ABSTRAK - repository.upnyk.ac.idrepository.upnyk.ac.id/8046/1/ABSTRAK.pdfDimana dengan adanya...

1
ABSTRAK: Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana gerakan Republik Maluku selatan bisa muncul kembali paska kerusuhan yang terjadi di Maluku sejak tahun 1999- 2004. Dimana dengan adanya bencana sosial ini menjadikan RMS di Belanda dan Maluku mempunyai energi baru untuk kembali memperjuangkan keinginannya untuk melepaskan diri dari negara Republik Indonesia. Selain di Maluku, gerakan ini juga terjadi di Belanda, dan ini diyakini dari statistik kependudukan warga negara Belanda, Orang Maluku di Belanda berada di peringkat ke 3 imigran terbanyak di Belanda dengan total lebih dari 60 ribu jiwa. Tentu saja untuk ukuran negara sekecil Belanda, ini merupakan satu kekuatan baru jika aspirasi kelompok ini tidak diakomodir. Keberadaan RMS ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijadikan bahan penelitian dalam kerangka Ilmu Hubungan Internasional. Kepentingan nasional, identitas local yang menimbulkan timbulnya nasionalisme etnik menjadikan hal ini perlu dikaji lebih dalam. Adanya konflik social dan kurangnya tanggapan pemerintah menjadikan adanya ketidakpuasan kelompok kepentingan yang menjadikan adanya upaya untuk melepaskan diri. Tentu saja terdapat juga ketidakadilan dan diskriminasi serta pemaksaan yang menjadikan masalah ini semakin berlarut. Ketika pemerintah tidak secara tanggap melihat masalah ini dengan cerdas, maka ada kemungkinan akan terjadi juga hal yang sama di daerah lain di Indonesia. Dari beberapa pertimbangan maka penulis mengambil RMS sebagai bahan kajian dalam penulisan skripsi ini. Berdasarkan atas alasan Pribadi sebagai orang Maluku penulis ingin menjelaskan dan memberikan gambaran bagaimana sebenarnya RMS itu sendiri dan apa saja yang menyangkut tentang RMS yang seolah-olah terus menjadi stereotipe bagi sebagian besar orang Maluku. Semoga dengan skripsi ini, para pembaca lebih terbuka pemikirannya dalam menanggapi dan menyikapi apa yang sebenarnya terjadi di Maluku dan daerah-daerah yang memiliki gerakan pembebasan lainya di Indonesia.

Transcript of ABSTRAK - repository.upnyk.ac.idrepository.upnyk.ac.id/8046/1/ABSTRAK.pdfDimana dengan adanya...

Page 1: ABSTRAK - repository.upnyk.ac.idrepository.upnyk.ac.id/8046/1/ABSTRAK.pdfDimana dengan adanya bencana sosial ini menjadikan RMS di Belanda dan Maluku mempunyai energi baru untuk kembali

ABSTRAK:

Penelitiaan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana gerakan Republik Malukuselatan bisa muncul kembali paska kerusuhan yang terjadi di Maluku sejak tahun 1999-2004. Dimana dengan adanya bencana sosial ini menjadikan RMS di Belanda danMaluku mempunyai energi baru untuk kembali memperjuangkan keinginannya untukmelepaskan diri dari negara Republik Indonesia. Selain di Maluku, gerakan ini jugaterjadi di Belanda, dan ini diyakini dari statistik kependudukan warga negara Belanda,Orang Maluku di Belanda berada di peringkat ke 3 imigran terbanyak di Belanda dengantotal lebih dari 60 ribu jiwa. Tentu saja untuk ukuran negara sekecil Belanda, inimerupakan satu kekuatan baru jika aspirasi kelompok ini tidak diakomodir.

Keberadaan RMS ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijadikanbahan penelitian dalam kerangka Ilmu Hubungan Internasional. Kepentingan nasional,identitas local yang menimbulkan timbulnya nasionalisme etnik menjadikan hal ini perludikaji lebih dalam. Adanya konflik social dan kurangnya tanggapan pemerintahmenjadikan adanya ketidakpuasan kelompok kepentingan yang menjadikan adanya upayauntuk melepaskan diri. Tentu saja terdapat juga ketidakadilan dan diskriminasi sertapemaksaan yang menjadikan masalah ini semakin berlarut. Ketika pemerintah tidaksecara tanggap melihat masalah ini dengan cerdas, maka ada kemungkinan akan terjadijuga hal yang sama di daerah lain di Indonesia.

Dari beberapa pertimbangan maka penulis mengambil RMS sebagai bahan kajiandalam penulisan skripsi ini. Berdasarkan atas alasan Pribadi sebagai orang Malukupenulis ingin menjelaskan dan memberikan gambaran bagaimana sebenarnya RMS itusendiri dan apa saja yang menyangkut tentang RMS yang seolah-olah terus menjadistereotipe bagi sebagian besar orang Maluku. Semoga dengan skripsi ini, para pembacalebih terbuka pemikirannya dalam menanggapi dan menyikapi apa yang sebenarnyaterjadi di Maluku dan daerah-daerah yang memiliki gerakan pembebasan lainya diIndonesia.