ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II...

19
ix ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Katingan dalam pembangunan sektor kepariwisataan daerah sesuai kewenangannya dalam pelaksanaan otonomi daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses pembuatan maupun pelaksanaan kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Katingan yang dilengkapi dengan perumusan kebijakan alternatif untuk menunjang kebijakan yang sudah ada. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi lapangan dan studi dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan analisis RIA (Regulatory Impact Analysis), yang terfokus pada upaya penguraian dan penyimpulan secara holistik terhadap rangkaian data dan fakta yang ada di lapangan sesuai dengan fokus masalah penelitian. Pada mekanisme pembuatan dan pelaksanaan kebijakan terdapat beberaa aspek terkait dengan pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah dalam ruang lingkup otonomi untuk mengoptimalkan keberadaan potensi sumber daya daerah yang digunakan sepenuhnya untuk menunjang pembangunan yang mengacu pada teori Kewenangan Hukum dan Kebijakan Publik serta rekomendasi terhadap kebijakan alternatif dengan mengacu pada teori Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Hasil penelitian mengungkapkan mengenai bentuk, mekanisme dan pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah sebagai kebijakan umum/ dasar yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Katingan, sementara itu untuk Pelaksanaan Kebijakan menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Katingan dengan tetap menyesuaikan dengan kewenangan tiap bidang/ sektor yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Hasil analisis data menggunakan RIA menunjukan kebutuhan akan perlunya kebijakan operasional/ teknis sebagai perwujudan dari kebijakan umum yang sudah dibuat yang menghasilkan model/ rancangan kebijakan alternatif berupa kebijakan pengelolaan potensi sumber daya dan kebijakan penataan kawasan. Kata kunci: kebijakan pembangunan, kewenangan Pemerintah Daerah, pengelolaan potensi

Transcript of ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II...

Page 1: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

ix

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Katingandalam pembangunan sektor kepariwisataan daerah sesuai kewenangannya dalampelaksanaan otonomi daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi danmendeskripsikan proses pembuatan maupun pelaksanaan kebijakan pembangunanpariwisata di Kabupaten Katingan yang dilengkapi dengan perumusan kebijakanalternatif untuk menunjang kebijakan yang sudah ada.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif denganpendekatan deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancaramendalam, observasi lapangan dan studi dokumentasi. Informan kunci dalampenelitian ini berjumlah 14 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling.Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yangditunjang dengan analisis RIA (Regulatory Impact Analysis), yang terfokus padaupaya penguraian dan penyimpulan secara holistik terhadap rangkaian data danfakta yang ada di lapangan sesuai dengan fokus masalah penelitian.

Pada mekanisme pembuatan dan pelaksanaan kebijakan terdapat beberaaaspek terkait dengan pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah dalam ruanglingkup otonomi untuk mengoptimalkan keberadaan potensi sumber daya daerahyang digunakan sepenuhnya untuk menunjang pembangunan yang mengacu padateori Kewenangan Hukum dan Kebijakan Publik serta rekomendasi terhadapkebijakan alternatif dengan mengacu pada teori Pembangunan PariwisataBerkelanjutan.

Hasil penelitian mengungkapkan mengenai bentuk, mekanisme danpertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana Induk PembangunanPariwisata Daerah sebagai kebijakan umum/ dasar yang dilakukan oleh BadanPerencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Katingan,sementara itu untuk Pelaksanaan Kebijakan menjadi tanggung jawab DinasKebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Katingan dengan tetapmenyesuaikan dengan kewenangan tiap bidang/ sektor yang terlibat dalampelaksanaan kebijakan tersebut. Hasil analisis data menggunakan RIA menunjukankebutuhan akan perlunya kebijakan operasional/ teknis sebagai perwujudan darikebijakan umum yang sudah dibuat yang menghasilkan model/ rancangankebijakan alternatif berupa kebijakan pengelolaan potensi sumber daya dankebijakan penataan kawasan.

Kata kunci: kebijakan pembangunan, kewenangan Pemerintah Daerah, pengelolaanpotensi

Page 2: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

x

ABSTRACT

This study aims to determine the Local Government Roles in managing thetourism potential resources through the regulation, policy and developmentplanning of the regency programs based on decentralization concept. This studywas conducted to identify and describe the policy making process and theimplementation of the policy based on The Local Government authorities to findingout the alternative model of regulation to improve the development programs.

For the purpose of the study, the descriptive method with qualitativeapproach was applied with the application of qualititative data collectiontechniques. Data were collected through observation, structured – in depthinterviews, and literature study, with primary data collection techniques wereinterviews of 14 of the key informants and the document review. The participantswere selected due to the purposive qualitative sampling technique. The data wereanalyzed descriptively focusing more on the effort to analyze and conclude data ina holistic manner to make a generalization accordance with the focus of the problemand the Regulatory Impact Analysis used to formulate the tourism operationalregulation in Katingan Regency.

The theory used were about The Law of The Authorities, Public Policy andSustainable Tourism Development especially the development programs by thePublic Sector/ Local Authorities. The research showed the existing condition of thetourism in Katingan Regency which include the descriptions of the potentialresources and the descriptions of the policy procession making by BadanPerencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten and theimplementation of the regulation by Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda danOlahraga Kabupaten Katingan with the coordination of the others Local Authoritiesto support the tourism development planning. The results of the research suggestedthat alternative regulation as a operational policy are needed to improved thedevelopment programs such as the Management of Resources Policy and the SitesManagement Policy.

Keywords: development, policy, Local Authorities, resource management

Page 3: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xix

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ........................................................................................... ii

PRASYARAT GELAR .................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................. vi

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

ABSTRACT ........................................................................................................ x

RINGKASAN ................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xxii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xxiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xxiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP PENELITIAN,

LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN ....................... 11

2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................... 11

2.2 Konsep Penelitian ...................................................................... 19

2.2.1 Otonomi Daerah ............................................................... 20

2.2.2 Pembangunan Daerah ....................................................... 22

2.2.3 Kebijakan Pembangunan Pariwisata ................................. 23

2.2.4 Pengelolaan Potensi Wisata ............................................. 24

2.3 Landasan Teori .......................................................................... 26

2.3.1 Kewenangan Hukum ........................................................ 27

Page 4: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xx

2.3.2 Kebijakan Publik .............................................................. 29

2.3.3 Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan ........................... 38

2.4 Model Penelitian ....................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 47

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................... 47

3.2 Lokasi Penelitian ....................................................................... 48

3.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 49

3.3.1 Jenis Data ........................................................................ 49

3.3.1 Sumber Data..................................................................... 50

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................. 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 51

3.5.1 Wawancara Mendalam .................................................... 52

3.5.2 Observasi.......................................................................... 53

3.5.3 Studi Dokumen................................................................. 53

3.6 Teknik Penentuan Informan ..................................................... 54

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 55

3.7.1 Deskriptif Kualitatif ........................................................ 56

3.7.2 Regulation Impact Analysis ............................................. 56

3.8 Teknik Penyajian Data ............................................................. 57

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ......................... 58

4.1 Gambaran Umum ...................................................................... 58

4.1.1 Gambaran Geografis Wilayah .......................................... 59

4.1.2 Gambaran Demografis Wilayah ....................................... 60

4.1.3 Gambaran Perekonomian Wilayah .................................. 61

4.2 Potensi Daya Tarik Wisata ........................................................ 64

4.2.1 Potensi Wisata Alam ........................................................ 65

4.2.2 Potensi Wisata Budaya & Sejarah .................................... 72

4.2.3 Potensi Wisata Minat Khusus .......................................... 76

4.3 Rencana Tata Ruang Alokasi Kawasan Wisata

Kabupaten Katingan .................................................................. 76

4.4 Aksesibilitas dan Sarana Prasarana Daerah .............................. 79

4.5 Arah Pembangunan Pariwisata Kabupaten Katingan ............... 80

Page 5: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xxi

BAB V PERMASALAHAN DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN PARIWISATA KABUPATEN KATINGAN .... 82

5.1 Pedoman Pembuatan Kebijakan Pembangunan Pariwisata

Kabupaten Katingan .................................................................. 82

5.1.1 Aspek dan Kriteria Kebijakan Pembangunan

Pariwisata Kabupaten Katingan ....................................... 87

5.1.2 Alur Proses Pembuatan Kebijakan ................................... 96

5.2 Kewenangan dan Pertanggungjawaban Pembuatan

Kebijakan ................................................................................ 101

5.3 Identifikasi Permasalahan dalam Pembuatan Kebijakan ........ 104

BAB VI PELAKSANAAN KEBIJAKAN DALAM UPAYA

PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA ................................. 109

6.1 Kinerja Kebijakan Pembangunan Pariwisata

Kabupaten Katingan ................................................................ 109

6.1.1 Rencana Strategis Pembangunan Pariwisata

Kabupaten Katingan ....................................................... 114

6.1.2 Rencana dan Program Kerja Sektor Pariwisata

Kabupaten Katingan ....................................................... 116

6.2 Koordinasi Instansi dan Kewenangan

Dalam Pelaksanaan Kebijakan ................................................ 121

6.3 Realisasi Kebijakan Pembangunan Pariwisata Daerah ............ 128

BAB VII PERUMUSAN MODEL KEBIJAKAN ALTERNATIF

PEMBANGUNAN PARIWISATA KABUPATEN KATINGAN .. 133

7.1 Skenario Rekomendasi Kebijakan .......................................... 134

7.2 Rumusan Kebijakan Pengelolaan Potensi ................................ 135

7.3 Rumusan Kebijakan Penetapan dan Penataan

Kawasan/ Lokasi Wisata .......................................................... 143

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 149

8.1 Simpulan ................................................................................. 150

8.2 Saran......................................................................................... 152

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 154

LAMPIRAN...................................................................................................... 160

Page 6: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xxii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Model Penelitian ........................................................................................ 46

3.1 Peta Lokasi Penelitian ................................................................................ 48

4.1 Bentang Alam Bukit Raya ......................................................................... 66

4.2 Kebun Raya Katingan ................................................................................ 68

4.3 Panorama Danau Bunter ............................................................................ 70

4.4 Arung Jeram Riam Mangkikit .................................................................... 71

4.5 Betang Kayau Pulang ................................................................................. 73

4.6 Upacara Tiwah ........................................................................................... 75

4.7 Peta Sebaran Potensi Wisata Kabupaten Katingan .................................... 78

4.8 Roadmap Pembangunan Pariwisata Kabupaten Katingan ......................... 81

5.1 Bagan Alur Penyusunan RIPPDA Kabupaten Katingan .......................... 100

5.2 Bagan Alur Pertanggungjawaban Kegiatan

Pembuatan RIPPDA Kabupaten Katingan ............................................... 104

7.1 Skema Pengelolaan Potensi Pariwisata .................................................... 135

7.2 Skema Pokok Kebijakan .......................................................................... 139

7.3 Rancangan Konsep Penetapan & Penataan Kawasan .............................. 144

Page 7: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xxiii

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Katingan............................. 58

4.2 Pembagian Luasan Kabupaten Katingan

Berdasarkan Kecamatan ............................................................................. 59

4.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Katingan Menurut Kelompok Umurdan Jenis Kelamin ...................................................................................... 61

4.4 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten KatinganTahun 2011 - 2015 ..................................................................................... 63

4.5 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Sektor PariwisataKabupaten Katingan Tahun 2011 - 2015 ................................................... 63

Page 8: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xxiv

DAFTAR SINGKATAN

BAPPELITBANG : Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian

dan Pengembangan

BPKAD : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

BPS : Badan Pusat Statistik

DISBUDPARPORA : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran

DTW : Daya Tarik Wisata

LRA : Laporan Realisasi Anggaran

MUSRENBANG : Musyawarah Perencanaan Pembangunan

OPD : Organisasi Perangkat Daerah

PAD : Pendapatan Asli Daerah

PDRB : Produk Domestik Regional Bruto

PERBUP : Peraturan Bupati

PERDA : Peraturan Daerah

PROLEGDA : Program Legislasi Daerah

RAPERDA : Rancangan Peraturan Daerah

RENJA : Rencana Kerja

RENSTRA : Rencana Strategis

RIA : Regulation Impact Analysis

RKA : Rencana Kegiatan dan Anggaran

RIPPNAS : Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional

RIPPDA : Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang

RTH : Ruang Terbuka Hijau

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

SDA : Sumber Daya Alam

SDM : Sumber Daya Manusia

UU : Undang – Undang

Page 9: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

xxv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara dengan SEKRETARIAT DAERAH

dan BAPPELITBANG Kabupaten Katingan............................... 160

Lampiran 2 Pedoman Wawancara dengan DISBUDPARPORA

Kabupaten Katingan .................................................................... 162

Lampiran 3 Pedoman Wawancara dengan Masyarakat dan Pelaku Usaha

Wisata di Kabupaten Katingan .................................................... 164

Lampiran 4 Daftar Informan ........................................................................... 166

Page 10: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan pembangunan merupakan titik penting dalam proses

penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh pemerintah untuk kesejahteraan

rakyat (Easton, dalam Agustino 2009: 19). Kebijakan pembangunan digunakan

untuk menemukan jawaban atas pertanyaan akan bagaimana dan seperti apa masa

depan suatu negara/ wilayah sesuai dimana kebijakan tersebut dibuat. Kekeliruan

dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan akan memberikan dampak yang besar

terhadap keseluruhan proses pembangunan baik dalam jangka pendek maupun

dalam jangka panjang, karena berhubungan erat dengan pemanfaatan setiap aset,

sumber daya dan kekayaan negara/ daerah yang seharusnya digunakan sepenuhnya

untuk kepentingan masyarakat.

Salah satu kebijakan pembangunan di Indonesia adalah kebijakan

pembangunan sektor pariwisata, yang saat ini termasuk dalam program prioritas

pembangunan. Pariwisata yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu

industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang prospektif

untuk dibangun dan dikembangkan di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam

kepariwisataan (Pitana & Gayatri, 2005: 54). Sektor pariwisata yang terkait erat

dengan sektor ekonomi tidak hanya menjanjikan perbaikan taraf kehidupan

masyarakat melalui terciptanya berbagai peluang kerja dan usaha, tetapi juga

berdampak terhadap pembangunan fasilitas publik/ infrastruktur dan

pengembangan wilayah melalui berbagai bentuk kegiatan pariwisata yang

terintegrasi dengan industri wisata yang bisa menjadi sumber penerimaan negara.

Page 11: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

2

Pariwisata yang dalam perkembangannya memanfaatkan peluang globalisasi,

mampu membuka peluang pengembangan yang lebih luas dengan pasar yang lebih

besar yang tidak hanya menuntut negara beserta para pelaku wisata untuk

memaksimalkan potensi yang dimiliki agar dapat menjawab kebutuhan pasar, tetapi

juga untuk memberikan kekuatan bersaing bagi produk wisata tanah air. Dalam

pembangunan dan pengembangan pariwisata tanah air yang potensinya menyebar

sampai dengan wilayah pelosok, keberadaan lembaga daerah yang bisa

merencanakan dan melaksanakan pembangunan pariwisata secara mandiri, menjadi

sangat penting. Hal ini juga terkait erat dengan pemahaman akan potensi dan

kebutuhan daerah yang seharusnya memang lebih dipahami oleh sumber daya

manusia di daerah yang diwakili oleh lembaga daerah yang memiliki wewenang

dalam upaya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya di daerah kewenangannya.

Berkembangnya konsep desentralisasi melalui kebijakan otonomi daerah

dalam tata negara Indonesia, memberikan sebuah paradigma baru dalam

pembangunan, khususnya pembangunan pada level kedaerahan. Otonomi

memberikan keleluasaan dalam bentuk kewenangan bagi daerah untuk

melaksanakan pembangunan secara mandiri, bebas dan bertanggung jawab.

Otonomi merupakan kebutuhan di masa kini, karena bisa menjadi mesin pendorong

dan penggerak pembangunan di daerah untuk menuju pemerataan pembangunan

sekaligus untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap pusat yang selama ini

terpuruk di bawah cengkeraman sistem sentralisasi (Chalid, 2005:5).

Pelimpahan tugas dalam konsep otonomi ini menuntut peran aktif pemerintah

daerah untuk menggali berbagai macam potensi, mengolah dan mengelolanya

seoptimal mungkin sehingga dapat dijadikan sumber daya dalam pembangunan.

Page 12: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

3

Dalam konteks pariwisata, pemerintah daerah diharapkan mampu merancang

rencana pembangunan dan pengembangan pariwisata di daerahnya, menggali

berbagai potensi kekayaan alam serta keunikan budaya, mengolahnya agar bisa

menjadi daya tarik wisata sehingga pada akhirnya muncul tema – tema pariwisata

baru yang khas yang menggambarkan jati diri daerah tersebut sebagai bagian dari

jati diri nasional.

Kabupaten Katingan merupakan salah satu kabupaten pemekaran yang

terbentuk berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002

di Provinsi Kalimantan Tengah, yang memiliki berbagai jenis potensi wisata yang

layak untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata, yaitu berupa potensi wisata:

(1) alam (seperti bukit, air terjun, air panas alami, hutan, taman alam, kebun raya,

sungai (arung jeram) dan danau), (2) budaya (seperti ragam kesenian tradisional

dan upacara/ ritual adat), (3) situs sejarah/bangunan bersejarah, museum, dan (4)

desa tradisional/ desa budaya dan sentra kerajinan rakyat (Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Katingan, 2014).

Berdasarkan potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Katingan tersebut,

pemerintah daerah telah mengambil langkah strategis dengan menetapkan

kebijakan pembangunan sektor pariwisata untuk menunjang pembangunan daerah.

Sektor pariwisata yang telah terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian di

berbagai daerah di Indonesia, diharapkan mampu memberikan dampak yang sama

bagi Kabupaten Katingan yang membutuhkan kontribusi sektor pariwisata, karena

dianggap lebih memadai dalam mengakomodir keberadaan sumber daya alam

dibandingkan dengan sektor yang selama ini menjadi andalan Pemerintah

Kabupaten Katingan dalam pembangunan.

Page 13: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

4

Kabupaten Katingan yang memiliki luas wilayah sebesar ± 20.403 km2,

dengan luasan hutan mendominasi sebesar sekitar 80% dari luas wilayah, dalam

pergerakan perekonomiannya sampai dengan saat ini masih didominasi oleh sektor

perkebunan, kehutanan dan pertambangan (Badan Pusat Statistik Kabupaten

Katingan, 2015). Kondisi ini sebenarnya bukanlah kondisi yang ideal, mengingat

aktivitas dari sektor – sektor tersebut memiliki kecenderungan yang bersifat

merusak alam dan lingkungan dalam jangka panjang. Sebagai contoh adalah, luasan

hutan yang semakin berkurang akibat semakin berkembangnya perusahaan dan

perkebunan sawit di Kabupaten Katingan. Keberadaan ketiga sektor tersebut juga

belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dengan tingkat

penyerapan tenaga kerja lokal yang relatif rendah, karena sebagian besar sudah diisi

oleh penduduk pendatang.

Pemerintah pusat melalui berbagai bentuk kebijakan pembangunan nasional

juga sudah membatasi berbagai bentuk kegiatan pemanfaatan sumber daya alam

yang bersifat eksploitatif dan lebih mengarahkan kepada bentuk – bentuk kegiatan

pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam yang bersifat konservatif.

Kondisi ini memberikan gambaran nyata bahwa pembangunan yang dilakukan

dengan mengandalkan ketiga sektor tersebut sudah tidak dapat lagi menjadi pilihan

utama dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Katingan.

Pembangunan sektor strategis lain yang dapat meningkatkan perekonomian

daerah dan masyarakat merupakan kebutuhan mendesak yang perlu segera

dilaksanakan untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Katingan yang masih

belum terlaksana secara optimal, yang salah satu indikatornya dapat dilihat dari

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang relatif kecil

Page 14: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

5

yaitu 6.33 % pada tahun 2013, 6.54 % pada tahun 2014 dan 6.52 % pada tahun

2015. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhannya merupakan

salah satu indikator kesejahteraan masyarakat yang kemudian dihubungkan dengan

keberhasilan pemerintah dalam pembangunan. Indikator lainnya adalah terkait

kondisi infrastruktur utama seperti aksesibilitas/ jalan yang masih kurang memadai.

Terdapat banyak jalan/akses antar wilayah yang berada dalam kondisi kurang layak

serta terdapat banyak wilayah yang masih sulit untuk diakses dan bahkan masih

terisolasi (Badan Pusat Statistik Kabupaten Katingan, 2015). Karena itu pemerintah

daerah perlu untuk mencari sumber perekonomian lainnya yang bisa digunakan

untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan mengejar ketertinggalan.

Dalam menunjang pelaksanaan pembangunan pariwisata di daerah,

Pemerintah Kabupaten Katingan telah membuat kebijakan pembangunan

pariwisata daerah yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata

Daerah (RIPPDA). Idealnya suatu kebijakan dalam konteks pembangunan

ditetapkan sebagai dasar dalam pembuatan program pembangunan yang dapat

diimplementasikan, dapat diukur realisasinya serta dapat dirasakan manfaatnya.

Namun pada kenyataannya, RIPPDA yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten

Katingan tersebut belum mampu memberikan dampak bagi perkembangan

pariwisata daerah. Hal ini bisa dilihat dari masih minimnya program – program

yang menunjang pelaksanaan pembangunan pariwisata daerah secara khusus,

dimana program pemerintah daerah sejauh ini masih berfokus kepada aktivitas

promosi kesenian dan kebudayaan daerah (Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Katingan, 2015). Selain itu belum ada kebijakan yang

bersifat teknis sebagai bentuk pelaksanaan daripada rencana induk yang sudah

Page 15: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

6

dibuat tersebut. Sementara itu dari segi manfaat, keberadaan sektor pariwisata

daerah sejauh ini belum memberikan kontribusi berarti bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat maupun pendapatan daerah.

Berdasarkan fenomena tersebut, timbul pertanyaan terhadap efektifitas dan

kinerja kebijakan tersebut terkait kemampuannya dalam mencapai sasaran

pembangunan yang sudah ditetapkan serta kesesuaiannya dengan program dan

upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Selain itu,

permasalahan mendasar seperti 1) bentuk pengelolaan potensi pariwisata agar bisa

menjadi daya tarik wisata yang memiliki nilai jual; 2) ketersediaan sarana prasarana

utama dan layanan penunjang daya tarik wisata; 3) pembangunan aksesibilitas dan

infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas wisata; serta 4) kualitas

dan kuantitas sumber daya manusia pariwisata daerah yang memadai, merupakan

permasalahan mendasar yang juga seharusnya bisa terakomodir dalam kebijakan

pembangunan pariwisata di Kabupaten Katingan.

Permasalahan penting lainnya yang dapat diidentifikasi terkait kebijakan

pembangunan pariwisata di Kabupaten Katingan ini yaitu bahwa kebijakan tersebut

belum sepenuhnya mengakomodir kepentingan dan kebutuhan masyarakat, padahal

masyarakat adalah komponen yang tidak dapat dilepaskan dari proses pembuatan

kebijakan pembangunan yang sejatinya memang bersumber dari dan untuk

masyarakat. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh masih rendahnya tingkat

keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembuatan kebijakan serta

masih kurangnya pemahaman masyarakat daerah mengenai pariwisata dan potensi

yang dimilikinya sehingga belum ada ketertarikan untuk terlibat dalam perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan sektor pariwisata daerah.

Page 16: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

7

Melihat kondisi pariwisata daerah yang belum berkembang tersebut, maka

upaya aktif dari pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan

sesuai dengan kondisi serta potensi daerah, yang juga digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan – permasalahan pembangunan yang terjadi di daerah

mutlak dibutuhkan. Kebijakan yang efektif sangat tergantung kepada proses

perumusannya di daerah yang terkait erat dengan kemampuan aparatur, dalam hal

ini yaitu pemerintah daerah, dalam memahami permasalahan di daerahnya. Seluruh

keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan dalam

pembangunan sektor pariwisata tergantung sepenuhnya pada keberadaan

pemerintah daerah sebagai pemrakarsa, perencana sekaligus pelaksana

pembangunan daerah.

Kekeliruan dalam pembuatan kebijakan akan menimbulkan kesulitan –

kesulitan dalam merealisasikan kebijakan tersebut, selain itu juga dapat

menimbulkan kerugian materiil di tengah anggaran pembangunan yang terbatas.

Oleh karena itu, kebijakan harus dibuat melalui tahapan dan proses yang tepat

sehingga dapat dipahami oleh para pelakunya, dapat direalisasikan, memiliki

indikator pencapaian yang bisa terukur, memiliki sasaran yang jelas, tidak

menimbulkan kerancuan dalam pelaksanaannya serta dapat memberikan manfaat

bagi kepentingan dan perkembangan daerah.

Dalam konteks pembangunan daerah kebijakan dibuat untuk mengarahkan

pembangunan sehingga dapat terlaksana pembangunan yang sesuai harapan serta

mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Karena itu kebijakan pembangunan yang

dibuat oleh pemerintah perlu untuk dikaji secara mendalam terhadap proses

pembuatan maupun penerapannya terkait kapasitasnya dalam mengakomodir

Page 17: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

8

potensi sumber daya yang digunakan dalam proses pembangunan, serta

kesesuaiannya dengan kebutuhan dan kemampuan daerah dalam pelaksanaan

pembangunan. Proses pengkajian yang dilakukan melalui penelitian ini diharapkan

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan – permasalahan

yang ditemui dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan

pariwisata daerah yang perlu untuk diselesaikan serta dapat menjadi arahan bagi

pengambilan tindakan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan dalam latar belakang

penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Apa permasalahan dalam pembuatan kebijakan pembangunan pariwisata di

Kabupaten Katingan?

2. Bagaimana pelaksanaan kebijakan terkait dengan upaya pembangunan

pariwisata di Kabupaten Katingan?

3. Bagaimana model kebijakan pembangunan pariwisata daerah agar

mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Katingan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini dibagi

menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis

dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum ditujukan untuk mengkaji kebijakan pemerintah

daerah dalam pembangunan pariwisata dengan mengacu pada kebijakan

pembangunan pariwisata Kabupaten Katingan periode tahun 2013 – 2018,

Page 18: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

9

melalui proses pengkajian tersebut diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan

pembangunan pariwisata di daerah serta diharapkan mampu menghasilkan

rumusan yang lebih efektif dalam pembuatan model kebijakan pembangunan

pariwisata Kabupaten Katingan kedepannya.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan mengenai permasalahan

dalam pembuatan kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten

Katingan;

2. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis mengenai implementasi

kebijakan terkait dengan upaya pembangunan pariwisata di Kabupaten

Katingan;

3. Untuk merumuskan usulan model/rancangan kebijakan pembangunan

pariwisata daerah yang mendukung pembangunan pariwisata

berkelanjutan di Kabupaten Katingan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari segi teoritis maupun segi praktis, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan manfaat yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan

di bidang pariwisata khususnya yang berhubungan dengan pembuatan dan

pelaksanaan kebijakan publik dalam perencanaan pembangunan dan

Page 19: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · pertanggung jawaban dalam pembuatan kebijakan Rencana ... 9 BAB II TINJAUAN ... industri terkuat dan terbesar di dunia saat ini merupakan sektor yang

10

pengelolaan potensi pariwisata daerah serta dapat digunakan sebagai bahan

acuan/referensi untuk penelitian – penelitian sejenis ke depannya.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran, sebagai bahan evaluasi, dan dapat menjadi bahan pertimbangan

untuk pembuatan draf/ usulan dan atau model kebijakan pembangunan

pariwisata daerah, terkhusus dalam pembuatan kebijakan pemanfaatan dan

pengelolaan sumber daya untuk mengoptimalkan potensi wisata yang

dimiliki daerah dan menjadi arahan dalam pembangunan pariwisata daerah

sehingga pembangunan yang dilakukan dapat memberikan nilai manfaat

kepada masyarakat dan juga perkembangan daerah.

b. Bagi Industri Pariwisata

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu para investor yang bergerak

dalam industri pariwisata untuk mendapatkan informasi dan gambaran

mengenai peluang dari pengembangan potensi pariwisata yang ada di

Kabupaten Katingan.

c. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan

kesadaran masyarakat terhadap besarnya potensi yang dimiliki daerahnya

yang membutuhkan penanganan dan pengelolaan melalui kontribusi

masyarakat termasuk keterlibatan dalam proses pembuatan dan

pelaksanaan kebijakan di daerah.