Abstrak Evprog Agung

2
Evaluasi Program Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Loji Kabupaten Karawang Periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015 Agung Rondonuwu Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat. Sesuai deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Millennium Development Goals yang disepakati seluruh negara didunia termasuk Indonesia, menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh dari penduduk dunia yang saat ini belum mendapatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban) harus mendapatkannya. Berdasarkan hasil UNICEF/WHO Joint Monitoring Programme, perkembangan cakupan sanitasi di Indonesia sejak tahun 1990 hingga 2004 sangat lambat yaitu sekitar 3% sedangkan di perkotaan mencapai 8%. Dari data Riskesdas 2013, proporsi rumah tangga yang menggunakan fasilitas BAB milik sendiri lebih tinggi di perkotaan (84,9%); sedangkan proporsi BAB sembarangan lebih tinggi di perdesaan (20,8%). Berdasarkan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Karawang 2014 - 2018 didapatkan 38,77% masyarakat masih melakukan BAB sembarangan. Dari laporan Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas Loji Periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015, didapatkan cakupan pengawasan jamban sebesar 39,92%, sedangkan presentase rumah yang memiliki jamban keluarga sebesar 59,56%. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui masalah-masalah yang ada pada program sehingga dapat dicari penyelesaiannya dan mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program jamban keluarga di Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015. Hasil evaluasi didapatkan terdapat dua masalah. Pertama, cakupan hasil pengawasan inspeksi sarana jamban masih kurang (39,92%) dari target sebesar 62,5%. Kedua, Presentase kepemilikan jamban dengan jumlah rumah masih kurang (59,56%) dari target sebesar 62,5%. Hal-hal yang dapat menyebabkan masalah tersebut antara lain, sarana informasi belum lengkap, belum terkoordinasi baik kerjasama dari lintas program dan lintas sektoral, mayoritas

description

a

Transcript of Abstrak Evprog Agung

Evaluasi Program Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Loji Kabupaten KarawangPeriode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015

Agung RondonuwuKepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak

Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat. Sesuai deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Millennium Development Goals yang disepakati seluruh negara didunia termasuk Indonesia, menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh dari penduduk dunia yang saat ini belum mendapatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban) harus mendapatkannya. Berdasarkan hasil UNICEF/WHO Joint Monitoring Programme, perkembangan cakupan sanitasi di Indonesia sejak tahun 1990 hingga 2004 sangat lambat yaitu sekitar 3% sedangkan di perkotaan mencapai 8%. Dari data Riskesdas 2013, proporsi rumah tangga yang menggunakan fasilitas BAB milik sendiri lebih tinggi di perkotaan (84,9%); sedangkan proporsi BAB sembarangan lebih tinggi di perdesaan (20,8%). Berdasarkan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Karawang 2014 - 2018 didapatkan 38,77% masyarakat masih melakukan BAB sembarangan. Dari laporan Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas Loji Periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015, didapatkan cakupan pengawasan jamban sebesar 39,92%, sedangkan presentase rumah yang memiliki jamban keluarga sebesar 59,56%. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui masalah-masalah yang ada pada program sehingga dapat dicari penyelesaiannya dan mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program jamban keluarga di Puskesmas Loji, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015. Hasil evaluasi didapatkan terdapat dua masalah. Pertama, cakupan hasil pengawasan inspeksi sarana jamban masih kurang (39,92%) dari target sebesar 62,5%. Kedua, Presentase kepemilikan jamban dengan jumlah rumah masih kurang (59,56%) dari target sebesar 62,5%. Hal-hal yang dapat menyebabkan masalah tersebut antara lain, sarana informasi belum lengkap, belum terkoordinasi baik kerjasama dari lintas program dan lintas sektoral, mayoritas penduduk berpendapatan rendah. Untuk mengatasi masalah, disarankan agar memberikan usulan melengkapi sarana informasi & peningkatan penyuluhan, melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, pembangunan MCK umum. Bila hal tersebut telah dilakukan, diharapkan pencapaian program Jamban Keluarga dapat mencapai target di Puskesmas Loji periode berikutnya.

Kata kunci : Evaluasi Program, Jamban Keluarga, Puskesmas Loji