Abortus makalah.docx
-
Upload
melian-anita -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of Abortus makalah.docx
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
1/13
ABORTUS
Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup
di luar rahim ( belum viable ) dengan criteria usia kehamilan kurang 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.Di baah ini dikemukakan beberapa de!inisi para ahli tentang abortus,antara lain "
#A$%&A' " Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana !etus belum
sanggup hidup sendiri di luar uterus. elum sanggup diartikan apabila !etus itu beratnya
terletak antara 00*+000 gr, atau usia kehamilan kurang dari 2 minggu.
-#/A% " Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 2
minggu, yaitu !etus belum viable by law.
1 " Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke +4, dimana
proses plasentasi belum selesai.Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus yang
terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan disebut abortus provokatus. Abortus provokatus ini
dibagi 2 kelompok yaitu abortus provokatus medisinalis dan abortus provokatus kriminalis.
Disebut medisinalis bila didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu. Disini
pertimbangan dilakukan oleh minimal dokter spesialis yaitu spesialis 6ebidanan dan
6andungan, spesialis 7enyakit Dalam, dan spesialis -ia. ila perlu dapat ditambah
pertimbangan oleh tokoh agama terkait. $etelah dilakukan terminasi kehamilan, harus
diperhatikan agar ibu dan suaminya tidak terkena trauma psikis dikemudian hari.
Angka kejadian abortus sukar ditentukan karena abortus provokatus banyak yang tidak
dilaporkan, kecuali bila sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan tidak jelas umur
kehamilannya, hanya sedikit memberi gejala atau tanda sehingga biasanya ibu tidak melapor atau
berobat. $ementara itu, dari kejadian yang diketahui, +5*208 merupakan abortus spontan atau
kehamilan ektopik. $ekitar 58 dari pasangan yang mencoba hamil akan mengalami 2 keguguran
yang berurutan, dan sekitar +8 dari pasangan mengalami atau lebih keguguran yang berurutan
3ata rata terjadi ++ kasus abortus per jam. $ebagian besar studi menyatakan kejadian
abortus spontan antara +5*208 dari semua kehmilan. 6alau dikaji lebih jauh kejadian abortus
sebenarnya bias mendekati 508. 1al ini dikarenakan tingginya angka chemical pregnancy loss
yang tidak bisa diketahui pada 2* minggu setelah konsepsi. $ebagian besar kegagalan
kehamilan ini dikarenakan kegagalan gamet (misalnya sperma dan dis!ungsi oosit). 7ada tahun
+9 :ilco; dan kaan kaan melakukan studi terhadap 22+ perempuan yang diikuti selama
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
2/13
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
3/13
Mioma uteri juga bisa menyebabkan in!ertilitas maupun abortus berulang. 3isiko
kejadiannya +0 * 08 pada perempuan usia reproduksi.$elain itu Sindroma Ashermanbias menyebabkan gangguan tempat implantasi serta pasokan
darah pada permukaan endometrium. 3isiko abortus antara 25 ? 08, bergantung pada berat
ringannya gangguan.
. 7enyebab =n!eksi
%eori peran mikroba in!eksi terhadap kejadian abortus mulai diduga sejak +9+
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
4/13
6arbon monoksida juga menurunkan pasokan oksigen ibu dan janin serta memacu
neurotoksin. Dengan adanya gangguan pada sistem sirkulasi fetoplasenta dapat terjadi
gangguan pertumbuhan janin yang berakibat terjadinya abortus.
4. aktor 1ormonalOvulasi, implantasi, serta kehamilan dini bergantung pada koordinasi yang baik sistem
pengaturan hormon maternal. leh karena itu, perlu perhatian langsung terhadap sistem
hormon secara keseluruhan, fase luteal, dan gambaran hormon setelah konsepsi terutama
kadar progesterone.
7erempuan diabetes dengan kadar 1bA+c tinggi pada trimester pertama , risiko abortus
meningkat signi!ikan. Diabetes jenis insulin*dependen dengan kontrol glukosa tidak adekuat
punya peluang 2 ? kali lipat mengalami abortus.7ada tahun +929, allen dan /orner mempublikasikan tentang proses !isiologi korpus luteum,
dan sejak itu diduga baha kadar progesteron yang rendah berhubungan dengan risiko
abortus. $edangkan pada penelitian terhadap perempuan yang mengalami abortus lebih dari
atau sama dengan kali, didapatkan +
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
5/13
7eristia terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu,
dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis
abortus imminens ditentukan karena pada anita hamil terjadi perdarahan melalui ostium
uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sebesar
tuanya kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan positi!. 7ada beberapa
anita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya datang jika
tidak terjadi pembuahan. 1al ini disebabkan oleh penembusan villi koreales ke dalam
desidua, pada saat implantasi ovum. 7erdarahan implantasi biasanya sedikit, arnanya
merah, cepat berhenti, dan tidak disertai mules*mules.7enderita diminta untuk melakukan tirah baring sampai perdarahan berhenti. isa
diberi spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau diberi tambahan hormone
progesterone atau derivatnya untuk mencegah terjadinya abortus. bat obatan inialaupun secara statistic kegunaannya tidak bermakna, tetapi e!ek psikologis kepada
penderita sangat menguntungkan. 7enderita boleh dipulangkan setelah tidak terjadi
perdarahan dengan pesan khusus tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai lebih
kurang 2 minggu.
b) Abortus incipiene (keguguran berlangsung)
7eristia perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal
ini rasa mules menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.7engelolaan pasien ini harus memperhatikan keadaan umum dan perubahan keadaan
hemodinamik yang terjadi dan segera lakukan tindakan evakuasi > pengeluaran hasil
konsepsi disusul dengan kuretasi bila perdarahan banyak. 7ada umur kehamilan diatas +2
minggu, uterus biasanya sudah melebihi telur angsa tindakan evakuasi dan kuretase harus
hati hati, kalau perlu dilakukan evakuasi dengan cara digital yang kemudian disusul
dengan tindakan kuretase sambil diberikan uterotonika. 1al ini diperlukan untuk
mencegah terjadinya per!orasi pada dinding uterus. 7asca tindakan perlu perbaikan
keadaan umum, pemberian uterotonika dan antibiotic pro!ilaksis.
c) Abortus incomplet (keguguran tidak lengkap)7engeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa tertinggal dalam uterus. 7ada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
6/13
terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadangkadang sudah menonjol
dari ostium uteri eksternum.
d) Abortus complet (keguguran lengkap)
7erdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah di keluarkan
dari kavum uteri. $eluruh buah kehamilan telah dilahirkan dengan lengkap. 7ada
penderita ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah
banyak mengecil. Diagnosis dapat di permudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa
dan dapat dinyatakan baha semuanya sudah keluar dengan lengkap.
7engelolaan penderita tidak memerlukan tindakan khusus ataupun pengobatan.
iasanya hanya diberi roboransia atau hematenik bila keadaan pasien memerlukan.
@terotonika tidak perlu diberikan.
e) Abortus in!eksiosa dan Abortus septikAbortus in!eksiosa adalah abortus yang disertai in!eksi pada genitalia, sedangkan
abortus septik adalah abortus in!eksiosa berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya
ke dalam peredaran darah atau peritoneum. =n!eksi dalam uterus atau sekitarnya dapat
terjadi pada tiap abortus, tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih
sering ditemukan pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan
antisepsis. @mumnya pada abortus in!eksiosa, in!eksi terbatas pada desidua. 7ada abortus
septik virulensi bakteri tinggi, dan in!eksi menyebar ke miometrium, tuba, parametrium,
dan peritoneum. Apabila in!eksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau
sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok.
Diagnosis abortus in!eksiosa ditentukan dengan adanya abortus yang disertai gejala
dan tanda in!eksi genitalia, seperti panas, takikardi, perdarahan pervaginam berbau,
uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan, dan leukositosis. Apabila terdapat
sepsis, penderita tampak sakit berat, kadang*kadang menggigil, demam tinggi dan
tekanan darah menurun.
7engelolaan pasien ini harus mempertimbangkan keseimbangan cairan tubuh dan
perlunya pemberian antibiotika yang adekuat sesuai dengan hasil kultur dan sensitivitas
kuman yang diambil dari adarah dan cairan !luksus>!luor yang keluar pervaginam. @ntuk
tahap pertama dapat diberikan 7enisilin ;+,2 juta unit atau ampisilin ;+gram
ditambahkan gentamisin 2;0 mg dan metronidaole 2;+ gram. $elanjutnya antibiotic
disesuaikan dengan hasil kultur.
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
7/13
%indakan kuretase dilaksanakan bila keadaan tubuh sudah membaik minimal 4 jam
setelah antibiotic adekuat diberikan. -angan lupa pada saat tindakan uterus dilindungi
dengan uterrotonika.
Antibiotik dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam dan bila dalam aktu 2 hari
pemberian tidak memberikan respons harus diganti dengan antibiotic yang lebih sesuai.
Apabila ditakutkan terjadi tetanus, perlu ditambahkan dengan injeksi A%$ dan irigasi
kanalis vagina > uterus dengan larutan peroksida (122) kalau perlu histerektomi total
secepatnya.
!) &issed abortion (retensi janin mati)6ematian janin sebelum berusia 20 minggu, tetapi janin yang mati tertahan di dalam
kavum uteri tidak dikeluarkkan selama minggu atau lebih.&issed abortion biasanya didahului oleh tanda*tanda abortus imminens yang
kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan. Bejala subyekti!
kehamilan menghilang, mammae agak mengendor lagi, uterus tidak membesar lagi malah
mengecil, dan tes kehamilan menjadi negati!. Dengan ultrasonogra!i dapat ditentukan
segera apakah janin sudah mati dan besarnya sesuai dengan usia kehamilan.7engelolaan missed abortion yakni dengan evakuasi dan kuretase. %indakan tersebut
dapat menimbulkan kompliasi perdarahan atau tidak bersihnya evakuasi > kuretase dalam
sekali tindakan. 7ada umur kehamilan kurang dari +2 minggu tindakan evakuasi dapat
dilakukan secara langsung dengan melakukan dilatasi dan kuretase bila serviks uterus
memungkinkan. ila umur kehamilan diatas +2 minggu atau kurang dari 20 minggu
dengan keadaan serviks uterus yang masih kaku dianjurkan untuk melakukan induksi
terlebih dahulu untuk mengeluarkan janin atau mematangkan kanalis servikalis dapat
dilakukan dengan cara pemberian in!use intravena cairan oksitosin dimulai dari dosis +0
unit dalam 500 cc dektrose 58 tetesan 20 tetes per menit dan dapat diulangi sampai total
oksitosin 50 unit dengan tetesan dipertahankan untuk mencegah terjadinya retensi cairan
tubuh. -ika tidak berhasil, penderita diistirahatkan satu hari dan kemudian induksi
diulangi biasanya maksimal kali. $etelah janin atau jaringan konsepsi berhasil keluar
dengan induksi ini dilanjutkan dengan tindakan kuretase sebersih mungkin.
g) Abortus habitualis
6eadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut*turut tiga kali atau lebih.
7ada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi kehamilannya berakhir
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
8/13
sebelum 2 minggu. ishop melaporkan !rekuensi 0,+8 abortus habitualis pada semua
kehamilan. &enurut &alpas dan #astman kemungkinan terjadi abortus lagi pada seorang
anita mengalami abortus habitualis ialah kontraksi rahim dan akhirnya terjadi pengeluaran
janin. iasanya disebabkan oleh trauma serviks pada kehamilan sebelumnya.
Diagnosis inkompetensia serviks tidak sulit dengan anamnesis yang cermat. Dengan
pemeriksaan dalam > inspekulo kita bias menilai diameter kanalis servikalis dan diadapati
selaput ketubanyang mulai menonjol pada saat mulai memasuki trisemester kedua.
Diameter ini melebihi mm. pengelolaan pasien inkompetensia serviks dianjurkan untuk
periksa hamil seaal mungkin dan bila dicurigai adanya inkompetensia serviks harus
dilakukan tindakan untuk memberi !iksasi pada serviks agar dapat menerima beban
dengan berkembangnya umur kehamilan. perasi dilakukan pada umur kehamilan +2*+
minggu dengan cara $1=3D6A3 atau &cD'AD dengan melingkari kanalis
servikalis dengan benang sutera> $=#'A yang tebal dan simpul baru dibuka
setelah umur kehamilan aterm dan bayi siap dilahirkan.
2) Abortus provokatus
Abortus terinduksi adalah terminasi kehamilan secara medis atau bedah sebelum janin
mampu hidup. 7ada tahun 2000, total 5
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
9/13
Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat
membahayakan jia ibu (berdasarkan indikasi medis). iasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai tim dokter ahli.
b) Abortus kriminalis
Abortus yang terjadi oleh karena tindakan*tindakan yang tidak legal atau tidakberdasarkan indikasi medis.
Abortus Incomplet
Abortus inkompletus adalah keluarnya sebagian, tetapi tidak seluruh hasil konsepsi, sebelum
umur kehamilan lengkap 20 minggu dan sebelum berat janin 500 gram ($7&7B=, 2004).
Abortus inkompletus adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih
ada yang tertinggal. atasan ini juga masih terpancang pada umur kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (7rairorahardjo, 2009).
Gejala-gejala Abortus Inkompletus
Adapun gejala*gejala dari abortus inkompletus adalah sebagai berikut"
+.Amenorea2. 7erdarahan yang bisa sedikit dan bisa banyak, perdarahan biasanya berupa darah beku
. $akit perut dan mulas ? mulas dan sudah ada keluar !etus atau jaringan. 7ada pemeriksaan dalam jika abortus baru terjadi didapati serviks terbuka, kadang ? kadang
dapat diraba sisa ? sisa jaringan dalam kantung servikalis atau kavum uteri dan uterus lebih
kecil dari seharusnya kehamilan (&ochtar, +99).
Diagnosis Abortus Inkompletus
Diagnosis abortus inkompletus ditegakkan berdasarkan "
+. Anamnesisa. Adanya amenore pada masa reproduksi
b. 7erdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi
c. 3asa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis
2. 7emeriksaan isik
a. Abdomen biasanya lembek dan tidak nyeri tekan
b. 7ada pemeriksaan pelvis, sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam uterus, dapat juga
menonjol keluar, atau didapatkan di liang vagina.
c. $erviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol.d. 7ada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan lunak.
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
10/13
. 7emeriksaan 7enunjang
a. 7emeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin, leukosit, aktu bekuan,
aktu perdarahan, dan trombosit.
b. 7emeriksaan @$B ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil konsepsi
Penanganan
-ika perdarahan (pervaginam) sudah sampai menimbulkan gejala klinis syok, tindakan
pertama ditujukan untuk perbaikan keadaan umum. %indakan selanjutnya adalah untuk
menghentikan sumber perdarahan.
%ahap 7ertama "
%ujuan dari penanganan tahap pertama adalah, agar penderita tidak jatuh ke tingkat syok
yang lebih berat, dan keadaan umumnya ditingkatkan menuju keadaan yang lebih baik.
Dengan keadaan umum yang lebih baik (stabil), tindakan tahap ke dua umumnya akan
berjalan dengan baik pula.
7ada penanganan tahap pertama dilakukan berbagai kegiatan, berupa "
a. &emantau tanda*tanda vital (mengukur tekanan darah, !rekuensi denyut nadi, !rekuensi
perna!asan, dan suhu badan).
b. 7engaasan perna!asan (-ika ada tanda*tanda gangguan perna!asan seperti adanya
takipnu, sianosis, saluran na!as harus bebas dari hambatan. Dan diberi oksigen melalui
kateter nasal).
c. $elama beberapa menit pertama, penderita dibaringkan dengan posisi Trendelenburg.
d. 7emberian in!us cairan (darah) intravena (campuran Dekstrose 58 dengan 'a/l 0,98,
3inger laktat).
e. 7engaasan jantung (ungsi jantung dapat dipantau dengan elektrokardiografi dan dengan
pengukuran tekanan vena sentral).
!. 7emeriksaan laboratorium. 7emeriksaan darah lengkap, golongan darah, jenis 3hesus, %es
kesesuaian darah penderita dengan darah donor,pemeriksaan p1 darah, p2, p/2 darah
arterial. -ika dari pemeriksaan ini dijumpai tanda*tanda anemia sedang sampai berat, in!us
cairan diganti dengan trans!usi darah atau in!us cairan bersamaan dengan trans!usi darah.
Darah yang diberikan dapat berupa eritrosit, jika sudah timbul gangguan pembekuan
darah, sebaiknya diberi darah segar. -ika sudah timbul tanda*tanda asidosis harus segera
dikoreksi.
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
11/13
%ahap kedua "
$etelah keadaan umum penderita stabil, penanganan tahap ke dua dilakukan. 7enanganan
tahap ke dua meliputi menegakkan diagnosis dan tindakan menghentikan perdarahan yang
mengancam jia ibu. %indakan menghentikan perdarahan ini dilakukan berdasarkan
etiologinya.
7ada keadaan abortus inkompletus, apabila bagian hasil konsepsi telah keluar atau
perdarahan menjadi berlebih, maka evakuasi hasil konsepsi segera diindikasikan untuk
meminimalkan perdarahan dan risiko in!eksi pelvis. $ebaiknya evakuasi dilakukan dengan
aspirasi vakum, karena tidak memerlukan anestesi (7rairohardjo, +992).
Tindakan Operatif Penanganan Abortus Inkompletus
%indakan perati! 7enanganan Abortus =nkompletus terdiri dari"
* 7enge=uaran $ecara digital
1al ini sering kita laksanakan pada keguguran bersisa. 7embersihan secara digital hanya dapat
dilakukan bila telah ada pembentukan serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu janin longgar
dan dalam kavum uteri cukup luas, karena manipulasi ini akan menimbulkan rasa nyeri.
* 6uretase
6uretase adalah cara menimbulkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan).
$ebelum melakukan kuretase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk
menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus.
* Cacum kuretase adalah cara mengeluarkan hasil konsepsi dengan alat vakum ($etyasoro,
20+0).
Komplikasi Abortus Inkompletus
6omplikasi yang dapat ditimbulkan abortus inkompletus adalah sebagai berikut"+. 7erdarahan
7erdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa*sisa hasil konsepsi dan jika
perlu pemberian trans!usi darah. 6ematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan
tidak diberikan pada aktunya.
2. 7er!orasi7er!orasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretro!leksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparatomi harus
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
12/13
segera dilakukan untuk menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukan alat*
alat lain.. $yok
$yok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan dan karena in!eksi berat.
. =n!eksi
$ebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang merupakan !lora
normal. 6hususnya pada genitalia eksterna yaitu staphylococci, streptococci, Gram negatif
enteric bacilli, Mycoplasma, Treponema selain T. paliidum!, "eptospira, #amur, Trichomonas
vaginalis, sedangkan pada vagina ada lactobacili, streptococci, staphylococci, Gram negatif
enteric bacilli, $lostridium sp., %acteroides sp, "isteria dan jamur (7rairohardjo, +999).
DA%A3 7@$%A6A
1. Wiknjisastro H, Safudin AB, Rachimahadhi T, editor. Ilmu Kebidanan. Bina
ustaka Sar!ono ra!ihardjo, "akarta, #$11
#. %ansjoer A, TORCH. &ditor %ansjoer A, Tri'anti K, Sa(itri R, Wardhani WI,
Setio!ulan W, dalam Ka)ita Selekta Kedokteran edisi keti*a, "ilid )ertama,
%edia Auescula)ius +KI, "akarta, #$$1.
-. unnin*ham +/, /ant +0, e(eno K", dkk. 2bstetri Williams. &disi #1.
"akarta3 &/, #$$4.
-
7/23/2019 Abortus makalah.docx
13/13
. Anonim. #$$4. 2bstetri )atolo*i dan /inekolo*i. Ba*ian obstetric
dan *inekolo*i +akultas Kedokteran ni(ersitas adjajaran Bandun*5
&lstar 26set Bandun*.
4. ra!irohardjo Sar!ono.#$$7. erdarahan )ada kehamilan muda.
Ilmu Kandun*an.&disi ketujuh. "akarta 3 T.Bina ustaka Sar!ono
ra!irohardjo.) 898:;8.