AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii...

20
A An n g g g g a a r r a a n n D D a a s s a a r r A As s o o s s i i a a s s i i B B a a d d a a n n U Us s a a h h a a M Mi i l l i i k k D D e e s s a a S S e e - - I I n n d d o o n n e e s s i i a a ( ( B B U U M MD D E E S S I I N N D DO O ) )

Transcript of AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii...

Page 1: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

AAAnnnggggggaaarrraaannn DDDaaasssaaarrr

AAAsssooosssiiiaaasssiii BBBaaadddaaannn UUUsssaaahhhaaa MMMiiillliiikkk

DDDeeesssaaa SSSeee---IIInnndddooonnneeesssiiiaaa

(((BBBUUUMMMDDDEEESSSIIINNNDDDOOO)))

Page 2: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 1

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE-INDONESIA

MUKADIMAH

Desa dalam konteks wilayah administrasi maupun kawasan, merupakan faktor strategis dalam

pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah.Dalam perspektif pembangunan perkonomian, desa

dengan karakteristik wilayahnya, merupakan lumbung sumber daya alam dan sumber daya manusia

yang dibutuhkkan untuk menggerakan aktivitas perekonomian.Interaksi desa-kota juga menempatkan

desa sebagai pendukung (hinterland) sekaligus penyedia pasokan sumber daya alam bagi berjalannya

kehidupan dan aktivitas di perkotaan. Kondisi dan perkembangan yang berlangsung saat ini, menuntut

pemerintah desa beserta masyarakatnya untuk dapat mengelola dan mendayagunakan potensi desa

secara berkelanjutan melalui pendekatan bisnis dan manajemen usaha untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat desa dengan tanpa meninggalkan ciri dan kearifan lokal, sehingga desa

dapat berkembang dan menjaga eksistensinya dalam sistem perekonomian regional, nasional, dan

global.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan pilar pembangunan dan pengembangan ekonomi desa

dalam menjawab tantangan dan potensi sistem perekonomian yang berkembang saat ini. BUMDes

merupakan wadah yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa untuk mengelola dan

mengembangkan kegiatan di bidang ekonomi sekaligus mengemban orientasi pada pelayanan umum

dan pembangunan sosial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. BUMDes dibentuk,

dikelola, dan dikembangkan bersama oleh pemerintah dan masyarakat desa dan disesuaikan dengan

karakteristik potensi sumber daya dan budaya lokal yang dimiliki masing-masing desa, untuk

memfasilitasi, memperkuat, menjaga keberlangsungan, serta mengembangkan usaha dan aktivitas

ekonomi produktif yang dilakukan warga desa. Kebijakan pembangunan juga telah memprioritaskan

BUMDes sebagai pengelola sumber daya yang dimiliki desa untuk sebesar-besarnya kesejahteraan

masyarakat sekaligus menjaga peran dan eksistensi desa dalam pembangunan daerah dan nasional.

Dalam menjalankan peran dan usahanya tersebut, BUMDes tentunya dihadapkan pada isu-isu

strategis yang berpotensi pada ketidakmampuan BUMDes dalam menggerakan dan mengembangkan

ekonomi desa.Pengembangan usaha dan aktivitas ekonomi produktif di desa tidak hanya dapat

Page 3: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 2

bermodalkan pada kepemilikan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki

desa. Dibutuhkan pula dukungan sumber daya dan jejaring dalam aspek modal, kelembagaan, pasar,

ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi, dan berbagai sumber daya lainnya, sehingga BUMDes

dapat berperan optimal dalam memberdayakan dan mengembangkan usaha dan aktivitas ekonomi

produktif di desa. Integrasi berbagai sumber daya tersebut yang diselaraskan dengan kearifan dan

budaya lokal yang dimiliki desa, dibutuhkan agar kegiatan usaha dan aktivitas ekonomi perekonomian

dan pembangunan nasional, regional, dan global. Perkembangan di tingkat regional dan global dalam

bentuk kerjasama ekonomi maupun sistem pasar bebas seperti MEA dan AFTA di tingkat ASEAN, APEC

di tingkat Asia Pasific, hingga FTA di tingkat dunia juga akan memberikan pengaruh bagi

perkembangan dan keberlanjutan aktivitas ekonomi desa.

Memperhatikan tantangan dan potensi global tersebut, maka dipandang perlu adanya suatu wadah

komunikasi serta fasilitasi penguatan dan pengembangan BUMDes sehingga dapat menjadi lokomotif

bagi pertumbuhan dan pengembangan perekonomian pedesaan. Dengan berpedoman pada Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2015

tentang Desa, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri (KADIN)

Indonesia, maka dibentuk Asosiasi Badan Usaha Milik Desa se-Indonesia yang disingkat BUMDESINDO,

dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan :

1. Kamar Dagang dan Industri adalah wadah bagi pengusaha Indonesia dan merupakan induk

dari organisasi perusahaan dan organisasi pengusaha yang berperan aktif sebagai mitra

pemerintah dalam bidang perekonomian.

2. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang didirikan, bekerja

dan berkiedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Asosiasi Badan Usaha Milik Desa, adalah wadah persatuan dan kesatuan dari Badan Usaha-

Badan Usaha Milik Desa di seluruh Indonesia yang telah memiliki usaha yang bergerak di

sektor pedesaan.

4. Anggota biasa, disingkat AB adalah Badan Usaha Milik Desa yang telah memiliki ijin usaha

bergerak dalam bidang usaha yang seluas-luasnya.

Page 4: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 3

5. Anggota Luar Biasa, disingkat ALB adalah para pengusaha/badan hukum serta para pemangku

kepentingan yang memiliki perhatian kepada usaha-usaha pedesaan.

BAB II NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA DAN WAKTU

Pasal 2 Nama

1. Organisasi ini bernama Asosiasi Badan Usaha Milik Desa se-Indonesia disinghkat

BUMDESINDO dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut sebagai Asosiasi.

2. Asosiasi pada tingkat nasional dinamakan Asosiasi Badan Usaha Milik Desa yang dijalankan

oleh Dewan Pimpinan Nasional, disingkatDPN BUMDESINDO.

3. Asosiasi pada tingkat propinsi dinamakan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Badan Usaha

Milik Desa, disingkat DPW BUMDESINDO disertai dengan nama propinsi yang bersangkutan.

4. Asosiasi pada tingkat Kabupaten/Kota dinamakan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Badan

Usaha Milik Desa, disingkat DPD BUMDESINDO disertai dengan nama kabupaten/kota dan

propinsi yang bersangkutan.

Pasal 3 Tempat Kedudukan

1. Asosiasi berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia

2. DPW BUMDESINDOberkedudukan di Ibukota Propinsi yang bersangkutan.

3. DPD BUMDESINDO berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Pasal 4 Daerah Kerja

1. Daerah kerja Asosiasi meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Daerah kerja DPW BUMDESINDO meliputi seluruh wilayah Propinsi yang bersangkutan.

3. Daerah kerja DPD BUMDESINDO meliputi seluruh wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Pasal 5

Jangka Waktu

Asosiasi didirikan pada tanggal 31 Desember 2015 untuk jangka waktu yang tidak terbatas

berdasarkan pendirian Dewan Pendiri dan selanjutnya setelah diadakan Musyawarah Nasional

Pertama Para Pendiri menjadi Anggota Dewan Pembina, yang terdiri dari :

Page 5: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 4

1. Pupun Purwana

2. Ratno Soegiarto

3. Efrizal Syarief

4. Asep Devie Saputra

5. Siti Aisyah TW

6. Guntoro Suwarno

7. Ibnu Darmawan

Pasal 6 Pengurus

Untuk periode pertama ini, Para Pendiri dan/atau Dewan Pembina meraNGKAP SEBAGAI Dewan

Pengurus Nasional sampai dengan diadakannya Musyawarah Nasional Pertama, sebagai berikut :

Dewan Penasehat : Ahmad Yani

Ibnu Darmawan

Irianto Subiakto

Ketua Umum : Pupun Purwana

Wakil Ketua Umum : Guntoro Soewarno

Sekretaris Jenderal : Efrizal Syarief

Wk. Sekretaris Jenderal : Nanang Kusmardiyanto

Bendahara Umum : Ratno Soegiarto

Wk. Bendahara Umum : Duke Rahmat

Ketua-Ketua Bidang

Pengembangan Kelembagaan : Hilmi Rahman Ibrahim

Pembinaan dan Pengembangan Usaha : Sribimo Ariotejo

Pengembangan Jaringan dan Kemitraan : Siti Aisyah TW

Pengembangan Potensi dan Promosi Usaha : Asep Devie S A

Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan : Mastiar

Pengembangan Wilayah dan Daerah : Suryo Dharmasto

BAB III VISI DAN MISI

Pasal 7

Visi

Menjadi pendorong tumbuhnya usaha ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan yang

berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya dan kelembagaan.

Page 6: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 5

Pasal 8 Misi

1. Mendorong tumbuhnya inisiatif dan inovasi produk lokal, sehingga memiliki daya saing yang

tinggi baik pada tingkat nasional, regional maupun global.

2. Meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha pedesaan secara mandiri dan profesional.

3. Melindungi dan memberdayakan seluruh badan usaha milik desa seluruh Indonesia terutama

anggota.

4. Mewujudkan sinergi dan jejaring antar BUMDES dan usaha lain dalam meningkatkan

hubungan yang saling menguntungkan.

5. Mempromosikan usaha pedesaan Indonesia diberbagai lembaga nasional dan internasional.

BAB IV AZAS, SIFAT, DAN TUJUAN

Pasal 9

Azas

Asosiasi berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 10 Sifat

Dalam melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatannya Asosiasi bersifat mandiri, tidak mencari

keuntungan, bukan organisasi pemerintah, bukan organisasi politik.

Pasal 11 Tujuan

Asosiasi bertujuan mengembangkan, meningkatkan dan melindungi usaha para anggotanya, serta

memberikan dukungan kepada para anggota untuk berinisiatif dan berinovasi demi kemajuan usaha.

Page 7: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 6

BAB V FUNGSI DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN

Pasal 12 Fungsi

Asosiasi berfungsi sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi

bagi pengusaha BUMDES dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait lainnya

mengenai hal-hal yang menyangkut usaha dan pengembangan usaha.

Pasal 13 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Asosiasi adalah memfasilitasi segala bentuk kegiatan anggota dalam bidang

usaha dan pengembangan usaha di tingkat desa, nasional, regional dan global sesuai dengan aspirasi

dan kepentingan seluruh anggota yang dituangkan dalam bentuk Garis-Garis Besar Kebijakan dan

Program Kerja Organisasi serta mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14 Keanggotaan

1. Keanggotaan Asosiasi terdiri dari :

a. Anggota Biasa (AB)

b. Anggota Luar Biasa (ALB)

2. Untuk menjadi Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 15 Pengesahan Anggota

1. Pengesahan keanggotaan dilakukan oleh Ketua Umum Dewan PengurusNasional Asosiasi.

2. Pengesahan keanggotaan diwujudkan berupa Sertifikat keanggotaan yang jangka waktunya

diatur dalam Aanggaran Rumah Tangga (ART).

Page 8: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 7

Pasal 16 Hak Anggota

1. Anggota Biasa mempunyai :

a. Hak suara, adalah hak mengambil keputusan dalam Munas/Munaslub;

b. Hak bicara, adalah hak mengajukan usul, saran, pendapat dan pernyataan dalam

Munas/Munaslub dan perangkat lainnya pada Asosiasi;

c. Hak dipilin, adalah hak untuk ikut pemilihan dalam forum Munas/Munaslub;

d. Hak pelayanan, adalah hak untuk mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan dan

perlindungan Asosiasi dalam menjalankan usahanya;

2. Anggota Biasa mempunyai hak untuk duduk di kepengurusan Asosiasi dengan mewakili satu

orang pengurus BUMDES dan mendapat kuasa dari BUMDES yang bersangkutan.

3. Anggota Luar Biasa mempunyai :

a. Hak suara, adalah hak mengambil keputusan dalam Munas/Munaslub;

b. Hak bicara, adalah hak mengajukan usul, saran, pendapat dan mengajukan pertanyaan

dalam Munas/Munaslub dan perangkat lainya pada Asosiasi; dan

c. Hak pelayanan, adalah hak untuk mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan dan

perlindungan Asosiasi dalam menjalankan usahanya.

Pasal 17 Kewajiban Anggota

Setiap anggota Asosiasi berkewajiban :

1. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi, serta menaati dan melaksanakan

sepenuhnya semua keputusan Munas/Munaslub dan ketentuan-ketentuan Asosiasi lainnya.

2. Membayar uang pangkal dan iuran anggota.

Pasal 18 Pemberhentian Anggota

1. Pemberhentian keanggotaan dilakukan apabila :

a. Izin keanggotaan yang bersangkutan berakhir dan tidak mengajukan perpanjangan;

b. Izin usaha anggota yang bersangkutan dicabut secara tetap oleh pemerintah;

c. Anggota yang bersangkutan tidak mematuhi keputusan Munas/Munaslub dan ketentuan-

ketentuan Asosiasi lainnya;

Page 9: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 8

d. Anggota yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti.

2. Pemberhentian keanggotaan dilakukan oleh Dewan Pengurus Nasonal Asosiasi.

3. Bagi anggota yang keberatan diberhentikan sesuai Pasal 15 ayat 1 huruf c, dapat mengajukan

keberatan kepada Dewan Pertimbangan Asosiasi.

BAB VI ORGANISASI DAN ORGANISASI

Pasal 19

Organisasi

Jenjang organisasi terdiri dari :

1. Organisasi di tingkat nasional adalah DPN BUMDESINDO

2. Organisasi di tingkat propinsi adalah DPW BUMDESINDO diikuti dengan propinsi yang

bersangkutan.

3. Organisasi di tingkat kabupaten/kota adalah DPD BUMDESINDO diikuti dengan

kabupaten/kota yang bersangkutan.

Pasal 20 Kelengkapan Organisasi

Kepengurusan organisasi terdiri dari :

1. Kepengurusan tingkat nasional terdiri dari Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Nasional.

2. Kepengurusan tingkat propinsi terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pimpinan Wilayah.

3. Kepengurusan tingkat Kabupaten/kota terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pimpinan

Daerah.

4. Bilamana diperlukan Asosiasi diperbolehkan mengangkat Dewan Pertimbangan.

Pasal 21 Dewan Pembina

1. Dewan Pembina adalah perangkat organisasi yang terdiri Dewan Pendiri anggota yang dipilih

dan diangkat dalam Munas/Munaslub melalui pemilihan sebagaimana diatur dalam Anggatan

Rumah Tangga (ART).

2. Dewan Pembina dimpimpin sekurang-kurangnya oleh seorang ketua dan seorang sekretaris

yang dipilih diantara anggota Dewan Pembina.

Page 10: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 9

3. Yang dapat dipilih menjadi pimpinan Dewan Pembina adalah mantan Ketua Umum dan

mantan Sekretaris Jenderal.

4. Yang dapat dipilih menjadi anggota Dewan Pembina adalah mantan pengurus DPN dan tokoh

pengusaha nasional yang berjasa bagi organisasi.

5. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Pembina bertanggung jawab kepada Munas/Munaslub.

6. Tugas dan wewenang Dewan Pembina :

a. Memantau pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan-

keputusan Munas/Munaslub dan kinerja Dewan Pimpinan Nasional;

b. Menilai dan mengusulkan penyempurnaan serta penelitian lebih lanjut atas laporan kerja,

keuangan dan pembendaharaan yang diajukan Dewan Pimpinan Nasional;

c. Menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Dewan Pimpinan Nasional baik diminta

atau tidak diminta mengenai hal-hal yang menyangkut ruang lingkup usaha anggota dan

pelaksanaan program serta tugas-tugas organisasi;

d. Menyampaikan pertimbangan dan saran sebagai bahan untuk menyusun rancangan

program serta tugas-tugas organisasi;

e. Menyelenggarakan rapat gabungan Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan Nasional

untuk membahas dan mengambil keputusan tentang langkah dan/atau tindakan yang

perlu demi menjaga kinerja dan nama baik serta kehormatan Asosiasi.

7. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud Pasal 20 ayat 7, Dewan

Pembina dapat membentuk komisi-komisi dari dan diantara anggota Dewan Pembina yang

menjadi mitra Dewan Pimpinan Nasional.

8. Dewan Pertimbangan bekerja secara kolektif yang tata caranya ditetapkan oleh dan dalam

rapat pleno Dewan Pembina.

9. Dewan Pembina menyelenggarakan rapat pleno tahunan sebelum diselenggarakan Rapat

Kerja dan rapat Konsultasi Nasional, Munas/Munaslub untuk menyusun saran-saran dan

masukan yang akan diajukan pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional, Munas/Munaslub.

10. Rapat Komisi Dewan PPembina serta rapat-rapat lain selain Rapat Pleno Tahunan

diselenggarakan sewaktu-waktu diperlukan.

11. Rapat Pleno dan rapat-rapat Dewan Pembina dinyatakan mencapai quorum dan sah jika

dihadiri lebih dari seperdua jumlah anggota dan keputusan sah bisa mngikat jika disepakati

oleh suara terbanyak dari anggota yang hadir.

12. Persyaratan dan tata cara pemilihan Dewan Pembina, Dewan Pengawas diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga (ART).

Page 11: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 10

Pasal 22 Dewan Pimpinan Nasional

1. Pengurus tingkat nasional adalah Dewan Pimpinan Nasional (DPN).

2. Dewan Pimpinan Nasional adalah pimpinan tertinggi organisasi tingkat nasional yang dipilih

oleh Munas/Munaslub.

3. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional dicalonkan oleh Pendiri dan Dewan Pembina.

4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Nasional diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 23 Dewan Pimpinan Wilayah

1. Pengurus tingkat propinsi adalah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)

2. Dewan Pimpinan Wilayah adalah pimpinan tertinggi organisasi tingkat propinsi yang dipilih

oleh Musyawarah Wilayah (Muswil)

3. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah dicalonkan oleh anggota tingkat propinsi dan peserta Muswil

yang mempunyai hak suara.

4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Wilayah diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 24 Dewan Pimpinan Daerah

1. Kepengurusan tingkat kabupaten/kota adalah Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

2. Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan tertinggi organisasi ditingkat kabupaten/kota yang

dipilih oleh Musyawarah Daerah (Musda).

3. Ketua Dewan Pimpinan Daerah dicalonkan oleh Anggota Biasa tingkat kabupaten/kota dan

peserta Musda kabupaten/kota yang mempunyai hak suara.

4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Daerah diatur dalam Anggaran Rumah

Tangga.

Pasal 25 Dewan Pengawas

1. Pada tingkat propinsi dan kabupaten/kota bila dianggap perlu dibentuk Dewan Pengawas

Wilayah dan Daerah oleh Dewan Pimpinan Nasional.

2. Ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

Page 12: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 11

Pasal 26 Masa Bakti Kepengurusan

1. Masa bakti kepengurusan disetiap jenjang organisasi adalah 5 (lima) tahun.

2. Tata cara pergantian antar waktu kepengurusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII MUSYAWARAH NASIONAL DAN

MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA

Pasal 27 Musyawah Nasional

1. Musyawarah Nasional disingkat Munas, adalah perangkat Asoisiasi yang merupakan

pengambilan keputusan tertinggi dan mempunyai kekuasaan tertinggi.

2. Munas diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun oleh Dewan Pengurus Pusat dan

pelaksanaannya paling cepat 2 (dua) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sesudah masa

jabatan kepengurusan Asosiasi berakhir.

3. Dewan Pengurus Pusat memberitahukan saecara tertulis rencana penyelenggaraan Munas

selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaannya kepada seluruh peserta yang

berhak hadir sebagai peserta.

4. Munas dihadiri oleh peserta dan peninjau.

5. Peserta Munas terdiri atas :

a. Anggota Bias (AB); dan

b. Aanggota Luar Biasa (ALB).

6. Ketentuan mengenai Peninjau Munas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

7. Hak pesertaq Munas :

a. Setiap Anggota Biasa (AB) mempunyai hak suara, hak bicara, dan hak dipilih; dan

b. Anggota Luar Biasa (ALB) mempunyai hak suara dan hak bicara.

8. Kewajiban peserta Munas adalah mentaati dan melaksanakan semua ketentuan Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan tata tertib dan ketentuan-ketentuan lain mengenai

penyelenggaraan Munas.

9. Munas mempunyai wewenang :

a. Memberikan penilaian ndan keputusan terhadap pertanggung jawaban Ketua Umum

Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas atas pelaksanaan kegiatan Asosiasi

dalam periode masa baktinya;

Page 13: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 12

b. Menetapkan dan mensahkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga;

c. Menetapkan Garis Besar Kebijakan dan Program Kerja Asosiasi;

d. Menetapkan kriteria dan tata cara pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan

Ketua Dewan Pengawas; dan

e. Memilih dan mengangkat Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan

Pengawas;

10. Proses pemilihan Ketuaq Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pengawas sebagai berikut

:

a. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas dipilih secara langsung

dari dan oleh Anggota Biasa (AB) yang mempunyai mandat suara dari Munas; dan

b. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat terpilih sekaligus menjadi Ketua Formatur dan Ketua

Dewan Pengawas terpilih menjasi Anggota Formatur.

11. Tata cara pemilihan Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas dilakukan sebagai berikut :

a. Komposisi dan personil Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas disusun oleh

Formatur;

b. Formatur terdiri dari 5 (lima) orang yang mempunyai mandate penuh, yaitu Ketua Umum

Dewan Pengurus Pusat Terpilih, Ketua Dewan Pengawas terpilih dan 3 orang anggota

Formatur yang dipilih secara langsung dari dan oleh anggota biasa yang mempunyai

mandat suara di dalam Munas; dan

c. Tenggang waktu penyusunan dan penetapan personil Dewan Pengurus Pusat dan Dewan

Pengawas ditetapkan selama 1 (satu) bulan setelah berakhirnya pelaksanaan Munas.

12. Munas dinyatakan mencapai quorum dan sah jika dihadiri oleh lebih dari satu per dua dari

jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Luar Biasa (ALB), dan keputusan yang diambil

baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan

sah dan mengikat organisasi dan anggota.

13. Jika tidak mencapai quorum, maka :

a. Munas ditunda paling lama 30 menit;

b. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat 13 huruf (a) belum juga

dicapai quorum tetapi dihadiri oleh sekurang-kurangnya satu per tiga dari jumlah

Aanggota Biasa (AB) dan/atau Aanggota Luar Biasa (ALB), maka Munas tetap

dilangsungkan, dan semua keputusan yang diambil adalah sah dan mengikat organisasi

dan jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara terbanyak dari peserta yang punya

hak suara yang hadir dalam Munas.

Page 14: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 13

c. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud ayat Pasal 27 ayat 11 huruf (b) yang hadir

kurang dari satu per tiga dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan Aanggota Luar Biasa (ALB),

maka Munas ditunda paling lama 3 (tiga) bulan, dan Dewan Pengurus Pusat segera

menjadwalkan kembali penyelenggaraan Munas dan mengirim pemberitahuan dan

undangan kembali untuk menghadiri Munas kepada peserta Munas dan penin jau Munas.

d. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat 11 huruf (c) belum juga

dicapai quorum, maka Munas tetap dilangsungkan, dan semua keputusan yang diambil

adalah sah dan m,engikat Asosiasi jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara

terbanyak dari peserta yang punya hak suara yang hadir dalam Munas.

Pasal 28 Musyawarah Nasional Luar Biasa

1. Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkan Munaslub, adalah Munas yang diselenggarakan

diluar jadwal berkala Munas untuk meminta :

a. Pertanggung jawaban Ketua Dewan Pengurus Pusat mengenai pelanggaran-pelanggaran

prinsip atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau penyelewengan-

penyelewengan keuangan dan perbendaharaan organisasi oleh Ketua Umum dan/atau

tidak berfungsinya Dewan Pengurus Pusat, sehingga ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan Munas tidak terlaksana

sebagai mana mestinya; dan

b. Pembubaran asosiasi.

2. Munaslun sebagaimana Pasal 28 ayat 1 huruf (a) diselenggarakan berdasarkan permintaan

lebih dari satu dua pertiga jumlah Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB).

3. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat 1 huruf (b) diselenggarakan berdasarkan

permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota

Luar Biasa (ALB).

4. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 1 huruf (a) diselenggarakan sesudah melalui

tahap-tahap sebagai berikut :

a. Berdasarkan keputusan Dewan Pengawas dengan Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota

Luar Biasa (ALB) memberikan peringatan tertulis terlebih dahulu kepada Dewan Pengurus

Pusat atas hal-hal sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat 1 sekaligus memberikan batas

waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari untuk memperbaikinya;

b. Jika setelah batas waktu sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 4 huruf (a) peringatan

tersebut tidak diindahkan oleh Dewan Pengurus Pusat, maka Dewan Pengawas

Page 15: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 14

memberikan peringatan tertulis kedua dengan memberikan batas waktu paling lama 30

(tiga puluh) hari untuk memperbaikinya;

c. Jika setelah batas waktu sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 4 huruf (b) Dewan Pengurus

Pusat juga tidak mengindahkannya, maka Dewan Pengawas berdasarkan kep[utusan rapat

Dewan Pengawas dan anggota terlebih dahulu, baik sendiri-sendiri maupun bersama-

sama, dapat mengajukan permintaan untuk mengadakan Munaslub;

d. Setiap Dewan Pengawas serta Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) yang

meminta diadakannya Munaslub dapat menarik kembali permintaanya jika yang

bersangkutan berpendapat telah terjadi kesalahan dalam penilaian Dewan Pengurus

Pusat; dan

e. Dewan Pengawas dan Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) yang menarik

kembali permintaan diadakannya1 Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 4 huruf

(d) tidak dibenarkan mengulangi permintaan atau ikut meminta diadakannya Munaslub

untuk alas an yang sama.

5. Penyelenggaraan Munaslub diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

6. Keputusan-keputusan Munaslub mengikat Asosiasi.

7. Peserta Munaslub terdiri atas :

a. Anggota Biasa (AB);

b. Anggota Luar Biasa (ALB);

c. Dewan Pengawas; dan

d. Dewan Pengurus Pusat.

8. Pada Munaslub tidak ada peninjau.

9. Hak peserta Munaslub :

a. Setiap Anggota Biasa (AB) sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 7 huruf (a) mempunyai

hak suara, hak bicara dan hak pilih;

b. Setiap Anggota Luar Biasa (ALB) sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 7 huruf (b)

mempunyai hak suara, dan hak bicara;

c. Dewan Pengawas mempunyai hak bicara; dan

d. Dewan Pengurus Pusat mempunyai hak bicara.

10. Kewajiban peserta Munaslub :

a. Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) menaati dan melaksanakan semua

ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta tata tertib dan ketentuan-

ketentuan lain mengenai penyelenggaraan Munaslub;

Page 16: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 15

b. Ketua Dewan Pengurus Pusat menyampaikan pertanggung jawaban atas penyelenggaraan

kepengurusan Asosiasi dan penjelasan tentang pelanggaran-pelanggaran prinsip atas

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau penyelewengan-penyelewengan

keuangan dan perbendaharaan organisasi oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat dan/atau

tidak berfungsinya Dewan Pengurus Pusat, sehingga ketentuan-kietentuan Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan Munas tidak

terlaksana sebagaimana mestinya; dan

c. Dewan Pengawas melakukan penilaian atas penyampaian dan penjelasan Ketua Dewan

Pengurus Pusat sesuai Pasal 28 ayat 10 huruf (b).

11. Munaslub mempunyai wewenang :

a. Menilai, menerima dan mensahkan atau menolak pertanggung jawaban dan/atau kinerja

Ketua Dewan Pengurus Pusat;

b. Memberhentikan Ketua Dewan Pengurus Pusat, jika pertanggung jawaban dan/atau

kinerja Dewan Pengurus Pusat sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 11 huruf (a) ditolak

atau tidak diterima;

c. Melaksanakan pemilihan dan pengangkatan Ketua Dewan Pengurus Pusat yang baru

melalui sistem pemilihan dengan cara sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 8 dalam hal

terjadi seperti tersebut pada Pasal 28 ayat 11 huruf (b) tersebut di atas;

d. Membubarkan Asosiasi.

12. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 11 huruf (a) dinyatakan mencapai quorum

dan sah jika dihadiri oleh lebih dari satu perdua dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau

Anggota Luar Biasa (ALB). Keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun

melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota.

13. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat 11 huruf (b) dinyatakan mencapai quorum

dan sah jika dihadiri oleh lebih dari dua pertiga dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau

Anggota Luar Biasa (ALB). Keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun

melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota.

14. Jika tidak tercapai quorum, maka Munaslub ditunda paling lama 2 (dua) jam. Apabila sesudah

penundaan tersebut Pasal 28 ayat 11 belum juga tercapai quorum, maka Munaslub

dinyatakan batal dan permintaan untuk mengadakan Munaslub dinyatakan gugur.

Page 17: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 16

BABVIII MASA JABATAN, DAN PERGANTIAN ANTAR-WAKTU

Pasal 29

Masa Jabatan

1. Masa jabatan Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan

Pengurus Daerah ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.

2. Masa jabatan kepengurusan baru hasil Munaslub adalah masa jabatan tersisa dari masa

jabatan kepengurusan yang digantikannya.

Pasal 30 Pergantian Antar Waktu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Dan Ketua Dewan Pengawas

1. Dalam hal Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Berhalangan tetap atau berhenti sebelum

habis masa jabatanya, maka salah satu Wakil Ketua Umum ditetapkan oleh Dewan Pengawas

untuk melaksanakan tugas-tugas Ketua Umum sampai habis masa jabatanya.

2. Dalam hal Ketua Dewan Pengawas berhalangan tetap atau berhenti sebelum habis masa

jabatannya, maka salah seorang anggota yang dipilih diantara para anggota langsung

melaksanakan tugas-tugas Ketua Dewan Pengawas sampai habis masa jabatannya.

Pasal 31 Pergantian Antar Waktu Dewan Pengurus Pusat

1. Dalam hal yang dianggap perlu dan/atau karena sesuatu sebab anggota Dewan Pengurus

Pusat Berhenti sebelum habis masa jabatannya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dapat

melakukan penyempurnaan susunan anggota Dewan Pengurus Pusat.

2. Penyempurnaan susunan anggota Dewan Pengurus Pusat tersebut dilakukan dan ditetapkan

dalam Rapat Pleno Terbatas yang dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 3 (tiga) bulan sejak

pemberhentian anggota Dewan Pengurus Pusat.

BAB IX ASSET DAN KEUANGAN

Pasal 32

Sumber Keuangan

1. Sumber keuangan untuk membiayai kegiatan Asosiasi diperoleh dari :

a. Uang pangkal anggota;

Page 18: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 17

b. Uang iuran anggota;

c. Sumbangan;

d. Bantuan pihak lain yang tidak mengikat; dan

e. Pendapatan lain yang sah.

2. Ketentuan pelaksanaan Pasal 32 ayat 1 diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 33 Pengelolaan dan Penggunaan Keuangan

1. Seluruh keuangan organisasi yang bersumber sebagaimana diatur dalam pasal 32 ayat 1

dikelola secara transparan, kehati-hatian, efektif dan efisien serta bertanggung jawab.

2. Dewan Pengurus Pusat setiap tahun menyuswun Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB)

untuk mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas dalam Rapat Kerja Nasional.

3. Dewan Pengurus Pusat setiap tahun membuat RKAB dan laporan keuangan termasuk neraca

keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik dan dilaporkan dalam Rapat Kerja Nasional.

4. Penunjukan Akuntan Publik diusulkan oleh Dewan Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan

Pengawas.

5. Pertanggung jawaban keuangan selama periode kepengurusan yang telah diaudit oleh

Akuntan Publik disampaikan dalam forum Musyawarah Nasional.

6. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan dan penggunaan keuangan, diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 34 Pengelolaan Asset Asosiasi

1. Asset Assosiasi adalah harta kekayaan Asosiasi yang diperoleh dengan menggunakan dana

Asosiasi dan/atau sumbangan anggota Asosiasi.

2. Jenis aqsset Asosiasi terdiri dari :

a. Asset bergerak; dan

b. Asset tidak bergerak.

3. Asset Asosiasi dikelola secara transparan, kehati-hatian, efektif dan efisien serta bertanggung

jawab.

4. Pertanggung jawaban pengelolaan asset selama periode kepengurusan disampaikan dalam

forum Musyawarah Nasional bersama dengan laporan pertanggung jawaban keuangan.

5. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan dan penggunaan keuangan, diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

Page 19: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 18

BAB X PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 35

Pembubaran Organisasi

1. Pembubaran Asosiasi dilakukan melalui Munaslub dengan tata cara sebagaimana diatur dalam

Pasal 28 ayat 3 dan ayat 13.

2. Jika Asosiasi dibubarkan maka Munaslub sekaligus menetapkan penyelesaian seluruh

kekayaan Asosiasi.

BAB XI ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN ORGANISASI

Pasal 36

Anggaran Rumah Tangga

1. Hal-hal yang belum atau tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah

Tangga, dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar.

2. Anggaran Rumah Tangga sebagai penjabaran ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar disahkan

oleh Munas.

Pasal 37 Peraturan Organisasi

1. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga diatur dalam Peraturan Organisasi yang ditetapkan Dewan Pengurus Pusat yang isinya

tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2. Dalam hal terjadi peratutan yang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka

menurut urutannya berturut-turut yang berlaku untuk menjadi pegangan adalah Anggaran

Dasar, Anggaran Rmah Tangga, Keputusan Munas/Munaslub.

BAB XII SENGKETA

Pasal 38 Sengketa

1. Jika terjadi sengketa kepengurusan disemua tingkatan organisasi baik berupa masalah

kepengurusan, masalah kode etik, masalah moral dan lain-lain, maka keputusan untuk

menyelesaikan sengketa tersebut ada di tangan Dewan Pendiri.

Page 20: AAnnggggaarraann DDaassaarr AAssooos ssiiaaassiii …bumdesindo.com/wp/wp-content/uploads/2016/05/Anggaran...Anggaran Dasar - BUMDESINDO Hal - 1 ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar - BUMDESINDO

Hal - 19

2. Dalam proses penyelesaian tersebut, para pendiri memanggil Para Pihak yang bersengketa

untuk melakukan klarifikasi.

3. Keputusan Dewan Pendiri bersifat final, mengikat dan tidak bisa digugat secara hukum.

BAB XIII ATURAN PENUTUP

Pasal 39

1. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

2. Sejak diberlakukannya Anggaran Dasar ini sebagai dimaksud Pasal 35 ayat 1, maka Anggaran

Dasar yang ada dan telah berlaku sebelum Anggaran ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

3. Agar setiap anggota dapat mengetahuinya, Dewan Pengurus Pusat diperintahkan untuk

mengumumkan dan/atau menyebarluaskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini

kepada setiap anggota dan khalayak terkait lainnya.

Jakarta, 31 Desember 2015

Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se Indonesia

Ketrua Umum

Pupun Purwana

Sekretaris Jenderal

Efrizal Syarief