ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dan penyelesaian laporan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per...

27
i ABSTRAK Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak digunakan warga negara asing. Disamping itu masyarakatnya dikenal memiliki karakter yang terbuka, budaya adat istiadat yang unik, kesenian yang khas, hingga pada cita rasa kuliner daerahnya yang khas. Realita ini secara tidak langsung ikut berkontribusi pada terbentuknya image baru bagi Pulau Bali yang mulai dikenal sebagai sebuah pulau multinations. Menetap di negeri orang secara tidak langsung mendorong keinginan warga asing itu membentuk berbagai komunitas namun belum ada fasilitas publik yang diperuntukkan untuk mengakomodsi kegiatan mereka. Minimnya kuantitas dan kualitas tempat berkumpul “penduduk asing Pulau Bali” ini sekaligus merupakan kendala untuk terciptanya hubungan kerjasama dan persahabatan antar bangsa yang berada di Bali. Berdasarkan hal tersebut diatas muncullah suatu gagasan untuk merancang suatu wadah kegiatan para warga asing di Bali berupa sebuah bangunan yang bernama International Community House yang akan dibangun di daerah Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Perancangan bangunan ini selain sebagai tempat berkumpul juga merupakan media kontrol bagi warga asing yang melaksanakan kegiatan di Bali, hingga mengakomodasi kegiatan warga asing untuk mengenal budaya Bali dan belajar Bahasa Indonesia. Bangunan ini memiliki multifunction hall, outdoor stage/lapangan, ruang kursus bahasa dan budaya sebagai ruang utama, serta ruang pelengkap berupa office, area peturasan, dan ruang pelengkap seperti money changer, serta tempat penitipan barang. Perancangan bangunan ini menggunakan langgam arsitektur post modern dan arsitektur lokal. Kata Kunci : Multinations, International Community House, Jimbaran, Bali.

Transcript of ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dan penyelesaian laporan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per...

i

ABSTRAK

Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak digunakan

warga negara asing. Disamping itu masyarakatnya dikenal memiliki karakter yang

terbuka, budaya adat istiadat yang unik, kesenian yang khas, hingga pada cita rasa

kuliner daerahnya yang khas. Realita ini secara tidak langsung ikut berkontribusi

pada terbentuknya image baru bagi Pulau Bali yang mulai dikenal sebagai sebuah

pulau multinations. Menetap di negeri orang secara tidak langsung mendorong

keinginan warga asing itu membentuk berbagai komunitas namun belum ada fasilitas

publik yang diperuntukkan untuk mengakomodsi kegiatan mereka. Minimnya

kuantitas dan kualitas tempat berkumpul “penduduk asing Pulau Bali” ini sekaligus

merupakan kendala untuk terciptanya hubungan kerjasama dan persahabatan antar

bangsa yang berada di Bali. Berdasarkan hal tersebut diatas muncullah suatu gagasan

untuk merancang suatu wadah kegiatan para warga asing di Bali berupa sebuah

bangunan yang bernama International Community House yang akan dibangun di

daerah Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Perancangan bangunan ini selain

sebagai tempat berkumpul juga merupakan media kontrol bagi warga asing yang

melaksanakan kegiatan di Bali, hingga mengakomodasi kegiatan warga asing untuk

mengenal budaya Bali dan belajar Bahasa Indonesia. Bangunan ini memiliki

multifunction hall, outdoor stage/lapangan, ruang kursus bahasa dan budaya sebagai

ruang utama, serta ruang pelengkap berupa office, area peturasan, dan ruang

pelengkap seperti money changer, serta tempat penitipan barang. Perancangan

bangunan ini menggunakan langgam arsitektur post modern dan arsitektur lokal.

Kata Kunci : Multinations, International Community House, Jimbaran, Bali.

ii

ABSTRACT

Bali as one of the world's tourist destinations, also known as a convenient

place to carry out various activities for foreign. Besides, people are known to have

an open character, the cultural mores of unique, distinctive art, to the culinary tastes

are typical of the region. Foreigners who perform activities in Bali, have some

interests from the interests of the study to work. This reality is not directly contribute

to the creation of a new image of Bali which is becoming known as an island

multinations. Settle in the country of indirectly encouraging foreign citizens desire it

to form communities, but there are no public facilities that cater to accommodation

their activities. The lack of quantity and quality place to gather "foreign residents of

Bali" is both a major obstacle to the creation of a relationship of cooperation and

friendship among nations who were in Bali. Based on the above came an idea to

design a container activities of foreigners in Bali, a building called the International

Community House to be built in the area of Jimbaran, South Kuta, Badung, Bali. The

design of this building than as a gathering place also a media controls for foreign

nationals who carry out activities in Bali, to accommodate the activities of foreigners

to get to know the culture of Bali and learn Indonesian. The building has a

multifunction hall, outdoor stage / field, space language and culture courses as the

main room, as well as a secondary fuction consist of office space, toilet, and tertiary

fuction such as money changers, as well as the deposit box. The design of this

building using post modern architectural style and the local architecture.

Keywords: Multinations, International Community, House, Jimbaran, Bali.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah

Laporan Seminar Tugas Akhir dengan judul International Community House di

Jimbaran ini, dapat selesai tepat pada waktunya. Pulau Bali merupakan pulau terbaik

nomor 2 terbaik di dunia menurut survei yang dilakukan oleh sebuah media. Fakta

tersebut membuat pulau ini menjadi salah objek yang memiliki minat kunjungan bagi

wisatawan lokal hingga mancanegara. Selain berkunjung ke Bali mayoritas dari

mereka bahkan memutuskan untuk tinggal atau menetap di Bali. Kini Bali berubah

menjadi pulau seribu umat, sehingga diperlukan sebuah fasilitas publik yang mampu

memberikan ruang positif bagi wisatawan asing untuk saling berinteraksi. Dalam

laporan ini akan dijelaskan latar belakang dari pengadaan fasilitas, pemahaman

terhadap fasilitas yang ingin di rancang, spesifikasi umum, spesifikasi khusus,

pemilihan lokasi dari pengadaan fasilitas, analisis SWOT hingga konsep perencanaan

dan perancangan fasilitas.

Selesainya Laporan Seminar Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan,

bantuan, saran, dan informasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih secara khusus kepada :

1. Bapak I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT., Ph.D., selaku Dosen

Pembimbing I, atas dorongan semangat, bimbingan, waktu, dan sarannya.

2. Bapak Ir. I Ketut Muliawan Salain., MT., selaku Dosen Pembimbing II, atas

dorongan semangat, bimbingan, waktu dan sarannya.

3. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Penguji I atas

masukan dan bimbingannya.

4. Ibu Ni Ketut Agusinta Dewi ST., MT., Ph.D. selaku Dosen Penguji II atas

masukan dan bimbingannya.

5. Bapak I Wayan Wiryawan, ST., MT. selaku Dosen Penguji III atas masukan dan

bimbingannya.

6. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Koordinator Seminar

Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Beserta

seluruh tim seminar yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan untuk

laporan.

7. Ibu Dr. Ir. Ida Ayu Armeli., MSi., selaku Pembimbing Akademik.

iv

8. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan

Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

9. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca., MT., PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Udayana.

10. Keluarga yaitu mama (Nyoman Supariyani, SH.,MH.), papa (Ujang Hendarto,

SH.), tersayang atas motivasinya, pengertian dan kesabaran memberikan

masukan.

11. Adik (Varian Kashira Hendrayana) yang telah dengan sabar selalu membantu dan

menemani.

12. Sahabat seperjuangan Putu Novia Devi Swandewi, Theana Trisnawati, Made

Ayu Meidina Rahmayani yang selalu ada setiap saat.

13. Teman – teman kluster 7 Studio Perancangan Aristektur 6 yang selalu

memotivasi.

14. Seluruh teman – teman arsitektur angkatan 2013.

15. Warga asing dan teman – teman peranakan asing yang telah membantu dalam

melengkapi quisioner, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

16. Informan dari objek studi banding yang telah meluangkan waktu untuk

wawancara.

17. Semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam penyusunan

dan penyelesaian laporan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, saya

ucapkan terima kasih.

Sebagai penulis saya sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna. Dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk penyempurnaan laporan ini.

Denpasar, 1 Pebruari 2017

Penulis

Clara Alverina Hendriyani

1304205001

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………….. i

ABSTRACT………………………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………... v

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …………..………………………………...... 4

1.3 Tujuan...……………… …………………………………………. 4

1.4 Metode Penelitian ...…………………………………...……….... 5

1.4.1 Tahap perumusan ide awal……………………………....... 5

1.4.2 Tahap pematangan ide…………………………………….. 5

1.4.3 Tahap pengumpulan data………………………………..... 5

1.4.4 Tahap analisis data………………………………………... 7

1.4.5 Tahap sintesis data………………………………………... 7

1.4.6 Tahap desain……………………………………………… 7

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP INTERNATIONAL COMMUNITY

HOUSE

2.1 Pemahaman International Community House…………………… 9

2.1.1 Pengertian International Community House ………………. 9

2.1.2 Sejarah International Community House…………………... 10

2.1.3 Manfaat International Community House…………………. 11

2.2 Faktor penetuan lokasi International Community House…………. 11

2.3 Dasar pertimbangan dalam perencanaan………………………… 16

2.4 Fasilitas dalam International Community House………………….. 22

2.5 Teori perancangan ruang………………………………………… 25

2.6 Kajian Terhadap Proyek Sejenis………………………….……... 33

vi

2.6.1 Community Center( Kyoto International House )………...… 33

2.7 Studi Banding ………………………………..………………….. 46

2.7.1 InterContinental Bali Resort ………………………………. 46

2.7.2 Mercure Bali Harvestland Kuta……………………………. 48

2.7.3 Rumah Sanur……………………………………………… 52

2.7.4 Garuda Wisnu Cultural Park……………………………… 56

2.8 Spesifikasi Umum……………………………………………….. 59

2.8.1 Pemahaman singkat International Community

House………………………………………………………

59

2.8.2 Tujuan dan sasaran International Community

House……………………………………………...............

60

2.8.3 Fungsi International Community House ……………..……. 61

2.8.4 Civitas dan Fasilitas International Community House ……. 61

BAB III STUDI PENGADAAN INTERNATIONAL COMMUNITY

HOUSE DI JIMBARAN

3.1 Perkembangan Wisatawan Asing Melakukan Kegiatan MICE di

Bali Berdasarkan Tahun …………..…………………………..

63

3.1.3 Status Warga Asing di Bali………………………................ 64

3.1.2 Status Warga Asing di Bali Menurut Kebangsaan………… 65

3.2 Deskripsi Lokasi…………………………………………………. 67

3.2.1 Kondisi Fisik………………………………………..…….... 71

3.2.2 Kondisi Non Fisik……………………………………..…… 76

3.3 Analisis Pengadaan International Community House di

Jimbaran, Badung………………………………………………..

79

3.3.1 Kekuatan atau Potensi (Strength) …………………………. 79

3.3.2 Kelemahan atau Hambatan (Weakness) …………………… 81

3.3.3 Peluang atau Kesempatan (Opportunity)…………………...... 82

3.3.4 Tantangan atau Ancaman (Treathning )…………………… 83

3.3.5.Sintesis Analisis SWOT Pengadaan International

Community House di Jimbaran……………………………

84

3.3.6.Kesimpulan Analisis Pengadaan International Community

House di Jimbaran………...……………………………….

96

vii

3.4 Spesifikasi Khusus ………………………………………………. 100

3.4.1 Pengertian International Community House……………….. 100

3.4.2 Fungsi Rancangan…………………………………….……. 101

3.4.3 Lingkup Pelayanan………………………………………… 101

3.4.4 Civitas dan Aktivitas…………………………………….…. 103

3.4.5 Jadwal Operasional…………………………………..…….. 104

3.4.6 Manajemen Pengelolaan…………………………...………. 121

3.4.7 Sistem Pelayanan…….………………………………….…. 127

BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN

4.1 Tema Rancangan………………………………………………… 129

4.1.1 Pengertian Tema …………………………………………….. 129

4.1.2 Pendekatan Tema…………………………………………….. 129

4.1.3 Pemilihan dan Penentuan Tema …...………………………… 131

4.1.4 Penerapan Tema……………………………………………… 132

4.2 Program Ruang………………………………………………….. 132

4.2.1 Program Fungsional………………………………………….. 133

4.2.2 Program Performansi……………………………………..….. 142

4.2.3 Program Arsitektural………………………………………… 146

4.2.4 Pengelompokan Ruang……………………………………… 155

4.3 Program Tapak………………………………………………...… 172

4.3.1 Kriteria Pemilihan Tapak …………………..…………..….... 172

4.3.2 Pemilihan dan Penentuan Tapak……………..……………… 173

4.3.3 Analisis Tapak……………………………………...…..….… 177

4.3.4 Karakteristik Tapak…………………………..……………… 185

BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERNATIONAL COMMUNITY

HOUSE DI JIMBARAN

5.1 Konsep Perancangan Tapak……………………………………… 186

5.1.1 Konsep Entrance ……………………………………...…… 186

5.1.2 Konsep Zoning Tapak….……………………………...…… 191

viii

5.1.3 Konsep Bentuk Massa….....................…………….……… 193

5.1.4 Konsep Pola dan Orientasi Massa……………..……...…… 194

5.1.5 Konsep Ruang Luar……………..……………………...….. 196

5.1.6 Konsep Sirkulasi dan Parkir ………….…………………… 203

5.1.7 Konsep Utilitas Tapak………………………………...…… 206

5.2 Konsep Perancangan Bangunan…………………………………. 208

5.2.1 Konsep Entrance Bangunan……………………………….. 208

5.2.2 Konsep Zoning dan Sirkulasi Bangunan………………….... 210

5.2.3 Konsep Tampilan Bangunan…………...…………..………. 215

5.2.4 Konsep Ruang Dalam……..……………………………….. 217

5.2.5 Konsep Struktur…….…………………………...…………. 224

5.2.6 Konsep Utilitas………………………………...………….. 227

DAFTAR PUSTAKA 236

LAMPIRAN 238

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh denah dan potongan kantor..…………...………..… 29

Gambar 2.2 Contoh denah Cafe..………………………………………. 29

Gambar 2.3 Potongan kebutuhan ruang gerak tempat duduk pengunjung

di Café………………………………………………………

30

Gambar 2.4 Denah kebutuhan ruang gerak tempat duduk pengunjung di

Cafe ………………………………………...........................

30

Gambar 2.5 Denah kitchen dan penataan ruang dalamnya..…………….. 30

Gambar 2.6 Denah ruang ganti ………….……………………………… 31

Gambar 2.7 Bentuk penyimpanan barang ………….…………………... 32

Gambar 2.8 Denah penataan buku di perpustakaan ……………….....… 32

Gambar 2.9 Kebutuhan gerak di perpustakaan………………………….. 33

Gambar 2.10 Kokoka Kyoto…………………………………………….... 34

Gambar 2.11 Rute menuju Kokoka Kyoto……………………………….. 35

Gambar 2.12 Denah Lantai 1 Kokoka Kyoto……………………………. 36

Gambar 2.13 Denah Lantai 2 Kokoka Kyoto…………………………….. 37

Gambar 2.14 Denah Lantai 3 Kokoka Kyoto…………………………….. 38

Gambar 2.15 Denah Annex Kokoka Kyoto……………………………… 39

Gambar 2.16 Ruang rapat Intercontinental Bali Resort ………………..… 46

Gambar 2.17 Bagan kapasitas ruang rapat Intercontinental Bali Resort 47

Gambar 2.18 Floor plan ruang rapat Intercontinental Bali Resort….......... 48

Gambar 2.19 Mercure Bali Harvestland Kuta …………………………... 48

Gambar 2.20 Classroom Set Meeting Room Mercure Bali Harvestland

Kuta ………………………………………………………...

49

Gambar 2.21 Theater Set Meeting Room Mercure Bali Harvestland Kuta 49

Gambar 2.22 Round Table Set Meeting Room Mercure Bali Harvestland

Kuta ………………………………………………………..

49

Gambar 2.23 Struktur Organisasi Food and Baverage Managemen

Mercure Bali Harvestland Kuta ……………………………

50

Gambar 2.24 Luas Ruang Rapat Mercure Bali Harvestland Kuta ………. 51

x

Gambar 2.25 Luas Ruang Rapat Mercure Bali Harvestland Kuta ………. 51

Gambar 2.26 Rumah Sanur ………………………………………………. 53

Gambar 2.27 Struktur organisasi intern Rumah Sanur ………………….. 53

Gambar 2.28 Struktur organisasi Rumah Sanur dengan para penyewa ….. 54

Gambar 2.29 Toko Konsep dan Kumpul Co – Working Space ………….. 54

Gambar 2.30 Teras Gandum dan Kopi Kultur …………………………... 54

Gambar 2.31 Layout Rumah Sanur ……………………………………… 55

Gambar 2.32 Denah lantai 1 dan 2 Rumah Sanur ……………………….. 55

Gambar 2.33 Perspektif Mata Burung GWK…………………………….. 56

Gambar 2.34 Tempat Pelaksanaan Outdoor Event………………………….. 57

Gambar 2.35 Masterplan Garuda Wisnu Kencana ………………………. 58

Gambar 2.36 Fasilitas utama dalam rancangan International Community

House ………………………………………………...……

62

Gambar 3.1 Pemetaan restoran di Badung secara makro ………….…… 68

Gambar 3.2 Pemetaan Restoran Australia di Badung ………………….. 68

Gambar 3.3 Pemetaan Restoran Cina di Badung ………………………. 69

Gambar 3.4 Pemetaan Restoran Jepang di Badung …………………….. 69

Gambar 3.5 Pemetaan Restoran India di Badung ……………………… 70

Gambar 3.6 Pemetaan Restoran Perancis di Badung …………………… 70

Gambar 3.7 Titik Sentral dari Pemetaan Restaurant di Kabupaten

Badung ………………………………………...................... 71

Gambar 3.8 Persentase luasan wilayah di Kecamatan Kuta Selatan

Tahun 2016………………………………………………… 72

Gambar 3.9 Peta Pulau Bali ……………………………………….......... 73

Gambar 3.10 Peta Kecamatan Kuta Selatan, Badung…………………….. 73

Gambar 3.11 Peta zonasi Kabupaten Badung, Provinsi Bali berdasarkan

potensi dari tiap kecamatan ………………………………... 74

Gambar 3.12 Persentase Penggunaan Lahan di Kecamatan Kuta Selatan.. 77

Gambar 3.13 Pengembangan wilayah Kabupaen Badung menurut RTRW 79

Gambar 3.14 Jenjang Kursus Bahasa Indonesia Bagi Tingkat Usia

Remaja dan Dewasa………………………………………... 119

xi

Gambar 3.15 Jenjang Kursus Bahasa Indonesia Bagi Tingkat Usia Anak-

anak………………………………………………………… 120

Gambar 3.16 Struktur organisasi International Community House ……... 122

Gambar 3.17 Struktur organisasi International Community House di

Jimbaran ( pengelola eksternal) …….................................... 123

Gambar 3.18 Struktur organisasi International Community House di

Jimbaran ( pengelola internal) ……...................................... 124

Gambar 4.1 Penerapan Tema Pada Bangunan…………………………... 132

Gambar 4.2 Alur kegiatan pengelola berdasakan identifikasi aktivitas

dalam International Community House di Jimbaran………. 135

Gambar 4.3 Alur kegiatan pekerja berdasakan identifikasi aktivitas

dalam International Community House di Jimbaran………. 136

Gambar 4.4 Alur kegiatan pengunjung berdasakan identifikasi aktivitas

dalam International Community House di Jimbaran………. 136

Gambar 4.5 Alur kegiatan penyewa berdasakan identifikasi aktivitas

dalam International Community House di Jimbaran………. 137

Gambar 4.6 Alur kegiatan pengisi acara berdasakan identifikasi

aktivitas dalam International Community House di

Jimbaran……………………………………………………. 137

Gambar 4.7 Grafik Proyeksi Warga Asing yang Melakukan Kegiatan di

Bali…………………………………………………………. 149

Gambar 4.8 Hubungan ruang makro lantai 1 International Community

House di Jimbaran…………………………………………. 157

Gambar 4.9 Hubungan ruang makro lantai 2 International Community

House di Jimbaran………………………………………….

157

Gambar 4.10 Hubungan ruang mikro dalam area penerimaan pengunjung

International Community House di Jimbaran………………

158

Gambar 4.11 Hubungan ruang mikro dalam area pelaksanaan event

indoor International Community House di Jimbaran……… 159

Gambar 4.12 Hubungan ruang dalam area pelaksanaan event indoor

International Community House di Jimbaran………………

160

Gambar 4.13 Hubungan ruang dalam area pelaksanaan kegiatan terbatas

tertutup International Community House di Jimbaran…….. 161

Gambar 4.14 Hubungan ruang mikro dalam area belajar lantai 1 161

xii

International Community House di Jimbaran………………

Gambar 4.15 Hubungan ruang mikro dalam area belajar lantai 2

International Community House di Jimbaran………………

162

Gambar 4.16 Hubungan ruang mikro dalam area bermain

International Community House di Jimbaran………………

163

Gambar 4.17 Hubungan ruang makro dalam area penunjang

International Community House di Jimbaran………………

164

Gambar 4.18 Hubungan ruang mikro dalam area penunjang

International Community House di Jimbaran………………

164

Gambar 4.19 Hubungan ruang makro dalam area pengelola

International Community House di Jimbaran………………

165

Gambar 4.20 Hubungan ruang mikro dalam area pengelola bangunan

(main office)International Community House di Jimbaran.

165

Gambar 4.21 Hubungan ruang mikro dalam area pengelola bangunan

(back office)International Community House di Jimbaran.

166

Gambar 4.22 Hubungan ruang mikro dalam area parkir International

Community House di Jimbaran……………………………..

166

Gambar 4.23 Hubungan ruang mikro dalam area sakral International

Community House di Jimbaran……………………………..

167

Gambar 4.24 Hubungan ruang mikro dalam area peturasan International

Community House di Jimbaran……………………………..

167

Gambar 4.25 Sirkulasi Ruang Lantai 1 International Community House

di Jimbaran………………………………………………….

168

Gambar 4.26 Sirkulasi Ruang Lantai 2 International Community House

di Jimbaran………………………………………………….

169

Gambar 4.27 Organisasi Ruang Lantai 1 International Community House

di Jimbaran………………………………………………….

170

Gambar 4.28 Organisasi Ruang Lantai 2 International Community House

di Jimbaran…………………………………………………

171

xiii

Gambar 4.29 Zonasi makro Kabupaten Badung International Community

House di Jimbaran…………………………………………. 173

Gambar 4.30 Letak Site International Community House di Jimbaran….. 175

Gambar 4.31 Alternatif Site 1 International Community House di

Jimbaran……………………………………………………. 176

Gambar 4.32 Alternatif Site 2 International Community House di

Jimbaran……………………………………………………. 176

Gambar 4.33 Alternatif Site 3 International Community House di

Jimbaran……………………………………………………. 176

Gambar 4.34 Analisis Build Up Area dan Batas Tapak International

Community House di Jimbaran……………………………..

178

Gambar 4.35 Analisa Geologi, Hidrologi dan Topografi International

Community House di Jimbaran…………………………….

179

Gambar 4.36 Analisis Klimatologi International Community House di

Jimbaran……………………………………………………. 180

Gambar 4.37 Analisa view dan vegetasi International Community House

di Jimbaran…………………………………………………. 181

Gambar 4.38 Analisa traffic dan kebisingan International Community

House di Jimbaran…………………………………………. 182

Gambar 4.39 Analisa Utilitas International Community House di

Jimbaran……………………………………………………. 183

Gambar 4.40 Karakteristik tapak…………………………………………. 185

Gambar 5.1 Alternatif 1 Letak Entrance Tapak………………………… 188

Gambar 5.2 Alternatif 2 Letak Entrance Tapak ………..………………. 189

Gambar 5.3 Pengembangan Bentuk Main Entrance Gate ……………… 190

Gambar 5.4 Pengaplikasian material Main Entrance Gate……………….. 191

Gambar 5.5 Analisis Zonning Pada Tapak……………………………… 192

Gambar 5.6 Analisis Bentuk Massa Bangunan…………………………. 194

Gambar 5.7 Analisis Orientasi Massa Bangunan……………………….. 196

Gambar 5.8 Letak Ruang Terbuka Hijau………………………………... 197

Gambar 5.9 Penataan ruang luar bangunan ( pusat kegiatan outdoor)….. 198

xiv

Gambar 5.10 Penataan ruang luar setting kegiatan saat festival…………. 198

Gambar 5.11 Perletakan Booth Pada Ruang Luar Tapak………………… 199

Gambar 5.12 Tiang bendera sebagai media pemasangan bendera saat

event internasional………………………………………….

199

Gambar 5.13 Area bermain anak-anak outdoor……………………………… 200

Gambar 5.14 Area art space 1 ………………………………………………… 200

Gambar 5.15 Area art space……………………………………………………. 201

Gambar 5.16 Detail Letak Tanaman Pada Ruang Luar Tapak…………… 201

Gambar 5.17 Ruang Luar Bagian Barat ( Bagian a )……………………... 202

Gambar 5.18 Penataan Elemen softscape dan hardscape pada jalur

sirkulasi utama……………………………………………...

202

Gambar 5.19 Pembagian zona parkir pada tapak………………………… 203

Gambar 5.20 Pendekatan pada dimensi kendaraan ……………………... 204

Gambar 5.21 Bentuk parkir kendaraan …………………………………... 204

Gambar 5.22 Bentuk sirkulasi kendaraan dan pengunjung………………. 205

Gambar 5.23 Contoh sistem parkir kendaraan…………………………… 206

Gambar 5.24 Perletakan Utilitas dalam tapak……………………………. 207

Gambar 5.25 Perletakan Main Entrance dan Side Entrance pada

bangunan……………………………………………………

209

Gambar 5.26 Perletakan Main Entrance Building…………………………… 209

Gambar 5.27 Zonasi Bangunan Lantai 1…………………………………. 211

Gambar 5.28 Zonasi Bangunan Lantai 2…………………………………. 211

Gambar 5.29 Hubungan Zonning Bangunan Dengan Ruang Luar……….. 212

Gambar 5.30 Sirkulasi lantai 1…………………………………………… 212

Gambar 5.31 Sirkulasi lantai 2…………………………………………… 212

Gambar 5.32 Sirkulasi mikro ruang dalam lantai 1………………………. 213

Gambar 5.33 Sirkulasi mikro ruang dalam lantai 2………………………. 214

Gambar 5.34 Tampilan bangunan ………………………………………... 216

Gambar 5.35 Contoh booth pameran……………………………………... 219

Gambar 5.36 Contoh sistem duduk peserta workshop …………………… 219

xv

Gambar 5.37 Interior perpustakaan ……………………………………… 220

Gambar 5.38 Interior ruang meeting…………………………………………... 220

Gambar 5.39 Interior ruang computer……………………………………. 221

Gambar 5.40 Interior ruang kelas………………………………………… 221

Gambar 5.41 Interior café/restaurant…………………………………………. 221

Gambar 5.42 Visualisasi multifunction hall saat event workshop…………. 222

Gambar 5.43 Visualisasi multifunction hall saat event exhibition………… 222

Gambar 5.44 Visualisasi perpustakaan…………………………………… 222

Gambar 5.45 Visualisasi meeting room………………………………………. 223

Gambar 5.46 Visualisasi ruang computer………………………………… 223

Gambar 5.47 Visualisasi ruang kelas……………………………………... 223

Gambar 5.48 Visualisasi ruang café/restaurant……………………………… 224

Gambar 5.49 Pondasi telapak…………………………………………….. 225

Gambar 5.50 Super struktur bangunan…………………………………… 225

Gambar 5.51 Upper struktur bangunan…………………………………... 226

Gambar 5.52 Penerapan sistem struktur pada bangunan…………………. 226

Gambar 5.53 Diagram penyaluran air bersih……………………………... 227

Gambar 5.54 Diagram penyaluran air kotor dan bekas…………………... 228

Gambar 5.55 Diagram penyaluran air bekas ( hujan )……………………. 228

Gambar 5.56 Saluran plumbing pada bangunan secara umum…………… 228

Gambar 5.57 Arah aliran angin pada bangunan………………………….. 229

Gambar 5.58 Pemasangan sistem penangkal petir……………………….. 229

Gambar 5.59 Distribusi sampah pada bangunan…………………………. 230

Gambar 5.60 Perletakan sprinkler pada elemen atas ruang………………. 231

Gambar 5.61 Perletakan apar pada ruang meeting…………………………... 231

Gambar 5.62 Pemasangan sistem elektrikal ……………………………... 232

Gambar 5.63 Perletakan ruang ME ……………………………………... 232

Gambar 5.64 Pencahayaan buatan pada ruang computer………………… 232

Gambar 5.65 Pencahayaan buatan pada ruang kelas……………………... 233

xvi

Gambar 5.66 Pencahayaan alami pada café dan restaurant………………... 233

Gambar 5.67 Sistem akustik pada ruang dalam…………………………... 234

Gambar 5.68 Pengaplikasian CCTV pada ruang komputer………………. 235

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ruang Utama Kokoka Kyoto………. …….……………….. 40

Tabel 2.2 Fasilitas Pelengkap Kokoka Kyoto………………………… 43

Tabel 2.3 Fasilitas Penunjang Kokoka Kyoto………………………… 45

Tabel 2.4 Komparasi Data Studi Banding …………………………… 58

Tabel 2.5 Penjabaran Fungsi Utama dan Pendukung International

Community House ………………………………………….

61

Tabel 3.1 Warga Asing yang Memiliki Ijin Melakukan Kegiatan di

Badung Periode Tahun 2008-2015…………………………

63

Tabel 3.2 Laporan Statistik Status Orang Asing Berdasarkan Maksud

Kedatangan Kantor Imigrasi 1 Khusus Ngurah Rai………..

64

Tabel 3.3 Laporan Statistik Status Orang Asing Berdasarkan

Kebangsaan Kantor Imigrasi 1 Khusus Ngurah Rai………..

65

Tabel 3.4 Luasan Wilayah Kecamatan Kuta Selatan ………………... 72

Tabel 3.5 Topografi Kecamatan di Kabupaten Badung ……………… 74

Tabel 3.6 Data Statistik Geografi Kabupaten Badung Tahun 2015 …..

75

Tabel 3.7 Data Statistik Kependudukan Kabupaten Badung Tahun

2015 ………………………………………………………..

76

Tabel 3.8 Strategi Merealisasikan Kekuatan Dalam Mengambil

Peluang……………………………………………………...

84

Tabel 3.9 Stategi Meminimalkan Hambatan Dalam Menjauhi

Tantangan…………………………………………………...

88

Tabel 3.10 Stategi Mengambil Kekuatan Dalam Mengatasi

Ancaman……………………………………………………

90

Tabel 3.11 Stategi Meminimalisir Kelemahan untuk Mengambil

Peluang……………………………………………………...

93

Tabel 3.12 Kesimpulan manajemen bangunan ………………………... 96

Tabel 3.13 Kesimpulan tata ruang……………………………………... 98

Tabel 3.14 Klasifikasi Fungsi Ruang Dalam Bangunan International

Community House ………………………………………….

103

Tabel 3.15 Jadwal Operasional International Community House……... 104

Tabel 3.16 Jadwal Kegiatan International Community House Secara

xviii

Makro……………………………………………………….

105

Tabel 3.17 Detail Kalender Kegiatan International Community House

( Januari 2017)……………………………………………...

105

Tabel 3.18 Detail Kalender Kegiatan International Community House

( Februari 2017)…………………………………………….

106

Tabel 3.19 Detail Kalender Kegiatan International Community House

( Maret 2017)……………………………………………...

107

Tabel 3.20 Detail Kalender Kegiatan International Community House

( April 2017)………………………………………...……...

108

Tabel 3.21 Detail Kalender Kegiatan International Community House

( Mei 2017)………………………………………………...

109

Tabel 3.22 Detail Kalender Kegiatan International Community House

(Juni 2017)………………………………………………...

111

Tabel 3.23 Detail Kalender Kegiatan International Community House

(Juli 2017)………………………………………………...

112

Tabel 3.24 Detail Kalender Kegiatan International Community House

(Agustus 2017)…………………………………………...

113

Tabel 3.25 Detail Kalender Kegiatan International Community House

( September 2017)………………………………………...

114

Tabel 3.26 Detail Kalender Kegiatan International Community House

(Oktober 2017)…………………………………………...

115

Tabel 3.27 Detail Kalender Kegiatan International Community House

(November 2017)………………………………………...

117

Tabel 3.28 Detail Kalender Kegiatan International Community House

(Desember 2017)…………………………………………...

118

Tabel 3.29 Tarif Jasa Penerjemah International Community House…… 121

Tabel 4.1 Pendekatan tema terhadap jenis kegiatan………………….. 130

Tabel 4.2 Klarifikasi Fungsi Dalam International Community House

di Jimbaran………………………………………………….

133

Tabel 4.3 Analisis Kebutuhan Ruang Berdasarkan Civitas, Aktivitas,

dan Fungsi…………………………………………………..

138

Tabel 4.4 Program fungsional pada perancangan International

Community House di Jimbaran…………………………….

141

xix

Tabel 4.5 Program perfomansi pada perancangan International

Community House di Jimbaran…………………………….

142

Tabel 4.6 Rasio Warga Asing yang Mengadakan MICE di Bali Tahun

2010 – 2015………………………………………………...

148

Tabel 4.7 Proyeksi Warga Asing yang Berkegiatan di Badung………. 148

Tabel 4.8 Staff Bidang Administrasi Internal………………………… 150

Tabel 4.9 Staff Bidang Perencanaa dan Pengembangan……………… 150

Tabel 4.10 Staff Bidang Perencanaan dan Pengembangan…………….. 150

Tabel 4.11 Staff Bidang Keuangan ( Pemasukan)……………………... 151

Tabel 4.12 Staff Bidang Keuangan ( Pengeluaran )…………………… 151

Tabel 4.13 Staff Bidang Kepegawaian Banguna Utama………………. 151

Tabel 4.14 Staff Bidang Kepegawaian Fungsi Penunjang…………….. 151

Tabel 4.15 Pengelola International Community House di Jimbaran…... 152

Tabel 4.16 Studi Besaran Ruang International Community House di

Jimbaran…………………………………………………….

152

Tabel 4.17 Pengelompokan Ruang Vertikal International Community

House di Jimbaran………………………………………….

155

Tabel 4.18 Pembobotan Tapak Secara Makro…………………………. 174

Tabel 4.19 Pembobotan Kriteria Tapak………………………………... 175

Tabel 4.20 Pembobotan Tapak Secara Mikro………………………….. 177

Tabel 5.1 Pembobotan Kriteria Entrance Tapak……………………... 187

Tabel 5.2 Penilai Alternatif Letak Entrance Pada Tapak…………….. 189

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu destinasi utama dunia, Pulau Bali juga mulai dikenal sebagai

sebuah tempat yang nyaman untuk ditinggali oleh warga negara asing dari berbagai

negara. Selain dikenal sebagai sebuah pulau indah yang aman, masyarakatnya juga

dikenal memiliki karakter yang terbuka, memiliki budaya adat istiadat yang unik, pola

berkesenian yang khas, hingga pada cita rasa kuliner daerahnya yang khas juga telah

lama menjadi daya tarik tersendiri bagi ratusan orang asing untuk memilih Bali sebagai

tempat tinggal kedua setelah negeri kelahirannya. Ada berbagai alasan bagi warga

negara asing untuk memilih berada di Pulau Bali, seperti kepentingan studi, karier

kerja, dan kegiatan usaha-bisnis. Tidak jarang pula ada diantara mereka yang berlatar

belakang sebagai artis, seniman, dan peneliti juga menetapkan hatinya berada di Pulau

Seribu Pura ini. Realita ini tentunya secara tidak langsung telah ikut berkontribusi pada

terbentuknya image baru bagi Pulau Bali yang mulai dikenal sebagai sebuah pulau

multinations.

Mengacu pada data yang dipublikasikan oleh Badan Imigrasi bahwa jumlah

warga asing yang melakukan kegiatan di Bali secara konsisten mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun, data tersebut berturut – turut yaitu : tahun 2011 berjumlah 2145

orang, 2012 berjumlah 3789 orang, tahun 2013 berjumlah 5435 orang, tahun 2014

2

berjumlah 7079 orang, tahun 2015 berjumlah 8724 orang. Data tersebut sekaligus

memberi gambaran bahwa minat wisatawan mancanegara untuk melakukan kegiatan

di Bali tergolong relatif tinggi. Oleh karena itu upaya pengembangan berbagai fasilitas

pendukung pariwisata masih sangat perlu untuk terus dilakukan secara kontinyu.

Apabila dicermati berdasarkan sebaran lokasi yang menjadi konsentrasi warga

negara asing yang berkegiatan di Bali, dapat disebutkan bahwa ada beberapa titik

lokasi utama lokasi, yaitu (1) di daerah Gianyar khususnya Kawasan Pariwisata Ubud;

(2) di wilayah Sanur, Kota Denpasar; dan (3) di wilayah Kabupaten Badung yang

masing-masing terpusat di Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara, dan Kecamatan

Kuta Selatan. Gambaran terkonsentrasinya kegiatan warga negara asing di beberapa

lokasi ini secara tidak langsung mengakibatkan adanya perbedaan cara pandang dan

pola tingkah laku mereka dalam beradaptasi dengan iklim sosial budaya Bali. Warga

negara asing yang berada di Ubud cenderung berkarakter senang membaur dengan

masyarakat pribumi. Pada wilayah konsentrasi lainnya terbentuk karakter warga

negara asing yang berbeda. Warga negara asing yang bermukim di area-area

Kabupaten Badung relatif lebih mempertahankan karakter aslinya. Mereka cenderung

tetap konsisten bersikap selayaknya berada di negara mereka sendiri.

Menetap di negeri orang secara tidak langsung mendorong keinginan warga

asing itu membentuk berbagai komunitas-komunitas yang dapat diklasifikasikan

berdasarkan negara asal, hobi, maupun latar profesinya. Berbagai kegiatan komunitas

warga asing ini lazimnya akan diadakan di restoran, café, maupun tempat-tempat

umum yang kurang representatif untuk mewadahi kegiatan mereka yang sangat variatif

itu. Tempat berkumpul yang mereka gunakan juga cenderung kurang memberi ruang

gerak yang leluasa dan nyaman bagi warga asing untuk berinteraksi dengan

masyarakat pribumi Bali. Tidak jarang pula diantara mereka yang memang tertarik

untuk ikut mempelajari dan berlatih kultur dan seni Bali yang telah lama terkenal ke

mancanegara itu.

Minimnya kuantitas dan kualitas tempat berkumpul “penduduk asing Pulau

Bali” ini sekaligus menjadi semacam kendala bagi terciptanya suatu hubungan

persahabatan yang harmonis antarbangsa di pulau indah ini. Pulau Bali yang juga

dikenal dengan julukan sebagai Pulau Seribu Umat ini seharusnya menjadi suatu

cerminan bahwa Bali dapat menjadi suatu pulau tonggak perdamaian dunia yang

dihuni oleh berbagai bangsa dari berbagai belahan dunia secara rukun sejahtera.

Bercermin dari berbagai negara lain yang juga dikenal sebagai negeri-negeri

3

multinations, dapat dipetik suatu ilham bahwa ada berbagai pola pikir yang selangkah

lebih maju dari pemerintahnya dalam memberi ruang dan bangunan yang dapat

mengakomodir beragam kegiatan positif komunitas warga asing yang menetap di

wilayah negeri itu. Di Kyoto, Jepang, ada bangunan Kokoka Kyoto yang terletak di

Torii-cho,Awataguchi, Sakyo-ku Kyoto.Bangunan ini sengaja dibangun Kyoto City

International Foundation dengan dilengkapi berbagai hall dan ruang-ruang kecil yang

diperuntukkan untuk banyak kegiatan warga asing. Pada bagian ruang luarnya

terhampar landscape sangat indah yang menjadi view terbaik pada bangunan ini. Di

samping mengakomodir banyak kegiatan swasta, bangunan ini juga tercatat sebagai

lokasi kegiatan pemerintahan dalam berbagai skala, seperti acara pertemuan hingga

konferensi internasional, nasional, dan lokal. Di kota New York, AS juga terdapat

sebuah bangunan megah bernama International House merupakan sebuah bangunan

non profit residence yang menjadi pusat berbagai program kegiatan mahasiswa

pascasarjana asing dan lokal yang sedang melakukan penelitian, pelatihan, maupun

magang. Di Inggris, bangunan serupa dikenal dengan nama International House

London yang memfasilitasi kegiatan program belajar bahasa yang dikelola langsung

pemerintah setempat.

Gambaran permasalahan dan data yang telah dipaparkan selanjutnya

memunculkan suatu gagasan untuk merancang suatu wadah kegiatan para warga asing

di Bali yang selama ini belum tertangani dengan baik. Wadah tersebut berupa sebuah

bangunan yang bernama International Community House yang akan dibangun di

sekitaran Jimbaran, di wilayah Kuta Selatan, Badung, Bali. Pengadaan bangunan di

kawasan Jimbaran diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengatasi culture shock,

sehingga warga asing yang terkonsentrasi dikawasan ini dapat lebih mengenal keadaan

sekitar dan mengetahui cara beraptasi yang sesuai dengan iklim sosial budaya.

Bangunan ini sedianya akan menyasar kelompok-kelompok komunitas berskala

internasional yang diutama bagi komunitas negara yang mendominasi seperti

Australia, Perancis, Jerman, Rusia, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Italia,

dan Cina dengan berbagai jenis kegiatannya, seperti hari-hari nasionalnya, berbagai

kegiatan berkesenian dan kebudayaan daerah, pertemuan, hingga pada berbagai

kegiatan edukatif seperti belajar mengajar dan pelatihan bahasa asing dan kebudayaan

daerah. Bangunan International Community House ini ditargetkan juga akan menjadi

semacam fasilitas pendukung kegiatan pariwisata di kawasan Jimbaran dan sekitarnya

yang nantinya akan mampu berkontribusi positif bagi upaya mengontrol kegiatan

4

warga asing dan dapat memperluas jaringan pengembangan kegiatan kepariwisataan

dan jalinan hubungan sosial kebudayaan antar warga asing serta antara warga asing

dan warga Bali itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun hal – hal yang menjadi permasalahan pada penulisan laporan seminar ini

meliputi:

a. Bagaimana spesifikasi umum dan khusus dari bangunan International

Community House?

b. Tema dan konsep perancangan seperti apa yang sesuai dengan desain

bangunan pada International Community House di Jimbaran ?

c. Bagaimana mencipakan ruang dalam dan luar pada bangunan ini yang mampu

memberikan tampilan bangunan yang terlihat ekslusif namun tetap mewakili

arsitektur lokal ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari laporan ini dibedakan menjadi tujuan penulisan dan tujuan

perancangan.

a. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan adalah menghasilkan landasan konseptual mengenai

International Community House di Jimbaran. Landasan konseptual ini akan

menjadi acuan untuk mendesain bangunan pada tahap desain bangunan di

dalam studio tugas akhir.

b. Tujuan perancangan

Tujuan perancangan dari International Community House ini adalah :

1. Membuat sebuah bangunan publik yang dapat digunakan sebagai wadah

untuk mengakomodasi kegiatan positif dari warga asing yang menetap di

Bali.

2. Menentukan tema rancangan yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagai

fasilitas publik yang akan mewadahi banyak bangsa dan berbagai etnis dan

usia.

3. Mengetahui konsep perancangan bagi International Community House agar

tampilan bangunan mampu memberikan kesadaran bagi warga asing bahwa

mereka sedang berada di Bali.

5

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian pada perancangan bangunan skala mikro ini terdiri dari :

1.4.1 Tahap perumusan ide awal

Perumusan ide awal muncul melalui isu banyaknya orang asing yang menetap

di Bali baik untuk bekerja hingga belajar namun cenderung tidak memperoleh wadah

untuk sekedar berbagi bersama seluruh teman yang berasal dari satu negara namun

juga dapat digunakan sebagai media untuk mengenal kebudayaan lokal pada tempat

yang memiliki ruang serbaguna dengan kapasitas yang besar atau untuk saling bertukar

informasi dan mengenal satu sama lain.

1.4.2 Tahap pematangan ide

Pada tahap pematangan ide tentunya disesuaikan dengan jenis dan skala fasilitas

yang akan dirancang, pada perancangan Internasional Community House ini

pematangan ide terdiri dari :

a. Diskusi dan melakukan pengumpulan data melalui media internet terkait dengan

jumlah warga asing di Bali, dan studi bangunan sejenis yang ada di dunia terkait

dengan judul.

b. Konsultasi dengan dosen pembimbing terkait dengan ide yang akan dieksekusi

pada seminar tugas akhir.

1.4.3 Tahap pengumpulan data

Setelah tahap pematangan ide selesai, tahap selanjutnya adalah tahap

pengumpulan data yaitu :

a. Studi Pustaka

1. Studi Literatur

Studi literatur pada perancangan bangunan ini dilakukan dengan membaca

beberapa buku terkait International Community House dan menjelajahi internet

terkait dengan buku bacaan pendukung, studi bangunan sejenis, dan data – data

tentang jumlah dan perkembangan warga asing yang menetap di Bali.

2. Studi Instasional

Karena tidak seluruh data lengkap ada di media massa,maka pendekatan

dilakukan dengan studi instasional dengan data resmi yang dibedakan atas :

2.1 Data Statistik Resmi Dari Badan Pemerintahan

Berkaitan dengan jumlah warga negara asing di Bali sesuai dengan status

kewarganegaraannya yang diperoleh pada Badan Imigrasi Kelas 1.

6

2.2 Data Daerah

Pada proses perancangan konsep data instasional terkait dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Badung akan menjadi acuan

penulis untuk proses mendesain fisik bangunan.

b. Teknik Observasi Lapangan

1. Data Lokasi

Data lokasi ditentukan terlebih dahulu dari lokasi secara makro yaitu

Kecamatan Kuta Selatan, kemudian secara mezo dengan menggunakan titik

letak restoran - restoran di Badung, berdasarkan titik lokasi tersebut dilakukan

pemetaan untuk mendapatkan titik sentral yang ideal untuk mendirikan

bangunan yang terletak di kawasan Jimbaran.

2. Data Tapak

Data tapak diperoleh dengan melakukan observasi langsung pada tapak untuk

mengetahui kondisi tapak secara riil dan dengan jelas dapat memperoleh

gambaran untuk kegiatan desain yang akan dilakukan.

c. Teknik Wawancara dan Kuisioner

Menggunakan teknik wawancara sampling dan kuisioner sehingga proses ini

dapat mewakili seluruh aspirasi dari wisatawan asing dalam sebuah negara.

Banyaknya orang dalam hal ini wisatawan asing yang diwawancara diatur

berdasarkan persentase dari warga negara asing yang menetap di Bali.

d. Studi Banding

Studi banding pada proyek sejenis tidak dapat dilakukan, mengingat

bangunan ini belum ada. Proses studi banding dilakukan dengan

menggunakan fungsi- fungsi mikro dari bangunan yang terdapat dalam

International Community House atau community center yang ada di luar

negeri sebagai acuan dan dari literatur mengenai fungsi ini, kemudian fungsi

– fungsi yang berdiri sendiri tersebut diobservasi secara terpisah. Berikut

beberapa tempat yang digunakan sebagai objek studi banding :

1. Intercontinental Bali Resort yang terletak di kawasan Jimbaran

2. Mercure Bali Harvestland Kuta yang terletak di pusat kawasan belanja di

Kecamatan Kuta

3. Rumah Sanur yang terletak di derah Sanur.

4. Garuda Wisnu Kencana ( GWK) Cultural Park di daerah Unggasan.

7

1.4.4 Tahap analisis data

a. Tahap penguraian data yang telah diperoleh pada proses pengumpulan data.

b. Tahap klasifikasi hasil penguraian data atas kelompok – kelompok data yang

saling berkaitan.

Sehingga pada tahap ini akan menghasilkan produk berupa :

1. Hasil Analisis Tapak

Pada proses ini akan diperoleh output berupa karakteristik tapak sehingga

proses mendesain akan lebih selaras dengan keadaan tapak dan mengetahui

potensi tapak yang dapat digunakan dalam membantu proses desain

kedepannya.

2. Program ruang yang terdiri dari

a. Program Fungsional

Pada program ini akan dipaparkan hasil analisis terhadap sistem kegiatan atau

aktivitas dari tiap civitas, dan menghasilkan ruang yang sesuai dengan

kebutuhan pada fungsi bangunan.

b. Program Perfomansi

Memperoleh data terkait dengan kualitas ruang yang akan diciptakan.

c. Program Arsitektural

Analisis terhadap kapasitas dari civitas dan furniture yang diperlukan dalam

ruang tersebut.

1.4.5 Tahap sintesis data

Penggabungan dari data – data yang diperoleh pada proses analisis data untuk

memperoleh :

a. Spesifikasi pada desain yang terdiri dari lokasi, luasan, fungsi, civitas,

aktivitas dan kapasitas pada bangunan,

b. Program bangunan yang terdiri dari program fungsional, program

perfomansi, dan program arsitektural

c. Tema bangunan

d. Konsep Perencanaan

e. Konsep Perancangan

f. Desain skematik ( Block Plan )

1.4.6 Tahap desain

Setelah proses sintesis data selesai, proses desain menjadi proses selanjutnya dan

merupakan tahap akhir dari proses perancangan desain ini. Pada tahap ini akan

8

menghasilkan beberapa alternatif desain yang selanjutnya akan dipilih desain

terbaik dan dikembangkan menjadi :

a. Site Plan

b. Lay Out

c. Tampak dan potongan bangunan

d. Gambar rencana dan detail

e. Gambar perspektif interior dan eksterior