ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner...

22
iii I Made Aries Susetia Mahdi. 1211205003. 2016. Pemilihan Jenis Kuliner Tradisiomal Sebagai Pendukung Agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T. dan Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P. ABSRTAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuliner tradisional apa yang dapat dikembangkan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, menentukan kriteria, dan alternatif kuliner tradisional yang menjadi prioritas pendukung pengembangan agrowisata di desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dari April hingga Juli 2016. Penelitian menggunakan metode observasi survei. Kuliner tradisional di Desa Kerta dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu makanan, jajanan, dan minuman. Pemilihan jenis kuliner tradisional menggunakan metode Analisis Hirarki Proses (AHP). Lima orang pakar dipilih untuk memberikan nilai atau skor terhadap kriteria dan alternatif kuliner. Prioritas global alternatif makanan diperoleh oleh babi guling pada peringkat pertama dengan skor 0,402, diikuti oleh sate lilit (skor 0,244), lawar paku (skor 0,141), lawar embung (skor 0,102), sambel matah (skor 0,059), dan nasi sela dengan skor 0,053. Prioritas global alternatif jajanan di peringkat pertama diperoleh oleh rujak yaitu dengan skor 0,377, diikuti oleh klepon kentang (skor 0,157), klepon ketela (skor 0,138), pisang rai (skor 0,123), ketimus (skor 0,111), dan sumping dengan skor 0,096. Prioritas alternatif minuman diperoleh es damulan pada peringkat pertama dengan skor 0,263, diikuti oleh kopi luwak (skor 0,196), es kelapa muda (skor 0,180), loloh kayumanis (skor 0,157), kopi jahe (skor 0,127), dan loloh tibah pada peringkat terakhir dengan skor 0,077. Kata Kunci : kuliner tradisional, agrowisata, analisis hirarki proses.

Transcript of ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner...

Page 1: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

iii

I Made Aries Susetia Mahdi. 1211205003. 2016. Pemilihan Jenis Kuliner

Tradisiomal Sebagai Pendukung Agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan,

Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Ketut

Satriawan, M.T. dan Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P.

ABSRTAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuliner tradisional apa yang

dapat dikembangkan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,

Provinsi Bali, menentukan kriteria, dan alternatif kuliner tradisional yang menjadi

prioritas pendukung pengembangan agrowisata di desa Kerta, Kecamatan

Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dari April

hingga Juli 2016. Penelitian menggunakan metode observasi survei. Kuliner

tradisional di Desa Kerta dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu makanan,

jajanan, dan minuman. Pemilihan jenis kuliner tradisional menggunakan metode

Analisis Hirarki Proses (AHP). Lima orang pakar dipilih untuk memberikan nilai

atau skor terhadap kriteria dan alternatif kuliner. Prioritas global alternatif

makanan diperoleh oleh babi guling pada peringkat pertama dengan skor 0,402,

diikuti oleh sate lilit (skor 0,244), lawar paku (skor 0,141), lawar embung (skor

0,102), sambel matah (skor 0,059), dan nasi sela dengan skor 0,053. Prioritas

global alternatif jajanan di peringkat pertama diperoleh oleh rujak yaitu dengan

skor 0,377, diikuti oleh klepon kentang (skor 0,157), klepon ketela (skor 0,138),

pisang rai (skor 0,123), ketimus (skor 0,111), dan sumping dengan skor 0,096.

Prioritas alternatif minuman diperoleh es damulan pada peringkat pertama dengan

skor 0,263, diikuti oleh kopi luwak (skor 0,196), es kelapa muda (skor 0,180),

loloh kayumanis (skor 0,157), kopi jahe (skor 0,127), dan loloh tibah pada

peringkat terakhir dengan skor 0,077.

Kata Kunci : kuliner tradisional, agrowisata, analisis hirarki proses.

Page 2: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

iv

I Made Aries Susetia Mahdi. 1211205003. 2016. Selection of Culinary Type as a

Support for Agrotourism in Kerta Village, Subdistrict Payangan, Rigency

Gianyar, Province of Bali. Under the guidance of Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan,

M.T and Dr. Ir Luh Putu Wrasiati, M.P.

ABSTRACT

The aim of this research was to determine traditional culinary, the criteria,

and the alternative traditional culinary in which could be a priority to support the

development of Agrotourism in Countryside Kerta Village, Subdistrict Payangan,

Rigency Gianyar, Bali of Province. This research was conducted from April until

July 2016. Using observation and survey method. Traditional culinary in Kerta

Village is divided into three types which are foods, snacks, and beverage. The

selection of traditional culinary type uses Analysis Hierarchy Process (AHP). Five

experts were chosen to give a score for criteria and culinary alternative. The

global priority of food alternative goes to babi guling in the first rank with a score

of 0,402 followed by sate lilit (score 0.244), lawar paku (score 0.141), lawar

embung (score 0.102), sambal matah (score 0.059), and nasi sela with a score of

0.053. The global priority for snacks alternatives in the first rank is rujak with a

score of 0,377, followed by klepon kentang (score 0.157), klepon ketela (score

(0.138), pisang rai (score 0.123), ketimus (score 0.111), and sumping (score

0.096). The global priority of drink alternatives achieved by es daluman as the

first priority with a score 0,263, followed by kopi luwak (score 0.196), es kelapa

muda (score 0.180), loloh kayumanis (score 0.157), kopi jahe (score 0.127) and

loloh tibah in the last priority with a score of 0.077.

Keywords: traditional culinary, agro-tourism, analytical hierarchy process.

Page 3: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

v

RINGKASAN

Kementerian pariwisata telah menetapkan lima destinasi wisata kuliner di

Indonesia antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, dan Bali. Penetapan

daerah destinasi kuliner ini ditetapkan berdasarkan enam kelayakan yaitu : (1)

produk dan daya tarik utama, (2) pengemasan produk, (3) kelayakan pelayanan,

(4) kelayakan lingkungan, (5) kelayakan bisnis, (6) peran pemerintah dalam

mengembangkan daerah destinasi kuliner (Bali Post, 2015).

Gianyar merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang terkenal dengan

daerah seni dan memiliki banyak daerah wisata yang menjadi tujuan wisatawan

asing maupun lokal. Agropolitan secara umum diartikan sebagai kota pertanian.

Agropolitan adalah daerah pertanian yang tumbuh dan berkembang karena

berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani dan mendorong

kegiatan pengembangan pertanian di wilayah sekitarnya (Farhanah, 2015).

Dengan ditetapkannya Desa Kerta sebagai pusat agropolitan di Kabupaten

Gianyar, sehingga perlu jenis kuliner tradisional sebagai penunjang agrowisata di

Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan

jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

dalam berwisata dan diharapkan berfungsi menjadi salah satu pilihan wisatawan

untuk berwisata. Sektor kuliner memberikan kontribusi terhadap pendapatan

negara sebesar Rp. 208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 4,5% per tahun.

Tenaga kerja yang diserap di sektor kuliner mencapai 3,7 juta orang, dengan rata-

rata pertumbuhan mencapai 26% per tahun (Anonimus, 2015). Tiga hal yang

perlu dikembangkan oleh suatu daerah agar menarik untuk dikunjungi, yaitu

Page 4: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

vi

adanya sesuatu yang menarik untuk dilihat (something to see), sesuatu yang

menarik dan khas untuk dibeli (something to buy), dan suatu aktivitas yang dapat

dilakukan di tempat tersebut (something to do) (Yoeti, 1980). Hal lain yang harus

diperhatikan dalam pengembangan daerah tujuan wisata, yaitu harus mampu

bersaing dengan objek wisata yang serupa yang terdapat di daerah lain, harus tetap

atau tidak pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan, harus

memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri khas

tersendiri.

Agrowisata merupakan suatu kegiatan pengembangan sumber daya alam

di bidang pertanian yang memiliki potensi untuk dijadikan kawasan wisata.

Agrowisata didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan perjalanan wisata yang

memanfaatkan sektor pertanian untuk memperluas pengetahuan, pengalaman,

pemahaman, di bidang pertanian (Sumarwoto, 1990).

Kuliner adalah segala sesuatu hal yang berkaitan dengan dapur dan masak-

memasak. Kuliner juga sering dikatakan sebagai salah satu kebutuhan pokok yang

tidak dapat ditinggalkan dan erat kaitannya dengan masyarakat. Dalam pandangan

sosial budaya kuliner atau makanan memiliki makna lebih luas dari sekedar

nutrisi. Makanan bisa saja terkait dengan penghargaan, kepercayaan, status,

kesetiakawanan, dan ketentraman bagi yang mengkonsumsinya.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk megetahui jenis kuliner

tradisional yang dapat dikembangkan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan,

Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, menentukan kriteria dan alternatif kuliner

tradisional, dan mengetahui kuliner tradisional yang sesuai untuk dijadikan

sebagai pendukung pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan

Page 5: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

vii

Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Kuliner tradisional di Desa Kerta

dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu makanan, jajanan, dan minuman.

Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

untuk mengetahui peringkat jenis kuliner yang paling penting untuk dijadikan

sebagai pendukung pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan

Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Hasil diperoleh melalui proses

perbandingan setiap alternatif dengan kriteria yang telah ditentukan oleh lima

orang pakar.

Berdasarkan proses perhitungan dengan metode Analytic Hierarchy

Process (AHP), nilai prioritas global untuk alternatif makanan tradisional yang

terdapat di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali,

prioritas pertama diperoleh babi guling dengan skor 0,402, diikuti oleh sate lilit

pada peringkat kedua dengan skor 0,244, diikuti lawar paku (skor 0,141), lawar

mbung (skor 0,102), sambel matah (skor 0,059), dan nasi sela di peringkat

terakhir dengan skor 0,053. Perhitungan prioritas global alternatif jajanan

tradisional yang terdapat di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianya,

Provinsi Bali, skor tertinggi diperoleh oleh rujak dengan skor 0,377. Prioritas

kedua adalah klepon kentang dengan skor 0,157, diikuti oleh klepon ketela (skor

0,138), Pisang rai (skor 0,123), ketimus (skor 0,111), dan sumping pada prioritas

terakhir dengan skor 0,096. Prioritas global alternatif minuman tradisional yang

terdapat di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali,

skor tertinggi diperoleh oleh es daluman dengan skor 0,263. Prioritas kedua

diperoleh oleh kopi luwak dengan skor 0,196, diikuti es kelapa muda (skor 0,180),

Page 6: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

viii

loloh kayumanis (skor 0,157), kopi jahe (skor 0,127), dan loloh tibah pada

prioritas terakhir dengan skor 0,077.

Berdasarkan penelitian ini maka disarankan agar masyarakat Desa Kerta

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner tradisional babi guling, rujak,

dan es daluman untuk menunjang pengembangan agrowisata di Desa Kerta,

kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut mengenai penampilan dan sajian yang lebih spesifik,

sehingga mampu menambah daya tarik wisatawan dan mendukung

pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten

Gianyar, Provinsi Bali.

Page 7: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

ix

Page 8: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

x

RIWAYAT HIDUP

I Made Aries Susetia Mahdi lahir di Bangli 22 Desember 1994. Penulis

merupakan adik kandung dari Ni Wayan Ayu Kartika, dan merupakan putra kedua

dari ayah I Made Suartika dan ibu Runny Kusuma Wardani. Penulis beragama

Hindu dan memulai jenjang pendidikan formal di SDN 1 Bangbang pada tahun

2000. Tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Tembuku hingga

tahun 2009 dan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Tembuku hingga tahun

2012.

Tahun 2012 penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan tercatat

sebagai mahasiswa aktif program S1 pada Program Studi Teknologi Industri

Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana melalui jalur

undangan. Selama menempuh pendidikan tinggi penulis aktif dalam kegiatan

akademik dan non akademik.

Penulis

I Made Aries Susetia Mahdi

Page 9: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul

“Pemilihan Jenis Kuliner Tradisional Sebagai Pendukung Pengembangan

Agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi

Bali” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknologi

Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Skripsi ini dapat tersusun dengan baik karena adanya bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T., selaku dosen pembimbing I dan Dr. Ir.

Luh Putu Wrasiati,MP., selaku dosen pembimbing II sekaligus orang tua

penulis di kampus yang ikut membantu, memberikan masukan dan partisipasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Dewa Gede Mayun Permana, M.S., selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Udayana.

3. Cokorda Bayu Sadyasmara, S.TP., M.Sc., yang banyak sekali memberikan

jalan dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staff pegawai yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah membantu memberikan masukan dan semangat selama penulis

menempuh pendidikan.

Page 10: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xii

5. I Made Suartika, Runny Kusuma Wardani yang merupakan orang tua

kandung penulis, dan Ni Wayan Ayu Kartika sebagai kakak kandung penulis

yang selalu memberikan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu pakar yang sangat membantu dalam proses penyelesaian

skripsi.

7. Gusti Putu Agus Darmataba yang menemani saya dalam proses pencarian

data, dan banyak sekali membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Made Topan Wira Aristya dan Wayan Nadia Martaningsih yang banyak

membantu saya dalam proses pembuatan skripsi.

9. Kawan-kawan seperjuangan Jurusan Teknologi Industri Pertanian Angkatan

2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberikan

dorongan dalam penyelesaian skripsi.

10. Rekan-rekan di bawah bimbingan Bapak Satriawan yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah banyak memberi dorongan dalam

menyelesaikan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan optimal untuk menyusun skripsi ini, namun

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

penyempurnaannya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Bukit Jimbaran, Oktober 2016

Penulis

Page 11: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……………………………………………………………………...... i

HALAMAN PERSYARATAN …………………………………………...... ii

ABSTRAK …………………………………………….................................... iii

RINGKASAN ……………………………………………………………...... v

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………......... ix

RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………......... x

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...... Xi

DAFTAR ISI …………………………………………………………......... xii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...... xv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………...... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xviii

I. PENDAHULUAN …………………………………………………...... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 5

II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………...………...... 6

2.1. Agrowisata ……………………………….…...……………..….. 6

2.2. Kuliner ………………………………………………………...... 7

Page 12: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xiv

2.3. Manfaat Pengembangan Agrowisata …………………………… 10

2.4. Analytic Hierarchy Process (AHP) …………………………...... 13

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 20

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………...... 20

3.2. Tahapan Penelitian …………………………………….……... 20

3.3. Metode Pengumpulan Data ……………………………………... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 28

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ……………………......... 28

4.2. Penentuan Kriteria dan Alternatif Kuliner Tradisional di Desa

kerta ……………………………………………………………...

39

4.3. Bagan Hirarki …………………………………………………... 32

4.4. Prioritas Kirteria dan Alternatif Kuliner Tradisional di desa Kerta 33

4.4.1. Prioritas Alternatif Makanan Tradisional di Desa Kerta ... 35

4.4.2. Prioritas Alternatif Jajanan Tradisional di Desa Kerta ... 38

4.4.3. Prioritas Alternatif Minuman Tradisional di Desa Kerta .. 42

4.4.4. Prioritas Global Alternatif Kuliner Tradisional di Desa

Kerta ………………………………………………......

45

V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………............. 50

5.1. Kesimpulan …………………………………………………..... 50

5.2. Saran ………………………………………………………….... 51

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...……... 52

LAMPIRAN ………………………………………………………………… 57

Page 13: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1 Struktur Hirarki AHP …………………………………………............. 17

2 Diagram Alir Penelitian Pemilihan Prioritas Kuliner ………………..... 20

3 Bagan Hirarki Makanan Tradisional …………………………………... 32

4 Bagan Hirarki Jajanan Tradisional …….…………………………......... 33

5 Bagan Hirarki Minuman Tradisional .…………………………........... 33

Page 14: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xvi

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Kuliner Tradisional Kabupaten Gianyar …………………................... 9

2. Matriks Perbandingan Berpasangan ………………………................. 22

3. Nilai Skala Komparasi Berpasangan …………………………………. 23

4. Nilai Rata-Rata Konsistensi ……..……………….……….................. 26

5. Kriteria Kuliner Tradisional Bali …………………………….............. 27

6. Kriteria Kuliner Tradisional di Desa Kerta Payangan Gianyar ………. 30

7. Alternatif Kuliner di Desa Kerta Payangan Gianyar …………............ 31

8. Prioritas Kriteria Makanan dan Jajanan di Desa Kerta ………………. 33

9. Prioritas Kriteria Minuman di Desa Kerta ……………………............ 34

10. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Rasa …………….. 35

11. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Penampakan /

Penampilan ..…………………………………………………………..

36

12. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Kandungan Gizi …. 37

13. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Harga ……............ 38

14. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Rasa ………………. 39

15. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Penampakan /

Penampilan ...………………………………………………………….

40

16. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Kandungan Gizi ……. 40

17. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Harga ………........... 41

18. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Rasa …………….. 42

Page 15: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xvii

19. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Warna ……........... 43

20. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Aroma ……........... 44

21. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Harga ……........... 44

22. Prioritas Global Alternatif Makanan Tradisional di Desa Kerta …......... 45

23. Prioritas Global Alternatif Jajanan Tradisional di Desa Kerta ……........ 47

24. Prioritas Global Alternatif Minuman Tradisional di Desa Kerta …........ 48

Page 16: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuisioner Pemilihan Kriteria Kuliner Tradisional Bali ………..……... 58

2. Matriks Perbandingan Berpasangan ………………………………….... 60

3. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Rasa ...……………………..

61

4. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Penampilan / penampakan …

62

5. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Kandungan Gizi ..…….…..

63

6. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Harga ……………………...

64

7. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Jajanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Rasa …………………….........

65

8. Kuisioner matriks perbandingan berpasangan alternatif jajanan

tradisional Desa Kerta terhadap kriteria Penampakan / Penampilan ……

66

9. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Jajanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Kandungan Gizi …………..

67

10. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Jajanan

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Harga ……………………...

68

11. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Rasa ……………………….

69

12. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Warna ……………………..

70

13. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Aroma …………………….

71

14. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman

Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Harga ……………………...

72

15. Perhitungan Penentuan Prioritas Kriteria Makanan dan Jajanan

Tradisional Desa Kerta ………………………………………………...

73

16. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Rasa …… 74

17. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Penampilan /

Penampakan ……………………………………………………………

75

Page 17: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

xix

18. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Kandungan

Gizi …………………………………………………………………….

76

19. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Harga …. 77

20. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Rasa ………. 78

21. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Penampakan /

Penampilan …………………………………………………………….

79

22. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Kandungan

Gizi …………………………………………………………………….

80

23. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Harga ……... 81

24. Perhitungan Penentuan Prioritas Kriteria Minuman Tradisional Desa

Kerta …………………………………………………………………...

82

25. Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Rasa ……. 83

26. Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Warna …... 84

27. Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Aroma .… 85

28 Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Harga … 86

29. Prioritas Global Alternatif Makanan …………………………………... 87

30. Prioritas Global Alternatif Jajanan ………………………………....... 87

31 Prioritas Global Alternatif Minuman …………………………………... 87

Page 18: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pariwisata telah berkembang sangat beragam sesuai minat

wisatawan. Salah satu jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan adalah

agrowisata. Pengembangan agrowisata merupakan upaya terhadap pemanfaatan

potensi pertanian yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman

rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata adalah sistem

kegiatan terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus

pertanian, dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan, dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat petani (Sutjipta, 2001). Agrowisata merupakan salah

satu objek wisata yang menjadi pilihan utama oleh para wisatawan baik lokal

maupun wisatawan asing.

Kementerian pariwisata telah menetapkan lima destinasi wisata kuliner di

Indonesia antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, dan Bali. Penetapan

daerah destinasi kuliner ini ditetapkan berdasarkan enam kelayakan yaitu : (1)

produk dan daya tarik utama, (2) pengemasan produk, (3) kelayakan pelayanan,

(4) kelayakan lingkungan, (5) kelayakan bisnis, (6) peran pemerintah dalam

mengembangkan daerah destinasi kuliner (Bali Post, 2015).

Makanan tradisional Indonesia adalah semua jenis makanan yang dibuat

dan diolah di Indonesia, dengan menggunakan bahan lokal dan cara pengolahan

yang beragam dan bervariasi. Sekitar tahun 1970-an bisnis kuliner tradisional

mulai berkembang, pada tahun 2000-an pengusaha kuliner tradisional mulai

menyadari dan menggali potensi-potensi kuliner tradisional. Makanan traisional

Page 19: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

2

Indonesia kaya akan aneka ragam bumbu dan rempah-rempah yang dapat

diharapkan menjadi potensi yang sulit untuk ditiru negara-negara lainnya di dunia

mengingat keunikan dan keberagamannya (Martion dan Hidajat, 2014).

Makanan tradisional Bali mempunyai cita rasa yang khas dan dapat

dijadikan sebagai salah satu pelestarian budaya yang menjadi daya tarik

wisatawan. Berbagai macam jenis kuliner Bali dikemas sedemikian rupa sehingga

menjadi salah satu atraksi alternatif popular disamping atraksi-atraksi wisata

lainnya. Agropolitan secara umum diartikan sebagai kota pertanian. Agropolitan

adalah daerah pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem

dan usaha agribisnis serta mampu melayani dan mendorong kegiatan

pengembangan pertanian di wilayah sekitarnya (Farhanah, 2015). Dengan

ditetapkannya Desa Kerta sebagai pusat agropolitan di Kabupaten Gianyar, (Perda

Gianyar No. 16, 2012), sehingga perlu jenis kuliner tradisional sebagai penunjang

agrowisata di Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta.

Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya

tarik wisatawan dalam berwisata dan diharapkan berfungsi menjadi salah satu

pilihan wisatawan untuk berwisata. Kuliner digolongkan menjadi tiga jenis yaitu

makanan, minuman, dan jajanan. Faktor ketertarikan konsumen terhadap kuliner

tradisional Bali adalah komposisi, bahan makanan, kandungan gizi dan zat pada

makanan, rasa, aroma, tekstur, warna dan cara pengolahan makanan. Faktor

penyajian seperti pengemasan, porsi, dan kebersihan makanan juga

mempengaruhi minat wisatawan untuk mengkonsumsi makanan yang ditawarkan.

Selain itu faktor harga juga menjadi pertimbangan bagi wisatawan saat

Page 20: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

3

memutuskan untuk mengkonsumsi makanan atau berbelanja (Priskila dan Ritzky,

2015).

Wisata kuliner didefinisikan sebagai wisata yang menyediakan berbagai

fasilitas pelayanan dan aktivitas kuliner yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan

wisatawan yang dibangun untuk rekreasi, relaksasi, pendidikan dan kesehatan

(Suryadana, 2009). Wisata kuliner diharapkan berfungsi menjadi salah satu

pilihan wisatawan untuk berwisata. Sektor kuliner memberikan kontribusi

terhadap pendapatan negara sebesar Rp. 208,6 triliun dengan rata-rata

pertumbuhan 4,5% per tahun. Tenaga kerja yang diserap di sektor kuliner

mencapai 3,7 juta orang, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 26% per tahun.

Ini menunjukkan bahwa kuliner di Indonesia dapat menjadi penggerak ekonomi

masyarakat (Anonimus, 2015).

Kawasan Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar terletak

pada ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut (BPS, 2015). Desa

Kerta adalah kawasan subur dengan sumber air yang mencukupi. Panorama

alamnya sangat indah dengan latar lembah Sungai Ayung dan hamparan sawah

yang eksotik, sehingga selain untuk pertanian juga cocok sebagai tujuan wisata

di Bali (Rai, dkk., 2015). Kuliner menjadi salah satu daya tarik yang akan

mendukung perkembangan agrowisata di Desa Kerta sehingga diperlukan kuliner

penunjang sesuai dengan minat wisatawan.

Tiga hal yang perlu dikembangkan oleh suatu daerah agar menarik untuk

dikunjungi, yaitu adanya sesuatu yang menarik untuk dilihat (something to see),

sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli (something to buy), dan sesuatu

aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut (something to do). Hal lain yang

Page 21: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

4

harus diperhatikan dalam pengembangan daerah tujuan wisata, yaitu harus mampu

bersaing dengan objek wisata yang serupa yang terdapat di daerah lain, harus tetap

atau tidak pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan, harus

memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri khas

tersendiri (Yoeti, 1980).

Metode Analisis Hirarki Proses (AHP) merupakan salah satu metode yang

dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan dengan menguraikan

masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki (Saaty, 1993). Metode

ini digunakan untuk menentukan jenis kuliner yang akan dikembangkan untuk

menunjang agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,

Provinsi Bali. Metode AHP juga menghasilkan prioritas dari berbagai kriteria

yang dipilih untuk pengambilan keputusan. Hal ini digunakan untuk

mengantisipasi ketidakkonsistenan yang mungkin terjadi karena manusia

memiliki keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara konsisten, terutama

dalam membandingkan banyak kriteria.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu :

1. Apa saja jenis kuliner yang dapat dikembangkan sebagai pendukung

agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,

Provinsi Bali?

2. Kriteria apakah yang menjadi dasar dalam pemilihan jenis kuliner tradisional

Bali sebagai pendukung agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan,

Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali?

Page 22: ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan

5

3. Alternatif kuliner tradisional apakah yang menjadi prioritas sebagai penunjang

agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi

Bali?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui jenis kuliner tradisional yang dapat dikembangkan di Desa Kerta,

Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

2. Menentukan kriteria kuliner tradisional sebagai pendukung pengembangan

agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi

Bali.

3. Menentukan alternatif kuliner tradisional yang menjadi prioritas pendukung

pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten

Gianyar, Provinsi Bali

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

pengambil kebijakan untuk pengembangan Usaha Mikor Kecil Menengah

(UMKM) berupa alternatif jenis kuliner tradisional Bali sebagai pendukung

agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi

Bali.