Abses

7
Abses Abses adalah penimbunan nanah yang terjadi akibat infeksi bakteri. Abses dapat terjadi di mana saja pada bagian tubuh kita. Abses dapat terlihat karena berada di bagian luar tubuh (pada lapisan kulit) atau terjadi pada organ dalam tubuh, yang tidak terlihat. Penyebab Ketika bakteri masuk ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. sebagian sel mati jaringan yang sehat itu mati, dan hancur meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Kondisi ini memicu sel-sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi masuk ke dalam rongga tersebut, memerangi bakteri, dan kemudian mati. Sel darah putih yang mati itulah yang membentuk cairan nanah, yang mengisi rongga tersebut. Gejala Tidak dapat dirasakan gejala saat kuman menyerang suatu bagian tubuh tertentu. Tetapi setelah abses terbentuk, biasanya kita merasa tidak nyaman, terjadi pembengkakan, demam dan jika abses terjadi di organ luar tubuh, akan terlihat kumpulan nanah. Sedangkan jika abses terjadi di bagian dalam tubuh, maka yang dapat dirasakan adalah organ tubuh yang membesar (akibat pembengkakan). Cara mengatasi

Transcript of Abses

Page 1: Abses

Abses

 

Abses adalah penimbunan nanah yang terjadi akibat infeksi bakteri. Abses dapat terjadi di mana saja pada bagian tubuh kita. Abses dapat terlihat karena berada di bagian luar tubuh (pada lapisan kulit) atau terjadi pada organ dalam tubuh, yang tidak terlihat.

Penyebab

Ketika bakteri masuk ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. sebagian sel mati jaringan yang sehat itu mati, dan hancur meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi.

Kondisi ini memicu sel-sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi masuk ke dalam rongga tersebut, memerangi bakteri, dan kemudian mati. Sel darah putih yang mati itulah yang membentuk cairan nanah, yang mengisi rongga tersebut.

Gejala

Tidak dapat dirasakan gejala saat kuman menyerang suatu bagian tubuh tertentu. Tetapi setelah abses terbentuk, biasanya kita merasa tidak nyaman, terjadi pembengkakan, demam dan jika abses terjadi di organ luar tubuh, akan terlihat kumpulan nanah.

Sedangkan jika abses terjadi di bagian dalam tubuh, maka yang dapat dirasakan adalah organ tubuh yang membesar (akibat pembengkakan).

Cara mengatasi

Abses di luar tubuh/pada permukaan kulit, dapat diatasi dengan cara yang sama seperti bisul (kasih link ke bisul). Sedangkan abses di dalam tubuh, cenderung sulit terdeteksi sehingga lebih berbahaya karena jika abses pecah, infeksi dapat menyebar ke organ tubuh yang lainnya. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan, selain meminta penanganan dokter untuk hal seperti ini.

Jika Anda merasakan gejala tersebut di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik yang cukup keras untuk membantu tubuh memerangi infeksi yang menyebabkan abses di dalam tubuh. Seringkali dibutuhkan tindakan operasi untuk mencegah terjadinya perluasan abses

Page 2: Abses

ABSES KULITOleh: Ali Maftuh

Abses adalah terjadinya pengumpulan eksudat purulen yang terjebak di dalam rongga di bawah kulit. Kejadian abses bermula dari trauma yang diikuti masuknya bakteri. Ketika bakteri/benda asing berada dalam jaringan, terbentuklah eksudat kemudian terakumulasi, jika tidak segera diekskresikan atau di absorbsi tubuh, maka akan memicu terbentuknya kapsul fibrous yang juga sering diikuti rupturnya jaringan. Penanganan yang tertunda akan memicu terbentuknya jaringan ikat pada dinding abses, jika hal ini terjadi maka ruang abses harus diisi dengan jaringan pengganti.

Abses kulit juga bisa terjadi setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai komplikasi dari folikulitis atau bisul. Abses kulit bisa timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai usia.

Ada tiga penyebab utama terjadinya abses yaitu adanya benda asing yang diikuti bakteri pyogenic. (Stapilokokkus Spp, Escerika Coli, β Hemolytik Streptokokkus Spp, Pseudomonas, Mycobakteria, Pasteurella multocida, Corino bacteria, Achinomicetes) dan juga bakteri yang bersifat obligat an aerob (Bakteriodes spp, Clostridium, Peptostreptokokkus, Fasobakterium).

Abses kulit bisa menyumbat dan mengganggu fungsi jaringan di bawahnya. Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi melalui aliran darah bisa menyebabkan komplikasi yang berat.

Diagnosa ditegakkan dengan anamnesa, apakah ada trauma/infeksi sebelumnya yang secara cepat menunjukkan rasa sakit diikuti adanya eksudat tetapi tidak bias dikeluarkan. Pada pemeriksaan fisik senantiasa ditemukan luka terbuka atau tertutup, organ/jaringan terinfeksi, massa eksudat, keradangan, abses superficial dengan ukuran berfariasi, rasa sakit dan bila dipalpasi akan terasa fluktuaktif. Untuk membantu menentukan penyebabnya, bisa dilakukan pembiakan atau pemeriksaan cairan yang berasal dari luka di kulit.

Dokter bisa mengobati abses dengan menyayatnya dan mengeluarkan nanahnya. Sebelum penyayatan dilakukan, diberikan obat bius lokal (misalnya procain atau lidocain). Setalah semua nanah dibuang, luka dicuci dengan larutan garam. Kadang kantong abses yang sudah

Page 3: Abses

dikeringkan ditutup dengan kasa dan dibuka 24-48 jam. Kompres hangat bisa membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi peradangan dan pembengkakan.

Penanganan abses tergantung dari lokasi. Untuk abses yang disebabkan karena sengatan diperlukan rawat inap. Prinsip penanganannya adalah mengeluarkan eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda asing dari rongga abses. Eksudat dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage. Saat rawat jalan tetap dilakukan pengeluaran eksudat dengan mengeluarkan lewat drain. Kompres hangat sangat membantu proses penyembuhan. Jika diperlukan, dipasang Ellizabeth Collar untuk menjaga agar drain tidak lepas. Pada kondisi parah, bisa saja dilakukan fluid therapy.

Anti mikrobia efektif untuk mencegah infeksi sekunder. Anti biotik spectrum luas digunakan untuk membunuh bakteri yang bersifat aerob maupun anaerob, misalnya amoxicillin, clindamycin, trimetropim/sulfadiazine, untuk kucing menggunakan doxycyclin. ). Irigasi dengan penstrep (campuran penicillin dan streptomicyn) pada penanganan awal sudah tepat karena S. aureus merupakan bakteri gram + sehingga akan mati dengan antibiotic golongan penisilin. Drain dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan abses yang senantiasa diproduksi bakteri, selain itu mempermudah untuk memasukkan obat (iodine) dan mencegah pertautan jaringan dengan segera sebelum abses kering atau sembuh secara sempurna.

Setelah terapi dengan pembedahan dan pemberian obat, pasien senantiasa dipantau, jika kondisinya sudah membaik, drain perlu dilepas agar tidak terjadi peradangan. Tindakan pencegahan sangat diperlukan misalnya pasien dijaga agar tidak bertarung atau terkena trauma lain.

REFERENSI:G.C. Brander, D.M. Pugh, R.J. Bywater, W.L. Jenkins, Veterinary Applied Parmacology and Therapeutics, Educatin Low-Priced Book Shceme Funded by the British Government, 1991.

Richard W Nelson & C Guellermo, Small Animal Internal Medicine, Third Edition, Mosby.

Signe J Plunkett, DVM, “Eergency Procedures for the Small Animal Veterenarian”, W.B. Sounders Company, Philadelphia London. Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo.

Larry P. Tilley dan Franscis W. K, Smitt, Lipincott Williams & Wilkins, The 5 Minute Veterynari Consult Canin and Felind, A Wolters Kliwer

Page 4: Abses

Company, Philadelpia, New york, London, Boenes aeres, Honggkong, Sydney, Tokyo

Abses adalah akumulasi pus secara lokal. Abses disebabkan adanya infeksi . Abses bisa disertai bengkak dan rasa sakit. Abses dapat juga pecah dan pus atau nanah akan tampak

keluar dari luka tersebut.

http://triakoso.wordpress.com/2008/11/14/pertolongan-pertama-bila-terjadi-abses/

Abses (Penimbunan Nanah)DEFINISIAbses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.

Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses; hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam, maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.

PENYEBABSuatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara: bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika: terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang terdapat gangguan sistem kekebalan.

Abses bisa terbentuk di seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum dan otot. Abses sering ditemukan di dalam kulit atau tepat dibawah kulit, terutama jika timbul di wajah.

GEJALAGejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau saraf. Gejalanya bisa berupa: - nyeri - nyeri tekan - teraba hangat - pembengkakan - kemerahan - demam.

Page 5: Abses

Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.

DIAGNOSAAbses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan. Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih.

Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen, USG, CT scan atau MRI.

PENGOBATANSuatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan isinya. Kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang keras.

Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya.

Suatu abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya sia-sia. Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya. http://medicastore.com/penyakit/176/Abses_Penimbunan_Nanah.htmlhttp://aleegeboy.blogspot.com/2007/12/abses-kulit-oleh-ali-maftuh-abses.htmlPATOFIOLOGI ABSES

Terjadi akumulasi bahan-bahan purulen di bagian dalam dermis atau jaringan subkutan.

Erosi adalah kerusakan kulit sampai stratum spinosum. kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan serosa, misalnya pada dermatitis kontak.