Abstraksi kanker payudara -...

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker payudara 1. Pengertian Ada beberapa pendapat mengenai pengertian kanker payudara yang dikemukakan oleh para ahli,menurut Sutriston (1992) kanker payudara merupakan neoplasma spesifik tempat terlazim perempuan yang merupakan penyebab utama kematian perempuan akibat kanker. Sedangkan menurut Luwia (2005) kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Dari pendapat maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kanker payudara adalah perubahan sel-sel yang mengalamin pertumbuhan tidak normal dan tidak terkontrol pada payudara. 2. Etiologi Menurut Underwood (1999) mekanisme etiologi kanker payudara adalah: a. Hormon Hubungan antara resiko kanker payudara dengan menarche, menopause dan umur kehamilan yang pertama kali menunjukan bahwa hormon diduga mempuyai peranan terhadap timbulnya kanker payudara. Tapi lebih berperan sebagai promoter dibandingkan sebagai inisiator.

Transcript of Abstraksi kanker payudara -...

Page 1: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker payudara

1. Pengertian

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian kanker payudara yang

dikemukakan oleh para ahli,menurut Sutriston (1992) kanker payudara

merupakan neoplasma spesifik tempat terlazim perempuan yang

merupakan penyebab utama kematian perempuan akibat kanker.

Sedangkan menurut Luwia (2005) kanker payudara adalah kanker yang

berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara.

Dari pendapat maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kanker

payudara adalah perubahan sel-sel yang mengalamin pertumbuhan tidak

normal dan tidak terkontrol pada payudara.

2. Etiologi

Menurut Underwood (1999) mekanisme etiologi kanker payudara

adalah:

a. Hormon

Hubungan antara resiko kanker payudara dengan menarche,

menopause dan umur kehamilan yang pertama kali menunjukan

bahwa hormon diduga mempuyai peranan terhadap timbulnya

kanker payudara. Tapi lebih berperan sebagai promoter

dibandingkan sebagai inisiator.

Page 2: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

Aktifitas estrogen tampak penting, dengan pemberian

estrogen dan kekurangan progesterone merupakan factor yang

bermakna. Menarche awal dan mundurnya menopause akan

menyebabkan banyaknya jumlah siklus haid dan penutupan

estrogen yang berulang-ulang mempunyai efek rangsangan

terhadap epitel mammae. Pengaruh yang mengutungkan dari

kehamilan aterm yang pertama kali mungkin diakibatkan kadar

progesterone yang meningkat atau prolaktin yang melindungi

epitel mammae terhadap pengaruh esterogen yang kurun waktu

lama. Resiko yang berhubungan dengan obesitas berhubungan

dengan kemampuan sel lemak mensintesis esterogen atau

perubahan kadar hormone sex yang mengikat protein.

b. Kontrasepsi oral

Pil dengan esterogen dosis tinggi berhubungan dengan

meningkatnya resiko kanker endometrium dan mungkin juga

dengan kanker payudara.

c. Reseptor hormon

Hormon mempunyai efek pada sel hanya setelah terjadinya

interaksi dengan reseptor spesifik pada sel sasaran, steroid sex,

esterogen berinteraksi dengan reseptor inti. Selanjutnya interaksi

dengan DNA menimbulkan pembentukan factor-faktor yang

berhubungan dengan diferensiasi dan poliferasi prolaktin dan

polipeptida lainnya berinteraksi dengan permukaan sel, hanya

Page 3: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

kasus tumor.

3. Faktor-Faktor Risiko Kanker Payudara

Menurut Bobak (2004) ada beberapa faktor risiko pada pasien

diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara:

a. Riwayat pribadi tentang kanker payudara

b. Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara

perempuan ibu, saudara, adik atau kakak.

c. Menarke dini, risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang

mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun

d. Nulipara dan usia lanjut saat melahirkan anak pertama, wanita yang

mempunyai anak pertama usia 30 tahun mempunyai risiko dua kali

lipat untuk mengalami kanker payudara dibandingkan dengan wanita

yang mempunyai anak pertama mereka pada usia 20 tahun

e. Menopause pada usia lanjut, menopouse setelah usia 50 tahun

meningkat risiko untuk mengalami kanker payudara. Dalam

perbandingan, wanita yang telah mengalami oferektomi bilateral

sebelum usia 35 tahun mempunyai risiko sepertiganya

f. Riwayat penyakit payudara jinak. Yang mempunyai tumor payudara

disertai perubaha epitel proliferative mempunyai risiko dua kali lipat

untuk mengalami kanker payudara ;wanita dengan hyperplasia tipikal

empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini.

Page 4: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

g. Pernah mengalami radiasai didaerah dada

h. Pernah menjalani operasi ginekologis misalnya tumor ovarium.

i. Kontraseptif ora, wanita yang menggunakan kontraseptif oral berisiko

tinggi untuk mengalami kanker patyudara

j. Terapi penggantian hormonal lama.

k. Masukan alcohol, sedikit peningkatan risiko ditemukan pada wanita

yang mengkonsumsi alcohol bahkan dengan hanya sekali minum

dalam sehari. Risikonya dau kali lipat diantara wanita yang minum

alcohol tiga kali sehari.

Pada kanker payudara belum ada cara yang memudahkan

dibuatnya diagnosis dini. Ahli-ahli berpendapat bahwa untuk mencapai ini

harus dilakukan pendidikan masyarakat. Untuk menemukan kanker pada

waktu dini beberapa pedoman di berikan oleh haageson. Hanifa

Wiknojosasto (1999) mengemukakan bahwa ada lima golongan wanita

yang mempunyai predisposing factor untuk kanker payudara, dan yang

perlu diperiksa dengan teratur:

1) Wanita yang mempunyai anggota keluarga yang menderita penyakit

ini.

2) Wanita yang menderita penyakit kista dikedua payudara.

3) Wanita yang menderita perubahan lobular pada kedua payudara

4) Wanita yang mempunyai banyak papiloma dikedua payudara.

4. Tanda dan Gejala

Menurut Handoyo (1998) gejala dan tanda kanker payudara adalah:

Page 5: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

a. Benjolan yang tidak nyeri

Benjolan tersebut mula-mula kecil, makin lama makin besar,

lalu melekat pada kulit dan menimbulkan perubahan pada kulit

payudara atau pada putting susu.

b. Erosi atau eksema putting susu

Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik kedalam (Retraksi),

berwarna merah mudah atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema

hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut

atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin

besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara,

sering berbau busuk, dan mudah berdarah.

c. Pendarahan

Pendarahan terjadi kalau sudah ada metastase ke tulang.

d. Timbul pembesaran kelenjar getah bening diketiak

Berupa bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker

keseluruh tubuh.

e. Payudara nyeri saat menstruasi.

Menurut WHO penilaian TNM pada kanker payudara sebagai berikut:

1) T (Tumor size) ukuran tumor

a) T0: Tidak ditemukan tumor primer

b) T1: Ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang

c) T2: Ukuran tumor antara 2-5 cm

d) T3: Ukuran tumor > 5cm

Page 6: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

e) T4: Ukuran berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran kekulit

atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok,

edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau kecil di

kulit diluar tumor utama.

2) N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb)

a) N0: Tidak terdapat metastasis pada kgb regional diketiak atau

aksila

b) N1: Ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan

c) N2: Ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan

d) N3:Ada metastasis kgb diantara tulang selangka (Supral lavicula)

atau pada kgb mammary internal didekat tulang sterum

3) M (Metastase) penyebaran jauh

a) MX: Metastasis belum dapat dinilai

b) M0: Tidak dapat metastasis jauh

c) M1: Terdapat metastasis jauh.

Setelah masing-masing faktor T.N.M didapatkan. Ketiga faktor

tersebut kemudian digabungkan dan didapatkan stadium kanker

sebagai berikut:

1) Stadium 0: T0 N0 M0

2) Stadium I: T1 N0 M0

3) Stadium IIA: T0 N1 M0/ T1 NI M0/ T2 N0 M0

4) Stadium IIB: T2 N1 M0/ T3 N0 M0

Page 7: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

5) Stadium IIIA: T0 N2 M0/ T1 N2 M0/T2 N2 M0/ T3 N1 M0/ T3

N2 M0

6) Stadium IIIB: T4 N0 M0/ T4 N1 M0/ T4 N2 M0

7) Stadium IIIC: Tiap T1 N3 M0

8) Stadium IV: Tiap-tiap T-Tiap N-M1

5. Penyebaran Kanker Payudara

Penyebaran kanker payudara dapat melalui berbagai cara yaitu :

a. Penyebaran langsung: Infiltrasi lokal ke otot dan kulit yang

menutupnya secara klinis dapat dideteksi.

b. Limfogen : Infiltrasi kesaluran limfatik kulit menyebabkan timbulnya

tanda-tanda klinis berupa peau d orange. Kelenjar limfe aksilaris

merupakan tempat awal penyebaran limfogen yang paling sering.

c. Hematogen : Metastase hematogen paling sering pulmo dan tulang

selain itu hepar, adrenal, dan otak yang sering terkena. Pleura pada sisi

yang sama dengan tempat kanker payudara dapat merupakan tempat

metastasis dan menyebabkan terjadinya efusi yaitu prises masuknya

cairan dalam pleura.

Infiltrasi estnsif kesumsum tulang dapat menyebabkan anemi

leukoritroblastik. Destruksi tulang menyebabkan hiperkalsemia disertai

komplikasi ginjal (Under Wood, 1999)

6. Komplikasi

Page 8: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

Potensial komplikasinya dapat mencakup sebagai berikut:

limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe

bersirkulasi umum tidak berfungsi dengan kuat. Jika nodus aksilaris dan

system limfe diangkat maka system kolater dan auksilaris harus

mengambil alih fungsi mereka. Linfedema biasanya dapat dicegah dengan

meninggikan setiap sendi lebih tinggi dari sendi yang lebih proksimal. Jika

terjadi limfedema keluasan biasanya berhubungan dengan jumlah saluran

limfatik kolateral yang diangkat selama pembedahan (Suzanne C,

Smeltzeer, 2001)

7. Pengobatan

Menurut Sjamsuhidajat (2005), pengobatan kanker payudara dapat

dilakukan dengan tiga cara yakni kemoterapi, radiasi, dan operasi.

Keberhasilan pengobatan ini sangat tergantung dari ketentuan pasien

dalam berobat dan tergantung pada stadiumnya.

a. Operasi

Dilakukan dengan mengambil sebagian atau seluruh payudara

untuk membuang sel-sel kanker yang ada dalam payudara. Jenis-jenis

operasi yang dilakukan adalah:

1) Lampektomi: Merupakan operasi yang dilakukan untuk

mengangkat tumor payudara beserta jaringan sekitarnya. Dengan

menyisakan sebagian jaringan payudara. Dilakukan pada kasus

kanker payudara dini, saat ukurannya masih kecil

Page 9: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

2) Masektomi: Merupakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat

payudara beserta kankernya, kadang beserta otot dinding dada

3) Operasi pengangkatan kelenjar getah bening: Operasi yang

dilakukan jika diduga ada penyebaran kanker dikelenjar getah

bening di ketiak.

b. Radioterapi

Merupakan pengobatan yang dilakukan dengan penyinaran

dengan tujuan merusak sel-sel kanker. Radiotherapi dapat dilakukan

sesudah operasi ataupun sebelum operasi.

c. Kemotherapi

Adalah pengobatan dengan menggunakan obat anti kanker untuk

merusak sel-sel kanker.

d. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Pengobatan

Setelah operasi perlu dilakukan rehabilitasi, seperti melakukan

gerakan-gerakan untuk mengembalikan fungsi gerak dan untuk

mengurangi pembengkakan.

8. Dampak Dari Pengobatan

Menurut Nurachman (2005) dampak dari kanker payudara meliputi:

a. Ketidak mampuan fisiologis: Kehilangan organ payudara baik sebelum

atau sesudah diangkat.

b. Ketidak seimbangan psikologis: Pasien merasa emosi, takut, dan

sebagainya pada kondisi yang sedang ia hadapi.

Page 10: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

c. Hubungan dengan sosial: Klien merasa menarik diri pada

lingkungannya.

d. Disparitas nilai-nilai spiritual: Pasien seolah mendekatkan diri pada

tuhan.

e. Kualitas kehidupan keseharian klien.

f. Takut menghadapi kematian.

B. Konsep Diri

1. Pengertian

Konsep diri adalah semua perasaan, kepercayaan, dan nilai yang

diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain (Tarwoto, 2004). Konsep diri merupakan

semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang membuat seseoarang

mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi hubungan dengan orang

lain (Stuart, 1998). Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan

dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi

individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart, 1991)

Page 11: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

Gambar 1. Rentang respon konsep diri

RESPON RESPONS KONSEP DIRI

Respons adaptif Respon maladaptive

Aktualisasi diri Konsep diri Harga diri Keracuan Depersonalisasi positif rendah Identitas

Gambar 2. 1 Rentang respon konsep diri

(Sumber: Stuart, 1998)

2. Komponen Konsep Diri

Menurut Keliet (1992) konsep diri terdiri dari lim komponen

a. Citra Diri (body image)

Citra diri adalah siap seseoarang terhadap tubuhnya secara sadar

dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang

ukuran dan bentuk tubuh, fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat

ini dan masa lalu.

b. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus

berprilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar dapat berhubungan

Page 12: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

dengan tipe seseorang yang di inginkannya atau sejumlah aspirasi,

cita-cita, nilai yang ingin dicapai

c. Harga Diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai

dengan menganalisa beberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri.

Frekuansi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang

rendah atau harga diri yang tinggi.

d. Peran Diri

Peran diri adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang

diharapkan dari seseoarang berdasarkan posisinya di masyarakat.

e. Identitas

Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari

observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek

konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.

3. Kriteria Kepribadian Yang Sehat

Menurut Nursalam (2003) kriteria kepribadian yang sehat sebagai

berikut:

a. Citra tubuh yang positif dan akurat

Kesadaran akan diri berdasarkan atas observasi mandiri dan

perhatian yang sesuai akan kesehatan diri. Termasuk persepsi saat ini

dan masa lalu.

Page 13: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

b. Ideal yang realistis

Individu mempunyai ideal diri yang realisis dan mempunyai

tujuan hidup yang dapat dicapai

c. Konsep diri yang positif

Konsep diri yang positif menunjukan bahwa individu akan sesuai

dalam hidupnya.

d. Harga diri tinggi

Seseorang yang mempunyai harga diri tinggi akan memandang

dirinya sebagai seseoarang yang berarti dan bermanfaat. Ia

memandang dirinya sama dengan apa yang dia inginkan.

e. Kepuasan penampilan peran

Individu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat

berhubungan dengan orang lain, secara intim dan mendapat kepuasan.

Ia dapat mempercayai dan terbuka pada orang lain dan membina

hubungan interdependen.

f. Indentitas jelas

Individu merasakan keunikan dirinya yang memberi arah

kehidupan dalam mencapai tujuan.

4. Karakteristik Konsep Diri Rendah

Menurut Tarwoto (2004), karakteristik konsep diri rendah sebagai

berikut:

a. Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu

b. Tidak mau berkaca

Page 14: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

c. Menghindari diskusi tentang topic dirinya

d. Menolak usaha rehabilitasi

e. Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat

f. Mengingkari perubahan pada dirinya

g. Meningkatkan ketergantungan pada orang lain

h. Tanda dari keresahan seperti marah, keputusasaan dan menangis

i. Menolak berpartisipasi dalam perawatan dirinya

j. Tingkah laku yang terusak seperti obat – obatan dan alcohol

k. Menghindari kontak social

l. Kurang bertanggung jawab.

5. Faktor Risiko Gangguan Konsep Diri

Menurut Stuart (1998) risiko gangguan konsep diri

a. Gangguan identitas diri

1) Perubahan perkembangan

2) Trauma

3) Jenis kelamin yang tidak sesuai

4) Budaya yang tidak sesuai

b. Gangguan citra tubuh (Body Image)

1) Hilangnya bagian tubuh

2) Perubahan perkembangan

3) Kecacatan

c. Gangguan harga diri

1) Hubungan interpersonal yang tidak harmonis

Page 15: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

2) Kegagalan perkembangan

3) Kegagalan mencapai tujuan hidup

4) Kegagalan dalam mengikuti aturan moral

d. Gangguan peran

1) Kehilangan peran

2) Peran ganda

3) Konflik peran

4) Ketidak mampuan penampilan peran

6. Stres dan Adaptasi

Stres merupakan bagian dari kehidupan yang mempunyai efek

positif dan negatif yang disebabkan karena perubahan lingkungan. Secara

sederhana stress adalah kondisi dimana adanya respon tubuh terhadap

perubahan untuk mencapai keadaan normal. Sedangkan stressor adalah

sesuatu yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stress. Stressor

dapat berasal dari internal misalnya perubahan hormon, sakit maupun

eksterna seperti temperatur dan pencemaran. Ketika seseorang mengalami

situasi bahaya, maka respon akan muncul. Respon yang tidak disadari

pada saat tertentu adalah respon koping. Adaptasi adalah perubahan dari

suatu keadaan dari respon akibat stressor.

a. Fisiologis stres dan adaptasi

Tubuh selalu berinteraksi dan mengalami sentuhan langsung

dengan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal

Page 16: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

b. Respon fisiologis terhadap stress

Ada dua respon fisiologis terhadap stress

1) Local adaptation syndrome (LAS): yaitu respon lokal tubuh terhadap

stress

2) General adaptation syndrome (GAS): yaitu reaksi menyeluruh

terhadap stressor yang ada.

c. Respon psikologis terhadap stress

Respon psikologis terhadap stress berupa depresi, marah dan

kecemasan. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian.

ada empat kecemasan yaitu:

1) Cemas ringan : lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-

hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan

menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

2) Cemas sedang : lahan persepsi terhadap masalah menurun.

Individu lebih mengfokuskan pada hal-hal penting saat itu dan

mengesampingkan hal lain.

3) Cemas berat : lahan persepsi sagat sempit. seseorang cenderung

hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang

lain.

4) Panik : lahan persepsi telah terggangu sehingga individu tidak

dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa

walaupun telah diberi pengarahan.

Page 17: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

d. Faktor – faktor yang dapat menimbulkan stress

1) Lingkungan yang asing

2) Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan

memerlukan orang lain

3) Berpisah dengan pasangan dan keluarga

4) Masalah biaya

5) Kurang informasi

6) Ancaman akan penyakit yang lebih parah

7) Masalah pengobatan (Tarwoto, 2004)

7. Kehilangan dan Berduka

Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu

yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya.

Berduka adalah respon emosi yang di ekspresikan terhadap kehilangan

orang yang dimanifestasikan adanya persaan sedih, gelisah, cemas, sesak

nafas, susah tidur. Dalam menghadapi kehilangan individu dipengaruhi

oleh:

a. Bagaimana persepsi individu terhadap kehilangan

b. Tahap perkembangan

c. Kekuatan atau koping mekanisme

d. Support system.

Page 18: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

Sedangkan menghadapi berduka, reaksi individu adalah:

a. Fase pengingkaran (Denial)

Merupakan reaksi pertama individu terhadap kehilangan. Individu

menolak atau tidak menerima situasi kehilangan yang terjadi.

b. Fase marah (Anger)

Meningkatnya kesadaran individu pada kenyataan, maka reaksi marah

dapat timbul baik pada diri sendiri ataupun pada lingkungan.

c. Fase tawar – menawar (Bargaining)

Merupakan fase dimana individu ingin menunda kehilangan.

d. Fase depresi

Merupakan fase dimana individu berada dalam suasana berkabung

karena kehilangan merupakan keadaan yang nyata.

e. Fase menerima

Merupakan fase dimana individu menerima kenyataan (Keliat, 1996).

8. Sumber-Sumber Koping

Menurut Stuart (1998) semua orang, betapapun terganggunya

perilakunya, tetap mempunyai beberapa kelebihan personal yang meliputi:

a. aktivitas olah raga dan aktivitas lain diluar rumah

b. Hobi dan kerajinan tangan

c. Seni yang ekspresif

d. Kesehatan dan perawatan diri

e. Pekerjaan, vokasi, atau posisi

f. bakat tertentu

Page 19: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

g. Kecerdasan

h. Imajinasi dan kreativitas

i. Hubungan interpersonal

9. Mekanisme Koping

Menurut Stuart (1998) mekanisme koping ada dua yaitu pertahanan

jangka pendek dan pertahanan jangka panjang. Sedangkan pertahanan

jangka pendek sebagai berikut:

a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas

b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara

c. Aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri

d. Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah

identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu

Pertahanan jangka panjang termasuk sebagai berikut:

a. Penutupan identitas: Adopsi identitas premature yang di inginkan oleh

orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginannya,

aspirasi dan potensi dari individu tersebut.

b. Identitas negative: Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat

diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.

C. REMAJA

Istilah adolescent (remaja) berasal dari bahasa latin adalescere, yang

berarti “sepanjang fase perkembangan ini, sejumlah masalah fisik, social dan

Page 20: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

psikologis bergabung untuk menciptakan karakteristik, perilaku dan

kebutuhan yang unik (bobak, 2004).

WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja

dan membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian yaitu awal 10-14 tahun

dan remaja akhir 15-20 tahun. Menurut Sarwono (2001) pedoman umum

remaja di Indonesia menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum

menikah.

Masa remaja ditandai dengan perubahan jasmani dan perubahan

kejiwaan, sehingga berpengaruh terhadap perilaku, cara berfikir, perasaan,

hubungan dalam bergaul dan minat Berbagai perubahan tersebut membuat

remaja menjadi mudah bergejolak, sehingga masa ini sering disebut sebagai

masa stom dan stress, artinya masa yang penuh badai dan tekanan (BKKBN,

2000). Awal masa remaja disebut sebagai masa puber atau pubertas, atau awal

masa akil beliah (Sarwono, 2001).

Masa puber ditandai dengan datangnya haid pertama bagi anak

perempuan yang biasanya disebut menarche, sedangkan pada anak-anak laki-

laki ditandai dengan terjadinya mimpi basah yang pertama kali (BKKBN,

2000). Dismping tanda-tanda tersebut, juga terdapat perubahan-perubahan

lain, baik secara fisik, mental dan social (Hamid, 1999).

Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya

pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (Badan menjadi

makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi dan badan-

badan seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2001).

Page 21: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

Perubahan mental yang dapat diamati dari sikap dan perilaku remaja

seperti: perasaan mudah bergejolak, meningkatnya rasa ingin tahu, ingin

memberontak dan mulai tertarik pada lawan jenis. Perubahan social, pada

umumnya remaja senang bergaul atau berada disekeliling teman sebayanya

sebagai sesuatu kelompok tersendiri, baik untuk kegiatan sekolah maupun

kegiatan di luar sekolahnya (BKKBN, 2000).

Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran, karena

selama periode ini individu mempunyai tugas perkembangan sebelum menjadi

individu dewasa yang matang. Tugas-tugas ini bervariasi sesuai budaya

individu itu sendiri dan tujuan hidup mereka.tugas-tugas perkembangan ini

terdiri dari: 1) menerima citra tubuh; 2) menerima identitas seksual; 3)

mengembangkan system nilai personal; 4) membuat persiapan untuk hidup

mandiri; 5) menjadi mandiri atau bebas dari orang tua; 6) mengembangkan

keterampilan mengambil keputusan; 7) mengembangkan identitas seseorang

yang dewasa (Bobak, 2004). Salah satu tugas penting remaja ialah

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan. Keputusan yang

berkenaan dengan aktivitas seksual, kehilangan dan menjadi orang tua.

Secara psicologis, masa remaja adalah usia dimana individu

berintegerasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa

di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada di dalam tingkatan

yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Elizabeth, 1998).

Page 22: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

Berdasarkan definisi di atas dqapat disimpulkan bahwa remaja adalah

masa transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa yang berkisar antara

usia 10-24 tahun dimana pada masa ini terjadi perubahan psikologis dan

fisiologis.

Hal ini disebabkan masa remaja merupakan masa transisi antara masa

kanak-kanak dan masa dewasa. Masa transisi ini sering kali menghadapkan

individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak

ia masih kanak-kanak, tetapi dilain pihak ia harus bertingkah laku seperti

orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti ini, sering

kali menyebabkan perilaku-perilaku aneh, canggung dan kalau tidak terkontrol

bisa menjadi kenakalan (Purwanto, 1998).

Dalam usahanya untuk mencari identitas dirinya sendiri, seseorang

remaja sering membantah orang tuanya karena ia mulai punya pendapat-

pendapat sendiri, cita-cita serta nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang

tuanya (Purwanto, 1998).

Ada tiga perubahan yang sama yang hampir bersifat universal yaitu :

1) Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan

fisik dan psikologisnya yang terjadi; 2) Perubahan tubuh, minat dan peran

yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan

masalah baru; 3) Perubahan minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga

berubah (Elizabeth, 1998).

Page 23: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

D. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori

( Sumber : Bobak, 2004; Keliat, 1992)

E. Fokus Penelitian

Gambar 2.3 Fokus Penelitian

( Sumber : Bobak, 2004; Keliat, 1992)

Gambaran konsep diri penderita kanker payudara

pada remaja

a. Citra diri penderita kanker payudara

b. Ideal diri penderita kanker payudara

c. Harga diri penderita kanker payudara

d. Peran diri penderita kanker payudara

e. Identitas diri penderita kanker payudara

Faktor Risiko : 1. Sikap

2. Pendidikan

3. Yankesh

4. Lingkungan

5. Budaya

6. Ekonomi

7. Umur

8. Keturunan

Kanker Payudara pada remaja

Gambaran Konsep Diri

- Citra Diri

- Ideal Diri

- Harga Diri

- Peran Diri

- Identitas Diri

Page 24: Abstraksi kanker payudara - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-fatimahg2a... · terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35%

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah gambaran konsep diri penderita kanker

payudara pada remaja. Untuk menjelaskan variabel tersebut maka gambaran

konsep diri dikelompokan ada lima komponen yaitu: citra diri, harga diri,

peran diri, identitas diri dan ideal diri.