ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA Apartemen dan … · seperti Surabaya. Sebab, harga tanah semakin...

1
Saat Yang Tepat untuk Kredit Rumah Apartemen dan Townhouse Jadi Tren di Surabaya layouter: nuryono RADAR SURABAYA l JUMAT, 28 OKTOBER 2016 HALAMAN 13 PT Ciputra Surya Tbk pengembang perumahan elit CitraLand Surabaya – optimistis sisa unit cluster terbaru North West Lake (NWL) akan habis sebelum tahun ini setelah se- belumnya sudah terjual 95 per- sen dengan nilai Rp 1,045 triliun hanya dalam waktu sehari. Ayu Asri, marketing manager CitraLand Utara mengatakan, optimisme tersebut cukup ber- alasan. Sebab meskipun pada saat pemilihan unit tanggal 22 Oktober lalu tidak semua yang ikut NUP langsung membeli, namun minat beli masyarakat terhadap rumah tipe kecil di Ci- traLand sangat tinggi. “Kami optimis sisa unit akan habis tahun ini juga,” ujar Ayu Asri kemarin. Dikatakan, sisa unit yang belum terbeli pada saat pemilhan unit 22 Oktober lalu jumlahnya sedikit sekali yakni sekitar 60 unit. Artinya hanya sekitar 5 persen dari total 1.049 unit yang ditawarkan saat itu. Dijelaskan, dari 60 unit ter- sebut semua tipe tersedia. Har- ganya berkisar antara Rp 700- an juta hingga Rp 1,5 miliar. Namun khusus untuk tipe besar yang menghadap danau dengan harga Rp 2 miliar semuanya sudah habis pada saat pemilihan unit di ballroom Ciputra World Surabaya tanggal 22 Oktober lalu. “Khusus tipe lake view se- muanya sudah habis. Tapi tipe yang lain masih ada. Tinggal pilih tipe mana yang disuka,” tambahnya. PT Ciputra Surya Tbk telah me-launching cluster terbaru North West Lake diperumahan CitraLand Surabaya dengan model Nomor Urut Pemesanan (NUP). Ada 1.349 calon pembeli yang ikut NUP. Namun pada saat pemilihan unit, ada 968 pembeli yang langsung membeli saat itu juga. Jumlah unit yang disediakan sebanyak 1.049 unit. Besarnya animo ini karena harga yang di tawarkan di cluster tersebut terjangkau. Dengan luas tanah 50m2 bangunan dua lantai, harganya dipatok Rp 600-an juta. Sementara yang tipe agak besar di depan danau harganya Rp 2 miliar. Pembangunan North West Lake akan segera dilakukan. Saat ini prosesnya sudah dalam tahap pembangunan infrastruktur. Di- harapkan, tahun depan pem- bangunan rumah tahap pertama sudah bisa dimulai. “Serah terima tahap pertama tahun 2018 dan tahap dua tahun 2019. Setelah itu kami kembangkan tahap berikut- nya,” kata Asri. (fix) ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA PROGRES: Andi Soegiharjo (kiri) Direktur PT Ciputra Surya Tbk bersama Ayu Asri dan Hendra Lauw General Manager CitraLand saat meninjau progres cluster North West Park CitraLand beberapa waktu lalu. SURABAYA–Makin mahalnya harga rumah di Surabaya dan perubahan gaya hidup warga kota metropolis membuat apartemen dan townhouse akan menjadi tren di Surabaya sebagai hunian yang paling banyak dicari masyarakat. Sutoto Yakobus, direktur PT Ci- putra Surya Tbk menjelaskan bahwa tren hunian di kota besar seperti Surabaya ke depan akan semakin kecil. Pasalnya, jumlah orang yang membutuhkan tempat tinggal setiap tahun terus ber- tambah sementara lahan yang tersedia semakin menyusut. “Rumah kecil (townhouse, Red) akan menjadi tren di kota besar seperti Surabaya. Sebab, harga tanah semakin mahal sehingga rumah besar tidak akan terjang- kau masyarakat. Yang masih terjangkau ya tipe kecil-kecil,” kata Sutoto Yakobus. Pilihan lain adalah apartemen. Hunian jangkung ini akan men- jadi solusi di kota metropolitan se- perti Surabaya. Sebab, hunian di tengah kota yang masih bisa diba- ngun dalam jumlah besar dan har- ganya terjangkau adalah aparte- men. “Surabaya nantinya akan se- perti Jakarta sekarang. Townhouse dan apartemen akan menjadi tren. Harga di bawah Rp 1 miliar yang paling banyak dicari,” tambah man- tan ketua REI Jatim ini. Henry J Gunawan, Presdir PT Kertabhakti Raharja mengatakan bahwa perubahan gaya hidup dan mahalnya landed house menjadi- kan apartemen dan townhouse se- makin dicari. Selain harganya, ju- ga karena gaya hidup terutama ma- hasiswa, profesional, pengusaha mu- da dan kalangan pebisnis start up. Mereka adalah generasi muda yang lebih suka tinggal di ling- kungan yang smart, fasilitas leng- kap dan dukungan IT yang me- madai untuk men-support mobilitas dan aktivitasnya. Itu semua ter- sedia di hunian seperti apartemen. “Karena itu pasar apartemen di Surabaya akan tetap hidup,” kata Henry J Gunawan. Harto Laksono, direktur PT Inti- land Grande menambahkan bahwa saat ini sulit mencari lahan yang strategis dan dekat dengan pusat kota. Yang masih ada di daerah pinggiran yang agak jauh. Deve- loper yang masih punya landbank besar dan dekat kota akan me- ngembangkan dengan konsep mix- used. Sebab, developer harus meng- optimalkan fungsi lahan yang ada. “Tren generasi sekarang ber- beda. Dulu orang berduit suka ru- mah yang besar-besar. Sekarang mereka suka rumah yang tidak terlalu besar namun lingkungan dan fasilitasnya lengkap. Kami juga ikuti trend market, namun harganya masih di atas Rp 1 mi- liar,” kata Harto Laksono. (fix/jay) DERASNYA likuiditas perbankan menyusul ber- jalannya program tax am- nesty dan mulai berjalan- nya dampak pelonggaran Loan To Value (LTV) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) diharapkan mengge- rakan sektor properti ke depan, khususnya untuk penjualan rumah non- MBR (Masyarakat Ber- penghasilan Rendah) de- ngan bunga komersial. Pada kuartal IV 2016, pertumbuhan kredit baru diperkirakan meningkat dari kuartal sebelumnya. Ekspektasi kondisi eko- nomi yang lebih baik, tren penurunan suku bunga kredit dan meningkatnya kondisi likuiditas menjadi beberapa faktor yang di- perkirakan akan mendo- rong pertumbuhan kredit. Survei konsumen yang dilakukan BI memprediksi kredit akan kembali tum- buh pada kuartal IV 2016 ini, termasuk yang dialo- kasikan ke sektor properti. Bahkan, ekonom Bank Central Asia (BCA), David Samual, memprediksi sek- tor properti kembali akan marak setelah selama dua tahun mengalami tekanan yang cukup dalam. “KPR sudah mulai tu- run. Mungkin ini saatnya bagi konsumen untuk membeli rumah lewat kre- dit karena bunga sudah turun cukup besar. Kalau mau kredit, cari yang me- nawarkan fix rate dengan jangka waktu yang paling panjang untuk menekan risiko kenaikan bunga di ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA TREN MASA DEPAN: Salah satu apartemen yang dikembangkan developer di Surabaya Barat. Perubahan gaya hidup dan mahalnya harga rumah di Surabaya membuat apartemen jadi pilihan menarik. masa mendatang,” saran- nya kepada konsumen yang ingin membeli rumah lewat fasilitas pembiayaan perbankan. Senada dengan David Sumual, Direktur BNI Ang- goro Eko Cahyo mengung- kapkan bahwa dampak pe- longgaran LTV diprediksi akan berjalan penuh pada awal tahun depan. “Tahun ini, kita berharap bisa men- catatkan pertumbuhan kre- dit properti sekitar 7 per- sen,” kata Anggoro. Dia mengungkapkan bahwa perekonomian yang belum kondusif menyebab- kan pertumbuhan kredit di sektor properti tidak berjalan mulus. Padahal, hingga kuartal III 2016, BNI secara keseluruhan mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 28 persen. Hingga September 2016, total outstanding KPR BNI mencapai Rp 36 triliun. Ke depan, Anggoro optimistis laju kredit perumahan BNI akan terus meningkat se- iring dengan membaiknya perekonomian dan relaksasi kredit yang dilakukan BI. “Yang pasti turunnya bu- nga KPR sangat mendo- rong tumbuhnya kredit ke depan. (mna/jay) Likuiditas Masuk, Bunga KPR Turun DOK/RADAR SURABAYA Anggoro Eko Cahyo

Transcript of ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA Apartemen dan … · seperti Surabaya. Sebab, harga tanah semakin...

Page 1: ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA Apartemen dan … · seperti Surabaya. Sebab, harga tanah semakin mahal sehingga rumah besar tidak akan terjang kau masyarakat. Yang masih terjangkau

Saat Yang Tepatuntuk Kredit Rumah

Apartemen dan Townhouse Jadi Tren di Surabaya

layouter: nuryono

RADAR SURABAYA l JUMAT, 28 OKTOBER 2016 HALAMAN 13

PT Ciputra Surya Tbk – pengembang perumahan elit CitraLand Surabaya – optimistis sisa unit cluster terbaru North West Lake (NWL) akan habis sebelum tahun ini setelah se-belumnya sudah terjual 95 per-sen dengan nilai Rp 1,045 triliun hanya dalam waktu sehari.

Ayu Asri, marketing manager CitraLand Utara mengatakan, op timisme tersebut cukup ber-alasan. Sebab meskipun pada saat pemilihan unit tanggal 22 Oktober lalu tidak semua yang ikut NUP langsung membeli, na mun minat beli masyarakat ter hadap rumah tipe kecil di Ci-tra Land sangat tinggi.

“Kami optimis sisa unit akan habis tahun ini juga,” ujar Ayu Asri kemarin.

Dikatakan, sisa unit yang belum terbeli pada saat pemilhan unit 22 Oktober lalu jumlahnya se dikit sekali yakni sekitar 60 unit. Artinya hanya sekitar 5 per sen dari total 1.049 unit yang ditawarkan saat itu.

Dijelaskan, dari 60 unit ter-sebut semua tipe tersedia. Har-ganya berkisar antara Rp 700-an juta hingga Rp 1,5 miliar. Namun khusus untuk tipe besar yang menghadap danau dengan har ga Rp 2 miliar semuanya su dah habis pada saat pemilihan unit di ballroom Ciputra World Surabaya tanggal

22 Oktober lalu. “Khusus tipe lake view se-

muanya sudah habis. Tapi tipe yang lain masih ada. Tinggal pilih tipe mana yang disuka,” tam bahnya.

PT Ciputra Surya Tbk telah me-launching cluster terbaru North West Lake diperumahan CitraLand Surabaya dengan model Nomor Urut Pemesanan (NUP). Ada 1.349 calon pembeli yang ikut NUP. Namun pada saat pemilihan unit, ada 968 pembeli yang langsung membeli saat itu juga. Jumlah unit yang disediakan sebanyak 1.049 unit.

Besarnya animo ini karena harga yang di tawarkan di cluster tersebut terjangkau. Dengan luas tanah 50m2 bangunan dua lantai, harganya dipatok Rp 600-an juta. Sementara yang tipe agak besar di depan danau harganya Rp 2 miliar.

Pembangunan North West Lake akan segera dilakukan. Saat ini prosesnya sudah dalam tahap pembangunan in fra struktur. Di-harapkan, tahun de pan pem-bangunan rumah tahap pertama sudah bisa dimulai. “Serah terima tahap pertama tahun 2018 dan tahap dua tahun 2019. Setelah itu kami kem bangkan tahap beri k ut-nya,” kata Asri. (fix)

ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA

PROGRES: Andi Soegiharjo (kiri) Direktur PT Ciputra Surya Tbk bersama Ayu Asri dan Hendra Lauw General Manager CitraLand saat meninjau progres cluster North West Park CitraLand beberapa waktu lalu.

SURABAYA–Makin mahalnya harga rumah di Surabaya dan perubahan gaya hidup warga kota metropolis membuat apartemen dan townhouse akan menjadi tren di Surabaya sebagai hunian yang paling banyak dicari masyarakat.

Sutoto Yakobus, direktur PT Ci­putra Surya Tbk menjelaskan bah wa tren hunian di kota besar seperti Surabaya ke depan akan semakin kecil. Pasalnya, jumlah orang yang membutuhkan tempat tinggal setiap tahun terus ber­tambah sementara lahan yang ter sedia semakin menyusut.

“Rumah kecil (townhouse, Red) akan menjadi tren di kota besar seperti Surabaya. Sebab, harga

tanah semakin mahal sehingga ru mah besar tidak akan terjang­kau masyarakat. Yang masih terjangkau ya tipe kecil­kecil,” kata Sutoto Yakobus.

Pilihan lain adalah apartemen. Hunian jangkung ini akan men­jadi solusi di kota metropolitan se­perti Surabaya. Sebab, hunian di te ngah kota yang masih bisa diba­ngun dalam jumlah besar dan har­ganya terjangkau adalah apar te­men. “Surabaya nantinya akan se­perti Jakarta sekarang. Town hou se dan apartemen akan menja di tren. Harga di bawah Rp 1 miliar yang paling banyak dicari,” tambah man­tan ketua REI Jatim ini.

Henry J Gunawan, Presdir PT

Kertabhakti Raharja mengatakan bahwa perubahan gaya hidup dan mahalnya landed house menja di­kan apartemen dan townhouse se­makin dicari. Selain harganya, ju­ga karena gaya hidup terutama ma­hasiswa, profesional, peng usaha mu­da dan kalangan pebis nis start up.

Mereka adalah generasi muda yang lebih suka tinggal di ling­kungan yang smart, fasilitas leng­kap dan dukungan IT yang me­madai untuk men­support mobilitas dan aktivitasnya. Itu semua ter­sedia di hunian seperti apar temen. “Karena itu pasar apartemen di Surabaya akan tetap hidup,” kata Henry J Gunawan.

Harto Laksono, direktur PT Inti­

land Grande menambahkan bahwa saat ini sulit mencari lahan yang strategis dan dekat dengan pusat kota. Yang masih ada di daerah ping giran yang agak jauh. Deve­loper yang masih punya landbank besar dan dekat kota akan me­ngembangkan dengan konsep mix-used. Sebab, developer harus meng­optimalkan fungsi lahan yang ada.

“Tren generasi sekarang ber­beda. Dulu orang berduit suka ru­mah yang besar­besar. Sekarang mereka suka rumah yang tidak terlalu besar namun lingkungan dan fasilitasnya lengkap. Kami juga ikuti trend market, namun har ganya masih di atas Rp 1 mi­liar,” kata Harto Laksono. (fix/jay)

DERASNYA likuiditas perbankan menyusul ber­jalannya program tax am­nesty dan mulai ber ja lan­nya dampak pelonggaran Loan To Value (LTV) yang di lakukan Bank Indonesia (BI) diharapkan meng ge­ra kan sektor properti ke de pan, khususnya untuk pen jualan rumah non­MBR (Masyarakat Ber­peng hasilan Rendah) de­ngan bunga komersial.

Pada kuartal IV 2016, per tumbuhan kredit baru diperkirakan meningkat dari kuartal sebelumnya. Ekspektasi kondisi eko­nomi yang lebih baik, tren penurunan suku bunga kredit dan meningkatnya kondisi likuiditas menjadi beberapa faktor yang di­per kirakan akan mendo­rong pertumbuhan kredit.

Survei konsumen yang dilakukan BI memprediksi kre dit akan kembali tum­buh pada kuartal IV 2016 ini, termasuk yang dialo­ka sikan ke sektor properti. Bahkan, ekonom Bank Cen tral Asia (BCA), David Sa mual, memprediksi sek­tor properti kembali akan marak setelah selama dua tahun mengalami tekanan yang cukup dalam.

“KPR sudah mulai tu­run. Mungkin ini saatnya bagi konsumen untuk mem beli rumah lewat kre­dit karena bunga sudah tu run cukup besar. Kalau mau kredit, cari yang me­nawarkan fix rate dengan jangka waktu yang paling panjang untuk menekan risiko kenaikan bunga di

ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA

TREN MASA DEPAN: Salah satu apartemen yang dikembangkan developer di Surabaya Barat. Perubahan gaya hidup dan mahalnya harga rumah di Surabaya membuat apartemen jadi pilihan menarik.

masa mendatang,” saran­nya kepada konsumen yang ingin membeli rumah lewat fasilitas pembiayaan perbankan.

Senada dengan David Sumual, Direktur BNI Ang­goro Eko Cahyo meng ung­kapkan bahwa dampak pe­longgaran LTV dipre diksi akan berjalan penuh pada awal tahun depan. “Tahun ini, kita berharap bi sa men­catatkan pertum buhan kre­dit properti sekitar 7 per ­sen,” kata Anggoro.

Dia mengungkapkan bah wa perekonomian yang be lum kondusif menye bab­kan pertumbuhan kredit di sektor properti tidak berjalan mulus. Padahal, hingga kuartal III 2016, BNI secara keseluruhan men catatkan pertum bu han kredit hingga 28 persen.

Hingga September 2016, total outstanding KPR BNI mencapai Rp 36 tri liun. Ke depan, Anggoro op timistis laju kredit peru mahan BNI akan terus me ningkat se­iring dengan membaiknya perekonomian dan relaksasi kredit yang dilakukan BI. “Yang pasti turunnya bu­nga KPR sangat men do­rong tumbuhnya kredit ke depan. (mna/jay)

Likuiditas Masuk, Bunga KPR Turun

DOK/RADAR SURABAYA

Ang goro Eko Cahyo