang 2ilang dengan

    Menggunakan !iotit.

    Dengan mengguna'an minera" turma"in

    Mineral turmalin akan memperlihatkan 6arna absorpsi

    maksimum jika sinar ordiner sejajar arah getar polarisator.

    2edangkan sinar ekstraordiner akan memperlihatkan 6arna

    absorpsi minimum jika sejajar arah getar polarisator (indeks bias

    sinar ordiner > sinar ekstraordiner).

    Pada mineral sumbu satu (unia$ial), sinar ekstraordiner yang

    sesungguhnya selalu berimpit dengan sumbu0c kristalogra

    (pada turmalin merupakan sumbu panjang kristalogra). ?leh

    karena itu, pada mineral turmalin akan memperlihatkan

    kenampakan 6arna absorpsi maksimum jika sumbu panjang

    kristalogra tegak lurus arah getar polarisator.

    % %rah getar polarisator harus tegak lurus arah getar analisator

    Polarisator sejajar salah satu benang silang

    Polarisator dan analisator dipasang dengan tanpa sayatan

    tipi

    s.

    !ila medan pandang tampak gelap berarti polarisator sudah

    tegak lurus analisator. !ila masih nampak terang berarti

    bidang arah getaran kedua polaroid tersebut belum tegak

    lurus. Maka, analisator harus diputar sambil mengamati

    medan pandang hingga didapat kenampakan gelap

    maksimum.