ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ......

19
8 ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Dan Teknologi Informasi Pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Di Pemerintah Kota Denpasar Teknologi informasi yang semakin canggih bahkan telah menjadi bagian utama yang harus ada di suatu organisasi. Teknologi informasi dapat menghemat waktu dan tenaga setiap penggunanya. Pemerintah ingin mewujudkan pemerintah yang baik, salah satunya terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah. Menerapkan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah solusinya. Keberhasilan aplikasi ini tidak terlepas dari adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan teknologi informasi. Akan tetapi, banyak hasil penelitian masih kontroversi dan tidak konsisten terkait dengan pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat diselesaikan melalui pendekatan kontinjensi dan variabel dukungan manajemen puncak diduga sebagai variabel pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan teknik kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 166 responden. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan dan kepala bagian/dinas di Pemerintah Kota Denpasar sebanyak 70 responden yang diperoleh menggunakan teknik puposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis regresi moderasi. Hasil yang diperoleh adalah kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah. Dukungan manajemen puncak memperkuat pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah. Dukungan manajemen puncak dapat dikategorikan sebagai jenis moderasi semu dalam penelitian ini. Kata Kunci: Kapasitas Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Dukungan Manajemen Puncak, dan Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah.

Transcript of ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ......

Page 1: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

8

ABSTRAK

Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kapasitas

Sumber Daya Manusia Dan Teknologi Informasi Pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Di Pemerintah Kota Denpasar

Teknologi informasi yang semakin canggih bahkan telah menjadi bagian

utama yang harus ada di suatu organisasi Teknologi informasi dapat menghemat

waktu dan tenaga setiap penggunanya Pemerintah ingin mewujudkan pemerintah

yang baik salah satunya terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan

daerah Menerapkan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

solusinya Keberhasilan aplikasi ini tidak terlepas dari adanya sumber daya

manusia yang berkualitas dan teknologi informasi Akan tetapi banyak hasil

penelitian masih kontroversi dan tidak konsisten terkait dengan pengaruh

kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Perbedaan hasil penelitian

tersebut dapat diselesaikan melalui pendekatan kontinjensi dan variabel dukungan

manajemen puncak diduga sebagai variabel pemoderasi pengaruh kapasitas

sumber daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan teknik

kuesioner Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 166 responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan dan kepala

bagiandinas di Pemerintah Kota Denpasar sebanyak 70 responden yang

diperoleh menggunakan teknik puposive sampling Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis regresi moderasi

Hasil yang diperoleh adalah kapasitas sumber daya manusia dan teknologi

informasi berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah Dukungan manajemen puncak memperkuat pengaruh kapasitas

sumber daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah Dukungan manajemen puncak dapat dikategorikan

sebagai jenis moderasi semu dalam penelitian ini

Kata Kunci Kapasitas Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Dukungan

Manajemen Puncak dan Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah

9

ABSTRACT

SUPPORT MANAGEMENT AS MODERATION THE TOP OF THE

INFLUENCE OF THE CAPACITY OF HUMAN RESOURCES AND

INFORMATION TECHNOLOGY ON THE IMPLEMENTATION OF

REGIONAL FINANCIAL MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN

THE CITY GOVERNMENT DENPASAR

Information technology advanced even has become part main have to be in

an organization Information technology can save time and energy every users

The government wants to create a good government one of them to repair in

regional financial management Apply application Regional Financial

Management Information System the solution The success of the application does

not despite the presence of good quality human resource and information

technology However a lot of the results of research is still controversy and

inconsistent related to the influence of the capacity of human resources and

information technology on the implementation of regional financial management

information system The difference of the results of this research would be solved

through approach contingency and variable support the top management suspected

as variable moderation the influence of human resource capacity of the and

technology information on the implementation of regional financial management

information system

The study is done by using the method survey to technique the

questionnaire Population in this research is as many as 166 respondents

Respondents in this research was employees the finance division and the head of

government offices in the city government Denpasar 70 respondents obtained

using a technique puposive sampling Technique analysis the data used was

analysis of multiple regression and regression analysis moderation

The results is human resource capacity of the and information technology

have had a positive impact on the implementation of regional financial

management information system Support management the top strengthen the

influence of human resource capacity of the and technology information on the

implementation of regional financial management information system Support

the top management can be described as as the type of moderation specious in this

research

Keywords Capacity Human Resources Information Technology Support The

Top Management And Implementation Of Regional Financial Management

Information System

10

RINGKASAN

DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA IMPLEMENTASI SISTEM

INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH

KOTA DENPASAR

Perkembangan dunia teknologi informasi telah membawa manfaat luar

biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Oleh karena itu teknologi

informasi telah menjadi komponen penting bagi keberhasilan organisasi disektor

pemerintahan Pemerintah terus melakukan berbagai upaya perbaikan untuk

transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan daerah Disinilah muncul

kebutuhan akan SIPKD Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam

rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi nyata dari

Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang pengelolaan

keuangan daerah Diharapkan dengan efektifnya penerapan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah maka kualitas laporan keuangan di Pemerintah

Kota Denpasar mampu mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan daerah Pada kenyataannya terdapat fenomena yang

mengindikasikan pejabat di Pemerintah Daerah Parkir Kota Denpasar Dalam

mengelola keuangan daerah belum transparansi dan akuntabilitas Terlepas dari

fenomena tersebut keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah didukung oleh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi

informasi namun terdapat hasil yang kontroversi dan tidak konsisten diduga

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dukungan manajemen puncak sebagai

pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Penelitian dilakukan pada 33 Satuan Kerja Perangkat Daerah di

Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan data primer berupa kuesioner

yang disebarkan kepada responden Sampel penelitian berjumlah 70 pegawai

bagian keuangan atau operator langsung dan kepala bagiandinas keuangan

diperoleh melalui metode purposive sampling Analisis yang digunakan adalah

Moderated Regression Analysis (MRA) dengan terlebih dahulu melalukan uji

asumsi klasik untuk memastikan hasil estimasi regresi yang dilakukan memiliki

distribusi normal dan terbebas dari gejala multikonilieritas dan heteroskedastisitas

Selanjutnya dilakukan uji kelayakan model dengan melihat nilai koefisien

determinasi (R2) hasil uji F dan uji t

Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan bahwa model sudah fit

dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0848 yang berarti bahwa 848

variasi kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi berpengaruh pada

11

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daaerah sedangkan sisanya

sebesar 152 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk

dalam model persamaan regresi Pengujian hipotesis dengan uji statistik t

menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4310 dan tingkat

signifikansinya adalah 0000 Variabel teknologi informasi berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2967 dan tingkat

signifikansinya adalah 0004 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi

kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang

ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2543 dan tingkat signifikansinya adalah

0013 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi teknologi informasi

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung

sebesar 4905 dan tingkat signifikansinya adalah 0000

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas

sumber daya manusia teknologi informasi berpengaruh pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar sehingga

mempermudah fungsi akuntansi serta mampu menghasilkan laporan keuangan

yang tepat waktu akurat terpercaya bahkan mau diterima oleh pegawai

Sementara itu dukungan manajemen puncak mampu meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia dan teknologi informasi dengan kemampuan yang

dimilikinya serta penyediaan dana anggaran dalam implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar Disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan menggunakan

variabel moderasi lain

12

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM i

PRASYARAT GELAR ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA v

UCAPAN TERIMAKASIH vi

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

RINGKASAN x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Masalah 1

12 Rumusan Masalah 8

13 Tujuan Penelitian 9

14 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

21 Landasan Teori 11

211 Teori Tecnology Acceptance Model (TAM) 11

212 Teori Motivasi Douglas McGregor 13

213 Sistem Informasi Akuntansi 14

214 Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) 19

215 Kapasitas Sumber Daya Manusia 21

216 Teknologi Informasi 23

217 Dukungan Manajemen Puncak 25

22 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya 26

BAB III KERANGKA BERPIKIR KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

31 Kerangka Berpikir 29

32 Konsep Penelitian 33

33 Hipotesis Penelitian 34

BAB IV METODE PENELITIAN

41 Rancangan Penelitian 43

42 Tempat dan Waktu Penelitian 44

43 Populasi dan Sampel 47

44 Variabel 50

45 Metode Pengumpulan Data 56

13

46 Prosedur Pengumpulan Data 57

47 Teknik Analisis Data 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 87

DAFTAR PUSTAKA 91

Lampiran

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 2: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

9

ABSTRACT

SUPPORT MANAGEMENT AS MODERATION THE TOP OF THE

INFLUENCE OF THE CAPACITY OF HUMAN RESOURCES AND

INFORMATION TECHNOLOGY ON THE IMPLEMENTATION OF

REGIONAL FINANCIAL MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN

THE CITY GOVERNMENT DENPASAR

Information technology advanced even has become part main have to be in

an organization Information technology can save time and energy every users

The government wants to create a good government one of them to repair in

regional financial management Apply application Regional Financial

Management Information System the solution The success of the application does

not despite the presence of good quality human resource and information

technology However a lot of the results of research is still controversy and

inconsistent related to the influence of the capacity of human resources and

information technology on the implementation of regional financial management

information system The difference of the results of this research would be solved

through approach contingency and variable support the top management suspected

as variable moderation the influence of human resource capacity of the and

technology information on the implementation of regional financial management

information system

The study is done by using the method survey to technique the

questionnaire Population in this research is as many as 166 respondents

Respondents in this research was employees the finance division and the head of

government offices in the city government Denpasar 70 respondents obtained

using a technique puposive sampling Technique analysis the data used was

analysis of multiple regression and regression analysis moderation

The results is human resource capacity of the and information technology

have had a positive impact on the implementation of regional financial

management information system Support management the top strengthen the

influence of human resource capacity of the and technology information on the

implementation of regional financial management information system Support

the top management can be described as as the type of moderation specious in this

research

Keywords Capacity Human Resources Information Technology Support The

Top Management And Implementation Of Regional Financial Management

Information System

10

RINGKASAN

DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA IMPLEMENTASI SISTEM

INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH

KOTA DENPASAR

Perkembangan dunia teknologi informasi telah membawa manfaat luar

biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Oleh karena itu teknologi

informasi telah menjadi komponen penting bagi keberhasilan organisasi disektor

pemerintahan Pemerintah terus melakukan berbagai upaya perbaikan untuk

transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan daerah Disinilah muncul

kebutuhan akan SIPKD Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam

rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi nyata dari

Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang pengelolaan

keuangan daerah Diharapkan dengan efektifnya penerapan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah maka kualitas laporan keuangan di Pemerintah

Kota Denpasar mampu mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan daerah Pada kenyataannya terdapat fenomena yang

mengindikasikan pejabat di Pemerintah Daerah Parkir Kota Denpasar Dalam

mengelola keuangan daerah belum transparansi dan akuntabilitas Terlepas dari

fenomena tersebut keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah didukung oleh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi

informasi namun terdapat hasil yang kontroversi dan tidak konsisten diduga

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dukungan manajemen puncak sebagai

pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Penelitian dilakukan pada 33 Satuan Kerja Perangkat Daerah di

Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan data primer berupa kuesioner

yang disebarkan kepada responden Sampel penelitian berjumlah 70 pegawai

bagian keuangan atau operator langsung dan kepala bagiandinas keuangan

diperoleh melalui metode purposive sampling Analisis yang digunakan adalah

Moderated Regression Analysis (MRA) dengan terlebih dahulu melalukan uji

asumsi klasik untuk memastikan hasil estimasi regresi yang dilakukan memiliki

distribusi normal dan terbebas dari gejala multikonilieritas dan heteroskedastisitas

Selanjutnya dilakukan uji kelayakan model dengan melihat nilai koefisien

determinasi (R2) hasil uji F dan uji t

Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan bahwa model sudah fit

dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0848 yang berarti bahwa 848

variasi kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi berpengaruh pada

11

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daaerah sedangkan sisanya

sebesar 152 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk

dalam model persamaan regresi Pengujian hipotesis dengan uji statistik t

menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4310 dan tingkat

signifikansinya adalah 0000 Variabel teknologi informasi berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2967 dan tingkat

signifikansinya adalah 0004 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi

kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang

ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2543 dan tingkat signifikansinya adalah

0013 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi teknologi informasi

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung

sebesar 4905 dan tingkat signifikansinya adalah 0000

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas

sumber daya manusia teknologi informasi berpengaruh pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar sehingga

mempermudah fungsi akuntansi serta mampu menghasilkan laporan keuangan

yang tepat waktu akurat terpercaya bahkan mau diterima oleh pegawai

Sementara itu dukungan manajemen puncak mampu meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia dan teknologi informasi dengan kemampuan yang

dimilikinya serta penyediaan dana anggaran dalam implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar Disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan menggunakan

variabel moderasi lain

12

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM i

PRASYARAT GELAR ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA v

UCAPAN TERIMAKASIH vi

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

RINGKASAN x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Masalah 1

12 Rumusan Masalah 8

13 Tujuan Penelitian 9

14 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

21 Landasan Teori 11

211 Teori Tecnology Acceptance Model (TAM) 11

212 Teori Motivasi Douglas McGregor 13

213 Sistem Informasi Akuntansi 14

214 Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) 19

215 Kapasitas Sumber Daya Manusia 21

216 Teknologi Informasi 23

217 Dukungan Manajemen Puncak 25

22 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya 26

BAB III KERANGKA BERPIKIR KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

31 Kerangka Berpikir 29

32 Konsep Penelitian 33

33 Hipotesis Penelitian 34

BAB IV METODE PENELITIAN

41 Rancangan Penelitian 43

42 Tempat dan Waktu Penelitian 44

43 Populasi dan Sampel 47

44 Variabel 50

45 Metode Pengumpulan Data 56

13

46 Prosedur Pengumpulan Data 57

47 Teknik Analisis Data 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 87

DAFTAR PUSTAKA 91

Lampiran

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 3: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

10

RINGKASAN

DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA IMPLEMENTASI SISTEM

INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH

KOTA DENPASAR

Perkembangan dunia teknologi informasi telah membawa manfaat luar

biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Oleh karena itu teknologi

informasi telah menjadi komponen penting bagi keberhasilan organisasi disektor

pemerintahan Pemerintah terus melakukan berbagai upaya perbaikan untuk

transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan daerah Disinilah muncul

kebutuhan akan SIPKD Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam

rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi nyata dari

Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang pengelolaan

keuangan daerah Diharapkan dengan efektifnya penerapan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah maka kualitas laporan keuangan di Pemerintah

Kota Denpasar mampu mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan daerah Pada kenyataannya terdapat fenomena yang

mengindikasikan pejabat di Pemerintah Daerah Parkir Kota Denpasar Dalam

mengelola keuangan daerah belum transparansi dan akuntabilitas Terlepas dari

fenomena tersebut keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah didukung oleh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi

informasi namun terdapat hasil yang kontroversi dan tidak konsisten diduga

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dukungan manajemen puncak sebagai

pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Penelitian dilakukan pada 33 Satuan Kerja Perangkat Daerah di

Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan data primer berupa kuesioner

yang disebarkan kepada responden Sampel penelitian berjumlah 70 pegawai

bagian keuangan atau operator langsung dan kepala bagiandinas keuangan

diperoleh melalui metode purposive sampling Analisis yang digunakan adalah

Moderated Regression Analysis (MRA) dengan terlebih dahulu melalukan uji

asumsi klasik untuk memastikan hasil estimasi regresi yang dilakukan memiliki

distribusi normal dan terbebas dari gejala multikonilieritas dan heteroskedastisitas

Selanjutnya dilakukan uji kelayakan model dengan melihat nilai koefisien

determinasi (R2) hasil uji F dan uji t

Hasil pengujian goodness of fit menunjukkan bahwa model sudah fit

dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0848 yang berarti bahwa 848

variasi kapasitas sumber daya manusia dan teknologi informasi berpengaruh pada

11

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daaerah sedangkan sisanya

sebesar 152 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk

dalam model persamaan regresi Pengujian hipotesis dengan uji statistik t

menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4310 dan tingkat

signifikansinya adalah 0000 Variabel teknologi informasi berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2967 dan tingkat

signifikansinya adalah 0004 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi

kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang

ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2543 dan tingkat signifikansinya adalah

0013 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi teknologi informasi

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung

sebesar 4905 dan tingkat signifikansinya adalah 0000

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas

sumber daya manusia teknologi informasi berpengaruh pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar sehingga

mempermudah fungsi akuntansi serta mampu menghasilkan laporan keuangan

yang tepat waktu akurat terpercaya bahkan mau diterima oleh pegawai

Sementara itu dukungan manajemen puncak mampu meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia dan teknologi informasi dengan kemampuan yang

dimilikinya serta penyediaan dana anggaran dalam implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar Disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan menggunakan

variabel moderasi lain

12

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM i

PRASYARAT GELAR ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA v

UCAPAN TERIMAKASIH vi

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

RINGKASAN x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Masalah 1

12 Rumusan Masalah 8

13 Tujuan Penelitian 9

14 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

21 Landasan Teori 11

211 Teori Tecnology Acceptance Model (TAM) 11

212 Teori Motivasi Douglas McGregor 13

213 Sistem Informasi Akuntansi 14

214 Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) 19

215 Kapasitas Sumber Daya Manusia 21

216 Teknologi Informasi 23

217 Dukungan Manajemen Puncak 25

22 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya 26

BAB III KERANGKA BERPIKIR KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

31 Kerangka Berpikir 29

32 Konsep Penelitian 33

33 Hipotesis Penelitian 34

BAB IV METODE PENELITIAN

41 Rancangan Penelitian 43

42 Tempat dan Waktu Penelitian 44

43 Populasi dan Sampel 47

44 Variabel 50

45 Metode Pengumpulan Data 56

13

46 Prosedur Pengumpulan Data 57

47 Teknik Analisis Data 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 87

DAFTAR PUSTAKA 91

Lampiran

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 4: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

11

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daaerah sedangkan sisanya

sebesar 152 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk

dalam model persamaan regresi Pengujian hipotesis dengan uji statistik t

menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4310 dan tingkat

signifikansinya adalah 0000 Variabel teknologi informasi berpengaruh positif

pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah

Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2967 dan tingkat

signifikansinya adalah 0004 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi

kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang

ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2543 dan tingkat signifikansinya adalah

0013 Variabel dukungan manajemen puncak memoderasi teknologi informasi

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah di Pemerintah Kota Denpasar yang ditunjukkan dengan nilai t hitung

sebesar 4905 dan tingkat signifikansinya adalah 0000

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas

sumber daya manusia teknologi informasi berpengaruh pada implementasi sistem

informasi pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar sehingga

mempermudah fungsi akuntansi serta mampu menghasilkan laporan keuangan

yang tepat waktu akurat terpercaya bahkan mau diterima oleh pegawai

Sementara itu dukungan manajemen puncak mampu meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia dan teknologi informasi dengan kemampuan yang

dimilikinya serta penyediaan dana anggaran dalam implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah di Pemerintah Kota Denpasar Disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi

implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan menggunakan

variabel moderasi lain

12

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM i

PRASYARAT GELAR ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA v

UCAPAN TERIMAKASIH vi

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

RINGKASAN x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Masalah 1

12 Rumusan Masalah 8

13 Tujuan Penelitian 9

14 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

21 Landasan Teori 11

211 Teori Tecnology Acceptance Model (TAM) 11

212 Teori Motivasi Douglas McGregor 13

213 Sistem Informasi Akuntansi 14

214 Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) 19

215 Kapasitas Sumber Daya Manusia 21

216 Teknologi Informasi 23

217 Dukungan Manajemen Puncak 25

22 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya 26

BAB III KERANGKA BERPIKIR KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

31 Kerangka Berpikir 29

32 Konsep Penelitian 33

33 Hipotesis Penelitian 34

BAB IV METODE PENELITIAN

41 Rancangan Penelitian 43

42 Tempat dan Waktu Penelitian 44

43 Populasi dan Sampel 47

44 Variabel 50

45 Metode Pengumpulan Data 56

13

46 Prosedur Pengumpulan Data 57

47 Teknik Analisis Data 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 87

DAFTAR PUSTAKA 91

Lampiran

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 5: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

12

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM i

PRASYARAT GELAR ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA v

UCAPAN TERIMAKASIH vi

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

RINGKASAN x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

11 Latar Belakang Masalah 1

12 Rumusan Masalah 8

13 Tujuan Penelitian 9

14 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

21 Landasan Teori 11

211 Teori Tecnology Acceptance Model (TAM) 11

212 Teori Motivasi Douglas McGregor 13

213 Sistem Informasi Akuntansi 14

214 Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) 19

215 Kapasitas Sumber Daya Manusia 21

216 Teknologi Informasi 23

217 Dukungan Manajemen Puncak 25

22 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya 26

BAB III KERANGKA BERPIKIR KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

31 Kerangka Berpikir 29

32 Konsep Penelitian 33

33 Hipotesis Penelitian 34

BAB IV METODE PENELITIAN

41 Rancangan Penelitian 43

42 Tempat dan Waktu Penelitian 44

43 Populasi dan Sampel 47

44 Variabel 50

45 Metode Pengumpulan Data 56

13

46 Prosedur Pengumpulan Data 57

47 Teknik Analisis Data 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 87

DAFTAR PUSTAKA 91

Lampiran

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 6: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

13

46 Prosedur Pengumpulan Data 57

47 Teknik Analisis Data 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 64

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 87

DAFTAR PUSTAKA 91

Lampiran

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 7: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

14

DAFTAR TABEL

Tabel 41 Jumlah SKPD Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2016 45

Tabel 42 Sampel Penelitian 48

Tabel 43 Indikator-Indikator Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 53

Tabel 44 Indikator-Indikator Kapasitas Sumber Daya Manusia 54

Tabel 45 Indikator-Indikator Teknologi Informasi 55

Tabel 46 Indikator-Indikator Dukungan Manajemen Puncak 56

Tabel 51 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 65

Tabel 52 Karakteristik Responden 66

Tabel 53 Hasil Statistik Deskriptif 68

Tabel 54 Hasil Uji Validitas 70

Tabel 55 Hasil Uji Reliabilitas 71

Tabel 56 Hasil Uji Normalitas 72

Tabel 57 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 58 Hasil Uji Heteroskedastisitas 73

Tabel 59 Hasil Analisis Regresi Berganda 74

Tebel 510 Hasil Analisis Regresi Moderasi 76

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 8: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 31 Kerangka Berpikir 32

Gambar 32 Konsep Penelitian 34

Gambar 41 Rancangan Penelitian 44

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 9: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 103

Lampiran 2 Jawaban Responden 110

Lampiran 3 Deskriptif Variabel Penelitian 111

Lampiran 4 Uji Validitas 120

Lampiran 5 Uji Reliabilitas 124

Lampiran 6 Uji Normalitas 128

Lampiran 7 Uji Multikoleniaritas 129

Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas 130

Lampiran 9 Uji Regresi Berganda Dan MRA 131

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 10: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

17

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah

membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia Kehidupan

setiap orang sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah

menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan

informatika yang menjadikan komputer internet dan pesatnya perkembangan

teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh

kekurangan di dunia pendidikan dan di organisasi Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006) terdapat tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi

berbasis komputer yaitu Perangkat keras (hardware) Perangkat lunak (software)

dan Pengguna (brainware)

Pada umumnya orang memandang teknologi informasi dapat digunakan

untuk memecahkan masalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan

memudahkan penyelesaian tugas Seperti studi Rahadi (2007) yang menyatakan

bahwa teknologi informasi mempunyai manfaat atau kemudahan bagi seseorang

dalam menghemat waktu maupun tenaga Namun teknologi yang tidak

bermanfaat kurang handal serta biaya tinggi apabila diterapkan akan banyak

menghasilkan hal negatif dan akan berpengaruh pada aktivitas pemakai bahkan

kinerja yang diharapkan tidak tercapai

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 11: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xviii

xviii

Teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting dan

luas perannya bagi keberhasilan organisasi tidak terkecuali organisasi disektor

pemerintahan karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan

efisiensi dan efektivitas komunikasi dan kinerja pegawainya Dalam rangka

mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah terus melakukan berbagai

upaya perbaikan untuk transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan

negaradaerah salah satunya dengan cara penyempurnaan sistem administrasi

negara secara menyeluruh Salah satu cara yang ditempuh pemerintah dengan

menerapkan aplikasi atau perangkat peraturan perundangan tentang pengelolaan

keuangan negaradaerah

Disinilah muncul kebutuhan akan sistem informasi keuangan Sistem

informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan

diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (Cindy and

Ros 2014) Chang (2001) juga menegaskan bahwa informasi akuntansi

memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi dalam

lingkungan yang kompetitif global perubahan teknologi ekonomi tinggi dan

cepat selalu mempengaruhi nilai relevansi informasi akuntansi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka

pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah maka hak dan kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 12: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xix

xix

daerah Bali khususnya Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini telah

menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dimana sistem tersebut diharapkan dapat

lebih menunjang kerja para pegawainya dalam proses laporan keuangan Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan salah satu manifestasi aksi

nyata dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah dalam bidang

pengelolaan keuangan daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

dibangun dalam rangka percepatan transfer data pada asas efesiensi ekonomis

efektif transparan akuntabel dan auditabel dalam penghimpunan data keuangan

daerah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dapat

membantu individu untuk mencapai hasil dari fungsi pekerjaan prestasi

karyawan pencapaian tujuan organisasi dan periode waktu yang telah ditentukan

(Tika 200621)

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar dapat meningkatkan

kemampuan dalam mengelola Keuangan Daerah dan menyalurkan informasi

Keuangan Daerah kepada publik (Darise 2009297) Di sisi lain penelitian

Mohamad dkk (2004) berpendapat bahwa akuntabilitas atau kondisi yang dapat

dipertanggungjawabkan muncul sebagai jawaban terhadap permasalahan

information asymmetry Teori asimetri informasi beranggapan bahwa banyak

terjadi kesenjangan informasi antara pihak manajemen yang mempunyai akses

langsung terhadap informasi dengan pihak konstituen atau masyarakat yang

berada di luar manajemen Fenomena yang terjadi salah satu pejabat di

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 13: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xx

xx

Perusahaan Daerah Parkir Tahun 2016 terindikasi atas kasus pungutan liar tetapi

tetapi belum dikenai hukuman padahal telah terbukti melakukan pungutan liar

(beritabalicom) Hal ini membuktikan bahwa pimpinan tidak memberikan contoh

yang baik kepada seluruh bawahannya dan kepada pimpinan lainnya di setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Denpasar Akuntabilitas dan

transparansi dalam mengelola keuangan daerah tidak diterapkan serta tidak

mempertanggungjawabkan integritas keuangan pengungkapan dan ketaatan

terhadap peraturan perundangan-undangan Walaupun aparat Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang diberikan kewajiban dalam mengelola keuangan daerah

adalah bendahara penerimaan bendahara pengeluaran pembantu bendahara serta

atasan dengan menggunakan bantuan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (Dewi 2014)

Terlepas dari fenomena yang ada keberhasilan Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah dapat dilihat dari kualitas laporan keuangan di

Pemerintah Kota Denpasar yang berhasil mempertahankan opini wajar tanpa

pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut sejak tahun 2012 Opini WTP

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan karena menunjukkan bahwa laporan

keuangan tersebut telah disajikan secara wajar tidak terdapat kesalahan yang

material dan sesuai standar (Atyanta 2011) Prestasi yang diperoleh Pemerintah

Kota Denpasar tersebut tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya dan

teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi semangat bagi aparatur di

Pemerintah Kota Denpasar OrsquoBrien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 14: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xxi

xxi

terdapat beberapa alasan yang menyebabkan sukses atau tidaknya suatu

organisasiperusahaan dalam menerapkan sistem informasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan

sistem informasi antara lain kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan

teknologi informasi (Simanjuntak 2013) Lebih lanjut hasil penelitiannya

menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia (pemakai) dan teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Susilatri Tanjung dan Pebrina (2010)

menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai (sumber daya manusia) dalam proses

pengembangan sistem adanya dukungan manajemen puncak adanya pelatihan

dan pendidikan pemakai ukuran organisasi kemampuan teknik personal sistem

informasi keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi dari

departemen sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Terdapat hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Bagoe (2009) menemukan hasil bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak

berpengaruh positif pada implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

dikarenakan sumber daya manusia yang kurang disiplin dalam penyusunan

laporan keuangan Hal ini didukung oleh penelitian Warisno (2008) yang

menunjukkan bahwa kegagalan sumber daya manusia dalam memahami dan

menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang

ditetapkan pemerintah Senada dengan penelitian sebelumnya Hendra dkk

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 15: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xxii

xxii

(2015) menyatakan bahwa sumber daya manusia sebagai pemakai berpengaruh

negatif pada kinerja sistem informasi akuntansi karena tidak mengerti cara

mengoperasikan sistem tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem sehingga

mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan berakibat pada kinerja sistem

informasi Studi Almilia dan Briliantine (2007) juga menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Selain kapasitas sumber daya manusia teknologi informasi dinyatakan

mampu mempengaruhi implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah Teknologi informasi secara perlahan namun konsisten meresap pada

organisasi pemerintah dan lembaga di semua tingkatan (Manivannan 2011)

Semakin canggih aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kinerja

suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam

pengambilan keputusan (Vienda 2013) Studi yang dilakukan Nihayah (2015)

menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Pada riset

Doms Jarmin and Klimek (2004) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih

tetap menjadi sumber yang paling penting dan layak dari informasi eksternal di

perusahaan

Senada dengan penelitian sebelumnya Nurillah (2014) menemukan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

daerah Penelitian dari Rahman (2015) juga menemukan bahwa pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 16: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xxiii

xxiii

keuangan daerah Pada hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi

pemanfaatan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pengaruhnya

terhadap kualitas laporan keuangan Namun terdapat hasil penelitian yang

berbeda ditemukan oleh penelitian Lindawati dan Irma (2012) mengungkapkan

bahwa teknologi informasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja individual

hal tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian tugas dengan teknologi informasi

dimana didalam menyelesaikan pekerjaan pegawai merasa terhambat dalam

mengakses data untuk memperoleh data yang akurat dan tepat Bahkan ketika

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah digunakan aplikasi ini seringkali

terkendala jaringan sistem yang error dan teknologi informasi yang semakin

canggih di Era Globalisasi saat ini (wwwdjkdkemendagrigoidDiakses

tanggal 2 bulan Agustus tahun 2013)

Motivasi peneliti menguji kembali mengenai pengaruh kapasitas sumber

daya manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi

pengelolaan keuangan daerah karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian-

penelitian sebelumnya Govindarajan (1986) menyatakan bahwa kemungkinan

belum ada kesatuan hasil penelitian atau lebih dikenal dengan istilah faktor

kontinjensi Murray (1990) menjelaskan bahwa diperlukan pendekatan

kontingensi untuk mengindentifikasi variabel lain yang bertindak sebagai

pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset Secara konseptual dan hasil

riset empiris variabel yang berperan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya

manusia dan teknologi informasi pada implementasi sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah salah satunya yaitu dukungan manajemen puncak

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 17: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xxiv

xxiv

Penggunaan variabel dukungan manajemen puncak sebagai variabel

moderasi pernah dilakukan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Lau

(2004) menemukan bukti bahwa hubungan antara partisipasi sumber daya dan

kepuasan pemakai dipengaruhi oleh dukungan manajemen puncak sebagai

variabel moderating Hasil yang sama diperoleh oleh Kim dan Lee (1986) bahwa

hubungan antara partisipasi sumber daya dan kepuasan sistem dipengaruhi oleh

dukungan manajemen puncak sebagai variabel moderasi

Berdasar uraian diatas maka penelitian ini akan meneliti dukungan

manajemen puncak sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia

dan teknologi informasi pada Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan

Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

12 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut

1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

2) Apakah teknologi informasi berpengaruh pada implementasi Sistem Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

3) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh kapasitas sumber

daya manusia pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 18: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xxv

xxv

4) Apakah dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh teknologi

informasi pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah

(SIPKD) di Pemerintah Kota Denpasar

13 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah

1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia

pada implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

di Pemerintah Kota Denpasar

2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh teknologi informasi pada

implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di

Pemerintah Kota Denpasar

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia pada implementasi

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

4) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan dukungan manajemen puncak

memoderasi pengaruh teknologi informasi pada implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar

13 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait diantaranya

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

Page 19: ABSTRAK Dukungan Manajemen Puncak Sebagai Pemoderasi ... · Kata Kunci: Kapasitas Sumber ... sebesar 15,2 persen dipengaruhi oleh variasi faktor-faktor lain yang tidak masuk ... 2.1.3

xxvi

xxvi

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

menambah pembendaharaan teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

memuat model mengenai sikap individu untuk menerima dan menggunakan

teknologi dan teori Motivasi Douglas McGregor yang memuat model

mengenai perbedaan dasar mengenai perilaku manusia yang digunakan para

pimpinan mengamati perilaku pegawainya dalam organisasi yang dipimpinya

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia teknologi

informasi dan dukungan manajemen puncak pada Implementasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota

Denpasar serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis

sebagai referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kota Denpasar dapat memperhatikan hal-hal seperti pemberian kualifikasi

pendidikan dengan pelatihan dan workshop untuk menunjang implementasi

aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Tidak hanya itu

diharapkan pimpinan lebih peduli terhadap kondisi peralatan yang rusak atau

usang agar cepat diganti atau diperbaiki demi percepatan transfer data dalam

keberhasilan implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah