Galukoma selayang pandang
-
Upload
rumah-sakit-mata-aini -
Category
Health & Medicine
-
view
657 -
download
6
description
Transcript of Galukoma selayang pandang
““Living With Glaucoma”Living With Glaucoma”
GLAUKOMA SELAYANG GLAUKOMA SELAYANG PANDANGPANDANG
Dr. Srinagar M. Ardjo SpM (K)Dr. Srinagar M. Ardjo SpM (K)
RS Mata Prof. DR. Isak Salim “AINI”RS Mata Prof. DR. Isak Salim “AINI”
Memperingati hari Glaukoma Internasional, 12 Maret 2009Memperingati hari Glaukoma Internasional, 12 Maret 2009
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma adalah kelainan mata yang Glaukoma adalah kelainan mata yang kebanyakan berkaitan dengan tekanan mata kebanyakan berkaitan dengan tekanan mata yang tinggi yang mengakibatkan kerusakan yang tinggi yang mengakibatkan kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan saraf optik dan kehilangan penglihatan permanen.permanen.
Sejarah GlaukomaSejarah GlaukomaHippocrates (460 SM) :Hippocrates (460 SM) :
memakai istilah glaukoma untuk berbagai penyakit mata memakai istilah glaukoma untuk berbagai penyakit mata yang membutakan.yang membutakan.
““Glaucos” adalah warna kehijauan pupil yang terlihatGlaucos” adalah warna kehijauan pupil yang terlihatpada mata dengan tekanan yang mendadak tinggi.pada mata dengan tekanan yang mendadak tinggi.
Lord Bannister (1626), Yohann Platner (1738), Lord Bannister (1626), Yohann Platner (1738), Demours (1818), Guthrie (1823) : Demours (1818), Guthrie (1823) :
Tekanan bola mata tinggi pada Glaukoma.Tekanan bola mata tinggi pada Glaukoma.
William Mackenzie (1830-1854) : William Mackenzie (1830-1854) : Glaukoma akut dan Glaukoma kronis.Glaukoma akut dan Glaukoma kronis.
Eduard Jaeger (1854) :Eduard Jaeger (1854) : Ada kelainan pada syaraf optik.Ada kelainan pada syaraf optik.
Albrecht von Graefe (1856) : Albrecht von Graefe (1856) : Kelainan pada luas pandang Kelainan pada luas pandang
Bjerrum (1889) : Bjerrum (1889) : Tehnik pemeriksaan luas pandang.Tehnik pemeriksaan luas pandang.
William Bowman (1862) : William Bowman (1862) : Tehnik mengukur bola mata dengan jariTehnik mengukur bola mata dengan jari
Albrecht von Graefe (1862) : Albrecht von Graefe (1862) : Menciptakan Tonometer pertamaMenciptakan Tonometer pertama
Adolf Weber (1867) :Adolf Weber (1867) :Tonometer impressiTonometer impressi
Maklakoff (1885) :Maklakoff (1885) : Tonometer applanasiTonometer applanasi
Schiotz (1905) : Schiotz (1905) : Tonometer impressi yang masih dipakai hingga sekarangTonometer impressi yang masih dipakai hingga sekarang
Goldmann, Perkins, Maurice (1950) :Goldmann, Perkins, Maurice (1950) : Tonometer applanasi moderenTonometer applanasi moderen
Prevalensi penderita GlaukomaPrevalensi penderita Glaukoma Di dunia : 1,2% dari penduduk duniaDi dunia : 1,2% dari penduduk dunia Amerika Serikat : 2 % dari seluruh penduduk yg. ber Amerika Serikat : 2 % dari seluruh penduduk yg. ber
usia > 40 th. Kulit putih 1,3%, Kulit hitam 4,7%, usia > 40 th. Kulit putih 1,3%, Kulit hitam 4,7%, Indonesia (1996) : 0,4% dari 200 juta Indonesia (1996) : 0,4% dari 200 juta
Penderita kebutaan di Indonesia (1996) 1,5%, yg Penderita kebutaan di Indonesia (1996) 1,5%, yg disebabkan oleh glaukoma 0,2% disebabkan oleh glaukoma 0,2%
Ada kecenderungan meningkat jumlahnya karena Ada kecenderungan meningkat jumlahnya karena meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia. meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia. Diperkirakan jumlah lansia(>65 th.) di Indonesia akan Diperkirakan jumlah lansia(>65 th.) di Indonesia akan meningkat 82% pd 25 tahun mendatang.meningkat 82% pd 25 tahun mendatang.
Pada Glaukoma Terjadi KerusakanPada Glaukoma Terjadi Kerusakan Saraf optik dan Fungsi Mata, karena Saraf optik dan Fungsi Mata, karena
Tekanan bola mata meninggi (>21mmHg) Tekanan bola mata meninggi (>21mmHg) Jumlah aliran darah yang memasuki bola Jumlah aliran darah yang memasuki bola mata berkurangmata berkurangJaringan saraf penglihatan rusak karena Jaringan saraf penglihatan rusak karena gencetan mekanis. Jaringan saraf memang gencetan mekanis. Jaringan saraf memang rentan terhadap kerusakanrentan terhadap kerusakanTimbulnya zat-zat racun terhadap jaringan Timbulnya zat-zat racun terhadap jaringan saraf akibat iskemiasaraf akibat iskemiaReaksi imunologiReaksi imunologi
Pemeriksaan SaringanPemeriksaan Saringan
TTonometri onometri : mengukur tekanan bola mata: mengukur tekanan bola mata
OOftalmoskopi ftalmoskopi : memeriksa saraf dalam mata: memeriksa saraf dalam mata
PPerimetri erimetri : mengukur luas pandang: mengukur luas pandang
TonometerTonometer
Tonometer SchiotzTonometer Schiotz Tonometer GoldmannTonometer Goldmann
Tekanan Bola MataTekanan Bola Mata Nilai : Normal = 10 – 21 mmHgNilai : Normal = 10 – 21 mmHg
Glaukoma = lebih tinggi dari 21 mmHgGlaukoma = lebih tinggi dari 21 mmHg
Pengukur tekanan bola mata (Tonometer) : Pengukur tekanan bola mata (Tonometer) :
- SCHIOTZ- SCHIOTZ
- GOLDMANN- GOLDMANN
- MACKAY – MARG - MACKAY – MARG
- MAKLAKOFF- MAKLAKOFF
Tekanan mata bervariasi :Tekanan mata bervariasi :
- Usia- Usia
- Aktivitas mental / fisik- Aktivitas mental / fisik
- Tekanan darah- Tekanan darah
- Posisi kepala- Posisi kepala
Kerusakan Saraf OptikKerusakan Saraf Optik
Normal :Normal : - warna merah jambu - warna merah jambu
- rumpun pembuluh darah berada - rumpun pembuluh darah berada
di tengahdi tengah
- ukuran cekungan 1/3- ukuran cekungan 1/3
Glaukoma: - warna pucat sebagian / seluruhnyaGlaukoma: - warna pucat sebagian / seluruhnya
- pembuluh darah terdorong- pembuluh darah terdorong
- cekungan lebar, tidak simetris, dalam- cekungan lebar, tidak simetris, dalam
Yang Terlihat pada OftalmoskopiYang Terlihat pada Oftalmoskopi
PerimetriPerimetri
Faktor yang MempermudahFaktor yang MempermudahTerjadinya GlaukomaTerjadinya Glaukoma
Usia lanjutUsia lanjut Keturunan (sedarah) dengan penderitaKeturunan (sedarah) dengan penderita RasRas Myopia (kacamata minus) tinggiMyopia (kacamata minus) tinggi Diabetes MellitusDiabetes Mellitus Kelainan Kardio-vaskularKelainan Kardio-vaskular Pemakai obat kortikosteroidPemakai obat kortikosteroid Berbagai radang dalam mataBerbagai radang dalam mata Cedera / trauma mataCedera / trauma mata Operasi mataOperasi mata Berbagai kelainan bawaan pada mataBerbagai kelainan bawaan pada mata
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK ASEANPROYEKSI JUMLAH PENDUDUK ASEAN1997 – 20501997 – 2050(Dalam Juta)(Dalam Juta)
19971997 2000 2000 2010 2010 2025 2025 2050 2050
Brunei DBrunei D 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4 0.5 0.5 0.7 0.7
KambojaKamboja 11.2 11.2 12.1 12.1 15.7 15.7 22.3 22.3 29.0 29.0
Timor TimurTimor Timur - - 0.8 0.8 - - 1.2 1.2 1.4 1.4
IndonesiaIndonesia 204.3204.3 212.2212.2 240.4240.4 276.4276.4 311.9311.9
LaosLaos 5.1 5.1 5.2 5.2 7.2 7.2 9.3 9.3 11.8 11.8
MalaysiaMalaysia 21.0 21.0 23.3 23.3 26.5 26.5 32.8 32.8 48.2 48.2
MyanmarMyanmar 46.8 46.8 48.9 48.9 58.2 58.2 72.2 72.2 87.8 87.8
PhilippinaPhilippina 73.4 73.4 80.3 80.3 93.9 93.9 113.5113.5 139.6139.6
SingaporaSingapora 3.5 3.5 4.0 4.0 4.0 4.0 4.5 4.5 10.4 10.4
ThailandThailand 60.1 60.1 62.0 62.0 66.8 66.8 71.1 71.1 71.9 71.9
VietnamVietnam 75.175.1 78.7 78.7 88.6 88.6 103.9103.9 123.7123.7
Sumber: World Population Data Sheet 2000 of US ReferencePopulation Bureau
Hubungan Usia & Prevalensi GlaukomaHubungan Usia & Prevalensi Glaukoma
Rotterdam Prospective Cohort Study(Dieleman et. al., 1955)
Prevalensi keseluruhan Prevalensi keseluruhan : 1.1%: 1.1%Usia 55 – 59 th.Usia 55 – 59 th. : 0.2%: 0.2%Usia 85 – 89 th.Usia 85 – 89 th. : 3.3%: 3.3%
The Beaver Dam Eye Study(Klein et. al., 1992)
Prevalensi keseluruhan: 2.1%Prevalensi keseluruhan: 2.1%Usia 43 – 54 Usia 43 – 54 : 0.9% : 0.9%Usia 75 +Usia 75 + : 4.7% : 4.7%
Pengobatan GlaukomaPengobatan Glaukoma
1.1. Semakin cepat Glaukoma ditemukan, semakin baik Semakin cepat Glaukoma ditemukan, semakin baik prognosisnyaprognosisnya
2.2. Jenis pengobatan :Jenis pengobatan :- Tetes mata- Tetes mata - Laser- Laser- Obat makan- Obat makan - Operasi- Operasi
33.. Pilihan pengobatan tergantung pada :Pilihan pengobatan tergantung pada :- Usia- Usia - Berbagai penyakit - Berbagai penyakit - Disiplin pengobatan- Disiplin pengobatan - Reaksi thdp obat- Reaksi thdp obat- Jarak dari apotik - Jarak dari apotik - Kemampuan membeli obat- Kemampuan membeli obat
44.. Kerjasama dengan DokterKerjasama dengan Dokter
Perlu Waspada Terhadap Glaukoma, Perlu Waspada Terhadap Glaukoma, karena :karena :
Glaukoma membutakan secara permanenGlaukoma membutakan secara permanenGlaukoma tidak selalu memberi keluhan, Glaukoma tidak selalu memberi keluhan, khususnya pada stadium dinikhususnya pada stadium diniPengobatannya perlu dibimbing DOKTERPengobatannya perlu dibimbing DOKTERPerlu berbagai instrumen untuk memeriksanyaPerlu berbagai instrumen untuk memeriksanyaPerlu disiplin dalam pengobatan & Perlu disiplin dalam pengobatan & pengawasannyapengawasannyaKebutaan menimbulkan beban kepada : Kebutaan menimbulkan beban kepada : Keluarga, Masyarakat dan NegaraKeluarga, Masyarakat dan NegaraPerlu penyuluhan / pendidikanPerlu penyuluhan / pendidikan
“ “ Terima Kasih Terima Kasih “ “