ABSTRAKSI

Kinerja dosen selama ini terkesan belum optimal. Dosen melaksanakan

tugas hanya sebagai kegiatan rutin, kurang kreativitas. Inovasi bagi mereka relatif

kurang. Hasil penataran dosen pada berbagai bidang belum menunjukkan adanya

daya kerja berbeda dibanding yang tidak mengikuti penataran meski penataran

telah menghabiskan biaya cukup besar. Meskipun demikian, masih banyak juga

diantara dosen serta tenaga kependidikan yang melaksanakan tugas dengan penuh

keikhlasan dan semangat karena sudah menjadi tanggung jawab hidupnya. Dosen

STAI Al-Ishlahiyah Binjai kurang mempunyai integritas yang tinggi terhadap

profesi kependidikannya yang pada gilirannya mengantarkan pada dosen yang

kurang memiliki integritas pada institusi kerjanya atau dengan kata lain. Adanya

keengganan dari sebagian dosen untuk melakukan penelitian dan pengembangan

serta membuat langkah-langkah yang bersifat inovatif, adalah kenyataan lain yang

peneliti temukan di lapangan. Padahal, tugas sebagai seorang dosen, di samping

melaksanakan tugas-tugas pembelajaran, juga bertugas sebagai peneliti dan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan informasi.

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)

Hubungan integritas dengan kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah Binjai., (2)

Hubungan sikap inovatif dengan kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah Binjai., (3)

Hubungan antara integritas dan sikap inovatif secara bersama-sama dengan

kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah Binjai.

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ishlahiyah

Binjai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen STAI Al-Ishlahiyah

Binjai yang berjumlah 51 orang, sedangkan sampelnya dengan mengangkat seluruh

populasi menjadi sampel penelitian yaitu 51 orang. Instrumen Penelitian yang akan

dipergunakan untuk menjaring data variabel kinerja dosen adalah teknik angket

model skala Likert. Sesuai dengan paradigma penelitian ini, data yang diperoleh

dianalisis dengan korelasi regresi ganda.

Pertama; Integritas dosen mempunyai hubungan positif

dengan kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah Binjai. Dari hasil

perhitungan dapat diketahui besarnya keeratan hubungan tersebut

yang diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien

determinasi, dan persamaan regresi hubungan antara kedua variabel.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi integritas dosen, maka

akan semakin meningkat pula kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah

Binjai.

Kedua; Sikap inovatif mempunyai hubungan positif dengan

kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah Binjai. Dari hasil perhitungan

dapat diketahui besarnya keeratan hubungan tersebut yang

diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien

determinasi, dan persamaan regresi hubungan antara kedua variabel.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggisikap inovatif, maka

akan semakin meningkat pula kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah

Binjai.

Berdasarkan koefisien korelasi parsial menunjukkan bahwa

hubungan variabel-variabel bebas tersebut jika dipelajari sendiri-

sendiri dengan mengontrol variabel bebas lainnya, ternyata hasilnya

menunjukkan hubungan positif yang berarti. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa hubungan antara integritas dosen dengan kinerja

dosen apabila variabel sikap inovatif dikontrol, ternyata

hubungannya berarti. Di sisi lain hubungan antara sikap inovatif

dengan kinerja dosen apabila variabel integritas dosen dokontrol,

ternyata hubungannya juga berarti. Hal ini menunjukkan bahwa,

integritas dosen dan sikap inovatif dengan kinerja dosen baik

sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan melakukan

pengontrolan pada salah satu variabel bebas adalah berarti.

Dari hasil pengujian hipotesis juga dapat diketahui bahwa

salah satu dari dua variabel bebas, yaitu variabel integritas dosen,

baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan mengontrol

variabel sikap inovatif merupakan variabel yang memberikan

sumbangan lebih besar kepada kinerja dosen STAI Al-Ishlahiyah

Binjai dapat ditempuh dengan cara meningkatkan integritas dosen

dan untuk selanjutnya baru meningkatkan sikap inovatif dosen.