ABSTRAK.doc

4
ABSTRAK Rismala, Fida. 2010. Efektifitas Pemberian Yoghurt Terhadap Penurunan Nyeri Haid (DISMENORHEA) Pada Klien Dengan Pada Wanita Usia 18-22 Tahun Di Wilayah Sumbersari. Jurusan S1 Keperawatan. Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Tri Lestari Handayani, M Kep, Sp. Mat (2) Ririn Harini, S Kep. Ns Dismenore primer adalah menstruasi yang sangat nyeri, tanpa patologis pelvis yang dapat diidentifikasi. Peningkatan prostaglandin F2 alfa yang berlebihan merangsang hiperaktivitas uterus mengakibatkan peningkatan frekwensi kontraksi dan pola kontraksi yang tidak teratur sehingga menyebabkan terjadinya nyeri. Salah satu terapi non farmakologis yang digunakan untuk mengatasi dismenore primer adalah dengan mengkonsumsi yoghurt sebanyak 500 ml dalam sehari. Mekanisme kerja yoghurt dalam menurunkan intensitas nyeri pada dismenore primer melalui penghambatan oleh serotonin dan endhorphine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian yoghurt terhadap penurunan intensitas nyeri pada klien dengan dismenore primer. Metode yang dipakai adalah desain quasi-eksperiment menggunakan pendekatan pretest dan post test dengan kelompok kontrol. Subyek penelitian ini adalah wanita usia 18 – 22 tahun di wilayah Sumbersari, penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Oktober 2010. Didapatkan subyek penelitian sebanyak 30 orang dengan 15 subyek penelitian sebagai kelompok perlakuan dan 15 subyek penelitian sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sample secara purposive sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Uji hepotesa menggunakan uji t – test independen. Hasil penelitian didapatkan, sebelum diberi perlakuan berupa konsumsi yoghurt, 73% mengalami intensitas nyeri sedang, dan 27 % mengalami intensitas nyeri berat. Pada kelompok kontrol 67% subyek ii

Transcript of ABSTRAK.doc

ABSTRAK

ABSTRAK

Rismala, Fida. 2010. Efektifitas Pemberian Yoghurt Terhadap Penurunan Nyeri Haid (DISMENORHEA) Pada Klien Dengan Pada Wanita Usia 18-22 Tahun Di Wilayah Sumbersari. Jurusan S1 Keperawatan. Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Tri Lestari Handayani, M Kep, Sp. Mat (2) Ririn Harini, S Kep. Ns

Dismenore primer adalah menstruasi yang sangat nyeri, tanpa patologis pelvis yang dapat diidentifikasi. Peningkatan prostaglandin F2 alfa yang berlebihan merangsang hiperaktivitas uterus mengakibatkan peningkatan frekwensi kontraksi dan pola kontraksi yang tidak teratur sehingga menyebabkan terjadinya nyeri. Salah satu terapi non farmakologis yang digunakan untuk mengatasi dismenore primer adalah dengan mengkonsumsi yoghurt sebanyak 500 ml dalam sehari. Mekanisme kerja yoghurt dalam menurunkan intensitas nyeri pada dismenore primer melalui penghambatan oleh serotonin dan endhorphine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian yoghurt terhadap penurunan intensitas nyeri pada klien dengan dismenore primer. Metode yang dipakai adalah desain quasi-eksperiment menggunakan pendekatan pretest dan post test dengan kelompok kontrol. Subyek penelitian ini adalah wanita usia 18 22 tahun di wilayah Sumbersari, penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Oktober 2010. Didapatkan subyek penelitian sebanyak 30 orang dengan 15 subyek penelitian sebagai kelompok perlakuan dan 15 subyek penelitian sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sample secara purposive sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Uji hepotesa menggunakan uji t test independen. Hasil penelitian didapatkan, sebelum diberi perlakuan berupa konsumsi yoghurt, 73% mengalami intensitas nyeri sedang, dan 27 % mengalami intensitas nyeri berat. Pada kelompok kontrol 67% subyek penelitian mengalami intensitas nyeri sedang dan 27% mengalami intensitas nyeri ringan. Pada kelompok perlakuan setelah diberi yoghurt sebanyak 500 ml, diperoleh 40% subyek mengalami penurunan 2 nilai intensitas nyeri, 33 % mengalami penurunan 3 nilai, 20% mengalami penurunan 4 nilai, dan 7 % mengalami nyeri tetap, yang artinya 40% mengalami penurunan nyeri yang moderat dan 33 % mengalami penurunan nyeri lebih moderat. Berdasarkan uji statistik t-test independent diperoleh nilai t hitung 8,626 dan t tabel 2,048 dengan taraf signifikan 95%. Karena t hitung>t tabel maka dapat disimpulkan bahwa pemberian yoghurt efektif menurunkan nyeri pada dismenore primer wanita usia 18-22 tahun di wilayah Sumbesari. Berdasarkan hasil uji statistik maka sebaiknya yoghurt dapat digunakan sebagai salah satu metode alternativ untuk menurunkan intensitas nyeri pada dismenore primer. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai seberapa besar efektifitas pemberian yoghurt dalam menurunkan nyeri pada dismenore primer.

Kata-kata kunci : Yoghurt, Nyeri Haid, DismenoreABSTRACTRismala, Fida. 2010. The Effectiveness Of Yogurt Toward The Decreasing Of Pain Intensity In Clients With Dysmenorrhea in Women Aged 18-22 Years In Area Sumbersari. S1 majoring in Nursing. Faculty of Health University of Malang. Advisors: (1) Tri Lestari Hand, M Kep, Sp. Mat (2) Ririn Harini, S Kep. Ns

Primary dysmenorrhea is a painful menstruation, without pathological pelvis that can be identified. Increased prostaglandin F2 alpha excessive hyperactivity stimulates uterine contractions lead to increased frequency and pattern of irregular contractions that cause pain. One non-pharmacological therapies used to treat primary dysmenorrhea is to eat yogurt as much as 500 ml per day. Mechanism of action of yoghurt in reducing the intensity of pain in primary dysmenorrhea through the inhibition of serotonin and endhorphine. This study aims to determine the effectiveness of yogurt to decrease the intensity of pain in clients with primary dysmenorrhea. The method used is a quasi-experimental design using pretest and post test approach to the control group. The subjects of this study were women aged 18-22 years in the region Sumbersari, research conducted from July to October 2010. Research subjects is obtained as many as 30 people with 15 research subjects as the treatment group and 15 subjects as control group. The samples are purposive sampling. Techniques of collecting data using interviews and observation methods. Hepotesa test using t - test independently. The results obtained, before treatment was given in the form of yogurt consumption, 73% experienced pain intensity moderate, and 27% experienced severe pain intensity. In the control group 67% of subjects experienced pain intensity were and 27% experienced mild pain intensity. In the treatment group after being fed yoghurt 500 ml, 40% of subjects obtained 2 values decreased pain intensity, 33% experienced a reduction of 3 values, 20% had decreased the value 4, and 7% suffered permanent pain, which means that 40% experienced decreased pain moderate and 33% experienced more moderate decrease in pain. Based on statistical analysis obtained by the independent t-test t value 8.626 and 2.048 t table with 95% significant level. Because t count> t table, it can be concluded that administration of yoghurt effectively reduce pain in primary dysmenorrhea women aged 18-22 years in the region Sumbesari. Based on the results of statistical tests, the yogurt should be used as one method an alternative to reduce the intensity of pain in primary dysmenorrhea. There should be more research on how much the effectiveness of yoghurt in reducing pain in primary dysmenorrheal

Key Words: Yogurt, Pain of menstruation, Dysmenorrhea

PAGE iii