AbstrNahiyah

5
Abstrak Teknik Sorogan dengan rumus nahwiyah adalah suatu teknik penterjemahan yang ada di Indonesia. Teknik ini pun mengiringi sejarah perkembangan pendidikan di lingkungan pesantren yang merupakan basis pendidikan Islam khususnya di Indonesia. Teknik ini dikenal dengan metode qowaid wa atarjamah. Pengajian muballigh dan muballighat merupakan salah satu pengajian yang mementingkan masalah rumus nahwiyah dalam pengkajian Al-Quran dan Al-Hadits khususnya dalam terjemahan secara harfiah (kata per kata). Fenomena menarik, ketika seorang Muballigh yang sudah lama mengikuti pengajian di masjid Al-Haq Bandung mempunyai feeling dalam hal menterjemah padahal pengajian tersebut tidak mengajarkan bahasa Arab terlebih dahulu. Berdasarkan paparan di atas, peneliti bertujuan mengetahui (1) Apakah teknik sorogan dengan rumus nahwiyah? (2) Apakah tujuan dari teknik sorogan dengan rumus nahwiyah? (3) Bagaimanakah pelaksanaan teknik sorogan dengan rumus nahwiyah di masjid Al-Haq Bandung? (4) Bagaimanakah hasil dari teknik sorogan dengan rumus nahwiyah? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yakni mengetahui dan memperkenalkan gambaran umum tentang pelaksanaan teknik sorogan dengan rumus nahwiyah di masjid Al-Haq yang dilaksanakan oleh muballigh dan muballighat Bandung, mengklasifikasikan data, menganalisis serta menafsirkannya. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi dokumentasi, observasi langsung dan wawancara.

Transcript of AbstrNahiyah

AbstrakTeknik Sorogan dengan rumus nahwiyah adalah suatu teknik penterjemahan yang ada di Indonesia. Teknik ini pun mengiringi sejarah perkembangan pendidikan di lingkungan pesantren yang merupakan basis pendidikan Islam khususnya di Indonesia. Teknik ini dikenal dengan metode qowaid wa atarjamah.

Pengajian muballigh dan muballighat merupakan salah satu pengajian yang mementingkan masalah rumus nahwiyah dalam pengkajian Al-Quran dan Al-Hadits khususnya dalam terjemahan secara harfiah (kata per kata).

Fenomena menarik, ketika seorang Muballigh yang sudah lama mengikuti pengajian di masjid Al-Haq Bandung mempunyai feeling dalam hal menterjemah padahal pengajian tersebut tidak mengajarkan bahasa Arab terlebih dahulu.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti bertujuan mengetahui (1) Apakah teknik sorogan dengan rumus nahwiyah? (2) Apakah tujuan dari teknik sorogan dengan rumus nahwiyah? (3) Bagaimanakah pelaksanaan teknik sorogan dengan rumus nahwiyah di masjid Al-Haq Bandung? (4) Bagaimanakah hasil dari teknik sorogan dengan rumus nahwiyah?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yakni mengetahui dan memperkenalkan gambaran umum tentang pelaksanaan teknik sorogan dengan rumus nahwiyah di masjid Al-Haq yang dilaksanakan oleh muballigh dan muballighat Bandung, mengklasifikasikan data, menganalisis serta menafsirkannya. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi dokumentasi, observasi langsung dan wawancara.

Diantara hasil penelitian yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut:

(1) Teknik sorogan ini memerlukan waktu yang sangat lama dalam tujuannya yaitu menterjemahkan kitab-kitab fiqih yang berbahasa Arab.

(2) Subjektifitas guru dalam hasil terjemahan sangat begitu dominan.

(3) Hasil dari terjemahan terlihat kasar dan kaku.

(4) Para peserta yang sudah lama mengikutinya dengan sendirinya hafal mufradat yang biasa mereka kaji secara berulang-ulang.

(5) Diantara kelebihan metode ini yang penulis rasakan bahwa kita tidak perlu bersusah payah melihat kamus dalam menterjemahkan Al-Qur�an dan Al-Hadits.

Hasi penelitian yang sederhana diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran

tentang manfaat teknik sorogan dengan rumus nahwiyah dalam peningkatan pembelajaran bahasa Arab khususnya terjemah.

الرحيم الرحمن الله بسمالمقدمة

MUQADDIMAH

م�ـال�ك� ابن� ه�و� م�ح�م�د ي�ر�  ¤ ق�ـال� خ� الل�ه� ب ي ر� م�د� � أ�ح

م�ال�ك�Muhammad Ibnu Malik berkata: Aku memuji kepada Allah Tuhanku sebaik-baiknya Dzat Yang Maha Memiliki.

ال�م�ص�ط�ف�ى الن�ب�ي ع�ل�ى ل ي�ا* ــه� ¤ م�ص� و�آلـ�

ف�ا ــر� ال�ش� ــت�ك�م�ل�ين� �ال�م�سDengan bersholawat atas Nabi terpilih dan atas keluarganya yang mencapai derajat kemulyaan.

�ــه يـ� �ل�ف� أ ف�ي الله� ــت�ع�ي�ن� �ا  ¤ و�أ�س ب�ه� و� �ال�ن�ح د� اص� م�ق�

�و�ي�ه �م�حJuga aku memohon kepada Allah untuk kitab Alfiyah, yang dengannya dapat mencakup seluruh materi Ilmu Nahwu.

ز� م�و�ج� ب�ل�ف�ظ8 الأ�ق�ص�ى ب� ر ب�و�ع�د8  ¤ ت�ق� ال�ب�ذ�ل� ـط� و�ت�ب�س�

ز� م�ن�ج�Mendekatkan pengertian yang jauh dengan lafadz yang ringkas serta dapat menjabar perihal detail dengan janji yang cepat.

خ�ط� س� ب�غ�ي�ر� * ا ر�ض� ت�ض�ي �اب�ن�  ¤ و�ت�ق ــــي�ة� �ل�ف� أ ة* ف�ـائ�ق�

م�ع�ط�ي

Kitab ini mudah menuntut kerelaan tanpa kemarahan, melebihi kitab Alfiyahnya Ibnu Mu’thi.

* ي�ال ت�ف�ض� Fائ�ز ح� ب�ق8 ب�س� ث�ن�ائ�ي�  ¤ و�ه�و� Fج�ب�ـت�و � م�س� م�ي�ال ال�ج�

Beliau lebih memperoleh keutamaan karena lebih awal. Beliau behak atas sanjunganku yang indah.

�ه و�اف�ر� ات8 بـ� ب�ه� ي�ق�ض�ي ات�  ¤ و�الله� ج� د�ر� ف�ي و�ل�ه� ل�ي

�ه ر� الآخ�Semoga Allah menetapkan karunianya yang luas untukku dan untuk beliau pada derajat-derajat tinggi akhirat.

Muqoddimah Alfiyah | Judul Kitab: Syarh Ibni 'Aqil Li Alfiyyah Ibni Malik | Pengarang: Ibnu 'Aqil 'Abdullah Bin 'Abdurrahman 769 H. | Tulisan Naskh Oleh: Al-Qousiy 1281 H. | Koleksi Manuskrip:

Universitas King Saud. Link: http://makhtota.ksu.edu.sa/makhtota/1491/6

Kitab Nahwu Sharaf Alfiyah Ibnu Malik, adalah sebuah Kitab Mandzumah atau Kitab Bait Nadzam yang berjumlah seribu Bait, berirama Bahar Rojaz, membahas tentang kaidah-kaidah Ilmu Nahwu dan Ilmu SharafPengarang Kitab Alfiyah ini, adalah seorang pakar Bahasa Arab, Imam yang Alim yang sangat luas ilmunya. Beliau mempunyai nama lengkap Abdullah Jamaluddin Muhammad Ibnu Abdillah Ibnu Malik at-Tha’iy al-Jayyaniy. Beliau dilahirkan di kota Jayyan Andalus (Sekarang: Spanyol) pada Tahun 600 H. Kemudian berpindah ke Damaskus dan meninggal di sana pada Tahun 672 H.Karya emas beliau yang lain, yg cukup terkenal bernama Kitab Al-Kafiyah As-Syafiyah, terdiri dari tiga ribu Bait Nadzam yang juga bersyair Bahar Rojaz. Juga Kitab lainnya, karangan beliau yang terkenal bernama: Nadzam Lamiyah al-Af’al yang membahas Ilmu Sharaf, Tuhfatul Maudud yang membahas masalah Maqshur dan Mamdud. Semuanya membahas tentang  Tata Bahasa Arab baik Nahwu atau Sharaf.Adapun Kitab Alfiyah ini adalah Kitab yang Ringkas berbentuk Nadzam, namun mencakup semua pembahasan masalah Ilmu Nahwu dengan detil. Sebagaimana beliau katakan pada Bait Muqaddimah pada Kitab Alfiyah ini:“Juga aku memohon kepada Allah untuk kitab Alfiyah, yang dengannya dapat mencakup seluruh materi Ilmu Nahwu”.

Metode Kitab Alfiyah ini sebenarnya cukup memberikan kemudahan bagi pelajar untuk menguasainya. Tidak hanya untuk para senior. Karena Alfiyah ini cukup mengandung pengertian yang sangat luas, tapi dengan lafad yang ringkas. Sebagaimana beliau memberi penilaian terhadap Kitab Alfiyah ini, dalam Muqaddimahnya yang berbunyi:“Mendekatkan pengertian yang jauh dengan lafadz yang ringkas serta dapat menjabar perihal detail dengan janji yang cepat”Kitab Alfiyah ini, disebut juga Kitab Khalashah yang berarti Ringkasan. Diringkas dari Kitab karangan beliau yang benama Al-Kafiyah As-Syafiyah, merupakan Kitab yang membahas panjang lebar tentang Ilmu Nahwu. Sebagaimana beliau berkata pada Bait terahir dari Kitab ini, yaitu pada Bait ke 1000:“Telah terbilang cukup kitab Khalashah ini sebagai ringkasan dari Al-Kafiyah, sebagai kitab yang kaya tanpa kekurangan”.Beliau juga memberi motivasi, bahwa Kitab ini dapat memenuhi apa yang dicari oleh para pelajar untuk memahami Ilmu Nahwu. Beliau berkata pada Bait ke 999“Aku rasa sudah cukup dalam merangkai kitab Nadzom ini, sebagai Kitab yang luas pengertiannya dan mencakup semuanya”.Begitulah memang, Kitab Alfiyah Ibnu Malik ini cukup sukses, mendapat kedudukan tinggi dan penilaian terhormat di hati para pencari ilmu gramatika Bahasa Arab. Dimanapun para pencinta Ilmu Nahwu pasti mengenalnya. Tersebar luas dan diajarkan di berbagai Lembaga-Lembaga Pendidikan. Tidaklah sedikit Kitab-Kitab Syarah yang menyarahi dari Nadzam Alfiyah Ibnu Malik ini, dan tidak sedikit pula Kitab Hawasyi yang menyarahi dari Syarahnya Kitab ini. Semoga beliau mendapat kedudukan yang tinggi disisi-Nya. Amin.