ABSTRAK abdominal wound dehiscence dan Skor Rotterdam - Copy.doc

2
ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN ABDOMINAL WOUND DEHISCENCE MENURUT VARIABEL ROTTERDAM DI DIVISI BEDAH DIGESTIF RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG Sebastian Buddy Setiawan, Yarman Haryono Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Latar Belakang : Abdominal wound dehiscence adalah salah satu komplikasi pasca operasi yang paling serius. Insidensi pada populasi dewasa mencapai 0,3-3,5% dan pada usia lanjut insidensinya meningkat menjadi 10%. Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya abdominal wound dehiscence sampai burst abdomen bervariasi, hingga saat ini variabel Rotterdam dapat digunakan untuk menilai faktor resiko terjadinya abdominal wound dehiscence dengan spesifitas dan sensivitas yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan karakteristik pasien dengan abdominal wound dehiscence menurut variabel Rotterdam di divisi Bedah Digestif RSUP Dr. Hasan Sadikin. Metode : Data dikumpulkan dari rekam medis pasien dengan abdominal wound dehiscence periode January 2011 sampai Desember 2014 di Divisi Bedah Digestif RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Hasil : Didapatkan 232 pasien yang mengalami abdominal wound dehiscence, 123 berjenis kelamin laki-laki (53%) dan 109 perempuan (47%). Dari kategori umur didapatkan yang terbanyak yang mengalami abdominal wound dehiscence adalah dari kelompok 14 - 40 tahun sebanyak 98 pasien ( 42,24%). Dari data ditemukan 105 pasien (45,25%) yang berasal dari kasus gawat darurat, dan ditemukan penyakit penyerta berupa penyakit paru kronis pada 37 pasien, 9 pasien disertai ascites. 16 pasien dengan jaundice. 141 dengan anemia, dan terdapat 48 pasien dengan penyakit penyerta berupa batuk. Berdasarkan tipe operasi didapatkan 20 pasien (8,62%) dengan pasca operasi kandung empedu dan salurannya, 20 pasien (8,62%) dengan pasca operasi gaster

Transcript of ABSTRAK abdominal wound dehiscence dan Skor Rotterdam - Copy.doc

ABSTRAK

KARAKTERISTIK PASIEN ABDOMINAL WOUND DEHISCENCE MENURUT VARIABEL ROTTERDAM DI DIVISI BEDAH DIGESTIF RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNGSebastian Buddy Setiawan, Yarman HaryonoDivisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Latar Belakang : Abdominal wound dehiscence adalah salah satu komplikasi pasca operasi yang paling serius. Insidensi pada populasi dewasa mencapai 0,3-3,5% dan pada usia lanjut insidensinya meningkat menjadi 10%. Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya abdominal wound dehiscence sampai burst abdomen bervariasi, hingga saat ini variabel Rotterdam dapat digunakan untuk menilai faktor resiko terjadinya abdominal wound dehiscence dengan spesifitas dan sensivitas yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan karakteristik pasien dengan abdominal wound dehiscence menurut variabel Rotterdam di divisi Bedah Digestif RSUP Dr. Hasan Sadikin. Metode : Data dikumpulkan dari rekam medis pasien dengan abdominal wound dehiscence periode January 2011 sampai Desember 2014 di Divisi Bedah Digestif RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Hasil : Didapatkan 232 pasien yang mengalami abdominal wound dehiscence, 123 berjenis kelamin laki-laki (53%) dan 109 perempuan (47%). Dari kategori umur didapatkan yang terbanyak yang mengalami abdominal wound dehiscence adalah dari kelompok 14 - 40 tahun sebanyak 98 pasien ( 42,24%). Dari data ditemukan 105 pasien (45,25%) yang berasal dari kasus gawat darurat, dan ditemukan penyakit penyerta berupa penyakit paru kronis pada 37 pasien, 9 pasien disertai ascites. 16 pasien dengan jaundice. 141 dengan anemia, dan terdapat 48 pasien dengan penyakit penyerta berupa batuk. Berdasarkan tipe operasi didapatkan 20 pasien (8,62%) dengan pasca operasi kandung empedu dan salurannya, 20 pasien (8,62%) dengan pasca operasi gaster dan duodenum, 79 pasien (34,06%) dengan pasca operasi usus halus, 113 pasien (48,70%) dengan pasca operasi usus besar, dan tidak didapatkan pasien dengan pasca operasi esofagus maupun vaskular. Dari data juga didapatkan 141 pasien (60,77%) dengan abdominal wound dehiscence yang didahului dengan infeksi pada luka operasi, dan 22 pasien (9,48%) yang mengalami burst abdomen dan 29 pasien (12,5%) meninggal.Kesimpulan

Penderita dengan abdominal wound dehiscence terbanyak berasal dari kelompok umur 14 40 tahun, dengan penyakit penyerta terbanyak adalah anemia dengan tipe pasca operasi usus besar dan diawali dengan adanya infeksi pada luka operasi.Kata kunci : Abdominal wound dehiscence, Variabel Rotterdam, Faktor resiko